Video Penampakan Dajjal Telah Lama Dinantikan. Apakah pengaruhnya sudah begitu terasa diseluruh
dunia, Silahkan anda berkonpirasinya sendiri. Setelah menyaksikan video ini. Video ini bisa dibuka jika komputer anda terinstal windows media
player. Silahkan dilihat sampai akhir. Bagi yang tidak bisa berbahasa inggris bisa melihat gambar-gambarnya.
إِنَّا مَكَّنَّا لَهُ فِي الْأَرْضِ وَآتَيْنَاهُ مِنْ كُلِّ شَيْءٍ سَبَبًا
{٨٤}
Sesungguhnya Kami telah memberi kekuasaan kepadanya di (muka) bumi, dan
Kami telah memberikan kepadanya jalan (untuk mencapai) segala sesuatu,....
(QS: Al-Kahfi Ayat: 84) 1440 Awal Hijriah atau 2019 (dengan shaddah)
(QS: Al-Kahfi Ayat: 84) 1440 Awal Hijriah atau 2019 (dengan shaddah)
KLIK DISINI UNTUK MELIHAT
Sesudah tasyahhud akhir sebelum salam terdapat do'a-do'a yang dianjurkan untuk kita baca. Di antaranya:
(1). Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: “Apabila salah seorang dari kalian selesai dari tasyahhud akhir, maka mintalah perlindungan kepada Allah dari empat perkara, yaitu mengucapkan:
Sesudah tasyahhud akhir sebelum salam terdapat do'a-do'a yang dianjurkan untuk kita baca. Di antaranya:
(1). Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: “Apabila salah seorang dari kalian selesai dari tasyahhud akhir, maka mintalah perlindungan kepada Allah dari empat perkara, yaitu mengucapkan:
Bahkan sebagian 'ulama mewajibkan membaca do'a ini (do'a minta perlindungan dari empat perkara: neraka jahannam; siksa kubur; fitnah hidup dan mati; dan fitnah Al-Masih Ad-Dajjal) setelah tasyahhud akhir sebelum salam. Mereka berdalil dengan hadits ini di mana Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memerintahkannya. (Lihat Shifatu Shalaatin Nabiy shallallahu 'alaihi wa sallam hal. 182-183)
Al-Imam Muslim berkata, “Telah sampai (khabar) kepadaku bahwasanya Thawus (muridnya Ibnu 'Abbas radhiyallahu 'anhu) berkata kepada anaknya, “Apakah engkau membaca do'a ini di dalam shalatmu?” Dia menjawab, “Tidak. ” Maka berkatalah bapaknya, “Ulangilah shalatmu!” (Lihat Shahih Muslim no. 590)
Untuk itu janganlah kita meninggalkan do'a ini di dalam shalat kita yakni setelah selesai dari tasyahhud akhir.
(2). Dari 'A`isyah radhiyallaahu 'anhaa bahwasanya Rasulullah di dalam shalatnya membaca do'a:
Berkatalah 'A`isyah, “Maka ada seseorang yang berkata, “Betapa banyaknya (seringnya) engkau meminta perlindungan dari hutang, wahai Rasulullah!” Maka Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya seseorang apabila berhutang, ketika dia berbicara maka dia berdusta dan ketika berjanji maka dia menyelisihi. ” (HR. Al-Bukhariy 1/202 no. 832 dan Muslim 1/412 no. 589)
Hal ini dikarenakan ketika orang yang mempunyai hutang ditagih, dia mengatakan, “Nanti akan saya bayar besok. ” Ketika besoknya didatangi dia mengatakan, “Maaf, saya belum punya uang, pekan depan saja. “, dan seterusnya.
