Apakah anda pernah bermain Yu Gi Oh atau hanya melihat filmnya saja? Jika iya, maka jika Anda perhatikan sejak beberapa bulan lalu hingga kini, ada satu permainan kartu bergambar asal Jepang yang sangat digemari anak-anak Indonesia, dan juga mungkin belahan negara lain. Permainan kartu itu disebut Yu-Gi-Oh!, yang mengklaim diri sebagai Trading Card Game. Di Indonesia, tren permainan ini juga disemarakkan dengan pemutaran film kartunnya yang disiarkan stasiun teve swasta.
Anda pasti bisa menemukan persamaannya dgn bendera Israel dan lambang negara USA (The Great Seal of USA):
Dan sekarang bandingkan dengan Simbol Tree of Knowledge dari “agama” Kabala
Siapapun yang pernah membaca Bible pasti sudah mengetahui cerita tentang Tree of Knowledge (Pohon pengetahuan yg baik dan yang jahat)
Yu-Gi-Oh! adalah sebuah manga karya Marzuki,, maksud saya Kazuki Takahashi yang muncul sejak tahun 1996, yang menceritakan sebuah petualangan seorang anak lelaki penyendiri yang jago dalam sebuah game bernama Yugi Mutou. Suatu hari ia diberi hadiah oleh kakeknya sebuah kotak yang berisi kepingan-kepingan Puzzle kuno, yang disebut Millenium Puzzle. Setelah bertahun tahun kemudian Yugi berhasil menyusunnya dan roh yang berada di dalam permainan itu berhasil keluar dari kartu dan merasuki tubuh Yugi. Ini menyebabkan Yugi punya “pendamping” dan mengubah anak tersebut menjadi pribadi yang baru yang disebut Yami Yugi, atau The Dark Yugi
Di Jepang, permainan ini sukses besar, hingga merambah sukses juga di Amerika dan Kanada. Lalu seperti yang sudah-sudah, jika sukses di Amerika, maka juga dipastikan akan “menjajah” dunia, termasuk Indonesia yang masuk di tahun 2002. Yu-Gi-Oh! Sekarang kita kenal dalam berbagai versi di bawah bendera Konami, seperti game PC, komik manga, Playstation dan sebagainya, dan juga kartunya. Di Indonesia, komik Yu-Gi-Oh! diterbitkan PT. Elex Media Komputindo.
Di dalam tulisan ini saya tidak mengupas soal bagaimana cara memainkan Yu-Gi-Oh! yang bagi orang dewasa mungkin melihatnya cukup rumit namun banyak anak-anak malah banyak yang hafal di luar kepala. Ane bakal mengulasnya dalam perspektif Mind Control yang dilakukan para Konspiran Globalis, seperti yang mereka sisipkan dalam berbagai produk Walt Disney dan sejenisnya, yang menggunakan bahasa simbol untuk meracuni otak dan pikiran anak-anak.
Jika serial Harry Potter oleh para pemerhati pendidikan di Barat disebut sebagai The Handbook of Occultism, maka Yu-Gi-Oh! ini tidak berlebihan jika disebut sebagai The Dictionary Card of Occult, Kamus Okultisme berbentuk kartu.
Selain itu, fakta betapa identiknya tradisi kuno Yahudi (Tradisi Mesir Kuno) dengan tradisi bangsa Jepang (Shintoisme), sebuah negeri di mana Yu-Gi-Oh! dilahirkan. Hal ini telah membuat sejumlah pakar sejarah, termasuk pakar sejarah Jepang sendiri, yang meyakini jika bangsa Jepang sesungguhnya berasal dari salah satu suku Bani Israel.
Simbol Dajjal Dalam Kartu Yu-Gi-Oh
Simbol Dajjal Dalam Kartu Yu-Gi-Oh
Sebelum menelisik lebih lanjut, agar kita mengetahui simbol-simbol apa saja yang ada di dalam kartu Yu-Gi-Oh!, maka di bawah ini akan ane perlihatkan sebagian kecil dari ratusan kartu permainan ini yang sungguh-sungguh membawa pesan Dajjal.
