Door Prize khusus bagi yang bisa ngejawab
pertanyaan ini…. Guedeee hadiahnya lho, per point dapat 10 juta, dan
ada juga yang hadiahnya itu mobil BMW, ayo bagi yang mau menjawab, ini
khusus orang nasrani atau kristen saja ya, kalau orang islam sih
hadiahnya nanti Allah yang memberikan, jika mentaati perintahnya tentu
saja dan tidak perlu menjawab pertanyaan ini, hanya buat pengetahuan
saja, dan mudah-mudahan bisa untuk disampaikan kepada teman kita yang
masih beragama kristen agar mendapatkan hidayah, sehingga masuk islam…
guede lho pahalanya, bisa menunjuki 1 orang saja ke jalan hidayah, lebih
berharga dari unta merah… tertarik?? wajib tertarik itu . ….
Pertanyaan PertamaMana pengakuan Yesus di dalam Alkitab bahwa dia beragama Kristen?
Semua
pengikut Yesus pasti mengakui bahwa mereka beragama Kristen. Tetapi
apakah ada di antara mereka bisa memberikan bukti atau menunjukkan
ayat-ayat yang tertulis di dalam Alkitab bahwa Yesus beragama Kristen?
Pertanyaan
seperti itu tampak sepele atau main-main, padahal kami benar-benar
serius dan akan menepati janji bila ada diantara umat Kristiani atau
dari agama manapun yang bisa memberikan bukti berupa ayat-ayatnya yang
tertulis dalam Alkitab tentang pengakuan Yesus bahwa dia beragama
Kristen.
Jika
Yesus ternyata bukan beragama Kristen, lalu apa nama agama Yesus yang
sebenarnya? Siapa saja yang bisa menunjukkan bukti atau menunjukkan
ayat-ayat yang benar-benar tertulis di dalam Alkitab (Bible), pengakuan
Yesus bahwa dia beragama Kristen, maka kami sediakan hadiah sebesar Rp. 10.000.000.- (sepuluh juta) tiap pertanyaan.
Banvak umat Kristiani tidak mengetahui bahwa sesungguhnya Yesus bukan beragama Kristen dan yang menamakan agama itu `Kristen’ bukan Yesus, tapi Barnabas dan Paulus (Saulus) di Antiokhia. Perhatikan ayat-ayat Alkitab dibawah ini :
“Setelah
Barnabas datang dan melihat kasih karunia Allah, bersukacitalah ia. Ia
menasihati mereka, supaya mereka semua tetap setia kepada Tuhan karena
Barnabas adalah orang baik, penuh dengan Roh Kudus dan iman. Sejumlah
orang dibawa kepada Tuhan. Lalu pergilah Barnabas ke Tarsus untuk mencari Sauius; dan setelah bertemu dengan dia, ia membawanya ke Antiokhia. Mereka tinggal bersama-sama dengan jemaat itu satu tahun lamanya, sambil mengajar banyak orang.
Di Antiokhia-lah murid-murid itu untuk pertama kalinya disebut Kristen.’
(Kis 11:23-26)
(Kis 11:23-26)
Ayat diatas membuktikan bahwa yang menamakan agama itu “Kristen’ bukan Yesus. tetapi Barnabas dan Paulus.
Seumur hidupnya Yesus tidak pernah tahu kalau agama yang dibawanya dinamai Kristen, sebab nama “Kristen’ itu
baru muncul jauh setelah Yesus mati. Timbul pertanyaan; kalau begitu
kapan Yesus mati dan kapan agama yang dibawanva dinama Kristen? Menurut
data yang kami baca dalam beberapa buku yang ditulis oleh kalangan
Kristen sendiri, diantara-nya dalam buku “Religions on File” Yesus
lahir sekitar tahun 4 SM (Sebelum Masehi) dan wafat sekitar tahun 29 M
(Masehi). Sementara Paulus dan Barnabas memberi nama “Kristen” terhadap
agama yang mereka bentuk, yaitu sekitar tahun 42 M. Ini berarti sekitar
13 tahun (42-29=13) setelah Yesus mati, baru muncul agama Kristen
bentukan Barnabas dan Paulus.
Didalam kitab suci agama Islam yaitu A1 Qur`an, tidak dijumpai satu pun kata “Kristen”, yang ada kata “Nashara” karena Yesus berasal dari kota Nazareth. Dan pengikut ajaran Yesus disebut “Nashrani” bukan Kristen. Bahkan didalam Alkitab itu sendiri, kata “Kristen’ hanya disebutkan paling banyak 6 (enam) kali, yaitu pada Kis 11:26, Kis 26:28, Rm 16:7, 1 Kor 9:5, 2 Kor 12:2 dan 1 Ptr 4:16)
Pertanyaan Kedua
Mana ajaran Yesus ketika berumur 13 sampai 29 tahun?
Tidak
semua umat Kristini mengetahu: bahwa cerita atau kisah tentang diri
Yesus di dalam Alkitab ada banyak yang hilang Bahkan yang hilang itu,
tidak tanggung-tanggung, yaitu lebih separoh dari umur Yesus sendiri.
Hampir
dapat dipastikan, sebagian besar umat Kristiani yakin dan percaya
bahwa Yesus mati pada usia sekitar 33 (tiga pulultiga) tahun.
Sementara didalam Alkitab
(Bible), yang tertulis hanya kisah Yesus sejak dia dilahirkan sampai
berumur 12 (dua belas) tahun, lalu menghilang ketika berumur 13 (tiga
belas tahun sampai dengan 29 (dua puluh sembilan) tahun kemudian muncul
lagi pada usia 30 (tiga puluh) tahun, dan mati pada usia 33 (tiga
puluh tiga) tahun. Hilangnya
kisah Yesus ketika beliau berumur 13 s/d 29 tahun, berarti selama 17
(tujuh belas) tahun kisah Yesus tidak ada atau hilang dan tidak tercatat
di dalam Alkitab.
Jika
Yesus mati pada usia 33 tahun, sementara kisahnya ada yang hilang
selama 17 tahun, berarti yang masuk kedalam Alkitab hanyalah kisah Yesus
selama 16 tahun saja. Yesus dipercayai oleh umat Kristiani sebagai
“Firman Yang Hidup”. Kalau begitu berarti ada sebagian besar atau lebih
separuh dari umurnya ada “Firman Yang Hilang”. Bayangkan saja, 17 tahun
adalah lebih separuh umurnya Yesus, hilang atau tidak tercatat dalam
kitab Injil. Padahal pada usia 13 s/d 29 tahun merupakan usia Yesus
ketika remaja menuju dewasa, dimana sudah barang tentu banyak sekali
hal-hal atau peristiwa yang lebih berguna dan lebih besar yang mungkin
saja beliau lakukan, tetapi tidak tercatat didalam Alkitab. Jadi
sangatlah beralasan sekali bahwa Injil itu dikatakan tidak komplit atau
sempurna, karena banyak bagian-bagian atau sisi-sisi lain yang pernah
Yesus lakukan atau perbuat, tetapi tidak dicatat oleh para penulis Injl,
karena kehilangan jejak atau kisahnya benar-benar hilang. Seandainya
jika murid-murid Yesus yang 12 orang itu selalu mengikuti kemana saja
Yesus berdakwah, tentu apa yang beliau lakukan atau sabdakan selama 17
tahun , mereka tulis dalam Injilnya bukan?
Timbul pertanyaan:
-
Apakah yang dilakukan Yesus selama berumur 13 sampai dengan 29 tahun?
- Menerima dan menulis wahyu Allah (mana dan apa saja bunyi wahyu tersebut?)
- Mengajar dan berdakwah kemana-mana (apa saja yang diajarkannya)
- Menulis Injil yang difirmankan kepadanya (Injil yang mana? Kan tidak ada Injil Yesus bukan?)
- Membantu ibunya Maryam (memasak dan mencuci? rasanya tidak mungkin)
- Tidak berbuat apa pun, hanya menunggu firman (Tuhan koq nganggur, pasif?)
- Menikah / berumahtangga (mungkin saja, tapi tidak tercatat karena kisahnya selama 17 tahun hilang)
- Membantu ayahnya Yusuf sebagai tukang kayu (Tuhan jadi tukang kayu?)
- Nganggur saja, makan, tidur, tidak melakukan kegiatan apapun (Tuhan koq nganggur, tidak berkarya?)
- Pergi mengembara (kemana saja perginya, dan apa yang dilakukannya?)
- Kembali kepada Bapanya selama 17 tahun lalu turun lagi kebumi (mana ‘ buktinya?)
Bukti-bukti Yesus berdakwah ketika berusia 12 dan 30 tahun:
“Ketika Yesus telah berumur dua belas tahun pergilah mereka ke Yerusalem seperti yang lazim pada hari raya itu.” (Lukas 2:42)
“Ketika
Yesus memulai pekerjaan-Nya, Ia berumur’ kira-kira tiga puluh tahun dan
menurut anggapan orang, la adalah anak Yusuf, anak Eli….” (Lukas 3:23)
Lukas
2:42 diatas itu menceritakan kisah Yesus ketika dia memulai berdakwah
dan mengikuti kajian yang disampaikan para alim ulama di dalam Bait
Allah (Luk 2:46-49). Kemudian kisah beliau hilang samasekali ketika dia
berumur 13 s/d 29 tahun, dan baru muncul kembali ketika beliau berumur
30 tahun, seperti yang tertulis dalam Injil Lukas 3:23 diatas tadi.
Lukas 3:23 memberikan bukti kemunculan Yesus pada usia 30 tahun, kemudian beliau wafat dalam usia sekitar 33 tahun.
Oleh
sebab itu, seandainya ada umat Kristiani atau siapapun yang bisa
memberikan bukti-bukti tertulis dalam Alkitab (Bible) tentang kisah
Yesus ketika beliau berumur sekitar 13 s/d 29 tahun, yaitu ketika beliau
memasuki usia remaja sampai dewasa, kami sediakan hadiah cukup besar,
sejumlah uang cash / tunai sebesar Rp. 10.000.000.- (sepuluh juta)
Mungkin banyak sckali saudara-saudara
kita yang beragama Nashrani tidak menyangka dengan pertanyaan yang
kelihatannya sepele, tetapi sebenarnya sangat berarti bagi keimanan dan
kehidupan beragama, karena hal tersebut menyangkut keselamatan di dunia
dan akhirat.
Jika
kami sebagai umat beragama Islam sangat mengkritisi kandungan Alkitab
(Bible), hal itu wajar-wajar saja, sebab Al Qur`an banyak memberikan
informasi tentang keberadaan Yesus (nabi Isa), Taurat, Zabur dan Injil,
yang semua itu merupakan bagian dari keimanan kami, bahkan termasuk
salah satu rukun iman bagi setiap muslim di seluruh dunia ini.
Nah seharusnya umat Kristiani yang lebih pantas mengkritisi kandungan kitab sucinva bukan?
Pertanyaan Ketiga
Pernahkah Yesus Mengatakan:
“Akulah Allah Tuhanmu, maka sembahlah Aku saja”
“Akulah Allah Tuhanmu, maka sembahlah Aku saja”
Pertanyaan
yang ketiga ini sangat menantang bagi semua pihak, terutam: bagi umat
Kristiani karena hampir semua umat Kristiani, rasanya tidak ada yang
tidak menyembah kepada Yesus sebagai Tuhat dan juru
selamat mereka. Mulai dari anak kecil, dewasa dan orang tua, mereka
semu diajarkan bahwa Yesus adalah Tuhan ata Allah itu sendiri yang harus
disembal Padahal setelah kami pelajari, kaji da dalami, ternyata tidak
ada satu dalilpun di dalam Alkitab (Bible) itu sendiri diman Yesus pernah bersabda bahwa “Akulah Allah Tuhanmu, maka sembahlah aku saja.” Tidak ada!! Yang ada justru Yesus bersabda, “Sembahlah Allah Tuhanmu dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti. °
Ucapan
atau sabda Yesus tersebut men berikan suatu pengertian kepada kita
bahwa Yesus itu bukan Tuhan atau Allah yang harus disembah, karena dia
hanyalah seorang Nabi atau Rasul.
Untuk
lebih jelasnya marilah kita simak kisah didalam Alkitab yaitu pada
Injil Matius 4:8-10, yaitu ketika Yesus dicoba oleh Iblis sebagai
berikut :
“Dan
Iblis membawanya pula ke atas gunung yang sangat tinggi dan
memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia dengan kemegahannya, dan
berkata kepadaNya: “Semua itu akan kuberikan kepada-Mu, jika Engkau
sujud menyembah aku. ” Maka berkatalah Yesus kepadanya: “Enyahlah,
Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan
hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!” (Matius 4:8-10)
Ayat-ayat
tersebut adalah seputar kisah tentang percobaan di padang gurun ketika
Yesus akan dicobai Iblis. Sebelumnya Iblis mencoba Yesus dengan menyuruh
membuat batu-batu jadi roti, namun tidak berhasil, kemudian percobaan
kedua Iblis menyuruh Yesus jatuhkan dirinya dari atas bubungan Bait
Allah, namun tidak berhasil. Terakhir Iblis membawa Yesus kepuncak
gunung yang tinggi dan menawarkan untuk diberikan kepada Yesus semua
kerajaan dunia ini dan kemegahannya, asalkan Yesus mau sujud menyembah
kepadanya.
