Ramalan-Ramalan Kiamat Yang Menyesatkan

Tiada satu ilmu pengetahuanpun yang dapat memprediksi kapan akan datangnya kiamat. Para Rosul dan Nabi-pun, pasti mengabarkan tentang kiamat. Tapi tak seorangpun yang mengabarkan kepastian kapan atau tahun berapa kiamat terjadi. Rasulullah SAW-pun dalam hadits-haduts sahih Muslim, sahih Bukhari dan riwayat Tarmizi hanya membeberkan tanda-tanda kiamatnya saja.  Jika ada kaum yang menantangnya untuk menyegerakan kiamat, maka kiamat kecil lah yang akan terjadi, yaitu kiamat yang terjadi hanya pada kaum itu saja. 

Jika ada nabi yang memberitakan bahwa kiamat dunia akan terjadi tahun sekian, maka bisa dipastikan dia adalah nabi palsu/setan. Banyak yang berusaha meramalkan tahun terjadinya kiamat, tapi sejauh ini tidak satupun ramalan ini terbukti.

al-Qur'an : Mereka menanyakan kepadamu (Muhammad) tentang kiamat : "Bilakah terjadinya?" Katakanlah: "Sesungguhnya pengetahuan tentang kiamat itu adalah pada sisi Tuhanku; tidak seorangpun yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain Dia. Kiamat itu amat berat (huru haranya bagi makhluk) yang di langit dan di bumi. Kiamat itu tidak akan datang kepadamu melainkan dengan tiba-tiba." Mereka bertanya kepadamu seakan-akan kamu benar-benar mengetahuinya. Katakanlah: "Sesungguhnya pengetahuan tentang hari kiamat itu adalah di sisi Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui". (QS.Surat al-A’raf 7:187)


Bibel : "Tidak ada yang tahu tentang hari atau jam, bahkan malaikat-malaikat di sorga ..." Matius 24:36

Di dalam Islam apabila seseorang mempercayai ramalan akan terkena sanksi allah, yaitu  :


1. Shalatnya tidak diterima 40 hari,  Rasulullah saw bersabda : "Siapa yang mendatangi arraf lalu ia menanyakan sesuatu dan membenarkannya, maka tidak diterima shalatnya selama empat puluh hari".

2. Kufur kepada agama islam : "Barang siapa mendatangi Kahin (ahli/tukang sihir, tukang tenung, peramal), lalu membenarkan apa yang diucapkannya, niscaya ia telah kafir terhadap apa yang diturunkan kepada nabi Muhammad saw". (HR Abu Daud, at-Tirmidz Ibnu Majah, Ahmad dan ad-Darimi)


Allah berfirman :  Katakanlah : “Tidak ada seorangpun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang gaib, kecuali Allah. Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang gaib tak ada yang mengetahuinya selain Dia sendiri. Yang Mengetahui yang gaib, maka Dia tidak memperlihatkan kepada seorangpun tentang yang gaib itu. Kecuali kepada rasul yang diridhai-Nya.(QS : 26-27)


Sebab, di antara yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. adalah bahwa hal-hal yang gaib tidak ada yang mengetahuinya selain Allah.


Masih ingatkah sama film 2012. Film buatan Amrik  yang menceritakan kiamat yang akan terjadi di tahun 2012 karena bumi terkena radiasi matahari. Film yang terispirasi karena adanya ramalan oleh suku maya bahwa di tahun 2012 ini akan terjadi kiamat. 


Ramalan itu pasti datangnya dari : setan (dari bangsa jin),  setan manusia (peramal, pemuja syaithon, freemanson)-baca kisah nabi Musa a.s dan nabi Daud a.s,  karena setan selalu berusaha menjerumuskan umat manusia untuk jadi penghuni kerak neraka. Kabalah, freemanson awalnya juga lahir dari kisah nabi Musa a.s dan nabi Daud a.s.dan nabi Musa a.s atau nabi Daud a.s tak pernah mengajarkan ramalan dan sihir untuk bani israil.

Al-Quran sendiri, ada beberapa ayat yang menunjukkan bahwa setan itu (bisa) terdiri dari jin dan manusia. Seperti firman Allah Swt :


"Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu setan-setan (dari jenis) manusia dan (dari jenis) jin, sebahagian mereka membisikkan kepada sebahagian yang lain perkataan-perkataan yang indah untuk menipu (manusia). Jikalau Tuhanmu menghendaki, niscaya mereka tidak mengerjakannya, maka tinggalkanlah apa yang mereka (setan) kerjakan" (QS 6. Al-An'aam: 112)


"...dari kejahatan bisikan setan yang biasa bersembunyi, yang membisikkan kejahatan ke dalam dada manusia, dari jin dan manusia." (QS 114. An-Naas: 4-6)


Setan senantiasa berusaha menyesatkan manusia dari jalan yang benar dan menjerumuskan mereka dalam perbuatan dosa. Tujuannya, agar syetan memiliki teman sebanyak-banyaknya di neraka. 

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman :


إِنَّ الشَّيْطَانَ لَكُمْ عَدُوٌّ فَاتَّخِذُوهُ عَدُوًّا إِنَّمَا يَدْعُو حِزْبَهُ لِيَكُونُوا مِنْ أَصْحَابِ السَّعِيرِ


"Sesungguhnya setan itu adalah musuh bagimu, maka anggaplah ia musuh (mu), karena sesungguhnya setan-setan itu hanya mengajak golongannya supaya mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala." (QS. Faathir: 6)


Dibawah ini adalah ramalan-ramalan kiamat yang gagal dan menyesatkan umat manusia, dan jelas semua ramalan kiamat pasti bohong dan gagal, karena ilmu tentang kiamat hanya pada sisi Allah SWT.

1. Ayam Betina dari Leeds, 1806
Sejarah telah menghitung banyak contoh orang yang mendeklarasikan hari kembalinya Yesus Kristus sudah dekat. Namun, tidak ada yang keunikkannya menyerupai ayam betina dari Leeds ini. Pada 1806, seekor ayam betina di  kota di Inggris tersebut, menelurkan telur yang bertuliskan 'Yesus Kristus akan datang'.

Kabar bohong tersebut segera menyebar, dan banyak orang menjadi yakin bahwa kiamat sudah dekat. Kemudian semua kehebohan berhenti saat seorang yang curiga pada telur tersebut, mengawasi ayam betina yang menelurkan telur ramalan itu dan memergoki orang  yang menetaskan kabar bohong itu.

2. The Millerites, 23 April 1843
Seorang petani bernama William New England Miller, setelah beberapa tahun melakukan studi alkitab yang sangat hati-hati, menyimpulkan bahwa waktu yang dipilih Tuhan untuk menghancurkan dunia bisa ditebak dari interpretasi literal Kitab Suci yang teliti. Saat ia menjelaskan kepada siapa saja yang mau mendengarkan, bahwa dunia akan berakhir beberapa waktu lagi antara 21 Maret 1843 dan 21 Maret 1844.

Khotbah khotbahnya tentang kiamat diterbitkan dalam bentuk buku dan cukup untuk menyebabkan ribuan pengikutnya (dikenal sebagai Milleris) memutuskan bahwa tanggal kiamat sebenarnya adalah April 23, 1843. Banyak yang menjual atau menyerahkan harta mereka, dengan asumsi mereka tidak akan memerlukannya lagi; meskipun ketika April 23 tiba (tapi Yesus tidak) kelompok akhirnya bubar-beberapa dari mereka membentuk apa yang sekarang "Advent Hari Ketujuh".


Milleris, April 23, 1843

3. Kiamat versi Mormon (Mormon Armagedon) 1891
Joseph smith, pendiri gereja Mormon mengadakan rapat pemimpin gerejanya pada Februari 1835, untuk mengatakan pada mereka bahwa dirinya telah bicara dengan Tuhan. Dalam pembicaraan tersebut, dia mengetahui bahwa 56 tahun yang akan datang, Yesus akan kembali ke Bumi, dan kiamat akan segera dimulai.
Armageddon Mormon, 1891

4. Komet Halley, 1910
Pada 1881, seorang astronom menemukan bahwa ekor komet mengandung gas mematikan, yang disebut cyanogen. Penemuan ini hanya sekilas saja menarik, sampai seseorang menyadari bahwa Bumi akan melintasi ekor komet Halley, pada 1910.

Komet Halley, 1910
Halaman beberapa surat kabar saat itu, termasuk The New York Times",  mencetak spekulasi yang mempertanyakan, apakah orang-orang di Bumi akan bermandikan gas beracun, serta menimbulkan kecemasan yang menjalar di Amerika Serikat dan di luarnya. Kecemasan itu mereda setelah seorang ilmuwan menjelaskan bahwa tidak ada yang perlu dikhawatirkan.

5. Pat Robertson, 1982
Pada May 1980, pengkhotbah yang biasa tampil di televisi sekaligus pendiri Christian Coalition Pat Robertson mengumumkan bahwa dia mengetahui kapan terjadinya kiamat.

Pat Robertson, 1982
Pada seluruh penonton acaranya, dia mengatakan, "Saya jamin, pada akhir 1982 akan terjadi penghakiman pada dunia."

6. Gerbang Surga, 1997
Saat komet Hale-Bopp nampak pada 1997, muncul sebuah desas-desus yang mengatakan sebuah pesawat alien mengikuti komet tersebut. Meskipun kabar tersebut dibantah oleh para astronom, radio paranormal Art Bell mempublikasikannya melalui talk show bernama "Coast to Coast AM."

Heaven's Gate1997

Klaim ini menginspirasi sekte bernama Heaven's Gate (Gerbang Langit) untuk menyimpulkan bahwa dunia akan segera berakhir. 39 orang anggota sekte tersebut, akhirnya bunuh diri pada 26 Maret 1997.(Misi freemanson seperti pada UFO yang digembar-gemborkan)

7. Nostradamus, Agustus 1999
Tulisan-tulisan yang dibuat kabur dan metaforis oleh Michael de Nostrdame, telah menarik minat orang selama lebih dari 400 tahun. Tulisannya telah diintepretasikan dengan sangat fleksibel, dan diterjemahkan dalam berlusin-lusin versi berbeda. Satu kwatrinnya yang paling terkenal mengatakan, "The year 1999, seventh month/From the sky will come great king of terror."
Nostradamus, Agustus 1999

8. Y2K, 1 Januari 2000
Menjelang berakhirnya tahun 1999, banyak orang mulai khawatir bahwa komputer dapat menyebabkan kiamat. Masalah tersebut pertama kali disadari pada 1970, yaitu banyak komputer tidak akan mampu membedakan tahun 2000 dengan 1900. Tak banyak yang meyakini efek hal tersebut, tapi banyak sugesti tentang masalah kehancuran, mulai dari padamnya listrik secara massal sampai bencana nuklir. (Dibelakang ini siapa sudah barang tentu ada freemason di belakang layarnya).
Error 2000 Y2K, 1 Januari 2000

9. 5 Mei 2000
Menurut Noone, massa es Antartika akan menjadi tiga mil tebalnya pada tanggal 5 Mei 2000 - tanggal di mana planet-planet akan sejajar di langit, yang entah bagaimana akan mengakibatkan kematian es global (Esnya segitiga piramid jelas ada misi Freemason atau setidaknya meningkatkan penjualan buku)

Ice The Ultimate Disaster

10. Departemen Gereja Tuhan - Musim Gugur 2008
Menurut Ronald Weinland uskup dari God's Church, akhir zaman telah dihadapan kita, Dia tuliskan dalam bukunya tahun 2006, berjudul "2008: Saksi Terakhir Tuhan/God's Final Witness" menyatakan bahwa ratusan juta orang akan meninggal pada akhir tahun 2006, dan akan ada waktu maksimum dua tahun tersisa sebelum dunia akan terjun ke waktu terburuk dari semua sejarah manusia. Pada musim gugur tahun 2008, Amerika Serikat akan runtuh sebagai kekuatan dunia, dan tidak lagi menjadi negara adidaya. Sebagai catatan dalam buku, Ronald Weinland menempatkan dirinya sebagai nabi akhir zaman"

God's Church Ministry, Fall 2008
11. Harold Camping, 21 Mei 2011
Pemuka agama dan penyiar radio Harold Camping meramalkan kiamat terjadi pada 21 Mei 2011. Tanggal tersebut diperolehnya setelah ia mempelajari dengan seksama Alkitab. Menurutnya, kiamat akan diawali gempa di Selandia Baru. Namun kenyataannya, gempa tak terjadi dan kiamat yang ia sebut-sebut tak pernah terjadi. Meski begitu, ia terus berkelit dan ‘mengkoreksi’ ramalannya menjadi 21 Oktober 2011.


12. Ramalan Kiamat 12-12-2012 Bangsa Maya 



Tahun 2012 Teori-teori tentang ramalan Kiamat Suku Maya begitu berlimpah di internet dan televisi, ada yang skeptis ada pula yang menganggapnya serius. Dr Premana Wardayanti Premadi (45) adalah sosok yang tepat untuk menjawab semua pertanyaan itu. Meski demikian, pengajar pada Jurusan Astronomi Institut Teknologi Bandung (ITB) dan peneliti di bidang kosmologi, teori, dan komputasi itu menolak disebut sebagai orang yang paling otoritatif dalam menjelaskan hal itu.

”Saya masih terus belajar, kita semua masih terus belajar,” tutur Nana, begitu ia disapa, dengan suara pelan karena pita suaranya sedang bermasalah.

Ia ditemui pada suatu siang, hampir dua pekan lalu, di kantornya di Kompleks Ganesha, ITB, Bandung.

Tidak konvergen

Beberapa tahun terakhir, terutama setelah pemutaran film 2012 beberapa bulan lalu, ramalan tentang ”kiamat” tanggal 21/12/2012 menyebar, memunculkan berbagai prediksi, mulai dari yang mengklaim ”ilmiah” sampai spiritualisme mistik.

Bagaimana Anda menanggapi ramalan 21/12/2012 yang diyakini sebagai akhir kalender Maya?

Awal dan akhir satu masa dalam suatu sistem kalender adalah hal lumrah. Umumnya, orang memanfaatkan hitungan berdasarkan siklus yang tampak pada keteraturan pemunculan obyek langit. Tanggal 21/12/2012 itu winter solstice, hari di mana Matahari mencapai titik paling selatan pada garis edar semu tahunannya (sebagaimana tampak di Bumi); musim dingin (winter) di belahan bumi utara. Setelah itu Matahari kembali menuju utara.

Kebetulan hari itu bertepatan dengan akhir satu masa hitungan (b’a’ktun ke-13) yang akan dilanjutkan dengan b’a’ktun ke-14 sampai dengan ke-20 untuk mengikuti hitungan panjang (long count) dalam sistem kalender Maya.

Namun, ada kelompok-kelompok yang memanfaatkan tanggal istimewa ini untuk menakut-nakuti masyarakat dengan menambahkan berita hoax (menipu)  m akan adanya berbagai bencana dan menjadikannya seolah-olah sebagai akhir zaman.

Misalnya, mereka menyebut adanya Planet Nibiru dan lain-lain yang akan menumbuk Bumi pada saat itu. Nibiru adalah obyek langit yang disebut dalam catatan bangsa Sumeria. Dari sini sudah mulai kelihatan ketidak konvergenan cerita (Sumeria dan Maya). Selain itu, jika ada obyek besar akan menumbuk Bumi pada tahun 2012, mestinya sekarang sudah dapat dilihat dengan mata. Nyatanya, tidak ditemukan obyek demikian. (Benarkah ramalan bangsa maya itu ada menurut situs yang saya baca ternyata ramalan bangsa maya itu tidak ada, jadi konsepsi dari mana itu ramalan bangsa Maya,

Ada beberapa hal lain yang mereka sebut juga, seperti konfigurasi beberapa planet yang segaris pada saat itu yang akan menyebabkan gangguan gravitasi di Bumi. Pertama, tidak akan ada konfigurasi segaris dalam beberapa puluh tahun ke depan. Kedua, jika pun ada, pengaruh gravitasinya pada Bumi praktis tidak ada karena jarak antarplanet demikian jauh dan konfigurasi segaris terjadi hanya sesaat.

Apa pembelajaran dari ini semua?

Tampaknya sekarang semakin marak ide menggabung-gabungkan sedikit sains dan sedikit mitologi praktis serta banyak bumbu untuk menjadi cerita yang terkesan dapat dipercaya. Dengan internet, cerita seperti ini dengan cepat menyebar. Yang harus diingat adalah sains bekerja atas fakta (hasil observasi alam dan/atau hasil eksperimen). Tidak ada bukti yang mendukung akan ada sesuatu yang katastrofe pada 21/12/2012.

Apa pendapat Anda tentang kalender Maya yang konon cukup akurat dengan menggunakan konfigurasi bintang?

Kalender Maya sangat kompleks dan asal muasal penghitungannya belum dipahami benar. Ada siklus 260 hari yang tampaknya berasal dari gabungan siklus 13 dan 20 hari, dua angka yang tampak penting untuk bangsa Maya. Ada banyak interpretasi tentang 260 hari itu, di antaranya jumlah hari antara menstruasi terakhir dan saat kelahiran bayi (untuk para bidan mengantisipasi kelahiran).

Mereka menggunakan pengamatan Matahari, Bulan, dan Venus yang masing-masing berasosiasi dengan dewa dan kepentingan tertentu yang relevan dengan kehidupan di Bumi. Oleh karena itu, ada upacara-upacara yang bersesuaian untuk kemunculan Matahari, Bulan, atau Venus. Namun, saya tak yakin mereka menggunakan lebih banyak obyek langit (bintang dan sebagainya).

Keterhubungan

Dengan diksi terpilih dan amat santun, Nana menengarai banyak pemahaman yang sebenarnya kurang pas mengenai hubungan semua peristiwa di Bumi, menyangkut manusia—dalam keterkaitannya dengan manusia lain, alam, lingkungan alam, dan segenap isinya—dengan alam semesta.

Dari perspektif sains, apakah semua yang ada di alam semesta ini lahir dari kekosongan?

Saya lebih suka ”ketiadaan” daripada kekosongan karena pada awal tiada apa-apa; ruang dan waktu tiada, jadi tidak bermakna kosong (seolah ada ruang, tetapi kosong). Bintang lebih cepat terbentuk dibandingkan galaksi, tetapi selama galaksi terbentuk bintang baru terus lahir. Selagi bintang baru terbentuk, ada yang juga membangun sistem planet. Dalam hal tata surya, lama setelah Matahari terbentuk, kemudian planet-planet (termasuk Bumi), baru kemudian kehidupan di Bumi.

Perlu dipahami, gambaran cerita evolusi adalah gambaran mosaik empiris dari fakta pengalaman dan kalkulasi waktu yang dibutuhkan untuk proses-proses yang diperlukan. Jadi, kita belum punya cerita utuh dan validitasnya terus-menerus diuji.

