Imam Khomeini Menyebut Abu Bakar dan Umar Dua Berhala Quraisy
Imam Khomeini menyatakan bahwa Abu Bakar dan Umar bin Khaththab itu adalah dajjal, atau berhala. Dia menyebut kedua sahabat mulia ini dengan sebutan Dua Berhala Quraisy. Sampai-sampai Imam Khomeini membuat sebuah doa yang dipanjatkan kepada Allah SWT secara berjamaah yang dinamai dengan Doa Dua Berhala Quraisy. Inilah doa tersebut :
بسم الله الرحمن الرحيم، اللهم صل على محمد و آل محمد..اللهم العن صنمي قريش و طاغوطيهما و إفكيها وابنيهما الذين خالفا أمرك و أنكرا وحيك و جحدا إنعامك و عصيا رسولك و قلبا دينك و حرفا كتابك و أحبا أعداءك و جحدا آلاءك و عطلا أحكامك و أبطلا فرائضك و ألحدا في آياتك و عاديا أولياءك و واليا أعداءك و خربا بلادك و أفسدا عبادك، اللهم العنهما و أتباعهما و أولياءهما و أشياعهما و محبيهما فقد خربا بيت النبوة و ردما بابه و نقضا سقفه و ألحقا سماءه بأرضه و عالية بسافله و ظاهره بباطنه واستأصلا أهله و أبادا أنصاره و قتلا أطفاله و أخليا منبره من وصيه و وارث عمله، و جحدا إمامته و أشركا بربهما فعظم ذنبهما و خلدهما في سقر و ما أدلراك ما سقر لا تبقي و لا تذر، اللهم اللهم العنهم بعدد كل منكر أتوه و حق أخذوه و منبر علوه و منافق ولوه و ولي آذوه و طريد آووه و صادق طردوه و كافر نصروه و إمام قهروه و فرض غيروه و أثر أنكروه و شر آثروه و دم أراقوه و خير بدلوه و كفر نصبوه و كذب دلسوه و إرث غصبوه و فيء اقتطعوه و سحت أكلوه و خمس استحلوه و باطل أسسوه و جور بسطوه.
“Dengan nama Allah yang Maha Penyayang, Maha Pemurah. Ya Allah, semoga selawat atas Muhammad dan keluarga Muhammad.. Ya Allah, kutuklah dua orang berhala Quraisy dan Tagutnya, juga kedua anaknya, yang mereka berdua itu telah melanggar perintah-Mu, menolak wahyu-Mu, mengingkari nikmat-Mu, bermaksiat kepada Rasul-Mu, merubah agama-Mu, merubah wahyu-Mu, mencintai musuh-musuh-Mu, menolak karunia-Mu, mencabut hukum-hukum-Mu, menolak perintah-perintah-Mu, melencengkan ayat-ayat-Mu, memusuhi wali-wali-Mu, bersikap loyal kepada musuh-musuh-Mu, menghancurkan negeri-Mu, menghancurkan hamba-hamba-Mu. Wahai Allah, laknatlah keduanya dan juga para pengikutnya, para pemimpinya, para pendukungnya dan para pecintanya. Keduanya telah menghancurkan rumah kenabian, menghancurkan pintunya, mencabut atapnya, tanahnya dilekatkan ke atasnya, yang atas ke bawah dan yang bawah ke atas. Mereka mengusir penghuninya, menganiaya para pendukungnya, membunuh anak-anaknya dan membiarkan mimbar beliau dari pewarisnya (yaitu Ali), mereka menyangkal imamah Ali, keduanya telah menyekutukan Rabbnya. Oleh karena itu, perbesarlah dosa mereka, kekalkanlah mereka berdua di neraka Saqar. Tahukah kamu apa (neraka) Saqar itu? Ia (Saqar itu) tidak meninggalkan dan tidak membiarkan. Wahai Allah laknatlah mereka karena sejumlah kejahatan yang mereka lakukan, hak yang mereka rampas, mimbar yang mereka hinakan, munafik yang mereka dukung, menolong orang-orang yang menyakitinya (Ali), dan orang jujur yang mereka usir, orang kafir yang mereka bantu, imam yang mereka hinakan, hukum yang mereka rubah, utang nyawa yang mereka tolak, kejahatan yang mereka sebarkan, darah yang mereka tumpahkan, kebaikan yang mereka rubah, dan kekufuran yang mereka dirikan, kedustaan yang mereka lakukan, hak waris yang mereka rampas, harta fa’i yang mereka potong, harta riba yang mereka makan, zakat seperlima yang mereka halalkan, kebatilan yang mereka dirikan dan keburukan yang mereka bentangkan.”