Pada percobaan yang ketiga inilah Yesus menghardik Iblis tersebut seraya berkata, “Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!”
Dari ucapan Yesus tersebut dapat kita pahami:
-
Iblis tahu bahwa Yesus mengajarkan Tauhid, yaitu menyembah hanya kepada Allah saja (laa ilaaha ilallaahu).
- Terhadap Iblis saja Yesus perintahkan bahwa menyembah dan berbakti itu hanyalah kepada Allah saja, bukan lainnya, bukan juga pada dirinya.
- Iblis tahu bahwa Yesus itu bukan Tuhan, sebab jika Yesus itu Tuhan, tentu kata-kata Yesus sebagai berikut: “Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah aku Tuhan, Allahmu, dan hanya kepadaku sajalah engkau berbakti!”
Yesus
sendiri yang memberikan kesaksian bahwa menyembah dan berbakti itu,
hanyalah kepada Allah, bukan kepada dirinya, mengapa justru Yesus itu
yang dijadikan sesembahan oleh saudarasaudara kita umat Kristiani?
Dalam
kitab suci Al Qur`an Nabi Isa as (Yesus) juga mengajarkan Tauhid, yaitu
menyembah itu hanya kepada Allah saja, bukan kepada yang lainnya, bukan
juga kepada dirinya. Perhatikan ucapan Nabi Isa as (Yesus) dalam Al
Qur`an:
Innallaaha huwa rabbii wa rabbukumfa`buduuhu haadzaa shiraathum mustaqiim
“Sesungguhnya Allah Dialah Tuhanku dan Tuhan kamu, maka sembahlah Dia, inilah jalan yang lurus. “
Bahkan dalam kitab Taurat Musa Ulangan 6:4, dikatakan bahwa Tuhan itu Esa:
“Dengarlah, hai orang Israel: Tuhan itu Allah kita, Tuhan itu esa!”
Berdasarkan
Taurat, Injil dan Al Qur`an, Tuhan yang disembah itu adalah Tuhan yang
Esa, bukan Yesus yang disembah. Bahkan Yesus sendiri menyuruh menyembah
hanya kepada Allah yang dia sembah.
Oleh sebab itu untuk pertanyaan yang ketiga ini, disediakan pula hadiah uang. tunai sebesar Rp. 10.000.000.- bila menemukan ayat dalam Alkitab (Bible), dimana Yesus mengatakan kepada para pengikutnya, “Akulah Allah, Tuhanmu, maka sembahlah aku saja”. Kami yakin siapapun tidak akan menemukannya. Tetapi jika menemukannya, silahkan hubungi kami untuk mengambil hadiah Rp 10.000.000.
Seandainya
tidak menemukannya berarti Yesus tidak pernah mengajarkan kepada
umatnya bahwa dia adalah Tuhan atau Allah itu sendiri, yang harus
disembah.
Menyamakan Yesus dengan Tuhan atau Allah, adalah suatu perbuatan dosa, sebab baik Yesus maupun Allah, tidak mengajarkan seperti itu. Bahkan didalam Alkitab itu sendiri, Allah melarang siapa saja yang, menyamakan Dia dengan yang lainnya
Perhatikan ayat Alkitab sebagai berikut:
“Kepada siapakah kamu hendak menyamakan Aku, hendak membandingkan dan mengumpamakan Aku, sehingga kami sama? (Yesaya 46: 5)
Pernahkah Yesus Mengatakan:
“Akulah yang mewahyukan Alkitab, Aku pula yang menjaganya”
“Akulah yang mewahyukan Alkitab, Aku pula yang menjaganya”
Semua
umat Kristiani meyakini bahwa Alkitab itu 100% firman Allah. Menurut
mereka, para penulis Alkitab itu semuanya di. ilhami oleh Roh Kudus
ketika mereka menulis kitab tersebut. Kalau memang Alkitab itu
benar-benar 100% firman Allah. tentu didalam Alkitab itu ada pernyataan
dari Allah bahwa Dia-lah yang mewahyukan Alkitab itu, dan Dia pula yang
menjaganya. Oleh sebab itu sangatlah wajar jika ada yang mempertanyakan
mana dalilnya firman Allah didalam Alkitab yang mengatakan “Akulah yang mewahyukan Alkitab, dan Aku pula yang menjaganya. “
Jika pertanyaan seperti itu diajukan kepada Al Qur`an, maka Al Qur’an bisa memberikan kesaksian dan bisa berbicara bahwa dia benar-benar dari Allah. Tetapi bila pertanyaan tersebut ditujukan kepada Alkitab, maka kami sediakan hadiah sebesar Rp. 10.000.000.- untuk satu pertanyaan tersebut.
Alkitab
yang diantaranya terdiri dari Taurat, Zabur dan Injil, adalah nama-nama
kitab suci yang banyak disebutkan oleh Al Qur`an. Bahkan ummat Islam
wajib mengimaninya karena kitab-kitab tersebut adalah kitab-kitab yang
pernah Allah turunkan kedunia ini. Taurat kepada Nabi Musa, Zabur kepada
Nabi Daud, dan Injil kepada Nabi Isa. Karena Al Qur`an banyak
menyebut-nyebut kitab-kitab tersebut, maka kami umat Islam juga
mempelajari, apakah kitab-kitab yang dimaksud A1 Qur`an itu ialah
seperti yang ada sekarang ini di tangan umat Kristiani. Dalam
mempelajarinya, kami justru menemukan begitu banyaknya ayat-ayat yang
jelas-jelas berasal dari penulis kitab itu sendiri maupun orang lain,
seperti contoh dibawah ini:
“Dari Paulus, hamba Kristus Yesus, yang dipanggil menjadi rasul dan dikuduskan untuk memberitakan Injil Allah.” (Roma 1:1)
“Dari Paulus,
seorang rasul, bukan karena manusia, juga bukan oleh seorang manusia,
melainkan oleh Yesus Kristus dan AIIah, Bapa, yang telah membangkitkan
Dia dari antara orang mati,…. (Galatia 1:1)
“Teofilus yang mulia, Banyak orang telah berusaha menyusun suatu berita tentang peristiwa peristiwa yang telah ……. (Lukas 1:1)
Hai Teofilus, dalam bukuku yang pertama aku menulis rentang segala sesuatu yang dikerjakan dan diajarkan Yesus,….
(Kisah Rasul 1:1 )
“Salam dari Yakobus, hamba Allah dan Tuhan Yesus Kristus, kepada kedua belas suku di perantauan. “(Yakobus 1:1)
“Dari Petrus, rasul Yesus Kristus, kepada orang-orang pendatang, yang tersebar di Pontus, Galatia, Kapadokia, Asia Kecil……. ”
(1 Petrus 1: 1)
“Dari penatua kepada Ibu
yang terpilih dan anak-anaknya yang benar-benar aku kasihi. Bukan aku
saja yang mengasihi kamu, tetapi juga semua orang yang telah mengenal
kebenaran….. ”
(2 Yohanes 1:1)
“Dari Yudas, hamba Yesus Kristus dan saudara Yakobus, kepada mereka, yang terpanggil, yang dikasihi dalam Allah Bapa,…..” (Yudas 1:1)
Contoh
dari semua ayat-ayat Alkitab tersebut jelas sekali itu berasal dari si
penulis kitab itu sendiri. Siapa pun yang membacanya, akan mengatakan
bahwa itu tulisan sipenulisnya. Makanya tidaklah keliru jika dikatakan
bahwa Alkitab itu adalah 100% kitab Ilahi, dan 100% kitab Insani karena
didalamnya bercampur antara firman Allah dan tulisan manusia dlsb. Dan
hal itu merupakan suatu bukti yang tidak mungkin terbantahkan. Dalam
meneliti, mempelajari dan mendalami kandungan Alkitab, kami tidak
menemukan adanya ayat yang menjamin bahwa Alkitab itu benar-benar
diturunkan oleh Allah dan Dia yang menjaganya. Karena itu kami
menyediakan hadiah Rp. 10.000.000. (sepuluh juta rupiah) bagi siapa pun yang bisa memberikan bukti tertulis didalam Alkitab apabila ada ayat yang berbunyi: “Akulah yang mewahyukan Alkitab, dan Aku pula yang menjaganya.”
Berbeda
dengan Al Qur`an, yang bisa bersaksi dan berbicara dari dirinya sendiri
bahwa dia benar-benar berasal dari Allah. Bukan hanya satu ayat, tetapi
ada sekian banyak ayat Al Qur`an yang memberikan kesaksian bahwa dia
berasal dari Allah. Perhatikan ayat-ayat sebagai berikut:
Alif laam raa tilka aayaatul kitaabil mubiin innaa anzalnaahu qur-aanan ‘arabiyyal la`allakum ta`qiluun.
Alif
laam raa. Ini adalah ayat-ayat Kitab (Al Qur’an) yang nyata.
Sesungguhnya Kami telah menurunkannya berupa Al Qur’an berbahasa Arab
agar kamu memahaminya.
Alif laam miim raa` tilka aayaatul kitaabi wal ladzii unzila ilaika mir rabbikal haqqu walaakinna aktsaran naasi laa yu’minuun.
“Alif
laam miim raa. Ini adalah ayat-ayat Al Qur’an, dan yang diturunkan
kepada engkau dari Tuhanmu adalah benar, tetapi kebanyakan manusia tidak
beriman.” (Qs 13 Ar Ra’du 1)
Alif
laam raa` kitaabun anzalnaahu ilaika li tukhrijan naasa minazh
zhulumaati ilan nuuri bi idzni rabbihim ilaa shiraathil `aziizil
hamiid.
”
Alif laam raa, (inilah) Kitab yang Kami turunkan kepadamu supaya engkau
mengeluarkan manusia dari gelap kepada terang dengan izin Tuhan mereka
ke jalan Tuhan Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji.” (Qs 14 Ibraahim 1 )
Innaa nahnu nazzalnadz dzikra wa innaa lahuu la haafizhuun
“Sesungguhnya Kami telah menurunkan Al Qur`an dan sesungguhnya Kami pula yang memeliharanya. ” (Qs 15 Al Hijr 9)
Pertanyaan Kelima
Mana perintah Yesus atau Tuhan untuk beribadah pada hari Minggu?
Pertanyaan
ini mungkin agak aneh dan bahkan dianggap sepele atau main-main saja.
Padahal ini merupakan salah satu pertanyaan serius yang perlu
dipikirkan, perlu diperhatikan, dan perlu dipertanyakan, karena
menyangkut ritual yang secara terus menerus atau continue dilakukan dan
diamalkan oleh hampir seluruh umat Kristiani di dunia.
Melakukan
ritual ibadah wajib secara terus menerus tanpa dalil atau perintah dari
Allah, merupakan ibadah yang sia-sia. Padahal apa yang dilakukan itu
akan diminta pertanggung jawaban dihadap Allah. Oleh sebab itu wajarlah
jika kita tirtjau kembali, apakah yang kita lakukan selama ini
benar-benar punya dalil atau dasar yang kuat dari kitab suci kita,
ataukah itu hanya berasal dari perintah Inanusia biasa atau pendapat
para pemimpin agamanya, kemudian mewajibkan para pengikutnya untuk
melakukannya.
Kalau
hal seperti itu yang terjadi, kemudian di ikuti oleh para pengikutnya,
maka itu berarti yang kita ikuti adalah ajaran manusia, bukan ajaran
Allah. Contohnya, beribadah atau masuk gereja pada hari Minggu, ternyata
tidak ada satu dalilpun didalam Alkitab yang menyuruh beribadah atau
menjadikan hari Minggu sebagai hari yang harus dipelihara, disucikan
atau dikuduskan. Oleh sebab itu bagi siapa saja yang bisa memberikan
dalil yang tertulis dalam Alkitab bahwa ada perintah dari Allah untuk
mengkuduskan, mensucikan atau menjadikan sebagai hari peristirahatan,
maka kami sediakan hadiah tunai sebesar Rp. 10.000.000 (sepuluh juta) jika ada dalil di dalam Alkitab.
Sebenarnya jika benar-benar mengikuti firman Allah dalam Alkitab, maka hari peribadatan itu ialah hari Sabat (Sabtu) bukan
Minggu! Hari inilah (Sabat) yang ada dalilnya dalam Alkitab, bahkan
perintah untuk memelihara, menjaga dan mengkuduskannya, jelas sekali
ada tertulis didalam Alkitab itu sendiri. Apalagi yang menulis perintah
untuk mengkuduskan hari Sabat adalah Allah itu sendiri, yang telah
menoreh
diatas kedua loh batu.
