2 Sumber Yang Jadi Pokok Peningkatan Kecerdasan Manusia

Ada dua sumber yang jadi pokok peningkatan kecerdasan manusia dalam hidupnya bersejarah:

- Pertama pengalaman dengan percobaan
- Kedua Firman ALLAH yang termaktub dalam Kitab Suci. 
 
Keduanya adalah ketetapan yang telah ditentukan lebih dulu.

Peningkatan kecerdasan atas pengalaman berlangsung menurut tingkat yang dicapai oleh kesadaran yang berlaku secara kausalita yang telah ditetapkan lebih dulu, begitu pula kesadaran tentang ilmu yang terkandung dalam Kitab Suci, karenanya banyak hal yang dulunya telah dirumuskan manusia kemudian harus dirubah atas capaian pengalaman, begitu pula ada Ayat Suci yang telah ribuan tahun dianggap lambang-lambangan kini baru diketahui orang ilmiahnya.


إِنَّ الَّذِينَ يَكْتُمُونَ
مَا أَنزَلْنَا مِنَ الْبَيِّنَاتِ وَالْهُدَى مِن بَعْدِ مَا
بَيَّنَّاهُ لِلنَّاسِ فِي الْكِتَابِ أُولَـئِكَ يَلعَنُهُمُ اللّهُ وَيَلْعَنُهُمُ اللَّاعِنُونَ

 
2/159. Bahwa orang-orang yang menyembunyikan apa yang KAMI turunkan dari keterangan serta petunjuk sesudah apa yang KAMI terangkan dia untuk manusia dalam Kitab, itulah yang ALLAH kutuki mereka, dan mengutuki mereka orang-orang yang mengutuk.


يُؤتِي الْحِكْمَةَ مَن يَشَاءُ وَمَن
يُؤْتَ الْحِكْمَةَ فَقَدْ أُوتِيَ خَيْراً كَثِيراً وَمَا يَذَّكَّرُ إِلاَّ أُوْلُواْ الأَلْبَابِ

 
2/269. DIA memberi sains (hikmah) pada siapa yang DIA kehendaki, dan siapa yang diberi sains, sungguh dia telah diberi kebaikan yang banyak, dan tiada yang memikirkan kecuali para penyelidik.


هُوَ ٱلَّذِىٓ أَنزَلَ عَلَيۡكَ ٱلۡكِتَـٰبَ مِنۡهُ
ءَايَـٰتٌ۬ مُّحۡكَمَـٰتٌ هُنَّ أُمُّ ٱلۡكِتَـٰبِ وَأُخَرُ مُتَشَـٰبِهَـٰتٌ۬‌ۖ

فَأَمَّا ٱلَّذِينَ فِى قُلُوبِهِمۡ زَيۡغٌ۬ فَيَتَّبِعُونَ مَا تَشَـٰبَهَ مِنۡهُ ٱبۡتِغَآءَ
ٱلۡفِتۡنَةِ وَٱبۡتِغَآءَ تَأۡوِيلِهِۦ‌ۗ وَمَا يَعۡلَمُ تَأۡوِيلَهُ ۥۤ إِلَّا ٱللَّهُ‌ۗ وَٱلرَّٲسِخُونَ
فِى ٱلۡعِلۡمِ يَقُولُونَ ءَامَنَّا بِهِۦ كُلٌّ۬ مِّنۡ عِندِ رَبِّنَا‌ۗ وَمَا يَذَّكَّرُ إِلَّآ أُوْلُواْ ٱلۡأَلۡبَـٰبِ

 
3/7. DIA-lah yang menurunkan atasmu Kitab daripadanya Ayat-ayat Muhkamat semuanya pokok ketetapan dari yang lainnya Mutasyabihat. Adapun orang-orang yang dalam hatinya inisiatif, mereka ikuti apa yang meragukan daripada mencari kesusahan dan mencari pengertiannya kecuali ALLAH serta orang-orang maju dalam ilmu, mereka katakan: “Tiada berimanpada-NYA, setiapnya dari TUHAN kami.” Tiada yang memikirkan kecuali para penyelidik.

