Umat Kristen sering mengkaitkan kata "Emmanuel atau Immanuel" sebagai
bukti bahwa Yesus adalah Tuhan. Sekarang mari kita lihat makna dari
"Emmanuel atau Immanuel" sehingga kita bisa tahu makna yang sesungguhnya.
Immanuel berarti "Tuhan bersama kita".
Apa yang ada dibenak anda ketika membaca atau mendengar kalimat “Tuhan
bersama kita”?.
Kalimat ini mengindikasikan suatu konteks motivasi (sebuah kalimat motivasi) atas masalah yang sedang dihadapi oleh pengikut Tuhan (orang yang beriman). Kata ini adalah kata yang sangat universal dan menembus batas waktu. Kita atau siapapun ketika dililit masalah padahal kita tidak bersalah, akan berusaha menguatkan diri dengan perkataan “Tuhan bersama kita”, misalnya :
Kalimat ini mengindikasikan suatu konteks motivasi (sebuah kalimat motivasi) atas masalah yang sedang dihadapi oleh pengikut Tuhan (orang yang beriman). Kata ini adalah kata yang sangat universal dan menembus batas waktu. Kita atau siapapun ketika dililit masalah padahal kita tidak bersalah, akan berusaha menguatkan diri dengan perkataan “Tuhan bersama kita”, misalnya :
Anda dan orang tercinta anda sedang menghadapi masalah berat, entah
berupa fitnah atau ancaman pembunuhan, menghadapi masalah diatas anda
akan menguatkan diri anda dan orang tercinta disekeliling anda dengan
perkataan "Jangan takut, Tuhan bersama kita".
Ini sebagai bentuk pembelaan terhadap diri anda dan bahwa Tuhan akan
membela anda karena Tuhan tahu anda tidak bersalah atau Tuhan tahu anda
adalah orang yang benar atau beriman. Bahwa Tuhan akan selalu membela
orang yang beriman.
Sekarang mari kita lihat konteks makna dari "Emanuel atau Imanuel"
terhadap diri Yesus. Sehingga kita bisa tahu mengapa Yesus dikatakan
"Emmanuel/Immanuel". Sebelumnya mari kita baca ayat-ayat Alkitab Injil
berikut ini :
Bilangan 14:9 Hanya,
janganlah memberontak kepada TUHAN, dan janganlah takut kepada bangsa
negeri itu, sebab mereka akan kita telan habis. Yang melindungi mereka
sudah meninggalkan mereka, sedang TUHAN menyertai kita; janganlah takut kepada mereka.”
Yosua 1:9 Bukankah telah Kuperintahkan kepadamu: kuatkan dan teguhkanlah hatimu? Janganlah kecut dan tawar hati, sebab TUHAN, Allahmu, menyertai engkau, ke manapun engkau pergi.”
Yesaya 41:10 Janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau,
janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan
akan menolong engkau; Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku
yang membawa kemenangan.
Yeremia 1:19 Mereka akan memerangi engkau, tetapi tidak akan mengalahkan engkau, sebab Aku menyertai engkau untuk melepaskan engkau, demikianlah firman TUHAN.”
Hagai 2:4 Tetapi
sekarang, kuatkanlah hatimu, hai Zerubabel, demikianlah firman TUHAN;
kuatkanlah hatimu, hai Yosua bin Yozadak, imam besar; kuatkanlah hatimu,
hai segala rakyat negeri, demikianlah firman TUHAN; bekerjalah, sebab Aku ini menyertai kamu, demikianlah firman TUHAN semesta alam,
Ayat-ayat diatas mengatakan “Tuhan
menyertai engkau” hal ini sinkron dengan perkataan “Tuhan bersama kita”.
Hal ini penting bagi kita untuk lebih bisa memandang secara lebih luas
makna “Imanuel” dalam Bible.
Dalam Perjanjian Lama kata “Imanuel” disinggung secara nyata dalam ayat sebagai berikut :
Dalam Perjanjian Lama kata “Imanuel” disinggung secara nyata dalam ayat sebagai berikut :
Yesaya 7:14 Sebab
itu Tuhan sendirilah yang akan memberikan kepadamu suatu pertanda:
Sesungguhnya, seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan
seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia IMANUEL.
