Adakah Azab/Siksa Kubur Itu?

Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Berawal dari komentar seorang teman yang ditag di facebook tentang masalah firaun sebagai berikut : gimana..didalam kubur aja sudah disiksa oleh Malaikat Munkar dan Nakir….Padahal vonis belum dijatuhkan (belum tibanya hari Penghakiman), membuat kita untuk merenung kembali, adakah siksa kubur/azab kubur itu? lalu timbul pertanyaan selanjutnya, Ke manakah ruh dan naps pasca kematian? Apakah alam kubur hanya masa penantian? Kapan manfaat amal jariah, ilmu yang bermanfaat dan anak sholeh yang mendoakan orang tuanya bagi yang sudah wafat?

Jawaban Pertama

Pertama kali yang harus kita yakini adalah bahwasanya perkara agama ini terbagi kepada empat.

- Pertama : perkara-perkara yang bisa diinderai dan dipahami hikmahnya. 
- Kedua: perkara-perkara yang bisa diinderai tapi tidak bisa segera diketahui hikmahnya.  - Ketiga: perkara-perkara yang tidak bisa diinderai namun bisa diketahui hikmahnya.
- Keempat: perkara-perkara yang tidak bisa diinderai dan tidak bisa pula segera diketahui hikmahnya.

Perkara yang berkaitan dengan alam kubur merupakan perkara yang berkaitan dengan alam gaib (alam ruh), dikarenakan jenis alam yang telah berbeda dari alam dunia yang dihuni oleh manusia. Alam kubur dinamakan dengan alam barzakh. Dikarenakan jenis alam yang berbeda maka indera kita yang masih hidup tidak akan mampu mencapai dan menjangkau kehidupan yang terjadi di alam ruh tersebut.

Alam Ruh awal penantian menuju penghisaban dan penghakiman

Oleh karena itu, apabila kita tidak pernah menemukan, menyaksikan, atau mendengar suara siksaan yang ditimpakan kepada si mayit, maka bukanlah artinya siksaan kubur itu tidak ada. Untuk bisa memahami peristiwa gaib, maka kita membutuhkan keterangan dari dalil yang yang shahih yang menunjukkan atas perkara tersebut. Apabila telah ada dalilnya yang shahih maka wajib bagi kita sebagai seorang muslim untuk menerima dalil tersebut, baik dalil itu ahad atau mutawatir, baik dia itu berkenaan dengan maslah akidah maupun berkenaan dengan masalah hukum.

Berikut ini kami sebutkan beberapa dalil shahih yang menunjukkan akan adanya azab kubur yang ditimpakan ke atas orang-orang yang berhak untuk mendapatkannya.

1. Firman Allah ta’ala:

وَحَاقَ بِآلِ فِرْعَوْنَ سُوءُ الْعَذَابِ (45) النَّارُ يُعْرَضُونَ عَلَيْهَا غُدُوًّا وَعَشِيًّا وَيَوْمَ تَقُومُ السَّاعَةُ أَدْخِلُوا آلَ فِرْعَوْنَ أَشَدَّ الْعَذَابِ

“Fir'aun beserta kaumnya dikepung oleh azab yang amat buruk. Kepada mereka dinampakkan neraka pada pagi dan petang. Pada hari terjadinya kiamat (dikatakan kepada malaikat) : "Masukkanlah Fir'aun dan kaumnya ke dalam azab yang sangat keras". [QS Al Mu`min: 45-46]

Ayat ini menunjukkan bahwasanya Fir’aun dan kaumnya sebelum tibanya hari kiamat, mereka telah mendapatkan siksaan terlebih dahulu di dalam kubur mereka.

2. Hadits Aisyah radhiallahu ‘anha, bahwasanya Rasulullah صلى الله عليه وسلم berdoa di dalam shalatnya:

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَفِتْنَةِ الْمَمَاتِ اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ الْمَأْثَمِ وَالْمَغْرَمِ

“Ya Allah, sesungguhnya saya berlindung kepada-Mu dari azab kubur, saya berlindung kepada-Mu dari fitnah Al Masih Ad Dajjal, saya berlindung kepada-Mu dari fitnah kehidupan dan kematian. Ya Allah, sesungguhnya saya berlindung kepada-Mu dari dosa dan hutang.” [HR Al Bukhari (832) dan Muslim (589)]