Ayat Mutasyabihat ialah Ayat-ayat Alquran yang mengandung keterangan tentang petunjuk, tersebut pada Ayat 2/185, dan hanya diketahui ALLAH serta orang-orang yang maju dalam ilmu, biasanya disebut Ulul Albaab yang kita artikan dengan “para penyelidik.” Mereka inilah yang diberi sains atau hikmah sebagai pemberian sangat berharga dari ALLAH. Ulul Albaab itulah yang tahap demi tahap dapat mengambil pengetahuan dari Alquran yang memang semua Ayatnya sengaja diturunkan ALLAH untuk manusia. Dengan Ayat-ayat Mutasyabihat demikian selaku keterangan tentang petunjuk, Ulul Albaab bukan saja mendapat sains tentang materi dan sifatnya bahkan juga mengetahui sikap yang harus dilakukan manusia terhadap semuanya selaku hukum Tambahan yang biasanya disebut Qiyas, dan memang Alquran mengandung keterangn pokok tentang segala sesuatu, dinyatakan pada ayat 16/89 dan lain-lainnya.


شَہۡرُ رَمَضَانَ ٱلَّذِىٓ أُنزِلَ فِيهِ ٱلۡقُرۡءَانُ
هُدً۬ى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنَـٰتٍ۬ مِّنَ ٱلۡهُدَىٰ وَٱلۡفُرۡقَانِ‌ۚ فَمَن
شَہِدَ مِنكُمُ ٱلشَّہۡرَ فَلۡيَصُمۡهُ‌ۖ وَمَن ڪَانَ مَرِيضًا أَوۡ عَلَىٰ
سَفَرٍ۬ فَعِدَّةٌ۬ مِّنۡ أَيَّامٍ أُخَرَ‌ۗ يُرِيدُ ٱللَّهُ بِڪُمُ ٱلۡيُسۡرَ وَلَا يُرِيدُ بِڪُمُ
ٱلۡعُسۡرَ وَلِتُڪۡمِلُواْ ٱلۡعِدَّةَ وَلِتُڪَبِّرُواْ ٱللَّهَ عَلَىٰ مَا هَدَٮٰكُمۡ وَلَعَلَّڪُمۡ تَشۡكُرُونَ


 
2/185. Bulan Ramadhan ialah diturunkan padanya Alquran petunjuk bagi manusia dan keterangan tentang petunjuk serta garis pemisah. Siapa yang membuktikan dari kamu bulan itu hendaklah mempusakannya. Dan siapa yang sakit atau atas beban maka hitungannya pada hari-hari berikutnya. ALLAH menginginkan kemudahan padamu, tidak menginginkan kesulitan padamu, dan agar kamu menyempurnakan hitungan itu serta membesarkan ALLAH atas apa yang DIA tunjukkan padamu dan semoga kamu menghargai.


وَيَوۡمَ نَبۡعَثُ فِى كُلِّ أُمَّةٍ۬ شَهِيدًا عَلَيۡهِم
مِّنۡ أَنفُسِہِمۡ‌ۖ وَجِئۡنَا بِكَ شَہِيدًا عَلَىٰ هَـٰٓؤُلَآءِ‌ۚ وَنَزَّلۡنَا عَلَيۡكَ
ٱلۡكِتَـٰبَ تِبۡيَـٰنً۬ا لِّكُلِّ شَىۡءٍ۬ وَهُدً۬ى وَرَحۡمَةً۬ وَبُشۡرَىٰ لِلۡمُسۡلِمِينَ


 
16/89. Pada Hari KAMI bangkitkan dalam setiap umat pemberi bukti atas mereka dari diri mereka, dan KAMI datangkan engkau atas orang-orang ini. KAMI telah menurunkan atasmu Kitab yang menerangkan bagi tiap sesuatu serta petunjuk dan rahmat dan kegembiraan bagi Muslim.

Tentang hikmah atau sains yang didapat Ulul Albaab itulah berlakunya hukum wajib meyampaikan kepada manusia ramai, termuat pada Ayat 2/159 jo. 41/3 dengan sanksi hukum kutukan besar bagi siapa yang sengaja menyembunyikan ilmu untuk dirinya atau golongannya sendiri. Sikap tidak mau menyampaikan ilmu demikian bukan saja merugikan masyarakat keliling tetapi juga memperlambat kemajuan Islam yang sesungguhnya adalah kemajuan umat manusia seluruhnya.


