Jika kita keluar rumah, cobalah lihat dan perhatikan tempat-tempat
umum seperti pasar, mall, pusat hiburan, terminal, pertokoan atau tempat
rekreasi, niscaya kita akan melihat fenomena sebagaimana Rasulullah Saw
pernah ucapkan yaitu wanita berpakaian tapi telanjang.
Begitupun
pada saat melihat lembaran tabloid, majalah, surat kabar, atau saluran
televisi maka pemandangan ini sudah bukan menjadi hal yang asing lagi.
Tanpa selipan gambar-gambar wanita berpakaian seksi dan membentuk garis
tubuh, sudah pasti media tersebut tidak akan laku di kalangan publik.
Fenomena
wanita berpakaian tapi telanjang ini bukan hanya berada di perkotaan,
tetapi juga sudah merambah ke daerah atau ke desa-desa terpencil
sekalipun. Dengan dalih mengikuti tren dan fesyen masa kini, gadis-gadis
belia sudah tidak malu lagi memperlihatkan keindahan tubuh mereka yang
seharusnya ditutupi oleh busana yang syar’i. Tidak hanya itu, pada saat
ini marak pula istilah jilbab gaul yang membuat kita prihatin. Berjilbab
tapi masih menggunakan baju dan celana ketat, jelas ini merupakan
perbuatan yang menyimpang.
Rasulullah Saw bersabda:
“Ada
dua macam penduduk neraka yang belum pernah kulihat: orang-orang yang
membawa cemeti seperti ekor sapi yang mereka gunakan untuk mencambuki
manusia dan wanita-wanita yang berpakaian tapi telanjang, yang bergoyang
dan membuat orang lain bergoyang, kepala mereka seperti punuk unta yang
miring, mereka tidak masuk surga dan tidak mencium baunya, padahal bau
surge itu bisa dicium dari jarak perjalanan sekian dan sekian.” (HR. Muslim)
Imam An-Nawawi memberikan penjelasan yang beragam tentang makna wanita-wanita yang berpakaian tapi telanjang, yang bergoyang dan membuat orang lain bergoyang.
Pertama;
Mereka adalah wanita-wanita yang berpakaian (menggunakan) nikmat Allah,
namun telanjang (tidak menggunakan) dari berbuat syukur.
Kedua; Mereka adalah wanita yang berpakaian namun tidak berperilaku taat kepada Allah.
Ketiga; Berpakaian namun hanya sebagian saja yang menutupi tubuhnya, untuk menampakkan kecantikannya.
Keempat; Menggunakan pakaian tipis yang masih memperlihatkan warna kulit dan bentuk tubuhnya.
Sedangkan makna yang bergoyang dan membuat orang lain bergoyang, Imam An-Nawawi menjelaskan:
Pertama;
Menyimpang dari ketaatan kepada Allah dan keharusan menjaga kemaluan.
Ia juga mendorong wanita lain melakukan perbuatan seperti mereka.
Kedua; Wanita yang memperindah gaya jalannya dan menggoyangkan bahu mereka.
Ketiga; Mengenakan pakaian, perhiasan atau asesoris yang mencirikan seorang pelacur.
Keempat; Wanita yang cenderung memikat laki-laki dengan kecantikan, perhiasan, atau kemolekan anggota tubuh yang mereka perlihatkan.
Apa yang Imam-An-Nawawi kemukakan benar-benar sesuai dengan gambaran wanita-wanita yang berpakaian tapi telanjang, yang bergoyang dan membuat orang lain bergoyang,
khususnya pada saat ini. Jika kita melihat wanita foto model, artis,
Sales Promotion Girl (SPG), bintang iklan dan penyanyi dangdut yang
memamerkan kemolekan tubuhnya, bergoyang diatas panggung dengan pakaian
yang minim, sehingga membuat orang-orang bergoyang. Itulah makna ‘dan membuat orang lain bergoyang’, membuat orang berjingkrak ria mengikuti irama musik dan goyangan wanita yang berada di atas panggung.
Tidak ada komentar
Posting Komentar