Koreksi Terhadap Pemahaman Takdir

Mengimani Takdi Allah SWT
ASSALAMU 'ALAIKUM WAROHMATULLAHI WABAROKATUH

Tulisanku  kali ini tentang "masalah takdir" yang sering kita ucapkan dalam keseharian kita.....

Pada suatu ketika pernah bertemu kawan....ya tentu saling sapa... yang pada akhirnya sampai pada omongan ," enak kamu ya ditakdirkan jadi orang berkecukupan lain dengan saya ditakdirkan jadi orang yang serba susah..........."

perkataan - perkataan seperti diatas sering kita dengar di masyarakat kita bahwa kita hidup itu sudah ditentukan rejeki, jodoh, hidup dan mati.

Memang hal itu benar....tetapi tidak benar sepenuhnya....., karena hal itu bisa memancing pemahaman yang salah antara lain :

1. Bahwa Alloh SWT itu sangat "tangan besi" sekali dengan mengatur umatnya kamu miskin.... kamu kaya....tanpa memberi kesempatan pada umat ciptaannya untuk merubahnya, padahal Alloh SWT itu bersifat Ar Rahim dan Ar Rahman artinya Beliau itu Maha Kasih dan Maha Penyayang pada setiap umat ciptaannya.
2. Apabila umat di luar Islam memandangnya....seolah-olah Tuhan nya orang Islam itu kejam, pemarah
3. Agama Islam itu sepertinya agama kaku....padahal bertentangan dengan konsep Agama Islam yakni bahwa " ISLAM ITU RAHMATAN LIL 'ALAMIN ".
4. Nah ini yang paling parah sekali.....dengan pemahaman bahwa rejeki, jodoh, maut dan hidup sudah ditentukan oleh Allah SWT membuat umat Islam menjadi umat yang pesimis, tidak mau berusaha dan malas....karena ngapain kita kesana kemari..toh kita sudah ditentukan nasib kita.....audzubilah hi mindzalik.

Kenapa semua itu terjadi....karena dalam pemahaman agama selama ini kita sudah salah kaprah....celakanya para ustad-ustad kita mempunyai kontribusi yang sangat besar dalam memberikan pencerahan agama khususnya mengenai takdir sehingga membuat umat ini menjadi pasrah, pesimis dalam mengarungi kehidupan di dunia....

Coba baca dan pahami QS Al Israa' (7) : 18 - 20 kemudian QS Ash Shaaffaat (37) : 61 , di surat ayat tersebut betapa Allah SWT itu sangat mendorong kita untuk berusaha dan bekerja dalam urusan dunia dan akherat....

Seringkali kali kita berpikir, Allah kan Maha Pemurah dan Maha Berkehendak, maka kalau DIA menghendaki kita dapat rejeki, ya pasti dapatlah kita, meskipun tanpa usaha......ini sebetulnya menyalahi sunatullah..

Ketetapan Allah yang kita kenal sebagai TAKDIR digambarkan oleh dua kata yakni QADAR dan QADLA yang kedua-duanya bermakna ketetapan, tetapi memiliki nuansa yang berbeda. QADAR memberikan makna ketetapan yang ditentukan sepenuhnya oleh Alloh sedangkan QADLA adalah ketetapan Allah yang ditentukan berdasarkan usaha tertentu.

Contoh ada bayi ditakdirkan lahir cacat...nah lahir cacatnya itu adalah QADAR....tetapi sebelum QADAR itu terjadi maka ada QADLA terlebih dahulu......misalkan pada waktu hamil si orang tua tidak memberikan gizi yang baik terhadap calon janin......sehingga ada hubungan sebab akibat.

Contoh lain adanya kematian....ada yang baru lahir mati....mati karena kecelakaan...mati bunuh diri...., nah matinya itu adalah QADAR tetapi sebelum QADAR ditetapkan maka QADLA terlebih dahulu mengawali baru..... lahir meninggal mungkin kekurangan gizi.....mati kecelakaan karena tidak hati-hati....mati bunuh diri karena ada konflik batin si manusia terhadap realita hidup yang tidak bisa dia terima.....

Jadi pada intinya Takdir yang terjadi itu bukan "tangan besi" Allah SWT tetapi bagaimana usaha kita untuk itu...kalau ibaratkan sekolah untuk lulus kan kalau di SD membutuhkan waktu 6 tahun...tetapi dalam perjalanannya ada yang keluar karena alasan ekonomi..ada yang tidak naik pada tiap tingkatan ada.....dan lulus pun nilainya berbeda - beda tergantung usaha si siswa dalam mencapainya.

Hal tersebut sama dengan rejeki. kematian dan jodoh.....memang Allah SWT sudah tetapkan akan hal itu tetapi tidak dimaknai yang ini rejeki seret ini gampang....itu matinya cepat ...ini matinya lama...ini dapat jodoh ini tidak .....bukan begitu ......tetapi oleh Allah diberikan sama baiknya secara kwalitas dan kuantitasnya.

Rejeki...Alloh menyediakan rejeki pada tiap-tiap umat manusia sama umpama 100 % tetapi dalam meraihnya itu yang pada akhirnya membedakan...karena tergantung usaha tiap-tiap manusia untuk meraihnya...makanya ada yg hanya dapat 10 %, 30 % dan lain lain..sehingga ada orang yang mampu dan orang tidak mampu.....itu semua sebetulnya rejeki yang disediakan sama oleh Alloh tetapi masing-masing individu bermacam -macam cara untuk merainnya.

AKHIRNYA..... ALLAH ITU SANGAT DEKAT DENGAN KITA......ALLAH TERGANTUNG PADA PRASANGKA HAMBANYA....

MARILAH DALAM KEHIDUPAN INI KITA ISI DENGAN USAHA YANG POSITIP BAIK UNTUK DIRI KITA MAUPUN UNTUK ORANG LAIN....

DAN SELALU INGAT...HARUS SELALU BERPOSITIF THINKING TERHADAP ALLAH...JANGAN HANYA PADA WAKTU SHOLAT...TETAPI DALAM SEGALA TINDAKAN, USAHA DAN INTERAKSI....NISCAYA KEBERHASILAN AKAN SELALU DISAMPING ANDA....

"HAI ORANG-ORANG YANG BERIMAN,  BERTAQWALAH KEPADA ALLAH DAN HENDAKLAH SETIAP DIRI MEMPERHATIKAN APA YANG TELAH DIPERBUATNYA UNTUK HARI ESOK, DAN BERTAQWALAH KEPADA ALLOH, SESUNGGUHNYA ALLAH MAHA MENGETAHUI APA YANG KAMU KERJAKAN" (QS. Al Hasyr (59) : 18

Mohon maaf atas segala kesalahan....bahwa adanya kesalahan datangnya dari diri saya dan segala kebenaran datangnya dari Allah SWT.

WA 'ALAIKUM SALAM WAROHMATULLAHI WABAROKATUH

Tidak ada komentar

Posting Komentar