Senat Amerika Serikat akhirnya menyetujui penunjukan John Forbes Kerry, sebagai menteri luar negeri di kabinet baru pemerintahan periode kedua Presiden Barack Obama.
John Kerry selama empat tahun lalu memangku jabatan ketua Komisi Hubungan Luar Negeri Senat Amerika. Setelah mengucapkan sumpah jabatan Kerry akan bergabung dengan kabinet Obama.
Senator John Kerry (69) selama hampir tiga dekade menjadi anggota Senat Amerika. Tahun 2004 di pemilu internal Partai Demokrat untuk menjadi kandidat presiden, Kerry kalah dari George W. Bush.
Pekan lalu Kerry tampil di Komisi Komisi Hubungan Luar Negeri Senat Amerika dan menuntut ditetapkannya apa yang ia sebut sebagai ide baru di kebijakan luar negeri Amerika.
Kerry menandaskan bahwa kebijakan luar negeri Amerika tidak harus dijelaskan melalui pesawat tanpa awak dan pengiriman pasukan ke berbagai wilayah dunia.
Berdasarkan statemen Kerry, kinerja dirinya di tahun-tahun lalu menunjukkan bahwa tidak bisa diharapkan adanya perubahan mendasar di kebijakan luar negeri Amerika.
Kerry dalam beberapa tahun terakhir telah melakukan lawatan ke sejumlah negara yang dilanda perang seperti Afghanistan, Pakistan dan Sudan. Ia telah menunjukkan kinerjanya yang mengamini kebijakan pemerintah Barack Obama. Disebutkan pula sewaktu muda, Kerry pernah menjadi anggota komunitas “Skull and Bones” di Amerika. Anggota rahasia illuminati kelompok ini selama beberapa tahun menjadi penanggung jawab penyusunan kebijakan luar negeri dan pendidikan di Amerika.
Stephen Lendman, penulis Amerika terkait hal ini mengatakan, anggota kelompok ini mayoritas dari keluarga terpandang dan dibentuk untuk mendidik pemimpin masa depan Amerika.
Di sisi lain, para pengamat menekankan, pengalaman membuktikan bahwa kebijakan luar negeri Amerika tidak akan banyak mengalami perubahan dengan diangkatnya menteri baru, karena tidak ada menlu Amerika yang memiliki kekuasaan dan pengaruh yang besar. Biasanya CIA dan militer Amerika yang berpengaruh di Deplu dan mengarahkan departemen ini. Oleh karena itu, Kerry bakal mewarisi perang Amerika dan strategi yang diaku Washington “Perang Anti Terorisme.”
Mengingat masalah ini maka diprediksikan isu-isu seperti perang Afghanistan, berlanjutnya serangan pesawat tanpa awak ke Pakistan, isu nuklir Iran, transformasi Timur Tengah, pertikaian Palestina-Israel, isu nuklir Korea Utara dan friksi dengan Rusia akan menjadi kendala besar John Kerry saat mengemudikan Deplu Amerika
John Kerry selama empat tahun lalu memangku jabatan ketua Komisi Hubungan Luar Negeri Senat Amerika. Setelah mengucapkan sumpah jabatan Kerry akan bergabung dengan kabinet Obama.
Senator John Kerry (69) selama hampir tiga dekade menjadi anggota Senat Amerika. Tahun 2004 di pemilu internal Partai Demokrat untuk menjadi kandidat presiden, Kerry kalah dari George W. Bush.
Pekan lalu Kerry tampil di Komisi Komisi Hubungan Luar Negeri Senat Amerika dan menuntut ditetapkannya apa yang ia sebut sebagai ide baru di kebijakan luar negeri Amerika.
Kerry menandaskan bahwa kebijakan luar negeri Amerika tidak harus dijelaskan melalui pesawat tanpa awak dan pengiriman pasukan ke berbagai wilayah dunia.
Berdasarkan statemen Kerry, kinerja dirinya di tahun-tahun lalu menunjukkan bahwa tidak bisa diharapkan adanya perubahan mendasar di kebijakan luar negeri Amerika.
Kerry dalam beberapa tahun terakhir telah melakukan lawatan ke sejumlah negara yang dilanda perang seperti Afghanistan, Pakistan dan Sudan. Ia telah menunjukkan kinerjanya yang mengamini kebijakan pemerintah Barack Obama. Disebutkan pula sewaktu muda, Kerry pernah menjadi anggota komunitas “Skull and Bones” di Amerika. Anggota rahasia illuminati kelompok ini selama beberapa tahun menjadi penanggung jawab penyusunan kebijakan luar negeri dan pendidikan di Amerika.
Stephen Lendman, penulis Amerika terkait hal ini mengatakan, anggota kelompok ini mayoritas dari keluarga terpandang dan dibentuk untuk mendidik pemimpin masa depan Amerika.
Di sisi lain, para pengamat menekankan, pengalaman membuktikan bahwa kebijakan luar negeri Amerika tidak akan banyak mengalami perubahan dengan diangkatnya menteri baru, karena tidak ada menlu Amerika yang memiliki kekuasaan dan pengaruh yang besar. Biasanya CIA dan militer Amerika yang berpengaruh di Deplu dan mengarahkan departemen ini. Oleh karena itu, Kerry bakal mewarisi perang Amerika dan strategi yang diaku Washington “Perang Anti Terorisme.”
Mengingat masalah ini maka diprediksikan isu-isu seperti perang Afghanistan, berlanjutnya serangan pesawat tanpa awak ke Pakistan, isu nuklir Iran, transformasi Timur Tengah, pertikaian Palestina-Israel, isu nuklir Korea Utara dan friksi dengan Rusia akan menjadi kendala besar John Kerry saat mengemudikan Deplu Amerika
Tidak ada komentar
Posting Komentar