Setiap pemain Yu-Gi-Oh! akan memburu Kartu Dewa (Divines Cards) yang jumlahnya bervariasi. Wikipedia menyebut jumlah nama dalam kartu dewa ada delapan yakni:
* Sky God Dragon – Osiris (juga dikenal dengan nama Sliffer The Sky Dragon)
* The God of Obelisk (disebut juga Obelisk The Tormentor)
* The Winged Dragon of Ra
* The Creator God of Light, Horakhty (Merupakan fusion dari Ra, Obelisk, dan Osiris)
* The Devils Dread Roots (Yu-Gi-Oh!R)
* The Devils Avatar (Yu-Gi-Oh!R)
* The Devils Eraser (Yu-Gi-Oh!R)
* Zorc Necrophades
* The God of Obelisk (disebut juga Obelisk The Tormentor)
* The Winged Dragon of Ra
* The Creator God of Light, Horakhty (Merupakan fusion dari Ra, Obelisk, dan Osiris)
* The Devils Dread Roots (Yu-Gi-Oh!R)
* The Devils Avatar (Yu-Gi-Oh!R)
* The Devils Eraser (Yu-Gi-Oh!R)
* Zorc Necrophades
Namun banyak pemain menyebut kartu dewa cuma ada tujuh yakni: Obelisk, Ra, Osiris, Devil Avatar, Devil Eraser, Devil Dread-Root, dan Horakhty (apal aja ye )
Walau demikian, yang paling banyak dicari ada tiga buah Kartu Dewa, yakni: Winged Dragon of RA, The God of Obelisk, dan Sky God Dragon (Sliffer the Sky Dragon). Ketiganya adalah dewa tertinggi dalam Kabbalah, ilmu sihir Mesir Kuno. Dalam Yu-Gi-Oh!, ketiganya membentuk kekuatan Piramida (segitiga) di mana Winged Dragon of RA berada di puncaknya.
Dewa Ra merupakan Dewa Matahari bangsa Mesir Kuno. Dia merupakan dewa tertinggi bagi seluruh dewa-dewi yang ada. Dalam keyakinan Talmud yang bersumber dari sihir Kabbalah, Ra menempati posisi paling tinggi dan paling dihormati, bersama Osiris dan Horus.
Sedangkan Obelisk merupakan pilar utama dalam ritual sihir Kabbalah, wahana suci yang mampu menghantarkan manusia kepada dewa-dewanya. Sedangkan Sky Dragon of Sliffer secara jelas merujuk kepada Osiris, karena nama lain dari Dewa Osiris adalah Sliffer.
Dalam Yu-Gi-Oh!, terdapat satu kartu yang berisi sebuah simbol yang mungkin paling populer bagi kita semua, yakni simbol Bintang David. Kartu ni termasuk dalam kelompok Spell Card, dengan nama Master Ritual, atau Ritual Tertinggi. Dalam ritual Kabbalah, simbol ini memang merupakan syarat utama dan simbol paling suci. Bukan tanpa alasan jika Zionis menggunakan simbol ini sebagai simbol gerakannya.
Exodia, Simbol Dajjal yang Terikat
Selain Kartu Dewa, ada lagi Kartu Exodia (Exodia-The Forbiden One) atau kartu yang menggambarkan dewa yang tengah dirantai. Kartu Exodia terdiri dari lima buah kartu yang masing-masing berisi kepala, tangan kiri, tangan kanan, kaki kiri, dan kaki kanan. Semuanya tengah dirantai. Jika seorang pemain memiliki kelima buah kartu Exodia, maka dia langsung dianggap menang.