3. Hadits Al Bara` bin ‘Azib radhiallahu ‘anhu, bahwasanya Rasulullah  صلى الله عليه وسلم  bersabda:

استعيذوا بالله من عذاب القبر مرتين أو ثلاثا

“Mintalah perlindungan (kepada Allah) dari azab kubur!” Beliau mengulanginya dua atau tiga kali. [HR Abu Daud (4753). Hadits shahih]

4. Dalam lanjutan hadits shahih di atas diceritakan keadaan orang kafir yang tidak bisa menjawab tiga pertanyaan malaikat di dalam kubur:

ينادي مناد من السماء أن كذب فافرشوه من النار وألبسوه من النار وافتحوا له بابا إلى النار، قال فيأتيه من حرها وسمومها، قال  ويضيق عليه قبره حتى تختلف فيه أضلاعه

“(Setelah mayit tersebut tidak bisa menjawab pertanyaan malaikat) lalu berserulah seorang penyeru dari langit mengatakan bahwa dia telah berdusta. Berilah dia (alas) dari neraka, pakaikanlah ia (pakaian) dari neraka, dan bukakanlah untuknya pintu menuju neraka. Lalu sampailah kepadanya panas dan uapnya, dan disempitkan kuburnya hingga tercerai-berailah tulang rusuknya.”

Ditambahkan di suatu riwayat: “Kemudian didatangkan kepadanya makhluk buta lagi bisu, padanya terdapat mirzabah (alat pemukul) dari besi. Bila gunung dipukul dengannya niscaya (akan hancur) menjadi tanah. Lalu dia memukulnya sekali pukulan -(yang mana suara pukulan tersebut) didengar oleh siapa saja yang berada di antara bagian timur dan barat kecuali jin dan manusia- sehingga dia (hancur) menjadi tanah. Kemudian dikembalikan ruh ke dalam (jasadnya).” [HR Abu Daud (4753). Hadits shahih]

5. Hadits Abdullah bin Abbas radhiallahu ‘anhu, bahwasanya Rasulullah  صلى الله عليه وسلم pada suatu hari berjalan bersama para sahabatnya melewati dua kuburan. Lalu beliau bersabda:

إِنَّهُمَا لَيُعَذَّبَانِ وَمَا يُعَذَّبَانِ فِي كَبِيرٍ أَمَّا أَحَدُهُمَا فَكَانَ لَا يَسْتَتِرُ مِنْ الْبَوْلِ وَأَمَّا الْآخَرُ فَكَانَ يَمْشِي بِالنَّمِيمَةِ

“Sesungguhnya mereka berdua (yaitu dua orang penghuni kubur) sedang disiksa. Mereka disiksa bukan karena perkara yang besar (yang berat untuk meninggalkannya). Adapun salah seorang dari mereka (ketika hidup) tidak menghindari tubuhnya dari percikan air kencing. Adapun yang lain, dia (ketika hidupnya) senantiasa melakukan perbuatan adu domba.” (HR Al Bukhari (1361) dan Muslim (292)

Semoga dengan tulisan ini bisa memperbaiki kesalahpahaman dan kekeliruan akidah yang terjadi pada sebagian kaum muslimin.

Jawaban 2

Salah satu bentuk pemurtadan dan penghancuran Islam adalah dengan menanamkan keragu-raguan kepada hadits nabawi. Cara ini oleh musuh Islam dipandang sangat efektif, karena lumayan hemat tenaga, tetapi punya dampak kehancuran yang besar.

Contoh yang paling mudah adalah tentang ingkarnya sebagai umat Islam terhadap adanya siksa kubur. Alasannya, karena siksa kubur itu tidak disebutkan di dalam Al-Quran. Hanya disebutkan di dalam hadits, lalu hadits-hadits itu dituduh sebagai hadits yang lemah.

Padahal kedua argumentasi itu salah besar. Siapa bilang Al-Quran tidak bicara siksa kubur? Dan siapa bilang hadits tentang siksa kubur itu lemah?

Yang lemah bukan hadits tentang siksa kubur, tapi barangkali ilmu dan wawasan penulis buku itu sendiri. Sebab bagaimana mungkin ada orang yang mengaku beragama Islam, tetapi masih saja tidak paham dengan ayat Al-Quran? Atau masih tidak bisa membedakan mana hadits yang shahih dan mana yang tidak shahih? Apalagi sampai berani menulis buku, tapi sayangnya isinya tidak menggambarkan keluasan ilmu, kecuali hanya sekedar menjiplak habis pemikiran kufur materialis barat.

