Ungkap Salib dan Penyaliban

Pisces, lambang awal mula Kristen

Salib adalah lambang yang sangat tua yang terdapat di dunia jauh sebelum lahirnya Nabi Isa atau Yesus. Pada awalnya orang-orang Kristen tidak menggunakan salib sebagai lambang Kekristenan mereka. Benda ini tidak termasuk dalam daftar pertama lambang-lambang Kristen yang disediakan oleh St. Clement. Mulanya yang mereka gunakan justru bintang ikan (Pisces) dan anak domba sebagai lambang Penyelamatnya.

Lambang Pisces yang pertama kali digunakan Kristen di Roma


Awal mula salib adalah salah satu rasi bintang yang digunakan untuk menandai langit di selatan semenjak zaman awal peradaban manusia. Kemudian oleh kaum-kaum terdahulu yang menyembah bintang salib digunakan sebagai lambang bagi para dewa mereka.

Konstelasi Bintang Selatang yang membentuk "Salib"

Ketika lambang salib akhirnya dipakai, orang-orang Kristen sempat merasa enggan terhadap gambar seorang laki-laki yang tergantung pada salib. Hal ini tidak pernah dilakukan Gereja Kristen sebelum abad ke tujuh.

Relief "Salib Pagan" di India 2000 tahun SM

Faktanya, salib dengan orang tergantung padanya telah dimasukkan oleh orang Romawi dari India berabad-abad sebelum zaman Kristen.

Apa kata para sejarawan tentang penggunaan lambang salib?

Walker berkata, “Orang-orang Kristen awal bahkan menolak salib karena (bersifat) pagan. Patung-patung Yesus awal tidak menggambarkan dia di atas salib, tetapi dalam samaran ‘Gembala yang Baik’ yang membawa domba.” (Acharya, The Christ Conspiracy).

Churchward mengatakan, “Pada dasarnya Salib merupakan tanda astronomi. Salib dengan lengan sama panjang menunjukkan waktu siang dan malam yang sama panjang, dan merupakan tanda equinox.”


Para "alcemist" menggunakan "Salib" untuk Penelitian

Sedangkan Derek Patridge menyatakan, “Yang ditunjukkan oleh salib dengan lingkaran di dalamnya adalah sebenarnya matahari yang mengecil atau mati di zodiac, dan bukan orang.”

Encyclopedia of Funk and Wagnalls menyebutkan bahwa “Tanda salib sudah digunakan sebagai lambang sebelum zaman Kristen.”

Di Italia di mana terletak Roma yang menjadi salah satu pusat paling awal bagi penyebaran agama Kristen, terdapat salib sebagai peninggalan dari zaman prasejarah.

Salib Keltik Pra-Kristen banyak ditemukan di tepi Sungai Shannon di Irlandia ditemukan dengan gambar relief dewa bumi dan roh hutan.



Salib-salib Keltik di Eropa yang telah ada semenjak 1200 SM

Di Mesir purba, yang memuja dewa-dewi yang mati menebus dosa dengan darah, salib dijadikan lambang keagamaan yang umumnya berbentuk huruf T, yang oleh para ahli disebut dengan Tau. Ada pula salib Tau yang di atasnya dipasang sebuah “gagang” yang berupa lingkaran. Lingkaran itu melambangkan kekekalan.

Ankh Mesir atau Salib Ansata (crux ansata) salah satu lambang pagan Mesir



Sejarawan barat meyakini bahwa konsep Maria dan Yesus 
adalah duplikasi dari Isis dan Horus
   
Salib yang di atasnya bergagang lingkaran itu melambangkan kekelalan hidup atau kehidupan yang abadi. Salib berlingkaran (crux ansata/salib ankh) biasa dipakai di leher para pendeta Mesir kuno sebagai kalung. Di kalangan berbagai bangsa purba di sekitar wilayah Mediterania, termasuk Funisia yang bertetangga dengan Palestina, lambang salib Mesir itu juga mengandung pengertian hikmah atau kebijaksanaan rahasia.



Berbagai jenis "Salib" yang digunakan semenjak "Pra-Kristen" hingga sekarang

Selain Salib Tau terdapat satu lagi jenis salib yang disebut dengan Salib Berlengan Sama Panjang. Salib ini telah dikenal di seluruh dunia purba. Oleh para ahli dikatakan bahwa di kalangan dunia purba salib ini melambangkan keempat unsur (bumi, udara, air, dan api) yang dipandang sebagai sumber penciptaan segala sesuatu. Unsur-unsur itu dipandang sebagai yang abadi, sehingga segala sesuatu yang tercipta darinya, tidak akan pernah musnah, sekalipun berubah-ubah.

"Swastika" atau Salib Berlengan Panjang
 
Lambang-lambang Swastika di berbagai kebudayaan

Salib berlengan panjang juga digunakan sebagai pemberi tanda (berupa gambar) pada makanan suci maupun wadah-wadah yang berisi air suci keagamaan. Penggunaan salib ini terdapat di kalangan bangsa-bangsa Assyiria, Babilonia, Persia purba, bahkan di benua Amerika sebelum datangnya agama Kristen.

Relief Salib Swastika di Eropa ribuan tahun sebelum Kristen

 


"Swastika" berumur 5000 tahun SM di Samara, Iraq

Bentuk lain salib jenis ini adalah swastika. Ini sebenarnya adalah salib berlengan panjang, yang bagian ujung lengannya tertekuk atau dipatahkan menurut arah yang sama (seperti arah jarum jam). Menurut para ahli, ujung lengan yang tertekuk itu asal mulanya melengkung, yang apabila diteruskan akan membentuk lingkaran yang memanifestasikan lambang matahari.

Encyclopedia of Funk and Wagnalls mengatakan, “Bentuk atau model ini adalah salah satu lambang paling awal yang terkenal yang telah dibuat oleh manusia, dan salah satu lambang yang paling menyebar di kalangan bangsa-bangsa primitif. Lambang ini terdapat di seluruh benua selain Australia, dan merupakan lambang dewa matahari, dari Apollo (Romawi), Odin (Viking) sampai Quetzalcoatl (Aztec). Lambang ini masih bertahan hidup sebagai lambang keagamaan di India di kalangan para penganut agama Budha dan agama Jain, serta di China dan Jepang, maupun di kalangan suku-suku Indian di Amerika Utara yang masih meneruskan praktek shaman dan pengobatan perdukunan.” Udeh tahu budaya paganisme.....

Dalam Encyclopedia Britannica, Prof. Shepherd menulis, Bentuk-bentuk salib telah digunakan sebagai lambang, religius atau lainnya, jauh sebelum zaman Masehi, di hampir semua bagian dunia. Dua bentuk salib Pra-Kristen telah menjadi mode dalam Kekristenan. Lambang hieroglyph Mesir tentang kehidupan (salib ankh, salib Tau dengan lingkaran di atasnya) dipungut dan digunakan secara luas pada monumen-monumen Kristen Koptik. Salib Swastika (crux gammata), yang terdiri atas empat huruf gamma kapital Yunani, ditandakan pada banyak nisan makam Kristen dini sebagai lambang yang tersamar. Lambang ini tersebar luas sebelum zaman Kristen di Eropa, Asia, dan Amerika dan umumnya dianggap sebagai lambang matahari atau api. Dari situlah makna sumber kehidupan berasal.

Di beberapa tempat di dunia ini, ujung tekukan pada salib swastika diberi gambar telapak kaki yang menandakan adanya gerak “berjalan”. Di tempat lain, ada pula yang menggambari ujung swastika dengan gambar burung yang menggambarkan gerak terbangnya matahari di angkasa. Atau gambar ikan, yang mengisyaratkan matahari menyelam di laut di bawah muka bumi setelah tenggelam di malam hari dan sebelum kembali terbit keesokan harinya.

 

Burung dan Dewa Matahari (Swastika Nazi Jerman)

 

Swastika Zionist dan Swastika Dewa Matahari

Bagaimanapun, salib merupakan lambang Dewa Matahari. Karena matahari hanya satu bagi seluruh dunia, maka dengan sendirinya di mana-mana di dunia ini, apabila mereka memuja Dewa Matahari maka lambang dan kepercayaannya akan mirip.


"Sun Of God" Persamaan Dewa Matahari Keltik dan Dewa Matahari Aztec

Demikian halnya antara kepercayaan pagan dengan kepercayaan Kristen. Sejak ribuan tahun sebelumnya hingga jaman penyebaran agama Kristen di wilayah Mediterania, telah terdapat agama-agama yang meyakini dewa-dewi yang menderita, disalib dan mati menebus dosa.

