Wujud dan Fungsi Mar'a atau Elektron
Pada mulanya orang menyangka atom itu adalah wujud padat terkecil tak dapat dibelah lagi, demikian dia dinamakan dengan Atom yang artinya Yang Tak Terbelah. Kemudian peningkatan ilmu berlangsung terus, kiranya orang dapat membuktikan bahwa atom itu dapat lagi dipecah menjadi Proton dan Electron, dalam pada itu Atom tetap juga dinamakan atom. Proton ialah yang jadi inti di pusat atom, dinamakan juga dengan nucleus atau nuclear, sedangkan Electron ialah yang mengitari Proton itu. Orang memperkirakan jika Electron diperganda jadi 1.008 kali maka dia akan sama besar dengan Proton.
Setelah orang dapat memanfaatkan pemecahan atom untuk keperluan perang dan kebutuhan lainnya maka konsepsi, yang tadinya menganggap Electron mengitari Proton sebagai planet mengitari Surya, menjadi kabur dan diragukan karena Hydrogen selaku atom asal yang mulanya diperkirakan memiliki satu Proton dan satu Electron terbukti tidak cocok dengan kenyataan. Untuk mendapatkan way out bagi menentukan konsepsi baru tentang persoalan itu, belum ditemui sesuatu pandangan, tetapi buat memenuhi keperluan dinyatakanlah bahwa di antara Electron itu ada yang menjadi Positron yang positif.
Gabungan Electron dengan Positron terbentuklah Neuterino yang neutral, wujud ini senantiasa meninggalkan atom dan menghilang. Jukawa seorang ahli fisika Jepang mengambil suatu kesimpulan dengan MESON untuk ketiga macam istilah tadi, dalam pada itu Eisenberg dari Barat mengemukakan "Uncertainty Theory" tentang atom yaitu yang tidak menentu keadaannya.
Paling akhir, Dr. Feiberg dari Amerika mengemukakan pendapatnya pada th 1910 bahwa ada unsur yang bergerak amat cepat tak terbatas tanpa magnet. Unsur ini dinamakannya TACHION, yang rasanya bersesuaian dengan apa yang disebut Meson oleh Jukawa yaitu bahagian atom yang mengapung dan menghilang ke angkasa bebas. Hanya sayang baik Meson maupun Tachion itu masih dianggap partikel yang memiliki inti sendirinya. Oleh Alquran, ketiga macam nama itu disebut dengan MAR’A yaitu yang keluar dari atom, mengapung ke angkasa selaku non-partikel.
Walaupun istilah Mar'a ini adalah paling tua umurnya di antara berbagai macam nama yang pernah disebutkan untuk wujud yang sama karena dia telah berusia 14 abad, namun penamaan Alquran itulah yang ternyata cocok dan logis untuk keperluan yang dimaksudkan. Secara ringkas di bawah ini disampaikan keterangan mengenai Mar'a yang kita peroleh dari berbagai pertanda yang terkandung dalam AJquran :
a. Mar'a adalah wujud non-partikel dihasilkan oleh adanya Rawasia atau Proton yang berputar selaku inti atom pada Alma'. Mar'a berartikan Yang Menjaga atou Yang Melingkupi cocok dengan keadaannya yaitu membungkus atau melingkupi Proton seputarnya.
b. Mar'a senantiasa beredar keliling Proton sesuai dengan arah putaran Proton itu sendiri, keadaannya sama dengan ionosfir yang membungkus Bumi, bukan seperti planet mengitari Surya sebagai anggapan sarjana Barat selama ini: Dari itu, Mar'a atau Electron bukanlah partikel malah non-partikel.
c. Benturan gelombang sinar, menyebabkan Mar'a jadi aktif dan inipun menimbulkan keaktifan Proton berputar di sumbunya, hal ini memperlihatkan warna dan benda sesuatu benda konkrit. Bila Proton berputar semakin giat maka timbullah panas yang mengubah susunan molekul sembari menimbulkan gelombang sinar yang oleh pandangan mata dilihat sebagai api yang bercahaya.
d. Sementara berlakunya panas itu, keluarlah Mar'a mengapung ke angkasa, sedangkan Proton yang ditinggalkannya terus juga membentuk Mar'a yang baru dan selanjutnya. Hal demikian tetap berlaku di dunia kini.
e. Mar'a yang melingkupi Proton, maupun yang telah meninggalkannya, senantiasa memiliki sifat kohisi, berkumpul sesamanya. Sifat demikian menimbulkan lapisan Ionosfir yang semakin tebal melingkupi planet, dan memang ionosfir itu terbentuk oleh Mar' yang mengapung. Dengan kebijaksanaan Allah melalui Rahasia Simple yang dimiliki planet maka lapisan ionosfir tersebut berada pada ketinggian yang telah ditetapkanNYA sekitar permukaan planet. Lapisan ionosfir demikian oleh Al-Quran dinamakan Sakfam Mahfudza tersebut pada ayat 21/32.