Dengan pergulatan intelektual yang intens dalam sains, bagaimana Anda memaknai kehidupan?

Kehidupan dalam artian fisis merupakan sesuatu yang sangat istimewa dalam alam semesta. Kehidupan seperti yang kita miliki, yang memerlukan kondisi sangat spesifik, memerlukan pemenuhan kebutuhan kimiawi yang sangat spesifik, ternyata memerlukan waktu persiapan yang sangat panjang dan tidak semua planet dapat memenuhi kebutuhan tersebut.

Dalam mempelajari alam semesta yang sesungguhnya dicoba untuk dipahami adalah sejarah alam semesta dalam skala besar (keseluruhan alam semesta) maupun dalam skala kecil (sejarah pembentukan galaksi, bintang, dan sistem keplanetan, termasuk lingkungan biota).

Ini semua menggunakan fakta yang kita temukan dalam alam semesta dan dianalisis dengan menggunakan kaidah-kaidah fisika dan matematika yang kita tahu bekerja dengan baik dalam skala atau domain yang kita kenal. Dari hasil analisis ini, kita mencoba merangkai cerita yang logis tentang sejarah alam semesta dan sejarah fisis kehidupan serta mencoba memprediksi.

Melampaui fakta

Sejak tahun 2005, Nana aktif dalam Bandung Community of Science and Religion. Komunitas itu menjembatani dialog sehat antara sains dan agama guna menempatkan duduk soal agar tak lagi terjadi kesalahpahaman di antara keduanya.

Semula kegiatan itu didanai forum dialog agama-sains internasional, The Metanexus Institute, untuk tiga tahun. ”Saya senang karena setelah dana habis, komunitas ini terus berjalan,” ujar Nana.

”Teman-teman tetap berkumpul. Kami mengumpulkan uang untuk membeli DVD tentang filsafat sains, agama dan sains, dan lain-lain. Yang penting kita dengarkan dulu penjelasannya, pelajari dulu, sebelum berdebat enggak keruan. Di situ kami sama- sama belajar.”

Bagaimana Anda menghubungkan intelektualitas dan spiritualitas?

Pengetahuan yang baik tentang alam semesta akan memberikan gambaran atau peta tentang eksistensi fisis kita dalam alam semesta ini. Menurut saya, ini merupakan bantuan besar dalam memberi pijakan yang mapan untuk dapat melompat ke domain yang bersifat transendental.

Spiritual tidak harus berarti religius, tetapi suatu proses kejiwaan yang secara sadar mengontemplasi kehidupan ini melampaui domain fisis; melampaui fakta-fakta yang dapat diamati. Menurut saya, realitas itu jauh lebih luas daripada yang dapat kita akses dan intelektualitas kita dapat didorong untuk membangun terkaan yang cerdas tentang apa yang tak dapat kita akses. Berkeyakinan dengan nalar.

Meski demikian, saya ingin menegaskan, sains tak pernah mengklaim memiliki gambaran sepenuhnya tentang alam (termasuk kehidupan) dan tak dapat menawarkan jawaban bagi semua masalah di Bumi. (jelaslah sains-pun tak dapat mengetahui rahasia Allah Swt, 
karena ilmu tentang kiamat hanya pada sisi Allah SWT)

Dibawah ini ada beberapa kalender ramalan tentang hari kiamat yang kebanyakan dari kalangan yahudi dan atheis. Itulah sesatnya jika pemikiran tidak disertai dengan agama yang benar. Banyak Film-film tentang Kiamat yang di buat untuk menyesatkan pikiran umat manusia 

BANTAHAN : 

Tanggal 12 dan berubah menjadi 21 Desember 2012 yang telah berlalu, Siapa pun tahu mengenai rumor tentang akhir dunia pada tanggal tersebut, seperti ramalan suku bangsa Maya.

Ada pula yang meramalkan bukan kiamat yang terjadi, melainkan krisis ekonomi. Lebih banyak orang yang membincangkan isu kiamat versi bangsa Maya ketimbang masalah perekonomian. nah saya  posting  alasan kenapa ramalan kiamat itu tak bisa dipercaya.

1. Penganut konspirasi kiamat freemason tak bisa meramalkan secara persis apa yang sebenarnya bakal terjadi pada tanggal itu. Tidak ada gambaran detail proses maupun kerusakan yang bisa menimpa seluruh umat manusia di bumi.

2. Astronom dan ilmuwan NASA David Morrison mengunggah sebuah video di youtube yang berisi "sanggahan detail atas lima skenario kiamat". Lima skenario yang dimaksud, misalnya, peluang adanya serangan meteor, sengatan api matahari, dan perpecahan kutub akibat magnet Bumi yang berotasi terbalik.

3. Keberadaan media dan industri hiburan di Barat yang umumnya dikuasai zionis dan freemason telah mengeksploitasi kiamat 2012 secara berlebihan. Tujuannya adalah untuk menarik investasi dari iklan dan oplah tabloid. Ancaman sesungguhnya bagi manusia adalah kelangkaan pangan, peperangan, inflasi, hingga cicilan hutang yang dikuasai kelompok freemason. Namun, isu nyata ini tidak terlalu seksi untuk diangkat sebagai film Hollywood atau dokumenter khusus. Bahkan, ancaman lingkungan seperti produk rekayasa genetik, reaktor nuklir hingga kebocoran limbah kimia tak terpublikasikan ketimbang fantasi tentang datangnya Armageddon.

4. Suku Maya tidak terlalu cerdas secara budaya dibandingkan suku keturunanbani israil (yahudi) yang didalam al-Quran dikatakan sebagai bangsa pintar namun selalu memutarbalikkan kebenaran, fitnah dan membuat kerusakan di muka bumi (lihat sifat bangsa bani israel disini). Jadi, kenapa manusia seluruh dunia harus mempercayai ramalan bangsa maya? Suku Maya bukanlah penemu roda. jadi siapa dibelakang semua ini pasti anda sudah tahu bukan.

5. Jika kalian memikirkan ramalan kiamat suku Maya, maka dengarkan ucapan petinggi suku mereka. Dewan Nasional Tetua Maya, Xinca dan Garifuna justru mengatakan bahwa akhir dari kalender Maya bukan berarti akhir dari dunia. "Ini adalah waktu ketika putaran terbesar dari kalender Maya memulai siklus baru," kata Anthony Aveni, ahli suku maya dan Arkeoastronomer dari Universitas Colgate di Hamilton, New York.

6. Ramalan Maya tak menunjukkan bukti sedikit pun bakal terjadi kerusakan Bumi pada 21 Desember 2012. "Hanya sedikit teks kuno yang mengacu pada tanggal 21 Desember tentang awal mula kalendar baru, bukan ramalan kiamat," kata John Henderson, profesor antropoligi dari Universitas Cornell.

7. Pemimpin Maya mengeksploitasi ramalan kiamat untuk menarik banyak pengikut. Dengan memprediksi bahwa terjadi gerhana matahari, para tetua mengklaim bahwa seekor ular akan memakan matahari. Matahari akan kembali sedia kala, kalau mengikuti titah tetua.

8. Banyak yang memanfaatkan ramalan ini untuk keuntungan pribadi. Seperti di Cina, seniman palsu telah menipu para pensiunan untuk menyimpan dana mereka sebagai donasi untuk akhir kiamat, seperti yang diberitakan media massa Telegraph.

9. Beberapa orang telah menggunakan kiamat 2012 sebagai alasan untuk memaafkan para tiran yang bertindak semena-mena. Datangnya Armageddon telah dibajak menjadi justifikasi psikologis untuk kemalasan dan penundaan untuk mendidik orang lain atau mempersiapkan mereka menghadapi krisis yang ada di depan mata.

10.Beberapa penganut aliran kepercayaan tertentu menandai dan meramalkan tanggal 21 Desember 2012 sebagai tanggal datangnya Armageddon
dan Zionis Yahudi berkonspirasi tentang kedatangan “mesias Penguasa Dunia” mereka (maksudnya : al-Masihud Dajjaal)

Ramalan Kiamat Tahun 2013, 2014, 2016 dan 2016 Yang Akan Digosipkan Lagi Oleh 
Freemason dan Zionis (Ingat mereka menguasai Media Massa)

Freemasonry Yahudi yang dengan Zionisme-nya hendak menghancurkan dunia ini, antara lain dengan program mereka untuk menciptakan atheisme internasional atau dengan kata lain adalah hendak melenyapkan agama dari muka bumi ini, sebagaimana hal tersebut dikemukakan dalam Konggres Freemasonry Internasional pada tahun 1900 M di Paris, Perancis 


Hendaknya kaum Muslimin menyadari, bahwa di zaman sekarang ini paling tidak (minimal) ada 9 tantangan yang mesti diwaspadai. Kesembilan tantangan tersebut, antara lain adalah :

1. Film, Fun & Mass Media (Film, Aneka Hiburan & Media Massa)
2. Finance & Fund (Keuangan)
3. Fashion (Gaya Busana)
4. Food (Makanan)
5. Freethought (Berpikiran / Berpemahaman Serba Bebas)
6. Friction (Perpecahan)
7. Freedom From Religion dan Atheism (Tidak Beragama / Atheisme)
8. Frightened & Fearfull (Penyebaran Rasa Takut dan Teror)
9. Faith (Dibangkitkannya kembali berbagai kepercayaan/adat istiadat nenek moyang dan sunnah Jahilyyah)


Oleh karena itu hendaknya kaum Muslimin sadar dengan sesadar-sadarnya, bahwa kalau gawang ke-Iman-an didalam diri kaum Muslimin itu sendiri “kebobolan” (runtuh), maka pastilah mereka akan menjadi seperti yang disabdakan oleh Rosulullah dalam Hadits Riwayat Al Imaam Ahmad dalam Musnadnya no: 22450 dan berkata Syaikh Syu’aiib Al Arnaa’uth  bahwa Sanad Hadits ini Hasan, dijelaskan sebagai berikut:


عن ثوبان مولى رسول الله صلى الله عليه و سلم قال قال رسول الله صلى الله عليه و سلم : يوشك ان تداعى عليكم الأمم من كل أفق كما تداعى الآكلة على قصعتها قال قلنا يا رسول الله أمن قلة بنا يومئذ قال أنتم يومئذ كثير ولكن تكونون غثاء كغثاء السيل …

Artinya:
Dari Tsauban Maula Rosulullah berkata, "Telah bersabda Rosulullah ‘Hampir ummat menerkam kalian dari berbagai penjuru, sebagaimana orang lapar mengeroyok nampan mereka".

Kami para Shohabat bertanya, Ya Rosulullah, karena minoritasnya kami saat itu?

Beliau  menjawab, ‘Justru kalian saat itu adalah berjumlah banyak, akan tetapi kalian bagaikan buih di air bah banjir.’…

Juga dalam Hadits Riwayat Al Imaam Abu Daawud no: 4299, dari Shahabat Tsaubaan bahwa Rosulullah   bersabda:


يُوشِكُ الأُمَمُ أَنْ تَدَاعَى عَلَيْكُمْ كَمَا تَدَاعَى الأَكَلَةُ إِلَى قَصْعَتِهَا » فَقَالَ قَائِلٌ وَمِنْ قِلَّةٍ نَحْنُ يَوْمَئِذٍ قَالَ « بَلْ أَنْتُمْ يَوْمَئِذٍ كَثِيرٌ وَلَكِنَّكُمْ غُثَاءٌ كَغُثَاءِ السَّيْلِ وَلَيَنْزِعَنَّ اللَّهُ مِنْ صُدُورِ عَدُوِّكُمُ الْمَهَابَةَ مِنْكُمْ وَلَيَقْذِفَنَّ اللَّهُ فِى قُلُوبِكُمُ الْوَهَنَ » فَقَالَ قَائِلٌ يَا رَسُولَ اللَّهِ وَمَا الْوَهَنُ قَالَ « حُبُّ الدُّنْيَا وَكَرَاهِيَةُ الْمَوْتِ

Artinya: Ummat-ummat ini (bangsa-bangsa) hampir menerkam kalian sebagaimana orang-orang lapar menerkam nampan makanan mereka.

Seseorang bertanya, “Karena sedikitkah jumlah kita pada hari itu?”

Rosulullah  menjawab, : Bahkan pada hari itu, kalian berjumlah banyak, akan tetapi kalian bagaikan buih di air bah; sungguh Allah akan cabut dari dada-dada musuh kalian rasa segan (wibawa) terhadap kalian, dan sungguh Allooh akan campakkan pada hati-hati kalian Al Wahnu.

Seseorang bertanya, "Ya Rosulullah, apakah Al Wahnu itu?"

Rosulullah menjawab, "Cinta dunia dan takut mati".

Bukankah kita, kaum Muslimin di zaman sekarang ini dapat menyaksikan sendiri kebenaran Hadits tersebut diatas? Dimana ummat Islam dikerumuni, dikeroyok, dan digempur habis-habisan oleh kaum Musyrikin dan Ahlul Kitab (Yahudi dan Nashrani) ?

Jumlah kaum Musliminnya memang banyak, tetapi Imannya begitu rapuh akibat tenggelamnya diri mereka dalam kecintaan pada dunia dan takutnya pada kematian. Dan inilah bahaya yang sudah diserukan dan diperingatkan oleh Rasuulullah  1434 tahun yang lalu. Namun adakah kaum Muslimin itu sendiri sadar atas hal ini, ataukah tetap akan lalai dan sibuk dengan dunianya serta melupakan kewajibannya untuk memperjuangkan Al Islam?

Oleh karena itu sebelum terlambat, bangkitlah wahai kaum Muslimin. Tuntutlah ilmu dien yang dengannya kalian dapat membentengi  aqidah diri dan keluarga dan kemudian hendaknya kita istiqomah mengamalkan dien ini, mendakwahkannya, serta berupaya untuk menyiapkan generasi-generasi Muslimin yang tangguh hingga sampai suatu masa nanti Allah  atas Kekuasaan-Nya akan menjadikan Islam kembali jaya.

Pembahasan kita terhadap 9 tantangan ummat ini, mudah-mudahan dapat menjadikan kaum Muslimin sadar atas titik-titik rawan yang telah jauh-jauh hari dibidik oleh Freemasonry Yahudi.

Mass Media (Media Massa)

Kepribadian manusia menurut Ilmu Psikologi adalah dibentuk oleh beberapa komponen, yakni: Motivasi, Adat, Kecenderungan, Akal, Emosional, Pendapat, Ideologi, Pemikiran, Sudut Pandang, Instink, Kemampuan, Penampilan dan Rasa.

Dari sekian banyak komponen tersebut, sebenarnya apabila kita kembalikan kepada Hadits Rosulullah , maka hanya akan terpulang pada satu poin saja, yakni: Hati.

Hal itu adalah sebagaimana dalam Hadits Shohiih Riwayat Al Imaam Al Bukhoory no: 52 dan Riwayat Al Imaam Muslim no: 1599, dari Shohabat An Nu’maan bin Basyiir dimana Rosulullah  bersabda :


أَلاَ وَإِنَّ فِي الْجَسَدِ مُضْغَةً إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الْجَسَدُ كُلُّهُ ، وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّهُ أَلاَ وَهِيَ الْقَلْبُ

Artinya :
“Sesungguhnya dalam diri manusia terdapat segumpal darah. Jika baik, maka baik lah seluruh amalannya. Dan jika rusak, maka rusak lah seluruh amalannya. dia adalah hati.”

Suatu pelajaran yang dapat kita petik dari Hadits tersebut adalah bahwa jika Hati (kolbu) seseorang itu baik dan sehat, maka akalnya (caranya ia berpikir), sudut pandangnya, emosinya dan segala perilakunya pun akan menjadi baik pula.

Oleh karena itu motto kalimat “Mens Sana In Corpore Sano” (didalam tubuh yang sehat, terdapat jiwa yang kuat) adalah SALAH. Motto itu adalah berasal dari perkataan orang Yunani, yang notabene adalah orang Kafir yang tidak berpijak pada Wahyu yang datang dari Allah.

Kita sebagai kaum Muslimin hendaknya meyakini sebagaimana apa yang disabdakan oleh Rosulullah bahwa didalam hati (qolbu), jiwa yang sehat itulah maka akan terdapat jasad (eksistensi kemanusiaan) yang sehat pula. Hal inilah yang akan menjadi titik tolak berpikirnya kita tentang Media Massa.

Teknik “Subliminal Message” ini adalah suatu teknik untuk memanipulasi alam bawah sadar manusia, dan ia termasuk dalam upaya untuk “Mind Control” yakni mengendalikan atau mempengaruhi pikiran seseorang atau sekelompok orang lainnya, antara lain dengan cara cuci otak (brainwashing), hipnotis (hypnotizing) dan sebagainya; sehingga pihak yang dipengaruhi itu mengikuti kemauannya.

Hal ini perlu diwaspadai, karena ia termasuk dalam kategori "menghilangkan akal" manusia, sebagaimana minuman keras.

“Mind Control” (Kendali Pikiran) sebagai Alat Pengendali Massa/Masyarakat, melalui Media Massa dan Propaganda

Steven Jacobson, penulis buku Mind Control in the United States, adalah teknisi film yang berpengalaman dalam teknik “Subliminal Message” yang digunakan dalam media komunikasi. Ia mengungkapkan bahwa betapa masalah Kendali Pikiran (Mind Control) ini bukanlah suatu perkara yang dapat dianggap remeh, sebab menurutnya teknik ini sangat kuat pengaruhnya, serta sangat efektif dan lebih mengerikan lagi adalah tidak disadari oleh pihak yang menjadi korban atau obyeknya.

Mind Control (Kendali Pikiran) ini adalah suatu alat yang dapat digunakan untuk mengendalikan massa (rakyat), melalui Media Massa dan Propaganda. Ketika Freemasonry Yahudi hendak menempatkan “orang-orang” mereka pada posisi-posisi penting di suatu negeri, maka Freemasonry Yahudi akan menggunakan teknik “Subliminal Message” ini, yaitu dengan menggunakan bantuan Media Massa dibentuklah pencitraan yang “luar biasa baik, menawan dan menyenangkan” atas orang-orang pilihan mereka, sehingga rakyat / massa di negeri tersebut akan dimainkan dari sisi emosional dan perasaannya. Ketika sisi emosional dan perasaan rakyat telah dikendalikan untuk menyukai “orang-orang” pilihan Freemasonry, maka beku dan tumpul lah akal pikiran rakyat/massa.

Disaat opini rakyat telah dikuasai oleh Freemasonry, maka dengan mudah dan mulus lah Freemasonry menempatkan orang-orang pilihan mereka pada posisi-posisi penting di suatu negeri. Sementara rakyat/massa, sebagaimana dikatakan oleh Steven Jacobson, tidak sadar bahwa mereka sebenarnya telah menjadi korban dari “Mind Control” Freemasonry Yahudi.


