Yesus Hanya Mengaku Sebagai Mesias Bukan Sebagai TUHAN ALLAH

Orang Kristen mengatakan Yesus adalah Tuhan Allah. Apakah benar? Apakah di Alkitab Injil Yesus mengaku sebagai Tuhan Allah? tak satupun. Sekarang coba kita pahami artikel ini.

Salah satu ungkapan yang paling sering dilontarkan Yesus bukannya mengaku sebagai Allah tetapi sebagai anak Allah. Orang Islam tentu akan alergi dengan kata yang satu ini yaitu “Anak Allah”. Kata ini merupakan kata yang umum digunakan di Perjanjian Lama dan Baru baik di Kristen atau Yahudi. Dan baik orang Islam ataupun orang Kristen sering keliru dalam memaknai kata tersebut. Kata “Anak Allah”, bagi Muslim yang kurang paham atau Kristen yang kurang paham sering mempersepsikan hal ini sebagai ungkapan “Biologis”. Sebagai ungkapan Bapak yang melahirkan Anak atau Anak yang dilahirkan Bapak.

Di Al-Quran sendiri tak ada ungkapan bahwa sebab kekafiran mereka (Kristen) karena menganggap Yesus (Isa) sebagai “Anak Allah”. Tetapi kekafiran orang Kristen di Al-Quran disebutkan karena mereka menganggap Yesus (Isa) sebagai bagian dari Allah (Trinitas) dan terlebih menganggap Yesus (Isa) sebagai Tuhan itu sendiri.

Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: “Sesungguhnya Allah itu ialah Al Masih putera maryam”…….(QS 5:17)

Dan (ingatlah) ketika Allah berfirman : “Hai ‘Isa putera maryam, adakah kamu mengatakan kepada manusia: “Jadikanlah aku dan ibuku dua orang tuhan selain Allah ?”. ‘Isa menjawab: “Maha Suci Engkau, tidaklah patut bagiku mengatakan apa yang bukan hakku (mengatakannya). Jika aku pernah mengatakan maka tentulah Engkau mengetahui apa yang ada pada diriku dan aku tidak mengetahui apa yang ada pada diri Engkau. Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui perkara yang ghaib-ghaib”. (QS 5:116)

Jesus The Mesiah

Secara filosofi, ajaran hubungan Tuhan dengan manusia yang saleh pada umat Yahudi sangatlah tinggi. Saking tingginya hubungan yang erat antara Tuhan dan manusia yang saleh begitu erat dan menyatu dalam kesatuan religius yang penganalogiannya diluar bahasa sastra yang tak semestinya.

Saking tingginya maka orang yang saleh bisa disebut tuhan (t kecil / Ilah) bagi manusia yang lain, ini bisa kita lihat dalam kisah Musa. Mengenai “t kecil” atau tUHAN

Keluaran 7:1 Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: “Lihat, Aku mengangkat engkau sebagai Allah (seharusnya ditulis Ilah) bagi Firaun, dan Harun, abangmu, akan menjadi nabimu.

Yoh 10:35-36 Jikalau mereka, kepada siapa firman itu disampaikan, disebut allah (Allah memakai a kecil, seharusnya Ilah/tUHAN)–sedang Kitab Suci tidak dapat dibatalkan–, masihkah kamu berkata kepada Dia yang dikuduskan oleh Bapa dan yang telah diutus-Nya ke dalam dunia: Engkau menghujat Allah! Karena Aku telah berkata: Aku Anak Allah?

Bacalah kedua ayat diatas. Di Yohanes 10:35 dikatakan sebagai berikut : “ Jikalau mereka, kepada siapa firman itu disampaikan, disebut allah ”, sekarang coba anda baca Keluaran 7:1 “Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: “Lihat, Aku mengangkat engkau sebagai Allah bagi Firaun, dan Harun, abangmu, akan menjadi nabimu”. Sudahkahkah anda membacanya?. Sudah jelas bukan mengapa Musa bisa disebut sebagai Allah!.