(3). Membaca do'a:
(4). Membaca do'a:
(5). Membaca do'a:
(6). Membaca do'a:
(7). Membaca do'a:
(9). Membaca do'a:
(11). Membaca do'a:
(12). Membaca do'a:
Bacalah do'a-do'a ini semampu kita. Karena di antara waktu yang mustajabah adalah berdo'a setelah tasyahhud akhir sebelum salam. Do'a-do'a ini pun bisa dibaca pada saat sujud. (Lihat Shifatu Shalaatin Nabiy shallallahu 'alaihi wa sallam hal. 183)
Tentang keutamaan do'a ini, dijelaskan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, “Tidak ada seorang hamba yang muslim yang menjenguk orang yang sakit yang belum datang ajalnya, lalu dia mengucapkan do'a ini sebanyak tujuh kali kecuali dia akan sembuh. ” (Idem)
Semoga Allah selalu membimbing kita ke jalan yang lurus dan memberikan taufiq-Nya kepada kita semua sehingga bisa melaksanakan apa-apa yang dicintai dan diridhai-Nya. Aamiin. Wallaahu A'lam.
Do'a dan Sunnah Yang Terlupakan
A. Do'a Sesudah Tasyahhud Akhir Sebelum Salam
Sesudah tasyahhud akhir sebelum salam terdapat do'a-do'a yang dianjurkan untuk kita baca. Di antaranya:
(1). Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: “Apabila salah seorang dari kalian selesai dari tasyahhud akhir, maka mintalah perlindungan kepada Allah dari empat perkara, yaitu mengucapkan:
اللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ، وَمِنْ
عَذَابِ الْقَبْرِ، وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ، وَمِنْ شَرِّ
فِتْنَةِ الْمَسِيْحِ الدَّجَّالِ
“Ya Allah, sesungguhnya aku
berlindung kepada-Mu dari siksa neraka jahannam, dari siksa kubur, dari
fitnahnya (cobaan) hidup dan mati, dan dari kejahatan fitnahnya Al-Masih
Ad-Dajjal. ” (HR. Al-Bukhariy 2/102 no. 1377 dan Muslim 1/412 no. 588
dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, lafazh ini milik Muslim)
B. Do'a Sesudah Tasyahhud Akhir Sebelum Salam
Sesudah tasyahhud akhir sebelum salam terdapat do'a-do'a yang dianjurkan untuk kita baca. Di antaranya:
(1). Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: “Apabila salah seorang dari kalian selesai dari tasyahhud akhir, maka mintalah perlindungan kepada Allah dari empat perkara, yaitu mengucapkan:
اللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ، وَمِنْ
عَذَابِ الْقَبْرِ، وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ، وَمِنْ شَرِّ
فِتْنَةِ الْمَسِيْحِ الدَّجَّالِ
“Ya Allah, sesungguhnya aku
berlindung kepada-Mu dari siksa neraka jahannam, dari siksa kubur, dari
fitnahnya (cobaan) hidup dan mati, dan dari kejahatan fitnahnya Al-Masih
Ad-Dajjal. ” (HR. Al-Bukhariy 2/102 no. 1377 dan Muslim 1/412 no. 588
dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, lafazh ini milik Muslim)
Bahkan sebagian 'ulama mewajibkan membaca do'a ini (do'a minta perlindungan dari empat perkara: neraka jahannam; siksa kubur; fitnah hidup dan mati; dan fitnah Al-Masih Ad-Dajjal) setelah tasyahhud akhir sebelum salam. Mereka berdalil dengan hadits ini di mana Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memerintahkannya. (Lihat Shifatu Shalaatin Nabiy shallallahu 'alaihi wa sallam hal. 182-183)
Al-Imam Muslim berkata, “Telah sampai (khabar) kepadaku bahwasanya Thawus (muridnya Ibnu 'Abbas radhiyallahu 'anhu) berkata kepada anaknya, “Apakah engkau membaca do'a ini di dalam shalatmu?” Dia menjawab, “Tidak. ” Maka berkatalah bapaknya, “Ulangilah shalatmu!” (Lihat Shahih Muslim no. 590)
Untuk itu janganlah kita meninggalkan do'a ini di dalam shalat kita yakni setelah selesai dari tasyahhud akhir.
