Artikel ini berisi transkrip bagian
kedua dialog antara Ustadz Perdana Akhmad seorang praktisi ruqyah
syar’iyyah dan Dicky Zainal Arifin Praktisi Tenaga Dalam dan Guru Utama
Hikmatul Iman. Tampilan transkrip ini diambil dari Blog Metafisis dan
dirapikan tanpa mengubah isi transkrip itu sendiri.
Berikut ini adalah sepotong percakapan Perdana Akhmad dengan Dicky Zainal Arifin.
Perdana Akhmad : “Assalamu’alaikum“
Dicky Zainal Arifin : “Wa’alaikum salam“
Perdana Akhmad : “Maaf , apakah benar ini dengan HP nya Kang Dicky?“
Dicky Zainal Arifin : “Betul…ini dengan siapa yaa…?”
Perdana Akhmad : “Saya ingin konfirmasi dengan anda tentang ke-ilmu-an HI , berhubung banyak sekali informasi ke saya kalau Hikmatul Iman itu dibantu Jin. Nama saya Ustadz Perdana Akhmad, saya biasa mengusir Jin dengan cara Ruqyah Syar’iah, dan saya mengusulkan anda untuk di Ruqyah agar Jin yang ada di tubuh anda menjadi hilang“
Dicky Zainal Arifin : “Oooh begitu ….kalau begitu itu bukan konfirmasi dong, itu mah langsung menuduh , karena belum apa-apa sudah menyuruh di ruqyah “
Perdana Akhmad : “Saya kira itu sudah pasti , karena semua Tenaga Dalam itu dibantu oleh Jin“
Dicky Zainal Arifin : “Anda tahu definisi Tenaga Dalam?“
Perdana Akhmad : “Tenaga Dalam itu yang mental-mentalin lawan kan?“
Dicky Zainal Arifin : “Yang saya tanyakan adalah definisi Tenaga Dalam itu apa , penjelasan ilmiah nya“
Perdana Akhmad : “Iya…pokoknya yang mental-mentalin lawan itu lah…!“
Dicky Zainal Arifin : “Berarti anda tidak tahu definisi Tenaga Dalam itu apa, lalu mengapa anda sudah berani menuduh atau memfonis sesuatu yang anda sendiri tidak ada ilmu-nya tentang itu , dan sudah berani berbantah–bantahan , padahal anda tidak tahu yang anda bantahkan itu . Sekali lagi saya tanya, apa Definisi Tenaga Dalam?“
Perdana Akhmad : “Saya tidak tahu penjelasannya , tapi itu adalah tenaga yang mementalkan lawan dari jarak jauh , dan itu pasti dibantu Jin“
Dicky Zainal Arifin : “Pernah baca QS Ali Imran 66?“
Berikut ini adalah sepotong percakapan Perdana Akhmad dengan Dicky Zainal Arifin.
Perdana Akhmad : “Assalamu’alaikum“
Dicky Zainal Arifin : “Wa’alaikum salam“
Perdana Akhmad : “Maaf , apakah benar ini dengan HP nya Kang Dicky?“
Dicky Zainal Arifin : “Betul…ini dengan siapa yaa…?”
Perdana Akhmad : “Saya ingin konfirmasi dengan anda tentang ke-ilmu-an HI , berhubung banyak sekali informasi ke saya kalau Hikmatul Iman itu dibantu Jin. Nama saya Ustadz Perdana Akhmad, saya biasa mengusir Jin dengan cara Ruqyah Syar’iah, dan saya mengusulkan anda untuk di Ruqyah agar Jin yang ada di tubuh anda menjadi hilang“
Dicky Zainal Arifin : “Oooh begitu ….kalau begitu itu bukan konfirmasi dong, itu mah langsung menuduh , karena belum apa-apa sudah menyuruh di ruqyah “
Perdana Akhmad : “Saya kira itu sudah pasti , karena semua Tenaga Dalam itu dibantu oleh Jin“
Dicky Zainal Arifin : “Anda tahu definisi Tenaga Dalam?“
Perdana Akhmad : “Tenaga Dalam itu yang mental-mentalin lawan kan?“
Dicky Zainal Arifin : “Yang saya tanyakan adalah definisi Tenaga Dalam itu apa , penjelasan ilmiah nya“
Perdana Akhmad : “Iya…pokoknya yang mental-mentalin lawan itu lah…!“
Dicky Zainal Arifin : “Berarti anda tidak tahu definisi Tenaga Dalam itu apa, lalu mengapa anda sudah berani menuduh atau memfonis sesuatu yang anda sendiri tidak ada ilmu-nya tentang itu , dan sudah berani berbantah–bantahan , padahal anda tidak tahu yang anda bantahkan itu . Sekali lagi saya tanya, apa Definisi Tenaga Dalam?“
Perdana Akhmad : “Saya tidak tahu penjelasannya , tapi itu adalah tenaga yang mementalkan lawan dari jarak jauh , dan itu pasti dibantu Jin“
Dicky Zainal Arifin : “Pernah baca QS Ali Imran 66?“
Dicky Zainal Arifin : “Bunyi nya begini,
Itulah kamu , kamu ini (sewajarnya) bantah membantah tentang hal yang kamu ketahui , maka mengapa kamu bantah membantah tentang hal yang tidak kamu ketahui , Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui.
Nah itu QS Ali Imran 66, makanya saya tanya dulu definisi Tenaga Dalam itu apa pada anda , apakah anda mengetahui betul yang anda bantahkan itu , dan terbukti dari jawaban anda , bahwa anda sebetulnya tidak mengetahui yang dibantahkan itu.“
Perdana Akhmad : “Lalu apa definisi Tenaga Dalam itu?“
Dicky Zainal Arifin : “Naahhh begitu dong , sebaiknya tanya dulu . Tenaga Dalam definisinya adalah pemfokusan energi tubuh pada satu titik sehingga hasilnya maksimal. Itu saja sih sebetulnya definisi nya. Jadi tidak ada mantra–mantra atau jampi–jampi, bacaan–bacaan, puasa atau berbagai macam tirakat, semua dilatih, semuanya di dapat dengan olah raga. Raga kita di olah agar mampu menghasilkan energy yang lebih baik. Di negara-negara maju penelitian mengenai hal ini sudah jauh sekali, bahkan ada dua orang ilmuwan yang bernama Cann and Wilson tahun 1987 menemukan bahwa di satu centimeter kubik sel mythocondria manusia itu bisa menghasilkan listrik 200.000 volt. Jadi Tenaga Dalam itu sebetulnya sudah ada di tubuh setiap manusia, karena itu adalah energy yang dihasilkan oleh ATP atau Adenosin TryPhospat, dan itu adalah tenaga yang biasa kita pakai sehari–hari untuk menggerakan otot juga untuk melakukan segala kegiatan, hanya bedanya, ada teknik untuk memfokuskan energy itu, sehingga hasilnya lebih maksimal.
Contohnya , ketika kita sedang mengangkat meja yang berat , muka kita suka ikutan berkerut-kerut dan ber-ekspresi, leher ikutan tegang , dubur jadi ngeden, suara jadi keluar ikutan ngeden, nah, dengan Teknik Tenaga Dalam, semua yang tidak perlu itu dihilangkan, jadi tenaga kita hanya terfokus ke kaki dan tangan yang sedang mengangkat benda itu, wajah dan yang lainnya, terutama bagian yang tidak perlu diberi tenaga , yaa nggak usah ikutan, wajah – leher – dubur jadi rileks, karena tenaga hanya mengaliri bagian yang diperlukan untuk bekerja. Semua adalah teknik, untuk apa dibantu mahluk lemah yang namanya Jin. Dengan begitu kita memaksimalkan energy yang kita pakai , jadi bisa untuk menghancurkan benda keras dengan tangan kosong, karena tenaga terfokus.“
Perdana Akhmad : “Ahh…itu sih pembenaran anda, apapun akan dikatakan untuk pembenaran-pembenaran“
Dicky Zainal Arifin : “Lalu pembenaran anda yang menuduh Tenaga Dalam dibantu Jin itu apa…?“
Perdana Akhmad : “Karena tidak mungkin manusia bisa mematahkan baja atau menghancurkan batu kali dengan tangan kosong, itu pasti dibantu Jin, apalagi itu dilakukan oleh perempuan, nggak mungkin lah itu“
Dicky Zainal Arifin : “Anda bisa melihat Jin atau anda bisa mendengar Jin?“
Perdana Akhmad : “Yaa nggak bisa lah…Jin itu kan perkara Ghoib, jadi tidak bisa dilihat, manusia itu tidak mungkin bisa melihat Jin“
Dicky Zainal Arifin : “Kalau anda tidak bisa melihat atau mendengar Jin, berarti tuduhan itu berdasarkan angan-angan kosong dan kecurigaan yang tidak beralasan. Bagaimana mungkin menuduh seseorang hanya berdasarkan perkiraan dan angan-angan seperti itu. Tuduhan itu harus berdasarkan bukti yang jelas dan nyata, bagaimana bisa membuktikan, kalau anda sendiri tidak pernah melihat bukti–buktinya. Seorang polisi ketika menangkap penjahat harus disertai bukti yang meyakinkan dan nyata, seorang hakim memberikan vonis bersalah kepada seorang pesakitan harus berdasarkan bukti yang nyata, seorang jaksa ketika menuntut harus berdasarkan bukti yang jelas juga. Nah, sekarang kalau benar LSBD Hikmatul Iman itu dibantu Jin, tolong munculkan Jin-nya. Buat si Jin itu jadi berwujud nyata , agar semua orang bisa melihat bukti–nya, kalau memang benar LSBD Hikmatul Iman itu dibantu Jin. Sekali lagi jangan menuduh berdasarkan angan–angan atau perkiraan saja. Jangan–jangan perkiraan dan angan–angan itu muncul dari syaitan, karena di dalam surat An-Nisa 120 Allah berfirman bahwa syaitan itu memberikan janji-janji kepada mereka dan membangkitkan angan-angan kosong pada mereka, padahal syaitan itu tidak menjanjikan kepada mereka selain dari tipuan belaka. Jadi hati-hati, karena siapa tahu itu dari syaitan yang hendak mengadu domba.“
Perdana Akhmad : Bagaimana kalau untuk membuktikannya anda kami ruqyah?“
Dicky Zainal Arifin : “Sudah terlalu sering anggota LSBD Hikmatul Iman di ruqyah, dan semua nya merasa biasa saja ketika mendengarkan ayat-ayat Allah SWT. Tidak pernah ada anggota kami yang mengamuk atau kesurupan, malahan jadi membantu orang lain yang kesurupan karena dibacakan ruqyah. Saya nanti akan upload video ketika para anggota LSBD Hikmatul Iman diruqyah, di video itu juga diperlihatkan yang kesurupannya, dan itu tak satupun anggota kami. Juga pernah ada satu kejadian ketika di ruqyah massal, malah pe-ruqyah nya yang kesurupan . Dikatakan oleh pe-ruqyah yang lain, itu adalah Jin nya yang belum bersih betul dari tubuh si pe-ruqyah itu . Satu hal lagi, Jin itu tidak bisa di ruqyah. Maksudnya, Jin itu tidak akan kepanasan kalau dibacakan ayat-ayat Al Qur’an . Sebagaimana yang ada di QS Al Jin ayat 1 dan 2 Allah SWT berfirman ,
Katakanlah (Hai Muhhamad), telah diwahyukan kepadaku bahwasanya telah mendengarkan sekumpulan Jin (akan Al Qur’an) lalu mereka berkata, sesungguhnya kami telah mendengarkan Al Qur’an yang menakjubkan, yang memberikan petunjuk kepada jalan yang benar, lalu kami beriman kepadanya . Dan kami sekali-kali tidak akan mempersekutukan seorangpun dengan tuhan kami.
