Setan Masuk Surgakah?
Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat : “Sujudlah kamu kepada Adam,” maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan yang kafir. QS 2: 34
Dalam ayat ini ada yang mentafsirkan kata “Sujud” sebagai makna “Menyembah” dan ada juga yang mentafsirkannya sebagai makna “Penghormatan” layaknya orang Jepang yang membungkukkan badan untuk menghormati seseorang. Bagi yang memaknai sebagai “Menyembah” punya pemikiran bahwa nanti Setan akan masuk Surga karena hanya mau sujud pada Allah. Tetapi benarkah demikian?. Jawabnya tidak. Sesungguhnya letak kesalahan Iblis ada beberapa :
Allah berfirman : "Hai Iblis, apakah yang menghalangi kamu sujud kepada yang telah Ku-ciptakan dengan kedua tangan-Ku? Apakah kamu menyombongkan diri ataukah kamu (merasa) termasuk orang-orang yang (lebih) tinggi?’ Iblis berkata, ‘Aku lebih baik daripadanya, karena Engkau ciptakan aku dari api, sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah.’ Allah berfirman, ‘Maka keluarlah kamu dari surga, sesungguhnya kamu adalah orang yang diusir, sesungguhnya kutukan-Ku tetap atasmu sampai Hari Pembalasan"(QS. 38 : 75-78)
1. Iblis berlaku sombong
“…Sesungguhnya Allah tidak menyukai ORANG-ORANG yang sombong dan membangga-banggakan diri” (QS. 4:36).
“Lalu seluruh malaikat-malaikat itu sujud semuanya kecuali Iblis, dia menyombongkan diri dan adalah dia termasuk ORANG-ORANG yang kafir. (QS 38:73-74).
2. Niat Iblis menyesatkan manusia
Iblis berkata : Ya Rabbku, beri tangguhlah aku sampai hari mereka dibangkitkan. Allah berfirman: Sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang diberi tangguh, sampai kepada hari yang telah ditentukan waktunya (hari kiamat). Iblis menjawab : Demi kekuasaan Engkau aku akan menyesatkan mereka semuanya, kecuali hamba-hamba-Mu yang mukhlas di antara mereka, (QS. 38:79-83)
Seandainya Iblis tidak berlaku seperti dua alasan diatas, tentu bisa saja pembangkangannya sujud pada Adam Alaihi Salam kemungkinan tetap membuat iblis bisa masuk surga, tetapi karena Iblis berlaku sombong dan mengancam Allah untuk menyesatkan manusia, maka haramlah surga bagi iblis.
Sesungguhnya Aku pasti akan memenuhi neraka Jahannam dengan jenis kamu dan dengan orang-orang yang mengikuti kamu di antara mereka kesemuanya. (QS. 38:85)
Apakah Iblis dan keturunannya akan masuk Neraka?
APAKAH IBLIS AKAN MASUK NERAKA? MANA MUNGKIN IBLIS MASUK KE DALAM API PADAHAL IA DICIPTAKAN DARI API? ADAKAH DALIL YANG MENEGASKAN BAHWA IBLIS AKAN DIAZAB?
Jawab :
APAKAH IBLIS AKAN MASUK NERAKA? MANA MUNGKIN IBLIS MASUK KE DALAM API PADAHAL IA DICIPTAKAN DARI API? ADAKAH DALIL YANG MENEGASKAN BAHWA IBLIS AKAN DIAZAB?
Jawab :
Segala puji hanya milik Allah…
Pertama: Sesungguhnya Iblis akan masuk Jahannam dan kekal di dalamnya. Ini perkara yang sama sekali tidak diragukan. Karena Allah sudah menjelaskan kesudahan Iblis ini di Akhirat pada banyak ayat. Di antaranya :
(1)Firman Allah pada surat Al-A’raf: 12 sampai 18. tapi disini kami cukup menyebutkan ayat 12 dan 18 saja. Selanjutnya pembaca sendiri yang membaca ceritanya.
( قَالَ مَا مَنَعَكَ أَلا تَسْجُدَ إِذْ أَمَرْتُكَ قَالَ أَنَا خَيْرٌ مِنْهُ خَلَقْتَنِي مِنْ نَارٍ وَخَلَقْتَهُ مِنْ طِينٍ … قَالَ اخْرُجْ مِنْهَا مَذْءُوماً مَدْحُوراً لَمَنْ تَبِعَكَ مِنْهُمْ لأَمْلأَنَّ جَهَنَّمَ مِنْكُمْ أَجْمَعِينَ ) الأعراف/12– 18 .