Tidak sampai di sini, orang-orang Syiah meneruskan doa ini dengan membaca,
اللهم العنهما بعدد كل آية حرفوها و فريضة تركوها و سنة غيروها...اللهم العنهما في مكنون السر و ظاهر العلانية لعنا كبيرا...دائما دائبا سرمدا لا انقطاع لأمده و لا نفاد لعدده لعنا يعود أوله و لا ينقطع آخره...اللهم العنهم و محبيهم و مواليهم و المسلمين لهم و المائلين إليهم...و الناهقين باحتجاجهم و المقتدين بكلامهم و المصدقين بأحكامهم. [قل أربع مرات] : اللهم عذبهم عذابا يستغيث منه أهل النار...آمين يا رب العالمين.
“Wahai Allah, laknatlah mereka dengan seluruh ayat yang mereka rubah, hukum yang mereka tinggalkan dan sunnah yang mereka rubah…Wahai Allah, laknatlah mereka berdua di tempat tersembunyi dan tempat terbuka dengan laknat yang besar…selama-lamanya, terus-menerus tidak bisa terputus waktunya dan tidak akan habis hitungannya dengan laknat yang akan berbalik laknat yang pertamanya dan tidak akan terputus laknat yang terakhirnya…Wahai Allah, laknatlah mereka dan juga para pecintanya, kaum muslimin dan orang-orang yang pro kepada mereka…Juga orang-orang yang menyambung lidah argumen mereka dan orang-orang yang meniru ucapan mereka, orang-orang yang membenarkan hukum mereka.” (Ucapkanlah sebanyak empat kali), “Wahai Allah, adzablah mereka dengan adzab yang penduduk neraka saja berlindung dari adzab tersebut…Aamiin wahai Rabb seluruh alam semesta.”
Doa ini semua diarahkan kepada Abu Bakar dan Umar bin Khaththab dan para sahabat yang mengikuti keduanya! Kami berlindung kepada Allah dari kebencian seperti ini. Doa apa yang mereka sisakan bagi orang-orang yang ingkar terhadap Allah dan Rasul-Nya!? Wahai Allah yang Maha Menjaga! Mereka telah bersikap tidak senonoh, sampai-sampai mereka berdoa kepada Allah SWT dengan doa seperti ini!
Bukti lain dua berhala Quraisy (kutukan untuk khalifah Abu Bakar dan Umar) orang Syiah tersebut :
1. Seorang Peneliti, Ali bin Abdul al-Aal al-Karaki dalam pendahuluan bukunya (Nafahat aal-Lahut Fi La’ni al-Jibti watthaghut mengatakan:
وقد روى أصحابنا أن أمير المؤمنين كان يقنت في بعض نوافله بلعن صنمي قريش أعني (أبا بكر وعمر
“Rekan-rekan kami telah meriwayatkan bahwa Amirul mukminin membaca Qunut di sebagian shalat sunnahnya, melaknat dua berhala Quraisy; maksud saya adalah Abu Bakar dan Umar.
Dia mengatakan dalam Pasal VII :
وقد اشتهر أن أمير المؤمنين كان يقنت في الوتر بلعن صنمي قريش يريد بهما ( أبا بكر وعمر
[Nafahaal-Lahut Fi La’ni al-Jibti watthaghut, al-Muhaqqiq al-Karaki, manuskrip tanpa nomor halaman]
2. Majlisi menyebutkan dalam Biharul Anwar:
بيان : يعني باللات والعزى صنمي قريش أبا بكر وعمر
[Bihar al Anwar / Majlisi Ch.52, 284]
3. Majlisi juga mengatakan :
عن عبد الله بن سنان ، عن جعفر بن محمد قال : قال لي: أبو بكر وعمر صنما قريش اللذان يعبدونهما
[Bihar al Anwar / Majlisi c 30 p 384]
Sebagaian Ulama salaf mengatakan :
لا يغل قلب أحد على أحد من أصحاب رسول الله - صلى الله عليه وسلم - ، إلا كان قلبه على المسلمين أغل
“Tidak benci seseorang kepada salah satu sahabat Rasulullah -Shalallahu alaihi wasalam- melainkan hatinya lebih benci kepada kaum muslimin.”
Berikut ini adalah buktinya:
Ketahuilah Orang Syiah bahwa Ali telah menikahkan putrinya (Ummu Kultsum binti Ali dari Fathimah, saudara perempuannya Al-Hasan dan Al-Husein) kepada Umar bin Khaththab. Apakah Imam Ali menilai Umar seperti yang mereka (orang-orang Syiah) nilai? Kalau iya, mengapa Ali justru menikahkan Umar dengan putrinya?
Kami yakin jika pendapat Imam Khomeini terhadap kami yang sangat menghormati Khalifah Rasyidun dan para sahabat, pada saat ini pendapatnya pasti jelas, yaitu dia menganggap kita dalah orang-orang kafir yang layak mendapatkan laknat dari Allah SWT
Post a Comment