Dalil-dalil Siksa Kubur Adalah Dalil Yang Qath'i

Sebenarnya adanya azab kubur itu sesuatu yang sudah qath’i dan pasti sifatnya. Tidak perlu dipermasalahkan lagi Dalam banyak ayat Al-Quran Al-Kariem dan juga tentunya hadits Rasulullah SAW, kita mendapatkan bahwa dalil yang jelas dan qath’i. Demikian juga Rasulullah SAW menyebut-nyebut azab kubur secara tegas, jelas dan terang.

Bagaimana mungkin kemudian mengingkarinya semata-mata mengambil pengertian kedua dari ayat-ayat Al-Quran Al Kariem?

A. Ayat-ayat Quran

1. Ayat Pertama
Allah SWT telah berfirman di dalam Al-Quran Al-Kariem tentang adanya azab kubur.

…Alangkah dahsyatnya sekiranya kamu melihat di waktu orang-orang yang zalim berada dalam tekanan sakratul maut, sedang para malaikat memukul dengan tangannya,  "Keluarkanlah nyawamu" Di hari ini kamu dibalas dengan siksa yang sangat menghinakan, karena kamu selalu mengatakan terhadap Allah yang tidak benar dan kamu selalu menyombongkan diri terhadap ayat-ayatNya. (QS. Al-Anam: 93)

2. Ayat Kedua
…Nanti mereka akan Kami siksa dua kali kemudian mereka akan dikembalikan kepada azab yang besar.(QS. At-Taubah: 101)

Di ayat ini teramat jelas bahwa Allah SWT menyiksa orang zalim itu dua kali, yaitu pada alam kubur dalam kematiannya yaitu setelah nyawa dicabut hingga menjelang hari kiamat. Dan berikutnya adalah siksaan setelah hari kiamat yaitu di neraka.

3. Ayat Ketiga
Demikian juga yang Allah SWT lakukan kepada Fir’aun yang zalim, sombong dan menjadikan dirinya tuhan selain Allah SWT. Allah SWT mengazabnya dua kali, yaitu di alam kuburnya dan di akhirat nanti. Di alam kuburnya dengan dinampakkan kepadanya neraka pada pagi dan petang. Ini merupakan siksaan sebelum dia benar-benar dijebloskan ke dalamnya dan terjadinya pada alam kuburnya.

Kepada mereka dinampakkan neraka pada pagi dan petang, dan pada hari terjadinya Kiamat., "Masukkanlah Fir'aun dan kaumnya ke dalam azab yang sangat keras." (QS. Al-Mu’min: 46)

4. Ayat Keempat
Ayat ini lalu dikuatkan juga dengan ayat lainnya yang juga menyebutkan ada dua kali kematian, yaitu kematian dari hidup di dunia ini dan kematian setelah alam kubur.

Mereka menjawab, "Ya Tuhan kami Engkau telah mematikan kami dua kali dan telah menghidupkan kami dua kali, lalu kami mengakui dosa-dosa kami. Maka adakah sesuatu jalan untuk keluar?"(QS. Al-Mu’min: 11)

B. Dalil Hadits Shahih
Selain ayat-ayat Al-Quran Al-Kariem, hadits-hadits shahih pun secara jelas menyebutkan adanya azab qubur. Sehingga tidak mungkin bisa ditolak lagi kewajiban kita untuk meyakini keberadaan azab kubur itu, sebab bila sudah Al-Quran Al-Kariem dan hadits shahih yang menyatakannya, maka argumentasi apa lagi yang akan kita sampaikan?

1. Hadits Pertama
Dalam hadits yang pertama kami sampaikan tentang azab kubur ini, haditsnya masih amat kuat berhubungan dengan ayat Al-Quran Al-Kariem. Yaitu firman Allah SWT dalam Al-Quran Al-Kariem:

Allah meneguhkan orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat; dan Allah menyesatkan orang-orang yang zalim dan memperbuat apa yang Dia kehendaki. (QS. Ibrahim: 27)

Sebuah lafaz dalam ayat di atas menyebutkan tentang ‘ucapan yang tegas’ yang dalam bahasa Al-Quran Al-Kariem disebut dengan ’al-qouluts-tsabit’ dijelaskan oleh Rasulullah SAW bahwa itu adalah tentang pertolongan Allah SWT ketika seseorang menghadapi azab kuburnya.

