Banyak media masa mulai dari surat khabar, blog, youtube semua memberitakan tentang adanya kehidupan di luar planit bumi. Namun tak sampai saat ini. Tak ada bukti tentang ada kehidupan mahluk dengan kecerdasan lebih tinggi dibandingakan dengan kecerdasan manusia. Namun bila ada tumbuhan, sumber air, khewan mungkin saja itu ada.
Adanya penampakan UFO, alien dan sebagainya, saya jawab tidak lalu dia menjawab pasti ada, karena begitu banyak galaxy, bintang diluar tata surya kita pasti salah satunya memiliki kehidupan.Baiklah jawab saya waktu itu, dasar apakah yang dipakai untuk percaya? sedangkan manusia sampai kini tidak mempunyai bukti yang konkrit hanya berdasarkan kesaksian saja lalu saya tunjukan sebuah tulisan mengenai UFO,dan sejenisnya.
Pertanyaan-pertanyaan tentang UFO (unidentified flying object)dan makhluk cerdas luar angkasa, ET (the extraterrestrial) sudah menjadi sangat popular. katanya Banyak ilmuwan berspekulasi bahwa manusia tidak sendirian di alam semesta ini. Banyak fenomena-fenomena UFO dan ET yang sudah disaksikan oleh sebagian orang di beberapa negara.
Berbicara menganai adanya mahluk dengan kecerdasan tinggi tidak terlepas dari sejarah penciptaan langit dan segala isinya, Malaikat, Azazil, dan nabi Adam. a.s.
Kita melihat dalam Genesis itu bahwa bukan saja sebahagian keterangannya telah berlawanan dengan keadaan sejarah yang berlaku dan dengan ajaran yang diridhoi ALLAH, juga bertentangan dengan pencapaian pengetahuan wajar baik mengenai penciptaan Allah atas benda-benda angkasa maupun tentang kehidupan yang berlaku pada setiap planet dalam daerah tata surya. Sebagai contoh sebagai berikut :
Genesis
1:1. In the beginning God created heaven and the earth.
1:2.And the earth was with out form, and void; and darkness was upon the face or the deep. And the spirit od God moved upon the face of the waters.
1:3. And God said, Let there be light: and there was light.
Kitab Kejadian :
Saya inprestasikan isi kitab kejadian sebagai berikut karena ada bahasa yang tidak masuk diakal
- Awal pada mula pertama dijadikan Allah Isi Langit lalu Bumi (1-1).
- Di hari keempat, Dia ciptakan matahari, bulan dan bintang (14-19).
- Bumi ini campur baur adanya, yaitu suatu hal yang ketutupan kelam kabut.(1-2)
. ...dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia”. (QS 112:4)
- Lalu Allah menciptakan adanya terang / cahaya. (1-3)
Ayat-ayat permulaan telah berlawanan dengan logika wajar, bahwa yang pertama ialah Tuhan dan air, juga bertentangan dengan pemikir yahudi : theory Edwin Hubble dan Albert Einstein
Selaku Master of Cosmology apalagi dengan ajaran al-Qur'an. Perlu pula diketahui bahwa istilah God berarti Tuhan, bukan berarti Allah karena itu adalah nama Tuhan. Istilah creat berarti ciptaan bukan jadikan. Cipta ialah mewujudkan sesuatu dari tiada kepada ada, sedang “jadikan” ialah merubah suatu keadaan kepada keadaan lain.
Tuhan tidak bersama ada dengan air, dan bukan pula air itu pertama kali diciptakan-NYA tetapi rahasia atau batang magnet pada berbagai sistim dan stelsel disetiap micro dan macro cosmos. Rahasia itu berputar disumbunya mewujudkan benda konkrit dan terbentuklah materi dan benda angkasa yang masih panas. Sesudah beribu tahun dengan melalui proses barulah terjadi air dibagian selatan permukaan planet yang sudah membulat dan membeku.
Ayat-ayat Genesis ini nyata telah disusun begitu rupa sesuai dengan peradaban pra-ilmiah oleh manusia pada waktu itu, dan hal itu diketahui pada beberapa abad kemudiannya setelah pengetahuan tentang benda-benda mikrokosmik semakin meningkat. Al-Qur'an yang menyatakan tiap sesuatu itu diciptakan dari Alma’ menimbulkan pengertian manusia waktu dulu bahwa benda angkasa ini diciptakan dari AIR, padahal istilah itu mengandung dua pengertian yaitu Hydrogen dan Air.
Malah Hydrogen itu sendiri dapatlah diartikan kehampaan total dan barulah dia mempunyai wujud sesudah diberi Rawasia dan Mar’a yaitu Electron positif dan negatif. Alma’ yang berarti AIR ialah Atmosphere sebagai hujan dan ini baru terlaksana selama dipermukaan bumi mendingin.
Genesis:
1:6. And God said, Let there be a firmament in the midst of the waters, and let it divide them from the wateis.
1:8. And God called the firmament Heaven. And the evening and the morning were the second day.
1:9. And God said, Let the waters under the heaven be gathered iogether unto one place, and let the dry land appear: and
Kitab Kejadian :
1:6. Maka firman ALLAH hendaklah ada suatu bentangan pada sama tengah air itu, supaya diceraikannya air dengan air.
1:8. Lalu dinamai ALLAH akan bentangan itu langit. Setelah petang dan pagi, maka itulah hari yang kedua.
1:9. Maka firman ALLAH: Hendaklah segala air yang di bawah langit itu berhimpun kepada satu tempat, supaya kelihatan yang kekeringan itu, maka jadilah demikian.
1:10. Lalu dinamai ALLAH akan yang kekeringan itu darat, dan akan perhimpunan segala air itu dinamakannya Iaut; maka dilihat ALLAH itu baiklah adanya.
Dengan keterangan ayat Bible sebentar ini nyatalah yang dimaksudkan waters di atas tadi benar-benar Air (H20) dengan demikian dia berlawanan pada pengetahuan tentang penciptaan benda angkasa. Seterusnya dinyatakan bahwa air itu dipisahkan dengan firmament, dan ini dinamakan heaven atau langit, di atasnya ada air dan di bawahnya pun ada air. Tentunya dimaksudkan air yang di atas firmament turun jadi hujan yang kemudian berkumpul dengan lautan, penyusun ayat itu lupa betapa kalau air itu sudah habis turun tentunya akan tiada hujan lagi. Karenanya semakin teranglah betapa tingkatan pengetahuan kalangan yang menyusun Genesis itu dulunya, hingga mereka menyangka hanya bumi inilah benda angkasa yang paling besar sesuai dengan anggapan umum waktu itu.
Dengan pengertian lain mungkin orang menganggap heaven yang dimaksud dalam Bible tadi berarti planet bukan atmosphere, maka keadaannya sama dengan istilah Sama’ dan Samawat dalam Alquran yang artinya atmosphere dan planet, tetapi bukanlah semua itu berartikan sorga seperti arti yang sering dipakaikan untuk istilah heaven yang lain dalam Bible.
Genesis :
1:16 And God made two great lights, the greater light to rule the day, and the lesser light to rule the night: he made the stars also.
1:17. And God set them in the firmament of the heaven to give light upon the earth.
1:20. And God said, Let the waters bring forth abundantly the moving creature that hath life, and fowl that may fly above the earth in the open firmament of heaven
1:6. And God said, Let there be a firmament in the midst of the waters, and let it divide them from the wateis.
Kitab Kejadian :
1:16. Maka dijadikan Allah akan kedua benda terang yang besar itu, yaitu terang yang besar itu akan memerintahkan siang dan terang yang kecil itu akan memerintahkan malam, dan lagi segala bintangpun.
1:17. Maka ditaruh Allah akan dia dalam bentangan langit akan memberi terang di atas Bumi.
1:20. Maka firman Allah. Hendaklah dalam segala air itu menggeriak beberapa kejadian yang bernyawa dan yang sulur menyulur, hendaklah ada unggas terbang, di atas Bumi, dalam bentangan langit.
Demikian keterangan terpenting dalam Genesis tentang Penciptaan Tuhan atas benda angkasa dimana Bumi ini adalah tempat yang paling besar diantara segalanya. Surya, bulan dan segala bintang adalah benda kecil untuk kepentingan hidup di permukaan planet ini. Semua itu menggambarkan tingkat kesadaran penyusun Genesis itu dulunya, padahal Alquran memberikan keterangan yang sesuai dengan capaian logika kini bahwa semesta ini terdiri dari jutaan Galaxy yang masing-masing terdiri dari jutaan Tata surya yang setiapnya berupakan bintang yang dikitari oleh planet-planet, salah satu di antaranya terbilang kecil adalah Bumi yang kita diami. Antara Bulan dan Surya walaupun kelihatan sama besar dari Bumi, ternyata yang satu hanyalah seperlima-puluh besar Bumi sedang yang lainnya berupa api besar sekitar 332.000 kali besar Bumi ini.
Suatu hal yang jadi perhatian serious ialah bahwa Genesis dalam menerangkan penciptaan pertama itu tidak pernah menerangkan planet-planet yang sama dengan Bumi ini mengitari Surya. Yang ada hanya heaven dengan arti atmosphere dan itupun dengan singular number, mufrad, padahal kitab lainnya dalam Bible sering kita temui istilah heavens dengan arti planet-planet, plural number atau jamak.
Hal selanjutnya yang jadi kecurigaan tentang kejadian pertama tersebut dalam Bible ialah :
Genesis
2 : 3. And God blessed the seventh day, and sanctified it: because that in it he had rested from all his work which God created and made.
Artinya :Dan Tuhan memberkati hari ketujuh itu, dan mensucikannya :karena itu padanya dia telah beristirahat dari semua pekerjaannya yang Tuhan ciptakan dan jadikan.
Dalam hal ini ternyata lagi bahwa penyusun Genesis berpendapat yang Tuhan itu sama dengan manusia biasa, mengalami kelelahan dalam pekerjaan dan harus istirahat pada hari ketujuh, padahal Pencipta itu tidaklah dipengaruhi lelah, lupa dan kantuk. Kalau DIA masih dipengaruhi oleh yang demikian, berarti DIA masih lemah sama keadaannya dengan makhluk yang diciptakan, bukanlah dia penguasa ESA. Untuk semua ayat Genesis itu Al-Qur'an memberikan tantangan spontan tetapi cocok dengan capaian pemikiran manusia abad ke 20 sesudah Masehi.
Penciptaan Semesta Raya Dalam Al Quran
Banyak ayat Al-quran yang menyatakan bahwa ALLAH menciptakan tatasurya ini selama enam hari, diantaranya ialah ayat 7/54, 10/3, dan 32/4. Tetapi berdasarkan ayat 22/47 nyatalah satu hari yang dimaksudkan itu sama dengan 1.000 tahun Qamariah (Lunar Year) atau sama dengan 972 tahun Syamsiah (Solar Year) yaitu tahun pergantian musim kini, maka jelaslah 6 hari yang dimaksud ayat-ayat suci ialah 6.000 tahun.
إِنَّ رَبَّكُمُ ٱللَّهُ ٱلَّذِى
خَلَقَ ٱلسَّمَـٰوَٲتِ وَٱلۡأَرۡضَ فِى سِتَّةِ
أَيَّامٍ۬ ثُمَّ ٱسۡتَوَىٰ عَلَى ٱلۡعَرۡشِۖ يُدَبِّرُ ٱلۡأَمۡرَۖ مَا مِن
شَفِيعٍ إِلَّا مِنۢ بَعۡدِ إِذۡنِهِۦۚ ذَٲلِڪُمُ ٱللَّهُ رَبُّڪُمۡ فَٱعۡبُدُوهُۚ أَفَلَا تَذَكَّرُونَ
10/3. Bahwa TUHANmu ialah ALLAH yang menciptakan planet-planet dan Bumi dalam enam hari (6.000 tahun) kemudian berada atas semesta. DIA perikutkan perintah itu. Tiada penolong kecuali sesudah izinNYA. Itulah ALLAH TUHANmu, maka sembahlah DIA, apa tidakkah kamu pikirkan?
ٱللَّهُ ٱلَّذِى خَلَقَ ٱلسَّمَـٰوَٲتِ
وَٱلۡأَرۡضَ وَمَا بَيۡنَهُمَا فِى سِتَّةِ أَيَّامٍ۬ ثُمَّ ٱسۡتَوَىٰ
عَلَى ٱلۡعَرۡشِۖ مَا لَكُم مِّن دُونِهِۦ مِن وَلِىٍّ۬ وَلَا شَفِيعٍۚ أَفَلَا تَتَذَكَّرُونَ
32/4. ALLAH itulah yang menciptakan planet-planet dan Bumi dan apa-apa di antaranya dalam enam hari (6.000 tahun), kemudian berada atas semesta. Tiada bagimu selain DIA dari pimpinan begitupun penolong, apa tidakkah kamu pertimbangkan?
Pada keterangan di atas telah dinyatakan bahwa seluruh bintang di angkasa dikitari oleh planet-planet dan memang setiap bintang itu berfungsi Surya pada tatasurya masing-masing. Alquran memberikan contoh tentang jangka waktu penciptaan tatasurya yang kita diami yang keadaanya sama dengan tatasurya-tatasurya lain dalam semesta raya. Hal ini dibuktikan oleh ayat 41/12 dimana dijelaskan bahwa semesta raya diciptakan ALLAH selama enam ribu tahun sekaligus. Jadi, bukanlah benda-benda angkasa itu terwujud satu persatu atau berganti-ganti, karenanya tiadalah bintang yang baru lahir, masih muda atau yang sudah tua, tetapi semuanya berumur sama.
Perlu diperhatikan bahwa ayat 41/9 dan 41/10 membagi waktu penciptaan yang 6.000 tahun itu menjadi 2.000 dan 4.000 tahun.
قُلۡ أَٮِٕنَّكُمۡ لَتَكۡفُرُونَ بِٱلَّذِى
خَلَقَ ٱلۡأَرۡضَ فِى يَوۡمَيۡنِ وَتَجۡعَلُونَ لَهُ ۥۤ أَندَادً۬اۚ ذَٲلِكَ رَبُّ ٱلۡعَـٰلَمِينَ
41/9. Katakanlah: apakah kamu akan engkar pada DIA yang menciptakan Bumi ini dalam dua hari (2000 tahun) dan kamu jadikan untukNYA bandingan? Itulah TUHAN seluruh manusia.
فَقَضَٮٰهُنَّ سَبۡعَ سَمَـٰوَاتٍ۬
فِى يَوۡمَيۡنِ وَأَوۡحَىٰ فِى كُلِّ سَمَآءٍ أَمۡرَهَاۚ
وَزَيَّنَّا ٱلسَّمَآءَ ٱلدُّنۡيَا بِمَصَـٰبِيحَ وَحِفۡظً۬اۚ ذَٲلِكَ تَقۡدِيرُ ٱلۡعَزِيزِ ٱلۡعَلِيمِ
41/12. Maka DIA laksanakanlah mereka jadi tujuh planet (di atas Bumi) dalam dua hari (2000 tahun) dan mewahyukan kepada setiap angkasa (tatasurya) urusan masing-masing. Dan KAMI hiasi angkasa (semesta) dunia ini dengan bintang-bintang berapi serta penjagaan (dengan sifat repellent sesamanya). Itulah ketentuan Yang Kuasa mengetahui.
Einstein dan Hubble sependapat dalam teorinya bahwa semesta ini dimulai dengan ledakan suatu benda raksasa. Dari waktu ledakan itu sampai kini telah berlangsung 500.000.000 tahun. Sementara itu mereka katakan bahwa ada bintang-bintang yang baru jadi dan ada pula yang sedang menghabis, ada yang lahir dan ada yang mati, demikian berlaku tanpa akhir, dan Surya kita bertahan untuk masa 500.000.000 tahun lagi, kemudian membesar lalu pecah dan menghilang. Kedua teori ini berkesimpulan bahwa semesta raya ini terwujud sendirinya tanpa Pencipta Kuasa, bahwa semua benda angkasa itu terwujud secara alamiah menurut prosesnya dalam hukum evolusi. Mereka mendasarkan teori itu atas ilmu biology yang diimbulkan oleh natural science. Bagi mereka tiada kepercayaan akan berlakunya kiamat sebagai Hari Akhir. Mereka berpendapat bahwa manusia sebagaimana bintang, datang dan pergi, lahir dan mati tanpa bekas dan resiko. Mereka berkesimpulan bahwa semesta raya ini masih bertumbuh, bukanlah sudah selesai seperti dinyatakan oleh Alquran diciptakan dalam 6.000 tahun.