Riwayat-riwayat dan waktu penyaliban Yesus yang terdapat dalam doktrin Kristen juga sangat serupa dengan kepercayaan pagan, yakni berkisar antara tanggal 21-25 Maret. Justinus Martir dapat saja berapologi bahwa iblis yang mendengar ramalan-ramalan para nabi besar sebelumnya, meniru ajaran itu sebelum adanya agama Kristen itu sendiri. Tapi pada dasarnya jenis-jenis salib ini digunakan berbagai macam kaum pagan untuk menyembah dewa matahari mereka semenjak berbagai peradaban kuno dunia mucul.

 Penyembahan Kepada Salib

Ia melakukan apa yang benar di mata YAHWEH (TUHAN BAHASA YAHUDI), tepat seperti yang dilakukan Daud, bapa leluhurnya. Dialah yang menjauhkan bukit-bukit pengorbanan dan yang meremukkan tugu-tugu berhala dan yang menebang tiang-tiang berhala dan yang menghancurkan ular tembaga yang dibuat Musa, sebab sampai pada masa itu orang Israel memang masih membakar korban bagi ular itu yang namanya disebut Nehustan. (2 Raja-raja 18:3-4)
10 Perintah Allah Buka DISINI
Sepuluh Perintah Allah, Sepuluh Firman Allah, atau Dasa Titah atau bahasa Latinnya Dekalog (δέκα λόγοι) adalah daftar perintah agama dan moral, yang merupakan sepuluh perintah yang ditulis oleh Tuhan dan diberikan kepada bangsa Israel melalui perantaraan Musa di gunung Sinai dalam bentuk dua loh (tablet) batu. Perintah-perintah tersebut memiliki keistimewaan yang terkenal dalam agama Yahudi dan Kristen. Frasa 'Sepuluh Perintah' secara biasa menunjuk kepada bacaan yang sangat serupa dalam Keluaran 20:2-17 dan Ulangan 5:6-21. Sebagian membedakan 'Etiket Dekalog' dengan seri Sepuluh Perintah dalam Keluaran 34 yang dinamakan 'Ritual Dekalog'.

Sepuluh Perintah Tuhan ini terdapat juga di dalam Ulangan 5:6-21. Versi Ulangan mengandung sedikit perbedaan dibandingkan dengan versi Keluaran. Dalam Kitab Keluaran dikatakan bahwa perintah untuk merayakan hari Sabat merujuk pada kisah pekerjaan TUHAN Allah pada Penciptaan. TUHAN Allah sendiri bekerja selama enam hari dalam menciptakan langit, bumi dan segala isinya, dan pada hari yang ketujuh TUHAN berhenti bekerja dan memberkati hari itu (Keluaran 20:10-11). Sementara itu dalam Kitab Ulangan, perayaan hari Sabat merujuk pada kisah pembebasan Israel dari perbudakan di Mesir. Hari Sabat harus dirayakan untuk memberikan kesempatan beristirahat kepada setiap hewan yang ada karena bangsa Israel sendiri pun dulunya adalah bangsa budak yang kemudian diberikan kebebasan oleh Allah. Karena itu, sekarang Israel pun dilarang memperbudak orang lain, dan makhluk lainnya (Ulangan 5:14-15).

Berikut isi kesepuluh perintah tersebut :

Lalu Allah mengucapkan segala firman ini:(20:1)

1.  "Akulah TUHAN, Allahmu, yang membawa engkau keluar dari tanah Mesir, dari tempat perbudakan.(20:2) 

 
2.  Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku.(20:3)

3.  Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apapun yang ada di langit di atas, atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air di bawah bumi.(20:4) Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab Aku, TUHAN, Allahmu, adalah Allah yang cemburu, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat dari orang-orang yang membenci Aku,(20:5)tetapi Aku menunjukkan kasih setia kepada beribu-ribu orang, yaitu mereka yang mengasihi Aku dan yang berpegang pada perintah-perintah-Ku.(20:6)  

catatan :  kata yang sebab Aku, TUHAN, Allahmu, adalah Allah yang cemburu, adalah maksudnya bagimu patung yang menyerupai apapun (berhala).

4.  Jangan menyebut nama TUHAN, Allahmu, dengan sembarangan, sebab TUHAN akan memandang bersalah orang yang menyebut nama-Nya dengan sembarangan.(20:7) Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat:(20:8), enam hari lamanya engkau akan bekerja dan melakukan segala pekerjaanmu(20:9) tetapi hari ketujuh adalah hari Sabat TUHAN, Allahmu; maka jangan melakukan sesuatu pekerjaan, engkau atau anakmu laki-laki, atau anakmu perempuan, atau hambamu laki-laki, atau hambamu perempuan, atau hewanmu atau orang asing yang di tempat kediamanmu.(20:10), Sebab enam hari lamanya TUHAN menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya, dan Ia berhenti pada hari ketujuh; itulah sebabnya TUHAN memberkati hari Sabat dan menguduskannya.(20:11)
.
   
5. Hormatilah ayahmu dan ibumu, supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu.(20:12)
   

6.  Jangan membunuh.(20:13)

7.  Jangan berzinah.(20:14)

8.  Jangan mencuri.(20:15)

9.  Jangan mengucapkan saksi dusta tentang sesamamu.(20:16)

10. Jangan mengingini rumah sesamamu; jangan mengingini isterinya, atau hambanya laki-laki, atau hambanya perempuan, atau lembunya atau keledainya, atau apapun yang dipunyai sesamamu."(20:17)

(Beda sekali dengan isinya dengan kitab Talmud kitab Yahudi Zionist sekarang "ayat-ayat setan kitab Talmud" ini sih kitab keong racun - Baca disini dan disini)

1. Tindakan yang dilakukan oleh umat YAHWEH atas pengaruh faktor luar (berasal dari kepercayaan pagan/kafir) yaitu ”simbol Tamus” dan

2. Faktor dalam (diciptakan oleh umat-Nya sendiri) yaitu ”salib Nehustan” dan


3. ”Salib Yahshua,” perubahan arti dari salib–dari lambang kutukan menjadi objek penyembahan.


Dalam setiap sejarah Israel selalu didapati orang-orang yang berontak kepada YAHWEH, Elohim mereka dan orang-orang yang setia (remnant) kepada-Nya. Sedihnya, pada umumnya yang memberontak adalah kelompok mayoritas (dipimpin oleh raja atau penguasa atau imam) dan sisanya yang setia hanyalah sebagian kecil.

YAHWEH, Pencipta langit dan bumi, telah memberi sepuluh hukum kepada Musa – hukum yang tertulis dalam dua lempengan batu melalui jari-Nya sendiri (Kel 31:18). 


Ia dengan tegas melarang umat-Nya (pada perintah pertama dan kedua) untuk tidak menyembah elohim lain selain DIA sendiri, melarang mereka membuat patung apa pun dan melarang mereka untuk memberi hormat (bow down), menyembah, apalagi beribadah kepada benda-benda tersebut (Kel 20:3-6).  

Jelas disini juga nabi Musa a.s melarang menyembah berhala.

Dan ini diingatkan kembali oleh Firman Elohim yang telah menjelma menjadi manusia, Yahshua Ha Mashiah (Yoh 1:1-2,14) bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa (YAHWEH) dalam roh dan kebenaran...

Elohim itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran.” (4:23-24)

Latar belakang sejarah : Raja Hizkia /Hizqiyah (arti namannya: Dikuatkan YAHWEH) memerintah sekitar 729 – 696 BC. Saat ia menjadi raja Kerajaan Yehuda (Israel Selatan), kerajaannya ada dalam kekuasaan Kerajaan Asyur (sekarang Irak utara). Penduduk Israel Utara sudah dalam pembuangan, dan diisi oleh orang-orang dari Babel dan negeri-negeri lainnya (17:6,23-24), dan Syria/Aram di bawah kuasa Asyur (16:9). Ahas, bapanya Hizkia, telah mengambil pola penyembahan berhala Kerajaan Asyur (16:10-18).


Penyembahan kepada deiti-deiti asing di kedua kerajaan ini sudah begitu dalam dan komplek (bermula dari kejatuhan Salomo lalu ditambah dengan dosa Yerobeam), itulah sebabnya YAHWEH marah ; mereka dibuang dari Tanah Perjanjian (Israel / Kanaan), dan dikuasai oleh musuh (17:7-19). Namun ketika raja Hizkia memerintah ia mengadakan suatu reformasi rohani yang besar-besaran, membawa umat YAHWEH kembali kepada-Nya. Asyur (Kurdistan) dan Babilonia (di selatan Kurdistan) adalah dua kerajaan yang saling menguasai satu dengan lainnya dan terkadang bersatu, keduanya terdapat di Irak.

