Apakah Yusuf (Yohanes) Ada Hubungan Darah Dengan Yesus?

Terkadang aku bertanya mengapa harus Yohanes yang membaptis Yesus, mengapa Yohanes begitu spesial, mengapa Yohanes hampir mirip dengan Yesus. Dari sini apakah proses kelahiran Yesus juga hampir sama kejadiannya dengan Yohanes?


Mat. 11:11 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya di antara mereka yang dilahirkan oleh perempuan tidak pernah tampil seorang yang lebih besar dari pada Yohanes Pembaptis, namun yang terkecil dalam Kerajaan Sorga lebih besar dari padanya. 
Ayat diatas sangatlah luar biasa menurutku, karena di antara mereka yang dilahirkan oleh perempuan tidak pernah tampil seorang yang lebih besar dari pada Yohanes Pembaptis. Sehingga Yohanes bisa dikatakan lebih hebat dari Yesus, karena Yesus juga dilahirkan dari seorang perempuan. Inilah Kisah Kelahiran Yohanes :

Lukas1:36-37 Dan sesungguhnya, Elisabet, sanakmu itu, iapun sedang mengandung seorang anak laki-laki pada hari tuanya dan inilah bulan yang keenam bagi dia, yang disebut mandul itu. Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil." 
 
Di akhir ayat 36 diatas disebutkan dengan kalimat “yang disebut mandul itu”, mengapa? Sebenarnya Elizabeth adalah wanita mandul yang akhirnya memperoleh anak. Di Al Quran kisah Yohanes ini disebutkan sebagai berikut :

Kemudian Malaikat (Jibril) memanggil Zakaria, sedang ia tengah berdiri melakukan salat di mihrab (katanya): “Sesungguhnya Allah menggembirakan kamu dengan kelahiran (seorang putramu) Yahya (Yohanes), yang membenarkan kalimat (yang datang) dari Allah, menjadi ikutan, menahan diri (dari hawa nafsu) dan seorang Nabi termasuk keturunan orang-orang saleh.” Zakaria berkata: “Ya Tuhanku, bagaimana aku bisa mendapat anak sedang aku telah sangat tua dan istriku pun seorang yang mandul?” Berfirman Allah: “Demikianlah, Allah berbuat apa yang dikehendaki-Nya”. (QS 3.39-40)

Sekarang mari kita lihat proses kelahiran Yesus menurut Alkitab Injil :

Menurut Talmud, Pesachim 113a : Nikahilah anak gadis sesegera mungkin meski itu budak sekalipun.

Ayat diatas dapat dipahami bahwa seorang gadis yang sudah matang (menstruasi) harus segera mungkin dinikahi meski itu budak. Dan kita tahu waktu pertama menstruasi masing-masing wanita beda-beda. Tetapi kurang lebih usia 10–14 tahun. Dan kita harus tahu bahwa di daerah-daerah yang masih konservatif dan tradisional, pernikahan muda itu sudah biasa.

Sekarang mari kita baca pernikahan Yusuf dengan Maria ibu Yesus. Menurut Chatolic Encyclopedia yang isinya catatan awal Kristen termasuk yang di apokrifakan (DISINI), dikatakan sebagai berikut :

“Ketika berumur 40 tahun, Yusuf menikahi seorang wanita bernama Melcha atau beberapa orang menyebutnya Escha, dan lainnya menyebut Salome. Mereka hidup 49 tahun bersama dan mempunyai 6 anak, 2 wanita dan 4 lelaki, yang termuda adalah James. Setahun setelah istrinya meninggal, para pendeta mengumumkan ke negara Judea bahwa mereka diharapkan menemukan pria terhormat di seluruh Judea untuk mengawini Maria. Setelah berumur 11 sampai 14 tahun , Yusuf yang saat itu berumur 90 tahun, pergi ke Yerusalem sebagai salah satu kandidat. Keajaiban Tuhan memilihkan Yusuf sebagai calon Maria. 2 tahun kemudian isyarat itu terjadi. Jadi kita sekarang tahu bahwa Maria mempunyai suami yaitu Yusuf yang merupakan ayah Yesus.

