Penipuan Ala Pendeta Nasrani

Dalam ajaran kristen, tipu menipu adalah halal dan tertulis jelas dalam Bibel .

Paulus Berkata :
Baiklah, aku sendiri tidak merupakan suatu beban bagi kamu, tetapi dalam kelicikanku aku telah menjerat kamu dengan tipu daya.(2 Korintus 12:16 )

Ayat ini yang meng inspirasikan para pendeta untuk melakukan tipu daya.
Berikut adalah para pendeta yg sudah mengamalkan ayat ini :



1- Pendeta YANG MENGAKU BERNAMA Yusuf Roni

Tahun 1974, GPIB Maranatha Surabaya digegerkan oleh kasus pelecehan agama oleh Pendeta Kernas Abubakar Masyhur Yusuf Roni. Dalam ceramahnya, sang pendeta itu mengaku ngaku sebagai mantan kiyai, alumnus Universitas Islam Bandung dan pernah menjadi juri MTQ Internasional. Dia tafsirkan ayat-ayat Al-Qur’an secara sangat ngawur. Kaset rekaman ceramah tersebut kemudian diedarkan secara luas kepada umat Islam. TERNYATA BOHONG SEMUA……….BOHONG BESAR !!!

Kesaksian yang indah dan memikat itu sempat menggegerkan umat karena di tobatkan di gereja-gereja lalu kesaksian tersebut direkam dan diedarkan ke kalangan muslim di Kalimantan, Surabaya, Bandung, Jakarta, Malang dan beberapa kota besar lainnya. Tetapi ternyata …pendeta Jusuf Roni berbohong dalam kesaksiannya. Bohongnya tak tanggung tanggung besar …sekali..!!!


2- Pendeta YANG MENGAKU BERNAMA Hagai Ahmad Maulana

Pendeta penipu yang yang menamakan dirinya Hagai Ahmad Maulana ini mengaku sebagai putra kandung kesayangan KH. Kosim Nurzeha. Ceramahnya di gereja pun beredar luas di kalangan masyarakat. Setelah diselidiki, terkuaklah kebohongan besar pendeta Hagai Ahmad Maulana. Sebab belum pernah istri KH. Kosim Nurzeha melahirkan Ahmad Maulana.


3- Pendeta YANG MENGAKU BERNAMA Willy Abdul Wadud Karim Amrullah Di Padang, trik yang sama dipakai untuk menggoyang akidah umat. Seseorang yang menamakan dirinya Pendeta Willy Abdul Wadud Karim Amrullah, namanya menjadi naik daun di dunia pemurtadan Kristenisasi, setelah mangaku adik kandung ulama besar pakar tafsir, Yang Mulia Almarhum Buya Hamka.

Orang awam banyak yang percaya tanpa cek dan ricek. Langsung yakin begitu
saja dengan pengakuan bahwa adik kandung Buya Hamka itu sudah murtad ke
Kristen.

Setelah diselidiki, ternyata pengakuan itu adalah kebohongan yang sangat besar. Salah seorang putra Buya Hamka menyatakan bahwa sepanjang hayatnya, dia tidak pernah punya paman yang namanya Willy Abdul Wadud Karim Amarullah.


4- Pendeta YANG MENGAKU BERNAMA Danu Kholil Dinata

Di Cirebon, murtadin Danu Kholil Dinata Ev. Danu Kholil Dinata alias
Theofilus Daniel alis Amin Al Barokah, mengaku sebagai sarjana agama Islam,
yang pindah menjadi pemeluk Kristen setelah mempelajari Nabi Isa versi Islamdi STAI Cirebon. Setelah dilacak, ternyata ijazah sarjana yang dipakai untuk kesaksian adalah PALSU. Ternyata Pendeta Danu telah mencuri ijazah darialumnus STAI Cirebon yang bernama To’at, dan kemudian foto serta namanyadiganti dengan foto dan nama dirinya (Danu Kholil).



5- Pendeta YANG MENGAKU BERNAMA Mohammad Filemon.

Pendeta penipu yang satu ini mengaku telah membaptis Kyai sejuta umat KH.Zainuddin MZ yang dikatakannya telah masuk Kristen. Namun kemudian ternyata pengakuannya itu bohong belaka, lagu lama penipuan khas pendeta sejak jaman dulu. KH.Zainuddin MZ sendiri mengaku kecewa dan merasa SANGATTERHINA diberitakan masuk ke dalam agama Kristen (;baca: agama hina). Setelah kasus fitnah ini dilaporkan ke polisi Pendeta Filemon langsung kabur dan hingga kini masih buron. Setelah diselidiki lebih mendalam ternyata nama asli pendeta “Mohammad Filemon” adalah Ambri Setiawan.


Para murtadin pembohong lainnya adalah Hamran Ambrie, Drs. H. A. Poernomo Winangun alias Drs. H. Amos, Ali Makrus, Ev Hj. Christina Fatimah alias Tin Rustini(nama asli dikampung Sutini alias Bu Nonot, Pdt. Rudy Muhammad Nurdin, Pdt.M. Mathius, Pdt. Akmal Sani, Niang Dewi Ratu Epon Irma F. Intan Duana PakenNata Sastranagara (Ev. Ivone Felicia IDp.). Mengaku telah mengkristenkan 60 kiyai Banten, dll.


Yang mana kesemuanya ini adalah bohong belaka, memang
kebiasaan ngibul itu sudah kronis menggerogoti orang Kristen.

Tidak ada komentar