Tahukah jika Exodia yang juga disebut sebagai The Dark Master ini sesungguhnya menyimbolkan Dajjal, yang menurut hadits Rasulullah SAW memang sudah ada di suatu pulau terpencil dan tengah dirantai dengan ikatan yang paling kuat yang pernah ada di muka bumi dan baru terlepas di hari akhir?
Asy-Sya’bi rahimahullahu mengatakan kepada Fathimah bintu Qais radhiyallahu ‘anha: “Beri aku sebuah hadits yg kamu dengar dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam yg tdk kamu sandarkan kepada seorang pun selain beliau.” Fathimah mengatakan: “Jika engkau memang menghendaki akan aku lakukan.” “Ya berikan aku hadits itu” jawab Asy-Sya’bi.
Fathimah pun berkisah: “Aku mendengar seruan orang yg berseru penyeru Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menyeru ‘Ash-shalatu Jami’ah’. Aku pun keluar menuju masjid lantas shalat bersama Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dan aku berada pada shaf wanita yg langsung berada di belakang shaf laki-laki. Tatkala Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam selesai dari shalat mk beliau duduk di mimbar dan tertawa seraya mengatakan: ‘Hendak tiap orang tetap di tempat shalatnya.’ Kemudian kembali berkata: ‘Apakah kalian tahu mengapa aku kumpulkan kalian?’ Para sahabat menjawab: ‘Allah dan Rasul-Nya lbh tahu.’ Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam melanjutkan: ‘Sesungguh –demi Allah- aku tdk kumpulkan kalian utk sesuatu yg menggembirakan atau menakutkan kalian. Namun aku kumpulkan kalian krn Tamim Ad-Dari. Dahulu ia seorang Nasrani lalu datang kemudian berbai’at dan masuk Islam serta mengabariku sebuah kisah sesuai dgn apa yg aku ceritakan kepada kalian tentang Al-Masih Ad-Dajjal.
Ia memberitakan bahwa ia naik kapal bersama 30 orang dari Kabilah Lakhm dan Judzam. Lalu mereka dipermainkan oleh ombak hingga berada di tengah lautan selama satu bulan. Sampai mereka terdampar di sebuah pulau di tengah lautan tersebut saat tenggelam matahari. Mereka pun duduk perahu-perahu kecil. Setelah itu mereka memasuki pulau tersebut hingga menjumpai binatang yg berambut sangat lebat dan kaku. Mereka tdk tahu mana qubul dan mana dubur- krn demikian lebat bulunya. Mereka pun berkata: ‘Apakah kamu ini?’ Ia menjawab: ‘Aku adl Al-Jassasah.’ Mereka mengatakan: ‘Apa Al-Jassasah itu?’ Ia : ‘Wahai kaum pergilah kalian kepada laki2 yg ada rumah ibadah itu. Sesungguh ia sangat merindukan berita kalian.’ Tamim mengatakan: ‘Ketika dia menyebutkan utk kami orang laki2 kami khawatir kalau binatang itu ternyata setan.’ Tamim mengatakan: ‘Maka kami pun bergerak menuju kepada dgn cepat sehingga kami masuk ke tempat ibadah itu. Ternyata di dlm ada orang yg paling besar yg pernah kami lihat dan paling kuat ikatannya. Kedua tangan terikat dgn leher antara dua lutut dan dua mata kaki terikat dgn besi. Kami katakan: ‘Celaka kamu apa kamu ini?’ Ia menjawab: ‘Kalian telah mampu mengetahui tentang aku. mk beritakan kepadaku siapa kalian ini?’ Mereka menjawab: ‘Kami ini orang2 dari Arab. Kami menaiki kapal ternyata kami bertepatan mendapati laut sedang bergelombang luar biasa sehingga kami dipermainkan ombak selama satu bulan lama sampai kami terdampar di pulaumu ini. Kami pun naik perahu kecil lalu memasuki pulau ini dan bertemu dgn binatang yg sangat lebat dan kaku rambutnya. Tidak diketahui mana qubul- dan mana dubur krn lebat rambut. Kamipun mengatakan: ‘Celaka kamu apa kamu ini?’ Ia menjawab: ‘Aku adl Al-Jassasah.’ Kamipun berta lagi: ‘Apa Al-Jassasah itu?’ Ia malah menjawab pergilah ke rumah ibadah itu sesungguh ia sangat merindukan berita kalian. mk kami pun segera menujumu dan kami takut dari binatang itu. Kami tdk merasa aman kalau ternyata ia adl setan.’