Lalu di QS Al Jin ayat 13, Dan sesungguhnya tatkala kami mendengar petunjuk ( Al Qur’an ), kami beriman kepadanya. Barang siapa beriman kepada tuhan nya, maka ia tidak takut pada pengurangan pahala dan (tidak takut pula) akan penambahan dosa dan kesalahan.
Itulah kamu , kamu ini (sewajarnya) bantah membantah tentang hal yang kamu ketahui , maka mengapa kamu bantah membantah tentang hal yang tidak kamu ketahui , Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui.
Nah itu QS Ali Imran 66, makanya saya tanya dulu definisi Tenaga Dalam itu apa pada anda , apakah anda mengetahui betul yang anda bantahkan itu , dan terbukti dari jawaban anda , bahwa anda sebetulnya tidak mengetahui yang dibantahkan itu.“
Perdana Akhmad : “Lalu apa definisi Tenaga Dalam itu?“
Dicky Zainal Arifin : “Naahhh begitu dong , sebaiknya tanya dulu . Tenaga Dalam definisinya adalah pemfokusan energi tubuh pada satu titik sehingga hasilnya maksimal. Itu saja sih sebetulnya definisi nya. Jadi tidak ada mantra–mantra atau jampi–jampi, bacaan–bacaan, puasa atau berbagai macam tirakat, semua dilatih, semuanya di dapat dengan olah raga. Raga kita di olah agar mampu menghasilkan energy yang lebih baik. Di negara-negara maju penelitian mengenai hal ini sudah jauh sekali, bahkan ada dua orang ilmuwan yang bernama Cann and Wilson tahun 1987 menemukan bahwa di satu centimeter kubik sel mythocondria manusia itu bisa menghasilkan listrik 200.000 volt. Jadi Tenaga Dalam itu sebetulnya sudah ada di tubuh setiap manusia, karena itu adalah energy yang dihasilkan oleh ATP atau Adenosin TryPhospat, dan itu adalah tenaga yang biasa kita pakai sehari–hari untuk menggerakan otot juga untuk melakukan segala kegiatan, hanya bedanya, ada teknik untuk memfokuskan energy itu, sehingga hasilnya lebih maksimal.
Contohnya , ketika kita sedang mengangkat meja yang berat , muka kita suka ikutan berkerut-kerut dan ber-ekspresi, leher ikutan tegang , dubur jadi ngeden, suara jadi keluar ikutan ngeden, nah, dengan Teknik Tenaga Dalam, semua yang tidak perlu itu dihilangkan, jadi tenaga kita hanya terfokus ke kaki dan tangan yang sedang mengangkat benda itu, wajah dan yang lainnya, terutama bagian yang tidak perlu diberi tenaga , yaa nggak usah ikutan, wajah – leher – dubur jadi rileks, karena tenaga hanya mengaliri bagian yang diperlukan untuk bekerja. Semua adalah teknik, untuk apa dibantu mahluk lemah yang namanya Jin. Dengan begitu kita memaksimalkan energy yang kita pakai , jadi bisa untuk menghancurkan benda keras dengan tangan kosong, karena tenaga terfokus.“
Perdana Akhmad : “Ahh…itu sih pembenaran anda, apapun akan dikatakan untuk pembenaran-pembenaran“
Dicky Zainal Arifin : “Lalu pembenaran anda yang menuduh Tenaga Dalam dibantu Jin itu apa…?“
Perdana Akhmad : “Karena tidak mungkin manusia bisa mematahkan baja atau menghancurkan batu kali dengan tangan kosong, itu pasti dibantu Jin, apalagi itu dilakukan oleh perempuan, nggak mungkin lah itu“
Dicky Zainal Arifin : “Anda bisa melihat Jin atau anda bisa mendengar Jin?“
Perdana Akhmad : “Yaa nggak bisa lah…Jin itu kan perkara Ghoib, jadi tidak bisa dilihat, manusia itu tidak mungkin bisa melihat Jin“
Dicky Zainal Arifin : “Kalau anda tidak bisa melihat atau mendengar Jin, berarti tuduhan itu berdasarkan angan-angan kosong dan kecurigaan yang tidak beralasan. Bagaimana mungkin menuduh seseorang hanya berdasarkan perkiraan dan angan-angan seperti itu. Tuduhan itu harus berdasarkan bukti yang jelas dan nyata, bagaimana bisa membuktikan, kalau anda sendiri tidak pernah melihat bukti–buktinya. Seorang polisi ketika menangkap penjahat harus disertai bukti yang meyakinkan dan nyata, seorang hakim memberikan vonis bersalah kepada seorang pesakitan harus berdasarkan bukti yang nyata, seorang jaksa ketika menuntut harus berdasarkan bukti yang jelas juga. Nah, sekarang kalau benar LSBD Hikmatul Iman itu dibantu Jin, tolong munculkan Jin-nya. Buat si Jin itu jadi berwujud nyata , agar semua orang bisa melihat bukti–nya, kalau memang benar LSBD Hikmatul Iman itu dibantu Jin. Sekali lagi jangan menuduh berdasarkan angan–angan atau perkiraan saja. Jangan–jangan perkiraan dan angan–angan itu muncul dari syaitan, karena di dalam surat An-Nisa 120 Allah berfirman bahwa syaitan itu memberikan janji-janji kepada mereka dan membangkitkan angan-angan kosong pada mereka, padahal syaitan itu tidak menjanjikan kepada mereka selain dari tipuan belaka. Jadi hati-hati, karena siapa tahu itu dari syaitan yang hendak mengadu domba.“
Perdana Akhmad : Bagaimana kalau untuk membuktikannya anda kami ruqyah?“
Dicky Zainal Arifin : “Sudah terlalu sering anggota LSBD Hikmatul Iman di ruqyah, dan semua nya merasa biasa saja ketika mendengarkan ayat-ayat Allah SWT. Tidak pernah ada anggota kami yang mengamuk atau kesurupan, malahan jadi membantu orang lain yang kesurupan karena dibacakan ruqyah. Saya nanti akan upload video ketika para anggota LSBD Hikmatul Iman diruqyah, di video itu juga diperlihatkan yang kesurupannya, dan itu tak satupun anggota kami. Juga pernah ada satu kejadian ketika di ruqyah massal, malah pe-ruqyah nya yang kesurupan . Dikatakan oleh pe-ruqyah yang lain, itu adalah Jin nya yang belum bersih betul dari tubuh si pe-ruqyah itu . Satu hal lagi, Jin itu tidak bisa di ruqyah. Maksudnya, Jin itu tidak akan kepanasan kalau dibacakan ayat-ayat Al Qur’an . Sebagaimana yang ada di QS Al Jin ayat 1 dan 2 Allah SWT berfirman ,
Katakanlah (Hai Muhhamad), telah diwahyukan kepadaku bahwasanya telah mendengarkan sekumpulan Jin (akan Al Qur’an) lalu mereka berkata, sesungguhnya kami telah mendengarkan Al Qur’an yang menakjubkan, yang memberikan petunjuk kepada jalan yang benar, lalu kami beriman kepadanya . Dan kami sekali-kali tidak akan mempersekutukan seorangpun dengan tuhan kami.
Lalu di QS Al Jin ayat 13, Dan sesungguhnya tatkala kami mendengar petunjuk ( Al Qur’an ), kami beriman kepadanya. Barang siapa beriman kepada tuhan nya, maka ia tidak takut pada pengurangan pahala dan (tidak takut pula) akan penambahan dosa dan kesalahan.
Dicky Zainal Arifin : “Yang mana yaa…?“ Jadi kalau berdasarkan surat itu, ketika Rasulullah SAW membacakan ayat-ayat Al-Qur’an, nggak ada tuh Jin yang kepanasan, lalu ngamuk–ngamuk. Level Rasulullah SAW saja ketika membacakan ayat Al-Qur’an, tidak pernah bikin Jin jadi kepanasan. Malah mereka takjub dan terkagum-kagum, lalu mereka beriman . Di ayat itu dikatakan, sekumpulan Jin mendengarkan dulu, baru mereka beriman, jadi mereka baru beriman setelah mendengarkan ayat-ayat Al-Qur’an.“
Perdana Akhmad : “Mereka kan Jin yang sudah beriman, maka mereka tidak kepanasan“
Dicky Zainal Arifin : “Sekali lagi baca itu ayat dengan teliti, mereka para jin itu mendengarkan dahulu, baru mereka beriman. Jadi mereka baru beriman setelah mendengarkan ayat-ayat Al Qur’an, sebelum itu, mereka belum beriman. Sudah jelas sekali ayat itu sebetulnya, jadi jangan dibalik-balik artinya . Orang yang mengerti tata bahasa pasti tahu , kecuali mereka yang tidak mengerti , yaa harus dimaklumi . Bagaimana anda bisa membedakan kalau itu kesurupan atau gangguan psiklogis?“
Perdana Akhmad : “??????“
Dicky Zainal Arifin : “Saya pernah mengutus seorang anggota LSBD Hikmatul Iman untuk pura-pura kesurupan, dan waktu itu di Jakarta Ruqyah Center. Anggota kami itu memang pandai acting, jadi setelah kami bayar untuk pendaftaran, mulailah dia di ruqyah . Sesuai rencana awal , dia mulai ber-acting kesurupan , dan dengan susah payah para pe-ruqyah itu “ mengurus ”dia , yang kalau kata saya sih itu penyiksaan , ditekan ini , dipukul itu , dan sebagainya. Sampai akhirnya mereka menyerah, dan mengatakan bahwa Jin nya banyak sekali. Kami hanya tertawa di dalam hati . Mereka tidak bisa membedakan yang kesurupan dengan yang pura-pura . Banyak masyarakat yang tidak percaya pada kami , tetapi setelah kami suruh membuktikan sendiri, dan mereka pura-pura kesurupan, akhirnya mereka mengakui, bahwa tidak ada gunanya di ruqyah.“
Perdana Akhmad : “Lalu bagaimana anda yakin kalau senam pernapasan yang anda ajarkan itu tidak ada infiltrasi Jin“
Dicky Zainal Arifin : “Kalau begitu saya tanya juga pada anda , dari mana anda yakin kalau ketika anda menghirup udara tidak ada infiltrasi Jin? apakah ada bukti bahwa oksigen itu mengandung Jin ? Sampai sejauh mana penelitian anda mengenai hal ini ? apakah anda sudah menemukan alat yang bisa membuktikan kalau di dalam oksigen itu mengandung Jin ? Bagaimana anda tahu kalau ketika anda melakukan shalat tidak ada gangguan Jin ? Saya kira pertanyaan itu tidak perlu dijawab . Jin yang sudah jadi teman Iblis atau yang sudah jadi syaitan , pasti selalu mengganggu manusia ketika dia sedang melakukan apapun , termasuk ketika sedang mengaji , shalat , zakat , Haji , dan banyak lagi kegiatan , tanpa kita sadari . Apakah ada manusia yang terbebas dari godaan syaitan , baik itu Jin atau manusia? Saya terus terang heran , mengapa anda tidak mengerti hal sekecil ini. Satu pertanyaan lagi, apakah ada ayat atau hadist yang mengatakan kalau Tenaga Dalam itu dibantu Jin?“
Perdana Akhmad : “?????“
Dicky Zainal Arifin : “Kalau hadist yang menyatakan bahwa Ruqyah itu syirik ada, yaitu Ibnu Mas’ud menuturkan :
aku telah mendengar Rasulullah SAW bersabda ; Sesungguhnya Ruqyah, tamimah dan tiwalah adalah syirik.(HR. Akhmad dan Abu Dawud)“.