Sebenarnya pendapat mereka itu telah berlantungan, kacau balau, dengan pendapat mereka pertama kali tentang asal usul semesta. Perhatikan soal diatas tentang teori expanding dan Static. Pada mulanya mereka nyatakan bahwa semesta raya bergerak dimulai dari ledakan atom raksasa. Pecahannya berupa galaxy-galaxy, dengan arti bahwa galaxy terwujud dari adanya pecahan itu. Kini mereka nyatakan pula ada bintang dan galaxy yang sedang timbul tanpa memperhitungkan dari mana datang elemen yang mewujudkannya. Mungkin mereka sangkakan dari sisa-sisa bintang atau galaxy yang menghabis atau yang mereka katakan telah padam, tetapi mereka lupa memperhitungkan percikan api yang telah redup dan padam akan dapat bernyala lagi tanpa tambahan bahan bakar. Mungkin mereka berpendapat bahwa pengerutan suatu bintang tersebab gravitasi menyebabkan bintang itu meledak dengan istilah padam atau mati, keadaanya sama dengan ledakan atom raksasa yang mereka sangkakan sebagai asal usul benda-benda angkasa, tetapi mereka lupa bahwa pecahan ledakan itu akan tetap berupa gumpalan api dan tidak mungkin sesamanya akan berkumpul lagi menjadi satu.
Maka hal sebenarnya yang menjadi sebab bagi teori Einstein dan Hubble untuk menyatakan ada bintang yang sedang tumbuh dan yang sedang habis ialah karena mereka melihat dengan teleskop mereka bahwa ada bintang yang semakin jauh dan tentu semakin kecil dan redup kelihatan, dan ada pula yang sedang mendekat lalu kelihatan semakin besar dan cemerlang. Keadaan posisi bintang demikian mereka sangkakan sedang menghabis dan sedang membentuk diri. Pada hal keadaan itu ditimbulkan oleh gerak semesta Parallel sebagai diterangkan diatas. Keadaannya sama dengan posisi Jupiter atau Venus sepanjang zaman jika dilihat dari Bumi. Adakalanya planet-planet itu sedang menjauh dan adakalanya sedang mendekat pada Bumi.
Sesudah zaman Apollo, orang tidak lagi berpendapat bahwa umur tatasurya yang kita diami ini sudah berlangsung 500.000.000 tahun tetapi menganggap lebih tua lagi malah ada yang menyangka 4.000.000.000 tahun atau lebih.
Pada ayat 11/7 Alquran menyatakan bahwa semesta raya ini diciptakan dari ALMA’ seterusnya ayat 21/30 menyatakan bahwa semua yang hidup diciptakan ALLAH dari ALMA’ juga, maka timbullah pertanyaan: apakah yang dimaksud dengan istilah itu? Kalau dipakaikan arti H2O yaitu AIR, tak mungkin, karena air adalah benda yang timbul kemudian. Memang pada beberapa ayat, ALMA’ itu berarti AIR seperti hujan yang turun dari atmosfir atau seperti sungai yang mengalir, tetapi Alma’ pada ayat 11/7 dan 21/30 jelas mempunyai arti yang lain.
وَهُوَ ٱلَّذِى خَلَقَ ٱلسَّمَـٰوَٲتِ
وَٱلۡأَرۡضَ فِى سِتَّةِ أَيَّامٍ۬ وَڪَانَ عَرۡشُهُ ۥ
عَلَى ٱلۡمَآءِ لِيَبۡلُوَڪُمۡ أَيُّكُمۡ أَحۡسَنُ عَمَلاً۬ۗ وَلَٮِٕن قُلۡتَ إِنَّكُم
مَّبۡعُوثُونَ مِنۢ بَعۡدِ ٱلۡمَوۡتِ لَيَقُولَنَّ ٱلَّذِينَ ڪَفَرُوٓاْ إِنۡ هَـٰذَآ إِلَّا سِحۡرٌ۬ مُّبِينٌ۬
11/7. Dan DIAlah yang menciptakan planet-planet dan Bumi dalam enam hari (6.000 tahun) dan adalah semesta-NYA atas Hydrogen, untuk mengujimu tentang siapa dari kamu yang lebih baik perbuatannya. Dan jika engkau katakan bahwa: kamu adalah orang-orang kafir itu: bahwa ini hanyalah sihir (pesona) yang nyata.
أَوَلَمۡ يَرَ ٱلَّذِينَ كَفَرُ
وٓاْ أَنَّ ٱلسَّمَـٰوَٲتِ وَٱلۡأَرۡضَ ڪَانَتَا
رَتۡقً۬ا فَفَتَقۡنَـٰهُمَاۖ وَجَعَلۡنَا مِنَ ٱلۡمَآءِ كُلَّ شَىۡءٍ حَىٍّۖ أَفَلَا يُؤۡمِنُونَ
21/30. Apa tidakkah memperhatikan orang-orang kafir itu bahwa planet-planet dan Bumi ini dulunya adalah sebingkah (kekosongan total)? Lalu KAMI pisah-pisahkan keduanya, dan KAMI jadikan setiap yang hidup dari alma’ (hydrogen), apakah mereka tidak beriman?
Para ahli fisika sama sependapat bahwa HYDROGEN adalah atom asal. Semua bintang berisikan zat itu yang kemudian berobah jadi Helium dan zat lainnya. Dari Hydrogen terwujudlah berbagai element lain yang kini diketahui lebih dari 100 macamnya. Dengan itu dapatlah ditarik kesimpulan untuk mengartikan Alma’ pada kedua ayat tadi dengan Hydrogen, dari Hydrogenlah semesta raya ini diciptakan ALLAH.
Walaupun demikian, ayat 11/7 itu berkesimpulan: “Dan adalah semestaNYA di atas Alma. Bukan saja ayat itu menerangkan semesta diciptakan dari Alma’ tetapi juga berada di atas Alma’, karenanya timbullah perkiraan bahwa Alma’ tersebut lebih kecil dari pada Hydrogen.
Akhirnya didapatlah kunci keilmuan tentang itu dari ayat 41/10 bahwa Alma’ adalah kekosongan mutlak. Semesta raya diciptakan ALLAH dari kekosongan dan semesta ini berada di atas kekosongan atau dikelilingi oleh kekosongan dan semesta ini berada di atas kekosongan; Kekosongan yang dinamakan Alma’ itu lalu diberi Rawasia (batang magnet) maka berputarlah kekosongan tadi jadi inti atom yang berputar di sumbunya. Kini Alma’ tersebut telah jadi Nuclear. Kemudian Nuclear yang terdiri dari Alma’ dan Rawasia yang berputar itu menimbulkan Electron dan Positron selaku pembungkus. Komposisi dari semua itu dinamakan dengan Hydrogen selaku atom asal.
Hal itu sesuai dengan capaian penyelidikan terakhir bahwa Hydrogen tidak dapat diketahui secara terang betapa wujud dan bentuk Proton (Nuclear) dan Electron yang ada padanya. Penggambaran yang diberikan hanyalah dugaan dan perkiraan semata, padahal dia tidak berisikan apa-apa kecuali Rawasia atau Proton yang berputar, dikelilingi oleh Electron dan Positron yang oleh Alquran disebut dengan MAR’A pada ayat 79/31 dan 87/4.
أَخۡرَجَ مِنۡہَا مَآءَهَا وَمَرۡعَٮٰهَا
79/31. DIA keluarkan daripadanya airnya dan Mar’anya.
وَٱلَّذِىٓ أَخۡرَجَ ٱلۡمَرۡعَىٰ
87/4. Dan yang mengeluarkan Mar’a (dari setiap benda angkasa hingga jadi Nebula dan Comet).
Proton, yang berputar dan yang memutar selaku inti atom, menimbulkan adanya Electron dan Positron yang melingkupi, barulah dia menjadi suatu wujud yang kini dinamakan orang dengan Hydrogen. Kadang-kadang Electron dan Positron itu melakukan emisi (terpelanting) tersebab atom melakukan kegiatan sesamanya, maka Electron yang negatif itu dengan Positron yang positif, bersatu menjadi Neutron dengan sifat neutral, lalu dia mengapung ke angkasa tak kembali seperti yang berlaku dalam proses atom yang di namakan Proton-proton Cycle. Lebih jauh dapat dikatakan lagi bahwa pada berbagai proses demikian itu terwujudlah berbagai macam benda konkrit, bentuk dan warna, dan dengan proses itu juga terdapatlah perubahan dari muda jadi tua, dari bagus jadi buruk, kemudian melebur untuk jadi wujud lain dan selanjutnya.
Kiranya dari semua itu, dapatlah disimpulkan bahwa ALLAH menciptakan semesta raya ini dari kekosongan, bukanlah dari suatu yang telah ada. Disamping itu tidak salah jika diartikan Alma’ dengan Hydrogen karena memang Hydrogen itu hanyalah kekosongan yang diberi Rawasia yang sangat abstract, keaktifan Rawasia itu menimbulkan adanya Electron dan Positron yang non-partikel. Ingatlah bahwa suatu partikel adalah suatu wujud yang memiliki Rawasia, lihat keterangan di atas.
Ayat 3/190 bagaikan menganjurkan manusia ramai memikirkan penciptaan ALLAH atas benda-benda angkasa karena dengan itu akan didapat alasan-alasan untuk mengabdi pada ALLAH tanpa ragu. Bahan-bahan pemikiran untuk itu diberikan ALLAH secukupnya dalam Alquran. Ayat 41/10 menyatakan bahwa pada mulanya ALLAH menempatkan Rawasia. Ini berarti bahwa Alma’ diberi Rawasia hingga menjadi Hydrogen. Kemudian zat ini menimbulkan berbagai atom dan molekul. Kumpulan molekul ini diberi pula Rawasia yang lebih besar maka terwujudlah Bumi dan planet-planet lain. Hal yang sama berlaku pada tiap tatasurya di semesta raya. Terbentuklah bintang yang dikitari, planet yang mengitari, dan bulan sebagai satelite, semuanya terwujud dan berfungsi dengan sistem Rawasia yang berlainan. Semua ciptaan itu berlangsung dalam satu waktu, sekaligus bukan bergantian.
إِنَّ فِى خَلۡقِ
ٱلسَّمَـٰوَٲتِ وَٱلۡأَرۡضِ وَٱخۡتِلَـٰفِ ٱلَّيۡلِ وَٱلنَّہَارِ لَأَيَـٰتٍ۬ لِّأُوْلِى ٱلۡأَلۡبَـٰبِ
3/190. Bahwa pada penciptaan planet-planet dan Bumi serta pertentangan malam dan siang adalah pertanda-pertanda bagi para penyelidik.
Ayat 21/30 menyatakan bahwa planet-planet dan Bumi ini mulanya bersatu sebingkah lalu dipisah-pisahkan. Hal itu berarti bahwa dulunya semuanya itu adalah kekosongan yang sebingkah dan barulah terpisah-pisah sesudah masing-masingnya memiliki Rawasia yang memutar hingga akhirnya berupa globe atau bulatan yang berdiri sendiri-sendiri. Semua itu mudah saja bagi ALLAH malah praktis sebagai dimaksudkanNYA dalam ayat 84/1 s/d 84/4.
إِذَا ٱلسَّمَآءُ ٱنشَقَّتۡ
84/1. Dan ketika angkasa (tatasurya) itu terpecah (susunannya).
وَأَذِنَتۡ لِرَبِّہَا وَحُقَّتۡ
84/2. Dan dia praktis bagi TUHANnya dan logis.
وَإِذَا ٱلۡأَرۡضُ مُدَّتۡ
84/3. Dan ketika Bumi itu diperganda (sebagai bermula).
وَأَلۡقَتۡ مَا فِيہَا وَتَخَلَّتۡ
84/4. Dan ditempatkan apa-apa padanya dan dia jadi teratur.
Pada keterangan di atas telah dijelaskan betapa ALLAH menciptakan semesta raya ini dari kekosongan yang diberi Rawasia yang berbeda-beda hingga akhirnya terbentuklah bintang-bintang selaku pusat edaran dan planet-planet dengan Bulan-bulan yang mengorbit. Tetapi hendaklah disadari bahwa dalam jangka waktu 2.000 tahun planet-planet termasuk Bumi ini belum lagi membeku seperti keadaannya kini. Permukaan masih berapi yang bergejolak, Globenya masih empuk dan belum memadat. Dalam pada itu tatasurya yang berputar di sumbunya selama 1.000 tahun baru dua kali berputar 360 derajat. Artinya selama 2.000 tahun itu planet terpinggir dari tatasurya kita baru dua kali mengitari Surya. Hal demikian berlaku dalam waktu yang sama di seluruh tatasurya dalam semesta raya disebutkan pada ayat 41/12.
Waktu itu, planet yang lebih dekat pada Surya lebih kecil massanya, planet yang lebih jauh massanya lebih besar. Setiap planet itu saling bertarikan dengan Surya yang memakai kekuatannya sebesar tenaga yang dapat menahan planet itu tak keluar dari orbitnya. Dimisalkan saja pada Bumi kita. Planet ini diperkirakan orang beratnya 600 trillion ton, maka Surya mengulurkan tangan kuatnya untuk menahan Bumi yang melayang ini lebih besar daripada 600 trillion ton itu. Planet yang terpinggir tentunya jauh lebih besar daripada Bumi kita maka tenaga Surya yang menahannya sangat besar sekali. Jika kebetulan planet besar itu atau planet lain yang berada di bawah orbitnya setantang dengan Bumi menjurus pada Surya maka waktu itu berlakulah kelebihan tenaga Surya yang menimpa Bumi ini. Hal demikian dinamakan Transit of Planet, dalam Alquran dijelaskan pada ayat 25/45 dan dinamakan Jaumuz Zullah yang amat berbahaya termaktub pada ayat 26/189. Waktu itu berlakulah pembesaran radiasi Surya yang menimbulkan berbagai akibat gawat.
أَلَمۡ تَرَ إِلَىٰ رَبِّكَ كَيۡفَ مَدَّ ٱلظِّلَّ
وَلَوۡ شَآءَ لَجَعَلَهُ ۥ سَاكِنً۬ا ثُمَّ جَعَلۡنَا ٱلشَّمۡسَ عَلَيۡهِ دَلِيلاً۬
25/45. Apa tidakkah engkau perhatikan betapa TUHANmu telah memperganda planet-planet yang melakukan lindungan (zillu)? Dan kalau DIA kehendaki, akan DIA jadikanlah semua itu diam. Kemudian KAMI jadikan Surya itu sebagai keterangan (dalil) atasnya.
فَكَذَّبُوهُ فَأَخَذَهُمۡ عَذَابُ يَوۡمِ ٱلظُّلَّةِۚ إِنَّهُ ۥ كَانَ عَذَابَ يَوۡمٍ عَظِيمٍ
26/189. Maka mereka mendustakannya (Syua’aib) lalu siksaan mengambil mereka pada hari transit (yaumuz zullah), bahwa hal itu adalah hari siksaan besar.
Dalam waktu 2.000 tahun ciptaan pertama, planet terpinggir tadi telah dua kali mengorbit keliling Surya dan selama itu minimal dua kali pula planet-planet yang beredar di bawah garis orbitnya telah mengalami Jaumuz Zullah. Karena planet-planet masih empuk maka pembesaran radiasi Surya ketika itu jadi mengrusak hingga memecah beberapa planet menjadi kecil, satu di antaranya jadi hancur benar-benar. Hal ini disebutkan ALLAH pada ayat 33/72. Sesudah masa 2.000 tahun tadi, planet-planet tidak terpecah lagi, lalu masa penciptaan itu selesai setelah 4.000 tahun lagi kemudiannya, terlaksanalah rotasi dan orbit menurut mestinya, permukaan planet jadi membeku hingga cocok untuk tempat kehidupan makhluk. Ayat 41/10 menyatakan dalam pada 4.000 tahun terakhir itu dibentuklah atmosfir setiap planet dan berotasilah masing-masingnya dalam jangka waktu-watu yang ditentukan ALLAH, kini ternyata setiap planet itu berbeda lama rotasinya, seperti Bumi ini 24 jam dan Jupiter selama 9 jam 50 menit.
Sampai pada akhir abad 14 Hijrah manusia Bumi belum lagi dapat melihat adanya planet yang kesepuluh dalam daerah tata surya kita, sedangkan yang kesembilan, yaitu planet Pluto, baru dikenal pada tahun 1930 Masehi, padahal menurut para ahli angkasa didapat kepastian adanya suatu planet besar dibalik orbit Pluto. Planet Pluto ini diperkirakan berada sejauh 3.700.000.000 mil dari Surya, sama dengan 41 AU (Astronomical Units). 1 AU sama dengan jarak Bumi dari Surya. Planet itu berkeliling Surya 360 derajat selama 248 tahun Solar Year, belum diketahui lama rotasinya.
Alquran telah menamakan planet yang kesepuluh itu dengan Muntaha (akan dijelaskan) yaitu tempat berhenti, jadi batas capaian gerak dan ilmu manusia tatasurya kita ini. Muntaha itu mengorbit 360 derajat selama 1.000 tahun Lunar Year keliling Surya. Hal ini didasarkan atas ayat 53/7, 53/14, 53/17 dan 81/23.