Pemakain tanda salib sebagai objek penyembahan sudah dikenal jauh sebelum kematian Yahshua di kayu salib, itu sudah ada sejak jaman kerajaan Babilonia dan kemudian dipakai oleh kerajaan Yunani lalu ketika kerajaan Romawi menggantikan posisi Yunani sebagai penguasa besar dunia, pemimpin-pemimpin Romawi mentranfer semua kepercayaan Yunani tersebut kedalam agama kerajaannya. Berikut ini adalah beberapa contohnya : 

1. Simbul Tamus/Tammuz (“Salib Babilonia”)

Tradisi Babilonia kuno berkata, Nimrod mati kemudian disembah sebagai dewa matahari, istrinya ratu Semiramis mengandung (dari hubungan gelap) dan melahirkan anak laki yang diberi nama Tamus, suatu inkarnasi dari Nimrod, ibunya berkata. Tamus kemudian terbunuh oleh babi liar. Setelah Semiramis menangisi-nya selama 40 hari, Tamus bangkit kembali. Dari sinilah lahirnya suatu agama ‘kebangkitan palsu’ yang berputar-putar sekitar ”penyembahan seorang ibu dan putranya.” Semiramis disembah sebagai dewi bulan dipanggil sebagai Asytoret dikenal juga sebagai ”Ratu Surga / the Queen of Heaven” dan Tamus sebagai dewa putra Matahari (the son of the Sun-god) / dewa Kesuburan.




Untuk diingat, pada tradisi kuno raja / pengeran / penguasa mereka disembah juga sebagai dewa dan dewi, tidak sedikit dari mereka yang bahkan menyatakan sebagai dewa dan dewi. 


Pada masa pembuangan Israel di Babilon masih ada orang-orang Israel yang menyembah Asytoret (Ishtar; namanya di Babilon) (Yer 7:18; 44:17-19) dan di Yerusalem menangisi dewa Tamus (Yez 8:14). 


Mungkin Anda bertanya apa hubungannya semua di atas ini dengan penyembahan kepada salib? Jawaban sederhananya ialah jika kita berada di hutan rimba, kompas adalah alat untuk mengetahui di mana posisi kita berada. Perjalanan ”kepercayaan Kristen” sudah berjalan ribuan tahun untuk itu kita perlu kompas untuk tetap mengetahui di mana posisi kita di mata Elohim. 

Kalau begitu menyembah Yesus yang disalib = Menyembah sama dengan menyembah dewa-dewi dalam keyakinan agama lain seperti konghucu (dewi kwan im) dunk haa...haa...haa pastuuuur?

Ini katanya Kitab-kitab Perjanjian Lama yang dijadikan referensinya :

Kitab Yeremia 7:18; 44:17-19 mencatat para penyembah kepada dewi bulan Asytoret/Ashtaroth membuat adonan/kue-kue yang serupa dengan gambar dewi tersebut untuk dipersembahkan kepada ratu surga. 

Kue-kue manis (”roti manis” orang Indonesia menyebutnya) ini berbentuk bulat (perwakilan dari symbol bulan) dengan tanda salib/silang diatasnya, di jaman modern ini dikenal sebagai “hot cross buns”, itu adalah kue dengan simbul Tamus, berasal dari Babylonia seperti gambar nomor 5. 



Juga dipakai pada wafer (roti) Perjamuan Suci gereja Roma Katolik dan sejenisnya.

Alexander Hislop menyatakan bahwa, mistik “Tau” '...tahu sumedang kale digoreng enak....lolz – bentuk asli yang sebenarnya dari huruf “T” (inisial dari nama Tamus) ialah berbentuk “salib” [seperti huruf ”t” kecil tanpa lengkungan; gambar 1] di dalam suku Kaldian/ Kasdim kuno (Asur/Assyria) dan Mesir kuno, bisa terlihat pada koin-koinnya. 


Orang-orang Yunani mempersembahkan kue-kue suci kepada Astarte … yang mereka sebut bous (banteng), dengan symbol banteng pada kue tersebut, dan dari akkusatif ’boun’diduga kata ’bun’ (roti manis bulat) ini diambil (Encyc. Brit. 4:796).  Kepercayaan Mesir Kuno itu kan Paganisme penyembahan kepada dewa Matahari. lolz

Bentuk silang/cross pada roti manis bulat adalah huruf ”T”  inisial dari Sun-god Tammuz. Tepatnya, satu dari symbol-symbol Mithra “adalah sebuah silang / cross yang dibentuk oleh garis pergeseran matahari yang nampak di bumi dan garis ekuator pada waktu siang dan malam sama lama” was a cross formed by the ecliptic and celestial equator at the equinox (Timaeus, ”Plato’s Dialogue”). Dan, Tanda silang/cross dengan lingkaran melingkarnya adalah symbol kuno dari deiti matahari Babilonia (Goldsmith’s Ancient Pagan symbols). Mesir purba mempunyai bentuk salib Ankh/Crux Ansata (dalam bahasa Latin: “pegangan salib”) sebagai “symbol kehidupan” (gambar 4), apabila “pegangan” diambil yang tersisa adalah huruf “T”. 

Penyembahan kepada benda-benda cakrawala (matahari, bulan dan bintang) sudah berakar jauh sebelum Abraham dipanggil keluar dari penyembahan berhala. 

Lalu apakah Abraham / Nabi Ibrahim a.s tidak menghancurkan berhala-hala itu,  Itu  Fitnah terhadap Nabi Ibrahim alaihissalam.

Dakwah Nabi Ibrahim kepada penduduk Hiran dan Babil

Di zaman Nabi Ibrahim ‘alaihissalam orang-orang menyembah bintang-bintang dan patung-patung.

Yang menyembah bintang-bintang adalah penduduk Hiran, sedangkan yang menyembah patung adalah penduduk Babil.

Nabi Ibrahim ‘alaihissalam berdakwah kepada penduduk Hiran

Penduduk Hiran adalah para penyembah bintang-bintang. Beliau mengajak kaumnya berpikir memperhatikan benda-benda langit; apa pantas benda-benda tersebut disembah. Disebutkan kisahnya dalam Al Qur’an sbb.:
Ketika malam telah gelap, dia melihat sebuah bintang dia berkata, “Ini(kah) Tuhanku?” Tetapi ketika bintang itu tenggelam dia berkata, “Saya tidak suka kepada yang tenggelam.”

Kemudian ketika dia melihat bulan terbit dia berkata, “Ini(kah) Tuhanku?” Tetapi setelah bulan itu terbenam, dia berkata, “Sesungguhnya jika Tuhanku tidak memberi petunjuk kepadaku, pastilah aku termasuk orang yang sesat.”
Kemudian ketika ia melihat matahari terbit, dia berkata, “Ini(kah) Tuhanku?”, ini yang lebih besar.” Maka ketika matahari itu terbenam, dia berkata, “Wahai kaumku! Sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yang kamu persekutukan. (lih. Surat Al An’aam: 75-80)

Di beberapa ayat tersebut Nabi Ibrahim mengajak kaumnya berpikir jernih tentang kelayakan menyembah hayaakil (benda-benda langit)?”,

Setelah menjelaskan kepada kaumnya tentang batilnya menyembah benda-benda langit ini, Nabi Ibrahim berkata,
“Wahai kaumku! Sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yang kamu persekutukan.–Sesungguhnya aku menghadapkan diriku kepada Rabb yang menciptakan langit dan bumi, dengan cenderung kepada agama yang benar, dan aku bukanlah termasuk orang-orang yang mempersekutukan Tuhan. (Al An’aam: 78-79)

Demikianlah ajaran Nabi Ibrahim, ajarannya adalah ajaran para nabi dari Nabi Adam sampai Nabi Muhammad shallalllahu ‘alaihi wa sallam, yaitu tauhid (beribadah hanya kepada Allah dan meniadakan sesembahan selain-Nya). 

Allah Subhaanahu wa Ta’aala berfirman : "Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah malam, siang, matahari dan bulan. janganlah sembah matahari maupun bulan, tetapi sembahlah Allah yang menciptakannya, jika Dialah yang kamu sembah".  (Fushshilat: 37)


Nabi Ibrahim ‘alaihissalam berdakwah kepada penduduk Babil

Penduduk Babil adalah penduduk yang  menyembah patung-patung.

Nabi Ibrahim ‘alaihis salam juga keluar menuju tempat peribadatan kaumnya untuk mengajak kaumnya menyembah Allah, saat sampai di sana, Beliau mendapatkan kaumnya sedang tekun menyembah patung yang banyak jumlahnya, mereka menyembahnya, merendahkan diri di hadapannya serta meminta dipenuhi kebutuhan mereka kepadanya, maka Nabi Ibrahim tampil dan berkata, “Patung-patung apakah ini yang kamu tekun beribadah kepadanya?” (Al Anbiya’: 52)

Kaumnya menjawab, “Kami mendapati bapak-bapak kami menyembahnya.” (Al Anbiya’: 53)

Demikianlah kaumnya, mereka tidak memiliki alasan terhadap perbuatan mereka selain mengikuti nenek-moyang mereka yang sesat.