Pada ayat diatas kata “Imanuel” jelas
sekali disinggung. Tetapi jika diperhatikan lebih seksama makna kata
“Imanuel” yang berarti “Tuhan bersama kita” banyak terdapat dalam
beberapa ayat Perjanjian lama sebagai janji bahwa Tuhan akan bersama
orang yang teguh pada-Nya, misalnya :
KEPADA ISHAK
Kejadian 26:3 Tinggallah di negeri ini sebagai orang asing, maka Aku akan menyertai engkau dan memberkati engkau,………
Kejadian 26:24 Lalu pada malam itu TUHAN menampakkan diri kepadanya serta berfirman: “Akulah Allah ayahmu Abraham; janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau; ……..
KEPADA YAKUB
Kejadian 28:15 Sesungguhnya Aku menyertai engkau dan Aku akan melindungi engkau, …….
Kejadian 31:3 Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Yakub: “Pulanglah ke negeri nenek moyangmu dan kepada kaummu, dan Aku akan menyertai engkau.”
KEPADA MUSA
Keluaran 3:12 Lalu firman-Nya: “Bukankah Aku akan menyertai engkau? Inilah tanda bagimu, ……(Janji kepada Musa)
KEPADA YOSUA
Yosua 1:5 Seorangpun tidak akan dapat bertahan menghadapi engkau seumur hidupmu; seperti Aku menyertai Musa, demikianlah Aku akan menyertai engkau; ….
Yosua 3:7 Dan
TUHAN berfirman kepada Yosua: “Pada hari inilah Aku mulai membesarkan
namamu di mata seluruh orang Israel, supaya mereka tahu, bahwa seperti
dahulu Aku menyertai Musa, demikianlah Aku akan menyertai engkau.
KEPADA SAUL
1 Samuel 10:7 Apabila tanda-tanda ini terjadi kepadamu, lakukanlah apa saja yang didapat oleh tanganmu, sebab Allah menyertai engkau.
KEPADA DAUD
2 Samuel 7:9 Aku telah menyertai engkau
di segala tempat yang kaujalani dan telah melenyapkan segala musuhmu
dari depanmu. Aku membuat besar namamu seperti nama orang-orang besar
yang ada di bumi.
KEPADA GIDEON
Hakim-hakim 6:12 Malaikat TUHAN menampakkan diri kepadanya dan berfirman kepadanya, demikian: “TUHAN menyertai engkau, ya pahlawan yang gagah berani.”
KEPADA MARIA
Lukas 1:28 Ketika malaikat itu masuk ke rumah Maria, ia berkata: “Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau.”
BAHKAN KEPADA PAULUS
Kisah Para Rasul 18:10 Sebab Aku menyertai engkau dan tidak ada seorangpun yang akan menjamah dan menganiaya engkau, sebab banyak umat-Ku di kota ini.
Kalimat “Tuhan menyertai engkau” dalam
ayat-ayat diatas tentu berdasarkan berbagai konteks yang timbul saat
itu. Dalam Perjanjian Baru kata “Imanuel” juga muncul dalam Matius 1:23“Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia IMANUEL” –yang berarti: Allah menyertai kita.
Bagaimana konteks kata “Imanuel” dalam
Matius 1:23 diatas?. Dalam falsafah Yahudi yang penuh perumpamaan, anak
adalah salah satu perumpamaan. Dimana anak usia dewasa identik dengan
umur 12 tahun. Seorang anak yang belum dewasa belumlah tahu perbuatan
baik dan jahat. Dan inilah yang dijadikan dasar perumpamaan dalam Yesaya 7 :16-17 :
7:16 sebab
sebelum anak itu tahu menolak yang jahat dan memilih yang baik, maka
negeri yang kedua rajanya engkau takuti akan ditinggalkan kosong.7:17 TUHAN
akan mendatangkan atasmu dan atas rakyatmu dan atas kaum keluargamu
hari-hari seperti yang belum pernah datang sejak Efraim menjauhkan diri
dari Yehuda–yakni raja Asyur.”
Dengan demikian dalam ayat diatas
menegaskan bahwa sebelum waktu 12 tahun raja Asyur akan meninggalkan
Yehuda. Saat itu merupakan masa yang genting dimana Yehuda membutuhkan
sebuah kekuatan yang besar agar terhindar dari serangan Asyur dan
Israel. Saat-saat genting itulah Nabi Yesaya berkata :
Yesaya 7:14 Sebab
itu Tuhan sendirilah yang akan memberikan kepadamu suatu pertanda:
Sesungguhnya, seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan
seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia IMANUEL.