وَهُوَ بِٱلۡأُفُقِ ٱلۡأَعۡلَىٰ
53/7. Dan dia (Muhammad waktu itu) ada di ufuk (planet) yang lebih tinggi (yaitu di planet Muntaha).
عِندَ سِدۡرَةِ ٱلۡمُنتَهَىٰ
53/14. Pada Sidratil Muntaha (planet terpinggir pada tatasurya ini).
مَا زَاغَ ٱلۡبَصَرُ وَمَا طَغَىٰ
53/17. Tidaklah menyimpang pemandangan (peradaban manusia) dan tidaklah melampaui (dari planet Muntaha itu).
Bumi ini hanyalah planet kecil yang ketiga mengelilingi surya, malah diantara planet itu ada yang begitu besar seperti Jupiter sendiri sekira 318 kali besar Bumi. Setiap bintang di angkasa itu adalah Surya yang dikitari oleh planet seperti yang kini diami kini, memang untuk kitaran planet-planetlah semua bintang itu diwujudkan. Setiap gerak yang berlaku pada setiap atom disemua benda angkasa itu adalah ketentuan ALLAH, setiapnya menimbulkan akibat dalam rangkaian kausalita yang berkelanjutan, dan itu tidak mungkin ALLAH itu pernah lelah apalagi istirahat dari pekerjaan-NYA.
Kini kita lanjutkan dengan penciptaan atas diri manusia pada mana Genesis memberikan keterangan dengan ayat saduran:
Genesis
1:27. So God created man in his own image, in the image of God created he him, male and female created he them.
Kejadian:
1:26. Maka firman ALLAH, baiklah kita menjadikan manusia atas peta kita dan atas teladan kita, supaya diperintahkannya segala ikan yang di dalam laut dan segala unggas yang di udara dan segala binatang yang jinak dan seisi bumi dan segala binatang melata yang menjalar di tanah.
1:27. Maka dijadikan ALLAH akan manusia itu atas petanya, yaitu atas peta ALLAH dijadikan dia, maka dijadikannya mereka itu laki-laki dan perempuan.
2:1. Demikianlah sudah dijadikan langit dan Bumi serta dengan segala isinya
Kalau tadi hanya dikatatakan HEAVEN singular maka kini tiba-tiba sudah jadi HEAVENS plural, sudah sama dengan Samawat dalam Alquran. Hal ini juga mendorong fikiran bahwa yang dimuat dalam genesis itu telah dimodali oleh Ayat-ayat Alquran tetapi kebanyakan salah pasang. Walaupun waktu itu penyusun Genesis belum mengerti sesungguhnya perbedaan arti Sama’ dan Samawat maka dengan keberanian saja mereka telah memasukkan persoalan Samawat itu ke dalam Genesis.
Agar memudah pencernaan mari lihat uraian dari saya mengenai pembentukan alam semesta. Teori pembentukan alam semesta yang paling terkenal dan diakui adalah "Ledakan Besar". Lalu tiba-tiba dari satu titik terjadilah ledakan besar. Inilah yang sekarang dikenal sebagai teori “dentuman besar”, yaitu teori terbentuknya alam semesta. Inilah teori “Big Bang” yang ditemukan oleh Dr. Gary Miller (Abdul-Ahad Omar) seorang Missionaris Kristen yang akhirnya memeluk Islam dan mendapat Nobel.
QS 112:30 : Dan apakah orang-orang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya.
Setelah terjadi ledakan besar maka alam semesta terus mengembang seperti halnya tetesan air di kolam yang tenang. Lalu akibat tetesan itu timbulah lingkaran gelombang yang semakin mengembang. Hal ini diamini oleh fisikawan abad 20 dari Rusia “Alexander Friedmann”, dan ahli kosmologi Belgia, George Lemaitre, yang secara teoritis menghitung dan menemukan bahwa alam semesta senantiasa bergerak dan mengembang.
Pada tahun 1929, ketika mengamati langit dengan teleskop, Edwin Hubble, seorang astronom Amerika, menemukan bahwa bintang-bintang dan galaksi terus bergerak saling menjauhi.
Alam semesta yang semakin mengembang ternyata telah disebutkan dalam ayat Al-Quran ribuan tahun yang lalu semasa Nabi Muhammad masih hidup. Al-Quran menyebutkan :
“Dan langit itu Kami bangun dengan kekuasaan (Kami) dan sesungguhnya Kami benar-benar meluaskannya.” (Al Qur’an, 51:47).
Langit dan bumi dan apa yang ada diantara keduanya itu diciptakan oleh Allah dalam enam masa. Masa disini bukanlah hari-hari, tetapi waktu yang hanya Allah yang tahu.
Sesungguhnya Rabb kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas Arsy. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakan-Nya pula) matahari, bulan dan bintang-bintang (masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan memerintahkan hanyalah hak Allah. Maha suci Allah, Rabb semesta alam. (QS. 7:54)
Dalam enam masa tersebut bumi dan tujuh langit diciptakan dalam dua masa dan kadar makanan (penghuninya) dalam empat masa.
Katakanlah: Sesungguhnya patutkah kamu kafir kepada Yang menciptakan bumi dalam dua masa ……………… (QS. 41:9)
Maka Dia menjadikannya tujuh langit dalam dua masa . ….(QS. 41:12)
…Dia memberkahinya dan Dia menentukan padanya kadar makanan-makanan (penghuninya) dalam empat masa (Penjelasan itu sebagai jawaban) bagi orang-orang yang bertanya. (QS. 41:10)
Dalam QS 7 : 54 secara total Allah menciptakan alam semesta 6 masa. Bumi dalam QS 41:9 dalam ==>2 masa, dalam QS 41:12 7 langit dalam dua masa =>langit dan bumi kemungkinan bersamaan waktunya ==>2 masa. Dan kadar makanan 4 masa ==>Total 6 masa. Jadi ada kemungkinan kadar makanan tidak diciptakan secara serentak. Mana yang lebih dulu diciptakan? Tentu 7 langit dulu dan Bumi dulu dan setelah itu kadar makanan.
"Dan sesungguhnya telah Kami ciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya dalam ENAM MASA, dan Kami sedikitpun tidak ditimpa keletihan" (QS. 50:38)
Soal langit disini juga tentu bukanlah langit yang kita lihat saat siang. tapi langit merupakan tempat dimana bintang dan galaxy berada di dalamnya. 7 langit kemungkinan mengacu ke tahapan-tahapan penciptaan alam semesta
Dalam teori tersebut dijelaskan bahwa alam semesta terjadi karena ledakan besar dan terjadilah proses pembentukan langit beserta isinya, dimana hal ini terus mengembang/meluas. Yang terjadi saat kiamat nanti adalah sebaliknya, dimana langit akan mengkerut mengecil seperti awal mula terbentuknya. Kita bisa mengetahui informasi tersebut dari ayat Al-Quran berikut ini :
(Yaitu) pada hari Kami menggulung langit sebagai menggulung lembaran-lembaran kertas. Sebagaimana Kami telah memulai penciptaan pertama begitulah Kami akan mengulanginya. Itulah janji yang pasti Kami tepati;sesungguhnya Kamilah yang akan melaksanakannya. (QS. 21:104)
Anda bacalah kalimat yang diberi garis bawah diatas. Disebutkan bahwa langit akan digulung bagai menggulung lembaran kertas sebagaimana seperti saat penciptaan alam semesta, yang berati penciptaan alam semesta itu bagai membuka lembaran kertas!!! dan sebaliknya akhir zaman digulung semuanya. (Qiamat Qubra)
- Malaikat
Malaikat adalah makhluk yang memiliki kekuatan-kekuatan yang patuh pada ketentuan dan perintah Allah. Malaikat diciptakan oleh Allah terbuat dari cahaya (nur), berdasarkan salah satu hadist Muhammad, “Malaikat telah diciptakan dari cahaya.”(Hadits riwayat Imam Muslim).
PENCIPTAAN ALAM SEMESTA DALAM AL QURAN DAN KITAB KEJADIAN
Kita melihat dalam Genesis itu bahwa bukan saja sebahagian keterangannya telah berlawanan dengan keadaan sejarah yang berlaku dan dengan ajaran yang diridhoi ALLAH, juga bertentangan dengan pencapaian pengetahuan wajar baik mengenai penciptaan Allah atas benda-benda angkasa maupun tentang kehidupan yang berlaku pada setiap planet dalam daerah tata surya. Sebagai contoh sebagai berikut :
Genesis
1:1. In the beginning God created heaven and the earth.
1:2.And the earth was with out form, and void; and darkness was upon the face or the deep. And the spirit od God moved upon the face of the waters.
1:3. And God said, Let there be light: and there was light.
Kitab Kejadian :
Saya inprestasikan isi kitab kejadian sebagai berikut karena ada bahasa yang tidak masuk diakal
- Awal pada mula pertama dijadikan Allah Isi Langit lalu Bumi (1-1).
- Di hari keempat, Dia ciptakan matahari, bulan dan bintang (14-19).
- Bumi ini campur baur adanya, yaitu suatu hal yang ketutupan kelam kabut.(1-2)
. ...dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia”. (QS 112:4)
- Lalu Allah menciptakan adanya terang / cahaya. (1-3)
Ayat-ayat permulaan telah berlawanan dengan logika wajar, bahwa yang pertama ialah Tuhan dan air, juga bertentangan dengan pemikir yahudi : theory Edwin Hubble dan Albert Einstein
Selaku Master of Cosmology apalagi dengan ajaran al-Qur'an. Perlu pula diketahui bahwa istilah God berarti Tuhan, bukan berarti Allah karena itu adalah nama Tuhan. Istilah creat berarti ciptaan bukan jadikan. Cipta ialah mewujudkan sesuatu dari tiada kepada ada, sedang “jadikan” ialah merubah suatu keadaan kepada keadaan lain.
Tuhan tidak bersama ada dengan air, dan bukan pula air itu pertama kali diciptakan-NYA tetapi rahasia atau batang magnet pada berbagai sistim dan stelsel disetiap micro dan macro cosmos. Rahasia itu berputar disumbunya mewujudkan benda konkrit dan terbentuklah materi dan benda angkasa yang masih panas. Sesudah beribu tahun dengan melalui proses barulah terjadi air dibagian selatan permukaan planet yang sudah membulat dan membeku.
Ayat-ayat Genesis ini nyata telah disusun begitu rupa sesuai dengan peradaban pra-ilmiah oleh manusia pada waktu itu, dan hal itu diketahui pada beberapa abad kemudiannya setelah pengetahuan tentang benda-benda mikrokosmik semakin meningkat. Al-Qur'an yang menyatakan tiap sesuatu itu diciptakan dari Alma’ menimbulkan pengertian manusia waktu dulu bahwa benda angkasa ini diciptakan dari AIR, padahal istilah itu mengandung dua pengertian yaitu Hydrogen dan Air.
Malah Hydrogen itu sendiri dapatlah diartikan kehampaan total dan barulah dia mempunyai wujud sesudah diberi Rawasia dan Mar’a yaitu Electron positif dan negatif. Alma’ yang berarti AIR ialah Atmosphere sebagai hujan dan ini baru terlaksana selama dipermukaan bumi mendingin.
Genesis:
1:6. And God said, Let there be a firmament in the midst of the waters, and let it divide them from the wateis.
1:8. And God called the firmament Heaven. And the evening and the morning were the second day.
1:9. And God said, Let the waters under the heaven be gathered iogether unto one place, and let the dry land appear: and
Kitab Kejadian :
1:6. Maka firman ALLAH hendaklah ada suatu bentangan pada sama tengah air itu, supaya diceraikannya air dengan air.
1:8. Lalu dinamai ALLAH akan bentangan itu langit. Setelah petang dan pagi, maka itulah hari yang kedua.
1:9. Maka firman ALLAH: Hendaklah segala air yang di bawah langit itu berhimpun kepada satu tempat, supaya kelihatan yang kekeringan itu, maka jadilah demikian.
1:10. Lalu dinamai ALLAH akan yang kekeringan itu darat, dan akan perhimpunan segala air itu dinamakannya Iaut; maka dilihat ALLAH itu baiklah adanya.
Dengan keterangan ayat Bible sebentar ini nyatalah yang dimaksudkan waters di atas tadi benar-benar Air (H20) dengan demikian dia berlawanan pada pengetahuan tentang penciptaan benda angkasa. Seterusnya dinyatakan bahwa air itu dipisahkan dengan firmament, dan ini dinamakan heaven atau langit, di atasnya ada air dan di bawahnya pun ada air. Tentunya dimaksudkan air yang di atas firmament turun jadi hujan yang kemudian berkumpul dengan lautan, penyusun ayat itu lupa betapa kalau air itu sudah habis turun tentunya akan tiada hujan lagi. Karenanya semakin teranglah betapa tingkatan pengetahuan kalangan yang menyusun Genesis itu dulunya, hingga mereka menyangka hanya bumi inilah benda angkasa yang paling besar sesuai dengan anggapan umum waktu itu.
Dengan pengertian lain mungkin orang menganggap heaven yang dimaksud dalam Bible tadi berarti planet bukan atmosphere, maka keadaannya sama dengan istilah Sama’ dan Samawat dalam Alquran yang artinya atmosphere dan planet, tetapi bukanlah semua itu berartikan sorga seperti arti yang sering dipakaikan untuk istilah heaven yang lain dalam Bible.
Genesis :
1:16 And God made two great lights, the greater light to rule the day, and the lesser light to rule the night: he made the stars also.
1:17. And God set them in the firmament of the heaven to give light upon the earth.
1:20. And God said, Let the waters bring forth abundantly the moving creature that hath life, and fowl that may fly above the earth in the open firmament of heaven
1:6. And God said, Let there be a firmament in the midst of the waters, and let it divide them from the wateis.
Kitab Kejadian :
1:16. Maka dijadikan Allah akan kedua benda terang yang besar itu, yaitu terang yang besar itu akan memerintahkan siang dan terang yang kecil itu akan memerintahkan malam, dan lagi segala bintangpun.
1:17. Maka ditaruh Allah akan dia dalam bentangan langit akan memberi terang di atas Bumi.
1:20. Maka firman Allah. Hendaklah dalam segala air itu menggeriak beberapa kejadian yang bernyawa dan yang sulur menyulur, hendaklah ada unggas terbang, di atas Bumi, dalam bentangan langit.
Demikian keterangan terpenting dalam Genesis tentang Penciptaan Tuhan atas benda angkasa dimana Bumi ini adalah tempat yang paling besar diantara segalanya. Surya, bulan dan segala bintang adalah benda kecil untuk kepentingan hidup di permukaan planet ini. Semua itu menggambarkan tingkat kesadaran penyusun Genesis itu dulunya, padahal Alquran memberikan keterangan yang sesuai dengan capaian logika kini bahwa semesta ini terdiri dari jutaan Galaxy yang masing-masing terdiri dari jutaan Tata surya yang setiapnya berupakan bintang yang dikitari oleh planet-planet, salah satu di antaranya terbilang kecil adalah Bumi yang kita diami. Antara Bulan dan Surya walaupun kelihatan sama besar dari Bumi, ternyata yang satu hanyalah seperlima-puluh besar Bumi sedang yang lainnya berupa api besar sekitar 332.000 kali besar Bumi ini.
Suatu hal yang jadi perhatian serious ialah bahwa Genesis dalam menerangkan penciptaan pertama itu tidak pernah menerangkan planet-planet yang sama dengan Bumi ini mengitari Surya. Yang ada hanya heaven dengan arti atmosphere dan itupun dengan singular number, mufrad, padahal kitab lainnya dalam Bible sering kita temui istilah heavens dengan arti planet-planet, plural number atau jamak.
Hal selanjutnya yang jadi kecurigaan tentang kejadian pertama tersebut dalam Bible ialah :
Genesis
2 : 3. And God blessed the seventh day, and sanctified it: because that in it he had rested from all his work which God created and made.
Artinya :Dan Tuhan memberkati hari ketujuh itu, dan mensucikannya :karena itu padanya dia telah beristirahat dari semua pekerjaannya yang Tuhan ciptakan dan jadikan.
Dalam hal ini ternyata lagi bahwa penyusun Genesis berpendapat yang Tuhan itu sama dengan manusia biasa, mengalami kelelahan dalam pekerjaan dan harus istirahat pada hari ketujuh, padahal Pencipta itu tidaklah dipengaruhi lelah, lupa dan kantuk. Kalau DIA masih dipengaruhi oleh yang demikian, berarti DIA masih lemah sama keadaannya dengan makhluk yang diciptakan, bukanlah dia penguasa ESA. Untuk semua ayat Genesis itu Al-Qur'an memberikan tantangan spontan tetapi cocok dengan capaian pemikiran manusia abad ke 20 sesudah Masehi.