Perdana Akhmad : “Hadist itu tidak shahih, hadist itu lemah“
Dicky Zainal Arifin : “Apa buktinya kalau hadist itu lemah? apakah anda bisa melakukan perjalanan antar waktu?“
Perdana Akhmad : “?????“
Dicky Zainal Arifin : “Kalau dilihat dari sejarah, mengapa yang berkembang justru kedokteran, dan bapaknya dunia kedokteran adalah Ibnu Sina, dunia islam lah yang mengembangkan kedokteran. Sudah jelas disini bahwa ruqyah itu tidak efektif, makanya kenapa yang berkembang adalah kedokteran, yang sudah jelas-jelas keilmiahan nya terbukti. Orang orang islam yang mau berpikir pada zaman dahulu, sudah mengetahui kalau ruqyah itu jauh dari segi ilmiah dan unsur subjektif nya terlalu tinggi, jadi tidak mengembangkan hal seperti ini.“
Perdana Akhmad : “Saya baca di diktat LSBD Hikmatul Iman, tentang anda dan perguruan anda“
Dicky Zainal Arifin : “Maksudnya Diktat Intern perguruan kami?“
Perdana Akhmad : “Benar“
Dicky Zainal Arifin : “Diktat itu adalah untuk anggota LSBD Hikmatul Iman, bukan untuk pihak asing atau pihak luar, siapa yang mengijinkan anda untuk membaca diktat itu ?“
Perdana Akhmad : “Salah seorang anggota anda“
Dicky Zainal Arifin : “Siapa namanya dan dari ranting mana?“
Perdana Akhmad : “Saya rahasiakan namanya, untuk mengamankan dia“
Dicky Zainal Arifin : “Kalau begitu anda bukan orang yang punya etika, karena mencuri-curi lihat diktat perguruan lain yang sebetulnya sudah kami pesan pada anggota agar tidak diperlihatkan pada selain anggota , karena mereka tidak akan mengerti , dan ketidakmengertian mereka bisa mengundang fitnah. Diktat yang anda baca itu photo copian atau yang asli?“
Perdana Akhmad : “Photo copian“
Dicky Zainal Arifin : “Saya tanya kepada anda, apakah yang namanya photo copian bisa dijadikan barang bukti atau alat bukti?“
Perdana Akhmad : “Tidak bisa“
Dicky Zainal Arifin : “Apakah anda yakin pada isi diktat itu?“
Perdana Akhmad : “Justru itu saya tanya pada anda, apakah benar isinya atau tidak“
Dicky Zainal Arifin : “Kalau begitu tolong bawa diktat itu pada saya , berikut orang yang membocorkan diktat itu ke pihak luar. Karena siapa tahu diktat itu sudah berubah , siapapun bisa merubah isi diktat photo copy-an dan akan kita bandingkan dengan aslinya. Bisa saja orang itu mengaku anggota LSBD Hikmatul Iman, untuk menjelek-jelekkan kami, dan kemudian mengadu domba.“
Perdana Akhmad : “Itu tidak mungkin saya lakukan“
Dicky Zainal Arifin : “Kalau begitu tidak usah diperpanjang hal ini , karena saya juga tidak tahu diktat yang anda baca, apakah benar keluaran LSBD Hikmatul Iman atau bukan . Sekarang giliran saya yang bertanya , mengapa ketika orang di ruqyah suka jadi kesurupan, terutama orang yang lemah, bisa lemah mental juga bisa lemah iman?“
Perdana Akhmad : “Yaa…karena Jin yang ada di dalam tubuh orang itu bereaksi pada bacaan ruqyah dan mereka kepanasan dan mengamuk“
Dicky Zainal Arifin : “Berdasarkan bukti apa tahu bahwa itu Jin ada di tubuh orang yang mengamuk itu?“
Perdana Akhmad : “Berdasarkan bukti mengamuk nya itu , kalau yang kosong kan nggak ada pengaruh apa-apa, atau mereka yang bersih nggak akan terpengaruh“
Dicky Zainal Arifin : “Kalau begitu bisa saja kan sebetulnya si Jin datang dari luar kemudian masuk ke mereka karena ada ritual ruqyah ini“
Perdana Akhmad : “Itu tidak mungkin“
Dicky Zainal Arifin : “Lalu apa buktinya itu kalau tidak mungkin, toh gejalanya sama, kalau dilihat dari gejala yaa….seperti mengamuk, teriak-teriak, dan sebagainya. Apakah hanya dari gejala itu saja kita sudah bisa memastikan bahwa mereka kesurupan karena banyak jin di dalam dirinya?“
Perdana Akhmad : “??????“
Dicky Zainal Arifin : “Bagaimana kalau sebetulnya, ketika proses ruqyah lah, orang yang tadinya baik-baik saja, tiba-tiba kesurupan. Karena mereka datang dengan kondisi baik-baik saja, tapi ketika di ruqyah mereka mengamuk . Jangan–jangan justru proses ruqyah inilah yang membuat si Jin pada datang dan memasuki tubuh mereka yang lemah“
Perdana Akhmad : “Tidak mungkin“
Dicky Zainal Arifin : “Sekali lagi, apa buktinya kalau itu tidak mungkin. Sekali lagi juga, mereka datang dengan baik, dan justru pulang dengan sakit, dan membawa masalah bahwa di dirinya ada jin. Apakah itu adalah keinginan Jin, agar kita lebih takut pada mereka?“
Perdana Akhmad : “?????“
Dicky Zainal Arifin : “Coba pikirkan sekali lagi deh . Sudah dulu yaa….kelamaan menggunakan HP tidak baik untuk otak ada penelitiannya soal itu. Gelombang elektromagnetik membuat gangguan pada sistem DNA kita, jangan–jangan Jin nggak masuk, malah kanker lagi yang datang“
Perdana Akhmad : “He..he..he…kalau begitu terima kasih Kang atas semua jawabannya .Mudah-mudahan Allah SWT senantiasa memberi kita petunjuk dan kebenaran. Amiinn. Wassalamu’alaikum.“
Dicky Zainal Arifin ; “Amiiinn. Wa’alaikum salam“
Perdana Akhmad : “Mereka kan Jin yang sudah beriman, maka mereka tidak kepanasan“
Dicky Zainal Arifin : “Sekali lagi baca itu ayat dengan teliti, mereka para jin itu mendengarkan dahulu, baru mereka beriman. Jadi mereka baru beriman setelah mendengarkan ayat-ayat Al Qur’an, sebelum itu, mereka belum beriman. Sudah jelas sekali ayat itu sebetulnya, jadi jangan dibalik-balik artinya . Orang yang mengerti tata bahasa pasti tahu , kecuali mereka yang tidak mengerti , yaa harus dimaklumi . Bagaimana anda bisa membedakan kalau itu kesurupan atau gangguan psiklogis?“
Perdana Akhmad : “??????“
Dicky Zainal Arifin : “Saya pernah mengutus seorang anggota LSBD Hikmatul Iman untuk pura-pura kesurupan, dan waktu itu di Jakarta Ruqyah Center. Anggota kami itu memang pandai acting, jadi setelah kami bayar untuk pendaftaran, mulailah dia di ruqyah . Sesuai rencana awal , dia mulai ber-acting kesurupan , dan dengan susah payah para pe-ruqyah itu “ mengurus ”dia , yang kalau kata saya sih itu penyiksaan , ditekan ini , dipukul itu , dan sebagainya. Sampai akhirnya mereka menyerah, dan mengatakan bahwa Jin nya banyak sekali. Kami hanya tertawa di dalam hati . Mereka tidak bisa membedakan yang kesurupan dengan yang pura-pura . Banyak masyarakat yang tidak percaya pada kami , tetapi setelah kami suruh membuktikan sendiri, dan mereka pura-pura kesurupan, akhirnya mereka mengakui, bahwa tidak ada gunanya di ruqyah.“
Perdana Akhmad : “Lalu bagaimana anda yakin kalau senam pernapasan yang anda ajarkan itu tidak ada infiltrasi Jin“
Dicky Zainal Arifin : “Kalau begitu saya tanya juga pada anda , dari mana anda yakin kalau ketika anda menghirup udara tidak ada infiltrasi Jin? apakah ada bukti bahwa oksigen itu mengandung Jin ? Sampai sejauh mana penelitian anda mengenai hal ini ? apakah anda sudah menemukan alat yang bisa membuktikan kalau di dalam oksigen itu mengandung Jin ? Bagaimana anda tahu kalau ketika anda melakukan shalat tidak ada gangguan Jin ? Saya kira pertanyaan itu tidak perlu dijawab . Jin yang sudah jadi teman Iblis atau yang sudah jadi syaitan , pasti selalu mengganggu manusia ketika dia sedang melakukan apapun , termasuk ketika sedang mengaji , shalat , zakat , Haji , dan banyak lagi kegiatan , tanpa kita sadari . Apakah ada manusia yang terbebas dari godaan syaitan , baik itu Jin atau manusia? Saya terus terang heran , mengapa anda tidak mengerti hal sekecil ini. Satu pertanyaan lagi, apakah ada ayat atau hadist yang mengatakan kalau Tenaga Dalam itu dibantu Jin?“
Perdana Akhmad : “?????“
Dicky Zainal Arifin : “Kalau hadist yang menyatakan bahwa Ruqyah itu syirik ada, yaitu Ibnu Mas’ud menuturkan :
aku telah mendengar Rasulullah SAW bersabda ; Sesungguhnya Ruqyah, tamimah dan tiwalah adalah syirik.(HR. Akhmad dan Abu Dawud)“.