(2). Dari 'A`isyah radhiyallaahu 'anhaa bahwasanya Rasulullah di dalam shalatnya membaca do'a:
اللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ، وَأَعُوْذُ
بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الْمَسِيْحِ الدَّجَّالِ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ
فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ. اللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنَ
الْمَأْثَمِ وَالْمَغْرَمِ
“Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung
kepada-Mu dari siksa kubur, aku berlindung kepada-Mu dari fitnahnya
Al-Masih Ad-Dajjal, dan aku berlindung kepada-Mu dari fitnahnya hidup
dan mati. Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari (berbuat)
dosa dan (terlilit) hutang. “
Berkatalah 'A`isyah, “Maka ada seseorang yang berkata, “Betapa banyaknya (seringnya) engkau meminta perlindungan dari hutang, wahai Rasulullah!” Maka Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya seseorang apabila berhutang, ketika dia berbicara maka dia berdusta dan ketika berjanji maka dia menyelisihi. ” (HR. Al-Bukhariy 1/202 no. 832 dan Muslim 1/412 no. 589)
Hal ini dikarenakan ketika orang yang mempunyai hutang ditagih, dia mengatakan, “Nanti akan saya bayar besok. ” Ketika besoknya didatangi dia mengatakan, “Maaf, saya belum punya uang, pekan depan saja. “, dan seterusnya.
(3). Membaca do'a:
اللَّهُمَّ إِنِّيْ ظَلَمْتُ نَفْسِيْ ظُلْمًا كَثِيْرًا، وَلاَ
يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ، فَاغْفِرْ لِيْ مَغْفِرَةً مِنْ
عِنْدِكَ وَارْحَمْنِيْ، إِنَّكَ أَنْتَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
“Ya
Allah, sesungguhnya aku telah menzhalimi diriku sendiri dengan
kezhaliman yang banyak. Dan tidak ada yang mengampuni dosa-dosa kecuali
Engkau, maka ampunilah aku dengan ampunan dari sisi-Mu, serta rahmatilah
aku. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. ”
(HR. Al-Bukhariy 8/168 dan Muslim 4/2078)
(4). Membaca do'a:
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِيْ مَا قَدَّمْتُ، وَمَا أَخَّرْتُ، وَمَا
أَسْرَرْتُ، وَمَا أَعْلَنْتُ، وَمَا أَسْرَفْتُ، وَمَا أَنْتَ أَعْلَمُ
بِهِ مِنِّيْ. أَنْتَ الْمُقَدِّمُ، وَأَنْتَ الْمُأَخِّرُ لاَ إِلَهَ
إِلاَّ أَنْتَ
“Ya Allah, ampunilah dosa-dosaku yang telah aku lakukan
dan yang belum aku lakukan, yang aku sembunyikan dan yang aku
tampakkan, juga yang aku melampaui batas dan apa-apa yang Engkau ketahui
dariku. Engkaulah Yang Mendahulukan dan Engkaulah Yang Mengakhirkan.
Tidak ada yang berhak diibadahi kecuali Engkau. ” (HR. Muslim 1/534)
(5). Membaca do'a:
اللَّهُمَّ أَعِنِّيْ عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ
“Ya
Allah, tolonglah aku agar senantiasa mengingat-Mu, bersyukur kepada-Mu
dan beribadah kepada-Mu dengan sebaik-baiknya. ” (HR. Abu Dawud 2/86,
An-Nasa`iy 3/53 dan dishahihkan oleh Asy-Syaikh Al-Albaniy di dalam
Shahih Abu Dawud 1/284)
(6). Membaca do'a:
اللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْبُخْلِ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنَ
الْجُبْنِ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ أَنْ أُرَدَّ إِلَى أَرْذَلِ الْعُمْرِ،
وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الدُّنْيَا وَعَذَابِ الْقَبْرِ
“Ya
Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari sifat kikir, dan aku
berlindung kepada-Mu dari sifat penakut/pengecut. Dan aku berlindung
kepada-Mu dari dikembalikan kepada umur yang paling rendah. Dan aku
berlindung kepada-Mu dari fitnahnya dunia dan siksa kubur. ” (HR.