Lalu orang itu mengatakan: ‘Kabarkan kepadaku tentang pohon-pohon korma di Baisan.’
Kami mengatakan: ‘Tentang apa engkau meminta beritanya?’
‘Aku berta kepada kalian tentang pohon korma apakah masih berbuah?’ katanya.
Kami menjawab: ‘Ya.’
Ia mengatakan: ‘Sesungguh hampir-hampir ia tdk akan mengeluarkan buahnya. Kabarkan kepadaku tentang danau Thabariyyah.’
Kami jawab: ‘Tentang apa engkau meminta beritanya?’
‘Apakah masih ada airnya?’ jawabnya.
Mereka menjawab: ‘Danau itu banyak airnya.’
Ia mengatakan: ‘Sesungguh hampir-hampir air akan hilang. Kabarkan kepadaku tentang mata air Zughar1.’
Mereka mengatakan: ‘Tentang apa kamu minta berita?’
‘Apakah di mata air itu masih ada airnya? Dan apakah penduduk masih bertani dgn airnya?’ jawabnya.
Kami katakan: ‘Ya mata air itu deras air dan penduduk bertani dengannya.’ Ia mengatakan: ‘Kabarkan kepadaku tentang Nabi Ummiyyin apa yg dia lakukan?’
Mereka menjawab: ‘Ia telah muncul dari Makkah dan tinggal di Yatsrib .’
Ia mengatakan: ‘Apakah orang-orang Arab memeranginya?’
Kami menjawab: ‘Ya.’
Ia mengatakan lagi: ‘Apa yg dia lakukan terhadap orang2 Arab?’ mk kami beritakan bahwa ia telah menang atas orang-orang Arab di sekitar dan mereka taat kepadanya.
Ia mengatakan: ‘Itu sudah terjadi?’
Kami katakan: ‘Ya.’
Ia mengatakan: ‘Sesungguh baik bagi mereka utk taat kepadanya. Dan aku akan beritakan kepada kalian tentang aku sesungguh aku adl Al-Masih. Dan hampir-hampir aku diberi ijin utk keluar sehingga aku keluar lalu berjalan di bumi dan tdk ku tinggalkan satu negeri pun kecuali aku akan turun pada dlm waktu 40 malam kecuali Makkah dan Thaibah kedua haram bagiku. Setiap kali aku akan masuk pada salah satu malaikat menghadangku dgn pedang terhunus di tangan menghalangiku darinya. Dan sesungguh pada tiap celah ada para malaikat yg menjaganya.’
Fathimah mengatakan: ‘Maka Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda dgn menusukkan tongkat di mimbar sambil mengatakan: ‘Inilah Thaibah inilah Thaibah inilah Thaibah2 yakni Al-Madinah. Apakah aku telah beritahukan kepada kalian tentang hal itu?’
orang-orang menjawab: ‘Ya.’
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: ‘Sesungguh cerita Tamim menakjubkanku di mana sesuai dgn apa yg kuceritakan kepada kalian tentang serta tentang Makkah dan Madinah. Ketahuilah bahwa ia berada di lautan Syam atau lautan Yaman- tdk bahkan dari arah timur. Tidak dia dari arah timur. Tidak dia dari arah timur. Tidak dia dari arah timur -dan beliau mengisyaratkan dengan tangan ke arah timur-.’
Fathimah mengatakan: “Ini saya hafal dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.”
