Umat Kristen Dilarang Israel Beribadah di Yerusalem
Sikap pemerintah Israel meresahkan banyak agama dianut masyarakat Palestina. Umat Kristen dan muslim di negara itu bertahun-tahun mengalami kesulitan untuk beribadah dan mengunjungi tempat suci bagi keyakinan mereka lantaran dikuasai Negeri Bintang Daud itu.
Stasiun televisi Al Arabiya melaporkan, (6/5), seorang warga Palestina menganut Kristen Ortodoks mengatakan Israel telah membatasi secara ketat kegiatan di Kota Yerusalem sehubungan perayaan Kenaikan Isa Al Masih aktivitas ibadah meningkat.
Saat Paskah beberapa waktu lalu ribuan polisi Israel dikerahkan dan kaum Kristen Palestina diisolasi dari kerumunan peziarah negara lain. Mereka harus punya izin militer untuk mempunyai akses ke tempat suci. "Bahkan kami akan dipukuli jika mencoba mencapai Gereja Makam Suci di Yerusalem," ujar Hanna Amireh, anggota komite Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) dan ketua komite kepresidenan urusan gereja.
Pasukan Israel dinilai terlalu mengada-ada. Seolah menyamakan ibadah dengan perang. Banyak pihak menduga ini bagian dari rencana mereka menjadikan Yerusalem sebagai Kota Yahudi. Sementara umat Muslim dan Kristen dipersulit dalam ibadah, Yahudi malah diberikan keleluasaan. Kapan pun mereka bisa melakukan ritual tanpa ada tekanan dari militer Negeri Zionis.
Menurut Amireh ini saatnya internasional mengambil langkah untuk mengakhiri kesewenang-wenangan Israel. "Bahkan berdoa pun dilarang untuk warga Palestina," ujarnya.
Stasiun televisi Al Arabiya melaporkan, (6/5), seorang warga Palestina menganut Kristen Ortodoks mengatakan Israel telah membatasi secara ketat kegiatan di Kota Yerusalem sehubungan perayaan Kenaikan Isa Al Masih aktivitas ibadah meningkat.
Saat Paskah beberapa waktu lalu ribuan polisi Israel dikerahkan dan kaum Kristen Palestina diisolasi dari kerumunan peziarah negara lain. Mereka harus punya izin militer untuk mempunyai akses ke tempat suci. "Bahkan kami akan dipukuli jika mencoba mencapai Gereja Makam Suci di Yerusalem," ujar Hanna Amireh, anggota komite Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) dan ketua komite kepresidenan urusan gereja.
Pasukan Israel dinilai terlalu mengada-ada. Seolah menyamakan ibadah dengan perang. Banyak pihak menduga ini bagian dari rencana mereka menjadikan Yerusalem sebagai Kota Yahudi. Sementara umat Muslim dan Kristen dipersulit dalam ibadah, Yahudi malah diberikan keleluasaan. Kapan pun mereka bisa melakukan ritual tanpa ada tekanan dari militer Negeri Zionis.
Menurut Amireh ini saatnya internasional mengambil langkah untuk mengakhiri kesewenang-wenangan Israel. "Bahkan berdoa pun dilarang untuk warga Palestina," ujarnya.
Post a Comment