Ahmadinejad menuai kecaman dari para imam Syiah lantaran komentarnya pada ucapan belasungkawa yang dinilai jauh melenceng. Dalam surat tersebut, Ahmadinejad menyamakan Chavez dengan Yesus Kristus.
Diberitakan Reuters, Ahmadinejad adalah salah satu kepala negara yang turut datang pada prosesi pemakaman Hugo Chavez di Caracas, venezuela, pada Jumat (8/3). Para tetamu melakukan standing ovation saat Ahmadinejad datang untuk menengok jasad Chavez.
Dia menyentuh dan mencium peti mati Chavez. Walaupun jarak negara mereka berjauhan, Ahmadinejad dikenal kawan dekat Chavez karena memiliki musuh yang sama, yaitu Amerika Serikat.
Namun yang menjadi permasalahan adalah komentar belasungkawa yang disampaikan Ahmadinejad dalam situs pribadinya. Dalam surat di situs itu, Ahmadinejad menyamakan Chavez disamakan dengan Yesus.
Dia mengatakan, Chavez akan dibangkitkan bersama dengan Yesus dan Imam ke-12 umat Syiah pada hari kiamat. Bertiga, mereka akan menyebarkan keadilan di muka bumi ini di saat akhir dunia.
Komentar Ahmadinejad ini dikecam pada ulama Syiah di Iran. Menurut mereka, surat belasungkawa itu telah melenceng jauh dari niat awalnya, yaitu hanya menunjukkan keprihatinan.
"Penggambaran Ahmadinejad tentang presiden Venezuela tidak pantas bagi kita," ujar salah satu ulama Syiah dan anggota senior dewan ahli Syiah, Ghorbanali Dorri Najafabadi, seperti dilansir kantor berita Mehr.
Ulama lainnya, Ahmad Khatami, dengan tegas mengatakan bahwa perkataan Ahmadinejad itu sama sekali tidak bisa diterima. "Seseorang seharusnya bisa mengirimkan surat diplomatis tanpa masuk ke ranah agama," kata Khatami.
Anggota parlemen Iran Mohammad Taqi Rahbar mengatakan bahwa komentar Ahmadinejad itu "salah besar dan berlebihan".
Menurut Syiah, imam ke 12 atau Imam Mahdi versi mereka, akan dibangkitkan dari tidur panjangnya pada hari kiamat saat dunia tengah gonjang-ganjing hebat.
Kecaman dari berbagai ulama dan anggota parlemen ini semakin memperburuk citra Ahmadinejad di mata para petinggi negara. Sebelumnya, Ahmadinejad yang akan habis masa jabatannya Juni ini sering cekcok dengan pemimpin spiritual Ayatollah Khamanei karena dinilai bertindak tanpa izinnya.(reuter)
Diberitakan Reuters, Ahmadinejad adalah salah satu kepala negara yang turut datang pada prosesi pemakaman Hugo Chavez di Caracas, venezuela, pada Jumat (8/3). Para tetamu melakukan standing ovation saat Ahmadinejad datang untuk menengok jasad Chavez.
Dia menyentuh dan mencium peti mati Chavez. Walaupun jarak negara mereka berjauhan, Ahmadinejad dikenal kawan dekat Chavez karena memiliki musuh yang sama, yaitu Amerika Serikat.
Namun yang menjadi permasalahan adalah komentar belasungkawa yang disampaikan Ahmadinejad dalam situs pribadinya. Dalam surat di situs itu, Ahmadinejad menyamakan Chavez disamakan dengan Yesus.
Dia mengatakan, Chavez akan dibangkitkan bersama dengan Yesus dan Imam ke-12 umat Syiah pada hari kiamat. Bertiga, mereka akan menyebarkan keadilan di muka bumi ini di saat akhir dunia.
Komentar Ahmadinejad ini dikecam pada ulama Syiah di Iran. Menurut mereka, surat belasungkawa itu telah melenceng jauh dari niat awalnya, yaitu hanya menunjukkan keprihatinan.
"Penggambaran Ahmadinejad tentang presiden Venezuela tidak pantas bagi kita," ujar salah satu ulama Syiah dan anggota senior dewan ahli Syiah, Ghorbanali Dorri Najafabadi, seperti dilansir kantor berita Mehr.
Ulama lainnya, Ahmad Khatami, dengan tegas mengatakan bahwa perkataan Ahmadinejad itu sama sekali tidak bisa diterima. "Seseorang seharusnya bisa mengirimkan surat diplomatis tanpa masuk ke ranah agama," kata Khatami.
Anggota parlemen Iran Mohammad Taqi Rahbar mengatakan bahwa komentar Ahmadinejad itu "salah besar dan berlebihan".
Menurut Syiah, imam ke 12 atau Imam Mahdi versi mereka, akan dibangkitkan dari tidur panjangnya pada hari kiamat saat dunia tengah gonjang-ganjing hebat.
Kecaman dari berbagai ulama dan anggota parlemen ini semakin memperburuk citra Ahmadinejad di mata para petinggi negara. Sebelumnya, Ahmadinejad yang akan habis masa jabatannya Juni ini sering cekcok dengan pemimpin spiritual Ayatollah Khamanei karena dinilai bertindak tanpa izinnya.(reuter)
Tidak ada komentar
Posting Komentar