Lukas 3:23 Ketika Yesus memulai pekerjaan-Nya, Ia berumur kira-kira tiga puluh tahun dan menurut anggapan orang, Ia adalah anak Yusuf

Kesimpulannya adalah Yusuf yang berumur 90 tahun menikahi Maria ibunda Yesus yang berumur sekitar 11 sampai 14 tahun. Apakah ini bisa dibilang Pedofil?.

Umat Kristen sering menggunakan ayat Yesaya 7:14 untuk mendukung pendapat mereka bahwa Maria ibu Yesus adalah seorang perawan yang tak tersentuh laki-laki saat mengandung.  Apakah benar demikian?

Arikel ini aku ringkas dari artikel miliknya Dennis Bratcher yang bisa and baca DISINI. Artikel milik Dennis Bratcher tersebut berbahasa Inggris dan tentu dalam menterjemahkannya aku agak lumayan kesulitan. Jika disuruh menterjemahkan Novel Harry Potter mungkin lebih mudah. Itu karena dalam menterjemahkan juga harus memahami filosofinya. Untuk itu bagi anda yang bisa lebih baik dalam menterjemahkannya, bisa ditulis di kolom komentar. Adapun artikel itu aku ringkas sebagai berikut :

YESAYA 7:14
 hinneh ha‘almah harah veyoledet ben; veqara’t shemo ‘immanu ’el

KJV: Behold, a virgin shall conceive and bear a son, and shall call his name Immanuel.
NRSV: Look, the young woman is with child and shall bear a son, and shall name him Immanuel.

(Terjemahan Indonesia :.... Sesungguhnya, seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan dia Imanuel)

Ayat di atas memiliki 5 bagian :

hinneh, sebuah partikel yang dapat diterjemahkan sebagai "lihat!" atau "lihatlah!" Namun, dapat melayani fungsi gramatikal lain dalam bahasa Ibrani.ha'almah, kata benda feminin dengan kata sandang tertentu, "perempuan muda." Kata benda ini secara tradisional telah diterjemahkan sebagai "perawan", namun penelitian mengungkapkan bahwa semakin besar kemungkinan berarti "seorang wanita muda usia menikah" (yaitu, cukup tua untuk memiliki anak) tanpa indikasi khusus dari apakah dia masih perawan . Hal ini tercermin dalam banyak terjemahan modern.harah, baik dalam bentuk kata kerja tunggal maskulin dalam perfect tense menandakan arti tindakan selesai "ia dikandung." Hal ini dapat digunakan secara metaforis seperti dalam Mazmur 07:15. Atau itu adalah kata sifat feminin yang berarti "hamil." Namun, karena konteksnya menentukan penggunaan dalam bahasa Ibrani, dan tidak ada referen maskulin dalam konteks ini, ini harus menjadi kata sifat feminin memodifikasi ha'almah kata benda feminin. Dengan kata lain, seperti tersebut dalam teks, itu bukan kata kerja sama sekali, tapi sebuah kata sifat yang harus diterjemahkan "hamil [wanita muda]."veyolédet, sebuah participle tunggal feminin dari kata kerja "untuk melahirkan," dengan awalan penghubung. Awalan itu dapat diterjemahkan "dan" dalam beberapa kasus, tetapi juga melayani fungsi tata bahasa dan sintaksis lainnya.ben, kata benda yang berarti tunggal maskulin "anak".

Dalam Yesaya 7:14 kata hinneh diikuti oleh partisip tunggal feminin "melahirkan" (yoledet). Subyek dari kontruksi kalimat adalah kata benda "perempuan muda" (ha'almah). Jika kita memahami sintaks kalimat ini, kemudian hinneh ditambah fungsi partisip sebagai kata kerja utama, kalimat akan berbunyi : "Wanita muda akan melahirkan." Kata sifat kemudian akan menggambarkan "perempuan muda" sebagai "hamil." Keanehan dari konstruksi kalimat ini adalah penanda penghubung (ve) sebelum partisip, yang biasanya tidak akan terjadi pada kalimat ini.

Sehingga dalam terjemahan selanjutnya ditulis sebagai berikut :

Dalam text Ibrani diartikan sebagai : “The pregnant young woman is about to give birth to a son” (Wanita hamil yang masih muda akan melahirkan anak laki-laki)

Dalam text Inggris diartikan sebagai : "The young woman who is pregnant is about to give birth to a son . . ." (Wanita muda yang sedang hamil akan melahirkan anak laki-laki)

Di sini, penjajaran "wanita muda" dan "hamil" dapat dipahami sebagai "perempuan muda [adalah] hamil."