Sekarang coba anda baca Yohanes 10:36 “ masihkah kamu berkata kepada Dia yang dikuduskan oleh Bapa dan yang telah diutus-Nya ke dalam dunia: Engkau menghujat Allah! Karena Aku telah berkata: Aku Anak Allah? Sudahkah anda membacanya?. Sudah jelas bukan mengapa Yesus bisa mengaku sebagai anak Allah!.

Kedua analogi diatas tentu hanya bisa dipahami oleh mereka yang mengerti benar hubungan Allah dengan para nabinya. Musa sebagai Ilah bukan berarti Musa sebagai Tuhan dan Yesus (Isa) sebagai anak bukan berarti Yesus itu Anak “Biologis” Tuhan. Itu hanya saking tingginya filososfi dalam bangsa Yahudi.

Salah satu alasan mengapa Yesus atau Musa hanya diturunkan bagi bangsa Yahudi adalah karena hanya bangsa Yahudilah yang paling mengerti makna “Ilah manusia” dan “anak Tuhan” dalam konsep hubungan religius dengan Tuhan. Itulah mengapa Yahudi sejati tidak pernah mengakui Tuhan telah beravatar (menjelma) menjadi manusia. Yahudi cuma mengenal konsep Mesias (utusan) bagi manusia. Perhatikan ayat Alkitab Injil berikut :

Yoh 10:23-24 Dan Yesus berjalan-jalan di Bait Allah, di serambi Salomo. Maka orang-orang Yahudi mengelilingi Dia dan berkata kepada-Nya: “Berapa lama lagi Engkau membiarkan kami hidup dalam kebimbangan? Jikalau Engkau Mesias, katakanlah terus terang kepada kami.”

Yoh 10:25 Yesus menjawab mereka: “Aku telah mengatakannya kepada kamu, tetapi kamu tidak percaya; pekerjaan-pekerjaan yang Kulakukan dalam nama Bapa-Ku, itulah yang memberikan kesaksian tentang Aku,

Dalam ayat diatas jelas sekali bahwa orang-orang Yahudi bertanya kepada Yesus apakah Yesus itu Mesias, lalu Yesus menjawab aku telah mengatakannya kepada kamu, tetapi kamu tidak percaya. Jawaban Yesus mengindikasikan bahwa Yesus mengaku sebagai Mesias. Sekali lagi Yesus mengaku sebagai Mesias bukan Tuhan. Jika demikian mengapa orang-orang Yahudi mau menyingkirkan Yesus?. Hal itu terjadi karena pada ayat selanjutnya Yesus mengatakan bahwa beliau dan Tuhan adalah satu dan beliau adalah anak Tuhan.

Aku dan Bapa adalah satu.”(Yohanes 10:30)

Pengaruh ajaran pagan dari Romawi dan Yunani yang sudah lama menduduki kawasan Yahudi membuat orang-orang Yahudi sukar mencerna kata-kata ini. “Aku dan Bapa adalah satu” adalah kalimat yang susah dimengerti oleh mereka. Yesus menerangkan bahwa maksud Aku dan Bapa adalah satu sebagai satu tujuan. Bahwa orang-orang yang saleh dan beriman berada dalam naungan Tuhan. Sehingga orang-orang yang beriman itu seolah-olah satu dengan Tuhan. Anda bisa membaca lebih jelas seterusnya

Mengapa Yesus mengatakan Aku dan Bapa satu?. Mengapa tidak mengatakan Aku adalah Tuhan?. Hal ini karena Yesus sadar dirinya adalah Mesias. Dan Mesias dalam pemahaman Yahudi adalah seseorang yang diutus/dikirim oleh Tuhan untuk menjadi raja atau panglima perang bagi mereka yang akan melepaskan mereka dari penjajahan asing.. Yesus pun sebagai Mesias adalah raja bagi bangsa Yahudi. Anda  perhatrikan ayat Alkitab Injil berikut :


YOHANES

19:15 Maka berteriaklah mereka: “Enyahkan Dia! Enyahkan Dia! Salibkan Dia!” Kata Pilatus kepada mereka: “Haruskah aku menyalibkan rajamu?” Jawab imam-imam kepala: “Kami tidak mempunyai raja selain dari pada Kaisar!”