Al-Bukhariy bersama Fathul Baarii 6/35)
(7). Membaca do'a:
اللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ الْجَنَّةَ وَأَعُوْذُ بِكَ مِنَ النَّارِ
“Ya
Allah, sesungguhnya aku meminta kepada-Mu surga dan aku berlindung
kepada-Mu dari neraka. ” (HR. Abu Dawud, lihat Shahih Ibnu Majah 2/328)
(8). Membaca do'a:
اللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ يَا أَللهُ بِأَنَّكَ الْوَاحِدُ
الْأَحَدُ الصَّمَدُ الَّذِيْ لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْ وَلْمْ يَكُنْ
لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ، أَنْ تَغْفِرَ لِيْ ذُنُوْبِيْ إِنَّكَ أَنْتَ
الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
“Ya Allah, sesungguhnya aku meminta kepada-Mu
Ya Allah, bahwasanya Engkaulah Yang Esa lagi Tunggal, Tempat
bergantung. Yang tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. Dan tidak
ada sesuatu pun yang setara dengan-Nya. (Aku mohon) agar Engkau
mengampuni dosa-dosaku. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Pengampun lagi
Maha Penyayang. ” (HR. An-Nasa`iy dengan lafazhnya 3/52, Ahmad 4/338 dan
dishahihkan oleh Asy-Syaikh Al-Albaniy di dalam Shahih An-Nasa`iy
1/280)
(9). Membaca do'a:
اللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ بِأَنَّ لَكَ الْحَمْدَ لاَ إِلَهَ
إِلاَّ أَنْتَ وَحْدَكَ لاَ شَرِيْكَ لَكَ، الَمَنَّانُ، يَا بَدِيْعَ
السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ يَا ذَا الْجَلاَلِ وَالْإِكْرَامِ، يَا حَيُّ
يَا قَيُّوْمُ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ الْجَنَّةَ وَأَعُوْذُ بِكَ مِنَ
النَّارِ
“Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu bahwasanya
segala puji hanya untuk-Mu, tidak ada yang berhak diibadahi kecuali
Engkau satu-satunya, tidak ada sekutu bagi-Mu. (Engkau) Yang Maha
Pemberi anugerah. Wahai Pencipta langit dan bumi. Wahai Dzat Yang
Memiliki Keagungan dan Kemuliaan. Wahai Yang Maha Hidup, Wahai Yang Maha
Berdiri Sendiri, sesungguhnya aku meminta kepada-Mu surga dan aku
berlindung kepada-Mu dari neraka. ” (HR. Ash-Haabus Sunan, lihat Shahih
Ibnu Majah 2/329)
(10). Membaca do'a:
اللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ بِأَنِّيْ أَشْهَدُ أَنَّكَ أَنْتَ اللهُ
لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ الْأَحَدُ الصَّمَدُ الَّذِيْ لَمْ يَلِدْ
وَلَمْ يُوْلَدْ وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ
“Ya Allah,
sesungguhnya aku memohon kepada-Mu, bahwasanya aku bersaksi bahwa
Engkau, Engkaulah Allah, tidak ada yang berhak diibadahi kecuali Engkau.
Yang Esa, Tempat bergantung, yang tidak beranak dan tidak pula
diperanakkan. Dan tidak ada sesuatu pun yang setara dengan-Nya. ” (HR.
Abu Dawud 2/62, At-Tirmidziy 5/515, Ibnu Majah 2/1267 dan Ahmad 5/360,
lihat Shahih At-Tirmidziy 3/163 dan Shahih Ibnu Majah 2/329)
(11). Membaca do'a:
اللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا عَمِلْتُ وَمِنْ شَرِّ مَا لَمْ أَعْمَلْ بَعْدُ
“Ya
Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kejelekan apa-apa
yang aku lakukan dan dari kejelekan apa-apa yang belum aku lakukan. ”
(HR. An-Nasa`iy dengan sanad shahih, Ibnu Abi 'Ashim di dalam As-Sunnah
370 dengan tahqiq Asy-Syaikh Al-Albaniy)
(12). Membaca do'a:
اللَّهُمَّ حَاسِبْنِيْ حِسَابًا يَسِيْرًا
“Ya Allah, hisablah aku