Penciptaan Semesta Raya Dalam Al Quran
Banyak ayat Al-quran yang menyatakan bahwa ALLAH menciptakan tatasurya ini selama enam hari, diantaranya ialah ayat 7/54, 10/3, dan 32/4. Tetapi berdasarkan ayat 22/47 nyatalah satu hari yang dimaksudkan itu sama dengan 1.000 tahun Qamariah (Lunar Year) atau sama dengan 972 tahun Syamsiah (Solar Year) yaitu tahun pergantian musim kini, maka jelaslah 6 hari yang dimaksud ayat-ayat suci ialah 6.000 tahun.
إِنَّ رَبَّكُمُ ٱللَّهُ ٱلَّذِى
خَلَقَ ٱلسَّمَـٰوَٲتِ وَٱلۡأَرۡضَ فِى سِتَّةِ
أَيَّامٍ۬ ثُمَّ ٱسۡتَوَىٰ عَلَى ٱلۡعَرۡشِۖ يُدَبِّرُ ٱلۡأَمۡرَۖ مَا مِن
شَفِيعٍ إِلَّا مِنۢ بَعۡدِ إِذۡنِهِۦۚ ذَٲلِڪُمُ ٱللَّهُ رَبُّڪُمۡ فَٱعۡبُدُوهُۚ أَفَلَا تَذَكَّرُونَ
ٱللَّهُ ٱلَّذِى خَلَقَ ٱلسَّمَـٰوَٲتِ
وَٱلۡأَرۡضَ وَمَا بَيۡنَهُمَا فِى سِتَّةِ أَيَّامٍ۬ ثُمَّ ٱسۡتَوَىٰ
عَلَى ٱلۡعَرۡشِۖ مَا لَكُم مِّن دُونِهِۦ مِن وَلِىٍّ۬ وَلَا شَفِيعٍۚ أَفَلَا تَتَذَكَّرُونَ
32/4. ALLAH itulah yang menciptakan planet-planet dan Bumi dan apa-apa di antaranya dalam enam hari (6.000 tahun), kemudian berada atas semesta. Tiada bagimu selain DIA dari pimpinan begitupun penolong, apa tidakkah kamu pertimbangkan?
Pada keterangan di atas telah dinyatakan bahwa seluruh bintang di angkasa dikitari oleh planet-planet dan memang setiap bintang itu berfungsi Surya pada tatasurya masing-masing. Alquran memberikan contoh tentang jangka waktu penciptaan tatasurya yang kita diami yang keadaanya sama dengan tatasurya-tatasurya lain dalam semesta raya. Hal ini dibuktikan oleh ayat 41/12 dimana dijelaskan bahwa semesta raya diciptakan ALLAH selama enam ribu tahun sekaligus. Jadi, bukanlah benda-benda angkasa itu terwujud satu persatu atau berganti-ganti, karenanya tiadalah bintang yang baru lahir, masih muda atau yang sudah tua, tetapi semuanya berumur sama.
Perlu diperhatikan bahwa ayat 41/9 dan 41/10 membagi waktu penciptaan yang 6.000 tahun itu menjadi 2.000 dan 4.000 tahun.
قُلۡ أَٮِٕنَّكُمۡ لَتَكۡفُرُونَ بِٱلَّذِى
خَلَقَ ٱلۡأَرۡضَ فِى يَوۡمَيۡنِ وَتَجۡعَلُونَ لَهُ ۥۤ أَندَادً۬اۚ ذَٲلِكَ رَبُّ ٱلۡعَـٰلَمِينَ
فَقَضَٮٰهُنَّ سَبۡعَ سَمَـٰوَاتٍ۬
فِى يَوۡمَيۡنِ وَأَوۡحَىٰ فِى كُلِّ سَمَآءٍ أَمۡرَهَاۚ
وَزَيَّنَّا ٱلسَّمَآءَ ٱلدُّنۡيَا بِمَصَـٰبِيحَ وَحِفۡظً۬اۚ ذَٲلِكَ تَقۡدِيرُ ٱلۡعَزِيزِ ٱلۡعَلِيمِ
Einstein dan Hubble sependapat dalam teorinya bahwa semesta ini dimulai dengan ledakan suatu benda raksasa. Dari waktu ledakan itu sampai kini telah berlangsung 500.000.000 tahun. Sementara itu mereka katakan bahwa ada bintang-bintang yang baru jadi dan ada pula yang sedang menghabis, ada yang lahir dan ada yang mati, demikian berlaku tanpa akhir, dan Surya kita bertahan untuk masa 500.000.000 tahun lagi, kemudian membesar lalu pecah dan menghilang. Kedua teori ini berkesimpulan bahwa semesta raya ini terwujud sendirinya tanpa Pencipta Kuasa, bahwa semua benda angkasa itu terwujud secara alamiah menurut prosesnya dalam hukum evolusi. Mereka mendasarkan teori itu atas ilmu biology yang diimbulkan oleh natural science. Bagi mereka tiada kepercayaan akan berlakunya kiamat sebagai Hari Akhir. Mereka berpendapat bahwa manusia sebagaimana bintang, datang dan pergi, lahir dan mati tanpa bekas dan resiko. Mereka berkesimpulan bahwa semesta raya ini masih bertumbuh, bukanlah sudah selesai seperti dinyatakan oleh Alquran diciptakan dalam 6.000 tahun.
Sebenarnya pendapat mereka itu telah berlantungan, kacau balau, dengan pendapat mereka pertama kali tentang asal usul semesta. Perhatikan soal diatas tentang teori expanding dan Static. Pada mulanya mereka nyatakan bahwa semesta raya bergerak dimulai dari ledakan atom raksasa. Pecahannya berupa galaxy-galaxy, dengan arti bahwa galaxy terwujud dari adanya pecahan itu. Kini mereka nyatakan pula ada bintang dan galaxy yang sedang timbul tanpa memperhitungkan dari mana datang elemen yang mewujudkannya. Mungkin mereka sangkakan dari sisa-sisa bintang atau galaxy yang menghabis atau yang mereka katakan telah padam, tetapi mereka lupa memperhitungkan percikan api yang telah redup dan padam akan dapat bernyala lagi tanpa tambahan bahan bakar. Mungkin mereka berpendapat bahwa pengerutan suatu bintang tersebab gravitasi menyebabkan bintang itu meledak dengan istilah padam atau mati, keadaanya sama dengan ledakan atom raksasa yang mereka sangkakan sebagai asal usul benda-benda angkasa, tetapi mereka lupa bahwa pecahan ledakan itu akan tetap berupa gumpalan api dan tidak mungkin sesamanya akan berkumpul lagi menjadi satu.
Maka hal sebenarnya yang menjadi sebab bagi teori Einstein dan Hubble untuk menyatakan ada bintang yang sedang tumbuh dan yang sedang habis ialah karena mereka melihat dengan teleskop mereka bahwa ada bintang yang semakin jauh dan tentu semakin kecil dan redup kelihatan, dan ada pula yang sedang mendekat lalu kelihatan semakin besar dan cemerlang. Keadaan posisi bintang demikian mereka sangkakan sedang menghabis dan sedang membentuk diri. Pada hal keadaan itu ditimbulkan oleh gerak semesta Parallel sebagai diterangkan diatas. Keadaannya sama dengan posisi Jupiter atau Venus sepanjang zaman jika dilihat dari Bumi. Adakalanya planet-planet itu sedang menjauh dan adakalanya sedang mendekat pada Bumi.
Sesudah zaman Apollo, orang tidak lagi berpendapat bahwa umur tatasurya yang kita diami ini sudah berlangsung 500.000.000 tahun tetapi menganggap lebih tua lagi malah ada yang menyangka 4.000.000.000 tahun atau lebih.
Pada ayat 11/7 Alquran menyatakan bahwa semesta raya ini diciptakan dari ALMA’ seterusnya ayat 21/30 menyatakan bahwa semua yang hidup diciptakan ALLAH dari ALMA’ juga, maka timbullah pertanyaan: apakah yang dimaksud dengan istilah itu? Kalau dipakaikan arti H2O yaitu AIR, tak mungkin, karena air adalah benda yang timbul kemudian. Memang pada beberapa ayat, ALMA’ itu berarti AIR seperti hujan yang turun dari atmosfir atau seperti sungai yang mengalir, tetapi Alma’ pada ayat 11/7 dan 21/30 jelas mempunyai arti yang lain.
وَهُوَ ٱلَّذِى خَلَقَ ٱلسَّمَـٰوَٲتِ
وَٱلۡأَرۡضَ فِى سِتَّةِ أَيَّامٍ۬ وَڪَانَ عَرۡشُهُ ۥ
عَلَى ٱلۡمَآءِ لِيَبۡلُوَڪُمۡ أَيُّكُمۡ أَحۡسَنُ عَمَلاً۬ۗ وَلَٮِٕن قُلۡتَ إِنَّكُم
مَّبۡعُوثُونَ مِنۢ بَعۡدِ ٱلۡمَوۡتِ لَيَقُولَنَّ ٱلَّذِينَ ڪَفَرُوٓاْ إِنۡ هَـٰذَآ إِلَّا سِحۡرٌ۬ مُّبِينٌ۬
11/7. Dan DIAlah yang menciptakan planet-planet dan Bumi dalam enam hari (6.000 tahun) dan adalah semesta-NYA atas Hydrogen, untuk mengujimu tentang siapa dari kamu yang lebih baik perbuatannya. Dan jika engkau katakan bahwa: kamu adalah orang-orang kafir itu: bahwa ini hanyalah sihir (pesona) yang nyata.
أَوَلَمۡ يَرَ ٱلَّذِينَ كَفَرُ
وٓاْ أَنَّ ٱلسَّمَـٰوَٲتِ وَٱلۡأَرۡضَ ڪَانَتَا
رَتۡقً۬ا فَفَتَقۡنَـٰهُمَاۖ وَجَعَلۡنَا مِنَ ٱلۡمَآءِ كُلَّ شَىۡءٍ حَىٍّۖ أَفَلَا يُؤۡمِنُونَ
21/30. Apa tidakkah memperhatikan orang-orang kafir itu bahwa planet-planet dan Bumi ini dulunya adalah sebingkah (kekosongan total)? Lalu KAMI pisah-pisahkan keduanya, dan KAMI jadikan setiap yang hidup dari alma’ (hydrogen), apakah mereka tidak beriman?
Para ahli fisika sama sependapat bahwa HYDROGEN adalah atom asal. Semua bintang berisikan zat itu yang kemudian berobah jadi Helium dan zat lainnya. Dari Hydrogen terwujudlah berbagai element lain yang kini diketahui lebih dari 100 macamnya. Dengan itu dapatlah ditarik kesimpulan untuk mengartikan Alma’ pada kedua ayat tadi dengan Hydrogen, dari Hydrogenlah semesta raya ini diciptakan ALLAH.
Walaupun demikian, ayat 11/7 itu berkesimpulan: “Dan adalah semestaNYA di atas Alma. Bukan saja ayat itu menerangkan semesta diciptakan dari Alma’ tetapi juga berada di atas Alma’, karenanya timbullah perkiraan bahwa Alma’ tersebut lebih kecil dari pada Hydrogen.
Akhirnya didapatlah kunci keilmuan tentang itu dari ayat 41/10 bahwa Alma’ adalah kekosongan mutlak. Semesta raya diciptakan ALLAH dari kekosongan dan semesta ini berada di atas kekosongan atau dikelilingi oleh kekosongan dan semesta ini berada di atas kekosongan; Kekosongan yang dinamakan Alma’ itu lalu diberi Rawasia (batang magnet) maka berputarlah kekosongan tadi jadi inti atom yang berputar di sumbunya. Kini Alma’ tersebut telah jadi Nuclear. Kemudian Nuclear yang terdiri dari Alma’ dan Rawasia yang berputar itu menimbulkan Electron dan Positron selaku pembungkus. Komposisi dari semua itu dinamakan dengan Hydrogen selaku atom asal.
Hal itu sesuai dengan capaian penyelidikan terakhir bahwa Hydrogen tidak dapat diketahui secara terang betapa wujud dan bentuk Proton (Nuclear) dan Electron yang ada padanya. Penggambaran yang diberikan hanyalah dugaan dan perkiraan semata, padahal dia tidak berisikan apa-apa kecuali Rawasia atau Proton yang berputar, dikelilingi oleh Electron dan Positron yang oleh Alquran disebut dengan MAR’A pada ayat 79/31 dan 87/4.
أَخۡرَجَ مِنۡہَا مَآءَهَا وَمَرۡعَٮٰهَا
وَٱلَّذِىٓ أَخۡرَجَ ٱلۡمَرۡعَىٰ
Proton, yang berputar dan yang memutar selaku inti atom, menimbulkan adanya Electron dan Positron yang melingkupi, barulah dia menjadi suatu wujud yang kini dinamakan orang dengan Hydrogen. Kadang-kadang Electron dan Positron itu melakukan emisi (terpelanting) tersebab atom melakukan kegiatan sesamanya, maka Electron yang negatif itu dengan Positron yang positif, bersatu menjadi Neutron dengan sifat neutral, lalu dia mengapung ke angkasa tak kembali seperti yang berlaku dalam proses atom yang di namakan Proton-proton Cycle. Lebih jauh dapat dikatakan lagi bahwa pada berbagai proses demikian itu terwujudlah berbagai macam benda konkrit, bentuk dan warna, dan dengan proses itu juga terdapatlah perubahan dari muda jadi tua, dari bagus jadi buruk, kemudian melebur untuk jadi wujud lain dan selanjutnya.
Kiranya dari semua itu, dapatlah disimpulkan bahwa ALLAH menciptakan semesta raya ini dari kekosongan, bukanlah dari suatu yang telah ada. Disamping itu tidak salah jika diartikan Alma’ dengan Hydrogen karena memang Hydrogen itu hanyalah kekosongan yang diberi Rawasia yang sangat abstract, keaktifan Rawasia itu menimbulkan adanya Electron dan Positron yang non-partikel. Ingatlah bahwa suatu partikel adalah suatu wujud yang memiliki Rawasia, lihat keterangan di atas.
Ayat 3/190 bagaikan menganjurkan manusia ramai memikirkan penciptaan ALLAH atas benda-benda angkasa karena dengan itu akan didapat alasan-alasan untuk mengabdi pada ALLAH tanpa ragu. Bahan-bahan pemikiran untuk itu diberikan ALLAH secukupnya dalam Alquran. Ayat 41/10 menyatakan bahwa pada mulanya ALLAH menempatkan Rawasia. Ini berarti bahwa Alma’ diberi Rawasia hingga menjadi Hydrogen. Kemudian zat ini menimbulkan berbagai atom dan molekul. Kumpulan molekul ini diberi pula Rawasia yang lebih besar maka terwujudlah Bumi dan planet-planet lain. Hal yang sama berlaku pada tiap tatasurya di semesta raya. Terbentuklah bintang yang dikitari, planet yang mengitari, dan bulan sebagai satelite, semuanya terwujud dan berfungsi dengan sistem Rawasia yang berlainan. Semua ciptaan itu berlangsung dalam satu waktu, sekaligus bukan bergantian.
إِنَّ فِى خَلۡقِ
ٱلسَّمَـٰوَٲتِ وَٱلۡأَرۡضِ وَٱخۡتِلَـٰفِ ٱلَّيۡلِ وَٱلنَّہَارِ لَأَيَـٰتٍ۬ لِّأُوْلِى ٱلۡأَلۡبَـٰبِ
Ayat 21/30 menyatakan bahwa planet-planet dan Bumi ini mulanya bersatu sebingkah lalu dipisah-pisahkan. Hal itu berarti bahwa dulunya semuanya itu adalah kekosongan yang sebingkah dan barulah terpisah-pisah sesudah masing-masingnya memiliki Rawasia yang memutar hingga akhirnya berupa globe atau bulatan yang berdiri sendiri-sendiri. Semua itu mudah saja bagi ALLAH malah praktis sebagai dimaksudkanNYA dalam ayat 84/1 s/d 84/4.
إِذَا ٱلسَّمَآءُ ٱنشَقَّتۡ
وَأَذِنَتۡ لِرَبِّہَا وَحُقَّتۡ
وَإِذَا ٱلۡأَرۡضُ مُدَّتۡ
وَأَلۡقَتۡ مَا فِيہَا وَتَخَلَّتۡ
Pada keterangan di atas telah dijelaskan betapa ALLAH menciptakan semesta raya ini dari kekosongan yang diberi Rawasia yang berbeda-beda hingga akhirnya terbentuklah bintang-bintang selaku pusat edaran dan planet-planet dengan Bulan-bulan yang mengorbit. Tetapi hendaklah disadari bahwa dalam jangka waktu 2.000 tahun planet-planet termasuk Bumi ini belum lagi membeku seperti keadaannya kini. Permukaan masih berapi yang bergejolak, Globenya masih empuk dan belum memadat. Dalam pada itu tatasurya yang berputar di sumbunya selama 1.000 tahun baru dua kali berputar 360 derajat. Artinya selama 2.000 tahun itu planet terpinggir dari tatasurya kita baru dua kali mengitari Surya. Hal demikian berlaku dalam waktu yang sama di seluruh tatasurya dalam semesta raya disebutkan pada ayat 41/12.