Freemasonry adalah “The Shadow” (Bayang-Bayang) atau “Invisible Hand” (Tangan Tersembunyi) yang secara diam-diam mengendalikan pemerintahan-pemerintahan di dunia ini, sistem keuangan, bahkan arus informasi (dari media-media massa). Tujuan utama mereka adalah menciptakan sebuah Tatanan Dunia Baru (New World Order) yang dikendalikan sepenuhnya oleh para Mason yang menyembah Iblis (Lucifer), atau dengan kata lain mereka itu menginginkan agar al-Masihnya (Dajjaal) segera muncul di muka bumi ini.


Freemasonry Yahudi dan Zionis sangat ambisius menguasai Media Massa

Seluruh Media Massa yang berpengaruh di dunia ini haruslah berada dalam kekuasaan mereka (Freemasonry Yahudi dan Zionis), agar dengan cara itu mereka dapat mengontrol Massa / Masyarakat di berbagai belahan dunia, juga mengontrol kekuasaan Eksekutif, Yudikatif maupun Legislatif pemerintahan-pemerintahan di berbagai negara.

Oleh karena itu 96 % Media Massa di dunia ini adalah dimiliki oleh 6 perusahaan Zionis, sehingga bahkan Tzipora Menache, seorang juru bicara wanita negara harom Israel, berkata dengan pongahnya sebagai berikut:

“You know very well, and the stupid Americans know equally well, that we control their government, irrespective of who sits in the White House. You see, I know it and you know it that no American president can be in a position to challenge us even if we do the unthinkable. What can they (Americans) do to us? We control congress, we control the media, we control show biz, and we control everything in America. In America you can criticize God, but you can’t criticize Israel…” (Israeli spokeswoman, Tzipora Menache)

Artinya:

“Anda tahu betul, begitu juga orang-orang Amerika yang bodoh itu sama-sama mengetahuinya; bahwa kami mengontrol pemerintah mereka, siapapun yang duduk di Gedung Putih. Anda lihat, saya tahu itu dan Anda juga tahu bahwa tidak ada Presiden Amerika yang sedang berada dalam posisinya bisa menentang kita, bahkan jika kita melakukan sesuatu yang tak pernah terpikirkan olehnya sekalipun. Apa yang bisa mereka (Amerika) lakukan terhadap kita? Tidak ada. Kami mengendalikan Kongres, kami mengontrol media, kami mengendalikan industri hiburan, dan kami mengontrol segala sesuatu di Amerika. Di Amerika Anda bisa mengkritik Tuhan, tetapi Anda tidak bisa mengkritik Israel …”


cengkeraman Yahudi terhadap Media Massa di dunia ini adalah sebagai berikut:

- “Jews have disproportionate influence on the medias in the West; the press, TV/satellite channels, radio stations, publishing houses, and also in the film industry where for instance the Jewish dominance over Hollywood is used to promote their Apartheid state of Israel and Jewish values, and where the political enemies of Zionism are portrayed as sub-human….Hollywood is mainly – according to Jewish sources – in Jewish hands, and is misused as an instrument of propaganda. The Hollywood films shape the minds of Westerners but also, due to their Global reach, the rest of the world as well.”

Artinya:

“Yahudi memiliki pengaruh yang luar biasa terhadap media di Barat; saluran pers, TV/satelit, stasiun radio, penerbitan, dan juga dalam industri film dimana sebagai contohnya dominasi Yahudi atas Hollywood itu digunakan untuk mempromosikan Israel serta nilai-nilai Yahudi mereka, sedangkan musuh-musuh politik Zionisme digambarkan sebagai “bukan manusia” …. Terutama adalah Hollywood – menurut sumber-sumber Yahudi – Hollywood itu adalah di tangan Yahudi, serta disalahgunakan oleh mereka sebagai alat propaganda. Film-film produksi Hollywood itu (digunakan untuk) membentuk cara/pola berpikirnya orang-orang Barat, dan oleh karena jangkauan film-film itu mendunia maka pada akhirnya adalah membentuk cara/pola berpikir (orang-orang di berbagai belahan) dunia juga.”

- “Media bias in the U.S. is the manifestation and endresult of Israel’s power in the Western world. It is not always so much in blatant lies, but rather, it is in telling half-truths, taking events out of their historical context, and giving gentler names to actions by Israel vice vile ones to actions by Palestinians and Arabs.”

Artinya:

“Pemutarbalikan fakta Media Massa di Amerika Serikat itu adalah manifestasi dan hasil akhir dari kekuasaan Israel atas dunia Barat. Kebohongan itu tidak selalu diungkapkan secara terang-terangan, melainkan, adalah dengan cara menyampaikan separuh kebenaran. Yaitu dengan menyajikan suatu kejadian itu diluar konteks sejarah yang sebenarnya, lalu menggunakan “kata-kata yang bermakna melembutkan” terhadap tindakan-tindakan Israel (atas Palestina dan Arab), dan sebaliknya menggunakan “kata-kata yang melambangkan kekejian” (terhadap tindakan-tindakan orang Palestina dan Arab atas Israel).”

- By John Pilger, News Statesman. “If you got your news only from the television, you would have no idea of the roots of the Middle East conflict, or that the Palestinians are victims of an illegal military occupation.”

Artinya:

John Pilger, News Statesman berkata sebagai berikut: “Jika kalian hanya mendengarkan berita itu dari Televisi saja, maka kalian tidak akan mengetahui akar permasalahan yang sebenarnya atas konflik yang terjadi di Timur Tengah, dan (kalian tidak akan tahu bahwa) Palestina itu adalah korban dari agresi militer yang illegal.”

Bahkan lihat komentar mereka (Yahudi) atas penguasaan industri per-film-an dan media massa dunia, berikut ini:

- “Let’s be honest with ourselves, here, fellow Jews. We do control the media. We’ve got so many dudes up in the executive offices in all the big movie production companies it’s almost obscene… Did you know that all eight major film studios are run by Jews?” – Jewish journalist Elad Nehorai in “Jews do control the media”, The Times of Israel, July 1, 2012.

Artinya:

“Mari kita bersikap jujur ​​pada diri kita sendiri dalam hal ini, hai orang-orang Yahudi. Kita lah yang mengontrol media massa. Kita punya begitu banyak orang-orang dikalangan kantor Eksekutif di semua perusahaan produksi film yang besar-besar, yang hampir-hampir tidak masuk akal …. Tahukah Anda bahwa delapan studio perfilman utama, semuanya itu dijalankan oleh orang-orang Yahudi?” Wartawan Yahudi, Elad Nehorai dalam “Yahudi benar-benar  mengontrol Media Massa”, The Times of Israel, 1 Juli 2012.


Juga lihat pernyataan berikut :

- “It doesn’t matter what government the country has. The power is held by those who own and control medias.”- Ahmed Rami

Artinya:

“Tidak peduli pemerintahan apakah yang dimiliki oleh suatu negera. (Karena) Kekuasaan itu (sesungguhnya) dipegang oleh orang-orang yang memiliki dan mengontrol Media Massa”- Ahmed Rami.


BEBERAPA PERUSAHAAN MEDIA MASA DIMILIKI ORANG YAHUDI


Beberapa perusahaan media raksasa yang dimiliki oleh orang Yahudi seperti: Time Warner, merupakan konglomerasi media terbesar di dunia. Bekerjasama dengan AOL membentuk AOL-Warner. Yang masuk ke dalam Warner adalah Time Inc, HBO, Cinemax, termasuk juga CNN yang dibeli dari Ted Turner.

Raja konglomerasi media lainnya adalah Rupert Murdoch, pemilik News Corporation yang meliputi: Fox Television Network, Fox News, the FX Channel, 20th Century Fox Films, Fox 2000, dan penerbit Harper Collins, News Corp.

Kantor-kantor berita raksasa yang dikuasai Yahudi antara lain Reuter (didirikan di Jerman oleh Julius Paul Reuter, seorang Yahudi kelahiran Jerman bernama asal Israel Beer Josaphat, lalu pindah ke Paris dan pindah lagi ke London), Associated Press (AP) yang berpusat di Amerika Serikat, dan United Press International (UPI) juga di Amerika Serikat.

Di Amerika, koran-koran juga dikuasai oleh Yahudi antara lain Wall Street Journal, Daily News, New York Times, The Washington Post, The Times Herald, dan lain-lain. Dua majalah kaliber dunia, Time dan Newsweek juga dikuasai orang-orang Yahudi.

Tidak hanya itu, orang-orang Yahudi juga mendominasi perfilman internasional dan jaringan TV internasional (ABC, CBS, NBS). Perusahaan-perusahaan film yang didominasi mereka antara lain Fox Company, Golden Campany, Metro Company, Warner & Bros Company, dan Paramount Company.

Beberapa perusahaan media raksasa yang dimiliki oleh orang Yahudi seperti: Time Warner, merupakan konglomerasi media terbesar di dunia. Bekerjasama dengan AOL membentuk AOL-Warner. Yang masuk ke dalam Warner adalah Time Inc, HBO, Cinemax, termasuk juga CNN yang dibeli dari Ted Turner.

Raja konglomerasi media lainnya adalah Rupert Murdoch, pemilik News Corporation yang meliputi: Fox Television Network, Fox News, the FX Channel, 20th Century Fox Films, Fox 2000, dan penerbit Harper Collins, News Corp.

Kantor-kantor berita raksasa yang dikuasai Yahudi antara lain Reuter (didirikan di Jerman oleh Julius Paul Reuter, seorang Yahudi kelahiran Jerman bernama asal Israel Beer Josaphat, lalu pindah ke Paris dan pindah lagi ke London), Associated Press (AP) yang berpusat di Amerika Serikat, dan United Press International (UPI) juga di Amerika Serikat.

Di Amerika, koran-koran juga dikuasai oleh Yahudi antara lain Wall Street Journal, Daily News, New York Times, The Washington Post, The Times Herald, dan lain-lain. Dua majalah kaliber dunia, Time dan Newsweek juga dikuasai orang-orang Yahudi.

Tidak hanya itu, orang-orang Yahudi juga mendominasi perfilman internasional dan jaringan TV internasional (ABC, CBS, NBS). Perusahaan-perusahaan film yang didominasi mereka antara lain Fox Company, Golden Campany, Metro Company, Warner & Bros Company, dan Paramount Company.


ORANG-ORANG YAHUDI MEMBANTU FREEMASONRY/ILLUMINATI DALAM MENGENDALIKAN DUNIA MELALUI MEDIA MASSA

Jadi sungguh berbahaya apabila Media Massa itu dikontrol dan dikuasai oleh orang-orang yang hatinya tidak beriman pada Allah dan Rasul-Nya, karena Media Massa itu akan digunakannya untuk membentuk opini ummat/manusia sesuai kehendak hawa nafsu sang penguasa Media Massa tersebut, untuk kemudian menebarkan keburukan serta kerusakan di muka bumi.

Wahai kaum Muslimin, coba perhatikan dan cermati Media Massa disekitar kita. Tidak perlu jauh-jauh menengok negara tetangga, tapi lihat Media Massa di negeri kita Indonesia ini. Berapa banyak program-program TV itu yang menyuarakan Al Qur’an dan As Sunnah? Bukankah sebagian besar program-program di TV itu, mulai dari acara untuk anak-anaknya, aneka hiburannya maupun berita-beritanya adalah jauh dari nilai-nilai Islam? Bahkan tidak luput diantara pemberitaannya itu adalah justru turut serta dalam upaya menyebarkan Islam-phobia?

Lihat bioskop-bioskop di tanah air kita yang seringkali dipadati oleh pemuda-pemudi Muslimin yang lalai dari seruan Allah  dan Rosul-Nya. Bukankah bioskop-bioskop itu sebagian besar dipenuhi oleh film-film Barat yang menyuarakan budaya dan ideologi Yahudi? Ataupun kalaulah diisi oleh film-film hasil karya anak bangsa Indonesia sendiri, maka film Indonesia itu pun telah terpengaruh oleh budaya dan ideologi Yahudi ; berupa ajaran pluralisme, liberalisme, khurafat, atau berbasis budaya yang jauh dari tuntunan Islam seperti : musik, pacaran, ikhtilath (bercampur-baurnya laki-laki dan perempuan yang bukan mahram), berpakaian ala Barat yang tidak menutup aurat, dan sebagainya.

Tengok pula kios-kios penjual majalah/tabloid/koran/buku komik anak-anak yang ada di tanah air kita ini. Adakah al-Qur’an dan as-Sunnah yang kalian temukan disitu? Ataukah justru malah "budaya Barat-Timur-ideologi" Yahudi yang ada didalamnya?

Renungkan pribadi Muslim seperti apakah yang akan terbentuk, apabila ia jauh dari tadabur terhadap Al Qur’an, jauh dari mempelajari Hadits-Hadits Shahih dari Rosulullah , jauh dari nasehat Salafush Shalih; dan justru sebaliknya pola pikirnya – jiwanya – matanya – telinganya – perkataannya adalah sehari-harinya dipenuhi dan dipengaruhi serta terkonsumsi oleh Media Massa Yahudi dan orang-orang kafir. Maka bisa jadi  Muslim itu sudah berubah ‘aqidah-nya. Ia bukan lagi ber-‘aqidah Islam, meskipun di KTP-nya tertulis “Muslim”;  tetapi  pada hakekatnya pola berpikirnya – akalnya – jiwanya – matanya – telinganya – perkataannya telah berubah dan terbentuk mengikuti pola yang dikehendaki Yahudi/orang-orang kafir.


MEDIA MASSA DALAM PANDANGAN ISLAM

Sekarang, mari kita bahas Media dalam tinjauan/pandangan Islam.

Bila ditinjau dari sisi Syari’at Islam, maka sebenarnya kaum Muslimin adalah ummat yang tidak terpisah kehidupannya dari Media. Ummat Islam itu sendiri dalam kehidupannya tidak akan pernah lepas dari berita dan dari da’wah.

Sebagai contohnya adalah sabda Rosulullah  dalam Hadits Riwayat Al Imaam Al Bukhary no: 3461 dari Sahabat ‘Abdullah bin Amr bin Al ‘Ash :
بَلِّغُوْا عَنيِّ وَلَوْ آيَةٍ

Artinya:

“Sampaikanlah dariku walaupun satu ayat.”


Untuk “menyampaikan” apa yang diperintahkan oleh Allah  dan Rosul-Nya  sebagaimana dalam Hadits diatas itu, diperlukan Media. Media yang digunakan untuk menyampaikan pesan Rosulullah adalah bisa dengan mulut, dengan isyarat, dengan contoh perilaku, dengan memerintahkan secara langsung, atau bisa pula menyampaikannya melalui pidato, khutbah, tulisan dan sebagainya.

Ketika Rosulullah bersabda demikian, maka ummat Islam haruslah cerdas menterjemahkannya; bahwa kita ummat Islam ini memerlukan Media, supaya apa yang berasal dari Rosulullah  bisa tersampaikan kepada ummat.

Bahkan orang buta (tunanetra) atau orang bisu sekalipun tetap bisa ikut berda’wah, misalkan dengan kejujurannya, dengan kesabarannya, dengan tawakkul-nya, dan sebagainya. Tidak ada orang yang tidak bisa memerankan untuk me-mediasi sehingga orang lain itu bisa mendapatkan petunjuk dari Allah.

Adapun tentang Berita, maka apabila kita amati, ternyata kaum Muslimin itu pun tidak pernah lepas dari Berita. Bahkan kaum Muslimin, apabila ia tidak membenarkan Berita yang berasal dari Wahyu Allah  dan sabda Rosulullah , maka dia tidak akan tergolong orang-orang yang shoolih. Karena beriman kepada Allah  bahwa Allah itu ada, itu pun suatu berita. Kemudian antara lain beriman kepada adanya kematian, alam barzakh, hari akhirat, surga, neraka itu pun adalah Berita. Akibat dari upaya kita untuk membenarkan Berita yang datang dari Wahyu tersebut, maka kita pun menjadi termotivasi untuk banyak berbuat amal shaleh dan berupaya untuk meninggalkan dan menjauhi apa yang menjadi larangan Allah.
.

Dalam Al Qur’an Surat Al ‘Alaq (96) ayat 1, Allah berfirman sebagai berikut:

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ

Artinya:

“Bacalah dengan (menyebut) nama Robb-mu Yang menciptakan”

Kata “Baca” (membaca) dari ayat diatas adalah memerlukan Media berupa mata ataupun naskah, dan agar berita itu dapat masuk kedalam diri manusia / dipahami maka dibutuhkan Media berupa telinga. Semakin Media itu digabungkan dengan teknologi audio dan teknologi visual, maka akan semakin baik hasilnya. Dengan demikian, ayat diatas adalah menggerakkan kaum Muslimin kepada Media, bahwa membaca itu memerlukan media berupa buku, majalah, bulletin, koran, naskah dan sebagainya.

Perhatikan pula firman-Nya dalam QS. Al Maa’idah (5) ayat 67 berikut ini:

يَا أَيُّهَا الرَّسُولُ بَلِّغْ مَا أُنْزِلَ إِلَيْكَ مِنْ رَبِّكَ ۖ وَإِنْ لَمْ تَفْعَلْ فَمَا بَلَّغْتَ رِسَالَتَهُ ۚ وَاللَّهُ يَعْصِمُكَ مِنَ النَّاسِ ۗ إِنَّ اللَّهَ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الْكَافِرِينَ

Artinya:

“Hai Rosul (Muhammad), sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari Robb-mu. Dan jika tidak kamu kerjakan (apa yang diperintahkan itu, berarti) kamu tidak menyampaikan amanat-Nya. Allah memelihara kamu dari (gangguan) manusia. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kaafir.”

Bagaimana mungkin Rosulullah menyampaikan, kalau tidak ada alat (Media) untuk menyampaikannya ?

Pada masanya, Rosulullah menggunakan berbagai media da’wah antara lain: da’wah Fardhiyyah (da’wah sendiri-sendiri), Jama’iyyah (da’wah kolektif), Uswah (suri tauladan), Targhiib (motivasi dan anjuran), Tarhib (ancaman dan hukuman) dan sebagainya.

Bahkan dimasa itu, para Shahabat  ada yang menjadi “Tim penulis Al Qur’an”, dan ada juga para Shahabat  yang menjadi “Tim penulis Hadits/As Sunnah”.

Pada mulanya, Hadits-Hadits Rosulullah dilarang untuk ditulis adalah agar supaya tidak bercampur antara Al Qur’an dan Al Hadits. Tetapi setelah Rosulullah mengamati bahwa keadaan sudah memungkinkan dan “aman” untuk tidak terjadi percampuran; yakni para Shahabatnya telah diajari bagaimana cara memisahkan antara Al Qur’an dan Al Hadits; maka setelah itu barulah Rosulullah mengizinkan para Shahabatnya untuk menuliskan Al Hadiits.