Perdana Akhmad : “Hadist itu tidak shahih, hadist itu lemah“
Dicky Zainal Arifin : “Apa buktinya kalau hadist itu lemah? apakah anda bisa melakukan perjalanan antar waktu?“
Perdana Akhmad : “?????“
Dicky Zainal Arifin : “Kalau dilihat dari sejarah, mengapa yang berkembang justru kedokteran, dan bapaknya dunia kedokteran adalah Ibnu Sina, dunia islam lah yang mengembangkan kedokteran. Sudah jelas disini bahwa ruqyah itu tidak efektif, makanya kenapa yang berkembang adalah kedokteran, yang sudah jelas-jelas keilmiahan nya terbukti. Orang orang islam yang mau berpikir pada zaman dahulu, sudah mengetahui kalau ruqyah itu jauh dari segi ilmiah dan unsur subjektif nya terlalu tinggi, jadi tidak mengembangkan hal seperti ini.“
Perdana Akhmad : “Saya baca di diktat LSBD Hikmatul Iman, tentang anda dan perguruan anda“
Dicky Zainal Arifin : “Maksudnya Diktat Intern perguruan kami?“
Perdana Akhmad : “Benar“
Dicky Zainal Arifin : “Diktat itu adalah untuk anggota LSBD Hikmatul Iman, bukan untuk pihak asing atau pihak luar, siapa yang mengijinkan anda untuk membaca diktat itu ?“
Perdana Akhmad : “Salah seorang anggota anda“
Dicky Zainal Arifin : “Siapa namanya dan dari ranting mana?“
Perdana Akhmad : “Saya rahasiakan namanya, untuk mengamankan dia“
Dicky Zainal Arifin : “Kalau begitu anda bukan orang yang punya etika, karena mencuri-curi lihat diktat perguruan lain yang sebetulnya sudah kami pesan pada anggota agar tidak diperlihatkan pada selain anggota , karena mereka tidak akan mengerti , dan ketidakmengertian mereka bisa mengundang fitnah. Diktat yang anda baca itu photo copian atau yang asli?“
Perdana Akhmad : “Photo copian“
Dicky Zainal Arifin : “Saya tanya kepada anda, apakah yang namanya photo copian bisa dijadikan barang bukti atau alat bukti?“
Perdana Akhmad : “Tidak bisa“
Dicky Zainal Arifin : “Apakah anda yakin pada isi diktat itu?“
Perdana Akhmad : “Justru itu saya tanya pada anda, apakah benar isinya atau tidak“
Dicky Zainal Arifin : “Kalau begitu tolong bawa diktat itu pada saya , berikut orang yang membocorkan diktat itu ke pihak luar. Karena siapa tahu diktat itu sudah berubah , siapapun bisa merubah isi diktat photo copy-an dan akan kita bandingkan dengan aslinya. Bisa saja orang itu mengaku anggota LSBD Hikmatul Iman, untuk menjelek-jelekkan kami, dan kemudian mengadu domba.“
Perdana Akhmad : “Itu tidak mungkin saya lakukan“
Dicky Zainal Arifin : “Kalau begitu tidak usah diperpanjang hal ini , karena saya juga tidak tahu diktat yang anda baca, apakah benar keluaran LSBD Hikmatul Iman atau bukan . Sekarang giliran saya yang bertanya , mengapa ketika orang di ruqyah suka jadi kesurupan, terutama orang yang lemah, bisa lemah mental juga bisa lemah iman?“
Perdana Akhmad : “Yaa…karena Jin yang ada di dalam tubuh orang itu bereaksi pada bacaan ruqyah dan mereka kepanasan dan mengamuk“
Dicky Zainal Arifin : “Berdasarkan bukti apa tahu bahwa itu Jin ada di tubuh orang yang mengamuk itu?“
Perdana Akhmad : “Berdasarkan bukti mengamuk nya itu , kalau yang kosong kan nggak ada pengaruh apa-apa, atau mereka yang bersih nggak akan terpengaruh“
Dicky Zainal Arifin : “Kalau begitu bisa saja kan sebetulnya si Jin datang dari luar kemudian masuk ke mereka karena ada ritual ruqyah ini“
Perdana Akhmad : “Itu tidak mungkin“
Dicky Zainal Arifin : “Lalu apa buktinya itu kalau tidak mungkin, toh gejalanya sama, kalau dilihat dari gejala yaa….seperti mengamuk, teriak-teriak, dan sebagainya. Apakah hanya dari gejala itu saja kita sudah bisa memastikan bahwa mereka kesurupan karena banyak jin di dalam dirinya?“
Perdana Akhmad : “??????“
Dicky Zainal Arifin : “Bagaimana kalau sebetulnya, ketika proses ruqyah lah, orang yang tadinya baik-baik saja, tiba-tiba kesurupan. Karena mereka datang dengan kondisi baik-baik saja, tapi ketika di ruqyah mereka mengamuk . Jangan–jangan justru proses ruqyah inilah yang membuat si Jin pada datang dan memasuki tubuh mereka yang lemah“
Perdana Akhmad : “Tidak mungkin“
Dicky Zainal Arifin : “Sekali lagi, apa buktinya kalau itu tidak mungkin. Sekali lagi juga, mereka datang dengan baik, dan justru pulang dengan sakit, dan membawa masalah bahwa di dirinya ada jin. Apakah itu adalah keinginan Jin, agar kita lebih takut pada mereka?“
Perdana Akhmad : “?????“
Dicky Zainal Arifin : “Coba pikirkan sekali lagi deh . Sudah dulu yaa….kelamaan menggunakan HP tidak baik untuk otak ada penelitiannya soal itu. Gelombang elektromagnetik membuat gangguan pada sistem DNA kita, jangan–jangan Jin nggak masuk, malah kanker lagi yang datang“
Perdana Akhmad : “He..he..he…kalau begitu terima kasih Kang atas semua jawabannya .Mudah-mudahan Allah SWT senantiasa memberi kita petunjuk dan kebenaran. Amiinn. Wassalamu’alaikum.“
Dicky Zainal Arifin ; “Amiiinn. Wa’alaikum salam“
Dialog Kedua Akhmad (Praktisi Ruqyah) dan Dicky Zainal Arifin (Guru Utama Hikmatul Iman) – Bagian 2
Artikel ini berisi transkrip bagian kedua dialog antara Ustadz Perdana Akhmad seorang praktisi ruqyah syar’iyyah dan Dicky Zainal Arifin Praktisi Tenaga Dalam dan Guru Utama Hikmatul Iman.
Materi Dialog
Di dialog bagian kedua ini, dibahas kembali kebenaran percakapan Dicky dengan peruqyah, klaim kemampuan Dicky untuk melihat masa lalu dan masa depan (time travel), dan pernyataannya bahwa ruqyah adalah syirik.
Transkrip Dialog
Dicky Zainal Arifin : Begini Pak, eh umur umur berapa?
Perdana Akhmad : Ya…
Dicky Zainal Arifin : Umur (Perdana) berapa?
Perdana Akhmad : Saya (lahir) tahun 80.
Dicky Zainal Arifin : Oh, jauh dari saya.
Perdana Akhmad : Bapak (berumur) 54 (tahun) ya?
Dicky Zainal Arifin : Bukan. (Lahir tahun) 68 saya.
Perdana Akhmad : 68
Dicky Zainal Arifin : Em…… Gini jadi. Sekarang dari Bismillah saja ya Pak ya. Sekarang dengan nama Allah saya itu mengajarkan pada murid-murid saya itu agar selalu dengan nama Allah. Itukan Bismillah, Bismillah.
Jadi, apapun yang kita lakukan itu harus benar-benar dengan nama Allah. Beda dengan nama yang lain.
Nah…. Kalau kita dengan nama Allah, yang pertama kali diajarkan harusnya ini dulu apa, harusnya tauhid dulu kan ya?
Perdana Akhmad : Ya, betul.
Dicky Zainal Arifin : Bagaimana kita mengenal pencipta kita? Bagaimana kita mengenalkan penguasa kita? Bagaimana kita mengenalkan pembuat alam semesta ini?
Perdana Akhmad : Ya, betul.
Dicky Zainal Arifin : Nah, mungkin karena gaya kita itu berbeda dengan gaya yang lain, itu mengundang kontroversi. Itu masalah.
Perdana Akhmad : Ya…. Perdana merasa arah diskusi berubah dan berusaha memotong Dicky.
Dicky Zainal Arifin : Tenang dulu. Jangan dulu dipotong, jangan dulu dipotong.
Nah jadi saya pertama kali mengajarkan kepada anak saya, pada murid-murid saya adalah bagaimana kita mengenal siapa Tuhannya.
Perdana Akhmad : Ya, hablumminallah (hubungan antara manusia dengan Allah).
Dicky Zainal Arifin : Ya itu dulu…. Karena bagaimanapun pula, bagaimanapun kalau kita masih ada niat-niat lain, misalnya kan inna sholati, wanuskui, wamahyaaya, wa mamaati Lillahirobbil’aalamiin (Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidup dan matiku, semua bagi Allah Tuhan semesta alam QS. 6:162), tapi itu dulu yang harus kita ajarkan pada anak-anak kita. Jadi, bukan yang lain-lain dulu. Nah, itu yang saya ajarkan pada anak-anak saya.
Sedangkan untuk menarik ajaran itu, saya harus menarik dalam bentuk cerita misalnya. Inikan firobi, novel 1, novel 2, novel 3, cerita tentang bagaimana, apa yang namanya, yang ini apa namanya sejarah, masa lalu dan sebagainya.
Bagaimana ini? Bagaimana itu?
Perdana Akhmad : Saya minum kang ya.
Perdana meminum air bermerek HMR 165 yang disediakan.
Dicky Zainal Arifin : Oh…. Mangga, mangga (Bahasa Sunda: silakan). Itu (air produksi) buatan saya. HMR 165 adalah produk minuman kemasan dari Hikmatul Iman.
Perdana Akhmad : Saya beli satu tadi.
Dicky Zainal Arifin : Ini teknologi (yang) saya bikin sendiri.
Perdana Akhmad : Ragani saya beli tadi. Saya masuk angin. Alhamdulillah, udah minum ragani, sehat saya. Ragani adalah minuman ekstrak jamu produk Hikmatul Iman.
Dicky Zainal Arifin : Alhamdulillah….
Nah gini, kayak ginilah, kayak gini. Saya bilang begini, coba tela’ah Al-Qur’an dengan baik dan benar. Inikan saya cantumkan tuh (dikemasan Air HMR) Al-Waqi’ah ayat 68. Di situ saya cantumkan. Sudahlah kamu perhatikan air yang kamu minum saya bilang begitu.
Jadi, ayo kita mikir, ayo kita mikir. Kita perhatikan air ini apa sih gitu. Air itu H2O. Hidrogen dua oksigen satu. Nah bagaimana cara merubah molekul airnya…
Perdana Akhmad : Ya….
Perdana memotong pembicaraan Dicky untuk mengembalikan arah diskusi : Masalah teknologi itu mubah Kang Dicky ya. Saya setuju kalau masalah teknologi, apalagi herbal. Saya sangat mendukung sekali masalah herbal atau teknologi Kang Dicky. Yakin saya, apalagi herbal Ragani saya sudah menyaksikan sendiri bagus.
Saya fokuskan di sini Kang Dicky masalah selain keilmuan Tenaga Dalam dan keilmuan metafisik. Saya berkeyakinan bahwa manusia itu tidak bisa melihat masa lalu atau masa mendatang (dengan metode time travel).
Dicky Zainal Arifin : Ya nggak apa-apa….KD tersenyum lebar.
Perdana Akhmad : Sedangkan Kang Dicky bisa mengatakan dengan time travel bisa melihat masa lalu. Seperti apa begitu maksudnya?
Dicky Zainal Arifin : Gini aja, gini aja. Kan keyakinan seorang itu berbeda-beda gitu, nggak apa-apa keyakinan seseorang berbeda-beda.
Perdana Akhmad : Berarti Kang Dicky bisa melihat masa lalu?
Dicky Zainal Arifin : Gini, gini saya ga perlu ngebahas itulah. Ga perlu bisa ngebahas melihat masa lalu dan masa lalu. Dari foto juga bisa keliatan kan ya?
Perdana Akhmad : Bukan. Maksud saya dengan hanya berdiam, mengaktifkan apa namanya kelenjar apa pineal pituitary.
Dicky memotong, Dicky Zainal Arifin : Sekarang gini. Ini kan pendapat Perdana Akhmad, pendapat saya. Dua pendapat yang berbeda. Tidak ada masalah, silahkan saja. Silahkan saja kita berbeda pendapat. Ga ada masalah. Tapi yang jelas, yang jelas kita tidak perlu berdebat. Karena kalau berdebat itu bakal selalu berbenturan. Makanya saya tidak pernah melayani berbedaan atau perdebatan. Jadi, betul-betul itu menguras tenaga saya, tenaga saya tuh habis gitu kan buat urusan ini.
Jadi, kalau berbeda pendapat itu silahkan saja. Anda mau bicara apapun pada saya ga masalah. Silahkan saja. Makanya saya ga pernah melayani, ga pernah menjawab, dan sebagainya.
Karena begini, satu tambah satu sama dengan dua adalah kesepakatan. Jadi, kalo misalnya saya tidak sepakat dengan apa yang Perdana Akhmad katakan, itu wajarkan? Jadi, misalnya Perdana Akhmad tidak sepakat dengan apa yang saya katakan itu wajar.