Dari Al-Barra’ bin Azib dari Rasulullah SAW bahwa ketika seorang mukmin didudukkan di dalam kuburnya, didatangilah oleh malaikat, kemudian dia bersyahadat tiada tuhan kecuali Allah SWT dan bahwa Muhammad adalah Rasulullah SAW, maka itulah makna bahwa Allah meneguhkan orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh. (HR Bukhari kitab Janaiz Bab Maa Ja’a Fi azabil Qabri hn. 1280)

2. Hadits Kedua
Ada sebuah doa yang dipanjatkan oleh beliau dan diriwayatkan dengan shahih dalam shahih Al-Bukhari.

- Dari Aisyah ra bahwa Rasulullah SAW berdoa dalam shalat, ”Ya Allah, aku berlindung kepadamu dari azab kubur …(HR Bukhari kitab azan bab doa sebelum salam hn. 789)
-  Diceritakan oleh Ibnu Abbas r.a., "Sewaktu Nabi saw. berjalan bersama Para sahabatnya melewati dua kuburan, tiba-tiba beliau berkata, 'Orang yang berada di dalam dua kubur ini telah disiksa oleh Allah .' Para sahabat lalu bertanya, 'Apakah keduanya itu disiksa karena melakukan dosa besar?' Nabi saw. menjawab, 'Benar, salah satunya berjalan (di muka bumi ini) dengan suka mengadu domba.
-  Dalam riwayat yang lain diceritakan oleh Abi Ayyub ra., ia berkata, "Sewaktu Rasulullah saw. keluar (dari rumahnya) matahari telah terbenam, beliau lalu mendengar suara. Kemudian beliau berkata, 'Orang Yahudi telah disiksa di dalam kuburnya." (HR Bulchari, 1/239)

3. Hadits Ketiga
Dalam kitab shahihnya itu, Al-Bukhari pun membuat satu bab khusus azab kubur.

Dari Aisyah ra bahwa seorang wanita yahudi mendatanginya dan bercerita tentang azab kubur dan berkata, ”Semoga Allah SWT melindungimu dari azab kubur”. Lalu Aisyah bertanya kepada Rasulullah SAW tentang keberadaan azab kubur itu. Rasulullah SAW menjawab, ”Ya, azab kubur itu ada”. Aisyah ra berkata, ”Aku tidak pernah melihat Rasulullah SAW melakukan shalat kecuali beliau berlindung kepada Allah SWT dari azab kubur”. (HR Bukhari kitab Janaiz Bab Maa Ja’a Fi azabil Qabri hn. 1283)

4. Hadits Keempat
Dalam kitab shahihnya itu juga, Al-Bukhari membuat satu bab khusus tentang berlindung kepada Allah SWT dari azab kubur.

Dari Musa bin ‘Uqbah berkata bahwa telah menceritakan kepada anak wanita Khalid bin Said bin Al-Ash ra bahwa dia telah mendengar Rasulullah SAW berlindung kepada Allah SWT dari azab kubur.(HR Bukhari kitab Janaiz Bab At-Ta’awwuz min azabil Qabri hn. 1287)

5. Hadits Kelima
Dari Aisyah ra bahwa beliau bertanya kepada Rasulullah SAW tentang apakah manusia diazab di dalam kubur, lalu Rasulullah SAW menjawab, ”Aku berlindung kepada Allah SWT dari hal itu (azab kubur). (HR Bukhari kitab jum’at bab berlindung kepada Allah SWT dari azab kubur ketika gerhana hn. 991, 996)

Kesimpulan:

Umat Islam sejak masa Rasulullah SAW hingga hari ini telah berijma’ (bersepakat) bahwa azab kubur itu adalah sesuatu yang pasti adanya. Sehingga mereka yang mengingkarinya hanya dua kemungkinannya. Pertama, mereka kurang dalam dan luas dalam mempelajari ayat dan hadits. Kedua, mereka tahu ada dalil dan nash yang shahih dan sharih tapi mengingkarinya. Lepas dari motivasinya masing-masing.(Ustadz Ahmad Sarwat, Lc)

Wallahu a'lam bishshawab, wassalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. 

Tidak ada komentar

Posting Komentar