Tentu makna Imanuel diatas bukan merujuk
ke Yesus, jika merujuk ke Yesus bukankah menunggu waktu 700-an tahun.
Sebelum Yesus datang tentu Kerajaan Yehuda akan musnah dahulu. Menurut
literatur Yahudi, Nabi Yesaya ketika peristiwa ini terjadi ditemani oleh
anaknya yang bernama “Maher-Syalal Hash-Bas” (Yesaya 8 :1-3). Jadi
sesungguhnya makna “Immanuel” dalam Yesaya 7:14 adalah kiasan “Tuhan
bersama kita” yang juga bersamaan penggunaan anak dari nabi Yesaya
“Maher Syalal Hash-Bas”. Coba perhatikan ayat berikut:
Yesaya 8:18 Sesungguhnya, aku dan anak-anak yang
telah diberikan TUHAN kepadaku adalah tanda dan alamat di antara orang
Israel dari TUHAN semesta alam yang diam di gunung Sion.
Jadi makna Imanuel dalam Yesaya 7:14 itu
identik dengan anak sebelum umur 12 tahun dimana untuk memanggil
Bapa-Ibu saja belum tahu, yang dijadikan kiasan oleh nabi Yesaya atas
anaknya sendiri, coba perhatikan ayat Yesaya berikut :
8:3 Kemudian
aku menghampiri isteriku; ia mengandung dan melahirkan seorang anak
laki-laki. Lalu berfirmanlah TUHAN kepadaku: “Namailah dia: Maher-Syalal
Hash-Bas,
8:4 sebab sebelum anak itu tahu memanggil: Bapa! Ibu! maka kekayaan Damsyik dan jarahan Samaria akan diangkut di depan raja Asyur.”
8:5 TUHAN melanjutkan lagi firman-Nya kepadaku:
8:6 “Oleh karena bangsa ini telah menolak air Syiloah yang mengalir lamban, dan telah tawar hati terhadap Rezin dan anak Remalya,
8:7 sebab itu, sesungguhnya, Tuhan akan membuat air sungai Efrat yang kuat dan besar, meluap-luap atas mereka, yaitu raja Asyur dengan segala kemuliaannya; air ini akan meluap melampaui segenap salurannya dan akan mengalir melampaui segenap tebingnya,
8:8 serta menerobos masuk ke Yehuda, ibarat banjir yang meluap-luap hingga sampai ke leher; dan sayap-sayapnya yang dikembangkan akan menutup seantero negerimu, ya IMANUEL!”
8:4 sebab sebelum anak itu tahu memanggil: Bapa! Ibu! maka kekayaan Damsyik dan jarahan Samaria akan diangkut di depan raja Asyur.”
8:5 TUHAN melanjutkan lagi firman-Nya kepadaku:
8:6 “Oleh karena bangsa ini telah menolak air Syiloah yang mengalir lamban, dan telah tawar hati terhadap Rezin dan anak Remalya,
8:7 sebab itu, sesungguhnya, Tuhan akan membuat air sungai Efrat yang kuat dan besar, meluap-luap atas mereka, yaitu raja Asyur dengan segala kemuliaannya; air ini akan meluap melampaui segenap salurannya dan akan mengalir melampaui segenap tebingnya,
8:8 serta menerobos masuk ke Yehuda, ibarat banjir yang meluap-luap hingga sampai ke leher; dan sayap-sayapnya yang dikembangkan akan menutup seantero negerimu, ya IMANUEL!”
Dalam Perjanjian Lama, penggunaan kata
anak-anak dalam sebuah ayat merupakan hal yang umum. Itu merupakan
bagian dari hubungan religiusitas bahwa anak merupakan lambang kesucian
tanpa dosa. Coba kita perhatikan ayat dibawah ini (Hosea 1:3-10) :
1:3 Maka pergilah ia dan mengawini Gomer binti Diblaim, lalu mengandunglah perempuan itu dan melahirkan baginya seorang anak laki-laki.
1:4 Kemudian berfirmanlah TUHAN kepada Hosea: “Berilah nama Yizreel kepada anak itu, sebab sedikit waktu lagi maka Aku akan menghukum keluarga Yehu karena hutang darah Yizreel dan Aku akan mengakhiri pemerintahan kaum Israel.
1:5 Maka pada waktu itu Aku akan mematahkan busur panah Israel di lembah Yizreel.”