Waktu itu, planet yang lebih dekat pada Surya lebih kecil massanya, planet yang lebih jauh massanya lebih besar. Setiap planet itu saling bertarikan dengan Surya yang memakai kekuatannya sebesar tenaga yang dapat menahan planet itu tak keluar dari orbitnya. Dimisalkan saja pada Bumi kita. Planet ini diperkirakan orang beratnya 600 trillion ton, maka Surya mengulurkan tangan kuatnya untuk menahan Bumi yang melayang ini lebih besar daripada 600 trillion ton itu. Planet yang terpinggir tentunya jauh lebih besar daripada Bumi kita maka tenaga Surya yang menahannya sangat besar sekali. Jika kebetulan planet besar itu atau planet lain yang berada di bawah orbitnya setantang dengan Bumi menjurus pada Surya maka waktu itu berlakulah kelebihan tenaga Surya yang menimpa Bumi ini. Hal demikian dinamakan Transit of Planet, dalam Alquran dijelaskan pada ayat 25/45 dan dinamakan Jaumuz Zullah yang amat berbahaya termaktub pada ayat 26/189. Waktu itu berlakulah pembesaran radiasi Surya yang menimbulkan berbagai akibat gawat.
أَلَمۡ تَرَ إِلَىٰ رَبِّكَ كَيۡفَ مَدَّ ٱلظِّلَّ
وَلَوۡ شَآءَ لَجَعَلَهُ ۥ سَاكِنً۬ا ثُمَّ جَعَلۡنَا ٱلشَّمۡسَ عَلَيۡهِ دَلِيلاً۬
فَكَذَّبُوهُ فَأَخَذَهُمۡ عَذَابُ يَوۡمِ ٱلظُّلَّةِۚ إِنَّهُ ۥ كَانَ عَذَابَ يَوۡمٍ عَظِيمٍ
Dalam waktu 2.000 tahun ciptaan pertama, planet terpinggir tadi telah dua kali mengorbit keliling Surya dan selama itu minimal dua kali pula planet-planet yang beredar di bawah garis orbitnya telah mengalami Jaumuz Zullah. Karena planet-planet masih empuk maka pembesaran radiasi Surya ketika itu jadi mengrusak hingga memecah beberapa planet menjadi kecil, satu di antaranya jadi hancur benar-benar. Hal ini disebutkan ALLAH pada ayat 33/72. Sesudah masa 2.000 tahun tadi, planet-planet tidak terpecah lagi, lalu masa penciptaan itu selesai setelah 4.000 tahun lagi kemudiannya, terlaksanalah rotasi dan orbit menurut mestinya, permukaan planet jadi membeku hingga cocok untuk tempat kehidupan makhluk. Ayat 41/10 menyatakan dalam pada 4.000 tahun terakhir itu dibentuklah atmosfir setiap planet dan berotasilah masing-masingnya dalam jangka waktu-watu yang ditentukan ALLAH, kini ternyata setiap planet itu berbeda lama rotasinya, seperti Bumi ini 24 jam dan Jupiter selama 9 jam 50 menit.
Sampai pada akhir abad 14 Hijrah manusia Bumi belum lagi dapat melihat adanya planet yang kesepuluh dalam daerah tata surya kita, sedangkan yang kesembilan, yaitu planet Pluto, baru dikenal pada tahun 1930 Masehi, padahal menurut para ahli angkasa didapat kepastian adanya suatu planet besar dibalik orbit Pluto. Planet Pluto ini diperkirakan berada sejauh 3.700.000.000 mil dari Surya, sama dengan 41 AU (Astronomical Units). 1 AU sama dengan jarak Bumi dari Surya. Planet itu berkeliling Surya 360 derajat selama 248 tahun Solar Year, belum diketahui lama rotasinya.
Alquran telah menamakan planet yang kesepuluh itu dengan Muntaha (akan dijelaskan) yaitu tempat berhenti, jadi batas capaian gerak dan ilmu manusia tatasurya kita ini. Muntaha itu mengorbit 360 derajat selama 1.000 tahun Lunar Year keliling Surya. Hal ini didasarkan atas ayat 53/7, 53/14, 53/17 dan 81/23.
وَهُوَ بِٱلۡأُفُقِ ٱلۡأَعۡلَىٰ
عِندَ سِدۡرَةِ ٱلۡمُنتَهَىٰ
مَا زَاغَ ٱلۡبَصَرُ وَمَا طَغَىٰ
Bumi ini hanyalah planet kecil yang ketiga mengelilingi surya, malah diantara planet itu ada yang begitu besar seperti Jupiter sendiri sekira 318 kali besar Bumi. Setiap bintang di angkasa itu adalah Surya yang dikitari oleh planet seperti yang kini diami kini, memang untuk kitaran planet-planetlah semua bintang itu diwujudkan. Setiap gerak yang berlaku pada setiap atom disemua benda angkasa itu adalah ketentuan ALLAH, setiapnya menimbulkan akibat dalam rangkaian kausalita yang berkelanjutan, dan itu tidak mungkin ALLAH itu pernah lelah apalagi istirahat dari pekerjaan-NYA.
Kini kita lanjutkan dengan penciptaan atas diri manusia pada mana Genesis memberikan keterangan dengan ayat saduran:
Genesis
1:27. So God created man in his own image, in the image of God created he him, male and female created he them.
Kejadian:
1:26. Maka firman ALLAH, baiklah kita menjadikan manusia atas peta kita dan atas teladan kita, supaya diperintahkannya segala ikan yang di dalam laut dan segala unggas yang di udara dan segala binatang yang jinak dan seisi bumi dan segala binatang melata yang menjalar di tanah.
1:27. Maka dijadikan ALLAH akan manusia itu atas petanya, yaitu atas peta ALLAH dijadikan dia, maka dijadikannya mereka itu laki-laki dan perempuan.
2:1. Demikianlah sudah dijadikan langit dan Bumi serta dengan segala isinya
Kalau tadi hanya dikatatakan HEAVEN singular maka kini tiba-tiba sudah jadi HEAVENS plural, sudah sama dengan Samawat dalam Alquran. Hal ini juga mendorong fikiran bahwa yang dimuat dalam genesis itu telah dimodali oleh Ayat-ayat Alquran tetapi kebanyakan salah pasang. Walaupun waktu itu penyusun Genesis belum mengerti sesungguhnya perbedaan arti Sama’ dan Samawat maka dengan keberanian saja mereka telah memasukkan persoalan Samawat itu ke dalam Genesis.
Agar memudah pencernaan mari lihat uraian dari saya mengenai pembentukan alam semesta. Teori pembentukan alam semesta yang paling terkenal dan diakui adalah "Ledakan Besar". Lalu tiba-tiba dari satu titik terjadilah ledakan besar. Inilah yang sekarang dikenal sebagai teori “dentuman besar”, yaitu teori terbentuknya alam semesta. Inilah teori “Big Bang” yang ditemukan oleh Dr. Gary Miller (Abdul-Ahad Omar) seorang Missionaris Kristen yang akhirnya memeluk Islam dan mendapat Nobel.
Dr. Gary Miller (Abdul-Ahad Omar) |
Setelah terjadi ledakan besar maka alam semesta terus mengembang seperti halnya tetesan air di kolam yang tenang. Lalu akibat tetesan itu timbulah lingkaran gelombang yang semakin mengembang. Hal ini diamini oleh fisikawan abad 20 dari Rusia “Alexander Friedmann”, dan ahli kosmologi Belgia, George Lemaitre, yang secara teoritis menghitung dan menemukan bahwa alam semesta senantiasa bergerak dan mengembang.
Pada tahun 1929, ketika mengamati langit dengan teleskop, Edwin Hubble, seorang astronom Amerika, menemukan bahwa bintang-bintang dan galaksi terus bergerak saling menjauhi.
Alam semesta yang semakin mengembang ternyata telah disebutkan dalam ayat Al-Quran ribuan tahun yang lalu semasa Nabi Muhammad masih hidup. Al-Quran menyebutkan :
“Dan langit itu Kami bangun dengan kekuasaan (Kami) dan sesungguhnya Kami benar-benar meluaskannya.” (Al Qur’an, 51:47).
Langit dan bumi dan apa yang ada diantara keduanya itu diciptakan oleh Allah dalam enam masa. Masa disini bukanlah hari-hari, tetapi waktu yang hanya Allah yang tahu.
Sesungguhnya Rabb kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas Arsy. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakan-Nya pula) matahari, bulan dan bintang-bintang (masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan memerintahkan hanyalah hak Allah. Maha suci Allah, Rabb semesta alam. (QS. 7:54)
Dalam enam masa tersebut bumi dan tujuh langit diciptakan dalam dua masa dan kadar makanan (penghuninya) dalam empat masa.
Katakanlah: Sesungguhnya patutkah kamu kafir kepada Yang menciptakan bumi dalam dua masa ……………… (QS. 41:9)
Maka Dia menjadikannya tujuh langit dalam dua masa . ….(QS. 41:12)
…Dia memberkahinya dan Dia menentukan padanya kadar makanan-makanan (penghuninya) dalam empat masa (Penjelasan itu sebagai jawaban) bagi orang-orang yang bertanya. (QS. 41:10)
Dalam QS 7 : 54 secara total Allah menciptakan alam semesta 6 masa. Bumi dalam QS 41:9 dalam ==>2 masa, dalam QS 41:12 7 langit dalam dua masa =>langit dan bumi kemungkinan bersamaan waktunya ==>2 masa. Dan kadar makanan 4 masa ==>Total 6 masa. Jadi ada kemungkinan kadar makanan tidak diciptakan secara serentak. Mana yang lebih dulu diciptakan? Tentu 7 langit dulu dan Bumi dulu dan setelah itu kadar makanan.
"Dan sesungguhnya telah Kami ciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya dalam ENAM MASA, dan Kami sedikitpun tidak ditimpa keletihan" (QS. 50:38)
Soal langit disini juga tentu bukanlah langit yang kita lihat saat siang. tapi langit merupakan tempat dimana bintang dan galaxy berada di dalamnya. 7 langit kemungkinan mengacu ke tahapan-tahapan penciptaan alam semesta
Dalam teori tersebut dijelaskan bahwa alam semesta terjadi karena ledakan besar dan terjadilah proses pembentukan langit beserta isinya, dimana hal ini terus mengembang/meluas. Yang terjadi saat kiamat nanti adalah sebaliknya, dimana langit akan mengkerut mengecil seperti awal mula terbentuknya. Kita bisa mengetahui informasi tersebut dari ayat Al-Quran berikut ini :
(Yaitu) pada hari Kami menggulung langit sebagai menggulung lembaran-lembaran kertas. Sebagaimana Kami telah memulai penciptaan pertama begitulah Kami akan mengulanginya. Itulah janji yang pasti Kami tepati;sesungguhnya Kamilah yang akan melaksanakannya. (QS. 21:104)
Anda bacalah kalimat yang diberi garis bawah diatas. Disebutkan bahwa langit akan digulung bagai menggulung lembaran kertas sebagaimana seperti saat penciptaan alam semesta, yang berati penciptaan alam semesta itu bagai membuka lembaran kertas!!! dan sebaliknya akhir zaman digulung semuanya. (Qiamat Qubra)
PENCIPTAAN MALAIKAT, AZAZIL / IBLIS DAN MANUSIA
- Malaikat
Malaikat adalah makhluk yang memiliki kekuatan-kekuatan yang patuh pada ketentuan dan perintah Allah. Malaikat diciptakan oleh Allah terbuat dari cahaya (nur), berdasarkan salah satu hadist Muhammad, “Malaikat telah diciptakan dari cahaya.”(Hadits riwayat Imam Muslim).
- Azazil / Iblis
Sebelum diciptakannya Adam, Azazil/iblis pernah menjadi Imam para Malaikat (Sayyid al-Malaikat) dan Khazin al-Jannah (Bendaharawan Surga), selama beberapa puluh ribu tahun sebelum membangkang kepada Allah. Nama Azazil dapat ditemukan dalam beberapa kitab tafsir, diantaranya dalam kitab Tafsir Ibnu Katsir, (Mujallad I-1/76 – 77), Tafsir Al- Khozin – Tafsir Al- Baghowi (I-1/48).
Sebelum dilaknat oleh Allah, AZAZIL / IBLIS memiliki wajah rupawan cemerlang, mempunyai empat sayap, banyak ilmu, terbanyak dalam hal ibadah serta menjadi kebanggan para malaikat dan dia juga pemimpin para malaikat karubiyyuun, memiliki tempat dibeberapa langit, mendengarkan berita-berita rahasia Tuhan dan masih banyak lagi.
- Langit pertama ar-Rafii'ah, Ahli ibadah (al-Abid),
- Langit kedua al-Maa'uun, Ahli ruku (ar-Raki),
- Langit ketiga al-Maziinah, Ahli sujud (as-Saajid),
- Langit keempat az-Zahirah, Selalu merendah dan takluk kepada Allah (al-Khaasyi),
- Langit kelima al-Muniirah, Selalu ta'at (al-Qaanit),
- Langit keenam al-Khaliishah, Bersungguh-sungguh dalam beribadah (al-Mujtahid),
- Langit ketujuh al-Ajiibah, Sederhana dalam menggunakan sarana hidup (az-Zahid).
Tentang asal kejadian Azazil ini, Allah menjelaskan, kalau manusia pertama diciptakan dari tanah, maka jin diciptakan dari api yang sangat panas, dijelaskan dalam Al-Hijr dan Ar-Rahman, :
"Dan kami telah menciptakan jin sebelum (Adam) dari api yang sangat panas." (Al-Hijr 15:27)
"...dan Kami telah menciptakan jin dari nyala api." (Ar-Rahman 55:15)
Ibnu Abbas, Ikrimah, Mujahid dan Adh-Dhahak berkata, bahwa yang dimaksud dengan firman Allah: "Dari nyala api, ialah dari api murni". Yang di maksud dengan api murni adalah tidak dicampur unsur lain, seperti halnya manusia diciptakan dari berbagai unsur tanah.
Mereka juga berpendapat bahwa yang dimaksud "api yang sangat panas" (nar al-samum) atau "nyala api" (nar) dalam firman Allah di atas ialah "api murni". Ibnu Abbas pernah pula mengartikannya "bara api", seperti dikutip dalam Tafsir Ibnu Katsir.
Dalam riwayat lain dari Ibnu Abbas: "Dari bara api." Riwayat ini ditemukan dalam Tafsir Ibnu Katsir. Dalilnya dari hadits riwayat Aisyah, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda: "Malaikat diciptakan dari cahaya, jin diciptakan dari nyala api, dan Adam diciptakan dari apa yang disifatkan (diceritakan) kepada kalian."
- Manusia (Adam Dan Hawa)
Adam hidup selama 930 tahun setelah penciptaan (sekitar 3760-2830 SM), sedangkan Hawa lahir ketika Adam berusia 130 tahun. Al-Quran memuat kisah Adam dalam beberapa surat, di antaranya Al-Baqarah (2 : 30-38) dan Al-A’raaf (7 :11-25).
Menurut hadits Muhammad yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari, Adam memiliki postur badan dengan ketinggian 60 hasta (kurang lebih 27,432 meter). Hadits mengenai ini pula ditemukan dalam riwayat Imam Muslim dan Imam Ahmad, namun dalam sanad yang berbeda
Sosok Adam digambarkan sangat beradab sekali, memiliki ilmu yang tinggi. Ia berasal dari surga yang berperadaban maju. Firman Allah :
"Hai Adam, diamilah oleh kamu dan isterimu syurga ini, dan makanlah makanan-makanannya yang banyak lagi baik di mana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu dekati pohon ini, yang menyebabkan kamu termasuk orang-orang yang zalim." (Q.S. Al-Baqarah 2 : 35)
Diturunkan ke muka bumi karena godaan syaitan dan sebagai manusia dari sebuah peradaban yang jauh lebih maju dan jauh lebih cerdas dari peradaban manusia sampai kapanpun, oleh karena itulah Allah menunjuknya sebagai `khalifah` (pemimpin) di muka bumi.