Dicky menolak berbicara tentang time travel
Perdana Akhmad : Namun kami sebagai ustadz (guru) perlu meluruskan yang kami anggap menyimpang dari sisi syari’at. Contohnya saya lanjutkan Kang Dicky ya. Ini masalah Ruqyah. Kang Dicky mengatakan ruqyah itu syirik
Dicky Zainal Arifin : He’em. Kan ada haditsnya ”Inarruqo wattama’in wattilawah syirkun” kan gitu.
Perdana Akhmad : Dan dikatakan hadisnya gimana shahih?
Dicky Zainal Arifin : Hadits riwayat Ahmad, Abu Dawud dari Ibnu Mas’ud.
Perdana Akhmad : Shahih
Dicky Zainal Arifin : Ya iya lah karena ada padanan Al-Qur’annya ya aaa rob apa ketika “robbuna” (tidak jelas, mungkin robbuna atau robfulan) membacakan ayat Al-Qur’an itu dihadapan masyarakat jin, jadi jin itu takjub lalu beriman, tidak ada jin itu yang kepanasan. Itu tidak ada.
Nah, di situ saya dasari dari sana. Jadi, ya udah kalau kita sudah terlalu percaya pada bacaannya tidak percaya pada Allah-nya….
Perdana Akhmad : Betul, kami juga meyakini bahwa bacaan Al-Qur’an tidak bisa berfungsi sendirinya kecuali atas izin Allah. Dan Kang Dicky mengatakan “Apa buktinya hadits itu lemah, apakah anda bisa melakukan perjalanan antar waktu?”
Ini adalah kutipan dari Percakapan Seorang Peruqyah dengan Kang Dicky
Kami (peruqyah) tidak pernah mengatakan hadits ini lemah pada peruqyah (lain). Jadi, Kang Dicky tidak boleh menyatakan bahwa semua peruqyah mengatakan seperti ini.
“Apakah anda bisa melakukan perjalanan antar waktu” berarti Time Travel lagi. Apa maksud Kang Dicky menyatakan hal ini?
Dicky Zainal Arifin : Ya, saya nanya ke dia (peruqyah) kan? Bisa ga (time travel untuk mengetahui derajat hadits)? Tahunya gimana (kalau tidak dengan time travel)?
Saya nanya ke dia kan? Di sini saya nanya ke dia. Perdana Akhmad : Tapi, maksudnya….
Dicky memotong, Dicky Zainal Arifin : Saya ga ngevonis semua orang begitu.
Perdana Akhmad : Maksudnya time travel itu lho….Maksudnya kang bisa….
Dicky memotong lagi, Dicky Zainal Arifin : Maksudnya saya nanya ke dia kan?
Perdana Akhmad : Jadi, bisa mengetahui hadits apakah dengan cara time travel?
Dicky Zainal Arifin : Ya, saya tanya ke dia….
Perdana Akhmad :Ia, bisa ga seperti itu dengan cara time travel?
Dicky Zainal Arifin:Bisa ga seperti itu. Kalo saya mah ga pernah gitu-gituan.
Perdana Akhmad : Tidak bisa mengetahui derajat hadits dengan time travel?
Dicky Zainal Arifin : Kalo saya mah ga pernah gitu gituan.
Begitu kan. Saya ga pernah gitu-gituan. Saya ga pernah mencari hadits dengan time travel. Ga pernah.
Perdana Akhmad :Bukan…. Mengetahui seperti apa klaim bisa tahu. Saya pernah mendengar….
Dicky memotong lagi, Dicky Zainal Arifin : Sekarang begini. Sekarang begini.
Kalo misalnya untuk membuktikan hadits itu bener itu apa? Menurut anda apa, gimana?
Perdana Akhmad : Itu dari hasil penelitian para ulama dari ilmu mustholah hadits. Mereka punya ilmu mustholah hadits, mempelajari tentang hadits….
Sekarang gini Kang Dicky. Kalau menurut Kang Dicky ruqyah itu syirik….
Perdana berdiri menghampiri Abu Haidar (Guru Besar Moslem Self Defence System / MOSSDEF) lalu menyentuhkan tangan ke kepalanya. Ketika saya mengatakan….. Saya memegang kepala. Tangan kanan Perdana memegang kepala Abu Haidar lalu membaca Bismillahi…. Bismillahi…. Bismillahi…. (lalu) saya membaca (surat) Al-Fatihah. Itu syirik tidak?
Dicky Zainal Arifin : Ooo enggak.
Perdana Akhmad : Atau ketika saya menepuk (dan berkata) ya ukhruj ya Aduwallah. Keluarlah hai kau musuh Allah. Itu syirik tidak kang Dicky?
Saat itu, Perdana meruqyah Abu Haidar sebagai contoh langsung bagi Dicky
Dicky Zainal Arifin : Ooo enggak
Perdana Akhmad : Tidak (syirik).
Dicky Zainal Arifin : Nah, sekarang Tenaga Dalam itu syirik dari mana?
Dialog Kedua Akhmad (Praktisi Ruqyah) dan Dicky Zainal Arifin (Guru Utama Hikmatul Iman) – Bagian 3
Materi Dialog
Dalam dialog kali ini, Perdana Akhmad dan Kang Dicky berbicara tentang pernyataan Perdana bahwa Tenaga Dalam adalah aktivitas syirik dan klaim Hikmatul Iman tentang Ilmu Metafisika Kulmi. Dengan Ilmu Kulmi, Hikmatul Iman mengklaim bisa membuat ledakan nuklir di alam jin. Saking besarnya ledakan ini sehingga diperlukan pertahanan khusus untuk mengendalikan efeknya.
Transkrip Dialog
Perdana Akhmad : Jika diteliti (tehnik pengobatan Dicky) bukan termasuk kategori science yang absolute kebenarannya. Menurut Kang Dicky dengan mengalirkan energi ya bisa mengobati. Buktinya apa?
Dicky Zainal Arifin : Orang kan bisa sembuh. Pasien saya kan jadi baik. Ya kan begitu?
Perdana Akhmad : Dalam Islam ada namanya istidraj, keluar-biasaan yang diberikan kepada orang-orang yang memang banyak berbuat bid’ah dan kesyirikan seperti tadi.
Dicky Zainal Arifin : Seperti itu tadi bukan istidraj juga itu?
Dicky menanyakan apakah ruqyah yang dilakukan Perdana adalah istidraj juga.
Perdana Akhmad : Sunnah nabi. Itu benar-benar ada haditsnya.
Menganalisa Debat Kang Dicky dan Ustadz Perdana
Perdebatan antara Kang Dicky Zaenal Arifin –Guru Utama Hikmatul Iman– dan Ustadz Perdana Akhmad–Praktisi Ruqyah– di blog Metafisis terus semakin menghangat.
Hingga saat ini, transkrip dialog itu masih belum seluruhnya dimuat. Namun, ada beberapa hal menarik yang bisa dicatat. Di sini, saya akan menelusurinya berdasarkan pada transkrip dialog hasil editan di blog ini. Saya menggunakannya –dan tidak menggunakan transkrip dari Ustadz Perdana– karena yang ini terasa lebih netral dan tidak ditambahi pendapat Ustadz Perdana.
Jawaban Kang Dicky Tidak Jelas
Pertanyaan Ustadz Perdana sederhana, “Apakah Novel ARKHYTIREMA cerita berdasarkan fakta ataukah sekadar fiksi?” Pertanyaan ini hanya membutuhkan jawaban ya atau tidak, fakta atau fiksi. Tidak memerlukan penjelasan panjang, tapi lihatlah jawaban Kang Dicky di bawah.
Perdana Akhmad : Apakah ini (Novel ARKHYTIREMA) merupakan fakta atau fiksi?
Dicky Zainal Arifin : Itu novel.
Perdana Akhmad : Berarti ? Dicky Zainal Arifin : Ya… Ini (seperti Novel) Harry Potter lah.
Perdana Akhmad :Berarti apa fiksi atau fakta?
Dicky Zainal Arifin : Ya gini aja kalo novel apa?'
Perdana Akhmad : Fiksi kan? Bapak setuju kan?
Dicky Zainal Arifin : Ya….Dicky mengangguk-angguk. Kalau novel itu apa?
Perdana Akhmad : Dalam hal ini saya kritisi jika dihubungkan dengan Nabi Muhammad (HAMMADZ) dengan Nabi Adam (ADHAMA). Dikatakan ARKHYTIREMA bisa hibernasi dan bisa bangun lagi (pada zaman kekacauan).
Kalau ini benar novel berarti titik! Ini fiksi kan?
Dicky Zainal Arifin : Tenang…. Tenang…. Jangan pake emosi. Tenang, tenang. Dicky menepuk-nepuk dan memegang bahu Perdana
Perdana Akhmad :Saya orang Sumatera mungkin begitu. Wallahu a’lam. Saya enggak, enggak pake emosi
Dicky Zainal Arifin :Tenang…. Tenang…. Tangan Dicky tetap menyentuh pundak kiri Perdana.
Perdana Akhmad :Mungkin ini pembawaan saya….
Dicky Zainal Arifin :Jadi begini, yang namanya novel ga usah diributinlah, namanya juga novel….
Perdana Akhmad :Tapi, ini masalah akidah kang. Banyak yang mengatakan (murid-murid HI) ADHAMA itu Nabi Adam, eee apa…. HAMMADZ itu Nabi Muhammad. Ini suatu talbis (tipu daya) yang dapat menyesatkan masyarakat banyak.
Dicky Zainal Arifin : Sesat itu?
Perdana Akhmad :Menyesatkan sekali!
Dicky Zainal Arifin : Ooo gitu?
Perdana Akhmad :Kalau memang (Novel Arhytirema) fiksi ya sudah saya tutup buku, tidak benar seperti itu hanya menghubung-hubungkan ( kisah ADHAMA bukanlah Nabi Adam dalam keyakinan umat Islam) iya kan?
Dicky Zainal Arifin :Gini ajalah…gini ajalah…. Gini ajalah, gini ajalah. Sekarang begini, kalau misalnya sebuah novel itu diributkan, kita buang waktulah. Lebih baik waktu kita berguna untuk umat. Dari pada kita berdebat lebih baik kita manfaatkan waktu kita untuk umat Islam. seperti tadilah kan (Dicky sibuk menerapi pasiennya) waktu saya habis untuk umat nih, kasarnya gitukan ya. Terus waktu saya habis bagaimana bisa memakmurkan jangan hanya sekedar berdebat, berkata-kata.
Coba bandingkan seandainya jawaban Kang Dicky jelas dan tegas.
Perdana Akhmad: Apakah ini (Novel ARKHYTIREMA) merupakan fakta atau fiksi?
Dicky Zainal Arifin : Itu fiksi. Bukankah ini jauh lebih sederhana? Yang bisa kita simpulkan dari transkrip dialog asli adalah Kang Dicky tidak pernah menyatakan bahwa Novel ARKHYTIREMA adalah fiksi ataupun nyata. Yang dilakukan Kang Dicky adalah berdiri di atas dua sepatu. Terhadap Ustadz Perdana, Kang Dicky mengarahkannya agar berkesimpulan bahwa Kang Dicky menyatakan novel itu fiksi. Terhadap murid-muridnya, Kang Dicky tidak mengusik keyakinan mereka bahwa novel itu adalah sebuah fakta.
Ketidakjelasan ini tidak hanya dalam status Novel ARKHYTIREMA, tapi semua pertanyaan. Misalnya dalam pertanyaan time travel. Coba lihat transkrip tentang ini di bawah.
Perdana Akhmad : Berarti Kang Dicky bisa melihat masa lalu?