Bahkan
kedua loh batu tersebut ditulis dengan jari tangan Allah sendiri, lalu
Dia sendiri yang menyerahkan kepada Nabi Musa as untuk disampaikan dan
diajarkan kepada kaumnya. Simak ayat frman Allah dalam Alkitab sebagai
berikut:
“Setelah
itu berpalinglah Musa, lalu turun dari gunung dengan kedua loh hukum
Allah dalam tangannya, loh-loh yang bertulis pada kedua sisinya;
bertulis sebelah-menyebelah. Kedua loh itu ialah pekerjaan Allah dan
tulisan itu ialah tulisan Allah, ditukik pada loh-loh itu. ” (Ke132:15-16)
Sungguh
ironis sekali, ternyata perintah Allah untuk menjaga, memelihara dan
mengkuduskan hari Sabat, ternyata dilanggar dan juga tidak dipatuhi
lagi oleh hampir
semua umat Kristiani di dunia, kecuali sebagian kecil sekte Advent.
Padahal
kalau kita baca dalam Alkitab, ternyata ada ancaman yang sungguh
mengerikan, yaitu ancaman hukuman mati bagi mereka yang tidak memelihara
dan yang melanggar kekudusan hari Sabat. Coba kita simak ancaman Allah
bagi yang tidak memelihara dan mengkususkan hari Sabat.
“Berfirmanlah
Tuhan kepada Musa: “Katakanlah kepada orang Israel, demikian: Akan
tetapi hari-hari Sabat-Ku harus kamu pelihara, sebab itulah peringatan
antara Aku dan kamu, turun-temurun, sehingga kamu mengetahui,
bahwa Akulah Tuhan, yang menguduskan kamu. Haruslah kamu pelihara hari
Sabat, sebab itulah hari kudus bagimu; siapa yang melanggar kekudusan
hari Sabat itu, pastilah ia dihukum mati, sebab setiap orang yang
melakukan pekerjaan pada hari itu, orang itu harus dilenyapkan dari
antara bangsanya.” (Ke131:12-14)
Yang
lebih menarik lagi yaitu, ternyata Yesus seumur hidupnya tidak pernah
mengkuduskan hari Minggu. Seumur hidupnya Yesus selalu mengkuduskan hari
Sabat dan setiap mengajar selalu pada hari Sabat. Yesus tidak pernah
satu kalipun menganjurkan untuk beribadah atau mengkuduskan hari Minggu.
Sekali lagi jika ada dalil dalam Alkitab Yesus atau Allah menyuruh
mengkuduskan hari Minggu, kami sediakan hadiah Rp. 10.000.000. (sepuluh juta) bagi siapa saja yang bisa memberikan dalilnya.
Perhatikan hari apa yang Yesus kuduskan di dalam Alkitab, hari Sabtu atau hari Minggu?
Lukas 4:16 Ia
datang ke Nazaret tempat Ia dibesarkan, dan menurut kebiasaan-Nya pada
hari Sabat (Sabtu) la masuk ke rumah ibadat, lalu berdiri hendak membaca
dari Alkitab.
Markus 1:21 Mereka tiba di Kapernaum. Setelah hari Sabat mulai, Yesus segera masuk ke dalam rumah ibadat dan mengajar.
Markus 6:2 Pada
hari Sabat Ia mulai mengajar di rumah ibadat dan jemaat yang ‘ besar
takjub ketika mendengar Dia dan mereka berkata: “Dari mana diperoleh-Nya
semuanya itu? Hikmat apa pulakah yang diberikan kepada-Nya? Dan
mujizat-mujizat yang demikian bagaimanakah dapat diadakan oleh
tangan-Nya?
Lukas 4:16 Ia
(Yesus) datang ke Nazaret tempat Ia dibesarkan, dan menurut
kebiasaanNya pada hari Sabat la masuk ke rumah ibadat, lalu berdiri
hendak membaca dari Al kitab.
Lukas 4:31 Kemudian Yesus pergi ke Kapernaum, sebuah kota di Galilea, lalu mengajar di situ pada hari-hari Sabat.
Lukas 6:6 Pada suatu hari Sabat lain, Yesus masuk ke rumah ibadat, lalu mengajar. Di situ ada seorang yang mati tangan kanannya.
Lukas 13:10 Pada suatu kali Yesus sedang mengajar dalam salah satu rumah ibadat pada hari Sabat.
Masih
banyak ayat-ayat lainn-ya dimana Yesus memelihara dan mengkuduskan hari
Sabat, tapi dari 7 (tujuh) ayat tadi saja, sudah lebih dari cukup
memberikan buktibukti kepada kita bahwa sesungguhnya menurut Alkitab,
hari yang diperintahkan untuk di ibadati, dipelihara, dan dikuduskan
adalah hari Sabat (Sabtu) bukan Minggu !!
Yesus
tetap memelihara dan mengkuduskan Sabat, sebab dia yakin bahwa apa yang
Allah tetapkan untuk berlaku kekal, tidak mungkin dibatalkan olehnya.
Yesus sangat yakin dengan janji Allah bagi yang memelihara hari Sabat.
Mari kita renungkan janji Allah bagi yang memelihara dan mengkuduskan hari Sabat.
“Apabila
engkau tidak menginjak-injak hukum Sabat dan tidak melakukan urusanmu
pada hari kudus-Ku; apabila engkau menyebutkan hari Sabat “hari
kenikmatan”, dan hari kudus Tuhan “hari yang mulia”; apabila engkau
menghormatinya dengan tidak menjalankan segala acaramu dan dengan tidak
mengurus urusanmu atau berkata omong kosong, maka engkau akan bersenang-senang
karena Tuhan, dan Aku akan membuat engkau melintasi puncak bukit-bukit
di bumi dengan kendaraan kemenangan; Aku akan memberi makan engkau dari
milik pusaka Yakub, bapa leluhurmu, sebab mulut Tuhan-lah yang
mengatakannya. ” (Yesaya 58:13-14)
Bukankah
ayat-ayat tersebut memberikan bukti bahwa sesungguhnya tidak ada satu
perintah di dalam Alkitab masuk geieja hari Minggu atau mengkuduskan
hari Minggu. Bahkan seumur hidup Yesus hanya beribadah pada hari Sabat
(Sabtu) bukan Minggu. Ternyata hari Minggu dikuduskan karena menurut
pendapat pemuka agamanya hari itu Yesus bangkit dari kuburnya
Sekarang bagaimana dengan hari Minggu? Apakah ada perintah atau jaminan berkat bagi mereka yang mengkuduskan hari Minggu?
- Allah tidak berhenti bekerja pada hari Minggu.
- Allah dan juga Yesus tidak pernah memberkati hari Minggu.
- Tidak ada hukum yang menyuruh memelihara hari Minggu.
- Yesus tidak pernah memberkati hari Minggu.
- Hari Minggu tidak pernah dikuduskan oleh Allah maupun Yesus.
- Tidak ada pelanggaran hukum jika bekerja pada hari Minggu.
- Tidak ada satu ayatpun dalam Alkitab yang melarang bekerja pada hari Minggu.
- Tidak ada berkat yang dijanjikan bagi mereka yang memelihara hari Minggu.
- Hari Minggu tidak pernah disebutkan dalam Alkitab sebagai hari ibadah bagi umat Kristiani.
- Tidak pernah hari Minggu disebut sebagai hari perhentian.
- Yesus tidak pernah menyinggung tentang hari Minggu.
- Kata “Hari Minggu” bahkan tidak pernah muncul dalam Alkitab, kecuali disebut “pekan pertama minggu itu”, tapi bukan “Hari Minggu” dan hanya sekali disebutkan yaitu pada Kis 20:7, itupun hanya pertemuan dimalam hari, yaitu Sabtu malam.
- Para nabi dan orang terdahulu tidak pernah memelihara hari Minggu.
- Tidak ada ayat dalam Alkitab tentang perobahan Sabat jadi hari Minggu.
- Tidak pernah Tuhan maupun Yesus berfirman bahwa ada dua hari Sabat yang dikuduskan dalam seminggu, yaitu hari Sabtu dan Minggu.
- Tidak ada satupun perintah di dalam Alkitab yang menyuruh merayakan “hari kebangkitan” Yesus sebagai pengganti hari Sabat.
- Tidak pernah Tuhan berfirman bahwa “hari kebangkitan” Yesus harus dikuduskan seperti hari Sabat.
- Seumur hidupnya, Yesus hanya beribadah pada hari Sabat
- Tidak ada seorang nabipun di dalam Alkitab yang pernah menvuruh mengkuduskan hari Minggu.
- Seumur hidupnya, tidak sekalipun keluar dari mulut atau bibir Yesus tentang hari Minggu dan lain-lain.
Berdasarkan
20 alasan tersebut, maka dapatlah dipastikan bahwa sesungguhnya tidak
ada satu dalilpun dalam Alkitab untuk mengkuduskan hari Minggu! Ternyata
hari Minggu hanyalah hari yang diperintahkan oleh pengemuka agama
Kristen hanya karena dianggap penting karena Yesus bangkit pada hari
Minggu. Padahal tidak ada satu dalilpun didalam Alkitab itu yang
menyuruh mengkuduskan hari Minggu dan tidak ada janji Allah atau berkat
yang Allah janjikan bagi mereka yang memelihara dan yang mengkuduskan
hari Minggu, tidak ada!! Justru yang ada ialah ancaman Allah bagi mereka
yang tidak memelihara dan yang tidak mengkuduskan hari Sabat (Sabtu).
Terkadang
ada sebagian umat Kristiani yang mengatakan, jika Sabat harus
dikuduskan, kenapa umat Islam tidak turut mengkuduskan hari Sabat?
Jawabannya
tentu karena kami umat Islam punya hari tersendiri sebagai hari yang
diperintahkan untuk beribadah pada hari tersebut. Dan hal itu ada
dalilnya dalam Al Qur‘an, yaitu pada Qs 62 Al Jumu`ah ayat 9 :
Yaa
ayyuhal ladziina aamanuu idzaa nuudiya lish shalaati miy yaumil
jumu’ati fas’au ilaa dzikrillaahi wa dzarul bai’a dzaalikum khirul lakum
in kuntum ta`lamuun
“Hai
orang-orang yang beriman, apabila diseru untuk shalat pada hari Jum’at,
maka hendaklah kamu bersegera untuk mengingat Allah dan tinggalkanlah
jual beli. Demikianlah yang lebih baik bagi kamu jika kamu mengetahui.”
Hari Sabtu atau Sabat ada dalil di Alkitab. Hari Jum’at ada dalil dalam Al Qur`an. Hari Minggu, mana dalilnya???
Pertanyaan Keenam
Mana dalilnya dalam Alkitab Yesus 100% Tuhan & 100% manusia???
Pertanyaan
ini merupakan pertanyaan yang sangat perlu kita pertanyakan kepada umat
Kristiani, sebab hampir dalam setiap acara diskusi
atau perdebatan, alasan yang paling sering dipakai oleh mereka adalah
bilamana dalam keadaan kepepet, yaitu bahwa Yesus adalah 100% Tuhan dan
100% manusia.
Alasan-alasan
seperti itu sudah ketinggalan, karena bila alasan seperti itu masih
terus dipertahankan, maka sampai kapan pun tidak akan menyelesaikan
persoalan. Atau dengan kata lain alasan seperti itu dipakai sebenarnya
hanya untuk menutupnutupi kelemahan Alkitab itu sendiri. Padahal alasan
seperti itu sama sekali tidak punya dalil dalam Alkitab. Artinya tidak ada satu dalilpun yang tertulis dalam Alkitab bahwa “Yesus adalah 100% Tuhan dan 100% manusia”. Jika ada yang bisa memberikan dalil tertulis dalam Alkitab seperti itu, kami sediakan hadiah Rp. 10.000.000.- (sepuluh juta) untuk satu pertanyaan ini saja.
Umumnya para Pendeta atau Misionaris, atau umat Kristiani lainnya sering
menjawab dengan mengangkat dalil Yohanes pasal 1 ayat 1 & 14.
“Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.”(Yohanes 1:1).
“Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaannya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran. (Yohanes 1:14)
Menjadikan
ayat ini sebagai refrensi bahwa Yesus adalah 100% Tuhan dan 100%
manusia, sulit bisa diterima akal sehat. Maka untuk itu agar lebih mudah
dipahami dicomotlah bagian pertama dari pembukaan Alkitab yaitu pada
kitab Taurat Musa, ialah Kitab Kejadian 1 pasal 1 dan Kitab Kejadian pasal 1 ayat 26, yang bunyinya sebagai berikut:
“Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi.”
(Kejadian 1:1)
“Berfirmanlah
Allah “Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita,
supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara
dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata
yang merayap di bumi.” (Kejadian 1:26).
Dari bunyi ayat Kejadian 1:26 ini, ada kata “Baiklah Kita menjadikan manusia menurut rupa dan gambar Kita…..’ Yang dimaksud dengan kata “Kita,” menurut
penafsiran umat Kristiani, itu adalah bentuk kata Trinitas yang
tersembunyi sebelum Yesus datang kedunia dalam kitab Perjanjian Baru.
Jadi kata “Kita” itu mengandung makna : Tuhan Bapa, Tuhan Anak dan Tuhan Roh Kudus, atau dengan istilah lain dikenal Bapa, Firman dan Roh Kudus.