Dalam gambarannya ia adalah makhluk yang teramat cerdas, sangat dimuliakan oleh Allah, memiliki kelebihan yang sempurna dibandingkan makhluk yang lain sebelumnya dan diciptakan dalam bentuk yang terbaik. Sesuai dengan Surah Al Israa' 70, yang berbunyi:
"...dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkat mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan." (Al Israa' 17:70)
Dalam surah At-Tiin ayat 4 yang berbunyi:
sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. (At Tiin 95:4)
Menurut riwayat di dalam Al-Qur'an, ketika Nabi Adam a.s baru selesai diciptakan oleh Allah, seluruh malaikat bersujud kepadanya atas perintah Allah, lantaran kemuliaan dan kecerdasannya itu, menjadikannya makhluk yang punya derajat amat tinggi di tengah makhluk yang pernah ada.
Sama sekali berbeda jauh dari gambaran manusia purba menurut Freemason Charles Darwin, yang digambarkan berjalan dengan empat kaki dan menjadi makhluk purba berpakaian seadanya. Pendapat Darwin tersebut karena ditemukannya fosil manusia Makhluk sebelum Adam. Sebagai contoh Pithecanthropus Erectus memiliki volume otak sekitar 900 cc, sementara Homo sapiens memiliki volume otak di atas 1000 cc (otak kera maksimal sebesar 600 cc). Maka dari itu bisa diambil kesimpulan bahwa semenjak 20.000 tahun yang lalu, telah ada sosok makhluk yang memiliki kemampuan akal yang mendekati kemampuan berpikir manusia pada zaman sebelum kedatangan Adam. Dari Pemikir freemason Charles Darwin ini tentang Evolusi jelas ada mata rantai yang terputus. Dan tak mungkin manusia berasal dari bangsa kera (monyet) kalo Charles darwin sih boleh turunan dari bangsa kera jengotnya aja panjang tuh haa...haa...haa.
Mengenai penciptaan Adam sebagai khalifah di muka bumi diungkapkan dalam Al-Qur'an:
“Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat : "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.” (Al-Baqarah 30)
Dari ayat ini kekhawatiran malaikat karena terbukti manusia selalu berbuat onar, berperang dan melakukan kerusakan dimuka bumi.
- Penciptaan Adam
Setelah Allah SWT. menciptakan bumi, langit, dan malaikat, Allah berkehendak untuk menciptakan makhluk lain yang nantinya akan dipercaya menghuni, mengisi, serta memelihara bumi tempat tinggalnya. Saat Allah mengumumkan para malaikat akan kehendak-Nya untuk menciptakan manusia, mereka khawatir makhluk tersebut nantinya akan membangkang terhadap ketentuan-Nya dan melakukan kerusakan di muka bumi. Berkatalah para malaikat kepada Allah:
Mengapa engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" (Q.S. Al-Baqarah 2 : 30)
Allah kemudian berfirman untuk menghilangkan keraguan para malaikat-Nya :
Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui." (Q.S. Al-Baqarah 2 : 30)
Lalu diciptakanlah Adam oleh Allah dari segumpal tanah liat yang kering dan lumpur hitam yang dibentuk sedemikian rupa. Setelah disempurnakan bentuknya, maka ditiupkanlah roh ke dalamnya sehingga ia dapat bergerak dan menjadi manusia yang sempurna.
Allah Malaikat akan kebenaran hikmah-Nya yang menyatakan Adam sebagai penguasa bumi, maka Allah memerintahkan malaikat untuk menyebutkan nama-nama benda. Para malaikat tidak sanggup menjawab firman Allah untuk menyebut nama-nama benda yang berada di depan mereka dan mengakui ketidaksanggupan mereka dengan mengatakan bahwa mereka tidak mengetahui sesuatupun kecuali apa yang diajarkan-Nya.
Adam lalu diperintahkan oleh Allah untuk memberitahukan nama-nama benda itu kepada para malaikat dan setelah diberitahu oleh Adam, berfirmanlah Allah kepada mereka bahwa hanya Allah lah yang mengetahui rahasia langit dan bumi serta mengetahui segala sesuatu yang nampak maupun tidak nampak.
Ini menunjukkan bahwa manusia memiliki akal yang dinamis. Sedangkan malaikat hanya memiliki akal yang statis sehingga hanya mengetahui hal-hal yang diajarkan langsung oleh Allah saja.
- Kesombongan Iblis
Saat semua makhluk penghuni surga bersujud menyaksikan keagungan Allah itu, hanya Iblis dari bangsa Jin yang membangkang dan enggan mematuhi perintah Allah karena merasa dirinya lebih mulia, lebih utama, dan lebih agung dari Adam. Hal itu disebabkan karena Iblis merasa diciptakan dari unsur api, sedangkan Adam hanyalah dari tanah dan lumpur. Kebanggaan akan asal-usul menjadikannya sombong dan merasa enggan untuk bersujud menghormati Adam seperti para makhluk surga yang lain.
Disebabkan oleh kesombongannya itulah, maka Allah menghukum Iblis dengan mengusirnya dari surga dan mengeluarkannya dari barisan para malaikat disertai kutukan dan laknat yang akan melekat pada dirinya hingga kiamat kelak. Disamping itu, ia telah dijamin sebagai penghuni neraka yang abadi.
Iblis dengan sombong menerima hukuman itu dan ia hanya memohon kepada Allah untuk diberi kehidupan yang kekal hingga kiamat. Allah memperkenankan permohonannya itu. Iblis mengancam akan menyesatkan Adam sehingga ia terusir dari surga. Ia juga bersumpah akan membujuk anak cucunya dari segala arah untuk meninggalkan jalan yang lurus dan menempuh jalan yang sesat bersamanya. Allah kemudian berfirman bahwa setan tidak akan sanggup menyesatkan hamba-Nya yang beriman dengan sepenuh hati.
- Tipu daya Iblis
Sesuai dengan ancaman yang diucapkan saat diusir oleh Allah dari surga akibat pembangkangannya, Iblis mulai berencana untuk menyesatkan Adam dan Hawa yang hidup bahagia di surga yang tenteram dan damai dengan menggoda mereka untuk mendekati pohon yang dilarang oleh Allah kepada mereka.
Iblis menipu mereka dengan mengatakan bahwa mengapa Allah melarang mereka memakan buah terlarang itu karena mereka akan hidup kekal seperti Tuhan apabila memakannya. Bujukan itu terus menerus diberikan kepada Adam dan Hawa sehingga akhirnya mereka terbujuk dan memakan buah dari pohon terlarang tersebut. Jadilah mereka melanggar ketentuan Allah sehingga Dia menurunkan mereka ke bumi. Allah berfirman :
Turunlah kamu! Sebahagian kamu menjadi musuh bagi yang lain, dan bagi kamu ada tempat kediaman di bumi, dan kesenangan hidup sampai waktu yang ditentukan. (Q.S. Al-Baqarah 2 :36)
Mendengar firman Allah tersebut, sadarlah Adam dan Hawa bahwa mereka telah terbujuk oleh rayuan setan sehingga mendapat dosa besar karenanya. Mereka lalu bertaubat kepada Allah dan setelah taubat mereka diterima, Allah berfirman :
Turunlah kamu dari syurga itu! Kemudian jika datang petunjuk-Ku kepadamu, maka barangsiapa yang mengikuti petunjuk-Ku, niscaya tidak ada kekhawatiran atas mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.
Peristiwa merupakan ketentuan Allah karena Nabi Adam a.s terkena hasutan dan bujukan Azazil / Iblis. Tujuannya adalah untuk memberikan pengetahuan kepada Adam dan Hawa mengenai apa yang boleh mereka kerjakan dan apa yang tidak boleh mereka kerjakan. Adam dan Hawa diturunkan ke Bumi bukan karena hukuman melainkan karena sebelum mereka diciptakan, Allah memang akan menjadikan manusia sebagai khalifah di muka Bumi. Oleh karena itu jika mereka tidak memakan buah terlarang pun mereka tetap akan diturunkan ke Bumi.
Adam dan Hawa Turun Ke Bumi
Adam dan Hawa kemudian diturunkan ke Bumi dan mempelajari cara hidup baru yang berbeda jauh dengan keadaan hidup di surga. Mereka harus menempuh kehidupan sementara dengan beragam suka dan duka sambil terus menghasilkan keturunan yang beraneka ragam bentuknya.
Menurut kisah Adam diturunkan di (Sri Lanka) di puncak bukit Sri Pada dan Hawa diturunkan di Arabia. Mereka akhirnya bertemu kembali di Jabal Rahmah di dekat Mekkah setelah 40 hari berpisah. Setelah bersatu kembali, konon Adam dan Hawa menetap di Sri Lanka, karena menurut kisah daerah Sri Lanka nyaris mirip dengan keadaan surga. Di tempat ini ditemukan jejak kaki Adam yang berukuran raksasa.
Di bumi pasangan Adam dan Hawa bekerja keras mengembangkan keturunan. Keturunan pertama mereka ialah pasangan kembar Qabil dan Iqlima, kemudian pasangan kedua Habil dan Labuda.
Menurut Ibnu Humayd, Ibnu Ishaq, dan Salamah anak-anak Adam adalah: Qabil dan Iqlima, Habil dan Labuda, Sith dan Azura, Ashut dan saudara perempuannya, Ayad dan saudara perempuannya, Balagh dan saudara perempuannya, Athati dan saudara perempuannya, Tawbah dan saudara perempuannya, Darabi dan saudara perempuannya, Hadaz dan saudara perempuannya, Yahus dan saudara perempuannya, Sandal dan saudara perempuannya, dan Baraq dan saudara perempuannya. Total keseluruhan anak Adam sejumlah 40. Setelah anak-anaknya dewasa, Adam mendapat petunjuk agar menikahkan anak-anaknya secara bersilangan, Qabil dengan Labuda, Habil dengan Iqlima dst
Menurut ajaran agama Abrahamik, anak-anak Adam dan Hawa dilahirkan secara kembar, yaitu, setiap bayi lelaki dilahirkan bersamaan dengan seorang bayi perempuan. Adam menikahkan anak lelakinya dengan anak gadisnya yang tidak sekembar dengannya.
Namun Qabil menolak karena Iqlima jauh lebih cantik dari Labuda. Adam kemudian menyerahkan persolan ini kepada Allah dan Allah memerintahkan kedua putra Adam untuk berkurban. Siapa yang kurbannya diterima, ialah yang berhak memilih jodohnya. Untuk kurban itu, Habil mengambil seekor kambing yang paling disayangi di antara hewan peliharaannya, sedang Qabil mengambil sekarung gandum yang paling jelek dari yang dimilikinya. Allah menerima kurban dari Habil, dengan demikian Habil lebih berhak menentukan pilihannya.
MAHLUK CERDAS DI ALAM RAYA
Dari atas jelaslah bahwa malaikat dan syaitan-lah yang pertama diciptakan. Namun karena Azazil atau Iblis kesombongan Iblis engan mematuhi perintah Allah untuk sujud kepada Nabi Adam a.s karena merasa lebih mulia diciptakan dari unsur api sedang Nabi Adam a.s dari unsur tanah lalu diturunkanlah oleh Allah dari Syurga ke bumi dan berketurunan, lalu di ikuti nabi Adam dan Hawa. Kita tak pernah tahu berapa lama selang waktu Adam a.s dan Hawa setelah makan buah terlarang dan menetap di syurga. Jelaslah Azazil / Iblis telah berketurunan lebih banyak daripada Nabi Adam a.s dan Hawa karena lebih dulu dikeluarkan dari syurga dan menetap di muka bumi.
Demgan demikian teknologi syaitan secara harfiah lebih maju daripada kehidupan manusia. Namun hanya karena tidak dapat terindera oleh manusia saja. Keeturunan syaitan pun (JIN) sudah barang tentu ada yang maju peradabannya dan ada pula yang masih berkembang. Seperti halnya bangsa Manusia ada Negara yang sudah pernah ke bulan ada juga yang belum - ada bangsa / negara yang lebih dominan / maju ada juga yang belum non dominan / maju.
Sebelum diciptakannya Adam, Azazil/iblis pernah menjadi Imam para Malaikat (Sayyid al-Malaikat) dan Khazin al-Jannah (Bendaharawan Surga), selama beberapa puluh ribu tahun sebelum membangkang kepada Allah. Nama Azazil dapat ditemukan dalam beberapa kitab tafsir, diantaranya dalam kitab Tafsir Ibnu Katsir, (Mujallad I-1/76 – 77), Tafsir Al- Khozin – Tafsir Al- Baghowi (I-1/48).
Sebelum dilaknat oleh Allah, AZAZIL / IBLIS memiliki wajah rupawan cemerlang, mempunyai empat sayap, banyak ilmu, terbanyak dalam hal ibadah serta menjadi kebanggan para malaikat dan dia juga pemimpin para malaikat karubiyyuun, memiliki tempat dibeberapa langit, mendengarkan berita-berita rahasia Tuhan dan masih banyak lagi.
- Langit pertama ar-Rafii'ah, Ahli ibadah (al-Abid),
- Langit kedua al-Maa'uun, Ahli ruku (ar-Raki),
- Langit ketiga al-Maziinah, Ahli sujud (as-Saajid),
- Langit keempat az-Zahirah, Selalu merendah dan takluk kepada Allah (al-Khaasyi),
- Langit kelima al-Muniirah, Selalu ta'at (al-Qaanit),
- Langit keenam al-Khaliishah, Bersungguh-sungguh dalam beribadah (al-Mujtahid),
- Langit ketujuh al-Ajiibah, Sederhana dalam menggunakan sarana hidup (az-Zahid).
Azazil sebelum dan sesudah diusir dari Syurga |
Tentang asal kejadian Azazil ini, Allah menjelaskan, kalau manusia pertama diciptakan dari tanah, maka jin diciptakan dari api yang sangat panas, dijelaskan dalam Al-Hijr dan Ar-Rahman, :
"Dan kami telah menciptakan jin sebelum (Adam) dari api yang sangat panas." (Al-Hijr 15:27)
"...dan Kami telah menciptakan jin dari nyala api." (Ar-Rahman 55:15)
Ibnu Abbas, Ikrimah, Mujahid dan Adh-Dhahak berkata, bahwa yang dimaksud dengan firman Allah: "Dari nyala api, ialah dari api murni". Yang di maksud dengan api murni adalah tidak dicampur unsur lain, seperti halnya manusia diciptakan dari berbagai unsur tanah.
Mereka juga berpendapat bahwa yang dimaksud "api yang sangat panas" (nar al-samum) atau "nyala api" (nar) dalam firman Allah di atas ialah "api murni". Ibnu Abbas pernah pula mengartikannya "bara api", seperti dikutip dalam Tafsir Ibnu Katsir.
Dalam riwayat lain dari Ibnu Abbas: "Dari bara api." Riwayat ini ditemukan dalam Tafsir Ibnu Katsir. Dalilnya dari hadits riwayat Aisyah, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda: "Malaikat diciptakan dari cahaya, jin diciptakan dari nyala api, dan Adam diciptakan dari apa yang disifatkan (diceritakan) kepada kalian."
- Manusia (Adam Dan Hawa)
Adam hidup selama 930 tahun setelah penciptaan (sekitar 3760-2830 SM), sedangkan Hawa lahir ketika Adam berusia 130 tahun. Al-Quran memuat kisah Adam dalam beberapa surat, di antaranya Al-Baqarah (2 : 30-38) dan Al-A’raaf (7 :11-25).
Menurut hadits Muhammad yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari, Adam memiliki postur badan dengan ketinggian 60 hasta (kurang lebih 27,432 meter). Hadits mengenai ini pula ditemukan dalam riwayat Imam Muslim dan Imam Ahmad, namun dalam sanad yang berbeda
Sosok Adam digambarkan sangat beradab sekali, memiliki ilmu yang tinggi. Ia berasal dari surga yang berperadaban maju. Firman Allah :
"Hai Adam, diamilah oleh kamu dan isterimu syurga ini, dan makanlah makanan-makanannya yang banyak lagi baik di mana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu dekati pohon ini, yang menyebabkan kamu termasuk orang-orang yang zalim." (Q.S. Al-Baqarah 2 : 35)
Diturunkan ke muka bumi karena godaan syaitan dan sebagai manusia dari sebuah peradaban yang jauh lebih maju dan jauh lebih cerdas dari peradaban manusia sampai kapanpun, oleh karena itulah Allah menunjuknya sebagai `khalifah` (pemimpin) di muka bumi.
Dalam gambarannya ia adalah makhluk yang teramat cerdas, sangat dimuliakan oleh Allah, memiliki kelebihan yang sempurna dibandingkan makhluk yang lain sebelumnya dan diciptakan dalam bentuk yang terbaik. Sesuai dengan Surah Al Israa' 70, yang berbunyi:
"...dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkat mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan." (Al Israa' 17:70)
Dalam surah At-Tiin ayat 4 yang berbunyi:
sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. (At Tiin 95:4)
Menurut riwayat di dalam Al-Qur'an, ketika Nabi Adam a.s baru selesai diciptakan oleh Allah, seluruh malaikat bersujud kepadanya atas perintah Allah, lantaran kemuliaan dan kecerdasannya itu, menjadikannya makhluk yang punya derajat amat tinggi di tengah makhluk yang pernah ada.