Ibrahim berkata lagi, “Sesungguhnya kamu dan bapak-bapakmu berada dalam kesesatan yang nyata. ” (Al Anbiyaa’ : 54)

Kaumnya menjawab, “Apakah kamu datang kepada kami dengan sungguh-sungguh ataukah kamu termasuk orang-orang yang bermain-main?” (Al Anbiyaa’ : 55)


Ibrahim menjawab, “Sebenarnya Tuhan kamu ialah Tuhan langit dan bumi yang telah menciptakannya: dan aku termasuk orang-orang yang dapat memberikan bukti atas yang demikian itu.” (Al Anbiyaa’: 56)

Ketika Nabi Ibrahim ‘alaihis salam melihat kaumnya tetap kokoh di atas penyembahan kepada patung, maka Beliau memikirkan bagaimana caranya menghancurkan patung-patung itu agar mereka mau berpikir.

Abu Ishaq mengatakan dari Abul Ahwash dari Abdullah, ia berkata,

“Ketika kaum Nabi Ibrahim keluar menuju tempat mereka berhari raya, kaumnya –ada yang mengatakan “bapaknya”- melewati Nabi Ibrahim sambil berkata, “Wahai Ibrahim, mengapa kamu tidak ikut bersama kami?” Ibrahim menjawab, “Sesungguhnya aku sedang sakit dari kemarin,” Nabi Ibrahim pun melanjutkan kata-katanya, “Demi Allah, sesungguhnya aku akan melakukan tipu daya terhadap berhala-berhalamu setelah kamu pergi meninggalkannya.” Maka salah seorang di antara kaumnya ada yang mendengar kata-kata itu.

Dengan diam-diam Nabi Ibrahim ‘alaihis salam pergi menuju ke tempat  patung-patung itu berada, saat melihat di hadapan patung-patung itu banyak makanan, maka Ibrahim mengejek  patung-patung itu dengan berkata, “Mengapa kalian tidak makan dan mengapa kalian tidak bicara-bicara?”


"Segeralah Nabi Ibrahim menghancurkan berhala-berhala hingga terpotong-potong menggunakan kapaknya, kecuali berhala yang paling besar." (surat : Al-Anbiyaa Ayat : 58)

Lalu, Nabi Ibrahim menaruh kapaknya (yang digunakan untuk menghancurkan patung-patung) di tangan patung yang paling besar, agar kaumnya mengira bahwa patung inilah yang menghancurkannya dan ia tidak rela ada yang menyembah selainnya.

Ketika kaumnya kembali mendatangi tempat patung yang mereka sembah dan melihat apa yang terjadi,

Mereka berkata, “Siapakah yang melakukan perbuatan ini terhadap tuhan-tuhan  kami, sesungguhnya dia termasuk orang-orang yang zalim.”(Al Anbiyaa’ : 59)

salah seorang di antara mereka berkata, “Kami dengar ada seorang pemuda yang mencela berhala-berhala ini yang bernama Ibrahim “(Al Anbiyaa’ : 60)

Kaumnya berkata, “Bawalah dia dengan diperlihatkan kepada orang banyak, agar mereka menyaksikan”. (Al Anbiyaa’ : 61)

Nabi Ibrahim pun dihadapkan kepada mereka dan disidang, “Apakah kamu yang melakukan perbuatan ini terhadap tuhan-tuhan kami, wahai Ibrahim?” (Al Anbiyaa’ : 62)

Ibrahim menjawab, “Sebenarnya patung yang besar itulah yang melakukannya, maka tanyakanlah kepada berhala itu, jika mereka dapat berbicara”. (Al Anbiyaa’ : 63)

Maksud perkataan Nabi Ibrahim  adalah agar kaumnya mau berpikir, bahwa patung adalah benda mati yang tidak dapat berbicara sehingga tidak pantas disembah tanpa perlu dijelaskan lagi oleh Nabi Ibrahim ‘alaihis salaam.

Maka mereka kembali kepada kesadaran mereka dan  berkata, “Sesungguhnya kamu sekalian adalah orang-orang yang menganiaya”, (Al Anbiyaa’ : 64) Yakni karena meninggalkan patung-patung itu tanpa dijaga.

Kepala mereka pun menjadi tertunduk, setelah itu mereka berkata kepada Ibrahim:

“Sesungguhnya kamu telah mengetahui bahwa berhala-berhala itu tidak dapat berbicara.” (Terj. Al Anbiyaa’ : 65)

Maksudnya, “Mengapa kamu suruh kami bertanya kepada patung-patung itu, sedangkan kamu tahu bahwa mereka tidak bisa bicara.”

Ketika itulah Nabi Ibrahim ‘alaihis salaam berkata,

“Maka mengapa kamu menyembah selain Allah sesuatu yang tidak dapat memberi manfaat sedikitpun dan tidak  memberi bahaya kepada kamu?” (Al Anbiyaa’: 66)

Ah kamu dan apa yang kamu sembah selain Allah. Maka apakah kamu tidak memahami?(Al Anbiyaa’ : 67)

Inilah jihad pertama para nabi, yaitu jihadul ‘ilmi wa iqaamatul hujjah (berdakwah dan menegakkan hujjah) sehingga tidak ada alasan lagi bagi mereka di hadapan Allah nanti.

Ketika kebenaran Nabi Ibrahim telah tampak  dan alasan mereka kalah, mereka beralih kepada cara yang lain, yaitu menggunakan “kekerasan” karena Ibrahim telah menghancurkan patung mereka dan menghina sesembahan mereka. Mereka berkata, “Bakarlah dia dan bantulah tuhan-tuhan kamu, jika kamu benar-benar hendak bertindak.” (Al Anbiyaa’ : 68)

Maka kaumnya pun mengumpulkan banyak kayu bakar, sampai-sampai ada wanita yang sakit bernadzar, kalau seandainya sakitnya sembuh ia akan ikut mengumpulkan kayu bakar untuk membakar Ibrahim.

Mereka meletakan kayu bakar itu dalam sebuah parit dan menyalakan api di dalamnya hingga menyala besar, lalu mereka meletakan Nabi Ibrahim ‘alaihis salaam dalam sebuah wadah manjeniq (alat pelempar) atas usulan seorang dari daerah Akraad-Persia (Syu’aib Al Jabaay berkata, “Namanya adalah Haizan”, Allah pun menenggelamkan Haizan ke dalam bumi dan ia tetap  berada di dalamnya hingga hari kiamat), setelah itu dilemparlah Nabi Ibrahim ‘alaihis salaam dalam keadaan terikat dari manjenik itu ke dalam api. Saat itu Nabi Ibrahim berkata


,Ø­َسْبُÙ†َا اللهُ ÙˆَÙ†ِعْÙ…َ الْÙˆَÙƒِÙŠْÙ„ُ

“Cukup bagiku Allah, dan Dialah sebaik-baik Pelindung.” (sebagaimana dikatakan oleh Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma yang diriwayatkan oleh Bukhari)

Maka Allah Ta’ala pun menyelamatkan Nabi Ibrahim ‘alaihis salaam dengan menjadikan api itu dingin. Allah Subhaanahu wa Ta’ala berfirman, “Wahai api menjadi dinginlah, dan menjadi keselamatanlah bagi Ibrahim,“ (Al Anbiyaa’ :69)

Ibnu Abbas dan Abul ‘Aaliyah berkata, “Kalau seandainya Allah tidak berfirman “dan menjadi keselamatanlah bagi Ibrahim” tentu dinginnya akan menyakiti Ibrahim.

Ketika itu ada binatang yang ikut membantu meniupkan api untuk membakar Nabi Ibrahim, yaitu wazagh (cicak atau tokek) (berdasarkan hadits riwayat Bukhari), oleh karena itulah mengapa Rasulullah shallalllahu ‘alaihi wa sallam menyuruh untuk membunuh cicak, dan menjelaskan bahwa membunuhnya sekali pukul akan mendapatkan seratus kebaikan, jika dua kali pukul, pahalanya berkurang dst. (berdasarkan al-Quran dan riwayat hadits riwayat Muslim). 


Wallahu a’lam 


2.  Berhala-berhala Salib diciptakan Yahudi dan Umat kristennya sendiri


Alkitab mencatat bahwa ada dari sebagian umat-Nya pun menyembah berhala yang bentuknya seperti salib. Di Perjanjian Lama terdapat pada 2 Raja-raja 18:3-4, di Perjanjian Baru tidak tercatat.



