Pemimpin Amerika Serikat (AS) di Washington DC adalah tawanan lobi zionis Israel. Semua kebijakan AS selalu memberikan keuntungan bagi Israel.
Hal itu diungkapkan Dr Kevin Barrett, anggota pendiri dari Aliansi Muslim-Yahudi-Kristen, yang menyebut Amerika Serikat tak berdaya di bawah tekan lobi Yahudi yang dikenal dengan AIPAC (American Israel Public Affairs Committee).
Lobi Zionis, adalah koalisi yang terdiri dari berbagai individu dan kelompok yang berusaha mempengaruhi kebijakan luar negeri Amerika Serikat demi kepentingan zionisme dan Israel.
“Zionis di Amerika menguasai Kongres. Mereka menyumbang setengah dari uang yang diterima oleh para kandidat politik di tingkat federal, baik Kongres dan presiden. Jadi mereka memiliki pengaruh luar biasa, terutama di Kongres,” ujar Barrett, Press TV
Menurutnya, sampai tahap tertentu, Presiden Obama memiliki kesempatan mengutamakan kepentingan Amerika ketimbang kepentingan Israel di era kedua kepemimpinannya. Karena saat ini ada beberapa pejabat Amerika yang realistis dan semakin membenci dominasi Israel dalam kebijakan luar negeri Amerika. Mereka sadar kebijakan itu hanya untuk mengejar kebijakan Israel semata.
“Tapi kita tidak bisa berharap Obama akan terus terang mendukung konsensus internasional bahwa Israel harus meninggalkan semua wilayah-wilayah pendudukan. Secara politik, hal semacam itu tidak mungkin terjadi di AS. Karena AS secara harfiah berada di bawah kediktatoran militer Israel,” pungkas Barrett.
Hal itu diungkapkan Dr Kevin Barrett, anggota pendiri dari Aliansi Muslim-Yahudi-Kristen, yang menyebut Amerika Serikat tak berdaya di bawah tekan lobi Yahudi yang dikenal dengan AIPAC (American Israel Public Affairs Committee).
Lobi Zionis, adalah koalisi yang terdiri dari berbagai individu dan kelompok yang berusaha mempengaruhi kebijakan luar negeri Amerika Serikat demi kepentingan zionisme dan Israel.
“Zionis di Amerika menguasai Kongres. Mereka menyumbang setengah dari uang yang diterima oleh para kandidat politik di tingkat federal, baik Kongres dan presiden. Jadi mereka memiliki pengaruh luar biasa, terutama di Kongres,” ujar Barrett, Press TV
Menurutnya, sampai tahap tertentu, Presiden Obama memiliki kesempatan mengutamakan kepentingan Amerika ketimbang kepentingan Israel di era kedua kepemimpinannya. Karena saat ini ada beberapa pejabat Amerika yang realistis dan semakin membenci dominasi Israel dalam kebijakan luar negeri Amerika. Mereka sadar kebijakan itu hanya untuk mengejar kebijakan Israel semata.
“Tapi kita tidak bisa berharap Obama akan terus terang mendukung konsensus internasional bahwa Israel harus meninggalkan semua wilayah-wilayah pendudukan. Secara politik, hal semacam itu tidak mungkin terjadi di AS. Karena AS secara harfiah berada di bawah kediktatoran militer Israel,” pungkas Barrett.
Tidak ada komentar
Posting Komentar