21/32. Dan Kami jadikan angkasa (atmosfir) itu suatu lapisan terjaga (ionosfir), dan mereka berlengah-lengah tentang pertanda-pertanda Kami.
f. Mar'a yang mengapung dari bintang-bintang dan satelites, dengan sifat kohisinya, berubah jadi Nebula kelihatan seperti awan susu di angkasa luas. Maka. akhirnya Nebula itulah yang berkumpul jadi Comet. Baik ionosfir, maupun Nebula dan Comet semuanya adalah non.partikel karena wujud-wujud itu berasal dari Mar a yang juga non-partikel.
g. Karena Mar'a meninggalkan atom pada hidup kini, maka keadaan itu memperlihatkan suatu benda berubah jadi usang menurut pandangan mata. Atom dari tubuh seseorang yang mati akan mengulangi penumbuhan Mar'a yang baru bila kemudiannya atom itu menjalani proses yang baru dan selanjutnya.
h. Dengan wujud dan fungsi Mar'a demikian, dapatlah difahami kenapa permukaan Bumi ini jadi semakin dingin, salah satu penyebabnya ialah lapisan ionosfir yang semakin tebal dari masa ke masa. Ionosfir adalah lapisan tertinggi dari atmosfir seperti yang melingkupi Bumi ini. Dengan ionosfir itu berlakulah penapisan gelombang sinar yang berbahaya untuk kehidupan seperti sinar ultra violet dan sinar lainnya yang datang dari Surya dan bintang lain. Diperkirakan orang lapisan ionosfir itu ada setinggi 300 mil di atas Bumi dan itulah yang memantulkan gelombang radio dari stationnya hingga dapat didengar pada radio penerima di rumah-rumah.
Jika orang melihat sesuatu benda dengan matanya, maka yang dilihatnya itu adalah Mar'a yang membungkus setiap atom yang berkumpul menjadi molekul-molekul benda, demikian pula jika orang melihat ke angkasa malam hari secara terang dia akan melihat Venus dan Jupiter, maka yang dilihatnya itu bukanlah isi planet itu melainkan ionosfir planet tersebut seperti ionosfir yang rnembungkus Bumi ini. Jika Bumi kita ini dilihat dari Jupiter maka kelihatanlah dia sebagai titik terang sama dengan titik-titik terang dari planet lain yang mengorbit keliling Surya.
Itulah wujud Mar'a dan sebahagian dari fungsinya.
Setelah orang dapat memanfaatkan pemecahan atom untuk keperluan perang dan kebutuhan lainnya maka konsepsi, yang tadinya menganggap Electron mengitari Proton sebagai planet mengitari Surya, menjadi kabur dan diragukan karena Hydrogen selaku atom asal yang mulanya diperkirakan memiliki satu Proton dan satu Electron terbukti tidak cocok dengan kenyataan. Untuk mendapatkan way out bagi menentukan konsepsi baru tentang persoalan itu, belum ditemui sesuatu pandangan, tetapi buat memenuhi keperluan dinyatakanlah bahwa di antara Electron itu ada yang menjadi Positron yang positif.
Gabungan Electron dengan Positron terbentuklah Neuterino yang neutral, wujud ini senantiasa meninggalkan atom dan menghilang. Jukawa seorang ahli fisika Jepang mengambil suatu kesimpulan dengan MESON untuk ketiga macam istilah tadi, dalam pada itu Eisenberg dari Barat mengemukakan "Uncertainty Theory" tentang atom yaitu yang tidak menentu keadaannya.
Paling akhir, Dr. Feiberg dari Amerika mengemukakan pendapatnya pada th 1910 bahwa ada unsur yang bergerak amat cepat tak terbatas tanpa magnet. Unsur ini dinamakannya TACHION, yang rasanya bersesuaian dengan apa yang disebut Meson oleh Jukawa yaitu bahagian atom yang mengapung dan menghilang ke angkasa bebas. Hanya sayang baik Meson maupun Tachion itu masih dianggap partikel yang memiliki inti sendirinya. Oleh Alquran, ketiga macam nama itu disebut dengan MAR’A yaitu yang keluar dari atom, mengapung ke angkasa selaku non-partikel.