BAPA
itu = Tuhan = Allah (oknum pertama) FIRMAN itu = Yesus = Anak Allah
(oknum kedua) dan ROH KUDUS itu = Tuhan juga (oknum- ketiga).
Awal kitab Kejadian pasal 1:1 berbunyi “Pada mulanya Allah..:.’ Awal Yohanes pasal 1:1 berbunyi “Pada mulanya adalah Firman” dan pada awal kitab Kejadian pasal 1:26 berbunyi “Baiklah Kita menjadikan manusia menurut rupa dan gambar Kita…..”
Dari ketiga dalil tersebut (Yoh 1:1 dan 14, dan Kej 1:1 dan 26) para misionaris menafsirkan Yoh 1:1 yang berbunyi “Pada mulanya adalah Firman…” selaras dengan Kejadian 1:1 yang berbunyi “Pada mulanya Allah… ” Dengan demikian menurut mereka Firman itu adalah Allah. Yang
dimaksud dengan kata “Firman” adalah Yesus itu sendiri. Sementara
Firman itu adalah Aliah, kalau begitu berarti Yesus = Allah.
Kemudian pada Yoh 1:14 dikatakan bahwa “Firman itu telah menjadi manusia” Sedangkan
manusia itu adalah Yesus. Kalau Firman itu adalah Yesus dan Yesus itu
adalah Allah, berarti Allah itu telah menjadi manusia yang disebut
Yesus. Oleh sebab itu makna dari Yoh 1:1 yang berbunyi: “Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah…’ yaitu Yesus yang mulanya ada bersama-sama dengan Allah, adalah Allah itu sendiri yang telah menjadi manusia.
Memang
sulit sekali bisa diterima penafsiran ayat-ayat tersebut, sebab sesuatu
yang tidak rasional dipaksakan harus menjadi rasional.
Menurut penafsiran kaum muslimin, kata “firman’° berarti “perkataan” atau “kalam” (kalamullah) yang bermakna “perkataan Allah.” Misalnya jika Allah ingin menciptakan sesuatu, cukup Dia berkata (berfirman) “KUN” (jadilah) maka jadilah. Contoh bagaimana penciptaan Nabi Isa as (Yesus) dan Nabi Adam as di dalam Al Qur’an.
Allah jelaskan sebagai berikut :
Inna matsala `iisaa `indallaahi ka matsali aadama khalaqahuu min turraabin tsumma qaala lahuu kun fa yakuun.
“Sesungguhnya perbandingan (kejadian) Isa di sisi Allah adalah seperti (kejadian) Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya, “Jadilah” maka jadilah dia. ” (Qs 3 Aali `Imraan 59).
Mengenai Injil Yohanes pasal 1 ayat 1 dan 14, dalam buku The Five Gospels yang
diterbitkan oleh Harper San Fransisco, yang dikomentari oleh Robert W.
Funk dan Roy W. Hoover, ternyata ayat-ayat tersebut tidak masuk dalam
kategori ucapan Yesus yang diseminarkan.
Injil yang diakui di Indonesia ada empat yaitu Injil Matius, Markus, Lukas dan Yohanes. Di Amerika sekitar tahun 1993, di kota Sanoma CaIifornia, disponsori oleh Westar Instituie, Injil itu diseminarkan oleh sekitar 76 orang ahli dari
berbagai kalangan, seperti guru besar dari berbagai universitas
terkenal didunia, para ahli ilmu theologi dari Katolik dan Protestan,
ahli kitab suci, ahli bahasa Ibrani dll yang semuanya tidak ada orang
Islam. Injil yang diseminarkan ada lima yaitu Injil Matius Markus,
Lukas, Yohanes dan Injil Thomas. Ke lima Injil yang bernama “The Five Gospels” diseminarkan dalam rangka mengklasifikasikan sabda Yesus. Makanya dalam cover The Fiue Gospels tersebut tertulis What Did Jesus Really Say? The Search For The Authentic Words of Jesus. (Apa yang benar-benar Yesus ucapkan? Mencari ucapan asli dari Yesus).
Dalam
kitab The Five Gospels tersebut, semua ucapan atau sabda Yesus, dicetak
berwarna. Ada empat warna yang disepakati, yaitu merah (RED), merah
muda (PINK), kelabu (GRAY) dan hitam bolt (BLACK).
Ada tiga option (pilihan) yang disepakati untuk menentukan derajat kebenaran sabda / ucapan Yesus, yaitu :
Option 1
** Red : I would include this item unequivocally in the database for determining who Jesus was.
** Pink : I would include this item with reservations (or modifications) in the database.
**
Gray : I would not include this item in the database, but I might make
use of some of the content in determining who Jesus was.
** Black : I would not include this item in the primary database.
Option 2
** Red : Jesus undoubtedly said this or something very like it.
** Pink : Jesus probably said something like this.
** Gray : Jesus did not say this, but they ideas contained in it are close to his own.
** Black : Jesus did not say this, it represents the perspective or content of a later or different tradtion.
Option 3
** Red : That`s Jesus !
** Pink : Sure sounds like Jesus. ** Gray : Well, maybe.
** Black : There`s been some mistake.
Dari
hasil seminar, ternyata Injil Yohanes pasal 1 ayat 1 & 14 tidak
masuk kategori yang dinilai atau yang diseminar-kan, sebab ayat-ayat
tersebut dianggap bukan sabda atau ucapan Yesus. Ayat itu hanyalah ucapan Yohanes saja! Dan ayat tersebut tidak masuk dalam kategori RED, PINK, GRAY & BLACK.
Hasil akhir dari penelitian dalam seminar yang dilakukan oleh 76 ahli dari berbagai kalangan, menyatakan sebagai berikut :
“Eighty-two
percent of the words ascribed to Jesus in the gospels were not actually
spoken by him, according to the Jesus Seminar.”
“Delapan
puluh dua persen kata-kata yang dianggap berasal dari Yesus di dalam
Injil, tidaklah benar-benar diucapkan olehnya, menurut Seminar Yesus.”
Pernyataan
76 (tujuh puluh enam) ahli dari berbagai kalangan dari seluruh dunia
dalam Seminar tentang Yesus, sungguh mengejutkan dunia, khususnya di
kalangan kaum Kristiani, sebab kalau 82% (delapan puluh dua persen) isi
Injil bukan benarbenar diucapkan Yesus, berarti hanya 18% (delapan
belas persen) saja isi Injil yang dianggap ucapan Yesus. Ternyata Yoh
1:1 & 14 yang jadi acuan bahwa Yesus 100% Tuhan dan 100% manusia,
menurut 76 ahli tersebut, bukan ucapan Yesus, tapi hanya pendapat
penulis Injil itu saja, yaitu Yohanes. Padahal para perseta Seminar
Yesus tersebut, tidak ada satupun orang Islam, dan tidak satupun berasal
dari lndonesia.
Lebih
ironis lagi, dari semua Injil-Injil yang diseminarkan tersebut, Injil
Yohanes termasuk yang hampir 100% dianggap bukan ucapan Yesus.
Hasilnya
sungguh mengejutkan, dari 4 (empat) kategori, tidak ada satu ayatpun
dalam seluruh Injil Yohanes yang dicetak hurup Red. Hurup Pink saja
hanya ada 1 (satu), hurup Grey hanya ada 4 (empat) ayat saja, selebihnya
Black.
Perincian khusus Injil Yohanes sebagai berikut:
RED
: (That is Jesus!), tidak satu ayat pun yang dicetak merah, berarti
tidak ada satu ayatpun yang dianggap benar-benar ucapan Yesus.
PINK : (Sure sounds like Jesus), hanya ada satu ayat saja yaitu Yoh 4:43.
GRAY : (Well, maybe), hanya ada 4 (empat) ayat saja, yaitu pada Yoh 12 ayat 24, 25, 26 dan Yoh 13 ayat 20.
BLACK : (Jesus did not say this There’s been some mistake!) selebihnya bukan ucaan Yesus!
Bayangkan saja, Injil Yohanes terdiri dari 21 pasal, 878 ayat dan 19099 kata. Kalau RED tidak ada, PINK hanya 1 ayat, GRAY 4 ayat, berarti sisanya BLACK (bukan ucapan Yesus) ada 873 ayat.
Pertanyaan Ketujuh
Mana dalilnya asal percaya kepada Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat dijamin “pasti masuk surga”
Umat Kristiani umumnya
berani memastikan sesuatu yang belum tentu atau belum pasti terjadi.
Mereka beranggapan asal percaya kepada Yesus sebagai Tuhan dan Jurus
elamat, di jamin “pasti masuk surga”. Padahal
memastikan seseorang masuk surga, itu bukan hak atau wewenang kita
manusia, itu hanyalah hak Allah subhanahu wata’ala saja. Jika ada umat
Islam mengatakan kepada mereka kata “Insya Allah”, sering diprotes, katanya “jangan insya Allah-insya Allah dong, yang pasti aja dong!!”
Mereka
tidak memahami bahwa mengucapkan Insya Allah adalah sesuatu yang
dianjurkan dalam kitab suci Al Qur’an dan juga Alkitab. Tetapi sebagian
besar umat Kristiani tidak paham bahwa didalam Alkitab sebenarnya
dianjurkan mengucapkan Insya Allah bila mengatakan sesuatu yang belum
tentu terjadi. Bahkan dikatakan, bila tidak mengucapkan Insya Allah
sesuatu yang belum pasti terjadi, dia tergolong sombong, dan bahkan berdosa.
Perhatikan ayat Alkitab sebagai berikut:
“Jadi
sekarang, hai kamu yang berkata: “Hari ini atau besok kami berangkat ke
kota anu, dan di sana kami akan tinggal setahun dan berdagang serta
mendapat untung”, sedang kamu tidak tahu apa yang akan terjadi besok. Apakah arti hidupmu? Hidupmu itu sama seperti uap yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap. Sebenarnya kamu harus berkata: “Jika Tuhan menghendakinya, kami akan hidup dan beruat ini dan itu.” Tetapi sekarang kamu memegahkan diri dalam congkakmu, dan semua kemegahan yang demikian adalah saIah. Jadi jika seorang tahu bagaimana ia harus berbuat baik, tetapi ia tidak melakukannya, ia berdosa.”
(Yak 4:13-17)
“Ia minta diri dan berkata: “Aku akan kembali kepada kamu, jika Allah menghendakinya.” Lalu bertolaklah ia dari Efesus.” (Kis 18:21)
“Tetapi aku akan segera datang kepadamu, kalau Tuhan menghendakinya. Maka aku akan tahu, bukan tentang perkataan orang-orang yang sombong itu, tetapi tentang kekuatan mereka.(1 Kor 4:19).
Kata-kata dalam semua ayat ayat tersbut yaitu “Jika Tuhan menghendakinya” dan “Jika Allah menghendakinya” serta “Kalau Tuhan menghendakinya”, semua itu maknanya sama yang dalam Al Qur’an disebut “insya Allah“.
Didalam Alkitab cetakan lama, katakata “Jika Tuhan Menghendakinya” semuanya tertulis jelas dengan kata “insya Allah”
Perhatikan Alkitab lama cetakan tahun 1960 sebagai berikut:
“Hai
kamu jang berkata: “Bahwa hari ini atau besoknja biarlah kita pergi
kenegeri anu serta menahun disitu, dan berniaga dan mentjari laba”; pada
halnja kamu tiada mengetahui apa jang akan djadi besoknja. Bahaimanakah
hidupmu itu? Karena kamu hanja suatu uap, jang kelihatan seketika
sahadja lamanja, lalu lenjap. Melainkan patutlah kamu berkata: “Insya
Allah, kita akan hidup membuat ini atau itu”. Tetapi dengan hal jang
demikian kamu memegahkan dirimu dengan djemawanmu itu; maka semua
kemegahan jang demikian itu djahat. Sebab itu, djikalau orang jang tahu
berbuat baik, pada halnja tiada diperbuatnja, maka mendjadi dosalah
baginja.
“Melainkan sambil meminta diri ia berkata: “insya Allah, aku akan kembali kepadamu.” (Kis 18:21)
“Tetapi insya Allah aku akan datang kepadamu dengan segeranja, dan aku akan mengetahui bukan perkataan mereka itu jang……dst.
(1 Kor4:19).
Dalam Al Qur`an, mengucapkan kata insya Allah merupakan suatu kewajiban bila kita tidak mengetahui sesuatu yang bakal terjadi. Perhatikan ayat-ayat Al Qur`an sebagai berikut:
Fa lammaa dakhaluu ‘alaa vuusufa aawaa ilaihi abawaihi wa qaalad khuluu mishra insyaa-allaahu aaminiin
“Maka tatkala mereka masuk menemui Yusuf, Yusuf membawa ibu bapaknya ke tempatnya dan berkata, “Masuklah kamu ke negeri Mesir, insya Allah dalam keadaan aman. ” (Qs 12 Yusuf 99)
Qaala satajidunii in syaa-allaahu shaabiraw wa laa a`shii laka amraa.