1:6 Lalu perempuan itu mengandung lagi dan melahirkan seorang anak perempuan. Berfirmanlah TUHAN kepada Hosea: “Berilah nama Lo-Ruhama kepada anak itu, sebab Aku tidak akan menyayangi lagi kaum Israel, dan sama sekali tidak akan mengampuni mereka.
1:7 Tetapi Aku akan menyayangi kaum Yehuda dan menyelamatkan mereka demi TUHAN, Allah mereka. Aku akan menyelamatkan mereka bukan dengan panah atau pedang, dengan alat perang atau dengan kuda dan orang-orang berkuda.”1:8Sesudah menyapih Lo-Ruhama, mengandunglah perempuan itu lagi dan melahirkan seorang anak laki-laki.
1:9 Lalu berfirmanlah Ia: “Berilah nama Lo-Ami kepada anak itu, sebab kamu ini bukanlah umat-Ku dan Aku ini bukanlah Allahmu.”
1:10 Tetapi kelak, jumlah orang Israel akan seperti pasir laut, yang tidak dapat ditakar dan tidak dapat dihitung. Dan di tempat di mana dikatakan kepada mereka: “Kamu ini bukanlah umat-Ku,” akan dikatakan kepada mereka: “Anak-anak Allah yang hidup.”
Di ayat yang lain dikatakan sebagai berikut :
1:4 Kemudian berfirmanlah TUHAN kepada Hosea: “Berilah nama Yizreel kepada anak itu, sebab sedikit waktu lagi maka Aku akan menghukum keluarga Yehu karena hutang darah Yizreel dan Aku akan mengakhiri pemerintahan kaum Israel.
1:5 Maka pada waktu itu Aku akan mematahkan busur panah Israel di lembah Yizreel.”
1:6 Lalu perempuan itu mengandung lagi dan melahirkan seorang anak perempuan. Berfirmanlah TUHAN kepada Hosea: “Berilah nama Lo-Ruhama kepada anak itu, sebab Aku tidak akan menyayangi lagi kaum Israel, dan sama sekali tidak akan mengampuni mereka.
1:7 Tetapi Aku akan menyayangi kaum Yehuda dan menyelamatkan mereka demi TUHAN, Allah mereka. Aku akan menyelamatkan mereka bukan dengan panah atau pedang, dengan alat perang atau dengan kuda dan orang-orang berkuda.”1:8Sesudah menyapih Lo-Ruhama, mengandunglah perempuan itu lagi dan melahirkan seorang anak laki-laki.
1:9 Lalu berfirmanlah Ia: “Berilah nama Lo-Ami kepada anak itu, sebab kamu ini bukanlah umat-Ku dan Aku ini bukanlah Allahmu.”
1:10 Tetapi kelak, jumlah orang Israel akan seperti pasir laut, yang tidak dapat ditakar dan tidak dapat dihitung. Dan di tempat di mana dikatakan kepada mereka: “Kamu ini bukanlah umat-Ku,” akan dikatakan kepada mereka: “Anak-anak Allah yang hidup.”
Di ayat yang lain dikatakan sebagai berikut :
Yesaya 7
7:3 Berfirmanlah
TUHAN kepada Yesaya: "Baiklah engkau keluar menemui Ahas, engkau dan
Syear Yasyub, anakmu laki-laki, ke ujung saluran kolam atas, ke jalan
raya pada Padang Tukang Penatu,
7:13 Lalu
berkatalah nabi Yesaya: "Baiklah dengarkan, hai keluarga Daud! Belum
cukupkah kamu melelahkan orang, sehingga kamu melelahkan Allahku juga?
7:14 Sebab
itu Tuhan sendirilah yang akan memberikan kepadamu suatu pertanda:
Sesungguhnya, seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan
seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia Imanuel.
7:16 sebab
sebelum anak itu tahu menolak yang jahat dan memilih yang baik, maka
negeri yang kedua rajanya engkau takuti akan ditinggalkan kosong.
Kemudian anda bacalah Yesaya bab 8 dibawah ini :
8:3 Kemudian
aku (Yesaya) menghampiri isteriku; ia mengandung dan melahirkan seorang anak
laki-laki. Lalu berfirmanlah TUHAN kepadaku: "Namailah dia: Maher-Syalal
Hash-Bas,
8:4 sebab sebelum anak itu tahu memanggil: Bapa! Ibu! maka kekayaan Damsyik dan jarahan Samaria akan diangkut di depan raja Asyur."