Dicky Zainal Arifin: Gini, gini saya ga perlu ngebahas itulah. Ga perlu bisa ngebahas melihat masa lalu dan masa lalu. Dari foto juga bisa keliatan kan ya?
Perdana Akhmad :Bukan. Maksud saya dengan hanya berdiam, mengaktifkan apa namanya kelenjar apa pineal pituitary. Dicky memotong
Dicky Zainal Arifin : Sekarang gini. Ini kan pendapat Perdana Akhmad, pendapat saya. Dua pendapat yang berbeda. Tidak ada masalah, silahkan saja. Silahkan saja kita berbeda pendapat. Ga ada masalah.
Tapi yang jelas, yang jelas kita tidak perlu berdebat. Karena kalau berdebat itu bakal selalu berbenturan. Makanya saya tidak pernah melayani berbedaan atau perdebatan. Jadi, betul-betul itu menguras tenaga saya, tenaga saya tuh habis gitu kan buat urusan ini.
Jadi, kalau berbeda pendapat itu silahkan saja. Anda mau bicara apapun pada saya ga masalah. Silahkan saja. Makanya saya ga pernah melayani, ga pernah menjawab, dan sebagainya.
Karena begini, satu tambah satu sama dengan dua adalah kesepakatan. Jadi, kalo misalnya saya tidak sepakat dengan apa yang Perdana Akhmad katakan, itu wajarkan? Jadi, misalnya Perdana Akhmad tidak sepakat dengan apa yang saya katakan itu wajar.
Sekali lagi, ini hanya pertanyaan sederhana yang membutuhkan jawaban ya atau tidak, bisa atau tidak bisa. Apa susahnya menjawab seperti di bawah?
Perdana Akhmad : Berarti Kang Dicky bisa melihat masa lalu?
Dicky Zainal Arifin : Tidak bisa.
Ketidakkonsistenan ini terlihat semakin jelas dalam Transkrip Dialog Bagian 3. Di sana, Kang Dicky tidak mengkonfirmasi keberadaan kulmi, apalagi menjelaskannya. Yang terjadi malah Kang Dicky banyak bertanya pada Ustadz Perdana. Apa susahnya untuk menjelaskan langsung?
Jawaban Kang Dicky Tidak Ilmiah
Hikmatul Iman selalu mengklaim bahwa ilmu mereka ilmiah. Tenaga dalam dan tenaga metafisika yang mereka pelajari menurutnya bisa dijelaskan secara ilmiah. Tapi, dalam transkrip itu definisi Tenaga Dalam yang dijelaskan Guru Utama sungguh jauh dari kesan ilmiah.
Dicky Zainal Arifin : Ya kalo menurut kita sih definisi Tenaga Dalam itu kan itu sel. Jadi energi sel yang difokus, jadi ga ada kelanjutan. Cuma dilatih kok, focusing energinya aja. Jadi, misal buat bela diri, buat mukul gitu kan, buat kayak tadi mengobati (pasien menggunakan Tenaga Dalam).
Jadi, kita bisa manfaatkan untuk umat. Jadi ga ada buat ngejago-jago. Nggak ada. Tenaga Dalam itu sel? Energi dari sel yang kemudian difokuskan? Dalam sumber lain, definisi Tenaga Dalam Hikmatul Iman dikaitkan dengan Adenosin Tri Posphat (ATP).
Di dialog lainnya, Kang Dicky menyatakan bahwa satu tambah satu adalah kesepakatan.
Dicky Zainal Arifin : Karena begini, satu tambah satu sama dengan dua adalah kesepakatan. Jadi, kalo misalnya saya tidak sepakat dengan apa yang Perdana Akhmad katakan, itu wajarkan? Jadi, misalnya Perdana Akhmad tidak sepakat dengan apa yang saya katakan itu wajar.
Ini adalah pemikiran yang luar biasa ganjil. 1+1=2 adalah aljabar dasar yang diajarkan sejak SD, bahkan TK. Tidak ada seorangpun yang akan menyatakan bahwa 1+1=2 diperoleh karena kesepakatan. Seandainya penjumlahan sederhana 1+1 diperoleh dengan kesepakatan, maka perlu ada pertanyaan lagi. Kesepakatan siapa?
Penjumlahan itu tidak terbatas. Bukankah 2+4, 3+3, 4+1 adalah penjumlahan juga? Apakah 23+2002=2025 adalah sebuah kesepakatan. Seandainya semua penjumlahan adalah hasil kesepakatan maka umur umat manusia akan dihabiskan untuk menyepakati semua hasil penjumlahan.
Kang Dicky Tidak Berniat Tabayyun
Banyak komentar murid-murid Hikmatul Iman yang terus mencela Ustadz Perdana dan menyatakan bahwa beliau sama sekali tidak bertujuan untuk tabayyun. Ustadz Perdana datang hanya untuk berdebat dan mencari kemenangan, begitulah kata mereka.
Menurut saya malah sebaliknya. Tabayyun adalah mengkonfirmasi. Sudah sewajarnya dalam hal ini kedua pihak terus terang menyampaikan faktanya, karena memang tujuannya mencari fakta. Tapi, seperti telah dijelaskan di atas, jawaban Kang Dicky sama sekali tidak jelas. Ini menunjukkan bahwa sebetulnya Kang Dicky-ah yang tidak mau tabayyun.
Kang Dicky Mencoba Mengulur Waktu
Berdasarkan informasi Ustadz Perdana dalam transkrip asli dialog ini, menurut beberapa staff di klinik pengobatan waktu Kang Dicky sempit dan beliau punya banyak kegiatan. Tapi, ternyata Kang Dicky masih sempat berbasa-basi cukup panjang tentang Bismillah, mengenalkan Allah, dst. Kenapa tidak langsung ke pokok permasalahan?
Kang Dicky Tidak Memiliki Argumen
Dibandingkan dengan dialognya dengan seorang peruqyah yang katanya bernama Kang Asep, dalam dialog ini Kang Dicky sama sekali tidak memiliki argumen. Dalam dialognya dengan peruqyah itu, Kang Asep dibuat mati kutu oleh argumen-argumen cerdas Kang Dicky (seperti pertanyaan time travel).
Tapi, di sini sebaliknya. Kang Dicky sama sekali tidak bisa menjawab. Bahkan, seperti telah dijelaskan di atas, jawabannya berputar-putar dan tidak jelas. Ada apa dengan Kang Dicky?
Pihak Hikmatul Iman Memilih Tiarap
Seperti dijelaskan oleh Ustadz Perdana, saat itu ada murid HI yang memvideokan dialog itu. Jika memang merasa dirugikan, akan sangat mudah bagi pihak HI untuk mengupload video itu ke internet. Jika memang sejak awal Ustadz Perdana diketahui tidak berniat untuk tabayyun dan hanya mencari masalah, bukankah akan terlihat juga di rekaman videonya?
Tapi, anehnya HI memilih tiarap. Sama sekali tidak ada tanggapan atau komentar. Mungkin mereka berharap agar masalah ini dilupakan publik begitu saja. Padahal, sesungguhnya sikap ini menimbulkan kecurigaan. Bukankah wajar jika kedua pihak mengeluarkan argumennya? Koran pun selalu menyediakan hak jawab terhadap pihak yang merasa dirugikan oleh pemberitaannya.
Pihak HI dan Kang Dicky memilih mengambil peran sebagai pihak yang didzhalimi, pihak yang difitnah oleh Ustadz Perdana dan pendukungnya. Kang Dicky dan pengikutnya tidak lagi memiliki argumen untuk membantah. Mereka hanya mengharap belas kasihan para penonton. Padahal, kita telah melihat peran semacam ini dilakukan SBY dan ternyata tidak berhasil. :P
Penutup
Transkrip dialog dari Ustadz Perdana masih belum selesai. Menunggu tanggapan resmi dari Kang Dicky atau pihak Hikmatul Iman sepertinya tidak akan pernah ada. Walaupun begitu, dari komentar-komentar yang muncul di situs Metafisis terlihat bahwa perdebatan ini masih akan terus berlangsung.
Artikel ini berisi transkrip bagian kedua dialog antara Ustadz Perdana Akhmad seorang praktisi ruqyah syar’iyyah dan Dicky Zainal Arifin Praktisi Tenaga Dalam dan Guru Utama Hikmatul Iman.
Materi Dialog
Di dialog bagian kedua ini, dibahas kembali kebenaran percakapan Dicky dengan peruqyah, klaim kemampuan Dicky untuk melihat masa lalu dan masa depan (time travel), dan pernyataannya bahwa ruqyah adalah syirik.
Transkrip Dialog
Dicky Zainal Arifin : Begini Pak, eh umur umur berapa?
Perdana Akhmad : Ya…
Dicky Zainal Arifin : Umur (Perdana) berapa?
Perdana Akhmad : Saya (lahir) tahun 80.
Dicky Zainal Arifin : Oh, jauh dari saya.
Perdana Akhmad : Bapak (berumur) 54 (tahun) ya?
Dicky Zainal Arifin : Bukan. (Lahir tahun) 68 saya.
Perdana Akhmad : 68
Dicky Zainal Arifin : Em…… Gini jadi. Sekarang dari Bismillah saja ya Pak ya. Sekarang dengan nama Allah saya itu mengajarkan pada murid-murid saya itu agar selalu dengan nama Allah. Itukan Bismillah, Bismillah.
Jadi, apapun yang kita lakukan itu harus benar-benar dengan nama Allah. Beda dengan nama yang lain.
Nah…. Kalau kita dengan nama Allah, yang pertama kali diajarkan harusnya ini dulu apa, harusnya tauhid dulu kan ya?
Perdana Akhmad : Ya, betul.
Dicky Zainal Arifin : Bagaimana kita mengenal pencipta kita? Bagaimana kita mengenalkan penguasa kita? Bagaimana kita mengenalkan pembuat alam semesta ini?
Perdana Akhmad : Ya, betul.
Dicky Zainal Arifin : Nah, mungkin karena gaya kita itu berbeda dengan gaya yang lain, itu mengundang kontroversi. Itu masalah.
Perdana Akhmad : Ya…. Perdana merasa arah diskusi berubah dan berusaha memotong Dicky.
Dicky Zainal Arifin : Tenang dulu. Jangan dulu dipotong, jangan dulu dipotong.
Nah jadi saya pertama kali mengajarkan kepada anak saya, pada murid-murid saya adalah bagaimana kita mengenal siapa Tuhannya.
Perdana Akhmad : Ya, hablumminallah (hubungan antara manusia dengan Allah).
Dicky Zainal Arifin : Ya itu dulu…. Karena bagaimanapun pula, bagaimanapun kalau kita masih ada niat-niat lain, misalnya kan inna sholati, wanuskui, wamahyaaya, wa mamaati Lillahirobbil’aalamiin (Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidup dan matiku, semua bagi Allah Tuhan semesta alam QS. 6:162), tapi itu dulu yang harus kita ajarkan pada anak-anak kita. Jadi, bukan yang lain-lain dulu. Nah, itu yang saya ajarkan pada anak-anak saya.
Sedangkan untuk menarik ajaran itu, saya harus menarik dalam bentuk cerita misalnya. Inikan firobi, novel 1, novel 2, novel 3, cerita tentang bagaimana, apa yang namanya, yang ini apa namanya sejarah, masa lalu dan sebagainya.
Bagaimana ini? Bagaimana itu?
Perdana Akhmad : Saya minum kang ya.
Perdana meminum air bermerek HMR 165 yang disediakan.
Dicky Zainal Arifin : Oh…. Mangga, mangga (Bahasa Sunda: silakan). Itu (air produksi) buatan saya. HMR 165 adalah produk minuman kemasan dari Hikmatul Iman.