Dengan demikian, jelaslah bahwa penulisan Al Qur’an dan Al Hadits itu sudah ada sejak zaman Rosulullah. Media-media dikala itu memang sangatlah sederhana. Ada yang menggunakan media berupa lempengan batu, kulit unta, pelepah kurma dan sebagainya. Di zaman itu belum ada media berupa kertas. Selanjutnya, setelah terjadi perkembangan zaman, barulah muncul media berupa kertas. Lembaran kertas-nya pun belumlah sebagus seperti sekarang. Dahulu, ketika para ‘Ulama akan menulis diatas kertas, maka mereka itu menggunakan pena yang dicelupkan kedalam tinta terlebih dahulu, barulah dipakai untuk menulis.

Pada intinya bahwa menyampaikan Ar Risaallah itu perlu Media. Maka kalau ada Muslim yang tidak berbicara tentang Media da’wah, tidak berpikir tentang Media da’wah; maka seyogyanya itu adalah karena ia belum paham tentang hal ini.

Muslim yang benar-benar memahami ayat diatas dan menyadari bahwa Media itu adalah bagian dari Islam, maka ia akan melakukan berbagai upaya eksplorasi terhadap media apa saja yang dapat digunakannya sebagai Media Da’wah. Dan di zaman sekarang, Media Da’wah itu sangatlah luas. Bisa berupa TV, Radio, Kaset, Data Digital, Koran, Bulletin, Tabloid, Internet, Sekolah, Pesantren, Yayasan, Organisasi Massa, Majelis Ta’lim, Khutbah, Pidato dan berbagai bentuk media lainnya. Semuanya itu dapat digunakan sebagai Media Da’wah untuk menyampaikan Ar Risaalah, dimana Media ini dapat berkembang sesuai dengan perkembangan zaman.

 
Adapun isi da’wahnya tidaklah boleh berubah, melainkan harus sesuai dengan Wahyu dari Al Qur’an, As Sunnah yang shohiihah, dan dengan pemahaman sebagaimana pemahaman Salafush Sholih (Sahabat, Tabi’iin, Tabi’ut Tabi’iin) dan para ‘Ulama Ahlus Sunnah yang muktabar.

Kemudian perhatikan firman Allah dalam QS. Al Hajj (22) ayat 67 sebagai berikut:

لِكُلِّ أُمَّةٍ جَعَلْنَا مَنْسَكًا هُمْ نَاسِكُوهُ ۖ فَلَا يُنَازِعُنَّكَ فِي الْأَمْرِ ۚ وَادْعُ إِلَىٰ رَبِّكَ ۖ إِنَّكَ لَعَلَىٰ هُدًى مُسْتَقِيمٍ

Artinya:

“Bagi tiap-tiap umat telah Kami tetapkan syari´at tertentu yang mereka lakukan, maka janganlah sekali-kali mereka membantah kamu dalam urusan (syari´at) ini dan serulah kepada (dien/agama) Robb-mu. Sesungguhnya kamu benar-benar berada pada jalan yang lurus.”

Pelajaran pertama yang dapat kita petik dari ayat diatas adalah bahwa Allah  lah yang telah menetapkan Syari’at Islam dan memerintahkan agar janganlah manusia itu membantah terhadap Syari’at Islam yang telah dibawa oleh Rosuulullah.

Pelajaran kedua adalah bahwa Allah pula lah yang menyuruh agar menyeru manusia kepada dien serta Syari’at yang datang dari Allah ini.

Ketika ada perintah "serulah (manusia) kepada dien", maka berarti diperlukan Media yang menjadi penghubung antara sang pendakwah dan orang yang didakwahi. Jadi berbicara tentang Media Da’wah adalah identik dengan berbicara tentang Islam, karena tidak mungkin Islam sampai kepada orang tanpa Media.

Perhatikan pula firman Allah  dalam QS. Al Qoshosh (28) ayat 87 berikut ini:

وَلَا يَصُدُّنَّكَ عَنْ آيَاتِ اللَّهِ بَعْدَ إِذْ أُنْزِلَتْ إِلَيْكَ ۖ وَادْعُ إِلَىٰ رَبِّكَ ۖ وَلَا تَكُونَنَّ مِنَ الْمُشْرِكِينَ

Artinya:

“Dan janganlah sekali-kali mereka dapat menghalangimu dari (menyampaikan) ayat-ayat Allah, sesudah ayat-ayat itu diturunkan kepadamu, dan serulah mereka kepada (jalan) Robb-mu, dan janganlah sekali-sekali kamu termasuk orang-orang yang musyrik (mempersekutukan Allah).”


Dari ayat diatas ini dapatlah kita ambil suatu pelajaran bahwa hendaknya para da’i dan orang-orang yang berdakwah/menyeru manusia ke jalan Allah  itu mempunyai sikap “pantang mundur”, tidak gentar terhadap berbagai gangguan dan halangan yang datang dari manusia. Teruslah berdakwah, dan jangan menjadi orang-orang yang musyrik (mempersekutukan Allah).

Dengan demikian, apabila kita renungkan dan cermati ayat tersebut, dapat pula kita ambil suatu pelajaran bahwa Muslim yang bersikap pasif, diam saja dan tidak turut serta dalam upaya berdakwah itu justru bisa terpengaruh oleh kemusyrikan orang lain. Dakwah itu adalah Media untuk menjadikan diri seseorang menjadi Istiqomah. Jika seseorang ikut berdakwah, maka ia akan mempunyai “pertahanan”. Tetapi kalau seorang Muslim itu diam saja, tidak aktif ikut berdakwah, maka ia justru berpotensi terkena virus kemusyrikan. Orang yang aktif, bergerak, berusaha mempertahankan dan mengajarkan Al Islaam kepada orang lain; maka ia akan selalu “ditegur” oleh Ilmu yang dimilikinya. Dan ia pun akan senantiasa ditambah kapasitas keilmuan (dien)-nya, karena ia selalu belajar.

Berikut ini, perhatikan firman Allah dalam QS. Aali ‘Imroon (3) ayat 110 :



كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ ۗ وَلَوْ آمَنَ أَهْلُ الْكِتَابِ لَكَانَ خَيْرًا لَهُمْ ۚ مِنْهُمُ الْمُؤْمِنُونَ وَأَكْثَرُهُمُ الْفَاسِقُونَ

Artinya:

“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma´ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, diantara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasiq.”

Dalam ayat diatas, Allah  memerintahkan kita untuk menjadi ummat yang terbaik. Bagaimana caranya agar menjadi ummat yang terbaik ? Allah memberitahukan bahwa agar menjadi ummat terbaik, hendaknya kaum Muslimin itu memerintahkan yang ma’ruf dan melarang yang munkar.

Berarti bagaimana kaum Muslimin berharap menjadi umat terbaik, apabila ia bersikap apatis, masa bodoh, diam saja, tidak memiliki kepedulian apakah Syari’at Islam di muka bumi ini tegak ataukah tidak. Ia hidup “semaunya sendiri”, tidak berpartisipasi dalam dakwah, tidak mau bergerak memperjuangkan  al-Islam, tidak peduli melihat kemungkaran yang semakin hari semakin merebak. Lalu bagaimanakah kaum Muslimin berharap ia menjadi ummat terbaik, apabila ia sendiri tidak mengikuti apa yang diperintahkan Allah dan Rosul-Nya untuk amar ma’ruf dan nahi munkar ?

Demikianlah, berbagai ayat dan Hadits diatas membuktikan bahwa kaum Muslimin semestinya bersikap aktif dalam menyeru manusia ke jalan Allah, serta tidak boleh mengabaikan Media dalam memperjuangkan al-Islam; karena kaum Muslimin adalah ummat yang tidak pernah dan tidak boleh lepas dari Media.

Pertanyaannya sekarang : “Mana Media Massa kaum Muslimin di zaman sekarang?”

Nah, ini adalah suatu masalah, karena berbagai Media Massa di dunia ini justru malah dikuasai oleh Yahudi dan orang-orang kafir.

Hendaknya kaum Muslimin bersatu-padu untuk memperjuangkan al-Islam. Muslim yang memiliki kemampuan dibidang komunikasi dan menguasai teknologi Media Massa seperti TV, Radio, Internet, Koran, dan sebagainya membantu dengan menggunakan ilmunya tersebut untuk mengemas dan menjadikan suatu dakwah tersampaikan dengan baik, jelas dan menarik bagi ummat. Muslim yang memiliki kemampuan dana, membantu terhadap pembiayaannya. Muslim yang menjadi para da’i maka ia menyampaikan Al Qur’an dan As Sunnah sesuai pemahaman Salafush Shalih dan para ‘Ulama yang mu’tabar dengan cara yang hikmah melalui media yang tersedia itu. Apabila seluruh pihak berkolaborasi untuk menolong Al Islaam, maka insya Allooh suatu saat nanti Islam akan kembali jaya. Untuk melaksanakan segala perkara tersebut, dibutuhkan keikhlasan, pengorbanan, dan semangat yang kuat dan tangguh; semata-mata berharap agar kalimat “Laa Ilaaha Illallah Muhammadur Rosulullah” dan syari’at-Nya ditegakkan dan di-dzohir-kan di muka bumi. Ingat, Allah tidak akan mengubah kondisi suatu kaum, apabila kaum itu sendiri tidak berupaya untuk mengubahnya.


Allah berfirman dalam QS. Ar Ro’d (13) ayat 11 sebagai berikut:

إِنَّ اللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ ۗ

Artinya:

“Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum, sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.”

Waspadai Rencana Yahudi dengan Protokolat Zionisme-nya

Seharusnya kaum Muslimin tidak boleh tidak harus memiliki Media Massa. Kaum Muslimin semestinya menempatkan Media Massa sebagai tempat yang strategis dalam hidup dan dakwahnya.

Kita lihat bahwa ternyata Media Massa telah dicuri-start oleh Zionis Yahudi.

Dalam Protokolat Zionis ke-12, Zionis Yahudi telah berencana dan berupaya sejak dahulu agar seluruh Media Massa di dunia ini dikuasainya.

Rencana jangka panjang Zionis Yahudi untuk menghancurkan Islam dan agama diseluruh dunia ini tertuang dalam “Protocols of Zion”. Dokumen ini adalah sumber inspirasi Zionis Yahudi untuk menata dunia sesuai dengan keinginannya. Protokol itu pertama kalinya diterbitkan (atau ada pula yang berpendapat bahwa ia sudah ada jauh sebelumnya, namun diterbit-ulangkan 


) pada tahun 1897 di Basel-Swiss oleh pemimpin Zionis saat itu, yakni: Theodore Herzl. Dokumen itu berisi 24 pasal (24 protocols). Tadinya dokumen tersebut sangat dirahasiakan, namun kemudian kerahasiaannya bocor dan sampailah ke tangan pendeta orthodox Rusia bernama Sergyei Nilus, yang menterjemahkannya ke dalam bahasa Rusia pada tahun 1905. Seorang wartawan Inggris,Victor E. Marsden, kemudian menterjemahkannya kembali kedalam bahasa Inggris dengan judul “The Protocols of The Learned Elders of Zion” yang diterbitkan pada tahun 1923.

Henry Ford, dalam sebuah wawancara yang diterbitkan pada New York World, 17 Februari 1921, mengemukakan pendapatnya secara ringkas dan meyakinkan tentang karya Sergyei Nilus tersebut sebagai berikut:

“The only statement I care to make about the PROTOCOLS is that they fit in with what is going on. They are sixteen years old, and they have fitted the world situation up to this time. THEY FIT IT NOW.”

Artinya:

“Satu-satunya pernyataan penting saya mengenai protokol-protokol tersebut adalah bahwa protokol-protokol tersebut sesuai dengan apa yang terjadi. Protokol-protokol itu berusia enam belas tahun. Dan masih sesuai dengan situasi dunia sampai saat ini.”


Perhatikan bunyi dari Protokolat Zionisme ke-12 berikut ini:

PROTOCOLS of the LEARNED ELDERS of ZION

PROTOCOL No. 12

1. The word “freedom,” which can be interpreted in various ways, is defined by us as follows -

2. Freedom is the right to do what which the law allows. This interpretation of the word will at the proper time be of service to us, because all freedom will thus be in our hands, since the laws will abolish or create only that which is desirable for us according to the aforesaid program.

3. We shall deal with the press in the following way: what is the part played by the press to-day? It serves to excite and inflame those passions which are needed for our purpose or else it serves selfish ends of parties. It is often vapid, unjust, mendacious, and the majority of the public have not the slightest idea what ends the press really serves. We shall saddle and bridle it with a tight curb: we shall do the same also with all productions of the printing press, for where would be the sense of getting rid of the attacks of the press if we remain targets for pamphlets and books? The produce of publicity, which nowadays is a source of heavy expense owing to the necessity of censoring it, will be turned by us into a very lucrative source of income to our State: we shall law on it a special stamp tax and require deposits of caution-money before permitting the establishment of any organ of the press or of printing offices; these will then have to guarantee our government against any kind of attack on the part of the press. For any attempt to attack us, if such still be possible, we shall inflict fines without mercy. Such measures as stamp tax, deposit of caution-money and fines secured by these deposits, will bring in a huge income to the government. It is true that party organs might not spare money for the sake of publicity, but these we shall shut up at the second attack upon us. No one shall with impunity lay a finger on the aureole of our government infallibility. The pretext for stopping any publication will be the alleged plea that it is agitating the public mind without occasion or justification. I BEG YOU TO NOTE THAT AMONG THOSE MAKING ATTACKS UPON US WILL ALSO BE ORGANS ESTABLISHED BY US, BUT THEY WILL ATTACK EXCLUSIVELY POINTS THAT WE HAVE PRE-DETERMINED TO ALTER.
WE CONTROL THE PRESS

4. NOT A SINGLE ANNOUNCEMENT WILL REACH THE PUBLIC WITHOUT OUR CONTROL. Even now this is already being attained by us inasmuch as all news items are received by a few agencies, in whose offices they are focused from all parts of the world. These agencies will then be already entirely ours and will give publicity only to what we dictate to them.

5. If already now we have contrived to possess ourselves of the minds of the GOY communities to such an extent the they all come near looking upon the events of the world through the colored glasses of those spectacles we are setting astride their noses; if already now there is not a single State where there exist for us any barriers to admittance into what GOY stupidity calls State secrets: what will our positions be then, when we shall be acknowledged supreme lords of the world in the person of our king of all the world ….

6. Let us turn again to the FUTURE OF THE PRINTING PRESS. Every one desirous of being a publisher, librarian, or printer, will be obliged to provide himself with the diploma instituted therefore, which, in case of any fault, will be immediately impounded. With such measures THE INSTRUMENT OF THOUGHT WILL BECOME AN EDUCATIVE MEANS ON THE HANDS OF OUR GOVERNMENT, WHICH WILL NO LONGER ALLOW THE MASS OF THE NATION TO BE LED ASTRAY IN BY-WAYS AND FANTASIES ABOUT THE BLESSINGS OF PROGRESS. Is there any one of us who does not know that these phantom blessings are the direct roads to foolish imaginings which give birth to anarchical relations of men among themselves and towards authority, because progress, or rather the idea of progress, has introduced the conception of every kind of emancipation, but has failed to establish its limits …. All the so-called liberals are anarchists, if not in fact, at any rate in thought. Every one of them in hunting after phantoms of freedom, and falling exclusively into license, that is, into the anarchy of protest for the sake of protest ….
FREE PRESS DESTROYED

7. We turn to the periodical press. We shall impose on it, as on all printed matter, stamp taxes per sheet and deposits of caution- money, and books of less than 30 sheets will pay double. We shall reckon them as pamphlets in order, on the one hand, to reduce the number of magazines, which are the worst form of printed poison, and, on the other, in order that this measure may force writers into such lengthy productions that they will be little read, especially as they will be costly. At the same time what we shall publish ourselves to influence mental development in the direction laid down for our profit will be cheap and will be read voraciously. The tax will bring vapid literary ambitions within bounds and the liability to penalties will make literary men dependent upon us. And if there should be any found who are desirous of writing against us, they will not find any person eager to print their productions in print the publisher or printer will have to apply to the authorities for permission to do so. Thus we shall know beforehand of all tricks preparing against us and shall nullify them by getting ahead with explanations on the subject treated of.

8. Literature and journalism are two of the most important educative forces, and therefore our government will become proprietor of the majority of the journals. This will neutralize the injurious influence of the privately-owned press and will put us in possession of a tremendous influence upon the public mind …. If we give permits for ten journals, we shall ourselves found thirty, and so on in the same proportion. This, however, must in no wise be suspected by the public. For which reason all journals published by us will be of the most opposite, in appearance, tendencies and opinions, thereby creating confidence in us and bringing over to us quite unsuspicious opponents, who will thus fall into our trap and be rendered harmless.

9. In the front rank will stand organs of an official character. They will always stand guard over our interests, and therefore their influence will be comparatively insignificant.

10. In the second rank will be the semi-official organs, whose part it will be to attack the tepid and indifferent.

11. In the third rank we shall set up our own, to all appearance, off position, which, in at least one of its organs, will present what looks like the very antipodes to us. Our real opponents at heart will accept this simulated opposition as their own and will show us their cards.

12. All our newspapers will be of all possible complexions – aristocratic, republican, revolutionary, even anarchical – for so long, of course, as the constitution exists …. Like the Indian idol “Vishnu” they will have a hundred hands, and every one of them will have a finger on any one of the public opinions as required. When a pulse quickens these hands will lead opinion in the direction of our aims, for an excited patient loses all power of judgment and easily yields to suggestion. Those fools who will think they are repeating the opinion of a newspaper of their own camp will be repeating our opinion or any opinion that seems desirable for us. In the vain belief that they are following the organ of their party they will, in fact, follow the flag which we hang out for them.

13. In order to direct our newspaper militia in this sense we must take special and minute care in organizing this matter. Under the title of central department of the press we shall institute literary gatherings at which our agents will without attracting attention issue the orders and watchwords of the day. By discussing and controverting, but always superficially, without touching the essence of the matter, our organs will carry on a sham fight fusillade with the official newspapers solely for the purpose of giving occasion for us to express ourselves more fully than could well be done from the outset in official announcements, whenever, of course, that is to our advantage.