dengan hisab yang ringan. ” (HR. Ahmad, Al-Hakim dan beliau
menshahihkannya serta disepakati oleh Adz-Dzahabiy, lihat Shifatu
Shalaatin Nabiy shallallahu 'alaihi wa sallam hal. 184)
Bacalah do'a-do'a ini semampu kita. Karena di antara waktu yang mustajabah adalah berdo'a setelah tasyahhud akhir sebelum salam. Do'a-do'a ini pun bisa dibaca pada saat sujud. (Lihat Shifatu Shalaatin Nabiy shallallahu 'alaihi wa sallam hal. 183)
20. Do'a Melunasi Hutang
Apabila kita mempunyai hutang apalagi hutang yang sifatnya melilit, maka hendaklah kita memperbanyak membaca do'a-do'a berikut :
اللَّهُمَّ اكْفِنِيْ بِحَلاَلِكَ عَنْ حَرَامِكَ وَأَغْنِنِيْ بِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ
“Ya
Allah, cukupkanlah aku dengan apa-apa yang Engkau halalkan dari apa-apa
yang Engkau haramkan. Dan kayakanlah (cukupkanlah) aku dengan
karunia-Mu dari segala sesuatu selain Engkau. ” (HR. At-Tirmidziy 5/560,
lihat Shahih At-Tirmidziy 3/180)
اللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْهَمِّ وَالْحَزَنِ
وَالْعَجْزِ وَالْكَسَلِ وَالْبُخْلِ وَالْجُبْنِ وَضَلَعِ الدَّيْنِ
وَغَلَبَةِ الرِّجَالِ
“Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung
kepada-Mu dari keresahan dan kesedihan, kelemahan dan sikap malas,
kekikiran dan sikap penakut serta dililit hutang dan dikalahkan lawan. ”
(HR. Al-Bukhariy 7/158)
21. Do'a ketika Takut kepada Suatu Kaum
Apabila kita merasa takut akan kejahatan suatu kaum atau orang tertentu seperti para preman dan yang sejenisnya, maka hendaklah kita membaca:
Apabila kita merasa takut akan kejahatan suatu kaum atau orang tertentu seperti para preman dan yang sejenisnya, maka hendaklah kita membaca:
اللَّهُمَّ اكْفِنِيْهِمْ بِمَا شِئْتَ
“Ya Allah, cukupkanlah aku dari (gangguan) mereka dengan apa yang Engkau kehendaki. ” (HR. Muslim 4/2300)
22. Do'a untuk Orang Sakit ketika Mengunjunginya
Ketika kita mengunjungi orang yang sakit, hendaklah membaca:
لاَ بَأْسَ طَهُوْرٌ إِنْ شَاءَ اللهُ
“Tidak apa-apa, (sakit ini) sebagai pembersih (dosa-dosa), insya Allah. ” (HR. Al-Bukhariy bersama Fathul Baarii 10/118)
أَسْأَلُ اللهَ الْعَظِيْمَ رَبَّ الْعَرْشِ الْعَظِيْمِ أَنْ يَشْفِيَكَ
“Aku
memohon kepada Allah Yang Maha Agung, Rabb 'Arsy yang agung, agar
menyembuhkanmu. ” (HR. Abu Dawud dan At-Tirmidziy, lihat Shahih
At-Tirmidziy 2/210 dan Shahiihul Jaami' 5/180)
Tentang keutamaan do'a ini, dijelaskan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, “Tidak ada seorang hamba yang muslim yang menjenguk orang yang sakit yang belum datang ajalnya, lalu dia mengucapkan do'a ini sebanyak tujuh kali kecuali dia akan sembuh. ” (Idem)
Inilah beberapa sunnah berupa do'a-do'a yang selayaknya untuk dibaca
dan diamalkan. Masih banyak do'a ataupun sunnah-sunnah lainnya. Insya
Allah akan dibahas pada edisi-edisi mendatang.
Semoga Allah selalu membimbing kita ke jalan yang lurus dan memberikan taufiq-Nya kepada kita semua sehingga bisa melaksanakan apa-apa yang dicintai dan diridhai-Nya. Aamiin. Wallaahu A'lam.
Maraaji': Shifatu Shalaatin Nabiy shallallahu 'alaihi wa sallam karya
Asy-Syaikh Al-Albaniy, Hishnul Muslim min Adzkaaril Kitaab was Sunnah
karya Asy-Syaikh Sa'id bin 'Ali bin Wahf Al-Qahthaniy, dan Shahih
Muslim.
Tidak ada komentar
Posting Komentar