Fathimah pun berkisah: “Aku mendengar seruan orang yg berseru penyeru Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menyeru ‘Ash-shalatu Jami’ah’. Aku pun keluar menuju masjid lantas shalat bersama Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dan aku berada pada shaf wanita yg langsung berada di belakang shaf laki-laki. Tatkala Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam selesai dari shalat mk beliau duduk di mimbar dan tertawa seraya mengatakan: ‘Hendak tiap orang tetap di tempat shalatnya.’ Kemudian kembali berkata: ‘Apakah kalian tahu mengapa aku kumpulkan kalian?’ Para sahabat menjawab: ‘Allah dan Rasul-Nya lbh tahu.’ Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam melanjutkan: ‘Sesungguh –demi Allah- aku tdk kumpulkan kalian utk sesuatu yg menggembirakan atau menakutkan kalian. Namun aku kumpulkan kalian krn Tamim Ad-Dari. Dahulu ia seorang Nasrani lalu datang kemudian berbai’at dan masuk Islam serta mengabariku sebuah kisah sesuai dgn apa yg aku ceritakan kepada kalian tentang Al-Masih Ad-Dajjal.
Ia memberitakan bahwa ia naik kapal bersama 30 orang dari Kabilah Lakhm dan Judzam. Lalu mereka dipermainkan oleh ombak hingga berada di tengah lautan selama satu bulan. Sampai mereka terdampar di sebuah pulau di tengah lautan tersebut saat tenggelam matahari. Mereka pun duduk perahu-perahu kecil. Setelah itu mereka memasuki pulau tersebut hingga menjumpai binatang yg berambut sangat lebat dan kaku. Mereka tdk tahu mana qubul dan mana dubur- krn demikian lebat bulunya. Mereka pun berkata: ‘Apakah kamu ini?’ Ia menjawab: ‘Aku adl Al-Jassasah.’ Mereka mengatakan: ‘Apa Al-Jassasah itu?’ Ia : ‘Wahai kaum pergilah kalian kepada laki2 yg ada rumah ibadah itu. Sesungguh ia sangat merindukan berita kalian.’ Tamim mengatakan: ‘Ketika dia menyebutkan utk kami orang laki2 kami khawatir kalau binatang itu ternyata setan.’ Tamim mengatakan: ‘Maka kami pun bergerak menuju kepada dgn cepat sehingga kami masuk ke tempat ibadah itu. Ternyata di dlm ada orang yg paling besar yg pernah kami lihat dan paling kuat ikatannya. Kedua tangan terikat dgn leher antara dua lutut dan dua mata kaki terikat dgn besi. Kami katakan: ‘Celaka kamu apa kamu ini?’ Ia menjawab: ‘Kalian telah mampu mengetahui tentang aku. mk beritakan kepadaku siapa kalian ini?’ Mereka menjawab: ‘Kami ini orang2 dari Arab. Kami menaiki kapal ternyata kami bertepatan mendapati laut sedang bergelombang luar biasa sehingga kami dipermainkan ombak selama satu bulan lama sampai kami terdampar di pulaumu ini. Kami pun naik perahu kecil lalu memasuki pulau ini dan bertemu dgn binatang yg sangat lebat dan kaku rambutnya. Tidak diketahui mana qubul- dan mana dubur krn lebat rambut. Kamipun mengatakan: ‘Celaka kamu apa kamu ini?’ Ia menjawab: ‘Aku adl Al-Jassasah.’ Kamipun berta lagi: ‘Apa Al-Jassasah itu?’ Ia malah menjawab pergilah ke rumah ibadah itu sesungguh ia sangat merindukan berita kalian. mk kami pun segera menujumu dan kami takut dari binatang itu. Kami tdk merasa aman kalau ternyata ia adl setan.’
Lalu orang itu mengatakan: ‘Kabarkan kepadaku tentang pohon-pohon korma di Baisan.’