14. THESE ATTACKS UPON US WILL ALSO SERVE ANOTHER PURPOSE, NAMELY, THAT OUR SUBJECTS WILL BE CONVINCED TO THE EXISTENCE OF FULL FREEDOM OF SPEECH AND SO GIVE OUR AGENTS AN OCCASION TO AFFIRM THAT ALL ORGANS WHICH OPPOSE US ARE EMPTY BABBLERS, since they are incapable of finding any substantial objections to our orders.
ONLY LIES PRINTED

15. Methods of organization like these, imperceptible to the public eye but absolutely sure, are the best calculated to succeed in bringing the attention and the confidence of the public to the side of our government. Thanks to such methods we shall be in a position as from time to time may be required, to excite or to tranquillize the public mind on political questions, to persuade or to confuse, printing now truth, now lies, facts or their contradictions, according as they may be well or ill received, always very cautiously feeling our ground before stepping upon it …. WE SHALL HAVE A SURE TRIUMPH OVER OUR OPPONENTS SINCE THEY WILL NOT HAVE AT THEIR DISPOSITION ORGANS OF THE PRESS IN WHICH THEY CAN GIVE FULL AND FINAL EXPRESSION TO THEIR VIEWS owing to the aforesaid methods of dealing with the press. We shall not even need to refute them except very superficially.

16. Trial shots like these, fired by us in the third rank of our press, in case of need, will be energetically refuted by us in our semi-official organs.

17. Even nowadays, already, to take only the French press, there are forms which reveal Masonic solidarity in acting on the watchword: all organs of the press are bound together by professional secrecy; like the augurs of old, not one of their numbers will give away the secret of his sources of information unless it be resolved to make announcement of them. Not one journalist will venture to betray this secret, for not one of them is ever admitted to practice literature unless his whole past has some disgraceful sore or other …. These sores would be immediately revealed. So long as they remain the secret of a few the prestige of the journalist attacks the majority of the country – the mob follow after him with enthusiasm.

18. Our calculations are especially extended to the provinces. It is indispensable for us to inflame there those hopes and impulses with which we could at any moment fall upon the capital, and we shall represent to the capitals that these expressions are the independent hopes and impulses of the provinces. Naturally, the source of them will be always one and the same – ours. WHAT WE NEED IS THAT, UNTIL SUCH TIME AS WE ARE IN THE PLENITUDE POWER, THE CAPITALS SHOULD FIND THEMSELVES STIFLED BY THE PROVINCIAL OPINION OF THE NATIONS, I.E., OF A MAJORITY ARRANGED BY OUR AGENTUR. What we need is that at the psychological moment the capitals should not be in a position to discuss an accomplished fact for the simple reason, if for no other, that it has been accepted by the public opinion of a majority in the provinces.

19. WHEN WE ARE IN THE PERIOD OF THE NEW REGIME TRANSITIONAL TO THAT OF OUR ASSUMPTION OF FULL SOVEREIGNTY WE MUST NOT ADMIT ANY REVELATION BY THE PRESS OF ANY FORM OF PUBLIC DISHONESTY; IT IS NECESSARY THAT THE NEW REGIME SHOULD BE THOUGHT TO HAVE SO PERFECTLY CONTENDED EVERYBODY THAT EVEN CRIMINALITY HAS DISAPPEARED … Cases of the manifestation of criminality should remain known only to their victims and to chance witnesses – no more. 

(sumber: http://www.theforbiddenknowledge.com/hardtruth/illuminatiprotocols.htm)

Artinya :

PROTOKOLAT (RENCANA) PARA TETUA ZION YANG BIJAK

PROTOKOLAT No. 12

1. “Kata “kebebasan” (freedom) yang dapat diinterpretasikan dengan berbagai cara itu, kita definisikan sebagai berikut:

2. Kebebasan adalah hak untuk berbuat sebagaimana yang diizinkan oleh hukum. Interpretasi atas kata ini pada saat yang tepat akan digunakan untuk keuntungan kita, sebab semua kebebasan itu akan berada di tangan kita, karena undang-undang hanya akan melarang atau menciptakan interpretasi yang dikehendaki oleh kita, menurut program tersebut di atas.

3.  Kita akan menangani pers dengan cara-cara sebagai berikut: Peran apakah yang dimainkan oleh pers disaat ini? Pers memainkan peran untuk membangkitkan gairah dan mengobarkan hasrat-hasrat yang diperlukan untuk mencapai tujuan kita, atau jika tidak, Pers itu akan melayani tujuan egois dari partai-partai. Pers itu seringkali tidak menarik, tidak adil, berdusta, dan mayoritas publik tidak punya pikiran sedikit pun tentang tujuan-tujuan apa sebenarnya yang diberikan oleh Pers itu. Akan kita tunggangi dan kekang Pers itu dengan tali kekang yang erat. Kita juga akan melakukan hal yang sama dengan seluruh produksi Pers (yang berupa) Percetakan, karena bagaimana cara kita menghindarkan diri dari serangan-serangan Pers bila kita tetap menjadi bulan-bulanan dari pamflet-pamflet dan buku-buku (mereka)? Hasil dari suatu publisitas, yang dimasa kini merupakan sebuah sumber pengeluaran yang memberatkan karena keperluan penyensorannya, (maka hal itu) akan kita balik menjadi sebuah sumber pendapatan yang sangat menguntungkan bagi Negara kita. Akan kita tempelkan diatas hasil publikasi itu sebuah pajak perangko khusus, dan harus disediakan pula uang-uang jaminan untuk izin pendirian organisasi Pers atau kantor-kantor percetakan apa pun. Semuanya harus menjadi jaminan bagi Pemerintah kita dari berbagai serangan Pers. Karena setiap usaha penyerangan pada kita, apabila yang demikian itu masih bisa terjadi, maka akan kita kenakan denda-denda tanpa ampun. Tindakan-tindakan seperti pajak perangko, setoran uang jaminan, dan denda-denda yang dijaminkan oleh uang-uang jaminan ini, akan mendatangkan pendapatan yang sangat besar bagi Pemerintah. Adalah benar bahwa organisasi-organisasi partai boleh jadi tidak akan menyediakan uang demi publisitas, tetapi akan kita tutup serangan kedua (yang bisa terjadi) terhadap kita. Tidak seorang pun bisa bebas dari hukuman atas gangguan (mereka) terhadap gambaran “kesucian” / ketidakbersalahan Pemerintah kita. Dalih untuk menutup setiap publikasi adalah pengenaan tuduhan melakukan agitasi pendapat publik tanpa alasan atau pembenaran. Saya mohon anda untuk mencatat bahwa diantara mereka yang melakukan serangan-serangan pada kita itu adalah juga (sebenarnya) organisasi-organisasi yang didirikan oleh kita, tetapi mereka akan menyerang kita secara ekslusif dengan poin-poin yang telah kita tetapkan sebelumnya untuk diubah.

KITA MENGUASAI PERS

4. Tidak akan ada satu pengumuman pun yang akan sampai ke publik tanpa kendali kita. Bahkan hal itu kini telah kita capai karena semua berita itu diterima oleh beberapa kantor agen berita, yang di kantor-kantor mereka berita-berita itu difokuskan dari seluruh penjuru dunia. Seluruh kantor agen berita ini akan segera berada dalam genggaman kita dan hanya akan menyiarkan apa-apa yang kita diktekan kepada mereka saja.

5. Jika saja sekarang kita telah berupaya untuk menguasai pikiran dari komunitas goyim (non-Yahudi) sedemikian rupa sehingga mereka itu semua datang mendekat untuk kemudian memandang berbagai kejadian di seluruh dunia ini melalui kacamata berwarna yang kita tenggerkan diatas hidung-hidung mereka (maksudnya: mereka akan memandang berbagai kejadian di seluruh dunia ini dengan cara pandang kita); dan jika saja disaat ini telah benar-benar tidak ada satu Negara pun yang menjadi halangan bagi kita untuk memasuki apa yang goyim bodoh itu namakan rahasia, maka posisi kita ketika itu, adalah kita akan diakui sebagai Penguasa Tertinggi Dunia, sebagai raja dari seluruh dunia.

6. Mari kita kembali ke masa depan percetakan Pers. Seseorang yang ingin menjadi seorang penerbit, pustakawan, atau percetakan, akan diwajibkan untuk memiliki Lisensi sah, yang apabila (mereka itu) melakukan kesalahan, maka akan segera ditutup. Dengan cara seperti itu, maka pola berpikir mereka tersebut akan menjadi alat edukatif (yang dikuasai) di tangan pemerintah kita, yang tidak akan mengizinkan masyarakat suatu bangsa itu disesatkan dengan berbagai cara dan fantasi tentang nikmatnya suatu kemajuan. Adakah diantara kita yang tidak mengetahui bahwa ilusi kenikmatan tersebut adalah merupakan jalan pintas menuju khayalan-khayalan bodoh yang melahirkan hubungan-hubungan anarkis manusia di dalam diri mereka sendiri, dan juga terhadap penguasa; karena kemajuan, ataupun cita-cita kemajuan itu, telah memperkenalkan konsep dari setiap macam emansipasi, tetapi telah gagal dalam menetapkan batasan-batasannya. Semua orang yang dinamakan sebagai orang-orang liberal itu (pada hakekatnya) adalah anarkis, bila tidak dalam kenyataan, (maka paling tidak adalah) pada setiap tingkatan pemikirannya. Semua orang yang sedang memburu ilusi kebebasan itu, (akan) jatuh semata-mata kedalam penyelewengan kebebasan (itu sendiri), yakni ke dalam kekacauan protes demi kepentingan protes itu sendiri.


PERS BEBAS (AKAN) DIHANCURKAN

7.  Kita kembali ke periodikal Pers. Akan kita tekankan atas periodikal Pers ini, sebagaimana pada semua barang cetakan, adalah pajak-pajak perangko per lembarnya dan setoran uang-uang jaminan, dan buku-buku yang kurang dari 30 lembar maka harus dibayar dobel. Akan kita anggap pers-pers itu sebagai pamflet-pamflet agar pada sisi lain, bisa mengurangi jumlah majalah-majalah, yang merupakan bentuk terburuk dari racun cetakan dan, pada sisi lain, agar tindakan ini bisa memaksa para penulis untuk masuk ke dalam produksi-produksi yang cukup panjang, sehingga barang-barang cetakan itu akan sedikit dibaca, terutama karena harganya akan jatuh sangat mahal. Pada saat yang sama akan kita publikasikan barang-barang cetakan kita sendiri untuk mempengaruhi pembangunan mentalitas ke arah yang telah kita tetapkan, yang keuntungannya bagi kita adalah harga yang murah dan akan dibaca dengan lahap sekali. Pajak akan menghilangkan ambisi terhadap kesusasteraan karena berbagai batasannya, dan kemungkinan untuk terkenanya denda akan membuat para sastrawan itu bergantung pada kita. Dan apabila disana dijumpai orang-orang yang berhasrat untuk membuat tulisan yang menyerang kita, maka mereka tidak akan bisa menemukan siapa pun yang bersedia mencetak hasil-hasil produksi mereka. Sebelum menerima produksi apa pun untuk publikasi cetakan, penerbit atau percetakan harus meminta izin terlebih dahulu kepada pejabat-pejabat yang berwenang. Jadi, kita akan mengetahui sebelumnya semua trik yang telah disiapkan untuk menyerang kita, dan akan melenyapkannya dengan terlebih dahulu memberikan penjelasan-penjelasan terhadap hal-hal yang dipermasalahkan itu.

8. Literatur dan jurnalisme adalah dua kekuatan edukatif yang paling penting, dan oleh sebab itu pemerintah kita akan menjadi pemilik mayoritas dari jurnal-jurnal. Pemilikan mayoritas ini akan menetralisir pengaruh berbahaya dari pers swasta, dan akan menempatkan kita dalam penguasaan pengaruh yang amat besar atas pendapat publik ….. Bila kita berikan izin (terbit) pada sepuluh jurnal (pers swasta), maka kita sendiri akan menerbitkan tigapuluh (jurnal), dan seterusnya dalam proporsi yang sama. Akan tetapi, hal ini jangan sekali-kali sampai dicurigai oleh publik. Karena alasan inilah maka seluruh jurnal yang diterbitkan oleh kita akan ditampilkan dalam kecenderungan dan opini yang paling berlawanan, sehingga menjadikan kita yakin bahwa lawan-lawan kita itu sama sekali tidak curiga terhadap diri kita, yang mana mereka itu kelak akan jatuh ke dalam perngkap kita, secara tak berdaya.

9.  Pada barisan depan akan berdiri organisasi-organisasi yang berkarakter resmi. Organisasi-organisasi itu akan selalu tegak menjaga kepentingan-kepentingan kita, dan oleh karena itu pengaruh mereka relatif tidak berarti.

10. Pada barisan kedua adalah organisasi-organisasi semi resmi, di mana organisasi-organisasi ini dipakai untuk menarik orang-orang yang “hangat-hangat tahi ayam” dan acuh tak acuh.

11. Pada barisan ketiga akan kita pasang oposisi milik kita sendiri dimana dalam seluruh penampilannya, sekurang-kurangnya salah satu dari organisasi-nya, akan menampakkan diri seolah-olah ia sangat berlawanan dengan kita. (Padahal) lawan-lawan kita itu sesungguhnya adalah sejalan dengan kita.

12. Semua koran (suratkabar) kita akan muncul dalam penampilan yang sangat kompleks sebagai aristokratik, sebagai republikan, sebagai revolusioner, bahkan sebagai anarkis sudah tentu selama konstitusi masih eksis. Seperti Dewa Wisnu-nya orang India, yang memiliki ratusan tangan, maka setiap tangan akan mempunyai sentuhan (pengaruh) pada setiap opini publik yang dibutuhkan. Ketika denyutannya semakin cepat, maka tangan-tangan itu akan menuntun opini ke tujuan kita, karena seorang pasien yang tegang akan kehilangan semua kekuatan penilaiannya, dan dengan mudah menyerah pada saran kita. Orang-orang bodoh itu akan mengira bahwa mereka sedang mengulang-ulang opini dari sebuah surat kabar dari kelompok mereka sendiri, padahal sebenarnya ia mengulang-ulang opini yang berasal dari kita, atau opini mana saja yang menyenangkan bagi kita. Dalam upayanya yang sia-sia itu, mereka mengira bahwa mereka itu sedang mengikuti organisasi dari pihak mereka sendiri, padahal kenyataannya mereka itu mengikuti bendera kita.

13. Untuk mengarahkan militan koran (surat kabar) kita dalam perkara ini, maka kita harus memberi perhatian khusus dan rinci dalam mengorganisirnya. Di bawah judul Departemen Pusat Pers, maka akan kita selenggarakan berbagai pertemuan kesusasteraan, dimana agen-agen kita, tanpa gembar-gembor, akan mengeluarkan perintah-perintah dan semboyan-semboyan untuk hari itu. Melalui diskusi dan kontroversi, tetapi selalu pada permukaannya saja, tanpa menyentuh esensi dari persoalannya, organisasi-organisasi kita akan melakukan berondongan pertanyaan pura-pura, melalui koran-koran resmi, semata-mata hanya untuk tujuan memberikan kesempatan kepada kita untuk menunjukkan bahwa diri kita sendiri lebih penuh perhatian dibanding yang sudah dilakukan sejak awal pengumuman-pengumuman yang resmi, yang sudah tentu itu adalah bagi keuntungan kita juga.

14.  Berbagai serangan (pura-pura) terhadap kita itu juga akan berguna untuk tujuan lain, yakni bahwa rakyat kita akan dibuat yakin pada eksistensi kebebasan penuh dalam berbicara, sehingga memberikan kesempatan kepada agen-agen kita untuk memastikan bahwa semua organisasi yang menentang kita itu hanyalah bualan kosong belaka, karena mereka itu pada dasarnya tidak mampu menemukan substansi penolakan terhadap perintah-perintah kita.

HANYA KEBOHONGAN YANG AKAN DICETAK


15.  Metode pengorganisasian seperti ini, yang tidak kelihatan oleh publik tetapi diyakini mutlak keberadaannya, adalah merupakan perhitungan terbaik untuk keberhasilan menarik perhatian dan keyakinan publik kepada pemerintah kita. Berkat metode-metode seperti inilah maka kita akan berada pada posisi yang dari waktu ke waktu akan dibutuhkan, untuk menggoyahkan atau menenangkan opini publik pada masalah-masalah politik, untuk membujuk atau membuat ragu mereka, mencetak sekarang benar, lalu esoknya dusta, fakta-fakta ataupun kontradiksi-kontradiksi mereka, sesuai dengan baik buruknya fakta itu (dapat) diterima, hendaknya kita selalu dengan penuh kehati-hatian sebelum melangkah atas suatu masalah. Kita akan meraih kemenangan meyakinkan atas lawan-lawan kita, karena mereka itu tidak akan mendapatkan apa pun, karena mereka tidak punya organisasi-organisasi pers yang bisa menyampaikan berbagai pandangan akhir mereka secara penuh dan menyeluruh, berkat adanya metode-metode Pers seperti diatas. Bahkan kita tidak akan merasa perlu untuk memberikan sanggahan selain hal yang enteng-enteng saja.

16.  Lontaran-lontaran percobaan seperti ini, yang kita tembakkan dari barisan ketiga pers kita, bilamana hal itu diperlukan, akan kita sanggah secara serius melalui organisasi-organisasi semi-resmi kita.

17.  Bahkan saat ini, sebagai contohnya adalah pers Perancis saja, terdapat bentuk-bentuk yang menunjukkan adanya solidaritas Masonik dalam bertindak. Hanya dengan semboyan saja, semua organisasi pers itu secara bersama-sama akan terikat dalam kerahasiaan profesional; seperti halnya dalam kebiasaan kuno, maka tidak satupun kerahasiaan sumber-sumber informasi mereka diungkapkan, kecuali jika telah diputuskan untuk mengumumkannya. Tidak seorang jurnalis pun yang akan membocorkan rahasia ini, karena tidak seorang pun mau mengakui mempraktekkan literaturnya, kecuali jika masa lalunya menyedihkan atau sejenisnya  (Maka) perkara menyedihkan itu akan segera terungkap. Selama semuanya tetap sebagai suatu rahasia dari beberapa orang saja, maka martabat para jurnalis itu akan menjadi daya tarik bagi sebagian besar rakyat di negeri ini lalu massa pun akan mengikuti mereka dengan penuh antusias.

18.  Perhitungan kita (yang seperti) ini (akan) diperluas secara khusus ke berbagai propinsi. Disana kita sangat perlu untuk menggelorakan berbagai harapan dan kecenderungan mereka, karena dengan cara ini lah setiap saat kita bisa bersandar pada ibukota kita, dan akan kita gambarkan pada ibukota bahwa ekspresi tersebut adalah harapan dan kecenderungan (yang muncul secara) bebas dari berbagai propinsi. Biasanya, sumber mereka selalu satu dan sama yakni apa yang berasal dari kita. Yang kita butuhkan adalah ketika kekuasaan kita sudah sedemikian melimpah-ruah, maka ibukota-ibukota itu akan dibuat tidak berdaya oleh opini (yang berasal) dari berbagai propinsi negara; sebagai contohnya bahwa mayoritas itu (akan) diatur oleh kantor-kantor agen kita. Yang kita butuhkan disaat faktor psikologis sudah dalam keadaan seperti itu maka ibukota-ibukota tidak lagi memiliki posisi untuk mendiskusikan fakta yang telah dicapai (bahkan) untuk alasan yang sederhana (sekalipun), karena fakta itu telah menjadi opini publik di sebagian besar propinsi.

