Hadits Palsu Syiah

”Aku adalah Kota Ilmu dan Ali Pintunya…”

Orang-orang Syiah mengatakan bahwa Rasulullah SAW telah bersabda, "Aku adalah kota ilmu dan Ali adalah pintunya. Barangsiapa yang ingin ilmu, hendaklah dia mendatangi melalui pintunya." Hadits ini kata mereka diriwayatkan oleh Al-Hakim di dalam Al-Mustadrak, As-Suyuthi di Al-Jami Ash-Shagir, dan imam-imam yang lainnya.

Hasil penelitian :
Hadits ini adalah hadits bathil, karena tidak bersumber dari Nabi Muhammad SAW, baik sanad maupun matannya. Justru yang ada adalah para imam ahli hadits telah mendhaifkan hadits tersebut. Seperti didhaifkan oleh Imam Al-Bukhari, Abu Zur'ah, At-Tirmidzi, Al-Uqaili, Ibnu Hibban, Ad-Daruquthni, Ibnul Adi, Ibnul Jauzi, Al-Baghawi, An-Nawawi, Ibnu Daqiqil Ied, Ibnu Taimiyyah, dan terakhir Al-Albani. Sebagian dari iman-iman hadits ini melemahkan hadits tersebut dan sebagiannya mengganggap bahwa hadits tersebut adalah hadits palsu.

Ada yang aneh dari ucapan tokoh Syiah di atas. Mereka mengutip hadits ini yang dianggap sebagai hadits yang hebat dan agung, akan tetapi saya tidak menemukan di dalam kitab-kitab utama mereka seperti Al-Kafi, Al-Istibshar, Man La Yahdhuhurul Faqih dan Tahdzibul Ushul. Semua kitab-kitab Syiah tidak mencantumkan hadits ini !

Hadits ini pun jika dilihat dari kata-katanya merupakan hadits munkar. Sebab, bagaimana mungkin Nabi mengatakan saya adalah kota ilmu? Biasanya ilmu itu dikiaskan dengan kata-kata lautan ilmu. Terus, apa yang dimaksud dengan Ali adalah pintunya kota ilmu? Kita tanyakan, siapakah yang diutus oleh Allah kepada manusia, apakah Muhammad ataukah Ali? Apakah malaikat Jibril datang memberikan wahyu kepada Nabi Muhammad SAW, lantas Ali lah yang berhak menjelaskan wahyu tersebut? Apakah pendapat ini bisa diterima?

Orang-orang Syiah mengatakan bahwa mereka hanya mengamalkan agama yang mereka terima dari 12 imam mereka. Lantas kita ajukan pertanyaan: Benda apa kah yang diagungkan di dalam Islam? Jawabnya Al-Qur`an. Kita tanyakan kepada mereka, apakah ada imam yang 12 itu yang meriwayatkan Al-Qur`an?

Kemudian orang-orang Syiah menyebutkan bahwa mereka mempunyai riwayat Al-Qur`an yang sama dengan riwayat Ahlu Sunnah, yaitu riwayat Hafshin dari Ashim dari Ja'far Ash-Shadiq. Saya pun tertawa. Mengapa saya tertawa? Sebab mereka selalu mengatakan bahwa ajaran agama mereka hanya diambil dari Ahlu Bait dan dari imam mereka yang 12 orang yang maksum. Akan tetapi, mengapa pada saat ini mereka mengutip dan mengakui riwayat Hafshin? Apakah kalian lupa jika Hafshin bukan orang maksum?

Tidak ada komentar