Perdana Akhmad : Saya beli satu tadi.
Dicky Zainal Arifin : Ini teknologi (yang) saya bikin sendiri.
Perdana Akhmad : Ragani saya beli tadi. Saya masuk angin. Alhamdulillah, udah minum ragani, sehat saya. Ragani adalah minuman ekstrak jamu produk Hikmatul Iman.
Dicky Zainal Arifin : Alhamdulillah….
Nah gini, kayak ginilah, kayak gini. Saya bilang begini, coba tela’ah Al-Qur’an dengan baik dan benar. Inikan saya cantumkan tuh (dikemasan Air HMR) Al-Waqi’ah ayat 68. Di situ saya cantumkan. Sudahlah kamu perhatikan air yang kamu minum saya bilang begitu.
Jadi, ayo kita mikir, ayo kita mikir. Kita perhatikan air ini apa sih gitu. Air itu H2O. Hidrogen dua oksigen satu. Nah bagaimana cara merubah molekul airnya…
Perdana Akhmad : Ya….
Perdana memotong pembicaraan Dicky untuk mengembalikan arah diskusi : Masalah teknologi itu mubah Kang Dicky ya. Saya setuju kalau masalah teknologi, apalagi herbal. Saya sangat mendukung sekali masalah herbal atau teknologi Kang Dicky. Yakin saya, apalagi herbal Ragani saya sudah menyaksikan sendiri bagus.
Saya fokuskan di sini Kang Dicky masalah selain keilmuan Tenaga Dalam dan keilmuan metafisik. Saya berkeyakinan bahwa manusia itu tidak bisa melihat masa lalu atau masa mendatang (dengan metode time travel).
Dicky Zainal Arifin : Ya nggak apa-apa….KD tersenyum lebar.
Perdana Akhmad : Sedangkan Kang Dicky bisa mengatakan dengan time travel bisa melihat masa lalu. Seperti apa begitu maksudnya?
Dicky Zainal Arifin : Gini aja, gini aja. Kan keyakinan seorang itu berbeda-beda gitu, nggak apa-apa keyakinan seseorang berbeda-beda.
Perdana Akhmad : Berarti Kang Dicky bisa melihat masa lalu?
Dicky Zainal Arifin : Gini, gini saya ga perlu ngebahas itulah. Ga perlu bisa ngebahas melihat masa lalu dan masa lalu. Dari foto juga bisa keliatan kan ya?
Perdana Akhmad : Bukan. Maksud saya dengan hanya berdiam, mengaktifkan apa namanya kelenjar apa pineal pituitary.
Dicky memotong, Dicky Zainal Arifin : Sekarang gini. Ini kan pendapat Perdana Akhmad, pendapat saya. Dua pendapat yang berbeda. Tidak ada masalah, silahkan saja. Silahkan saja kita berbeda pendapat. Ga ada masalah. Tapi yang jelas, yang jelas kita tidak perlu berdebat. Karena kalau berdebat itu bakal selalu berbenturan. Makanya saya tidak pernah melayani berbedaan atau perdebatan. Jadi, betul-betul itu menguras tenaga saya, tenaga saya tuh habis gitu kan buat urusan ini.
Jadi, kalau berbeda pendapat itu silahkan saja. Anda mau bicara apapun pada saya ga masalah. Silahkan saja. Makanya saya ga pernah melayani, ga pernah menjawab, dan sebagainya.
Karena begini, satu tambah satu sama dengan dua adalah kesepakatan. Jadi, kalo misalnya saya tidak sepakat dengan apa yang Perdana Akhmad katakan, itu wajarkan? Jadi, misalnya Perdana Akhmad tidak sepakat dengan apa yang saya katakan itu wajar.
Dicky menolak berbicara tentang time travel
Perdana Akhmad : Namun kami sebagai ustadz (guru) perlu meluruskan yang kami anggap menyimpang dari sisi syari’at. Contohnya saya lanjutkan Kang Dicky ya. Ini masalah Ruqyah. Kang Dicky mengatakan ruqyah itu syirik
Dicky Zainal Arifin : He’em. Kan ada haditsnya ”Inarruqo wattama’in wattilawah syirkun” kan gitu.
Perdana Akhmad : Dan dikatakan hadisnya gimana shahih?
Dicky Zainal Arifin : Hadits riwayat Ahmad, Abu Dawud dari Ibnu Mas’ud.
Perdana Akhmad : Shahih
Dicky Zainal Arifin : Ya iya lah karena ada padanan Al-Qur’annya ya aaa rob apa ketika “robbuna” (tidak jelas, mungkin robbuna atau robfulan) membacakan ayat Al-Qur’an itu dihadapan masyarakat jin, jadi jin itu takjub lalu beriman, tidak ada jin itu yang kepanasan. Itu tidak ada.
Nah, di situ saya dasari dari sana. Jadi, ya udah kalau kita sudah terlalu percaya pada bacaannya tidak percaya pada Allah-nya….
Perdana Akhmad : Betul, kami juga meyakini bahwa bacaan Al-Qur’an tidak bisa berfungsi sendirinya kecuali atas izin Allah. Dan Kang Dicky mengatakan “Apa buktinya hadits itu lemah, apakah anda bisa melakukan perjalanan antar waktu?”
Ini adalah kutipan dari Percakapan Seorang Peruqyah dengan Kang Dicky
Kami (peruqyah) tidak pernah mengatakan hadits ini lemah pada peruqyah (lain). Jadi, Kang Dicky tidak boleh menyatakan bahwa semua peruqyah mengatakan seperti ini.
“Apakah anda bisa melakukan perjalanan antar waktu” berarti Time Travel lagi. Apa maksud Kang Dicky menyatakan hal ini?
Dicky Zainal Arifin : Ya, saya nanya ke dia (peruqyah) kan? Bisa ga (time travel untuk mengetahui derajat hadits)? Tahunya gimana (kalau tidak dengan time travel)?
Saya nanya ke dia kan? Di sini saya nanya ke dia. Perdana Akhmad : Tapi, maksudnya….
Dicky memotong, Dicky Zainal Arifin : Saya ga ngevonis semua orang begitu.
Perdana Akhmad : Maksudnya time travel itu lho….Maksudnya kang bisa….
Dicky memotong lagi, Dicky Zainal Arifin : Maksudnya saya nanya ke dia kan?
Perdana Akhmad : Jadi, bisa mengetahui hadits apakah dengan cara time travel?
Dicky Zainal Arifin : Ya, saya tanya ke dia….
Perdana Akhmad :Ia, bisa ga seperti itu dengan cara time travel?
Dicky Zainal Arifin:Bisa ga seperti itu. Kalo saya mah ga pernah gitu-gituan.
Perdana Akhmad : Tidak bisa mengetahui derajat hadits dengan time travel?
Dicky Zainal Arifin : Kalo saya mah ga pernah gitu gituan.
Begitu kan. Saya ga pernah gitu-gituan. Saya ga pernah mencari hadits dengan time travel. Ga pernah.
Perdana Akhmad :Bukan…. Mengetahui seperti apa klaim bisa tahu. Saya pernah mendengar….
Dicky memotong lagi, Dicky Zainal Arifin : Sekarang begini. Sekarang begini.
Kalo misalnya untuk membuktikan hadits itu bener itu apa? Menurut anda apa, gimana?
Perdana Akhmad : Itu dari hasil penelitian para ulama dari ilmu mustholah hadits. Mereka punya ilmu mustholah hadits, mempelajari tentang hadits….
Sekarang gini Kang Dicky. Kalau menurut Kang Dicky ruqyah itu syirik….
Perdana berdiri menghampiri Abu Haidar (Guru Besar Moslem Self Defence System / MOSSDEF) lalu menyentuhkan tangan ke kepalanya. Ketika saya mengatakan….. Saya memegang kepala. Tangan kanan Perdana memegang kepala Abu Haidar lalu membaca Bismillahi…. Bismillahi…. Bismillahi…. (lalu) saya membaca (surat) Al-Fatihah. Itu syirik tidak?
Dicky Zainal Arifin : Ooo enggak.
Perdana Akhmad : Atau ketika saya menepuk (dan berkata) ya ukhruj ya Aduwallah. Keluarlah hai kau musuh Allah. Itu syirik tidak kang Dicky?
Saat itu, Perdana meruqyah Abu Haidar sebagai contoh langsung bagi Dicky
Dicky Zainal Arifin : Ooo enggak
Perdana Akhmad : Tidak (syirik).
Dicky Zainal Arifin : Nah, sekarang Tenaga Dalam itu syirik dari mana?
Dialog Kedua Akhmad (Praktisi Ruqyah) dan Dicky Zainal Arifin (Guru Utama Hikmatul Iman) – Bagian 3
Materi Dialog
Dalam dialog kali ini, Perdana Akhmad dan Kang Dicky berbicara tentang pernyataan Perdana bahwa Tenaga Dalam adalah aktivitas syirik dan klaim Hikmatul Iman tentang Ilmu Metafisika Kulmi. Dengan Ilmu Kulmi, Hikmatul Iman mengklaim bisa membuat ledakan nuklir di alam jin. Saking besarnya ledakan ini sehingga diperlukan pertahanan khusus untuk mengendalikan efeknya.
Transkrip Dialog
Perdana Akhmad : Jika diteliti (tehnik pengobatan Dicky) bukan termasuk kategori science yang absolute kebenarannya. Menurut Kang Dicky dengan mengalirkan energi ya bisa mengobati. Buktinya apa?
Dicky Zainal Arifin : Orang kan bisa sembuh. Pasien saya kan jadi baik. Ya kan begitu?
Perdana Akhmad : Dalam Islam ada namanya istidraj, keluar-biasaan yang diberikan kepada orang-orang yang memang banyak berbuat bid’ah dan kesyirikan seperti tadi.
Dicky Zainal Arifin : Seperti itu tadi bukan istidraj juga itu?
Dicky menanyakan apakah ruqyah yang dilakukan Perdana adalah istidraj juga.
Perdana Akhmad : Sunnah nabi. Itu benar-benar ada haditsnya.
Menganalisa Debat Kang Dicky dan Ustadz Perdana
Perdebatan antara Kang Dicky Zaenal Arifin –Guru Utama Hikmatul Iman– dan Ustadz Perdana Akhmad–Praktisi Ruqyah– di blog Metafisis terus semakin menghangat.
Hingga saat ini, transkrip dialog itu masih belum seluruhnya dimuat. Namun, ada beberapa hal menarik yang bisa dicatat. Di sini, saya akan menelusurinya berdasarkan pada transkrip dialog hasil editan di blog ini. Saya menggunakannya –dan tidak menggunakan transkrip dari Ustadz Perdana– karena yang ini terasa lebih netral dan tidak ditambahi pendapat Ustadz Perdana.
Jawaban Kang Dicky Tidak Jelas
Pertanyaan Ustadz Perdana sederhana, “Apakah Novel ARKHYTIREMA cerita berdasarkan fakta ataukah sekadar fiksi?” Pertanyaan ini hanya membutuhkan jawaban ya atau tidak, fakta atau fiksi. Tidak memerlukan penjelasan panjang, tapi lihatlah jawaban Kang Dicky di bawah.
Perdana Akhmad : Apakah ini (Novel ARKHYTIREMA) merupakan fakta atau fiksi?
Dicky Zainal Arifin : Itu novel.
Perdana Akhmad : Berarti ? Dicky Zainal Arifin : Ya… Ini (seperti Novel) Harry Potter lah.
Perdana Akhmad :Berarti apa fiksi atau fakta?
Dicky Zainal Arifin : Ya gini aja kalo novel apa?'
Perdana Akhmad : Fiksi kan? Bapak setuju kan?