19. Ketika telah berada dalam periode transisi dari rezim baru kepada penerimaan terhadap kedaulatan penuh kita, maka kita tidak boleh mengakui ungkapan apa pun yang merupakan bentuk ketidakpatuhan publik dari Pers. Yang perlu diketahui adalah bahwa rezim baru itu dipandang sebagai pihak yang telah memuaskan semua orang, dan bahkan kriminalitas pun telah dilenyapkannya. Kasus-kasus tentang adanya kriminalitas hanya harus diketahui oleh korban-korban mereka saja dan oleh saksi-saksi yang kebetulan lewat saja – tidak lebih.”

Komentar :

Demikianlah, bunyi Protokolat Zionisme ke-12, yang bila disimpulkan secara ringkas adalah sebagai berikut:

1) Yahudi akan mengubah pengertian tentang KEBEBASAN atau KEMERDEKAAN dengan mentafsirkan istilah itu sebagai mengamalkan apa saja selama tidak melanggar undang-undang; sementara (disisi lain) undang-undang itu sendiri telah dibuat agar sesuai dengan kepentingan mereka.

2)  Pers/media massa akan dikuasai oleh Zionis Yahudi. Kalau bangsa goyim (non-Yahudi) diberi izin menerbitkan 10 koran / majalah, maka bangsa Yahudi mesti menerbitkan 30 koran/majalah. Ini penting supaya dapat menjadi alat mereka untuk mengubah pikiran rakyat.

3) Kantor berita/pers/media massa akan dikuasai oleh Yahudi, sehingga media massa itu hanya akan menyiarkan apa-apa yang telah didiktekan oleh Yahudi pada mereka. Tidak boleh ada satu pengumuman pun yang sampai kepada publik tanpa pengawasan Zionis Yahudi. Dengan demikian opini publik akan dibentuk sesuai kepentingan Yahudi.

4) Yahudi akan memberlakukan pajak-pajak/uang-uang jaminan ataupun denda-denda terhadap percetakan, pers / media massa, dengan tujuan untuk mengontrol media massa yang ada.

5)  Zionis Yahudi akan memunculkan pers/media massa dalam berbagai bentuk yang berbeda-beda dan luar biasa kompleks; contoh: mereka memunculkan pers yang pro republikan, mereka memunculkan pula pers yang pro demokrat, atau pers yang pro liberal, atau pers yang revolusioner, bahkan anarkis sekalipun. Seluruh lini suara media massa akan disusupi oleh mereka, sehingga pada dasarnya seluruh suara media massa itu adalah berasal dari apa yang didiktekan oleh Zionis Yahudi itu sendiri. Dan Yahudi memunculkan berbagai bentuk suara media massa itu dengan tujuan untuk menipu publik, agar publik terlena dan beranggapan bahwa kebebasan ber-opini dan bersuara telah terlaksana.

6)  Zionis Yahudi akan bekerja dari belakang layar, dan media massa akan digunakan oleh mereka sebagai operator untuk mencapai maksud-maksud dan kepentingan mereka. Padahal sesungguhnya Zionis Yahudi lah yang menjadi aktor intelektual dari berbagai kejadian di berbagai keadaan.

Jadi media-media massa itu semuanya harus tunduk dan berada dibawah kekuasaan Zionis Yahudi karena akan dipergunakan untuk memutarbalikkan opini umum agar menjadi opini yang sesuai dengan kepentingan Zionis Yahudi.

Oleh karena itu, bagi kita kaum Muslimin di seluruh dunia haruslah waspada. Media Massa itu sensitif untuk diperalat oleh Yahudi.

Sebagai contohnya, dalam keyakinan kita sebagai Muslim maka berperang melawan orang-orang kaafir dalam rangka mempertahankan ‘aqiidah disebut sebagai Jihad fii Sabiilillah.

Sebagaimana kita ketahui dari sejarah pada masa perang Badar, perang Khandak, dan sebagainya; dimana kaum Muslimin adalah berperang melawan kaum musyrikin. Itu adalah Jihad fii Sabiilillah. Pada saat perang Uhud, kaum Musyrikin dikalahkan oleh kaum Muslimin, dibuat kocar-kacir pasukannya dan tunggang-langgang pulang dalam kekalahan ke Mekkah. Kemudian harta-harta yang ditinggalkan oleh kaum Musyrikin itu disebut sebagai Ghonimah (harta pampasan perang) oleh kaum Muslimin.

Nah, oleh Zionis Yahudi, kaum Muslimin dikatakan sebagai "perampok, pembunuh, penjarah harta, perampas, teroris" dan berbagai julukan yang seram-seram lainnya. Kalimat ini dilontarkan oleh Yahudi menggunakan Media Massa yang sudah mereka buat (stel) sedemikian rupa.

Lalu sayangnya, ada sebagian dikalangan kaum Muslimin yang membacanya dan terpengaruh, serta percaya terhadap berita Media Massa yang telah diputar-balikkan opininya oleh Zionis Yahudi tersebut.

Dan apabila kaum Muslimin percaya terhadap Media Massa yang telah diputarbalikkan opininya oleh Yahudi, maka bisa jadi kaum Muslimin itu akan berubah ‘aqiidah-nya. Termasuk juga cara berpikirnya, motivasinya, akalnya dan jiwanya; karena jiwanya dimasuki program yang bukan program serta informasi dari Islam, melainkan program serta informasi yang berasal dari orang-orang kaafir.

Semua itu hendaknya disadari oleh kaum Muslimin, bahwa Media Massa itu sensitif untuk digunakan memutarbalikkan fakta dan mempengaruhi opini ummat, agar ummat mengikuti kehendak hawa nafsu sang penguasa Media Massa. Dalam hal ini, apabila kaum Muslimin sudah mengkonsumsi Media Massa yang menjadi corong Yahudi, maka kaum Muslimin akan rusak semuanya; karena Media Massa yang dikonsumsinya itu sebenarnya adalah protokol (rencana / agenda) dari Zionis Yahudi. Sehingga opini ummat akan digiring untuk mengikuti opini Yahudi.

Oleh karena itu hendaknya kaum Muslimin memiliki Ghorbalah (filter/ penyaring) didalam dirinya. Selalu mengecheck, memandang serta menilai suatu berita dengan menggunakan saringan Wahyu (Al Qur’an, As Sunnah dengan pemahaman salafush shoolih dari kalangan Shohabat, Tabi’iin, Tabi’ut Tabi’in; dan para Ulama Ahlus Sunnah yang muktabar); agar ia tidak mudah “termakan” oleh suatu berita. Kalau tidak, maka bisa saja terjadi “adu domba”, dimana antara Muslim yang satu diciptakan kebencian terhadap Muslim yang lainnya. Kaum Muslimin yang asalnya adalah satu, kemudian dikotak-kotakkan dan dipecah-belah kedalam negara-negara oleh Zionis Yahudi. Berikutnya bisa jadi antara Muslim di negara yang satu kemudian diadu domba agar muncul kebencian terhadap Muslim di negara yang lainnya. Padahal sesama Muslim itu semestinya adalah bersaudara. Maka wahai kaum Muslimin, cermatlah kalian terhadap Media Massa.


Yahudi & Media Massa

Berkenaan dengan Yahudi dan Media Massa, maka perhatikanlah firman Allah dalam QS. Aali ‘Imroon (3) ayat 186 sebagai berikut:

لَتُبْلَوُنَّ فِي أَمْوَالِكُمْ وَأَنفُسِكُمْ وَلَتَسْمَعُنَّ مِنَ الَّذِينَ أُوتُواْ الْكِتَابَ مِن قَبْلِكُمْ وَمِنَ الَّذِينَ أَشْرَكُواْ أَذًى كَثِيراً وَإِن تَصْبِرُواْ وَتَتَّقُواْ فَإِنَّ ذَلِكَ مِنْ عَزْمِ الأُمُورِ

Artinya:

“Kamu sungguh-sungguh akan diuji terhadap hartamu dan dirimu. Dan (juga) kamu sungguh-sungguh akan mendengar dari orang-orang yang diberi kitab sebelum kamu dan dari orang-orang yang mempersekutukan Allooh, gangguan yang banyak yang menyakitkan hati. Jika kamu bersabar dan bertaqwa, maka sesungguhnya yang demikian itu termasuk urusan yang patut diutamakan.”

Jadi dalam ayat diatas, Allah sesungguhnya telah memperingatkan kaum Muslimin, bahwa kaum Muslimin itu benar-benar akan mendengar (berita-berita) dari orang-orang yang diberi kitab sebelumnya (Yahudi, Nashrani), serta orang-orang yang mempersekutukan Allah (kaum musyrikin) berbagai gangguan yang banyak dan menyakitkan hati. Masalahnya, apakah kaum Muslimin itu sendiri sadar ataukah tidak terhadap peringatan Allah ini?

Bukankah seringkali terdengar tuduhan-tuduhan dari mereka (Yahudi, Nashroni, kaum Musyrikin) terhadap Muslimin yang hendak menjalankan tuntunan Al Qur’an dan As Sunnah itu dengan julukan teroris/ fundamentalis/kaum radikal/militan dan berbagai julukan yang seram-seram lainnya yang pada dasarnya adalah muncul dari sikap Islama-phobia mereka? Lalu cap negatif itu pun ditebarkanlah melalui Media-Media Massa yang dikuasai oleh mereka ke seluruh dunia. Dan sungguh sangat disayangkan, ada sebagian dikalangan kaum Muslimin sendiri yang “termakan” oleh berita-berita negatif tersebut, dan berbalik membenci al-Islaam atau paling tidak ia berusaha untuk menanggalkan atribut ke-Islamannya karena kuatir di-cap “teroris/fundamentalis/radikal” dsbnya. Ia tidak sadar bahwa stigma negatif itu sebenarnya berasal dari media orang-orang kaafir yang tidak ridho pada al- Islam.

Tentang ayat diatas, Syaikh Abdurrohman As Sa’di  yang merupakan Ahli Tafsir berkata sebagai berikut :

“Sesuatu (berita) yang menyakitkan hati itu adalah akan melukai kalian (ummat Islam), juga dien (agama) kalian akan disakiti, juga Kitab (al-Qur’an) disakiti, dan juga Rosul kalian pun akan disakiti. Yang demikian itu tidaklah aneh ; dan yang melakukannya adalah Yahudi, Nashrani serta kaum Musyrikin.”

Ahli Tafsiir lainnya yakni Al Imaam Al Baghowy  berkata, bahwa Al Imaam Al Zuhri (seorang Ahli Hadits) menyatakan sebagai berikut:

“Ayat tersebut turun ketika Ka’ab bin Asyrof, seorang pembesar Yahudi di Madinah, menyakiti
Rosulullah dan mencaci-maki kaum Muslimin.”

Berarti ada 4 komponen yang akan menjadi sasaran Media Massa orang-orang kaafir untuk disakiti/dilukai, yakni: Allah, Rosulullah, dienul (agama) al-Islaam dan kaum Muslimin.

Berbagai bukti/fakta

1)  Sebagaimana dinukil dari Kitab “As Sirril Mashuun” (“Rahasia yang Terjaga”) pada halaman 159-160 pada bab berjudul “Al Masuniyyah Wa Shohafah” (Freemasonry dan Surat Kabar/Koran) dikatakan sebagai berikut:

“Adalah Surat Kabar/Koran pada zaman kita hari ini merupakan salah satu tonggak yang sangat besar untuk berkhidmad pada kemaslahatan manusia. Tetapi Freemasonry telah menjadikannya secara khusus sebagai senjata untuk meng-eksplorasi apa yang menjadi tujuan mereka. Tidak ada satu negeri pun yang lepas dari penjualan Koran dan Bulletin yang pena-pena-nya berasal dari kalangan Freemasonry. Dan mereka (kaum Freemasonry) tentu berharap dari proyek itu suatu keuntungan. Oleh karenanya, bisa jadi Media-Media Massa di negeri tersebut, bahkan negeri itu sendiri pun tergadai terhadap apa-apa yang ditulis oleh para penulis Freemasonry; sehingga rakyat di negeri itu kemudian menjadi seperti burung beo.”

Jadi, yang merupakan sasaran bidik Freemasonry Yahudi adalah bahwa semua negeri di berbagai belahan dunia ini harus dijangkau oleh karya tulis mereka. Disatu sisi hal itu akan membawa keuntungan finansial bagi mereka; disisi lain maka dengan cara itulah Freemasonry Yahudi akan menancapkan misi Zionisme-nya ke negeri-negeri tersebut. Pengaruh karya-karya tulis mereka, baik dalam bentuk surat kabar, majalah, bulletin, dsbnya itu begitu besar; sehingga berbagai negeri, rakyatnya maupun Media-Media Massa yang ada di negeri-negeri itu pun kemudian akan “membeo” mengikuti ideologi, kebudayaan dan pemikiran yang disebarkan oleh mereka (Freemasonry Yahudi).

Hal ini adalah persis sebagaimana apa yang disabdakan oleh  
Rosulullah dalam Hadits Riwayat Al Imaam Muslim no: 6952, dari Shohabat Abu Saa’id Al Khudry  :

لَتَتَّبِعُنَّ سَنَنَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ شِبْرًا بِشِبْرٍ وَذِرَاعًا بِذِرَاعٍ حَتَّى لَوْ دَخَلُوا فِى جُحْرِ ضَبٍّ لاَتَّبَعْتُمُوهُمْ  قُلْنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ آلْيَهُودَ وَالنَّصَارَى قَالَ  فَمَنْ

Artinya:

“Kalian akan mengikuti adat tradisi ummat sebelum kalian sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta. Hingga sekiranya mereka masuk dalam lubang dobb (sejenis biawak) sekalipun, niscaya kalian akan mengikutinya juga.”

Para Sahabat bertanya, “Wahai Rosulullah, apakah yang dimaksud itu orang-orang Yahudi dan Nashrani?”

Rosulullah menjawab, “Kalau bukan mereka, siapa lagi?”

2)  Merupakan implementasi dari 10 program Internasional Freemasonry yang dijabarkan dalam buku berjudul “Jaringan Gelap Freemasonry – Sejarah dan Perkembangannya hingga ke Indonesia”, tulisan: A.D. El Marzdedeq, halaman 77 sampai dengan 91, antara lain adalah:

-  Program Ke-1 Freemasonry dinamakan TAKKIM  : “Merusak ajaran agama yang ada, seperti menghalalkan yang haram dan mengharamkan yang halal dan sebaliknya.”

-  Program Ke-3 Freemasonry dinamakan PAROKIM : “Membuat gerakan-gerakan yang bertentangan (tetapi) untuk satu tujuan. Menguasai seluruh media massa yang berpengaruh.”

-  Program Ke-4 Freemasonry dinamakan LIBARIM : “Menyebarkan kebebasan seksual, menggembalakan pemuda-pemudi ke dunia khayali, dunia musik, dan narkoba. Serta membuat bet satan (rumah setan) untuk menampung pemuda-pemudi ke alamnya.”

-  Program Ke-7 Freemasonry dinamakan PROTOKOL: “Menghancurkan moral bangsa lain agar Yahudi dapat menguasai dunia.”

-  Program Ke-8 Freemasonry dinamakan GORGAH  : “Melemahkan pasukan lawan dengan perempuan, judi, dan obat-obatan.”

3) Merupakan implementasi dari Protokolat No: 2, 3 dan 12 “Protocols of the Learned Elders of Zion” yang merupakan agenda / rencana Zionis Yahudi menguasai dunia, yang pertama kalinya diterbitkan (atau ada pula yang berpendapat bahwa ia sudah ada jauh sebelumnya, namun diterbit-ulangkan) pada tahun 1897 di Basel-Swiss oleh pemimpin Zionis saat itu, yakni: Theodore Herzl.

Keseluruhan dokumen “Protocols of the Learned Elders of Zion” yang terdiri dari 24 pasal (24 protocols) yang telah diterjemahkan oleh seorang wartawan Inggris bernama Victor E. Marsden dari tulisan aslinya yang berasal dari seorang Rusia yakni Sergyei Nilus, dapat dilihat di: http://www.theforbiddenknowledge.com/hardtruth/illuminatiprotocols.htm
atau silakan lihat PDF-nya di : http://www.scribd.com/doc/82432310/Protocols-of-the-Learned-Elders-of-Zion-Original-Book



Dan kali ini perlu kita teliti pula Protokolat No. 2 dan 3, karena masih berkaitan dengan misi Freemasonry Yahudi dengan Zionisme-nya untuk menguasai Media-Media Massa di dunia.

Perhatikanlah bunyi Protokolat No. 2 dan 3 berikut ini:

PROTOCOLS of the LEARNED ELDERS of ZION
PROTOCOL No. 2


1. It is indispensable for our purpose that wars, so far as possible, should not result in territorial gains: war will thus be brought on to the economic ground, where the nations will not fail to perceive in the assistance we give the strength of our predominance, and this state of things will put both sides at the mercy of our international AGENTUR; which possesses millions of eyes ever on the watch and unhampered by any limitations whatsoever. Our international rights will then wipe out national rights, in the proper sense of right, and will rule the nations precisely as the civil law of States rules the relations of their subjects among themselves.

2. The administrators, whom we shall choose from among the public, with strict regard to their capacities for servile obedience, will not be persons trained in the arts of government, and will therefore easily become pawns in our game in the hands of men of learning and genius who will be their advisers, specialists bred and reared from early childhood to rule the affairs of the whole world. As is well known to you, these specialists of ours have been drawing to fit them for rule the information they need from our political plans from the lessons of history, from observations made of the events of every moment as it passes. The GOYIM are not guided by practical use of unprejudiced historical observation, but by theoretical routine without any critical regard for consequent results. We need not, therefore, take any account of them – let them amuse themselves until the hour strikes, or live on hopes of new forms of enterprising pastime, or on the memories of all they have enjoyed. For them let that play the principal part which we have persuaded them to accept as the dictates of science (theory). It is with this object in view that we are constantly, by means of our press, arousing a blind confidence in these theories. The intellectuals of the GOYIM will puff themselves up with their knowledge’s and without any logical verification of them will put into effect all the information available from science, which our AGENTUR specialists have cunningly pieced together for the purpose of educating their minds in the direction we want.