Sama sekali berbeda jauh dari gambaran manusia purba menurut Freemason Charles Darwin, yang digambarkan berjalan dengan empat kaki dan menjadi makhluk purba berpakaian seadanya. Pendapat Darwin tersebut karena ditemukannya fosil manusia Makhluk sebelum Adam. Sebagai contoh Pithecanthropus Erectus memiliki volume otak sekitar 900 cc, sementara Homo sapiens memiliki volume otak di atas 1000 cc (otak kera maksimal sebesar 600 cc). Maka dari itu bisa diambil kesimpulan bahwa semenjak 20.000 tahun yang lalu, telah ada sosok makhluk yang memiliki kemampuan akal yang mendekati kemampuan berpikir manusia pada zaman sebelum kedatangan Adam. Dari Pemikir freemason Charles Darwin ini tentang Evolusi jelas ada mata rantai yang terputus. Dan tak mungkin manusia berasal dari bangsa kera (monyet) kalo Charles darwin sih boleh turunan dari bangsa kera jengotnya aja panjang tuh haa...haa...haa.
Mengenai penciptaan Adam sebagai khalifah di muka bumi diungkapkan dalam Al-Qur'an:
وَ إِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلاَئِكَةِ إِنِّيْ جَاعِلٌ فِي الْأَرْضِ خَلِيْفَةً قَالُوْا أَتَجْعَلُ فِيْهَا مَن يُفْسِدُ فِيْهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَاءَ وَ نَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَ نُقَدِّسُ لَكَ قَالَ إِنِّيْ أَعْلَمُ مَا لاَ تَعْلَمُوْنَ
“Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat : "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.” (Al-Baqarah 30)
Dari ayat ini kekhawatiran malaikat karena terbukti manusia selalu berbuat onar, berperang dan melakukan kerusakan dimuka bumi.
- Penciptaan Adam
Setelah Allah SWT. menciptakan bumi, langit, dan malaikat, Allah berkehendak untuk menciptakan makhluk lain yang nantinya akan dipercaya menghuni, mengisi, serta memelihara bumi tempat tinggalnya. Saat Allah mengumumkan para malaikat akan kehendak-Nya untuk menciptakan manusia, mereka khawatir makhluk tersebut nantinya akan membangkang terhadap ketentuan-Nya dan melakukan kerusakan di muka bumi. Berkatalah para malaikat kepada Allah:
Mengapa engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" (Q.S. Al-Baqarah 2 : 30)
Allah kemudian berfirman untuk menghilangkan keraguan para malaikat-Nya :
Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui." (Q.S. Al-Baqarah 2 : 30)
Lalu diciptakanlah Adam oleh Allah dari segumpal tanah liat yang kering dan lumpur hitam yang dibentuk sedemikian rupa. Setelah disempurnakan bentuknya, maka ditiupkanlah roh ke dalamnya sehingga ia dapat bergerak dan menjadi manusia yang sempurna.
Allah Malaikat akan kebenaran hikmah-Nya yang menyatakan Adam sebagai penguasa bumi, maka Allah memerintahkan malaikat untuk menyebutkan nama-nama benda. Para malaikat tidak sanggup menjawab firman Allah untuk menyebut nama-nama benda yang berada di depan mereka dan mengakui ketidaksanggupan mereka dengan mengatakan bahwa mereka tidak mengetahui sesuatupun kecuali apa yang diajarkan-Nya.
Adam lalu diperintahkan oleh Allah untuk memberitahukan nama-nama benda itu kepada para malaikat dan setelah diberitahu oleh Adam, berfirmanlah Allah kepada mereka bahwa hanya Allah lah yang mengetahui rahasia langit dan bumi serta mengetahui segala sesuatu yang nampak maupun tidak nampak.
Ini menunjukkan bahwa manusia memiliki akal yang dinamis. Sedangkan malaikat hanya memiliki akal yang statis sehingga hanya mengetahui hal-hal yang diajarkan langsung oleh Allah saja.
- Kesombongan Iblis
Saat semua makhluk penghuni surga bersujud menyaksikan keagungan Allah itu, hanya Iblis dari bangsa Jin yang membangkang dan enggan mematuhi perintah Allah karena merasa dirinya lebih mulia, lebih utama, dan lebih agung dari Adam. Hal itu disebabkan karena Iblis merasa diciptakan dari unsur api, sedangkan Adam hanyalah dari tanah dan lumpur. Kebanggaan akan asal-usul menjadikannya sombong dan merasa enggan untuk bersujud menghormati Adam seperti para makhluk surga yang lain.
Disebabkan oleh kesombongannya itulah, maka Allah menghukum Iblis dengan mengusirnya dari surga dan mengeluarkannya dari barisan para malaikat disertai kutukan dan laknat yang akan melekat pada dirinya hingga kiamat kelak. Disamping itu, ia telah dijamin sebagai penghuni neraka yang abadi.
Iblis dengan sombong menerima hukuman itu dan ia hanya memohon kepada Allah untuk diberi kehidupan yang kekal hingga kiamat. Allah memperkenankan permohonannya itu. Iblis mengancam akan menyesatkan Adam sehingga ia terusir dari surga. Ia juga bersumpah akan membujuk anak cucunya dari segala arah untuk meninggalkan jalan yang lurus dan menempuh jalan yang sesat bersamanya. Allah kemudian berfirman bahwa setan tidak akan sanggup menyesatkan hamba-Nya yang beriman dengan sepenuh hati.
- Tipu daya Iblis
Sesuai dengan ancaman yang diucapkan saat diusir oleh Allah dari surga akibat pembangkangannya, Iblis mulai berencana untuk menyesatkan Adam dan Hawa yang hidup bahagia di surga yang tenteram dan damai dengan menggoda mereka untuk mendekati pohon yang dilarang oleh Allah kepada mereka.
Iblis menipu mereka dengan mengatakan bahwa mengapa Allah melarang mereka memakan buah terlarang itu karena mereka akan hidup kekal seperti Tuhan apabila memakannya. Bujukan itu terus menerus diberikan kepada Adam dan Hawa sehingga akhirnya mereka terbujuk dan memakan buah dari pohon terlarang tersebut. Jadilah mereka melanggar ketentuan Allah sehingga Dia menurunkan mereka ke bumi. Allah berfirman :
Turunlah kamu! Sebahagian kamu menjadi musuh bagi yang lain, dan bagi kamu ada tempat kediaman di bumi, dan kesenangan hidup sampai waktu yang ditentukan. (Q.S. Al-Baqarah 2 :36)
Mendengar firman Allah tersebut, sadarlah Adam dan Hawa bahwa mereka telah terbujuk oleh rayuan setan sehingga mendapat dosa besar karenanya. Mereka lalu bertaubat kepada Allah dan setelah taubat mereka diterima, Allah berfirman :
Turunlah kamu dari syurga itu! Kemudian jika datang petunjuk-Ku kepadamu, maka barangsiapa yang mengikuti petunjuk-Ku, niscaya tidak ada kekhawatiran atas mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.
Peristiwa merupakan ketentuan Allah karena Nabi Adam a.s terkena hasutan dan bujukan Azazil / Iblis. Tujuannya adalah untuk memberikan pengetahuan kepada Adam dan Hawa mengenai apa yang boleh mereka kerjakan dan apa yang tidak boleh mereka kerjakan. Adam dan Hawa diturunkan ke Bumi bukan karena hukuman melainkan karena sebelum mereka diciptakan, Allah memang akan menjadikan manusia sebagai khalifah di muka Bumi. Oleh karena itu jika mereka tidak memakan buah terlarang pun mereka tetap akan diturunkan ke Bumi.
Adam dan Hawa Turun Ke Bumi
Adam dan Hawa kemudian diturunkan ke Bumi dan mempelajari cara hidup baru yang berbeda jauh dengan keadaan hidup di surga. Mereka harus menempuh kehidupan sementara dengan beragam suka dan duka sambil terus menghasilkan keturunan yang beraneka ragam bentuknya.
Menurut kisah Adam diturunkan di (Sri Lanka) di puncak bukit Sri Pada dan Hawa diturunkan di Arabia. Mereka akhirnya bertemu kembali di Jabal Rahmah di dekat Mekkah setelah 40 hari berpisah. Setelah bersatu kembali, konon Adam dan Hawa menetap di Sri Lanka, karena menurut kisah daerah Sri Lanka nyaris mirip dengan keadaan surga. Di tempat ini ditemukan jejak kaki Adam yang berukuran raksasa.
Di bumi pasangan Adam dan Hawa bekerja keras mengembangkan keturunan. Keturunan pertama mereka ialah pasangan kembar Qabil dan Iqlima, kemudian pasangan kedua Habil dan Labuda.
Menurut Ibnu Humayd, Ibnu Ishaq, dan Salamah anak-anak Adam adalah: Qabil dan Iqlima, Habil dan Labuda, Sith dan Azura, Ashut dan saudara perempuannya, Ayad dan saudara perempuannya, Balagh dan saudara perempuannya, Athati dan saudara perempuannya, Tawbah dan saudara perempuannya, Darabi dan saudara perempuannya, Hadaz dan saudara perempuannya, Yahus dan saudara perempuannya, Sandal dan saudara perempuannya, dan Baraq dan saudara perempuannya. Total keseluruhan anak Adam sejumlah 40. Setelah anak-anaknya dewasa, Adam mendapat petunjuk agar menikahkan anak-anaknya secara bersilangan, Qabil dengan Labuda, Habil dengan Iqlima dst
Menurut ajaran agama Abrahamik, anak-anak Adam dan Hawa dilahirkan secara kembar, yaitu, setiap bayi lelaki dilahirkan bersamaan dengan seorang bayi perempuan. Adam menikahkan anak lelakinya dengan anak gadisnya yang tidak sekembar dengannya.
Namun Qabil menolak karena Iqlima jauh lebih cantik dari Labuda. Adam kemudian menyerahkan persolan ini kepada Allah dan Allah memerintahkan kedua putra Adam untuk berkurban. Siapa yang kurbannya diterima, ialah yang berhak memilih jodohnya. Untuk kurban itu, Habil mengambil seekor kambing yang paling disayangi di antara hewan peliharaannya, sedang Qabil mengambil sekarung gandum yang paling jelek dari yang dimilikinya. Allah menerima kurban dari Habil, dengan demikian Habil lebih berhak menentukan pilihannya.
MAHLUK CERDAS DI ALAM RAYA
Dari atas jelaslah bahwa malaikat dan syaitan-lah yang pertama diciptakan. Namun karena Azazil atau Iblis kesombongan Iblis engan mematuhi perintah Allah untuk sujud kepada Nabi Adam a.s karena merasa lebih mulia diciptakan dari unsur api sedang Nabi Adam a.s dari unsur tanah lalu diturunkanlah oleh Allah dari Syurga ke bumi dan berketurunan, lalu di ikuti nabi Adam dan Hawa. Kita tak pernah tahu berapa lama selang waktu Adam a.s dan Hawa setelah makan buah terlarang dan menetap di syurga. Jelaslah Azazil / Iblis telah berketurunan lebih banyak daripada Nabi Adam a.s dan Hawa karena lebih dulu dikeluarkan dari syurga dan menetap di muka bumi.
Demgan demikian teknologi syaitan secara harfiah lebih maju daripada kehidupan manusia. Namun hanya karena tidak dapat terindera oleh manusia saja. Keeturunan syaitan pun (JIN) sudah barang tentu ada yang maju peradabannya dan ada pula yang masih berkembang. Seperti halnya bangsa Manusia ada Negara yang sudah pernah ke bulan ada juga yang belum - ada bangsa / negara yang lebih dominan / maju ada juga yang belum non dominan / maju.
Dan hanya kepada Allah-lah sujud (patuh) “Man” yang ada di langit dan di Bumi, baik dengan kemauan sendiri (taat), ataupun terpaksa, begitupula bayang-bayangnya (ikut sujud) di pagi dan petang hari (QS 13:15) Di dalam tata bahasa al-Qur’an (arab) “Man” menunjukan makhluk yang
diberi akal. Sedangkan makhluk berakal yang diciptakan Allah swt ada 4,
yaitu: Malaikat, Iblis, Jin, dan Manusia.
Demikian pula : Hai jama'ah jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya kecuali dengan kekuatan. (Al-Rahmaan 55 : 33)
Lalu bagimana dengan ayat ini, apakah tidak berbantahan : Di antara (ayat-ayat) tanda-tanda-Nya ialah menciptakan langit dan bumi dan makhluk-makhluk yang melata Yang Dia sebarkan pada keduanya. Dan Dia Maha Kuasa mengumpulkan semuanya apabila dikehendaki-Nya. (Asy Syuura 42:29). Jika kita buka ayat sebelumnya : Dan Dialah Yang menurunkan hujan sesudah mereka berputus asa dan menyebarkan rahmat-Nya. Dan Dialah Yang Maha Pelindung lagi Maha Terpuji. Jelaslah ayat tesebut diperuntukkan untuk kehidupan di bumi. dan yang diberi akal itu cuma MALAIKAT, IBLIS-JIN-KETURUNAN-NYA, DAN BANGSA-BANGSA MANUSIA.
Sebelum dilaknat oleh Allah, Azazil/IBLIS memiliki wajah rupawan cemerlang, mempunyai empat sayap, banyak ilmu, terbanyak dalam hal ibadah serta menjadi kebanggan para malaikat dan dia juga pemimpin para malaikat karubiyyuun, memiliki tempat dibeberapa langit, mendengarkan berita-berita rahasia Tuhan dan masih banyak lagi. Namun sekarang setelah bangsa Iblis / Jin dan keturunan untuk melintasi langit /mencuri rahasia Allah s.w.t terbatas Firman Allah s.w.t :
"Dan sesungguhnya kami dahulu dapat menduduki beberapa tempat di langit itu untuk mendengar-dengarkan (berita-beritanya). Tetapi sekarang barangsiapa yang (mencoba) mendengar-dengarkan (seperti itu) tentu akan menjumpai panah api yang mengintai (untuk membakarnya)," (Al-Jin 9:72).
Jadi jikalau itu ada yang pernah melihat benda tak dikenal menembus langit dan secepat kilat pasti itu kendaraannya para jin, manusia belum mempunyai kendaraaan secepat kilat dan baru sampai tahap pesawat supersonik dua kali kecepatan cahaya, apollo dan space shutlle. Sedangkan para JIN lebih dulu diturunkan ke bumi lebih dulu dari nabi adam a.s sedangkan bangsa manusia selalu beperang, terkena bencana, atheis, melanggar perintah nabi/rosul bahkan membunuhnya dan melakukan kerusakan di muka bumi lainnya, bahkan ada bangsa-bangsa yang dimusnahkan oleh Allah s.w.t. Dan dalam kitabullah dan as-Sunnah pun jarang ada bangsa Jin yang berperang, dimusnahkan Allah s.w.t karena bangsa Jin bangsa yang ditangguhkan sampai akhir jaman, bahkan di dalam kisah Sulaiman pun Bangsa Jin membantu Nabi Sulaiman untuk membuat Istana Nabi Sulaiman a.s yang tidak mungkin dibuat bangsa manusia. Disamping lebih dulu diciptakan bersamaan dengan malaikat bangsa Jin pun diberikan kecerdasan. Jadi jelaslah bangsa Jin mempunyai peradaban yang lebih maju daripada bangsa manusia untuk menembus langit.
MEDIA MASA DIKUASAI FREEMANSON DAN ZIONIST UNTUK MIND CONTROL
Bila kita lihat mahluk UFO atau Aliens yang katanya dari angkasa luar itu. Bentuk dan rupanya bermacam-macam ada :
1. Reptoids (Reptilian) Tubuhnya sebesar manusia atau kadang lebih besar, dengan mulut yang lebih lebar dari mulut manusia.
Tubuhnya mirip sejenis ular atau kadal, berwarna hijau, dan agak bersisik.
2. The Greys
Tubuhnya kecil dengan kulitnya berwarna keabu-abuan. Alien jenis ini bersosok pendek dengan tinggi 4-5 kaki atau 90 cm - 1,2 meter saja.
The Greys merupakan suatu ras alien kelas pekerja atau ahli teknik. Ciri khasnya adalah bermata hitam besar.
3. Nordics
Bentuk alien jenis ini yang paling mirip dengan manusia, hanya saja bentuknya agak lebih besar sedikit dengan rambut pirang atau putih.
Berbadan atletis, bermata biru dan dalam berkomunikasi sering terdengar dengan akses nordic (skandinavia).