Sebagai pembanding ayat misalnya Yesaya 7:14 dengan Hakim-hakim 13:3, dimana dalam terjemahan bahasa inggris secara penulisan gramatikal hampir sama, yaitu :

KJV (Yesaya 7:14): Behold, a virgin shall conceive and bear a son, ....
NRSV (Hakim-hakim 13:3) : ".....for you shall conceive and bear a son...."
artinya : ..engkau akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki ...

Pada ayat Hakim-hakim 13:3 jika secara lengkap ditulis akan berbunyi sebagai berikut :

13:3 Dan Malaikat TUHAN menampakkan diri kepada perempuan itu dan berfirman kepadanya, demikian: "Memang engkau mandul, tidak beranak, tetapi engkau akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki.  
Penekanan dalam Yesaya 7:14 adalah bukan pada keperawanan ibu, tetapi pada kelahiran imanen anak dan nama anak.

Yesus memang terlahir karena Mukjizat, jika bukan karena "Kelahiran Perawan" lalu apa?. Nah letak mukjizatnya kemungkinan sama dengan yang dialami oleh Yohanes diatas. Dalam artian proses mengandungnya Maria kemungkinan sama dengan yang dialami oleh Elizabeth. Tetapi mungkin anda akan bertanya, apakah Maria mandul?. Sebenarnya bukan Maria tetapi kemungkin Yusuf suami Maria.

Lukas 1:34 Kata Maria kepada malaikat itu: “Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?”Jawab malaikat itu kepadanya: “Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah.
 
Kedua ayat diatas menerangkan bahwa Malaikat Jibril (Gabriel) menginformasikan bahwa Maria akan mempunyai anak. Tetapi Maria menjawab “bagaimana mungkin orang yang belum bersuami mempunyai anak (Maria mengira mempunyai anak saat itu juga)?”. Malaikat menjawab : “Atas kuasa Allah hal itu akan terjadi” (Yang dimaksudkan Malaikat nanti setelah menikah)

Kita bisa mentafsirkannya sebagai berita yang disampaikan Jibril kepada Maria untuk masa yang akan datang, yaitu setelah Maria bersuami. Karena pengartian yang sebenarnya bukan Yesus dilahirkan dari Seorang Perawan tetapi Yesus dilahirkan dari wanita dewasa (sudah bisa melahirkan). Wanita yang sudah bisa melahirkan bisa saja sudah 1 tahun menikah atau lebih (sudah tidak perawan). Kalau diibaratkan itu wanita yang baru bisa hamil setelah satu bulan menikah atau lebih.  Dan ini sebenarnya lebih sesuai dengan Kesaksian Lukas daripada saksi yang lain.
  

MENURUT LUKAS

Lukas 1:34 Kata Maria kepada malaikat itu: “Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?”Jawab malaikat itu kepadanya: “Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah. ==>Merujuk ke waktu depan, dimana menurut Lukas Maria hamil setelah bertunangan dan hidup sebagai suami istri dengan Yusuf.

Agar lebih jelas sebaiknya kita baca ayat-ayat Lukas sebelumnya :

1:26 Dalam bulan yang keenam Allah menyuruh malaikat Gabriel pergi ke sebuah kota di Galilea bernama Nazaret,
1:27 kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang bernama Yusuf dari keluarga Daud; nama perawan itu Maria.
1:28 Ketika malaikat itu masuk ke rumah Maria, ia berkata: “Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau.”
1:29 Maria terkejut mendengar perkataan itu, lalu bertanya di dalam hatinya, apakah arti salam itu.
1:30 Kata malaikat itu kepadanya: “Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah.


Seperti kita ketahui bahwa umat Yahudi menuduh Maria Berzina. Tuduhan ini bisa kita lihat dalam 2 sisi. Baik dari sisi Lukas atau Matius.

dari sisi Lukas latar belakang tuduhan Zina kepada Maria kesimpulan sementaranya adalah kita baca lagi kisah dimana umur Yusuf 90 -92 tahun saat menikahi Maria yang berumur sekitar 11-14 tahun. seorang pria berumur 90 tahun tentulah seorang yang sudah tua sekali. dan Maria umurnya sangat muda sekali. Manusia yang berumur tua sekali kemungkinan sudah tidak memproduksi sperma yang aktif dan wanita berumur 11-14 tahun kemungkinan juga belum menghasilkan sel telur secara sempurna.