DESTRUCTIVE EDUCATION

3. Do not suppose for a moment that these statements are empty words: think carefully of the successes we arranged for Darwinism, Marxism, Nietzsche-ism. To us Jews, at any rate, it should be plain to see what a disintegrating importance these directives have had upon the minds of the GOYIM.

4. It is indispensable for us to take account of the thoughts, characters, tendencies of the nations in order to avoid making slips in the political and in the direction of administrative affairs. The triumph of our system of which the component parts of the machinery may be variously disposed according to the temperament of the peoples met on our way, will fail of success if the practical application of it be not based upon a summing up of the lessons of the past in the light of the present.

5. In the hands of the States of today there is a great force that creates the movement of thought in the people, and that is the Press. The part played by the Press is to keep pointing our requirements supposed to be indispensable, to give voice to the complaints of the people, to express and to create discontent. It is in the Press that the triumph of freedom of speech finds its incarnation. But the GOYIM States have not known how to make use of this force; and it has fallen into our hands. Through the Press we have gained the power to influence while remaining ourselves in the shade; thanks to the Press we have got the GOLD in our hands, notwithstanding that we have had to gather it out of the oceans of blood and tears. But it has paid us, though we have sacrificed many of our people. Each victim on our side is worth in the sight of God a thousand GOYIM.


PROTOCOL No. 3

1. Today I may tell you that our goal is now only a few steps off. There remains a small space to cross and the whole long path we have trodden is ready now to close its cycle of the Symbolic Snake, by which we symbolize our people. When this ring closes, all the States of Europe will be locked in its coil as in a powerful vice.

2. The constitution scales of these days will shortly break down, for we have established them with a certain lack of accurate balance in order that they may oscillate incessantly until they wear through the pivot on which they turn. The GOYIM are under the impression that they have welded them sufficiently strong and they have all along kept on expecting that the scales would come into equilibrium. But the pivots – the kings on their thrones – are hemmed in by their representatives, who play the fool, distraught with their own uncontrolled and irresponsible power. This power they owe to the terror which has been breathed into the palaces. As they have no means of getting at their people, into their very midst, the kings on their thrones are no longer able to come to terms with them and so strengthen themselves against seekers after power. We have made a gulf between the far-seeing Sovereign Power and the blind force of the people so that both have lost all meaning, for like the blind man and his stick, both are powerless apart.

3. In order to incite seekers after power to a misuse of power we have set all forces in opposition one to another, breaking up their liberal tendencies towards independence. To this end we have stirred up every form of enterprise, we have armed all parties, we have set up authority as a target for every ambition. Of States we have made gladiatorial arenas where a lot of confused issues contend. A little more, and disorders and bankruptcy will be universal.

4. Babblers, inexhaustible, have turned into oratorical contests the sittings of Parliament and Administrative Boards. Bold journalists and unscrupulous pamphleteers daily fall upon executive officials. Abuses of power will put the final touch in preparing all institutions for their overthrow and everything will fly skyward under the blows of the maddened mob.
 

POVERTY OUR WEAPON

5. All people are chained down to heavy toil by poverty more firmly than ever. They were chained by slavery and serfdom; from these, one way and another, they might free themselves. These could be settled with, but from want they will never get away. We have included in the constitution such rights as to the masses appear fictitious and not actual rights. All these so-called “Peoples Rights” can exist only in idea, an idea which can never be realized in practical life. What is it to the proletariat laborer, bowed double over his heavy toil, crushed by his lot in life, if talkers get the right to babble, if journalists get the right to scribble any nonsense side by side with good stuff, once the proletariat has no other profit out of the constitution save only those pitiful crumbs which we fling them from our table in return for their voting in favor of what we dictate, in favor of the men we place in power, the servants of our AGENTUR … Republican rights for a poor man are no more than a bitter piece of irony, for the necessity he is under of toiling almost all day gives him no present use of them, but the other hand robs him of all guarantee of regular and certain earnings by making him dependent on strikes by his comrades or lockouts by his masters.


WE SUPPORT COMMUNISM

6. The people, under our guidance, have annihilated the aristocracy, who were their one and only defense and foster- mother for the sake of their own advantage which is inseparably bound up with the well-being of the people. Nowadays, with the destruction of the aristocracy, the people have fallen into the grips of merciless money-grinding scoundrels who have laid a pitiless and cruel yoke upon the necks of the workers.

7. We appear on the scene as alleged saviors of the worker from this oppression when we propose to him to enter the ranks of our fighting forces – Socialists, Anarchists, Communists – to whom we always give support in accordance with an alleged brotherly rule (of the solidarity of all humanity) of our SOCIAL MASONRY. The aristocracy, which enjoyed by law the labor of the workers, was interested in seeing that the workers were well fed, healthy, and strong. We are interested in just the opposite – in the diminution, the KILLING OUT OF THE GOYIM. Our power is in the chronic shortness of food and physical weakness of the worker because by all that this implies he is made the slave of our will, and he will not find in his own authorities either strength or energy to set against our will. Hunger creates the right of capital to rule the worker more surely than it was given to the aristocracy by the legal authority of kings.

8. By want and the envy and hatred which it engenders we shall move the mobs and with their hands we shall wipe out all those who hinder us on our way.

9. WHEN THE HOUR STRIKES FOR OUR SOVEREIGN LORD OF ALL THE WORLD TO BE CROWNED IT IS THESE SAME HANDS WHICH WILL SWEEP AWAY EVERYTHING THAT MIGHT BE A HINDRANCE THERETO. (The Biblical “Anti-Christ?“)

10. The GOYIM have lost the habit of thinking unless prompted by the suggestions of our specialists. Therefore they do not see the urgent necessity of what we, when our kingdom comes, shall adopt at once, namely this, that IT IS ESSENTIAL TO TEACH IN NATIONAL SCHOOLS ONE SIMPLE, TRUE PIECE OF KNOWLEDGE, THE BASIS OF ALL KNOWLEDGE – THE KNOWLEDGE OF THE STRUCTURE OF HUMAN LIFE, OF SOCIAL EXISTENCE, WHICH REQUIRES DIVISION OF LABOR, AND, CONSEQUENTLY, THE DIVISION OF MEN INTO CLASSES AND CONDITIONS. It is essential for all to know that OWING TO DIFFERENCE IN THE OBJECTS OF HUMAN ACTIVITY THERE CANNOT BE ANY EQUALITY, that he, who by any act of his compromises a whole class, cannot be equally responsible before the law with him who affects no one but only his own honor. The true knowledge of the structure of society, into the secrets of which we do not admit the GOYIM, would demonstrate to all men that the positions and work must be kept within a certain circle, that they may not become a source of human suffering, arising from an education which does not correspond with the work which individuals are called upon to do. After a thorough study of this knowledge, the peoples will voluntarily submit to authority and accept such position as is appointed them in the State. In the present state of knowledge and the direction we have given to its development of the people, blindly believing things in print – cherishes – thanks to promptings intended to mislead and to its own ignorance – a blind hatred towards all conditions which it considers above itself, for it has no understanding of the meaning of class and condition.
JEWS WILL BE SAFE

11. THIS HATRED WILL BE STILL FURTHER MAGNIFIED BY THE EFFECTS of an ECONOMIC CRISES, which will stop dealing on the exchanges and bring industry to a standstill. We shall create by all the secret subterranean methods open to us and with the aid of gold, which is all in our hands, A UNIVERSAL ECONOMIC CRISES WHEREBY WE SHALL THROW UPON THE STREETS WHOLE MOBS OF WORKERS SIMULTANEOUSLY IN ALL THE COUNTRIES OF EUROPE. These mobs will rush delightedly to shed the blood of those whom, in the simplicity of their ignorance, they have envied from their cradles, and whose property they will then be able to loot.

12 “OURS” THEY WILL NOT TOUCH, BECAUSE THE MOMENT OF ATTACK WILL BE KNOWN TO US AND WE SHALL TAKE MEASURES TO PROTECT OUR OWN.

13. We have demonstrated that progress will bring all the GOYIM to the sovereignty of reason. Our despotism will be precisely that; for it will know how, by wise severities, to pacificate all unrest, to cauterize liberalism out of all institutions.

14. When the populace has seen that all sorts of concessions and indulgences are yielded it, in the same name of freedom it has imagined itself to be sovereign lord and has stormed its way to power, but, naturally like every other blind man, it has come upon a host of stumbling blocks. IT HAS RUSHED TO FIND A GUIDE, IT HAS NEVER HAD THE SENSE TO RETURN TO THE FORMER STATE and it has laid down its plenipotentiary powers at OUR feet. Remember the French Revolution, to which it was we who gave the name of “Great”: the secrets of its preparations are well known to us for it was wholly the work of our hands.

15 Ever since that time we have been leading the peoples from one disenchantment to another, so that in the end they should turn also from us in favor of that KING-DESPOT OF THE BLOOD OF ZION, WHOM WE ARE PREPARING FOR THE WORLD.

16. At the present day we are, as an international force, invincible, because if attacked by some we are supported by other States. It is the bottomless rascality of the GOYIM peoples, who crawl on their bellies to force, but are merciless towards weakness, unsparing to faults and indulgent to crimes, unwilling to bear the contradictions of a free social system but patient unto martyrdom under the violence of a bold despotism – it is those qualities which are aiding us to independence. From the premier- dictators of the present day, the GOYIM peoples suffer patiently and bear such abuses as for the least of them they would have beheaded twenty kings.

17. What is the explanation of this phenomenon, this curious inconsequence of the masses of the peoples in their attitude towards what would appear to be events of the same order?

18. It is explained by the fact that these dictators whisper to the peoples through their agents that through these abuses they are inflicting injury on the States with the highest purpose – to secure the welfare of the peoples, the international brotherhood of them all, their solidarity and equality of rights. Naturally they do not tell the peoples that this unification must be accomplished only under our sovereign rule.

19. And thus the people condemn the upright and acquit the guilty, persuaded ever more and more that it can do whatsoever it wishes. Thanks to this state of things, the people are destroying every kind of stability and creating disorders at every step.

20. The word “freedom” brings out the communities of men to fight against every kind of force, against every kind of authority even against God and the laws of nature. For this reason we, when we come into our kingdom, shall have to erase this word from the lexicon of life as implying a principle of brute force which turns mobs into bloodthirsty beasts.

21. These beasts, it is true, fall asleep again every time when they have drunk their fill of blood, and at such time can easily be riveted into their chains. But if they be not given blood they will not sleep and continue to struggle.
(sumber: http://www.theforbiddenknowledge.com/hardtruth/illuminatiprotocols.htm)

Artinya :

PROTOKOLAT (RENCANA) PARA TETUA ZION YANG BIJAK

PROTOKOLAT No. 2

 1.Merupakan suatu hal yang penting sekali bagi tujuan kita bahwa peperangan itu, sejauh mungkin, tidaklah harus menghasilkan penambahan wilayah : jadi perang itu akan dilakukan atas dasar pertimbangan ekonomi, dimana berbagai bangsa akan dapat merasakan kekuatan dan keunggulan kita melalui bantuan yang kita berikan, dan karena hal inilah akan menempatkan kedua belah pihak pada belas kasihan dari kantor-kantor agen internasional kita: yang selalu memiliki jutaan mata untuk mengawasi tanpa dirintangi oleh batasan-batasan apa pun. Kemudian hak-hak internasional kita itu akan meniadakan hak-hak nasional (mereka), dalam artian hak yang tepat, dan akan mengatur berbagai bangsa persis seperti undang-undang sipil Negara mengatur hubungan diantara rakyat mereka sendiri.

2. Para penyelenggara pemerintahan, akan kita pilih dari kalangan masyarakat, dengan memperhatikan secara ketat kapasitas mereka untuk tunduk patuh sepenuhnya (laksana budak bagi kita), mereka itu tidak akan menjadi orang-orang yang dilatih dalam seni pemerintahan, sehingga dengan mudah digunakan sebagai pion-pion dalam permainan kita (yang berada) dalam genggaman tangan orang-orang terpelajar dan cerdas yang akan menjadi penasehat-penasehat mereka, para spesialis yang diasuh dan dipelihara sejak usia dini untuk mengatur berbagai kepentingan (kita) di seluruh dunia. Sebagaimana yang sudah anda ketahui, bahwa para spesialis kita ini akan ditempatkan (pada posisi) sebagai pengatur informasi yang mereka butuhkan atas rencana politik kita dari berbagai pelajaran sejarah, dari pengamatan atas berbagai peristiwa yang berlalu. Goyim (mereka yang Non-Yahudi itu) tidak akan dituntun untuk penggunaan praktis atas pengamatan sejarah yang tidak berpihak/bebas prasangka, tetapi akan dituntun oleh teori rutinitas tanpa bersikap kritis terhadap akibat yang akan ditimbulkan. Oleh karenanya, kita tidak perlu mengindahkan mereka,biarkan saja mereka itu asyik bersenang-senang hingga saatnya tiba, atau hidup dalam harapan-harapan mereka (untuk terciptanya) bentuk baru dari upaya masa lalu, atau pada berbagai kenangan masa lalu yang pernah mereka nikmati. Biarkanlah mereka itu memainkan peran utama sebagaimana yang telah kita bujuk mereka untuk menerimanya laksana ilmu pengetahuan (yang didiktekan) atas mereka. Dengan tujuan nyata inilah secara konstan, dengan pertolongan Pers-Pers kita, (akan) menumbuhkan keyakinan buta mereka kepada teori-teori yang kita ajarkan. Para intelektual Goyim (non-Yahudi) itu akan membanggakan diri mereka sendiri dengan ilmu pengetahuan yang mereka peroleh tanpa pembuktian logis terhadap teori-teori tersebut untuk diterapkan sampai semua informasi yang tersedia dari sains itu mendatangkan hasil, padahal (sebenarnya) para spesialis kantor-kantor agen kita dengan liciknya telah mengumpulkan semuanya itu dengan tujuan untuk mendidik (menggiring) pemikiran mereka ke arah yang kita inginkan.

PENDIDIKAN YANG MERUSAK

3. Jangan sedikitpun mengira bahwa pernyataan-pernyataan tersebut diatas hanyalah kata-kata kosong belaka: pikirkanlah baik-baik tentang berbagai keberhasilan kita mengatur Darwinisme, Marxisme, Nietzche-isme. Bagaimanapun juga, kita orang-orang Yahudi, harus melihat dengan jelas, betapa besarnya kehancuran yang ditimbulkan oleh tuntunan-tuntunan salah yang kita tanamkan ke dalam benak para Goyim (non-Yahudi) itu.

4. Kita perlu mengamati cara berpikir, karakter, dan kecenderungan dari berbagai bangsa agar terhindar dari ketergelinciran dalam politik dan dalam mengarahkan urusan-urusan administrasi. Keunggulan sistem kita ini, dimana komponen dari perlengkapannya adalah bisa bervariasi, yang penyediaannya disesuaikan dengan temperamen berbagai orang yang kita temui dalam perjalanan (upaya kita), bisa saja menemui kegagalan apabila aplikasi praktisnya tidak didasarkan pada (mengambil) kesimpulan atas pelajaran di masa lalu untuk pencerahan di masa kini.

5. Dalam kekuasaan berbagai Negara di masa kini terdapat sebuah kekuatan besar yang (dapat) menciptakan gerakan pemikiran di kalangan rakyat, yakni kekuatan Pers. Peran yang dimainkan oleh Pers tersebut adalah selalu menjadikan berbagai persyaratan kita itu untuk menjadi sesuatu yang selalu dibutuhkan, untuk memberikan suara atas berbagai keluhan rakyat, untuk mengekspresikan dan untuk menciptakan rasa ketidakpuasan dalam kalangan rakyat. Dalam Pers inilah kemenangan dari kebebasan untuk berbicara itu menemukan penjelmaannya. Tetapi negeri-negeri Goyim (non-Yahudi) itu belum tahu bagaimana cara menggunakan kekuatan ini; dan kekuatan ini telah jatuh kedalam kekuasaan kita. Melalui Pers ini lah kita berhasil meraih kekuasaan untuk mempengaruhi, sementara diri kita sendiri tetap berada dibelakang layar; berkat Pers jugalah kita berhasil membuat emas jatuh ke dalam kekuasaan kita, meski kita harus mendapatkannya dari hasil pertumpahan darah dan tetesan air mata. Tetapi itu lah bayaran kita, meski kita mengorbankan begitu banyak rakyat kita. Setiap korban (yang jatuh) dari pihak kita dalam pandangan Tuhan (kita) adalah bernilai seribu Goyim (non-Yahudi).
PROTOKOLAT (RENCANA) PARA TETUA ZION YANG BIJAK

PROTOKOLAT No. 3

1. Hari ini saya beritahukan anda sekalian bahwa tujuan kita saat ini hanyalah tinggal beberapa langkah lagi saja. Hanya tinggal satu ruang kecil lagi untuk dilintasi, dan seluruh perjalanan panjang yang telah kita tapaki itu kini siap untuk ditutup belitannya oleh sang simbol Ular, yang melambangkan rakyat kita. Ketika lingkaran itu menutup, maka  (berarti) semua negara Eropa akan terkurung di dalam belitannya bagaikan berada dalam sebuah kurungan jahat yang amat kuat.


2.  Berbagai skala konstitusi/Undang-Undang Dasar di masa kini tidak lama lagi akan segera menemukan kehancurannya, karena Undang-Undang itu (sebenarnya) telah kita susun dengan kekurangan tertentu dalam keakuratan keseimbangannya sehingga Undang-Undang itu bisa diombang-ambingkan ke kiri dan ke kanan tiada henti sampai skala konstitusi itu menjadi aus karena perputaran pada porosnya. Goyim (Non-Yahudi) merasa bahwa mereka telah mematri Undang-Undang itu dengan cukup kuat dan mereka menunggu sekian lama dengan harapan bahwa skala (Undang-Undang) itu akan mencapai keseimbangannya. Akan tetapi, yang menjadi porosnya yakni para raja/ penguasa yang berada diatas singgasana mereka itu terkurung oleh para wakil mereka yang bertindak bodoh, putus asa dan kebingungan oleh kekuasaan mereka sendiri yang tak terkendali serta tak bertanggungjawab. Kekuasaan ini mereka peroleh melalui teror yang dihembuskan ke dalam istana-istana (mereka). Karena mereka tidak memiliki cara untuk menjangkau ketengah-tengah rakyat mereka, maka tahta-tahta empuk itu tidak bisa lebih lama lagi mereka pertahankan; dan mereka tidak bisa lagi bertahan dari serangan para pemburu kekuasaan. Kita lah yang menciptakan jurang yang dalam yang memisahkan antara Kekuasaan Kedaulatan dengan kekuatan membabi-buta rakyat, sehingga kedua belah pihak sama-sama kehilangan kekuatannya, persis seperti halnya orang buta dengan tongkatnya, di mana keduanya tak berdaya (ketika) terpisahkan.