“Musa berkata, “Insya Allah engkau akan mendapati aku orang yang sabar dan aku tiada mengingkari perintahmu. ” (Qs 18 Al Kahfi 69)
Fa
lammaa balagha ma`ahus sa`ya qaala yaa bunayya innii araa fil manaami
annii adzbahuka fanzhur maadzaa taraa qaala yaa abatif`al maa tu`maru sa
tajidunii insvaa-allaahu minas shaabiriin.
“Maka
tatkala anak mencapai umur dapat bekerja bersamanya, Ibrahim berkata,
“Hai anakku, sesungguhnya aku melihat di dalam mimpi bahwa aku akan
menyembelihmu. Maka pikirkanlah bagaimana pendapatmu?” Dia berkata,
“Wahai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepada engkau; insya Allah engkau akan mendapati aku termasuk orang-orang yang sabar.” (Qs 37Ash Shaaffaat 102)
Ternyata dari keterangan Alkitab tidak boleh m.engatakan “PASTI” untuk sesuatu yang belum tentu terjadi. Memastikan dijamin “Pasti masuk surga” bila
percaya kepada Yesus sebagai Tuhan dan Juru selamat, adalah perbuatan
sombong dan dosa. Jika hanya asal percaya kepada Yesus, semua ummat
Islam percaya kepada Yesus yang disebut Nabi Isa as.
Tidak
sempurna iman seorang muslim jika tidak mengimani semua nabi, termasuk
Nabi Isa. Bahkan percaya kepada semua nabi termasuk Nabi Isa as (Yesus),
merupakan salah satu Rukun Iman yang
harus di imani oleh setiap muslim dimanapun mereka berada. Hanya saja
umat Islam mengimani beliau hanya sebagai Nabi atau Rasul, bukan Tuhan!!
Menurut pandangan ummat Kristiani, asal percaya kepada Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat maka dijamin pasti masuk surga.
Tetapi
menurut pandangan Islam, hal itu bertolak belakang 180 derajat, justru
kalau percaya kepada Yesus sebagai Tuhan, maka disitulah tidak mungkin
diselamatkan, karena telah menjadikan tuhan-tuhan lain selain Allah. Dan itu disebut dosa syirik, yaitu salah satu dosa yang tidak diampuni oleh Allah.
Dalam
kitab Injil, Yesus berfirman bahwa keselamatan itu tergantung bagaimana
kita mengamalkan perintah Allah. Perhatikan ucapan Yesus sebagai
berikut:
“Bukan
setiap orang yang berseru kepadaku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam
Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di
sorga. ” (Mat 7:21)
Berdasarkan
ucapan Yesus tersebut, dapat kita simpulkan bahwa bukan setiap orang
yang berseru Yesus, Yesus yang akan masuk kedalam surga, tetapi kata
Yesus yaitu mereka yang melakukan sesuai dengan perintah Allah. Tentu
menjadi pertanyaan, apakah ummat Kristiani sudah melakukan sesuai
perintah Yesus dan perintah Allah?? Marilah kita lihat beberapa contoh
sebagai bukti:
1. Allah Mengharamkan Babi
“Demikian juga babi
hutan, karena memang berkuku beiah, yaitu kukunya bersela panjang,
tetapi tidak memamah biak; haram itu bagimu. Daging binaiang-binatang itu janganlah kamu makan dan bangkainya jartganlah kamu sentuh; haram semuanya itu bagimu. (Imamat 11:7-8)
Allah
telah mengharamkan babi. Kenyataannya mereka tidak haramkan babi, malah
babi jadi makanan kesukaan mereka. iustru yang haramkan babi umat Islam
bukan?
2.Yesus sunat
“Dan ketika genap delapan hari dan Ia harus disunatkan, la diberi nama Yesus, yaitu nama yang disebut oleh malaikat sebelum Ia dikandung ibu-Nya.” (Luk 2:21 )
Yesus
sunat, tetapi para pendeta tidak wajibkan sunat. Justru yang bersunat
yaitu ummat Islam. Nah apakah mereka ikuti perintah Allah? Justru umat
Islamlah yang ikut perintah bersunat!!
3. Yesus mati dikafani tidak pakai peti
“Yusufpun membeli kain lenan, kemudian ia menurunkan mayat Yesus dari salib dan mengapaninya dengan
kain lenan itu. Lalu ia membaringkan Dia di dalam kubur yang digali di
dalam buki t batu. Kemudian digulingkannya sebuah batu ke pintu kubur
itu.” (Mar 15:46)
Yesus
mati dikafani, tidak pakai peti. Apakah umat Kristiani yang mengaku
pengikut Yesus bila mereka mati dikafani dengan kain putih dan dikubur
tidak pakai peti?? Ternyata mereka bila mati, pakai jas, sepatu, dasi.
pakaian yang paling bagus, didandani seperti penganten, lalu dimasukkan
kedalam peti, padahal Yesus mati hanya dikafani dengan kain putih dan
tidak pakai peti.
Ini
berarti mereka tidak mengikuti contoh bagaimana matinya Yesus. Justru
yang mengikuti matinya Yesus, adalah umat Islam. Bahkan dalam Islam,
kuburan tidak perlu dibeton seperti bangunan rumah, cukup menaruh batu
diatas kubur sebagai tanda. Diatas kuburan Yesus juga ditaruh sebuah
batu, sebagai tanda, dan dalam Islam disunahkan menaruh batu diatas
kuburan.
Sebenarnya
masih ada begitu banyak bukti-bukti bahwa ummat Kristini tidak
mengikuti perintah Yesus dan Allah. Dari beberapa ayat yang kami
paparkan sebagai contoh itu, cukup memberikan bukti bahwa jaminan
keselamatan itu bukan hanya asal percaya kepada Yesus dijamin pasti
masuk surga, tetapi bagaimana mengamalkan seluruh ajaran Yesus dan
Tuhannya Yesus yaitu Allah Swt.
Setelah
dicek diseluruh isi Alkitab, ternyata tidak ada satu ayatpun yang
menjamin asal percaya kepada Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat “dijamin pasti masuk surga.” Oleh
sebab itu jika ada umat Kristiani yang bisa menunjukkan ayatnya yang
mengatakan bahwa asal percaya kepada Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat
“dijamin pasti masuk surga”, kami sediakan hadiah uang tunai sebesar
Rp. 10.000.000.- (sepuluh juta rupiah) untuk satu pertanyaan ini saja.
Allah
menjamin masuk surga bagi orang-orang yang benar-benar beriman dan
bertaqwa kepada-Nya yaitu mereka yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya.
Tilka
huduudullahi wa may yuthi`illaaha wa rasuulahuu yudkhilhu jannaatin
tajrii min tahtihal anhaaru khaalidiina fiihaa wa dzaalikal fauzul
‘azhiim.
“Dan barang siapa taat kepada Allah dan Rasul-Nya, niscaya Allah akan memasukkan mereka ke dalam surga yang mengalir sungai sungai di bawahnya, mereka kekal di dalamnya, dan itulah kejayaan yang besar.” (Qs 4 An Nisaa ` 13)
Ayat
tersebut menjelaskan bahwa yang di jamin masuk surga oleh Allah, yaitu
mereka yang taat kepada Allah dan Rasulnya. Bagaimana bisa dijamin
masuk surga, jika hanya asal percaya, tetapi tidak mengamalkan serta
tidak taat perintah Allah dan Rasul-Nya??
Buktinya
betapa banyak ayat-ayat dalam Alkitab, dimana tidak diamalkan dan tidak
ditaati oleh umat Kristiani. Oleh sebab itu keselamatan itu yaitu
bagaimana kita taat kepada Allah dan Rasul-Nya dan mengamalkan yang
diperintakan-Nya.
Bagaimana
yang tidak taat kepada Allah dan rasul-Nya serta melanggar hukum dan
ketentuan-Nya, apakah mereka dijamin pasti masuk surga??. Perhatikan
ayat selanjutnya :
Wa may ya’shillaaha wa rasuulahuu wa yata`adda huduudahuu yudkhilhu naaran khaalidan fiihaa wa lahuu `adzaabum muhiin.
“Dan
barang siapa durhaka kepada Allah dan Rasul-Nya dan melanggar
batas-batasnya (hukum) Allah, niscaya Allah akan memasukkannya ke dalam
neraka, kekal di dalamnya dan baginya azab yang menghinakan. ” (Qs 4 An Nisaa` 14)
Pertanyaan Kedelapan
Mana foto asli wajah Yesus dan siapa pemotretnya?
Berdasarkan ayat tersebut, bagi mereka yang mengatakan asal percaya kepada Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat dijamin pasti masuk surga, padahal tidak melakukan perintah Allah dan Yesus, maka bukan jaminan surga yang didapat, tapi neraka.
Sebagian
besar rumah umat Kristiani hampir dapat dipastikan terpampang gambar
atau lukisan Yesus dan ibunya Maria dengan wajah yang ganteng dan cantik
rupawan dengan pakaian yang berwarna warni. Tentu menjadi pertanyaan:
- Apakah wajah Yesus dan ibunya Maria adalah wajah mereka yang asli atau itu hanya hasil rekayasa saja?
- Jika wajah mereka itu asli, siapa yang memotretnya?
- Tustel atau camera merek apa yang dipakai saat itu?
- Apakah 2000an tahun yang lalu sudah ada camera atau tustel berwarna?
Jawabannya pasti semuanya mustahil Tetapi banyak umat Kristiani terlihat begitu khusu‘ bila sembahyang atau meminta pertolongan
dihadapan gambar atau lukisan Yesus dan Maria. Gambar atau lukisan
berikut ini adalah Maria dan Yesus menurut versi bangsa-bangsa di
beberapa negara di dunia.
Apakah
ini fotoatau lukisan? Jika foto, berarti ini manusia jaman
sekarang, dipilih yang cantik dan ganteng lalu dipotret, terus
dikatakan inilah Maria dan Yesus. Mungkin saja saat ini mereka masih
hidup.
|
Benarkah
ini foto yang menggambarkan wajah Yesus? Sebenarnya dia adalah
salah seorang bintang film yang memerankan diri Yesus. Saat ini dia
pun masih hidup. |
Lukisan
ketiga ini menggambarkan Yesus dalam wajah yang lain lagi, tidak
sama seperti yang pertama dan kedua. Jika Yesus Tuhan, koq Tuhan
bisa mati?
|
Inilah
Maria & Yesus dalam versi bangsa lain. Mungkin Maria dan Yesus
bagi suku bangsa ini adalah yang tercantik dan terganteng.
|
Maria dan Yesus menurut versi Guadalupe. Wajah Yesus persis seperti anak wanita?
|
Wajah Maria dan Yesus ini menurut versi bangsa apa ini??
|
Maria
dan Yesus versi orang Timur Tengah. Bahasa Arab yang tertulis
diatas adalah: Ummi Allah = ibu Allah. Yasua Almasih = Yesus Almasih
|
The Good Seheperd adalah julukan kepada Yesus sebagai Pengembala yang baik
|
Yesus Kristus versi orang Bolivia dengan wajah yang sangat berbeda. |
Mungkin ini wajah Yesus versi orang Indian
|
Maria dan Yesus menurut suku Apache |
Yesus berambut kribo mirip orang Ambon
|
Lion of Judah adalah salah satu julukan buat Yesus, sebagai singanya orang Yahudi.
|
Ada
sebagian umat Kristiani yang dulunya ngaku mantan Islam, kemudian masuk
Kristen dengan alasan dia dijamah oleh Yesus. Ada juga yang katakan dia
melihat wajah Yesus. Padahal semua kesaksian seperti itu jelas bohong.
Kenapa? Sebab darimana dia tahu bahwa itu benarbenar wajah Yesus??
Wajah bapak kakeknya saja hampir tidak ada orang yang pernah tahu,
apalah wajah orang yang telah mati lebih 2000 tahun yang lalu. Oleh
sebab itu disediakan hadiah uang tunai sebesar Rp. 10.000.000.- (sepuluh juta rupiah) kalau ada orang bisa memperlihatkan wajah Yesus yang sesungguhnya.
Wajah-wajah
Yesus dalam semua gambar tersebut, pasti hanya hasil rekayasa atau
hasil imaginasi seseorang. Jika disuruh orang suku Asmad di Irian
melukis wajah Yesus menurut imaginasi mereka, mungkin saja wajah Yesus
dibuat hitam, pendek, kribo, tanpa busana dan pakai koteka. Jika ada
yang mengaku pernah dijamah dan ketemu Yesus, lihatkan gambar-gambar
tadi, tanyakan padanya dan tolong tunjukin, wajah yang mana yang
dilihatnya? Sungguh satu Kebohongan besar jika wajah Yesus adalah salah satu dari wajah-wajah tersebut.
Pertanyaan Kesembilan
Mana dalilnya Yesus lahir pada tanggal 25 Desember dan perintah merayakannya!!
Sejarah Natal
Chritmas
diartikan sebagai hari kelahiran Yesus, yang dirayakan oleh hampir
semua orang Kristen didunia, berasal dari ajaran Gereja Katolik Roma.
Padahal ajaran tersebut tidak terdapat dalam Alkitab dan Yesus-pun tidak
pernah memerintahkan kepada murid-muridnya untuk menyelenggarakannya.
