Berangkat dari kejadian yang menimpa Adam dan Hawa, terbersit pemikiran, apakah sebenarnya maksud dari ini semua. Untuk memahami maksud ini, ada baiknya kita telaah beberapa ayat-ayat Al-Quran berikut :
Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk syurga, padahal belum datang kepadamu (cobaan)
sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa
oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan
bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan
orang-orang yang beriman bersamanya: “Bilakah datangnya pertolongan
Allah?” Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat. (QS 2:214)
Dari ayat diatas sekarang menjadi jelas bahwa siapapun yang ingin masuk
surga harus mendapat ujian dahulu. Dan Adam beserta Hawa karena tinggal
di surga maka harus diuji dulu tingkat keimanan mereka.
Apakah cobaan yang menimpa Adam dan Hawa karena berkaitan dengan tugas sebagai Khalifah yang akan mereka emban?
Ingatlah ketika
Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: “Sesungguhnya Aku hendak
menjadikan seorang khalifah di muka bumi.” Mereka berkata: “Mengapa
Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat
kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa
bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?” Tuhan berfirman:
“Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.” (QS 2:30)
Coba perhatikan ayat diatas. Malaikat bertanya pada Tuhan " Mengapa
Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi......" , padahal kita tahu
bahwa Adam dan Hawa itu sudah ada di Surga. Dari sini seolah-olah
Malaikat tahu bahwa Adam dan Hawa lah yang akan terpilih daripada
mereka. Jika bumi itu lebih menyengsarakan daripada Surga mengapa
Malaikat ingin dipilih untuk jadi Khalifah?. Apakah Tugas menjadi
Khalifah itu sangat tinggi pahalanya?.
Seperti kita ketahui, Adam dan Hawa
diciptakan di surga dan sudah
barang tentu mereka sudah tahu akan kenikmatan surga. Padahal bumi itu
merupakan alam liar yang perlu digarap. Dan untuk menggarap bumi agar
menjadi surga dunia perlu kerja keras. Dan kita tahu bagaimana sifat
manusia yang kadang pemalas. Andaikan Adam dan Hawa langsung diturunkan
ke bumi bisa saja mereka akan merasa malas karena sudah terbiasa hidup
enak di surga. Dan tugas sebagai khalifah akan sia-sia. bahwa untuk
mengelola dunia perlu kerja keras. Kerja keras bisa
dimotivasi jika ada ampunan dan kesalahan. Saat Adam dan Hawa melakukan
dosa mereka membuat kesalahan, dan tentu mereka berharap ampunan. Nah
Allah akan memberi mereka ampunan jika bisa menjadi khalifah yang baik.
Ini adalah suatu bentuk motivasi untuk menjadi Khalifah yang baik.
Kami berfirman: “Turunlah
kamu semua dari surga itu! Kemudian jika datang petunjuk-Ku kepadamu,
maka barang siapa yang mengikuti petunjuk-Ku, niscaya tidak ada
kekhawatiran atas mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati”. (QS 2.38)
Motivasi menjadi Khalifah dari Adam dan Hawa inilah yang harus diwarisi
oleh anak cucu adam, bahwa jika berbuat salah berusahalah menjadi
Khalifah yang baik agar bisa meraih Surga yang dijanjikan Tuhan.
Kesimpulan :
Dosa Adam dan Hawa sebagai motivasi untuk menjadi khalifah yang
baik di dunia agar mendapat ampunan dari Allah dan sebagi bukti bahwa
Allah Maha Pengampun bagi hambanya yang bertobat. Dan sebagai
pelajaran bagi anak cucu Adam di bumi agar dapat mengambil hikmah dari
kejadian ini, yaitu jadilah khalifah yang baik untuk mendapatkan
ampunan dan surga atas kesalahan kita selama di bumi.
Kemudian Adam menerima
beberapa kalimat dari Tuhannya, maka Allah menerima tobatnya.
Sesungguhnya Allah Maha Penerima tobat lagi Maha Penyayang. (QS 2.37)
Tidak ada komentar
Posting Komentar