3. Dalam rangka menghasut para pemburu kekuasaan itu agar menyalahgunakan kekuasaan mereka, kita atur agar semua kekuatan itu (muncul) sebagai oposisi satu dengan yang lainnya, (sehingga) memutuskan kecenderungan bebas mereka untuk memperoleh kemandirian/independensi. Untuk tujuan ini lah kita hasut setiap bentuk perusahaan, kita persenjatai semua pihak, kita jadikan Penguasa/Kekuasaan sebagai target dari setiap ambisi (manusia). Negara-negara tersebut kita jadikan sebagai arena gladiator yang menjadi ajang dari begitu banyak isu perdebatan yang membingungkan didalamnya. Tidak berapa lama lagi kekacauan dan kebangkrutan pun akan mendunia.

4. Para penceloteh (maksudnya adalah: para wakil rakyat) tak kenal lelah memasuki berbagai pidato untuk menduduki Badan-Badan Parlementer dan Pemerintahan. Jurnalis-jurnalis yang berani dan penebar pamflet yang tak bermoral tiap hari (akan) menyerang para pejabat pemerintahan. Para penyalahguna kekuasaan akan membuat sentuhan akhir yang menyebabkan keruntuhan lembaga-lembaga tersebut, dan segala sesuatu pun akan berhamburan ke udara karena hantaman massa yang menggila.

KEMISKINAN ADALAH SENJATA KITA

5. Rakyat berada dalam belenggu kerja keras yang makin berat akibat kemiskinan yang semakin parah dari hari ke hari. Mereka dibelenggu oleh perbudakan dan penghambaan; yang dari sinilah, karena satu dan lain halnya, mereka mungkin membebaskan dirinya. Hal tersebut bisa diatasi, tetapi dengan suatu kehendak/keinginan yang mana mereka tidak bisa lari daripadanya. (Maka) kita masukkan lah kedalam Undang-Undang (konstitusi) itu suatu hak asasi bagi massa (rakyat) yang merupakan hak yang fiktif (semu) dan bukanlah hak asasi (dalam arti) yang sebenarnya. Semua itu disebut sebagai “Hak-Hak Asasi Manusia” yang (sebenarnya) hanya ada dalam cita-cita (mereka) saja, (karena) cita-cita itu tidak akan pernah bisa diwujudkan dalam kehidupan yang sebenarnya. Apa yang (sesungguhnya bisa) diperoleh para buruh dari kalangan rakyat jelata itu, yang bekerja dua kali lipat lebih berat, dihimpit oleh beban-beban hidupnya; (hanya) karena para penceloteh diberi hak berceloteh (maksudnya : wakil rakyat yang duduk di parlemen-parlemen), (hanya) karena para jurnalis diberi hak mencorat-coret segala omong-kosong yang bercampur-baur dengan (berita) yang benar; maka (pada dasarnya) rakyat jelata itu tidak mendapat keuntungan apa pun dari Undang-Undang (konstitusi) yang hanya menyisakan remah-remah roti belas kasihan, yang kita lemparkan dari meja kita sebagai balasan atas suara yang mereka berikan kepada kita, karena setuju pada apa yang kita diktekan, setuju dengan orang-orang yang kita tempatkan pada (posisi) Kekuasaan, yang sebenarnya (para Penguasa itu) hanyalah merupakan budak dari kantor-kantor agen kita ….. Hak Republik bagi seorang lelaki yang miskin itu tidak lebih hanyalah seberkas ironi pahit, karena untuk keperluan itu lah ia harus bekerja keras hampir setiap hari yang (pada dasarnya) memberinya sesuatu yang nyaris tak berarti, dan disisi lain merampas semua jaminan bagi dirinya untuk mendapatkan penghasilan yang rutin dan tertentu dengan membuatnya bergantung pada aksi-aksi pemogokan yang dilakukan oleh rekan-rekannya yang terkungkung oleh majikan-majikannya.

KITA (ZIONIS) MENDUKUNG KOMUNISME

6.  Orang-orang yang berada di bawah kendali kita itu telah menghancurkan kaum bangsawan, yang dahulunya adalah merupakan satu-satunya pertahanan mereka dan (bagaikan) ibu angkat bagi keuntungan diri mereka yang tak terpisahkan dengan kesejahteraan mereka. Sekarang, setelah kebangsawanan hancur, (maka) rakyat jatuh kedalam genggaman para bajingan pemutar uang yang kejam, yang telah meletakkan beban secara bengis dan kejam yang menjerat leher kaum buruh.

7.  Kita akan tampil diatas pentas sebagai penyelamat bagi kaum buruh dari apa yang menindas mereka, dimana (ketika itu) kita mengusulkan padanya untuk memasuki jajaran para pejuang kita — yakni : kaum Sosialis, Anarkis dan Komunis – yang kepada golongan-golongan ini selalu kita beri dukungan sesuai aturan persaudaraan sebagaimana yang dikatakan orang (yakni solidaritas seluruh ummat manusia) dari keramahtamahan dan sosialnya Masonry kita. Kaum bangsawan, yang diberi kenikmatan oleh undang-undang ketenagakerjaan dari para pekerja, sebenarnya tertarik untuk melihat para pekerjanya itu cukup pangan, sehat, dan kuat. Namun kita justru tertarik pada yang sebaliknya – yakni: pengurangan dan pembunuhan terhadap Goyim (Non-Yahudi). Kekuatan kita justru terletak pada kekurangan pangan yang kronis dan kelemahan fisik dari para pekerja karena dengan segala cara itulah mereka menjadi budak dari keinginan kita, dan mereka tidak akan dapat menemukan dengan kekuatan dirinya sendiri, suatu energi untuk menentang kemauan kita. Kelaparan menjadikan para kapitalis dapat mengatur pekerjanya dengan cara yang lebih meyakinkan lagi daripada apa yang diberikan oleh kaum bangsawan sebagai raja yang berkuasa secara sah.

8. Akibat (faktor) kekurangan, kecemburuan dan kebencian yang muncul itu, maka akan kita gerakkan massa, yang dengan kekuatan mereka (massa), akan kita sapu semua penghalang perjalanan kita.

9. Ketika waktunya tiba bagi sang Mesias terakhir* ini untuk dinobatkan, maka tangan-tangan yang sama inilah yang akan menyapu habis semua yang menjadi penghalang kita. (*Al Masih Dajjal)

10. Goyim (Non-Yahudi) telah kehilangan kebiasaan berpikirnya, kecuali jika mereka itu diminta atas saran dari para spesialis kita. Oleh karena itu mereka tidak bisa melihat kebutuhan yang mendesak dari apa yang akan kita adopsi secara sekaligus, disaat Kerajaan kita itu datang, katakanlah seperti ini, bahwa di sekolah-sekolah nasional perlu sekali diajarkan sebuah ilmu pengetahuan sederhana dan tulen, yang merupakan dasar dari segala ilmu pengetahuan, yaitu ilmu pengetahuan tentang struktur kehidupan manusia, tentang eksistensi sosial, yang membutuhkan pembagian kerja, yang berakibat pada pembagian manusia menjadi berbagai kelas dan kondisi (lapisan masyarakat). Hal ini perlu untuk kita ketahui bahwa karena adanya perbedaan dalam berbagai bentuk kegiatan manusia inilah maka tidak mungkin terjadi suatu kesetaraan, sehingga dia yang berkompromi terhadap seluruh kalangan adalah tidak bisa bertanggungjawab secara setara dihadapan hukum, kecuali akan berakibat pada kehormatan dirinya sendiri. Pengetahuan yang benar tentang struktur masyarakat, tetap menjadi suatu rahasia yang kita larang Goyim (Non-Yahudi) untuk mengetahuinya; akan memperlihatkan pada manusia bahwa berbagai jabatan dan pekerjaan itu haruslah tetap berada di dalam sebuah lingkaran tertentu, dimana berbagai jabatan dan pekerjaan itu tidak boleh menjadi sumber penderitaan manusia, yang timbul dari pendidikan yang tidak sesuai dengan pekerjaan, yang setiap individu itu disuruh untuk melakukannya. Setelah melalui studi yang mendalam tentang pengetahuan ini, orang-orang akan secara sukarela tunduk pada kekuasaan dan menerima posisinya sebagaimana yang telah ditunjuk oleh Negara. Disaat pengetahuan dan arahan telah kita berikan untuk perkembangan masyarakat, yang secara membabi buta percaya pada Media Cetak memberikan penghargaan padanya, berkat adanya desakan-desakan yang sebenarnya ditujukan untuk menyesatkan mereka dan berkat kedunguan mereka sendiri,  sebuah kebencian buta terhadap semua kondisi yang mereka anggap berada di luar diri mereka, karena mereka itu (sebenarnya) tidak memiliki pemahaman tentang makna kelas dan kondisi.

YAHUDI AKAN SELAMAT

11. Kebencian ini masih akan terus menggelembung sebagai akibat dari pengaruh krisis ekonomi, yang menghentikan perdagangan bursa dan memacetkan industri. Dengan metode perdagangan gelap (rahasia), yang terbuka hanya bagi kita sendiri, serta dengan bantuan emas yang semuanya berada dalam genggaman kita; maka krisis ekonomi dunia akan kita ciptakan, dimana secara serentak massa dari kalangan buruh akan kita turunkan ke jalan-jalan di seluruh negara Eropa. Massa ini akan menyerbu bersorak-sorai untuk menumpahkan darah manusia, sebagai akibat dari kebencian yang telah lama terpendam didalam diri mereka sejak kecil. Dan akan menjarahi semua harta benda yang mudah mereka ambil.

12. “Harta milik kita” tidak akan mereka sentuh, karena disaat serangan itu muncul maka  hal itu telah kita ketahui terlebih dahulu sebelumnya, sehingga kita dapat mengambil tindakan untuk melindungi harta milik kita.

13. Kita telah mendemonstrasikan bahwa kemajuan itu akan membawa semua Goyim (Non-Yahudi) pada alasaan kedaulatan. Kedzoliman kita akan tepat seperti itu; karena dengan cara itulah kita tahu bahwa penyiksaan bijaksana ini akan menenangkan semua keresahan dan membakar liberalisme keluar dari seluruh lembaga.

14. Ketika massa (rakyat) melihat bahwa segala jenis konsesi dan keikutsertaan itu diberikan kepada mereka atas nama kebebasan (freedom), maka massa (rakyat) membayangkan diri mereka sendiri sebagai tuan atas Penguasa yang berdaulat dan meretas jalan bagi mereka untuk menuju kekuasaan. Akan tetapi, secara alami, seperti halnya setiap orang buta, massa (rakyat) itu menemukan banyak sekali batu sandungan, sehingga mereka bersegera mencari sebuah panduan lain. Mereka tidak akan pernah punya keinginan untuk kembali ke Negaranya yang semula, namun mereka menyerahkan kekuatannya secara penuh dibawah kaki kita. Ingatlah Revolusi Besar Perancis, dimana kitalah yang memberi nama “Besar” itu: Rahasia-rahasia untuk mempersiapkan Revolusi Besar itu kita ketahui sangat jelas, karena seluruh rencana itu sebenarnya merupakan hasil karya dari tangan kita sendiri.

15. Sejak kita menggiring rakyat dari satu kekecewaan ke berbagai kekecewaan lainnya, maka pada akhirnya mereka pun terpaksa berpaling dari kita, menuju sang Raja Lalim keturunan Zion, yang sedang kita persiapkan untuk dunia ini.

16. Pada masa sekarang ini kita, merupakan sebuah kekuatan internasional yang tak terkalahkan, karena bila diserang oleh sebuah Negara, maka kita akan didukung oleh Negara-Negara lainnya. Kekuatan kita ini merupakan penipuan habis-habisan terhadap rakyat Goyim (Non-Yahudi), yang merangkak diatas perut mereka untuk meraih kekuasaan, tetapi tidak berbelas kasih terhadap kelemahan, tidak kenal ampun terhadap kekeliruan, dan sangat gemar pada tindak kejahatan, tidak mau memikul kontradiksi yang muncul dari sebuah sistem sosial bebas, tetapi bersabar pada kesyahidan dibawah kekerasan dari kedzoliman yang kejam – kualitas-kualitas seperti inilah yang membantu independensi kita. Dari para diktator utama masa sekarang inilah rakyat Goyim (Non-Yahudi) dengan penuh kesabaran menanggung derita, dan menahan berbagai siksaan berat semacam ini, karena mereka yang paling kurang sabar tentunya telah “memenggal kepala dua puluh raja” (maksudnya: kiasan tentang ekspresi kemurkaan seseorang).

17. Apakah penjelasan bagi fenomena ini, ketidakberurutan yang aneh dari sikap sekumpulan massa rakyat terhadap berbagai peristiwa yang tampak tertata-sama ?

18. Hal ini dapat dijelaskan dengan adanya fakta bahwa para diktator membisiki rakyat, melalui agen-agen mereka, bahwa praktek pelanggaran masyarakat ini mencederai Negara yang tujuan puncaknya adalah untuk mengamankan kesejahteraan rakyat, persaudaraan internasional, solidaritas, dan persamaan hak-hak mereka. Namun tentu saja, mereka tidak mengungkapkan kepada rakyat, bahwa penyatuan itu haruslah dicapai melalui kedaulatan/kekuasaan dibawah kita.

19. Dengan demikian rakyat (akan) mengutuk yang jujur (lurus) dan membebaskan (pihak) yang berdosa/bersalah, membujuk dan terus membujuk bahwa hal itu dapat dilakukan sebagaimana yang diinginkan. Berkat keadaan seperti inilah maka rakyat merusak setiap jenis stabilitas dan menciptakan kekacauan pada setiap langkah mereka.

20. Kata “kebebasan” itu (akan) membawa berbagai kelompok manusia kepada penentangan terhadap setiap jenis kekuatan, melawan setiap otoritas, bahkan menentang Tuhan dan hukum alam juga. Untuk alasan inilah, ketika telah sampai pada kerajaan kita, (maka kita) akan menghapuskan kata tersebut (“kebebasan”) dari kamus kehidupan, karena mengimplikasikan prinsip kekuatan brutal yang (dapat) membawa massa menjadi binatang buas yang haus darah.

21. Memang benar, “binatang-binatang buas” ini pasti jatuh tertidur lelap lagi setelah mereka kenyang minum darah, sehingga pada saat itulah dengan mudah (dapat) dipaku ke rantai-rantai (pengikat) mereka. Akan tetapi, jika mereka tidak diberi darah, (maka) mereka tidak akan pernah bisa tidur dan akan terus berkelahi.


Komentar :

Demikianlah, bunyi Protokolat Zionisme ke-2 dan 3, yang bila disimpulkan secara ringkas adalah sebagai berikut:

1.   Zionis Yahudi akan menjadikan peperangan sebagai jalan untuk mengikat Negara-Negara yang dibantunya.

2.   Para penyelenggara masyarakat (di berbagai negara yang telah berada dalam cengkeraman Yahudi) itu, akan dipilih dari kalangan rakyat yang memiliki sikap tunduk-patuh bagaikan budak pada Yahudi, sehingga dengan mudah dijadikan pion-pion oleh Yahudi untuk menjalankan kepentingannya diberbagai penjuru dunia.

3.   Berbagai teori yang merusak seperti Darwinisme, Marxisme, Nietzche-isme akan ditanamkan oleh Yahudi kedalam pikiran Goyim (Non-Yahudi) untuk menimbulkan kehancuran bagi mereka (Non-Yahudi).

4.   Yahudi akan menggunakan kekuatan Pers (Media Massa) untuk mengontrol dunia (baik mengendalikan pemerintahan, mengendalikan massa / rakyat, mengontrol arus informasi, sistem keuangan, dsbnya) dari belakang layar.

5.  Sistem konstitusi (Undang-Undang) yang diciptakan oleh Yahudi itu sengaja dibuat dengan ketidak-akuratan atau ketidakseimbangan, agar negara-negara yang berada dalam cengkraman mereka (Yahudi) senantiasa berada dalam kekacauan, baik kekacauan dalam sistem pemerintahannya (Penguasa-nya), maupun kekacauan / kecekcokan diantara rakyatnya.

6.   Hak Asasi Manusia (HAM) yang diciptakan oleh Yahudi itu hanyalah Hak Asasi yang bersifat semu / fiktif belaka, bukan Hak Asasi dalam makna yang sebenarnya.

7.   Freemasonry Yahudi & Zionis-nya mendukung golongan pemikiran sosialis, Anarkis dan Komunis => ramalan tentang Kiamat salah satu contohnya.

8.   Kapitalisme digunakan Yahudi untuk menjerat dan menekan rakyat, serta melakukan pengurangan dan pembunuhan terhadap Goyim (Non-Yahudi).

9.   Zionis Yahudi lah yang menciptakan Krisis Ekonomi Dunia.

10. Zionis Yahudi sedang mempersiapkan kedatangan “mesias Penguasa Dunia” mereka (maksudnya : al-Masihud Dajjaal)

11.  Pada saat ini, mereka (Yahudi dengan Zionisme-nya) merupakan kekuatan internasional yang tak terkalahkan, karena apabila mereka diserang oleh satu Negara, maka Negara-Negara lainnya akan membelanya.

12. Kata "KEBEBASAN" (freedom) dapat menjadikan berbagai kelompok manusia menentang terhadap setiap jenis kekuatan, berbagai otoritas, bahkan digunakan untuk menentang Allah dan hukum alam. Jika kerajaan Zionis Yahudi sudah terbentuk, maka kata "KEBEBASAN" (freedom) akan dihapus (dari kamus) mereka (maksudnya: Tidak ada lagi kebebasan bagi manusia, ketika kerajaan Zionis Yahudi telah terbentuk)

Demikianlah, betapa mengerikannya rencana/agenda Freemasonry Yahudi dengan Zionisme-nya itu untuk menguasai dunia. Dan apa yang menjadi rencana mereka tersebut sungguh-sungguh nyata dan dapat kita rasakan sendiri keberadaannya disekitar kita. Oleh karena itu, wahai kaum Muslimin, bagian dari kita mengkaji perkara Freemasonry Yahudi dan (minimal) 9 tantangan Ummat Islam ini adalah untuk membuka kesadaran kaum Muslimin, agar kaum Muslimin bangkit, kembali kepada dien-nya, menuntut ilmu dien dengan pemahaman yang benar, istiqomah diatasnya, mengamalkan dan mendakwahkannya, serta ber-amar ma’ruf dan nahi mungkar untuk mencegah kemungkaran yang semakin hari semakin merebak dari berbagai segi.


SELANJUTNYA BACA DISINI

 

Tidak ada komentar

Posting Komentar