1. Salib dengan Ular tembaganya dikenal sebagai Nehustan


Tidak diketahui bagaimana dan sejak kapan tiang ‘salib’ Nehustan buatan Musa ini mulai dijadikan objek penyembahan, tercatat bahwa penyembahan kepada Nehustan ini masih terjadi pada waktu Hizkia/Hizqiyah menjadi raja Yehuda (2 Raj 18:1-4). Kok Nabi Musa a.s yang disalahkan??? Fitnah terhadap Nabi Musa a.s. Nabi Musa a.s tidak pernah mengajarkan berhala kepada kaum-nya. itu Buatan SiSamiri (Suku, Sion-Zion)

Saya menduga ada dua penyebab utama mengapa itu disembah.

a. Pengaruh budaya luar, yaitu penyembahan kepada Tamus yang memiliki bentuk simbol ”T”. Sejak kematian Yosua / Yehoshua (Hak 2:7,10) – nama ini tepat sama artinya dengan Yahshua / Yeshua atau Yesus (dalam bahasa Indonesia) – yang artinya “Yahweh menyelamatkan,” orang Israel mulai meninggalkan YAHWEH dan beribadah kepada Baal dan para Asytoret (Hak 2:13). 


Asytoret dan Baal adalah juga sosok dari Semiramis dan Nimrod, “seorang pemburu yang gagah perkasa di hadapan YAHWEH” (Kej 10:9-12). Sekali lagi, bahwa pemimpin sangat umum disembah di jaman purba. Baal artinya Tuan / Master / Lord. Pemerintahan Israel dibawah hakim-hakim dimulai sekitar abad 13 BC, artinya penyembahan kepada deiti-deiti asing pada ayat 13 ini telah terjadi sedikitnya 600 tahun sebelum Hezkia menjadi raja.

b. Cerita nenek moyang mereka tentang ‘salib’ Nehustan itu sendiri, yang terdapat dalam kitab Bilangan 21: 4-9. 


Singkat ceritanya demikian : Diperjalanan menuju Tanah Perjanjian orang Israel berkata-kata melawan Elohim dan Musa, sehingga YAHWEH mengirim ular-ular kepada mereka, banyak dari mereka yang mati karena terpagut ular-ular tersebut (4-6).Benarkah Nabi musa a.s menyuruh begitu???

Kemudian datanglah bangsa itu mendapatkan Musa dan berkata : “Kami telah berdosa, sebab kami berkata-kata melawan YAHWEH dan engkau; berdoalah kepada YAHWEH, supaya dijauhkan-Nya ular-ular ini dari pada kami.” 

Lalu Musa berdoa untuk bangsa itu. Maka berfirmanlah YAHWEH kepada Musa : “Buatlah ular tedung dan taruhlah itu pada sebuah tiang (cross/salib) ; maka setiap orang yang terpagut, jika ia melihatnya, akan tetap hidup.”  Benarkah Nabi musa a.s menyuruh begitu???

Lalu Musa membuat ular tembaga dan menaruhnya pada sebuah tiang; maka jika seseorang dipagut ular, dan ia memandang kepada ular tembaga itu, tetaplah ia hidup (7-9).Benarkah musa menyuruh begitu???
 
Dari cerita di atas kita simpulkan bahwa ”dosa menghasilkan maut (dari pagutan ular berbisa) dan maut menbuahkan kematian, obatnya penangkal satu-satunya hanyalah melihat pada ular tembaga ditiang salib tersebut.” Bukankah ular lambang dari Setanisme???

 
Mujizat penyembuhan melalui ”melihat ’salib’ ular tembaga” ini tercatat hanya sekali di Alkitab, namun beberapa dari umat-Nya menjadikan mujizat ’salib’ itu sebagai berhala, memberi persembahan kepada ’salib’ tersebut. Besar kemungkinan penyembahan ini adalah gabungan pengaruh dari keduanya. Bukankah ular lambang dari Setanisme???

2. Salib Mashiah / Messias / Kristus . Yahshua berkata kepada Nikodemus, salah satu pengajar Kitab Suci Israel demikian, ”Dan sama seperti Musa meninggikan ular di padang gurun, demikian juga Anak Manusia harus ditinggikan, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal.” (Yoh 3:14-15).Bukankah ular lambang dari Setanisme???
Ini merupakan kata nubuatan tentang diri-Nya sendiri, bagaimana caranya Ia akan mati (Yoh 12:32-33) - tergantung di salib persis seperti kira-kira 1500 tahun kebelakang ketika Musa meletakan ular tembaga di tiang ’salib’ (Bil 21:7-9). Bukankah ular lambang dari Setanisme???
Yahshua disalib dan mati  adalah kemenangan Setan yang bersifat sementara  3 hari saja, tapi itu kemudian berubah menjadi kekalahan Setan yang kekal! Mengapa? 
1. Yahshua bangkit kembali! 
2. Sengat maut yaitu dosa atas setiap orang yang percaya kepada Yahshua telah dipatahkan-Nya! 1 Kor 15:56; 1 Tim 1:10. Kematian-Nya adalah barter bagi setiap pribadi manusia yang harus mati karena dosa-dosa manusia.

Adakah ayat Alkitab di Perjanjian Baru (dan juga di Perjanjian Lama) yang mengajari umat YAHWEH menyembah kayu salib? Tidak satupun, baik implisit maupun ekplisit!. Mengapa?

Menyembah karyanya atau meninggikan karya-Nya lebih dari diri-Nya sendiri adalah kekejian, itulah larangan dari Perintah pertama dan kedua dari 10 perintah YAHWEH (Kel 20:3-6). Salib adalah lambang kutukan (Gal 3:13). Tuh ..kan benar, salib adalah lambang kutukan....kata bible anda sendiri.

Bacchus, Dewa Anggur Romawi
Seperti tertulis di atas, bahwa setiap generasi pasti ada orang-orang yang berontak kepada-Nya. Di jaman modern inipun kita bisa temukan itu, saya akan buktikan, namun sekarang bagaimana salib Messias / Kristus ini berubah dari sekedar ”tempat” Dia tersalib menjadi “objek penyembahan?” Setidaknya ada dua penyebab utama ; sebelum Kekristenan masuk Europa dan setelah setelah Kekristenan menjadi agama resmi kerajaan Romawi.

a. Sebelum Kekristenan masuk Europa. Alkitab dan sejarah dunia mencatat bahwa kerajaan Babilonia merupakan kerajaan terbesar pertama di dalam sejarah manusia (Kej 10:8); Mesir (Yer 44:30), Israel (2 Rj 24) pernah dikuasainya. Kerajaan gabungan Medi dan Parsi menggantikannya, kemudian Parsi ditaklukan oleh kerajaan Yunani yang mencapai puncak kejayaannya di bawah Alexsander Agung. Yunani diganti oleh kerajaan Romawi, dan mencapai puncak kejayaannya dibawah Yulius Kaisar pada abad pertama DC. Asimilasi budaya dan kepercayaan tidak bisa dihindari, sebagai contoh deiti Indo-Iran yang bernama Mithra/Mithras diadopsi oleh Yunani dan kemudian menjadi deiti para petinggi Romawi dan tentaranya sedang ordinary Romawi mengadopsi kepercayaan Yahudi, Kristen, Isis, Osiris dll. (Nick Constable, Historical Atlas of Ancient Rome; p.148). 


Bacchus, Dewa Anggur Romawi adalah anak laki dari deiti-deiti Yupiter dan Semele yang juga indentik dengan Dionysus dewa anggur orang Yunani yang adalah anak laki dari Zeus dan Semele. Pemakaian bentuk salib/cross bisa dilihat pada ikat kepala deiti Bacchus ini, dan bendera Yunani. Pantesan Paus Suka minum anggur mabok, mabok lagi mabok lagi....


Yunani dan Romawi sendiri masing-masing memiliki banyak dewa dan dewi sebelum Kekristenan tersebar ke Europa. ”Siapa mempegaruhi siapa” dan ”siapa mengkopi ’kepercayaan siapa” tidak bisa ditelusuri dengan mudah. Benar-benar suatu campuran koktil yang rumit, bukan!? Jika dilihat akar sumbernya, semua kembali kepada Nimrod, Semiramis dan Tamus, darimana sejarah pemerintahan manusia dimulai.