4. The Roswell
Tipe Roswell ini memiliki mata yang lebih mirip manusia namun berkulit seperti reptil, memiliki empat jari tangan dan tanpa ibu jari.
Alien jenis inilah yang dikabarkan jatuh di Roswell. Oleh karenanya alien ini dinamakan Alien Roswell.
5. Ancients Alien
Secara fisik berbentuk seperti serangga, tepatnya belalang besar yang berjalan dengan kedua kaki.
6. The Neonate
Alien jenis ini memiliki inteligensia yang tinggi alias sangat cerdas dan pintar.
7. The Hybrids
Golongan ini adalah hasil rekayasa genetika (hybrid) antara alien dengan manusia (human). Bertubuh lebih pendek dari manusia normal.
Untuk kategori jenis ini, yang pasti adalah DNA dari Human atau Manusia, sedangkan setengahnya lagi adalah jenis alien.
Tubuhnya mirip sejenis ular atau kadal, berwarna hijau, dan agak bersisik.
2. The Greys
Tubuhnya kecil dengan kulitnya berwarna keabu-abuan. Alien jenis ini bersosok pendek dengan tinggi 4-5 kaki atau 90 cm - 1,2 meter saja.
The Greys merupakan suatu ras alien kelas pekerja atau ahli teknik. Ciri khasnya adalah bermata hitam besar.
3. Nordics
Bentuk alien jenis ini yang paling mirip dengan manusia, hanya saja bentuknya agak lebih besar sedikit dengan rambut pirang atau putih.
Berbadan atletis, bermata biru dan dalam berkomunikasi sering terdengar dengan akses nordic (skandinavia).
4. The Roswell
Tipe Roswell ini memiliki mata yang lebih mirip manusia namun berkulit seperti reptil, memiliki empat jari tangan dan tanpa ibu jari.
Alien jenis inilah yang dikabarkan jatuh di Roswell. Oleh karenanya alien ini dinamakan Alien Roswell.
5. Ancients Alien
Secara fisik berbentuk seperti serangga, tepatnya belalang besar yang berjalan dengan kedua kaki.
6. The Neonate
Alien jenis ini memiliki inteligensia yang tinggi alias sangat cerdas dan pintar.
7. The Hybrids
Golongan ini adalah hasil rekayasa genetika (hybrid) antara alien dengan manusia (human). Bertubuh lebih pendek dari manusia normal.
Untuk kategori jenis ini, yang pasti adalah DNA dari Human atau Manusia, sedangkan setengahnya lagi adalah jenis alien.
Sayangnya banyak surat khabar, penulis blogger, penulis wordpress ikut-ikutan latah tentang keberadaan alien atau UFO tersebut.
Freemason, Illuminati dan Zionist Mengontrol Media dalam UFO, ET (the extraterrestrial) dan Alien |
...dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu setan-setan (dari jenis) manusia dan (dari jenis) jin, sebagian mereka membisikkan kepada sebagian yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu (manusia). (Al-An’am: 112).
Freemasonry Yahudi yang dengan Zionisme-nya hendak menghancurkan dunia ini, antara lain dengan program mereka untuk menciptakan republik atheisme internasional atau dengan kata lain adalah hendak melenyapkan agama dari muka bumi ini, sebagaimana hal tersebut dikemukakan dalam Konggres Freemasonry Internasional pada tahun 1900 M di Paris, Perancis
Hendaknya kaum Muslimin menyadari, bahwa di zaman sekarang ini paling tidak (minimal) ada 9 tantangan yang mesti diwaspadai. Kesembilan tantangan tersebut, antara lain adalah:
1. Film, Fun & Mass Media (Film, Aneka Hiburan & Media Massa)
2. Finance & Fund (Keuangan)
3. Fashion (Gaya Busana)
4. Food (Makanan)
5. Freethought (Berpikiran / Berpemahaman Serba Bebas)
6. Friction (Perpecahan)
7. Freedom From Religion & Atheism (Tidak Beragama / Atheisme)
8. Frightened & Fearfull (Penyebaran Rasa Takut dan Teror)
9. Faith (Dibangkitkannya kembali berbagai kepercayaan / adat istiadat nenek moyang dan sunnah Jahilyyah)
Oleh karena itu hendaknya kaum Muslimin sadar dengan sesadar-sadarnya, bahwa kalau “gawang” ke-Iman-an didalam diri kaum Muslimin itu sendiri “kebobolan” (runtuh) oleh kebohongan publik tersebut, maka pastilah mereka akan menjadi seperti yang disabdakan oleh Rasulullah dalam Hadits Riwayat Al Imaam Ahmad dalam Musnadnya no: 22450 dan berkata Syaikh Syu’aiib Al Arnaa’uth bahwa Sanad Hadits ini Hasan, dijelaskan sebagai berikut :
عن ثوبان مولى رسول الله صلى الله عليه و سلم قال قال رسول الله صلى الله عليه و سلم : يوشك ان تداعى عليكم الأمم من كل أفق كما تداعى الآكلة على قصعتها قال قلنا يا رسول الله أمن قلة بنا يومئذ قال أنتم يومئذ كثير ولكن تكونون غثاء كغثاء السيل …
Artinya : Dari Tsauban Maula Rasulullah berkata, “Telah bersabda Rasulullah, ‘Hampir ummat menerkam kalian dari berbagai penjuru, sebagaimana orang lapar mengeroyok nampan mereka.’
Kami para Shohabat bertanya, ‘Ya Rasulullah, karena minoritasnya kami saat itu?’
Beliau menjawab, ‘Justru kalian saat itu adalah berjumlah banyak, akan tetapi kalian bagaikan buih di air bah banjir.’…”
Juga dalam Hadits Riwayat Al Imaam Abu Daawud no: 4299, dari Shohabat Tsaubaan, bahwa Rasulullah bersabda :
يُوشِكُ الأُمَمُ أَنْ تَدَاعَى عَلَيْكُمْ كَمَا تَدَاعَى الأَكَلَةُ إِلَى قَصْعَتِهَا » فَقَالَ قَائِلٌ وَمِنْ قِلَّةٍ نَحْنُ يَوْمَئِذٍ قَالَ « بَلْ أَنْتُمْ يَوْمَئِذٍ كَثِيرٌ وَلَكِنَّكُمْ غُثَاءٌ كَغُثَاءِ السَّيْلِ وَلَيَنْزِعَنَّ اللَّهُ مِنْ صُدُورِ عَدُوِّكُمُ الْمَهَابَةَ مِنْكُمْ وَلَيَقْذِفَنَّ اللَّهُ فِى قُلُوبِكُمُ الْوَهَنَ » فَقَالَ قَائِلٌ يَا رَسُولَ اللَّهِ وَمَا الْوَهَنُ قَالَ « حُبُّ الدُّنْيَا وَكَرَاهِيَةُ الْمَوْتِ
Artinya : “Ummat-ummat ini (bangsa-bangsa) hampir menerkam kalian sebagaimana orang-orang lapar menerkam nampan makanan mereka.”
Seseorang bertanya, “Karena sedikitkah jumlah kita pada hari itu?”
Rasulullah menjawab, “Bahkan pada hari itu, kalian berjumlah banyak, akan tetapi kalian bagaikan buih di air bah; sungguh Allah akan cabut dari dada-dada musuh kalian rasa segan (wibawa) terhadap kalian, dan sungguh Allah akan campakkan pada hati-hati kalian Al Wahnu.”
Bukankah kita, kaum Muslimin di zaman sekarang ini dapat menyaksikan sendiri kebenaran Hadits tersebut diatas? Dimana ummat Islam dikerumuni, “dikeroyok”, dan digempur habis-habisan oleh kaum Musyrikin dan Ahlul Kitab (Yahudi dan Nashrani)?
Jumlah kaum Musliminnya memang banyak, tetapi Imannya begitu rapuh akibat tenggelamnya diri mereka dalam kecintaan pada dunia dan takutnya pada kematian. Dan inilah bahaya yang sudah diserukan dan diperingatkan oleh Rasulullah1434 tahun yang lalu. Namun adakah kaum Muslimin itu sendiri sadar atas hal ini, ataukah tetap akan lalai dan sibuk dengan dunianya serta melupakan kewajibannya untuk memperjuangkan al-Islam?
Pembahasan kita terhadap 9 tantangan ummat ini, mudah-mudahan dapat menjadikan kaum Muslimin sadar atas titik-titik rawan yang telah jauh-jauh hari dibidik oleh Freemasonry Yahudi.
Freemasonry adalah “The Shadow” (Bayang-Bayang) atau “Invisible Hand” (Tangan Tersembunyi) yang secara diam-diam mengendalikan pemerintahan-pemerintahan di dunia ini mulai dari sistem keuangan, bahkan arus informasi (dari media-media massa). Tujuan utama mereka adalah menciptakan sebuah Tatanan Dunia Baru (New World Order) yang dikendalikan sepenuhnya oleh para Mason yang menyembah Iblis (Lucifer), atau dengan kata lain mereka itu menginginkan agar Al Masiihud Dajjaal segera muncul di muka bumi ini.
Freemasonry Yahudi dan Zionis sangat ambisius menguasai Media Massa
Seluruh Media Massa yang berpengaruh di dunia ini haruslah berada dalam kekuasaan mereka (Freemasonry Yahudi dan Zionis), agar dengan cara itu mereka dapat mengontrol Massa / Masyarakat di berbagai belahan dunia, bahkan mengontrol kekuasaan Eksekutif, Yudikatif maupun Legislatif pemerintahan-pemerintahan di berbagai negara.
Oleh karena itu 96 % Media Massa di dunia ini adalah dimiliki oleh 6 perusahaan Zionis, sehingga bahkan Tzipora Menache, seorang juru bicara wanita negara harom Israel, berkata dengan pongahnya sebagai berikut : “You know very well, and the stupid Americans know equally well,
that we control their government, irrespective of who sits in the White
House. You see, I know it and you know it that no American president can
be in a position to challenge us even if we do the unthinkable. What
can they (Americans) do to us? We control congress, we control the media, we control show biz, and we control everything in America. In America you can criticize God, but you can’t criticize Israel…” (Israeli spokeswoman, Tzipora Menache)
Bahkan lihat komentar mereka (Yahudi) atas penguasaan industri per-film-an dan media massa dunia, berikut ini :
Waspadai Rencana Yahudi dengan Protokolat ke-12 Zionisme-nya
Lalu sayangnya, ada sebagian dikalangan kaum Muslimin yang membacanya dan terpengaruh, serta percaya terhadap berita Media Massa yang telah diputar-balikkan opininya oleh Zionis Yahudi tersebut.
Oleh karena itu hendaknya kaum Muslimin memiliki Ghorbalah (filter/ penyaring) didalam dirinya. Selalu mencheck, memandang serta menilai suatu berita dengan menggunakan saringan Wahyu (Al Qur’an, As Sunnah dengan pemahaman salafush shoolih dari kalangan Shahabat, Tabi’in, Tabi’ut Tabi’in, dan para ‘Ulama Ahlus Sunnah yang muktabar), agar ia tidak mudah “termakan” oleh suatu berita.
Sebenarnya telah ada Film yang mengingatkan ada Freemason atau Illuminati dalam UFO dan Alien, namun tak ada salahnya bila saya mengemukakan argumen lain tentang Bukti Bahwa UFO dan Alien Adalah Bohong. Semoga tulisan saya bermanfaat bagi anda. Akhairul kata saya hanya seorang hamba Allah. s.w.t yang dhoif lagi faqir dalam ilmu pengetahuan apalagi ilmu Agama.
Wassalam.
- “Let’s be honest with ourselves, here, fellow Jews. We do control the media. We’ve got so many dudes up in the executive offices in all the big movie production companies it’s almost obscene… Did you know that all eight major film studios are run by Jews?” – Jewish journalist Elad Nehorai in “Jews DO control the media”, The Times of Israel, July 1, 2012.
Artinya:“Mari kita bersikap jujur pada diri kita sendiri dalam hal ini, hai orang-orang Yahudi. Kita lah yang mengontrol media massa. Kita punya begitu banyak orang-orang dikalangan kantor Eksekutif di semua perusahaan produksi film yang besar-besar, yang hampir-hampir tidak masuk akal …. Tahukah Anda bahwa delapan studio perfilman utama, semuanya itu dijalankan oleh orang-orang Yahudi?” (lihat gambar diatas)
Waspadai Rencana Yahudi dengan Protokolat ke-12 Zionisme-nya
Seharusnya kaum Muslimin tidak boleh tidak memiliki Media Massa. Kaum Muslimin semestinya menempatkan Media Massa sebagai tempat yang strategis dalam hidup dan dakwahnya. Kita lihat bahwa ternyata Media Massa telah dicuri-start oleh Zionis Yahudi. Dalam Protokolat Zionis ke-12, Zionis Yahudi telah berencana dan berupaya sejak dahulu agar seluruh Media Massa di dunia ini dikuasainya.
Rencana jangka panjang Zionis Yahudi untuk menghancurkan Islam dan agama diseluruh dunia ini tertuang dalam “Protocols of Zion”.
Dokumen ini adalah sumber inspirasi Zionis Yahudi untuk menata dunia
sesuai dengan keinginannya. Protokol itu pertama kalinya diterbitkan (atau ada pula yang berpendapat bahwa ia sudah ada jauh sebelumnya, namun
diterbit-ulangkan) pada tahun 1897 di Basel-Swiss oleh pemimpin Zionis saat itu, yakni: Theodore Herzl.
Dokumen itu berisi 24 pasal (24 protocols). Tadinya dokumen tersebut
sangat dirahasiakan, namun kemudian kerahasiaannya bocor dan sampailah
ke tangan pendeta orthodox Rusia bernama Sergyei Nilus, yang
menterjemahkannya ke dalam bahasa Rusia pada tahun 1905. Seorang
wartawan Inggris,Victor E. Marsden, kemudian menterjemahkannya kembali
kedalam bahasa Inggris dengan judul "The Protocols of The Learned Elders of Zion" yang diterbitkan pada tahun 1923.
Henry Ford, dalam sebuah wawancara yang diterbitkan pada New York World, 17 Februari 1921, mengemukakan pendapatnya secara ringkas dan meyakinkan tentang karya Sergyei Nilus tersebut sebagai berikut : “The only statement I care to make about the PROTOCOLS is
that they fit in with what is going on. They are sixteen years old, and
they have fitted the world situation up to this time. THEY FIT IT NOW.”
Artinya :“Satu-satunya pernyataan penting saya mengenai protokol-protokol tersebut adalah bahwa protokol-protokol tersebut sesuai dengan apa yang terjadi. Protokol-protokol itu berusia enam belas tahun. Dan masih sesuai dengan situasi dunia sampai saat ini.”
(sumber: http://www.theforbiddenknowledge.com/hardtruth/illuminatiprotocols.htm)Lalu sayangnya, ada sebagian dikalangan kaum Muslimin yang membacanya dan terpengaruh, serta percaya terhadap berita Media Massa yang telah diputar-balikkan opininya oleh Zionis Yahudi tersebut.
Dan apabila kaum Muslimin percaya terhadap Media Massa yang telah diputarbalikkan opininya oleh Yahudi, maka bisa jadi kaum Muslimin itu akan berubah ‘aqiidah-nya.
Termasuk juga cara berpikirnya, motivasinya, akalnya dan jiwanya;
karena jiwanya dimasuki program yang bukan program serta informasi dari
Islam, melainkan program serta informasi yang berasal dari orang-orang
kafir.
Semua itu hendaknya disadari oleh kaum Muslimin, bahwa Media Massa
itu sensitif untuk digunakan memutarbalikkan fakta dan mempengaruhi
opini ummat, agar ummat mengikuti kehendak hawa nafsu sang penguasa Media Massa. Dalam hal ini, apabila kaum Muslimin sudah mengkonsumsi Media Massa yang menjadi corong Yahudi, maka kaum Muslimin akan rusak semuanya; karena Media Massa yang dikonsumsinya itu sebenarnya adalah protokol (rencana/agenda) dari Zionis Yahudi. Sehingga opini ummat akan digiring untuk mengikuti opini Yahudi.
Sebenarnya telah ada Film yang mengingatkan ada Freemason atau Illuminati dalam UFO dan Alien, namun tak ada salahnya bila saya mengemukakan argumen lain tentang Bukti Bahwa UFO dan Alien Adalah Bohong. Semoga tulisan saya bermanfaat bagi anda. Akhairul kata saya hanya seorang hamba Allah. s.w.t yang dhoif lagi faqir dalam ilmu pengetahuan apalagi ilmu Agama.
Wassalam.
Freemasonry / Illuminati Dalam UFO dan Alien (1)
Freemasonry / Illuminati Dalam UFO dan Alien (2)
Tidak ada komentar
Posting Komentar