Kami mengatakan: ‘Tentang apa engkau meminta beritanya?’
‘Aku berta kepada kalian tentang pohon korma apakah masih berbuah?’ katanya.
Kami menjawab: ‘Ya.’
Ia mengatakan: ‘Sesungguh hampir-hampir ia tdk akan mengeluarkan buahnya. Kabarkan kepadaku tentang danau Thabariyyah.’
Kami jawab: ‘Tentang apa engkau meminta beritanya?’
‘Apakah masih ada airnya?’ jawabnya.
Mereka menjawab: ‘Danau itu banyak airnya.’
Ia mengatakan: ‘Sesungguh hampir-hampir air akan hilang. Kabarkan kepadaku tentang mata air Zughar1.’
Mereka mengatakan: ‘Tentang apa kamu minta berita?’
‘Apakah di mata air itu masih ada airnya? Dan apakah penduduk masih bertani dgn airnya?’ jawabnya.
Kami katakan: ‘Ya mata air itu deras air dan penduduk bertani dengannya.’ Ia mengatakan: ‘Kabarkan kepadaku tentang Nabi Ummiyyin apa yg dia lakukan?’
Mereka menjawab: ‘Ia telah muncul dari Makkah dan tinggal di Yatsrib .’
Ia mengatakan: ‘Apakah orang-orang Arab memeranginya?’
Kami menjawab: ‘Ya.’
Ia mengatakan lagi: ‘Apa yg dia lakukan terhadap orang2 Arab?’ mk kami beritakan bahwa ia telah menang atas orang-orang Arab di sekitar dan mereka taat kepadanya.
Ia mengatakan: ‘Itu sudah terjadi?’
Kami katakan: ‘Ya.’
Ia mengatakan: ‘Sesungguh baik bagi mereka utk taat kepadanya. Dan aku akan beritakan kepada kalian tentang aku sesungguh aku adl Al-Masih. Dan hampir-hampir aku diberi ijin utk keluar sehingga aku keluar lalu berjalan di bumi dan tdk ku tinggalkan satu negeri pun kecuali aku akan turun pada dlm waktu 40 malam kecuali Makkah dan Thaibah kedua haram bagiku. Setiap kali aku akan masuk pada salah satu malaikat menghadangku dgn pedang terhunus di tangan menghalangiku darinya. Dan sesungguh pada tiap celah ada para malaikat yg menjaganya.’
Fathimah mengatakan: ‘Maka Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda dgn menusukkan tongkat di mimbar sambil mengatakan: ‘Inilah Thaibah inilah Thaibah inilah Thaibah2 yakni Al-Madinah. Apakah aku telah beritahukan kepada kalian tentang hal itu?’
orang-orang menjawab: ‘Ya.’
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: ‘Sesungguh cerita Tamim menakjubkanku di mana sesuai dgn apa yg kuceritakan kepada kalian tentang serta tentang Makkah dan Madinah. Ketahuilah bahwa ia berada di lautan Syam atau lautan Yaman- tdk bahkan dari arah timur. Tidak dia dari arah timur. Tidak dia dari arah timur. Tidak dia dari arah timur -dan beliau mengisyaratkan dengan tangan ke arah timur-.’
Fathimah mengatakan: “Ini saya hafal dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.”
Ini merupakan sebagian kecil dari contoh simbol-simbol Dajjal yang ada di seluruh kartu Yu-Gi-Oh!. Dengan mengkoleksi kartu ini, dan memainkannya, maka tanpa disadari anak-anak akan mempelajari karakteristik dari simbol-simbol Dajjal tersebut dan menjadi akrab. Bisa jadi, anak-anak akan lebih serius mempelajari karater simbol-simbol Dajjal ini dan menghafal peraturan permainannya ketimbang membaca kitab suci, memahami rumus-rumus matematika, dan sebagainya yang jelas jauh lebih berguna
Tidak ada komentar
Posting Komentar