كِتَابٌ فُصِّلَتْ آيَاتُهُ قُرْآناً عَرَبِيّاً لِّقَوْمٍ يَعْلَمُونَ

 
41/3. Kitab yang dijelaskan ayat-ayatnya Alquran berbahasa arab untuk kaum yang berilmu.


ALLAH menentukan gerak hati seseorang begitupun gerak fikirannya selaku subject, dan selaku obyect diciptakanNYA benda materi dengan naluri serta proses tertentu. Antara fikiran dan benda materi terdapat keadaan yang parallel, itulah kehidupan yang telah dilengkapi ALLAH untuk seluruh kebutuhan. Dalam hal demikian berlaku pengalaman yang menjuruskan kepada peningkatan peradaban, berakhir pada ketentuan ilmiah yang terkandung dalam Kitab Suci. Mungkin orang akan memungkiri ketentuan ini tetapi pembuktiannya didapati dalam catatan sejarah dan realita selanjutnya akan ditemui berturut-turut selaku hasil kegiatan manusia atau diberikan kepadanya secara terpaksa.


مَآ أَصَابَ مِن مُّصِيبَةٍ۬ فِى ٱلۡأَرۡضِ
وَلَا فِىٓ أَنفُسِكُمۡ إِلَّا فِى ڪِتَـٰبٍ۬ مِّن قَبۡلِ أَن نَّبۡرَأَهَآ‌ۚ إِنَّ ذَٲلِكَ عَلَى ٱللَّهِ يَسِيرٌ۬

 
57/22. Tidaklah berlaku suatu musibah di Bumi ini dan tidak pula pada dirimu kecuali telah ada ketetapannya lebih dulu sebelum KAMI laksanakan, bahwa yang demikian atas ALLAH mudah saja.


إِنَّا مَكَّنَّا لَهُ ۥ فِى ٱلۡأَرۡضِ وَءَاتَيۡنَـٰهُ مِن كُلِّ شَىۡءٍ۬ سَبَبً۬ا

 
18/84. Bahwa KAMI menempatkan untuknya manusia di Bumi dan KAMI datangkan padanya dari tiap sesuatu dengan kausalita.

فَأَتۡبَعَ سَبَبًا

18/85. Lalu dia ikuti kausalita itu.

وَمَا تَشَآءُونَ إِلَّآ أَن يَشَآءَ ٱللَّهُ رَبُّ ٱلۡعَـٰلَمِينَ

81/29. Dan tidaklah kamu berkendak kecuali yang lebih dulu dikehendaki ALLAH Tuhan seluruh manusia.

….ALLAH menyatakan bahwa orang-orang beriman pasti lebih tinggi dalam kehidupan ramai. Kepastian ini bukan saja harus terwujud dalam bidang susila dan budi pekerti, tetapi juga mencakup lapangan sains, teknologi, dan lain-lainnya.

Seringkali orang jadi gugup dan tersandung menyampaikan ketentuan tersebut karena dalam pergaulan umum belum dilihat bukti-bukti yang membenarkan. Sebenarnya janjian ALLAH tidak pernah gagal keliru, sebab apapun yang DIA hukumkan adalah dengan perencanaan tepat, maka hal itu sebaiknya menjadi batu ujian bagi masyarakat yang menyatakan diri beriman.

Suatu hal yang biasa dilupakan orang ialah Alquran yang menerangkan bahwa ALLAH bersama orang-orang yang tabah, yaitu yang tetap teguh pada pendirian, selalu melaksakan Hukum-NYA di waktu sendirian dan dalam hubungan hidup bersama.

Dari kedua ketentuan di atas didapatlah alasan kenapa tampak orang yang menyatakan diri beriman berada dalam keadaan yang tidak diharapkan. Sebabnya ialah karena tidak tabah bahkan ragu-ragu dalam menghayati hukum hidup yang diredhai ALLAH.

Di bawah dibicarakan tentang Sains dalam Alquran, didasarkan atas Firman Suci dalam Alquran yang memang satu-satunya logis praktis di seluruh zaman.

Mungkin pada beberapa hal terdapat yang sifatnya kontroversial, namun itu adalah kewajaran selaku perkembangan dalam sejarah di mana Hukum ALLAH selalu tetap, sedangkan yang berubah hanyalah tradisi sesuai dengan tingkat kesadaran. Ketinggian yang dijanjikan ALLAH pasti berlaku jika iman dihayati dengan ketabahan.

Tidak ada komentar

Posting Komentar