Walaupun istilah Mar'a ini adalah paling tua umurnya di antara berbagai macam nama yang pernah disebutkan untuk wujud yang sama karena dia telah berusia 14 abad, namun penamaan Alquran itulah yang ternyata cocok dan logis untuk keperluan yang dimaksudkan. Secara ringkas di bawah ini disampaikan keterangan mengenai Mar'a yang kita peroleh dari berbagai pertanda yang terkandung dalam AJquran :
a. Mar'a adalah wujud non-partikel dihasilkan oleh adanya Rawasia atau Proton yang berputar selaku inti atom pada Alma'. Mar'a berartikan Yang Menjaga atou Yang Melingkupi cocok dengan keadaannya yaitu membungkus atau melingkupi Proton seputarnya.
b. Mar'a senantiasa beredar keliling Proton sesuai dengan arah putaran Proton itu sendiri, keadaannya sama dengan ionosfir yang membungkus Bumi, bukan seperti planet mengitari Surya sebagai anggapan sarjana Barat selama ini: Dari itu, Mar'a atau Electron bukanlah partikel malah non-partikel.
c. Benturan gelombang sinar, menyebabkan Mar'a jadi aktif dan inipun menimbulkan keaktifan Proton berputar di sumbunya, hal ini memperlihatkan warna dan benda sesuatu benda konkrit. Bila Proton berputar semakin giat maka timbullah panas yang mengubah susunan molekul sembari menimbulkan gelombang sinar yang oleh pandangan mata dilihat sebagai api yang bercahaya.
d. Sementara berlakunya panas itu, keluarlah Mar'a mengapung ke angkasa, sedangkan Proton yang ditinggalkannya terus juga membentuk Mar'a yang baru dan selanjutnya. Hal demikian tetap berlaku di dunia kini.
e. Mar'a yang melingkupi Proton, maupun yang telah meninggalkannya, senantiasa memiliki sifat kohisi, berkumpul sesamanya. Sifat demikian menimbulkan lapisan Ionosfir yang semakin tebal melingkupi planet, dan memang ionosfir itu terbentuk oleh Mar' yang mengapung. Dengan kebijaksanaan Allah melalui Rahasia Simple yang dimiliki planet maka lapisan ionosfir tersebut berada pada ketinggian yang telah ditetapkanNYA sekitar permukaan planet. Lapisan ionosfir demikian oleh Al-Quran dinamakan Sakfam Mahfudza tersebut pada ayat 21/32.
وَجَعَلْنَا السَّمَاء سَقْفاً مَّحْفُوظاً وَهُمْ عَنْ آيَاتِهَا مُعْرِضُونَ
21/32. Dan Kami jadikan angkasa (atmosfir) itu suatu lapisan terjaga (ionosfir), dan mereka berlengah-lengah tentang pertanda-pertanda Kami.
f. Mar'a yang mengapung dari bintang-bintang dan satelites, dengan sifat kohisinya, berubah jadi Nebula kelihatan seperti awan susu di angkasa luas. Maka. akhirnya Nebula itulah yang berkumpul jadi Comet. Baik ionosfir, maupun Nebula dan Comet semuanya adalah non.partikel karena wujud-wujud itu berasal dari Mar a yang juga non-partikel.
g. Karena Mar'a meninggalkan atom pada hidup kini, maka keadaan itu memperlihatkan suatu benda berubah jadi usang menurut pandangan mata. Atom dari tubuh seseorang yang mati akan mengulangi penumbuhan Mar'a yang baru bila kemudiannya atom itu menjalani proses yang baru dan selanjutnya.
h. Dengan wujud dan fungsi Mar'a demikian, dapatlah difahami kenapa permukaan Bumi ini jadi semakin dingin, salah satu penyebabnya ialah lapisan ionosfir yang semakin tebal dari masa ke masa. Ionosfir adalah lapisan tertinggi dari atmosfir seperti yang melingkupi Bumi ini. Dengan ionosfir itu berlakulah penapisan gelombang sinar yang berbahaya untuk kehidupan seperti sinar ultra violet dan sinar lainnya yang datang dari Surya dan bintang lain. Diperkirakan orang lapisan ionosfir itu ada setinggi 300 mil di atas Bumi dan itulah yang memantulkan gelombang radio dari stationnya hingga dapat didengar pada radio penerima di rumah-rumah.
Jika orang melihat sesuatu benda dengan matanya, maka yang dilihatnya itu adalah Mar'a yang membungkus setiap atom yang berkumpul menjadi molekul-molekul benda, demikian pula jika orang melihat ke angkasa malam hari secara terang dia akan melihat Venus dan Jupiter, maka yang dilihatnya itu bukanlah isi planet itu melainkan ionosfir planet tersebut seperti ionosfir yang rnembungkus Bumi ini. Jika Bumi kita ini dilihat dari Jupiter maka kelihatanlah dia sebagai titik terang sama dengan titik-titik terang dari planet lain yang mengorbit keliling Surya.
Itulah wujud Mar'a dan sebahagian dari fungsinya.
Post a Comment