Fakta adalah Abraham dan Sarah juga berasal dari Babilonia, dipisahkan / dikuduskan oleh YAHWEH dari keluarga dan lingkungannya untuk rencana pemulihan hubungan umat manusia dengan Pencipta-nya (Kej 12) yang telah rusak di taman Eden (Kej 3:16-24).

b. Setelah Kekristenan menjadi agama resmi Romawi. Orang-orang Kristen (artinya pengikut Mashiah Yahshua; Kis 11:26) yang semula dianiaya oleh orang-orang Romawi (dan juga oleh para pengikut aliran Yudaisme), sejak Kaisar Constantine menjadikan Kekristenan menjadi agama resmi diseluruh wilayah kekuasaannya mereka mendapat kebebasan untuk beribadah. Orang Kristen mula-mula diartikan sebagai sebelum abad ketiga, sebelum Kekristenan dijadikan agama resmi oleh kaisar Constantine–tidak mempergunakan gambar atau benda salib di pintu-pintu rumah dan tempat-tempat ibadah mereka. 
Roma Katolik mengakui di dalam New Catholic Encyclopedia, ”Perwakilan dari kematian penebusan Kristus [Mashiah] di Golgota tidak nampak di dalam bentuk-bentuk seni pada abad-abad Kristen mula-mula. Orang-orang Kristen mula-mula, dipengaruhi oleh larangan pembuatan gambar-gambar, bahkan tidak ingin membuat gambar Penderitaan penyaliban Tuhan [Yahweh]” (vol. IV,h. 486; 1967).
Cerita tradisi berkata bahwah Maxentius telah memproklamirkan dirinya sendiri sebagai Agustus di Roma tahun 307, sementara para tentara telah memproklamirkan (Flavius Valerius) Constantine di York, Inggris sebagai Agustus. Sebelum pertempuran terjadi di Roma utara untuk perebutan kursi kekaisaran, diperjalanan dari Perancis menuju Roma Constantine mengklaim telah melihat tanda ”salib/cross” dilangit dengan sebuah kalimat di atasnya, “Hoc signo victor eris,” ”di dalam tanda ini engkau akan menjadi penguasa.”

(Dewa) Wafer perjamuan suci berubah menjadi (dewa) Matahari Telah menjadi perdebatan sengit tanda ”salib / ross” yang bagaimana yang kaisar lihat.
   Lambang "Dewa Matahari" Ada dalam Setiap Paus di ROMA
Bukan hanya itu Dalam ritual Sun Of God sering dilakukan oleh kaum Nasrani di Stonehenge Gambar Bawah ini  :


Penganut Druid America Berkumpul di Stonehenge
Simbol"Ankh"
Lactantius penasehat Constantine anak dari Crispus memberi kesaksian bahwa itu adalah huruf ”X” yang kemudian menjadi simbol dari Kristus. Di Catacombe Roma, pada sebuah monumen orang Kristen ”Sinphonia dan putra-putranya,” ada sebuah referensi yang jelas kepada cerita dari penglihatan; referensi itu juga menunjukan ”X”, dan bukan cross/salib yang dianggap sebagai ”tanda di langit.” Kata-kata pada kepala tanda itu adalah: “In Hoc Vinces [In this thou shalt overcome] X.” artinya “Dalam “X” ini engkau akan menang” – bukan salib tapi hanyalah ”victorious sign/banner.” Lambang ”X” sebagai simbol Kristus [X’mas; orang terkadang menulis untuk Christmas] ini dapat dilihat juga pada symbol yang umum terlihat pada gereja-gereja Protestan, huruf “P” berdiri ditengah-tengah huruf “X” membentuk kata CHR = Christ/Kristus; huruf Yunani ”P” sama dengan huruf R kita. 
Entah tanda ini datang dari hikmat manusia atau surgawi, dengan menganggap bahwa Constantine murni didalam Kekristenannya. Dari al-masihuud dajjal kaleee!!!
Kepercayaan Kristen dijadikan agama resmi di seluruh wilayah kekuasaan dan pengaruh kerajaan Romawi dibawah kaisar Constantine itu terjadi pada permulaan abad ketiga. Bukankah ini juga  berasal dari Simbol Salib "Ankh" ??? Simbol Salib "Ankh"  Ankh merupakan salah satu simbol kekuatan terdahsyat dari dunia mistik hitam. Bila ditelusuri sejarahnya, Ankh berasal dari mistik Mesir kuno. Pada masa itu Ankh dipergunakan dalam upacara pemujaan RA, dewa matahari Mesir kuno yang diyakini sebagai wujud lain dari setan. Ra juga dianggap sebagai pencipta alam semesta dan disembah oleh orang-orang Mesir kuno. Lingkaran di atas kepala adalah gambaran matahari.

Ankh bentuknya mirip salib jika dilihat sepintas. Ankh digunakan untuk pemujaan pada dewa matahari di era Mesir Kuno. Ankh dipercaya sebagai simbol reinkarnasi yang bermakna keabadian hidup. Menurut cerita sejarah, untuk menggunakan simbol ini dalam pemujaan, orang Mesir Kuno harus mempersembahkan kesucian gadis perawan dalam suatu pesta ritual 


(sumber:http://www.republika.co.id/berita/senggang/unik/13/03/12/mjiy6q-ini-lima-simbol-setan-dari-peradaban-mesir-kuno, http://www.akhirzaman.info/counter-culture/simbol/1462-simbol-dan-logo-setan-kerajaan-bisnis-lucifer.html

 
Kata “cross/salib” di Perjanjian Baru muncul 28 kali, dan di dalam semua kasus itu diterjemahkan dari kata Yunani ”stauros” artinya tongkat tegak. The International Standard Bible Encyclopedia vol. 1. h. 825, mendefinisikan “stauros” itu sebagai kayu vertical yang tertanam di tanah dengan kuat. Umumnya dipakai sebagai 1. pagar dengan menempatkan mereka secara parallel 2. alat penyiksaan bagi pelanggar hukum yang berat (atau jika ia sudah mati tubuhnya digantung sebagai tanda penghinaan).



Gambar di kanan ini adalah kalung salib dengan tanda T (Tamus) yang digemari oleh orang Katolik.

Kesalahan orang Israel di atas terulang oleh umat Kristen di abad modern ini, beberapa contoh kepercayaan bahwa benda dan gambar salib disembah karena dianggap punya kuasa : (nah ngaku khan)

- Pada film-film horror ; drakula terkalahkan oleh tusukan kayu berbentuk salib atau sinar dari salib tersebut. Jelas ini produk zionist.

- Dipakai untuk mengusir roh-roh jahat dari orang yang kerasukan, seperti yang dilakukan oleh pemimpin Katolik. Masa ngusir setan jahat pake salib yang berasal dari simbol Salib "Ankh" penyembah berhala, bukan kabur malah ah punya kawan nih...kata syaiton hiii...hiii...hiii

- Pada perlombaan-perlombaan, banyak atlit di berbagai bidang olah raga dan pembalap memakai kalung salib dan menciumnya pada menit-menit terahir sebelum perlombaan dimulai dan kembali memciumnya setelah mereka berhasil. Sugesti itu sama
simbol Salib "Ankh" kaleee...

- Membuat tanda salib pada badannya sebelum melakukan sesuatu atau ketika terkejut

- Ditaruh di atas palang pintu rumah sebagai penolak kuasa jahat/roh jahat
Masa ngusir setan jahat pake salib yang berasal dari simbol Salib "Ankh" penyembah berhala, bukan kabur malah ah punya kawan nih...kata syaiton hiii...hiii...hiii

Tongkat berbentuk salib
Lambang Ular dari
freemason/illuminati/Zionist

Simbol apotik/farmasi ; pedang (yang berbentuk salib) dengan ular diatasnya atau gelas anggur yang dibelit oleh ular.

Banyak orang Kristen di Negara maju ketika sakit, pertama yang mereka ingat dan cari adalah obat (wujud hikmat Yahweh melalui manusia) dan bukan Yahshua Ha Mashiah (sumber kesembuhan itu berasal) yang melalui kematian-Nya di kayu salib telah mengangkat segala kelemahan dan sakit-penyakit mereka (Yes 53:5). Salah kalee bukannya itu berasal dari freemason / illuminati / Zionist 

 
Banyak orang Kristen salah mengartikan perkataan rasul Paulus dalam 1 Korintus 2:2, For I determined not to know any thing among you, save Jesus Christ, and him crucified. (KJV) dalam bahasa Indonesianya, Sebab aku telah memutuskan untuk tidak mengetahui apa-apa di antara kamu selain Yahshua Messias, yaitu Dia yang disalibkan.

- Paulus dari Tarsius sama sekali tidak mengajar umat Yahshua untuk menghormati dan memuliakan salib-Nya, tetapi tentang Dia yang mati tersalib. Pesannya adalah bahwa orang percaya haruslah tunduk sebagaimana Messias telah menundukan diri-Nya sendiri sampai ke salib. Paulus tidak bergembira di dalam penyaliban Messias. Ia hanya ingin tahu dari jemaat di Korintus tentang iman mereka (5) kepada Yahshua Messias (yang adalah Tuan dan Raja mereka) dan tentang hikmat serta pengertian mereka akan Yahshua yang disalibkan (7-8). Sekali lagi, fokusnya kepercayaan Kristen bukanlah Kayu Salib, tapi SIAPA yang tersalib, itulah tepat sama dengan perintah YAHWEH kepada Musa sehubungan dengan pendirian tiang bagi Nehustan (ular tembaga) tersebut,  Dasar Paulus dari Tarsius "murid kafir yahudi" dari Nabi Isa a.s.