Jadi ada kemungkinan di awal-awal pernikahan Yusuf dan Maria mereka mengalami nasib seperti Elizabeth dan Zakaria dimana tidak punya anak. Dan Yusuf  sudah yakin tidak akan bisa mempunyai anak. Tetapi karena saat Maria bertunangan dengan Yusuf (Lukas 1:26-30) Malaikat Jibril pernah mengabarkan bahwa Maria akan punya anak, maka Maria mengandung dalam pernikahan mereka. Dan orang-orang Yahudi menjadi bertanya-tanya…… “bagaimana mungkin Maria bisa punya anak (mengingat usia Yusuf)?”, sehingga beredarlah kabar bahwa Maria berzina dengan orang lain untuk memperoleh anak.  Sehingga Yusuf merasa malu dan berniat menceraikan Maria.

Matius 1:19 Karena Yusuf suaminya, seorang yang tulus hati dan tidak mau mencemarkan nama isterinya di muka umum, ia bermaksud menceraikannya dengan diam-diam.

Atas fitnah orang-orang Yahudi bahwa Maria telah berzina, Bible tidak mempunyai jawabannya. Al-Quran lah yang meiliki jawaban atas hal itu. Sebagaimana firman Allah :

maka Maryam menunjuk kepada anaknya. Mereka berkata: Bagaimana kami akan berbicara dengan anak kecil yang masih dalam ayunan. (QS. 19:29).

Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku Al-Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang nabi. Dan Dia menjadikan aku seorang yang berbakti di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan) shalat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup. Dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka. Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali. (QS. 19:30-33).

*Soal tuduhan fitnah Maria telah berzina bisa dibaca Disini 

MENURUT MATIUS.

Dari sudut pandang Matius memang ayat-ayat Lukas  diatas akan terkesan bertolak belakang dengan ayat-ayat dari Matius 1: 18-23

1:18 Kelahiran Yesus Kristus adalah seperti berikut: Pada waktu Maria, ibu-Nya, bertunangan dengan Yusuf, ternyata ia mengandung dari Roh Kudus, sebelum mereka hidup sebagai suami isteri.
1:19 Karena Yusuf suaminya, seorang yang tulus hati dan tidak mau mencemarkan nama isterinya di muka umum, ia bermaksud menceraikannya dengan diam-diam.
1:20 Tetapi ketika ia mempertimbangkan maksud itu, malaikat Tuhan nampak kepadanya dalam mimpi dan berkata: “Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus.
1:21 Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka.”

Dari penjelasan diatas tampak bahwa saksi antara LUKAS dan MATIUS bertolak belakang. 

MENURUT LUKAS MARIA HAMIL SETELAH BERTUNANGAN DAN MENIKAH DENGAN YUSUF, SEDANGKAN MENURUT MATIUS MARIA SEBELUM BERTUNANGAN DAN MENIKAH DENGAN YUSUF SUDAH HAMIL DULUAN

Dari sini tampak Jelas bahwa mengandungnya Maria lebih kuat setelah dia menikah dengan Yusuf daripada tidak. Karena jika sebelum menikah Maria sudah mengandung dan tuduhan Zina dilontarkan orang Yahudi, maka Maria tidak akan bisa lolos meski Bayi Yesus membela dan kemungkinan bisa dihukum rajam sampai mati, mengingat hukum taurat keras. Tetapi bahwa ternyata Maria diselamatkan oleh ucapan bayi Yesus (Dalam Al-Quran) dimana juga diperkuat bahwa Maria memang sudah menikah dengan Yusuf dan bahwa kehamilannya merupakan mukjizat (baca disini) seperti halnya Elizabeth istri Zakaria.

Jadi ayat Matius 1:18 kemungkinan masih lemah dalam hal ini (alias tidak memberikan informasi yang akurat!). Hal ini bisa kita baca secara lengkap  pada Lukas 1 :26-36, dimana berita kehamilan Maria diberitakan oleh Malaikat Gabriel setelah Maria bertunangan dengan Yusuf. Sedangkan menurut Matius 1:18 , Maria sudah hamil saat bertunangan dengan Yusuf.

Tidak ada komentar

Posting Komentar