8:7 sebab
itu, sesungguhnya, Tuhan akan membuat air sungai Efrat yang kuat dan
besar, meluap-luap atas mereka, yaitu raja Asyur dengan segala
kemuliaannya; air ini akan meluap melampaui segenap salurannya dan akan
mengalir melampaui segenap tebingnya,
8:8 serta
menerobos masuk ke Yehuda, ibarat banjir yang meluap-luap hingga sampai
ke leher; dan sayap-sayapnya yang dikembangkan akan menutup seantero
negerimu, ya Imanuel!"
Lalu yang menjadi pertanyaan adalah apa
konteks Matius menggunakan kata “Imanuel” dalam Matius 1:23?. Coba
perhatikan ayat Matius berikut :
1:20 Tetapi
ketika ia (Yusuf) mempertimbangkan maksud itu, malaikat Tuhan nampak
kepadanya dalam mimpi dan berkata: “Yusuf, anak Daud, janganlah engkau
takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam
kandungannya adalah dari Roh Kudus.1:21 Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka.”1:22 Hal itu terjadi supaya genaplah yang difirmankan Tuhan oleh nabi:1:23 “Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel” –yang berarti: Allah menyertai kita.
Coba perhatikan, dalam Matius 1:21 Jelas
sekali anak yang akan dilahirkan oleh Maria akan dinamai Yesus. Lalu
mengapa tiba-tiba Imanuel melompat ke ayat Yesaya 7:14 (lihat Matius
1:23)?.
Sepertinya ada suatu konteks disini dimana Yusuf merasa kebingungan atas apa yang dihadapi atau dialami oleh Maria, dimana Maria mengandung dan difitnah oleh orang Yahudi bahwa Maria telah berzina.
Oleh karena Yusuf tidak ingin namanya ikut tercemar atas Maria dia ingin menceraikannya. Tetapi datanglah Malaikat yang menguatkan diri Yusuf dengan kata “Imanuel”. Sehingga Yusuf pun mengurungkan niatnya.
Sepertinya ada suatu konteks disini dimana Yusuf merasa kebingungan atas apa yang dihadapi atau dialami oleh Maria, dimana Maria mengandung dan difitnah oleh orang Yahudi bahwa Maria telah berzina.
Oleh karena Yusuf tidak ingin namanya ikut tercemar atas Maria dia ingin menceraikannya. Tetapi datanglah Malaikat yang menguatkan diri Yusuf dengan kata “Imanuel”. Sehingga Yusuf pun mengurungkan niatnya.
Dalam konteks yang lain dalam Perjanjian
Baru (Matius), Yesus menyuruh muridnya menyebarkan Injil, tentu ada
beberapa murid yang bertanya : “Bagaimana kami dapat melakukan itu”.
Maka Yesus menjawab “Tuhan akan menyertai”.
28:19 Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,
28:20 dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.”
28:20 dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.”
Kalimat “Aku menyertai kamu senantiasa
sampai akhir zaman “ tentu merujuk pada Bapa, bukannya Yesus. Karena hal
ini senada dengan ayat Keluaran berikut, dimana Musa seakan tidak
percaya bagaimana ia harus membawa keluar bangsa Israel dari Mesir :
3:11
Tetapi Musa berkata kepada Allah: “Siapakah aku ini, maka aku yang akan
menghadap Firaun dan membawa orang Israel keluar dari Mesir?”
3:12 Lalu firman-Nya: “Bukankah Aku akan menyertai engkau? Inilah tanda bagimu, bahwa Aku yang mengutus engkau: apabila engkau telah membawa bangsa itu keluar dari Mesir, maka kamu akan beribadah kepada Allah di gunung ini.”
3:12 Lalu firman-Nya: “Bukankah Aku akan menyertai engkau? Inilah tanda bagimu, bahwa Aku yang mengutus engkau: apabila engkau telah membawa bangsa itu keluar dari Mesir, maka kamu akan beribadah kepada Allah di gunung ini.”
Kesimpulannya : Matius berusaha untuk
menghubungkan Konteks “Tuhan bersama kita” dalam perjanjian baru dengan
Perjanjian Lama!. Bahwa Tuhan selalu hadir sepanjang sejarah peradaban
manusia.
Tidak ada komentar
Posting Komentar