Maka berfirmanlah YAHWEH kepada Musa: “Buatlah ular tedung dan taruhlah itu pada sebuah tiang; maka setiap orang yang terpagut, jika ia melihatnya, akan tetap hidup.” Lalu Musa membuat ular tembaga dan menaruhnya pada sebuah tiang; maka jika seseorang dipagut ular, dan ia memandang kepada ular tembaga itu, tetaplah ia hidup. (Bil 21:8-9). Fitnah nih sama nabi Musa a.s 

 
Bandingkan dengan perkataan Yahshua sendiri, ”Dan sama seperti Musa meninggikan ular di padang gurun, demikian juga Anak Manusia harus ditinggikan, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal.” (Yoh 3:14-15). Sekali lagi terbukti bahwa fokus pandangan Kekristenan bukanlah kayu salib tapi SIAPA yang tersalib: Yahshua Ha Mashiah??? Anda sendiri yang tanya siapa yang tersalib pastuur abis minum anggur/mabok kalee yaa..makanya jangan diturutin tuh minum khamar nttar bikin status facebook yang aneh-aneh....


Alkitab walaupun ditulis oleh banyak orang dan dalam rentang waktu ribuan tahun, isi dan ajarannya sangat akurat dan tidak ada kontradiksi di dalamnya! Roti perjamuan berbentuk salib

Benda-benda dengan symbol Tamus, “the son of the Sun-god,” (bulat melingkar dengan tanda silang/cross) ini juga terdapat pada gereja dan ritual Kristen yang memiliki hubungan erat dengan tradisi Roma Katolik, misalnya:

Wafer perjamuan kudus/hosti berbentuk bundar/melingkar dengan tanda salib/cross .

Jendela-jendela gereja dan granit tembok gereja yang bundar dengan salib/cross ditengahnya banyak didapat bangunan-bangunan gereja di Europa dan Amerika.

Salib, menurut Alkitab adalah lambang kutukan


“Apabila seseorang berbuat dosa yang sepadan dengan hukuman mati, lalu ia dihukum mati, kemudian kau gantung dia pada sebuah tiang (hang him on tree), maka janganlah mayatnya dibiarkan semalam-malaman pada tiang itu, tetapi haruslah engkau menguburkan dia pada hari itu juga, sebab seorang yang digantung terkutuk oleh Allah; janganlah engkau menajiskan tanah yang diberikan YAHWEH, Elohimmu, kepadamu menjadi milik pusakamu.” (Ul 21:22-23)

Ayat inilah yang dikutip rasul Paulus pada Galatia 3:13. Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita, sebab ada tertulis: “Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib!Masa dengan disalib bisa menebus dosa-dosa kita??? dan Nabinya sendiri dikutuk rasul palsu Paulus dari Tarsius Yahudi-zionist

 
Ini adalah bukti bahwa Yeshua telah mati tersalib, dan juga bukti bahwa penyembahan kepada salib adalah ajaran sesat. Udah tahu tipuan dajjal al masihuudnya Yahudi kenapa masih percaya??? Tipuan Iblis : 6 menjadi 9, benda mati menjadi Elohim, kutuk menjadi berkat, kegelapan menjadi terang, pahit menjadi manis (Yes 5:20 – “Celakalah mereka!!“). 

 
Kesimpulan, penyembahan kepada benda berbentuk salib telah lama dilakukan oleh bangsa-bangsa yang tidak mengenal Alkitab dan juga dilakukan oleh sebagian besar orang Israel dan Kristen pada abad modern ini. Penyembahan kepada salib tidak pernah diajarkan oleh nabi-nabi dan rasul-rasul Yahweh. Ciiiiiiiieeeh ngaku yaaa!!!!!


BANTAHAN FITNAH TERHADAP NABI MUSA a.s


Ular biasanya lambang / simbol / dari Syaitan. Sedangkan Ular Nabi Musa adalah Tongkatnya yang menjadi Ular atas mukzizat Allah s.w.t lalu mengalahkan ular-ular syaiton ahli sihir bani Israil tersebut. lihat al-Quran di bawah ini :

Terjemah Surat Al A’raaf Ayat 103-108

103. Setelah mereka, kemudian Kami utus Musa dengan membawa bukti-bukti Kami kepada Fir'aun[1] dan pemuka-pemuka kaumnya, lalu mereka mengingkari bukti-bukti itu. Maka perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang berbuat kerusakan[2].

104. Dan Musa berkata[3], "Wahai Fir'aun! Sungguh, aku adalah seorang utusan dari Tuhan seluruh alam,

105. [4] Aku wajib mengatakan yang sebenarnya tentang Allah. Sungguh, aku datang kepadamu dengan membawa bukti yang nyata dari Tuhanmu, maka lepaskanlah Bani Israil (pergi) bersama aku[5].”

106. Dia (Fir'aun) menjawab, "Jika benar kamu membawa sesuatu bukti, maka tunjukkanlah, kalau kamu termasuk orang-orang yang benar.”

107. Lalu (Musa) melemparkan tongkatnya, tiba-tiba tongkat itu menjadi ular besar yang sebenarnya.

109. Pemuka-pemuka kaum Fir'aun berkata, "Orang ini benar-benar pesihir yang pandai[8],

110. Yang hendak mengusir kamu dari negerimu.” (Fir'aun berkata), "Maka apa saran kamu?"

111. (Pemuka-pemuka) itu menjawab, "Tahanlah untuk sementara dia dan saudaranya dan utuslah ke kota-kota beberapa orang untuk mengumpulkan (para pesihir),

112. Agar mereka membawa semua pesihir yang pandai kepadamu[9].”

113. Dan para pesihir datang kepada Fir'aun. Mereka berkata, "(Apakah) kami akan mendapat imbalan, jika kami menang?"

114. Dia (Fir'aun) menjawab, "Ya, bahkan kamu pasti termasuk orang-orang yang dekat (kepadaku).”

115. Mereka (para pesihir) berkata[10], "Wahai Musa! Engkaukah yang akan melemparkan lebih dahulu, atau kami yang melemparkan?"

116. Dia (Musa) menjawab, "Lemparkanlah (lebih dahulu)!" Maka setelah mereka melemparkan[11], mereka menyihir mata orang banyak dan menjadikan orang banyak itu takut[12], karena mereka memperlihatkan sihir yang hebat (menakjubkan).

[1] Fir'aun adalah gelar bagi raja-raja Mesir purbakala. Menurut sejarah, Fir'aun di masa Nabi Musa ‘alaihis salam adalah Menephthah (1232-1224 S.M.) anak dari Ramses.

[2] Allah membinasakan mereka, mengiringinya dengan celaan dan laknat di dunia dan pada hari kiamat, itulah seburuk-buruk pemberian yang diberikan. Ayat ini masih mujmal dan diperinci dengan ayat-ayat setelahnya.

[3] Ketika ia datang kepada Fir’aun mengajaknya beriman.

[4] Oleh karena Beliau adalah utusan Tuhan seluruh alam, maka wajib atasnya tidak berkata dusta terhadap Allah dan tidak mengatakan selain kata-kata yang benar. Karena jika tidak begitu, Beliau akan ditimpa dengan hukuman yang segera. Hal ini tentu mengharuskan mereka tunduk dan mengikutinya, terlebih telah datang kepada mereka bukti dari Allah yang menunjukkan kebenaran apa yang Beliau bawa, oleh karenanya mereka harus melaksanakan tujuan daripada risalah-Nya, yaitu mengikuti dan mengimani serta melepaskan Bani Israil, bangsa yang diberikan kelebihan oleh Allah di atas bangsa yang lain pada zaman itu.


Jadi jelaslah ayat-ayat dalam perjanjian lama terbantahkan Oleh al-Quran.
_______________________________________
[5] Karena mereka memperbudak Bani Israil.
[6] Dari leher bajunya.
[7] Inilah kedua bukti yang menunjukkan kebenaran apa yang dibawa Nabi Musa ‘alaihis salam, dan bahwa Beliau adalah utusan Allah Rabbul ‘alamin, akan tetapi orang yang tidak beriman kalau pun telah telah didatangkan setiap bukti, mereka tidak akan beriman juga sampai melihat azab yang pedih.
[8] Dalam Surah Asy Syu’ara diterangkan, bahwa yang mengatakannya adalah Fir’aun sendiri, nampaknya mereka (para pemuka Fir’aun) juga mengatakannya bersama Fir’aun ketika bermusyawarah.
[9] Untuk menandingi apa yang dibawa Nabi Musa ‘alaihis salam.
[10] Ketika mereka berhadapan dengan Nabi Musa ‘alaihis salam di hadapan manusia dalam jumlah besar.
[11] Tali dan tongkat mereka.
[12] Karena mereka membayangkan tali dan tongkat mereka kepada manusia sebagai ular yang berjalan cepat.