Didalam Bible Yesus memang mengaku sebagai raja orang Israel dan bahwa dia hanya diutus untuk orang Israel saja. Inilah yang membuat para Imam merasa terusik akan hegemoni mereka terhadap Israel oleh kehadiran Yesus.

MATIUS

2:2 dan bertanya-tanya: “Di manakah Dia, raja orang Yahudi yang baru dilahirkan itu? Kami telah melihat bintang-Nya di Timur dan kami datang untuk menyembah Dia.”
15:24 Jawab Yesus: “Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel.”
10:5 Kedua belas murid itu diutus oleh Yesus dan Ia berpesan kepada mereka: “Janganlah kamu menyimpang ke jalan bangsa lain atau masuk ke dalam kota orang Samaria,
10:6 melainkan pergilah kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel.

YOHANES

1:49 Kata Natanael kepada-Nya: “Rabi, Engkau Anak Allah, Engkau Raja orang Israel!”
10:7 Maka kata Yesus sekali lagi: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya Akulah pintu ke domba-domba itu (Israel).
19:3 dan sambil maju ke depan mereka berkata: “Salam, hai raja orang Yahudi!” Lalu mereka menampar muka-Nya.
12:13 mereka mengambil daun-daun palem, dan pergi menyongsong Dia sambil berseru-seru: “Hosana! Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan, Raja Israel!”
19:19 Dan Pilatus menyuruh memasang juga tulisan di atas kayu salib itu, bunyinya: “Yesus, orang Nazaret, Raja orang Yahudi.”

MARKUS

15:12 Pilatus sekali lagi menjawab dan bertanya kepada mereka: “Jika begitu, apakah yang harus kuperbuat dengan orang yang kamu sebut raja orang Yahudi ini?”

LUKAS

23:3 Pilatus bertanya kepada-Nya: “Engkaukah raja orang Yahudi?” Jawab Yesus: “Engkau sendiri mengatakannya.”

Bagaimana dengan ayat dibawah ini:

Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus (Matius 28:19)

Lalu Ia berkata kepada mereka: “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk.(Markus 16:15)

Ayat diatas merupakan ayat tambahan,mengapa? Karena Yesus hanya diutus kepada Israel dan Konsep Trinitas (Bapa, Anak dan Roh Kudus) tidak pernah diajarkan oleh Yesus. 

Perlu diketahui bahwa ajaran para nabi Israel dari Ishak hingga Yesus adalah untuk Israel. Kalo ajaran Yesus untuk seluruh dunia, maka dialah yang pertama kali membelot dari Israel. Mengapa ada ajaran untuk membawa ajaran Yesus keluar dari Israel? 

Karena hal itu tidak mungkin untuk mengabarkan Ajaran Yesus kedalam bangsa Israel sendiri (Yerusalem) karena perlu anda tahu saat itu pengikut Yesus diburu dan dibunuh oleh Paulus dan antek-anteknya (Romawi). Dengan demikian pengikut Yesus harus mengabarkannya ke luar Israel untuk mendapat pengikut. 

Dan lagi perintah ini keluar setelah Yesus disalib bukan sebelum disalib. Dan bukankah jika Yesus menampakkan diri setelah disalib seharusnya dia sendiri yang pergi keluar Israel? Mengapa malah menyuruh anak buah yang belum tentu bagus kualitasnya. Mengapa setelah itu Yesus malah menghilang seolah-olah lepas tangan (melarikan diri) yang mengakibatkan banyak korban jiwa.

Tetapi ada suatu pemahaman lain soal dua ayat diatas. Di ayat Matius 10:6 dikatakan " melainkan pergilah kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel". 