Perayaan
yang masuk kedalam ajaran Gereja Katolik Roma pada abad ke empat ini,
berasal dari upacara adat masyarakat penyembah berhala. Perayaan Natal
yang diselenggarakan diseluruh dunia ini samasekali tidak mempunyai
dasar dari Alkitab.
Menurut penjelasan di dalam Catholic Encyclopedia edisi 1911, yang berjudul “Christmas”, ditemukan kata-kata yang berbunyi sebagai berikut :
“Christmas
was not among the earliest festivals of church, the first evidence of
the feast is from Egypt. Pagan custom centering around the January
calends gravitated to christmas. “
“Natal
bukanlah upacara gereja yang pertama, melainkan ia diyakini berasal
dari Mesir. Perayaan yang diselenggarakan oleh para penyembah berhala
& jatuh pada bulan Januari ini, kemudian dijadikan hari kelahiran
Yesus.”
Masih dalam Encyclopedi itu juga dengan judul “Natal Day” bapak Katolik pertama mengakui bahwa :
“In
the Scnptures, no one is recorded to have kept a feast or held a great
banquet on his birthday. It is only sinners (like Pharaoh and Herold)
who make great rejoicings over the day in which they were born into the
world. “
“Didalam
Kitab Suci, tidak seorangpun yang mengadakan upacara atau
menyelenggarakan perayaan untuk merayakan hari kelahiran Yesus. Hanya
orang-orang kafir saja (seperti Firaun dan Herodes) yang berpesta pora
merayakan hari kelahirannya ke dunia ini.”
Natal Menurut Encyclopedia Americana Tahun 1944
“Christmas…it
was according to many authorities, not celebrated in ihe first
centuries of the Christian church, as the Christian usage in gene.ral
was to celebrate the death of remarkable persons rather than their
birth… ” (The “Communion”, which is instituted by New Testament Bible
authority, is a memorial of the death of Christ.) “A feast was
established in memory of this even (Christ’s birth) in the fourth
century. In the fifth century the Westem Church ordered it fo be
celebrated forever on the day of the old Roman feast of the birth of
Sol, as no certain knowledge of the day of Christ’s birth existed.
“Menurut
para ahli, pada abad-abad permulaan, Natal tidak pernah dirayakan oleh
umat Kristen. Pada umumnya, umat Kristen hanya merayakan hari kematian
orang-orang terkemuka saja, dan tidak pernah merayakan hari kelahiran
orang tersebut.” (“Perjamuan ci” yang termaktub dalam Kitab Perjanjian
Baru, hanyalah untuk mengenang kematian Yesus Kristus.) “Perayaan Natal
yang dianggap sebagai hari kelahiran Yesus, mulai diresmikan pada abad
ke empat Masehi. Pada abad kelima, Gereja Barat memerintahkan kepada umat Kristen untuk merayakan hari kelahiran Yesus, yang diambil dari hari pesta bangsa Roma yang merayakan hari “Kelahiran Dewa Matahari”. Sebab tidak seorangpun yang mengetahui hari kelahiran Yesus.”
Asal usul Natal
Natal berasal
dari kepercayaan penyembah berhala yang dianut oleh masyarakat
Babilonia kuno dibawah raja Nimrod (cucunya Ham, anak nabi Nuh). Nimrod
inilah orang pertama yang mendirikan menara Babel, membangun kota
Babilonia, Niniweah dll, serta kerajaan di dunia dengan sistem
kehidupan, ekonomi dan dasar-dasar pemerintahan. Nimrod ini adalah
seorang pembangkang Tuhan. Jumlah kejahatannya amat banyak, diantaranya
dia mengawini ibu kandungnya sendiri Semiramis.
Setelah
Nimrod meninggal, ibunya yang merangkap istrinya menyebarkan ajaran
Nimrod bahwa roh Nimrod tetap hidup selamanya walaupun jasadnya telah
mati. Adanya pohon Evergreen yang tumbuh diatas sebatang pohon kavu yang
telah mati, ditafsirkan oleh Semiramis sebagai bukti kehidupan baru
bagi Nimrod. Untuk mengenang hari kelahiran Nimrod setiap tanggal 25
Desember, Semiramis menggantungkan bingkisan pada ranting-ranting pohon
itu sebagai peringatan hari kelahiran Nimrod.
Inilah
asal usul Pohon Natal. Melalui pemujaan kepada Nimrod, akhirnya Nimrod
dianggap sebagai “Anak Suci dari Surga’. Dari perjalanan sejarah dan
pergantian generasi ke generasi dari masakemasa dan dari satu bangsa ke
bangsa lainnya, akhirnya penyembahan terhadap berhala Babilonia ini
berubah menjadi Mesias Palsu, yaitu berupa Dewa Baal, anak Dewa
Matahari.
Kepercayaan
orang-orang Babilonia yang menyembah kepada “Ibu dan anak” (Semiramis
dan Nimrod yang lahir kembali), menyebar luas dari Babilonia ke berbagai
bangsa di dunia dengan cara dan bentuk berbeda-beda, sesuai dengan
bahasa di negara-negara tersebut. Di Mesir dewa-dewi tersebut bernama
Isis dan Osiris. Di Asia bernama Cybele dan Deoius.
Di
Roma bernama Fortuna dan Yupiter, juga di negara-negara lain seperti di
China, Jepang, Tibet bisa ditemukan adat pemujaan terhadap dewi
Madona, jauh sebelum Yesus dilahirkan.
Pada
abad ke 4 dan ke 5 Masehi, ketika dunia pagan Romawi menerima agama
baru yang disebut “Kristen”, mereka telah mempunyai kepercayaan dan
kebiasaan pemujaan terhadap dewi Madonna jauh sebelum Kristen lahir.
Natal
adalah acara ritual yang berasal dari Babilonia kuno yang saat itu
puluhan abad yang lalu, belum mengenal agama yang benar, dan akhirnya
terwariskan sampai sekarang ini. Di Mesir, jauh sebelum Yesus
dilahirkan, setiap tahun mereka merayakan kelahiran anak Dewi Isis (Dewi
langit) yang mereka percaya lahir pada tanggal 25 Desember.
Para
murid Yesus dan orang-orang Kristen yang hidup pada abad pertama, tidak
pernah sekalipun mereka merayakan Natal sebagai hari kelahiran Yesus
pada tanggal 25 Desember.
Dalam
Alkitab/Bible, tidak ditemukan walau satu ayatpun Tuhan/ Allah maupun
Yesus yang memerintahkan untuk merayakan Natal, sebab perayaan setiap
tanggal 25 Desember, adalah perayaan agama Paganis (penyembah berhala)
yang dilestarikan oleh umat Kristiani.
Upacara
Natal adalah berasal dari ajaran Semiramis istri Nimrod, yang kemudian
di lestarikan oleh para penyembah berhala secara turun temurun hingga
sekarang ini dengan wajah baru yang disebut Kristen.
Sinterklas
Sinterklas
atau Santa Claus sebenarnya bukan ajaran yang berasal dari penganut
paganisme (penyembah berhala) maupun Alkitab. Sinterklas adalah ciptaan
seorang Pastur yang bernama “Santo Nicolas” yang hidup pada abad ke empat Masehi. Menurut Encyclopedia Britannica halaman 648-649 edisi kesebelas, disebutkan :
“St
Nicholas, bishop of Myra, a saint honored by the Greek and Latins on
the 6th of December…a Legend of his surreptitious bestowal bf dowries on
the three daughters of an impoverished citizen…is said to have
originated the old custom of giving present in secret on the Eve of St.
Nicholas (Dec 6), subsequently transferred to Christmas day. Hence the
association of Christmas with Santa Claus.”
“St.
Nicholas, adalah seorang pastur di Myra yang amat diagung-agungkan oleh
orang-orang Yunani dan Latin setiap tgl 6 Desember. Legenda ini berawal
dari kebiasaannya yang suka memberikan hadiah secara sembunyi-sembunyi
kepada tiga orang anak wanita miskin. untuk melestarikan kebiasaan lama
dengan memberikan hadiah secara tersembunyi itu digabungkan ke dalam
malam Natal. Akhirnya terkaitlah antara hari Natal dan Sabta Claus..”
Sinterklas Mengajarkan Kebohongan
Dalam
ajaran agama manupun, semua orang tua melarang anaknya berbohong.
Tetapi menjelang Natal, banyak orang tua yang membohongi anaknya dengan
cerita tentang Sinterklas yang memberikan hadiah Natal ketika mereka
tidur.
Begitu
anak-anak mereka bangun pagi, didalam sepatu atau kaos kaki mereka yang
digantungkan didepan pintu rumah, telah berisi berbagai permen dan
hadiah lainnya. Oleh sebab itu Sinterklas merupakan pembohongan yang
dilakukan oleh setan yang menyamar sebagai manusia.
“Hal
itu tidak usah mengherankan, sebab Iblis pun menyamar sebagai malaikat
Terang. Jadi bukanlah suatu hal yang ganjil, jika pelayan-pelayannya
menyamar sebagai pelayan-pelayan kebenaran. Kesudahan mereka akan
setimpal dengan perbuatan mereka.”(2 Kor 11:14-15)
Pohon Terang
Pohon
Terang atau Pohon Natal, samasekali tidak pernah dianjurkan oleh Tuhan
maupun Yesus untuk mengadakan atau merayakannya. Itu semua diadopsi
dari ajaran agama pagan (kafir kuno). Pohon itu sendiri disebut dengan
istilah “Mistleto” yang biasanya dipakai pada perayaan musim panas, sebagai persembahan suci kepada matahari.
Menurut Frederick J. Haskins dalam bukunya Answers to Questions disebutkan:
“The use of Christmas wreaths is believed by outhorities to be traceable to the pagan customs of decorating
buildings and places of worship at the feast which took place at the
same times as Christmas. The Christmas tree is from Egypt, and its
origin date from a period long anterior to the Christian Era.”
“Hiasan
yang dipakai pada upacara Natal adalah warisan dari adat agama
penyembah berhala (paganisme) yang menghiasi rumah dan tempat
peribadatan mereka yang waktunya bertepatan dengan malam Natal sekarang.
Sedangkan pohon Natal berasal dari kebiasaan Mesir Kuno yang masanya
lama sekali sebelum lahirnya agama Kristen.”
Sungguh
mengherankan sekali dan sekaligus memprihatinkan, ternyata sebagian
besar umat Kristiani tidak mengerti dan tidak menyadari tentang sejarah
perayaan Natal dan Pohon Terang.
Mereka
begitu antusias menambut kedatangan hari Natal, bahkan jauh jauh hari
sebelumnya mereka sudah mempersiapkan dengan biaya yang begitu besar
dalam menyambut hari kelahiran Tuhan mereka. Padahal merayakan Natal
dengan Pohon Terang samasekali tidak punya dasar atau dalil didalam
kitab suci mereka sendiri.
Para
Pendeta dan Pastur diseluruh dunia bahkan Uskup dan Paus, jika ditanya
tentang Natal dan Pohon Terang, pasti akan mengakui bahwa memang tidak
ada dalil dan ajaran dalam Alkitab bahwa Yesus lahir pada tanggal 25
Desember dan tidak ada satu ayatpun tertulis didalam Alkitab (Bible)
yang memerintahkan untuk merayakannya.
Kata Bibel / Alkitab tentang Pohon Natal
“Beginilah
firman Tuhan: “Janganlah biasakan dirimu dengan tingkah langkah
bangsa-bangsa, janganlah gentar terhadap tanda-tanda di langit,
sekalipun bangsabangsa gentar terhadapnya. Sebab yang disegani
bangsa-bangsa adaIah kesia-siaan. Bukankah berhala itu pohon kayu yang
ditebang orang dari hutan, yang dikerjakan dengan pahat oleh tangan
tukang kayu? Orang memperindahnya dengan emas dan perak; orang
memperkuatnya dengan paku dan palu, supaya jangan goyang. Berhala itu
sama seperti orang-orangan di kebun mentimun, tidak dapat berbicara;
orang harus mengangkatnya, sebab tidak dapat melangkah. Janganlah takut
kepadanya, sebab berhala itu tidak dapat berbuat jahat, dan berbuat
baik pun tidak dapat. ” Tidak ada yang sama seperti Engkau, ya Tuhan!
Engkau besar dan nama-Mu besar oleh keperkasaan. ” (Yeremia 10:2-6)
Ayat-ayat
Alkitab tersebut jelas sekali mengatakan bahwa Pohon Terang adalah
upacara penyembahan berhala yang tidak bisa berbicara, tidak bisa
berbuat jahat dan tidak bisa juga berbuat baik. Tetapi kenapa masih saja
disembah oleh sebagian besar umat Kristiani? Jawabnya karena mereka tidak mengerti kandungan kitab sucinya, dan hanya ikut-ikutan apa kata pemimpin agama mereka. Tidak
mereka sadari bahwa justru mereka bukan pengikut Yesus yang setia.
Pengikut Yesus (Isa) yang sebenarnya adalah ummat Islam!
Apakah Natal Memuliakan Yesus?