Dicky Zainal Arifin : Ya….Dicky mengangguk-angguk. Kalau novel itu apa?
Perdana Akhmad : Dalam hal ini saya kritisi jika dihubungkan dengan Nabi Muhammad (HAMMADZ) dengan Nabi Adam (ADHAMA). Dikatakan ARKHYTIREMA bisa hibernasi dan bisa bangun lagi (pada zaman kekacauan).
Kalau ini benar novel berarti titik! Ini fiksi kan?
Dicky Zainal Arifin : Tenang…. Tenang…. Jangan pake emosi. Tenang, tenang. Dicky menepuk-nepuk dan memegang bahu Perdana
Perdana Akhmad :Saya orang Sumatera mungkin begitu. Wallahu a’lam. Saya enggak, enggak pake emosi
Dicky Zainal Arifin :Tenang…. Tenang…. Tangan Dicky tetap menyentuh pundak kiri Perdana.
Perdana Akhmad :Mungkin ini pembawaan saya….
Dicky Zainal Arifin :Jadi begini, yang namanya novel ga usah diributinlah, namanya juga novel….
Perdana Akhmad :Tapi, ini masalah akidah kang. Banyak yang mengatakan (murid-murid HI) ADHAMA itu Nabi Adam, eee apa…. HAMMADZ itu Nabi Muhammad. Ini suatu talbis (tipu daya) yang dapat menyesatkan masyarakat banyak.
Dicky Zainal Arifin : Sesat itu?
Perdana Akhmad :Menyesatkan sekali!
Dicky Zainal Arifin : Ooo gitu?
Perdana Akhmad :Kalau memang (Novel Arhytirema) fiksi ya sudah saya tutup buku, tidak benar seperti itu hanya menghubung-hubungkan ( kisah ADHAMA bukanlah Nabi Adam dalam keyakinan umat Islam) iya kan?
Dicky Zainal Arifin :Gini ajalah…gini ajalah…. Gini ajalah, gini ajalah. Sekarang begini, kalau misalnya sebuah novel itu diributkan, kita buang waktulah. Lebih baik waktu kita berguna untuk umat. Dari pada kita berdebat lebih baik kita manfaatkan waktu kita untuk umat Islam. seperti tadilah kan (Dicky sibuk menerapi pasiennya) waktu saya habis untuk umat nih, kasarnya gitukan ya. Terus waktu saya habis bagaimana bisa memakmurkan jangan hanya sekedar berdebat, berkata-kata.
Coba bandingkan seandainya jawaban Kang Dicky jelas dan tegas.
Perdana Akhmad: Apakah ini (Novel ARKHYTIREMA) merupakan fakta atau fiksi?
Dicky Zainal Arifin : Itu fiksi. Bukankah ini jauh lebih sederhana? Yang bisa kita simpulkan dari transkrip dialog asli adalah Kang Dicky tidak pernah menyatakan bahwa Novel ARKHYTIREMA adalah fiksi ataupun nyata. Yang dilakukan Kang Dicky adalah berdiri di atas dua sepatu. Terhadap Ustadz Perdana, Kang Dicky mengarahkannya agar berkesimpulan bahwa Kang Dicky menyatakan novel itu fiksi. Terhadap murid-muridnya, Kang Dicky tidak mengusik keyakinan mereka bahwa novel itu adalah sebuah fakta.
Ketidakjelasan ini tidak hanya dalam status Novel ARKHYTIREMA, tapi semua pertanyaan. Misalnya dalam pertanyaan time travel. Coba lihat transkrip tentang ini di bawah.
Perdana Akhmad : Berarti Kang Dicky bisa melihat masa lalu?
Dicky Zainal Arifin: Gini, gini saya ga perlu ngebahas itulah. Ga perlu bisa ngebahas melihat masa lalu dan masa lalu. Dari foto juga bisa keliatan kan ya?
Perdana Akhmad :Bukan. Maksud saya dengan hanya berdiam, mengaktifkan apa namanya kelenjar apa pineal pituitary. Dicky memotong
Dicky Zainal Arifin : Sekarang gini. Ini kan pendapat Perdana Akhmad, pendapat saya. Dua pendapat yang berbeda. Tidak ada masalah, silahkan saja. Silahkan saja kita berbeda pendapat. Ga ada masalah.
Tapi yang jelas, yang jelas kita tidak perlu berdebat. Karena kalau berdebat itu bakal selalu berbenturan. Makanya saya tidak pernah melayani berbedaan atau perdebatan. Jadi, betul-betul itu menguras tenaga saya, tenaga saya tuh habis gitu kan buat urusan ini.
Jadi, kalau berbeda pendapat itu silahkan saja. Anda mau bicara apapun pada saya ga masalah. Silahkan saja. Makanya saya ga pernah melayani, ga pernah menjawab, dan sebagainya.
Karena begini, satu tambah satu sama dengan dua adalah kesepakatan. Jadi, kalo misalnya saya tidak sepakat dengan apa yang Perdana Akhmad katakan, itu wajarkan? Jadi, misalnya Perdana Akhmad tidak sepakat dengan apa yang saya katakan itu wajar.
Sekali lagi, ini hanya pertanyaan sederhana yang membutuhkan jawaban ya atau tidak, bisa atau tidak bisa. Apa susahnya menjawab seperti di bawah?
Perdana Akhmad : Berarti Kang Dicky bisa melihat masa lalu?
Dicky Zainal Arifin : Tidak bisa.
Ketidakkonsistenan ini terlihat semakin jelas dalam Transkrip Dialog Bagian 3. Di sana, Kang Dicky tidak mengkonfirmasi keberadaan kulmi, apalagi menjelaskannya. Yang terjadi malah Kang Dicky banyak bertanya pada Ustadz Perdana. Apa susahnya untuk menjelaskan langsung?
Jawaban Kang Dicky Tidak Ilmiah
Hikmatul Iman selalu mengklaim bahwa ilmu mereka ilmiah. Tenaga dalam dan tenaga metafisika yang mereka pelajari menurutnya bisa dijelaskan secara ilmiah. Tapi, dalam transkrip itu definisi Tenaga Dalam yang dijelaskan Guru Utama sungguh jauh dari kesan ilmiah.
Dicky Zainal Arifin : Ya kalo menurut kita sih definisi Tenaga Dalam itu kan itu sel. Jadi energi sel yang difokus, jadi ga ada kelanjutan. Cuma dilatih kok, focusing energinya aja. Jadi, misal buat bela diri, buat mukul gitu kan, buat kayak tadi mengobati (pasien menggunakan Tenaga Dalam).
Jadi, kita bisa manfaatkan untuk umat. Jadi ga ada buat ngejago-jago. Nggak ada. Tenaga Dalam itu sel? Energi dari sel yang kemudian difokuskan? Dalam sumber lain, definisi Tenaga Dalam Hikmatul Iman dikaitkan dengan Adenosin Tri Posphat (ATP).
Di dialog lainnya, Kang Dicky menyatakan bahwa satu tambah satu adalah kesepakatan.
Dicky Zainal Arifin : Karena begini, satu tambah satu sama dengan dua adalah kesepakatan. Jadi, kalo misalnya saya tidak sepakat dengan apa yang Perdana Akhmad katakan, itu wajarkan? Jadi, misalnya Perdana Akhmad tidak sepakat dengan apa yang saya katakan itu wajar.
Ini adalah pemikiran yang luar biasa ganjil. 1+1=2 adalah aljabar dasar yang diajarkan sejak SD, bahkan TK. Tidak ada seorangpun yang akan menyatakan bahwa 1+1=2 diperoleh karena kesepakatan. Seandainya penjumlahan sederhana 1+1 diperoleh dengan kesepakatan, maka perlu ada pertanyaan lagi. Kesepakatan siapa?
Penjumlahan itu tidak terbatas. Bukankah 2+4, 3+3, 4+1 adalah penjumlahan juga? Apakah 23+2002=2025 adalah sebuah kesepakatan. Seandainya semua penjumlahan adalah hasil kesepakatan maka umur umat manusia akan dihabiskan untuk menyepakati semua hasil penjumlahan.
Kang Dicky Tidak Berniat Tabayyun
Banyak komentar murid-murid Hikmatul Iman yang terus mencela Ustadz Perdana dan menyatakan bahwa beliau sama sekali tidak bertujuan untuk tabayyun. Ustadz Perdana datang hanya untuk berdebat dan mencari kemenangan, begitulah kata mereka.
Menurut saya malah sebaliknya. Tabayyun adalah mengkonfirmasi. Sudah sewajarnya dalam hal ini kedua pihak terus terang menyampaikan faktanya, karena memang tujuannya mencari fakta. Tapi, seperti telah dijelaskan di atas, jawaban Kang Dicky sama sekali tidak jelas. Ini menunjukkan bahwa sebetulnya Kang Dicky-ah yang tidak mau tabayyun.
Kang Dicky Mencoba Mengulur Waktu
Berdasarkan informasi Ustadz Perdana dalam transkrip asli dialog ini, menurut beberapa staff di klinik pengobatan waktu Kang Dicky sempit dan beliau punya banyak kegiatan. Tapi, ternyata Kang Dicky masih sempat berbasa-basi cukup panjang tentang Bismillah, mengenalkan Allah, dst. Kenapa tidak langsung ke pokok permasalahan?
Kang Dicky Tidak Memiliki Argumen
Dibandingkan dengan dialognya dengan seorang peruqyah yang katanya bernama Kang Asep, dalam dialog ini Kang Dicky sama sekali tidak memiliki argumen. Dalam dialognya dengan peruqyah itu, Kang Asep dibuat mati kutu oleh argumen-argumen cerdas Kang Dicky (seperti pertanyaan time travel).
Tapi, di sini sebaliknya. Kang Dicky sama sekali tidak bisa menjawab. Bahkan, seperti telah dijelaskan di atas, jawabannya berputar-putar dan tidak jelas. Ada apa dengan Kang Dicky?
Pihak Hikmatul Iman Memilih Tiarap
Seperti dijelaskan oleh Ustadz Perdana, saat itu ada murid HI yang memvideokan dialog itu. Jika memang merasa dirugikan, akan sangat mudah bagi pihak HI untuk mengupload video itu ke internet. Jika memang sejak awal Ustadz Perdana diketahui tidak berniat untuk tabayyun dan hanya mencari masalah, bukankah akan terlihat juga di rekaman videonya?
Tapi, anehnya HI memilih tiarap. Sama sekali tidak ada tanggapan atau komentar. Mungkin mereka berharap agar masalah ini dilupakan publik begitu saja. Padahal, sesungguhnya sikap ini menimbulkan kecurigaan. Bukankah wajar jika kedua pihak mengeluarkan argumennya? Koran pun selalu menyediakan hak jawab terhadap pihak yang merasa dirugikan oleh pemberitaannya.
Pihak HI dan Kang Dicky memilih mengambil peran sebagai pihak yang didzhalimi, pihak yang difitnah oleh Ustadz Perdana dan pendukungnya. Kang Dicky dan pengikutnya tidak lagi memiliki argumen untuk membantah. Mereka hanya mengharap belas kasihan para penonton. Padahal, kita telah melihat peran semacam ini dilakukan SBY dan ternyata tidak berhasil. :P
Penutup
Transkrip dialog dari Ustadz Perdana masih belum selesai. Menunggu tanggapan resmi dari Kang Dicky atau pihak Hikmatul Iman sepertinya tidak akan pernah ada. Walaupun begitu, dari komentar-komentar yang muncul di situs Metafisis terlihat bahwa perdebatan ini masih akan terus berlangsung.
Tidak ada komentar
Posting Komentar