Di dalam Kisah Rasul 16:6 juga dikatakan " Mereka melintasi tanah Frigia dan tanah Galatia, karena Roh Kudus mencegah mereka untuk memberitakan Injil di Asia".

Diketahui bahwa bangsa Israel tidak hanya menghuni kawasan Israel sekarang tetapi menyebar keseluruh bangsa. Jadi konteks untuk menyebarkan Bible ke seluruh bangsa kemungkinan untuk Ras Yahudi yang tinggal di negara-negara lain. 

Karena kemungkinan Ras Yahudi di luar Yerusalem (Israel sekarang) lebih bisa menerima ajaran Yesus. Meski di dalam ayat Kisah Rasul 16:6 ada sebuah pertanyaan, mengapa mereka dilarang untuk memberitakan Injil di Asia?. Apakah tak ada umat Yahudi di Asia saat itu?

Jika demikian adanya bahwa Yesus hanya diutus untuk menjadi raja Israel dan untuk bangsa Israel mengapa orang-orang diluar bangsa Israel pada memperjuangkan Yesus sebagai Tuhannya?.

Setelah Yesus diangkat ke langit oleh Allah, ada dua kubu besar yang ingin meneruskan misi para nabi ke seluruh dunia yaitu Paulus dan Nabi Muhammad. Keduanya sama-sama berlandaskan Kitab orang Israel, tetapi manakah yang merupakan buah yang baik?. Jadi pada dasarnya di dunia ini ada dua agama besar yaitu pengikut Paulus (Kristen) dan pengikut nabi Muhammad (Islam). Sedangkan pengikut Yesus adalah orang-orang Israel sendiri pada jaman dahulu saat Yesus masih hidup.

Jadi Aku dan Bapa satu yaitu satu dalam kosmos ruhani religius layaknya sepasang suami istri atau sepasang kekasih. Jadi Aku dan Bapa adalah satu bukan satu oknum tetapi satu religiusitas. Seperti halnya orang-orang Kristen yang ada dalam satu gereja merasa dirinya satu iman. Tetapi mereka bukan satu manusia melainkan banyak. Lihat ayat berikut :

Dan Aku telah memberikan kepada mereka kemuliaan, yang Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu, sama seperti Kita adalah satu: Aku di dalam mereka dan Engkau di dalam Aku supaya mereka sempurna menjadi satu, agar dunia tahu, bahwa Engkau yang telah mengutus Aku dan bahwa Engkau mengasihi mereka, sama seperti Engkau mengasihi Aku. (Yohanes 17:22-23)

Tetapi sekali lagi pengaruh pagan yang kuat membuat orang-orang Yahudi susah memahami perkataan Yesus. Umat Yahudi pada saat itu sudah ratusan tahun dibawah pengaruh Yunani dan Romawi, sehingga ada kesan pemahaman tauhid mereka teracuni, dan yang terjadi selanjutnya adalah mereka ingin mencelakai Yesus.

Sekali lagi orang-orang Yahudi mengambil batu untuk melempari Yesus. Kata Yesus kepada mereka: “Banyak pekerjaan baik yang berasal dari Bapa-Ku yang Kuperlihatkan kepadamu; pekerjaan manakah di antaranya yang menyebabkan kamu mau melempari Aku?. Jawab orang-orang Yahudi itu: “Bukan karena suatu pekerjaan baik maka kami mau melempari Engkau, melainkan karena Engkau menghujat Allah dan karena Engkau, sekalipun hanya seorang manusia saja, menyamakan diri-Mu dengan Allah.”(Yohanes 10:31-33)

Jadi alasan utama kaum Yahudi ingin mencelakai Yesus yang berakhir dengan usaha membunuh Yesus diatas Salib adalah kesalahpahaman dari kaum Yahudi terhadap Yesus. Kaum Yahudilah yang menuduh Yesus menyamakan dirinya dengan Allah.

Tidak ada komentar

Posting Komentar