“Maka
hati-hatilah, supaya jangan engkau kena jerat dan mengikuti mereka,
setelah mereka dipunahkan dari hadapanmu, dan supaya jangan engkau
menanya-nanya tentang tuhan mereka dengan berkata: Bagaimana
bangsa-bangsa ini beribadah kepada illah mereka? Aku pun mau berlaku
begitu. Jangan engkau berbuat seperti itu terhadap Tuhan, Allahmu; sebab
segala yang menjadi kekejian bagi Tuhan, apa yang dibenci-Nya, itulah
yang dilakukan mereka bagi illah mereka; bahkan anak-anaknya lelaki dan
anak-anaknya perempuan dibakar mereka dengan api bagi illah mereka. (32)
Segala yang kuperintahkan kepadamu haruslah kamu Iakukan dengan setia,
janganlah engkau menambahinya ataupun menguranginya. ” (Ulangan 12:30-32)
“Bangsa
ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku.
Percuma mereka beribadah kepada-Ku, sedangkan ajaran yang mereka ajarkan
ialah perintah manusia.”(Matius 19:8-9)
“Percuma
mereka beribadah kepada-Ku, sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah
perin!ah manusia. Perintah Allah kamu abaikan untuk berpegang pada adat
istiadat manusia. ” (Markus 7: 7-8)
Merayakan Natal = Melestarikan Kebohongan dan Pemborosan
Menjelang
Natal akan bermunculan berbagai iklan di toko-toko, koran, majalah
dlsb. Jutaan dolar dan miliaran rupiah dihamburkan untuk promosi
berbagai barang dagangan untuk keperluan Natalan.
Semuanya
dikemas sedemikian rupa sehingga tampak seperti “Malaikat Pembawa
Terang”, padahal tanpa mereka sadari ajaran Yesus mereka telantarkan,
karena yang mereka rayakan adalah tradisi ajaran agama kafir kuno, bukan
perintah Tuhan ataupun Yesus
“Bukan
setiap orang yang berseru kepadaKu: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam
Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapaku yang di
sorga. Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepadaku: Tuhan,
Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi
nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga? Pada waktu
itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak
pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat
kejahatan!” (Matius 7:21-23)
“Percuma
mereka beribadah kepada-Ku. sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah
perintah manusia. Perintah Allah kamu abaikan untuk berpegang pada adat
istiadat manusia.” (Markus 7: 7-8)
“Melihat
itu murid-murid gusar dan berkata: “Untuk apa pemborosan ini? Sebab
minyak itu dapat dijual dengan mahal dan uangnya dapat diberikan kepada
orang-orang miskin.” (Matius 26:8-9)
Dari penjelasan sejarah Natal ini, jelaslah bahwa Natal itu bukan ajaran Yesus.
Yesus seumur hidupnya tidak pernah sekalipun menyuruh merayakan Natal bagi dirinya. Merayakan
dirinya sebagai seorang Nabi atau Rasul saja beliau tidak pernah
ajarkan, apalagi menyuruh merayakan kelahirannya sebagai Tuhan!! Tidak
ada satu dalilpun dalam Alkitab menyatakan Yesus lahir tanggal 25
Desember. Pendeta, Pastur bahkan Paus di Roma-pun mengakui bahwa Natal
bukan ajaran gereja. Oleh sebab itu jika ada umat Kristiani atau
siapapun yang bisa menunjukkan dalilnya dalam Alkitab Yesus lahir pada
tanggal 25 Desember, kami sediakan juga hadiah uang tunai Rp. 10.000.000.- (sepuluh juta rupiah) untuk satu pertanyaan ini pula.
Dalam
pandangan Islam, haram hukumnya bila ikut-ikutan merayakan Natal.
Jangankan umat Islam, bagi umat Kristiani pada dasarnya sama sekali
tidak punya satu dalilpun merayakan Natal. Umat Islam yang merayakan
Maulid Nabi Muhammad saw. itupun tidak ada Qur’an dan Sunnahnya, apalagi
merayakan Natal. Merayakan Natal sama saja merayakan “kelahiran Tuhan,” padahal dalam pandangan Islam, Tuhan tidak lahir dan tidak pula dilahirkan.
Jika
Umat Kristiani merayakan Natal hanya sebatas Yesus sebagai seorang Nabi
atau Rasul atau seorang Utusan Tuhan, itu masih bisa dipahami. Tetapi
umat Kristiani merayakan hari Natal, bukan sebagai hari kelahiran Yesus
sebagai seorang Nabi, Rasul atau Utusan Tuhan, tetapi sebagai hari
kelahiran Yesus sebagai “Anak Tuhan” atau “Anak Allah“.
Haram hukumnya menurut pandangan Islam karena berdasarkan Al Qur`an, Yesus bukan Tuhan dan Tuhan tidak punya anak.
Badii`us
samaawaati wal rdhi annaa yakuunu lahuu waladuw wa lam takul lahuu
shaahibatuw wa khalaqa kulla syaiiw wa huwa bi kulli syai-in ‘aliim.
“(Dia)
pencipta langit dan bumi, bagaimana Dia mempunyai anak padahal Dia
tidak mempunyai istri. Dia menciptakan segala sesuatu, dan Dia
mengetahui seala sesuatu. ” (Qs 6 Al Maa-idah 101 )
Bahkan dalam ayat lain Allah wahyukan kepada Rasul-Nya Muhammad shalallahu
‘alaihi wasalllam, bahwa jika Dia mempunyai anak benaran, maka orang
yang mula-mula akan menyembah anak itu adalah Rasul-Nya yaitu Muhammad
shalallahu ‘alaihi wasalllam.
“Katakanlah, “Jika Yang Maha Pengasih itu mempunyai anak, maka akulah orang yang mula-mula menyembahnya,” (Qs 43 Az Zuhkruf 89).
Bahkan dalam ayat lain Allah peringatkan kepada mereka (Yahudi dan Nashara) bahwa tidak benar Dia mempunyai anak!
Qaalut
takhadzallaahu waladan subhaanahuu-huwal ghaniyyu lahuu maa fis
samaawaati wa maa fil ardhi in `indakum min sulthaanim bi haadzaa a
taquuluuna ‘alallaahi maa laa ta`lamuun.
“Mereka
(Yahudi dan Nashari) berkata, “Allah mempunyai anak.” Allah Mahasuci,
Dialah Yang Maha Kaya, bagi-Nya apa-apa yang di langit dan di bumi;
tidak ada alasan bagi kamu tentang itu. Apakah kamu berkata terhadap
Allah apa yang tidak kamu ketahui?”
Qul huwallaahu ahad, Allahush shamad, Lam yalid wa lam yuulad, Wa lam yakul Iahuu kufuwan ahad.
“Katakanlah,
“Dia-lah Allah yang maha Esa. Allah tempat meminta. Dia tidak beranak
dan tidak (pula.) diperanakkan, dan tidak ada seorangpun yang setara
dengan-Nya”. (Qs 112 Al lkhlash 1-4)
Pertanyaan Kesepuluh
Buktikan siapa yang hapal Alkitab walau satu surat saja di luar kepala!
Pernah
terjadi ketika dalam suatu acara Debat Islam & Kristen di salah
satu gedung di Jakarta, waktu memasuki acara tanya jawab, seorang akhwat mengajukan satu pertanyaan kepada sang Pendeta yang bertitel Doctor Teologi sebagai berikut :
AKHWAT:
“Pak Pendeta, di dunia ini ada banyak orang yang hapal Al Qur’an diluar
kepala. Apakah ada orang yang hapal Alkitab diluar kepala?”
PENDETA: “Di
dunia ini tidak mungkin ada yang hapal Alkitab di luar kepala. Sejenius
apa pun orang itu, tidak mungkin dia bisa hapal Alkitab di luar kepala,
sebab Alkitab itu adalah buku yang sangat tebal, jadi sulit untuk
dihapal. Berbeda dengan Al Qur’an. Al Qur’an adalah buku yang sangat
tipis, makanya mudah dihapal.”
Jawaban pendeta tersebut terlalu singkat, tidak rasional dan sangat merendahkan bahkan melecehkan AI Qur’an.
Dengan
jawaban pak Pendeta hanya seperti itu, karena penasaran, kami maju ke
depan, merebut mikropone yang ada difangan ahwat tersebut, dan
melanjutkan pertanyaan ahwat tadi. (maaf disini kami pakai nama
pengganti HILS)
HILS :
“Maaf pak Pendeta, tadi bapak katakan bahwa Al Qur an adalah buku yang
sangat tipis, makanya gampang dihapal diluar kepala. Tapi pak Pendeta,
bahwa setipis-tipisnya Al Qur’an, ada sekitar 500 s/d 600 halaman, jadi cukup banyak juga lho!! Tapi kenyataannya di dunia ini ada jutaan orang yang hapal Al Qur’an diluar kepala.
Bahkan
anak kecil sekalipun banyak yang hapal diluar kepala, walaupun artinya
belum dipahami. Sekarang saya bertanya kepada pak Pendeta, Alkitab itu
terdiri dari 66 kitab bukan? Jika pak Pendeta hapal satu surat saja diluar kepala (1/66 saja), semua yang hadir disini jadi saksi, saya akan kembali masuk agama Kristen lagi! Ayo silahkan pak Pendeta!”
Mendengar
tantangan saya seperti itu, situasi jadi tegang, mungkin audiens yang
muslim khawatir, jangan-jangan ada salah satu Pendeta yang benar-benar
hapal salah satu surat saja di dalam Alkitab tersebut. Seandainya ada
yang hapal, berarti saya harus tepati janjiku yaitu harus masuk Kristen
kembali. Karena para Pendetanya diam, saya lemparkan kepada jemaat atau audiens Kristen yang dibelakang.
HILS : “Ayo kalian yang dibelakang, jika ada diantara kalian yang hapal satu surat saja dari Alkitab ini diluar kepala, saat ini semua jadi saksi, saya akan kembali masuk ke agama Kristen lagi, silahkan!!”
Masih
dalam situasi tegang, dan memang saya tahu persis tidak akan mungkin
ada yang hapal walaupun satu surat saja diluar kepala, tantangan
tersebut saya robah dan turunkan lagi.
Saat
itu ada beberapa Pendeta yang hadir sebagai pembicara maupun sebagai
moderator. Mereka itu usianya bervariasi, ada yang sekitar 40, 50 dan
60an tahun. Pada saat yang sangat menegangkan, saya turunkan tantangan
saya ke titik yang terendah, dimana semua audiens yang hadir, baik pihak
Kristen maupun Islam semakin tegang dan mungkin sport jantung.
HILS :
“Maaf pak Pendeta, umur andakan sekitar 40, 50 tahun dan 60an tahun
bukan? Jika ada diantara pak Pendeta yang hapal SATU LEMBAR saja BOLAK
BALIK ayat Alkitab ini, asalkan PAS TITIK KOMANYA, saat ini semua jadi
saksinya, aku kembali masuk agama Kristen lagi!! Silahkan pak!”
Ketegangan
yang pertama belum pulih, dengan mendengar tantangan saya seperti itu,
situasi semakin tegang, terutama dipihak teman-teman yang beragama
Islam. Mungkin mereka menganggap saya ini gila, over acting, terlalu
berani, masak menantang para Pendeta yang hampir rata-rata bertitel Doctor
hanya hapalan satu lembar ayat Alkitab saja. Suasana saat itu sangat
hening, tidak ada yang angkat suara, mungkin cemas, jangan-jangan ada
yang benar-benar hapal ayat Alkitab satu lembar saja. Karena para
pendeta diam seribu bahasa, akhirnya saya lemparkan lagi kepada jemaat
atau audiens yang beragama Kristen.
HILS :
“Ayo siapa diantara kalian yang hapal satu lembar saja ayat Alkitab
ini, bolak balik asal pas titik komanya, saat ini saya kembali masuk
Kristen. Ayo silahkan maju kedepan!”
Ternyata
tidak ada satu pun yang maju kedepan dari sekian banyak Pendeta maupun
audiens yang beragama Kristen. Akhirnya salah seorang Pendeta angkat
bicara sebagai berikut:
PENDETA:
“Pak Insan, terus terang saja, kami dari umat Kristiani memang tidak
terbiasa menghapal. Yang penting bagi kami mengamalkannya.”
HILS :
“Alkitab ini kan bahasa Indonesia, dibaca langsung dimengerti! Masak
puluhan tahun beragama Kristen dan sudah jadi Pendeta, selembar pun
tidak terhapal?
Kenapa?
Jawabnya karena Alkitab ini tidak murni wahyu Allah, makanya sulit
dihapal karena tidak mengandung mukjizat! Beda dengan Al Qur’an.
Di
dunia ini ada jutaan orang hapal diluar kepala, bahkan anak kecilpun
banyak yang hapal diluar kepala seluruh isi Al Qur’an yang ratusan
halaman.
Padahal
bahasa bukan bahasa kita Indonesia. Tapi kenapa mudah dihapal? Karena
Al Qur’an ini benar-benar wahyu Allah, jadi mengandung mukjizat Allah,
sehingga dimudahkan untuk dihapal.