Kisah Lain Nabi Musa Di Dalam Al-Qur'an

Musa As terdapat dalam al-Quran yang dapat di baca di dalam surah "Al-Qashshas" ayat 14 - 21 sebagaimana berikut :


Dan setelah Musa cukup umur dan sempurna akalnya, Kami berikannya hikmah dan pengetahuan. Dan demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.(Al-Qashshas : 14)

Dan Musa masuk ke kota {Memphis} ketika penduduknya sedang tidur, maka didapatinya di dalam kota itu dua orang lelaki sedang bergaduh, yang seorangnya dari golongannya {Bani Isra'il} dan seorang lagi dari musuhnya {Kaum Fir'aun}. Maka orang dari golongannya meminta pertolongan kepadanya untuk mengalahkan orang dari musuhnya, lalu Musa menumbuknya dan matilah musuhnya itu. Musa berkta; "Ini adalah perbuatan syaitan, sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang menyesatkan lagi nyata {permusuhannya}.
(Al-Qashshas : 15)

Musa berdoa: "Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah menganiaya diriku sendiri, karena itu ampunilah aku". Maka Allah mengampuninya, sesungguhnya Allah Dialah Yang Maha Pengampun dan Maha Penyayang.(Al-Qashshas : 16)

Musa berkata : "Ya Tuhanku demi nikmat Engkau anugerahkan kepadaku, aku sesekali tiada akan menjadi penolong bagi orang-orang yang berdosa".
(Al-Qashshas : 17)

Karena itu jadilah Musa di kota itu merasa takut menunggu dengan khuatir {akibat perbuatannya} maka tiba-tiba orang yang meminta pertolongannya kelmarin berteriak meminta pertolongan kepadanya. Musa berkata kepadanya: "Sesungguhnya kamu benar-benar orang yang sesat,
kesesatannya yang nyata .(Al-Qashshas : 18)

Maka tatkala Musa hendak memegang dengan kuat orang yang menjadi musuh keduanya, berkata {seorang drp mereka}: "Hai Musa apakah engkau bermaksud hendak membunuhku, sebagaimana kamu kelmarin telah membunuh seorang manusia? Kamu tidak bermaksud melainkan hendak menjadi orang yang berbuat sewenang-wenang di negeri ini, dan tiadalah kamu bermaksud menjadi salah seorang dari orang yang mengadakan perdamaian".
(Al-Qashshas : 19)

Dan datanglah seorang laki-laki dari hujung kota bergegas-gegas, seraya berkata: "Hai Musa, sesungguhnya pembesar negeri sedang berunding tentangmu, untuk membunuhmu oleh itu keluarlah dari kota ini. Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang memberi nasihat kepadamu.
(Al-Qashshas : 20)

(Al-Qashshas : 21) Mak keluarlah Musa dari kota ini dengan rasa takut menunggu-nunggu dengan khuatir. Dia berdoa: "Ya Tuhanku selamatkanlah dari orang-orang yang zalim itu."  ( Al-Qashash : 14 - 21)

Sumber : al-Qur'an
 

SAMIRI SEORANG BANI ISRAEL DARI SUKU SAMIRAH / SION / ZION

Samiri (Suku, Sion-Zion)  adalah seorang Bani Israil dari Suku as-Samirah dan menjadi pengikut Nabi Musa yang kemudian menjadi sesat. Dikatakan bahwa nama asli Samiri adalah Musa bin Zafar dan ia merupakan salah satu tokoh kafir yang disebut dalam al-Qur'an. 

Samiri adalah seorang penduduk Bajarma dan dia berasal daripada kaum yang menyembah berhala. Dalam dirinya telah tertanam kecintaan kepada penyembahan terhadap patung dan berhala sapi (hadoh, jangan-jangan gambar Banteng Garuda sama gambar Banteng PDI kena pengaruh tuh Si SAMIRI). Samiri (Suku Sion-Zion) menampakkan dirinya adalah pengikut Musa di hadapan Bani Israil namun hatinya bergelojak dengan kepercayaan nenek-moyangnya. Menurut Muhammad Ibnu Ishaq, Samiri adalah nama panggilan bagi seorang individu kufur bernama Musa bin Zhufar.”

Dalam kisah-kisah Islam, baik dari Al-Qur'an ataupun riwayat-riwayat,
Samiri (Suku Sion-Zion) dikisahkan merupakan tokoh yang menyesatkan Bani Israel. Bani Israel diperintahkan oleh Samiri (Suku Sion-Zion) untuk membawa perhiasan emas milik orang-orang Mesir, lalu Samiri menganjurkan agar perhiasan itu dilemparkan ke dalam api yang telah dinyalakannya dalam suatu lubang untuk dijadikan patung berbentuk anak lembu. Kemudian mereka melemparkannya dan diikuti pula oleh Samiri (Suku Sion-Zion). Akhirnya Samiri (Suku Sion-Zion) berhasil membuat berhala anak sapi betina terbuat dari emas.

Setelah berhala itu jadi, dikatakannya sebagai Tuhan Bani Israel dan Tuhan Musa. Kejadian tersebut sewaktu Musa menerima wahyu Taurat di bukit Sinai.
Samiri (Suku Sion-Zion) meletakkan bekas jejak kuda malaikat Jibril yang memimpin Musa dan Bani Israel melewati Laut Merah, sehingga bisa mengeluarkan suara jika tertiup angin.

Ia memiliki ilmu sihir, sebuah ilmu yang ia dipelajari sewaktu berada di Mesir. Belum hilang pula kepercayaannya terhadap kekuatan dewa yang ia yakini, yaitu agama paganisme, Samiri (Suku Sion-Zion) harus mempercayai ke-Esaan Tuhan Musa. Sekte pagan yang memengaruhi Samiri adalah ajaran yang terdapat di Mesir Kuno. Sebuah bukti penting yang mendukung kesimpulan ini adalah bahwa anak sapi emas yang disembah bani Israil saat Musa berada di Gunung Sinai, sebenarnya adalah tiruan dari berhala Mesir, yaitu Hathor dan Aphis.

Seorang penulis yang beragama Kristen Richard Rives dalam bukunya yang berjudul Too Long in the Sun, menulis: "Hathor dan Aphis, dewa-dewa sapi betina dan jantan bangsa Mesir, merupakan perlambang dari penyembahan matahari. Penyembahan mereka hanyalah satu tahapan di dalam sejarah pemujaan matahari oleh bangsa Mesir. Anak sapi emas di Gunung Sinai adalah bukti yang lebih dari cukup untuk membuktikan bahwa pesta yang dilakukan berhubungan dengan penyembahan matahari…."

Setelah berhala anak sapi itu dihancurkan dengan cara dibakar oleh Musa dan dibuang ke laut, lalu ia di usir dari kelompoknya dan tak pernah ada yang tahu lagi keberadaannya. (dinukil dari : http://id.wikipedia.org/wiki/Samiri).


 Fitnah Kepada Nabi Isa a.s Tentang Salib dan Penyaliban

Islam menolak dengan keras doktrin seputar peristiwa penyaliban tersebut, karena hal itu adalah konsep Paganisme dan penyembahan kepada dewa-dewa yang sangat bertentangan dengan konsep monotheisme atau Ketuhanan Yang Maha Satu.

Allah berfirman dalam Qur’an surah An-Nisa ayat 156-157 :

Dan karena kekafiran mereka (terhadap Isa) dan tuduhan mereka terhadap Maryam dengan kedustaan besar (zina), dan karena ucapan mereka : "Sesungguhnya kami telah membunuh Al Masih, Isa putra Maryam, Rasul Allah”, padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Isa.

Hingga kini banyak para sejarawan Yahudi dan Barat yang tidak mempercayai teori penyaliban Nabi Isa atau Yesus, dikarenakan dahulu adanya pertentangan dalam bangsa Romawi tentang sejarah hal itu. Hal yang melemahkan teori itu adalah perkataan para tentara romawi yang mengatakan bahwa wajah orang yahudi terlihat sama semua (seperti kita melihat orang negro, orang cina, atau orang bule terlihat sama semua), dan kejadian penangkapan adalah malam hari.

Demikianlah sekian banyak keutamaan-keutamaan dakwah, yang membuat kita sadar bahwa lebih dari sebuah kewajiban, dakwah adalah kebutuhan kita sendiri. Karena itu, marilah setiap kita mengambil peran dan porsi dalam dakwah sesuai dengan kemampuan kita masing-masing.

Semoga tulisan tsb dapat manfaat bagi saya untuk menjemput ridha Allah, 
serta bagi siapa saja yang membutuhkannya, Allahumma amiin...

Maafkan saya jika terdapat banyak kekurangan.

Wassalamu'alaykum warohmatullaah

Tidak ada komentar

Posting Komentar