Soal
meng-amalkannya, kami umat Islam juga berusaha mengamalkan ajaran Al
Qur’an. Saya yakin jika bapak-bapak benarbenar mengamalkan isi
kandungan Alkitab, maka jalan satu-satunya harus masuk Islam.
Bukti
lain bahwa Al Qur’an adalah wahyu Allah, seandainya dari Arab Saudi
diadakan pekan Tilawatil Qur’an, kemudian seluruh dunia mengakses siaran
tersebut, kami umat islam bisa mengikutinya, bahkan bisa menilai apakah
bacaannya benar atau salah.
Dan
ketika mengikuti siaran acara tersebut, tidak perlu harus mencari kitab
Al Qur’an cetakan tahun 2000 atau 2005. Sembarang Al Qur’an tahun
berapa saja diambil, pasti sama.
Beda
dengan Alkitab. Seandainya ada acara pekan tilawatil Injil disiarkan
langsung dari Amerika, kemudian seluruh dunia mengaksesnya, kitab yang
mana yang jadi rujukan untuk di ikuti dan dinilai benar tidaknya?
Sama-sama bahasa Inggris saja beda versi, jadi sangat mustahil jika ada
umat Kristiani bisa melakukan pekan tilawatil Injil, karena satu sama
lainnya berbeda.”
Alhamdulillah dari sanggahan kami seperti itu mendapat sambutan hangat dan aplaus dari audiens yang beragama Islam.
Oleh sebab itu kami serius menyediakan hadiah uang tunai sebesar
Rp. 10.000.000. (sepuluh juta rupiah)
bagi siapa saja umat Kristiani yang bisa hapal ayat-ayat Alkitab walau
satu lembar saja bolak balik atas pas titik komanya. Bagi yang ingin
mencobanya, kami persilahkan hubungi kami bila ada yang bisa
menghapalnya diluar kepala, tanpa harus membuat satupun kesalahan.
Pertanyaan Kesebelas
Kuiz lnjil Lukas Berhadiah 1 (satu) mobil sedan BMW
Kelihatannya
pertanyaan ini seperti main-main saja, namun kami yakinkan bahwa
pertanyaan ini sungguh benar dan serius 100%. Mobilnya-pun benar-benar
ada, bukan fiktif, jadi bisa dilihat kapan saja. Sepuluh pertanyaan yang
pertama tadipun itu semuanya serius, bukan main-main, bahwa kami sediakan untuk setiap jawaban dari pertanyaan kami uang tunai sebesar Rp. 10.000.000.- (sepuluh juta rupiah)
bagi yang bisa menjawab setiap pertanyaan. Jadi 10 (sepuluh) pertanyaan
pertama tadi, jika bisa dijawab semuanya maka total hadiahnya adalah 10
X 10.000.000 = Rp. 100.000.000.- (seratus juta rupiah).
Pertanyaannya
sangat mudah, cukup dijawab berdasarkan ayat-ayat Alkitab itu sendiri,
karena Yesus sendiri yang mengatakan dan meyakinkan bahwa apa yang dia
katakan ada tertulis didalam sekian banyak kitab-kitab yang dia sebutkan
di dalam Alkitab itu sendiri. Jika bisa dijawab berarti Alkitab itu
100% firman Allah dan anda berhak mendapatkan hadiahnya yaitu 1 (satu) mobil sedan BMW
Sebelum kami berikan pertanyaannya dan juga sebelum anda menjawabnya, ada baiknya kami sampaikan bahwa yang namanya nubuat harus
digenapi, jika tidak maka nubuat tersebut tidak benar alias bohong.
Bersama ini kami berikan sedikit contoh penggenapan suatu nubuat yang benar-benar terjadi, seperti :
Nubuat dalam Perjanjian Lama:
“Ketika Israel masih muda, Kukasihi dia, dan dari Mesir Kupanggil anak-Ku itu. (Hosea 11:1).
Penggenapan di Perjanjian Baru
“Maka
Yusuf pun bangunlah, diambilnya Anak itu serta ibu-Nya malam itu juga,
lalu menyingkir ke Mesir, dan tinggal disana hingga Herodes mati. Hal
itu terjadi supaya genaplah yang difirmankan Tuhan oleh nabi: “Dari
Mesir Kupanggil Anak-Ku. ” (Matius 2:14-15.)
Nubuat dalam Perjanjian Lama
“Aku mau menceritakan tentang ketetapan Tuhan; Ia berkata kepadaku: “Anak-Ku engkau! Engkau telah Kuperanak-kan pada hari ini.” (Mazmur 2: 7 )
Penggenapan di Perjanjian Baru
“Demikian
pula Kristus tidak memuliakan diri -Nya sendiri dengan menjadi Imam
Besar, tetapi dimuliakan oleh Dia yang berfirman kepada-Nya: “Anak-Ku
Engkau! Engkau telah Kuperanakkan pada hari ini. ” (Ibrani 5:5)
Nubuat dalam Perjanjian Lama
“Roh
Tuhan ada padaku, oleh karena Tuhan telah mengurapi aku; Ia telah
mengutus aku untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang sengsara,
dan merawat orangorang yang remuk hati, untuk memberitaan pembebasan
kepada orang-orang tawanan, dan kepada orang-orang yang terkurung
kelepasan dari penjara.” (Yesaya 61:1)
Penggenapan di Perjanjian Baru
“Roh
Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab la telah mengurapi Aku, untuk
menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan la telah mengutus
Aku untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan
penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang
tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang.” (Lukas 4:18-19 )
Nah ayat-ayat tadi semuanya membuktikan bahwa apa yang dinubuatkan Tuhan di dalam kitab Perjanjian Lama, itu benar-benar
terjadi atau digenapi pada kitab Perjanjian Baru. Kalau tidak terjadi
atau tidak digenapi, berarti itu bukan nubuat Tuhan, sebab tidak mungkin
Tuhan keliru atau salah.
Untuk itu kami ajukan pertanyaan berhadiah 1 (satu) mobil sedan BMW jika ada yang bisa membuktikan ucapan Yesus sekitar nubuat tentang dirinya yang terdapat pada Lukas 24:44-46 sebagai berikut:
44. Ia berkata kepada mereka: “Inilah perkataan-Ku, yang telah Kukatakan kepadamu ketika Aku masih bersama-sama dengan kamu, yakni bahwa harus digenapi semua yang ada tertulis tentang Aku dalam kitab Taurat Musa dan kitab nabi-nabi dan kitab Mazmur.”
45. Lalu Ia membuka pikiran mereka, sehingga mereka mengerti Kitab Suci.
46. Kata-Nya kepada rnereka: Ada tertulis demikian: “Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati pada hari ketiga”
Pertanyaannya adalah:
Mana bukti ucapan Yesus yang mengatakan bahwa ada tertulis demikian: “Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati pada hari ketiga” dalam kitab Taurat Musa, Kitab Nabi-Nabi dan Kitab Mazmur
Catatan : Taurat Musa ada 5 kitab, Kitab Nabi Nabi ada 33 kitab dan Kitab Mazmur ada 1 kitab, jadi jumlahnya 39 kitab. Atau
dengan kata lain perkataan Yesus tersebut tertulis dalam semua kitab
Perjanjian Lama, sebab jumlah kitab Perjanjian lama semuanya ada 39
kitab.
Kalimat: “Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati pada hari ketiga” pada yat 46 ini menurut ayat 44 telah tertulis dalam kitab Taurat, kitab Nabi-nabi dan Mazmur. Menurut ayat 45, bagi yang tidak tahu berarti belum mengerti Alkitab.
Ternyata
semua pakar Alkitab tidak mengetahui dimana letak ayat tersebut pada
Taurat Musa, kitab Nabi-nabi dan Mazmur. Pihak Kristen berapologi bahwa
konsep Mesias yang menderita memang ditemukan dalam Perjanjian Lama,
tetapi bukan dalam bentuk teks seperti yang tertulis dalam Lukas 24:46.
Tampaknya mereka kurang cerdik untuk membelanya, sebab mereka tidak membandingkan dengan :
I. Matius 12:16-20
16. Ia dengan keras melarang mereka memberitahukan siapa Dia,
17. supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi Yesaya:
18.
“Lihatlah, itu Hamba-Ku yang Kupilih, yang Kukasihi, yang kepada-Nya
jiwaKu berkenan; Aku akan menaruh rohKu ke atas-Nya, dan Ia akan
memaklumkan hukum kepada bangsa-bangsa.
19. Ia tidak akan berbantah dan tidak akan berteriak dan orang tidak akan mendengar suara-Nya di jalan-jalan.
20.
Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskannya, dan sumbu yang
pudar nyalanya tidak akan dipadamkannya, sampai Ia menjadikan hukum itu
menang.
Bunyi ayat Matius 12:18-20 ini bisa kita temukan pada Yesaya 42:1-4 yang berbunyi:
1.
Lihat, itu hamba-Ku yang Kupegang, orang pilihan-Ku, yang kepadanya Aku
berkenan. Aku telah menaruh Roh-Ku ke atasnya, supaya ia menyatakan
hukum kepada bangsa-bangsa.
2. Ia tidak akan berteriak atau menyaringkan suara atau memperdengarkan suaranya di jalan.
3.
Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskannya, dan sumbu yang
pudar nyalanya tidak akan dipadamkannya, tetapi dengan setia ia akan
menyatakan hukum.
4. Ia sendiri tidak akan menjadi pudar dan tidak akan patah terkulai, sampai ia menegakkan hukum di bumi; segala pulau mengharapkan pengajarannya.
II. Matius 13:14-15
14. Maka pada mereka genaplah nubuat Yesaya, yang berbunyi: Kamu akan mendengar dan mendengar, namun tidak mengerti, kamu akan melihat dan melihat, namun tidak menanggap.
15.
Hati bangsa ini telah menebal, dan telinganya berat mendengar, dan
matanya melekat tertutup; supaya jangan mereka melihat dengan matanya
dan mendengar dengan telinganya dan mengerti dengan hatinya, lalu
berbalik sehingga Aku menyembuhkan mereka.
Ayat-ayat ini bisa ditemukan pada Yesaya 6:9-10 yang berbunyi:
9.
Kemudian firman-Nya: “Pergilah, dan katakanlah kepada bangsa ini:
Dengarlah sungguh-sungguh, tetapi mengerti: jangan! Lihatlah
sungguh-sungguh, tetapi menanggap: jangan!
10.
Buatlah hati bangsa ini keras dan buatlah telinganya berat mendengar
dan buatlah matanya melekat tertutup. supaya jangan mereka melihat
dengan matanya dan mendengar dengan telinganya dan mengerti dengan
hatinya. lalu berbalik dan menjadi sembuh “
III. Matius 1.3::3 5
“Supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi: “Aku mau membuka mulutKu mengatakan perumpamaan, Aku mau mengucapkan hal yang tersembunyi sejak dunia dijadikan. “
Teks ayat Matius ini bisa kita temukan pada Mazmur 78:2 yang berbunyi:
“Aku mau membuka mulut mengatakan amsal, aku mau mengucapkan teka-teki dari
zaman purbakala.”
IV. Lukas 3:4-6 berbunyi:
4. Seperti ada tertulis dalam kitab nubuat-nubuat Yesaya: Ada suara Vang berseru-seru di padang gurun: Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya.
5.
Setiap lembah akan ditimbun dan setiap gunung dan bukit akan menjadi
rata, yang berliku-liku akan diluruskan, yang berlekuk-lekuk akan
diratakan,
6. dan semua orang akan melihat keselamatan yang dari Tuhan.”
Bunyi ayat-ayat Lukas diatas dapat kita temukan dalam Yesaya 40:3-5 berikut ini:
3.
Ada suara yang berseru-seru: “Persiapkanlah di padang gurun jalan untuk
Tuhan, luruskanlah di padang belantara jalan raya bagi Allah kita!
4.
Setiap lembah harus ditutup, dan setiap gunung dan bukit diratakan;
tanah yang berbukit-bukit harus menjadi tanah yang rata, dan tanah yang
berlekuk-lekuk menjadi dataran;
5.
maka kemuliaan Tuhan akan dinyatakan dan seluruh umat manusia akan
melihatnya bersama-sama; sungguh, Tuhan sendiri telah mengatakannya.”
Lalu bagaimana dengan Lukas 24:4446 yang katanya dalam kitab Taurat, kitab nabi-nabi dan Mazmur telah tertulis demikian:
“Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati pada hari ketiga”
Anggap saja ini merupakan sayembara yang berhadiah mobil BMW. Jadi
bagi siapa saja dan dari golongan agama mana saja yang bisa menjawabnya
berdasarkan Alkitab, silahkan hubungi kami setiap saat pada (021) 70984849, HP 0815.8787.627 atau HP. 081.654.25227. Hadiah
bisa diambil sewaktu-waktu dengan membawa bukti dalil dari Alkitab dari
ke 39 Kitab yang Yesus sebutkan itu. Jika tidak bisa buktikan berarti
ucapan Yesus itu adalah tidak benar alias fiktif.
Untuk bukunya bisa di download disini: http://www.scribd.com/doc/29210668/Mustahil-Kristen-Bisa-Menjawab
Tidak ada komentar
Posting Komentar