Allah berfirman: “Apakah yang menghalangimu untuk bersujud (kepada Adam) di waktu Aku menyuruhmu?” Iblis menjawab: “Saya lebih baik daripadanya: Engkau ciptakan saya dari api sedang dia Engkau ciptakan dari tanah.” (QS. Al-A’raf: 12)
Allah berfirman: “Keluarlah kamu dari Surga itu sebagai makhluk terhina lagi terusir. Sesungguhnya barangsiapa di antara mereka mengikuti kamu, benar-benar Aku akan mengisi neraka Jahannam dengan kamu semuanya.” (QS. Al-A’raf: 18)
Ath-Thabari Rahimahullah berkata :
وهذا قسم من الله جلّ ثناؤه ، أقسم أن من اتبع من بني آدم عدوَّ الله إبليس وأطاعه : أن يملأ جهنم من جميعهم يعني : من كفرة بني آدم أتباع إبليس ، ومن إبليس وذرّيته ” انتهى باختصار وتصرف يسير . “تفسير الطبري” (8/139) .
“Ini sumpah dari Allah yang Maha terpuji. Dia bersumpah, siapa pun yang mengikuti musuh Allah, Iblis dari bani Adam dan mentaatinya: Sesungguhnya Allah akan memenuhi Neraka Jahannam dari mereka semua. Maksudnya: Orang-orang kafir dari bani Adam yang menjadi pengikut Iblis, juga Iblis beserta keturunannya.” (tafsir Ath-Thabari, 8/139)
(2) Firman Allah pada surat Al-Hijir ayat 32-44 :
( قَالَ يَا إِبلِيسُ مَا لَكَ أَلا تَكُونَ مَعَ السَّاجِدِينَ … إِنَّ عِبَادِي لَيْسَ لَكَ عَلَيْهِمْ سُلْطَانٌ إِلا مَنِ اتَّبَعَكَ مِنَ الْغَاوِينَ . وَإِنَّ جَهَنَّمَ لَمَوْعِدُهُمْ أَجْمَعِينَ . لَهَا سَبْعَةُ أَبْوَابٍ لِكُلِّ بَابٍ مِنْهُمْ جُزْءٌ مَقْسُومٌ ) الحجر/32– 44 .
Allah berfirman: “Hai Iblis, apa sebabnya kamu tidak (ikut sujud) bersama-sama mereka yang sujud itu?” …. Sesungguhnya hamba-hamba-Ku tidak ada kekuasaan bagimu terhadap mereka, kecuali orang-orang yang mengikut kamu, yaitu orang-orang yang sesat. Dan Jahannam itu benar-benar tempat yang telah diancamkan kepada mereka semuanya. Jahannam itu mempunyai tujuh pintu. Tiap-tiap pintu (telah ditetapkan) untuk golongan yang tertentu dari mereka.
Syaikh Asy-Syinqithi berkata :
وكل آية فيها ذِكر إضلال إبليس لبني آدم بيَّن فيها أن إبليس وجميع من تبعه كلهم في النار كما قال هنا : ( وَإِنَّ جَهَنَّمَ لَمَوْعِدُهُمْ أَجْمَعِينَ . لَهَا سَبْعَةُ أَبْوَابٍ ) . “أضواء البيان” (3/131).
Setiap ayat yang menyebutkan penyesatan yang dilakukan Iblis terhadap bani Adam, juga menjelaskan bahwa Iblis beserta seluruh pengikutnya sama-sama berada dalam Neraka. Seperti disebutkan pada ayat ini: “Sesungguhnya Jahannam adalah tempat yang telah diancamkan kepada mereka semuanya. Jahannma itu mempunyai tujuh pintu.” (Adhwa’ul bayan, 3/131)
(3) Firman Allah pada surat Shad ayat 84 dan 85, Dia berfirman :
( قَالَ فَالْحَقُّ وَالْحَقَّ أَقُولُ * لأَمْلأَنَّ جَهَنَّمَ مِنْكَ وَمِمَّنْ تَبِعَكَ مِنْهُمْ أَجْمَعِينَ ) ص/84، 85 .
Allah berfirman: “Maka yang benar (adalah sumpahKu) dan hanya kebenaran Itulah yang Ku-katakan.” Sesungguhnya Aku pasti akan memenuhi neraka Jahannam dari jenis kamu dan dari jenis orang-orang yang mengikuti kamu di antara mereka kesemuanya.” (QS. Shad: 84-85)
(4) Allah juga berfirman ketika menjelaskan tentang jin :
( وَأَنَّا مِنَّا الْمُسْلِمُونَ وَمِنَّا الْقَاسِطُونَ فَمَنْ أَسْلَمَ فَأُولَئِكَ تَحَرَّوْا رَشَداً . وَأَمَّا الْقَاسِطُونَ فَكَانُوا لِجَهَنَّمَ حَطَباً ) الجن/14، 15
“Sesungguhnya di antara Kami ada orang-orang yang taat dan ada (pula) orang-orang yang menyimpang dari kebenaran. Barangsiapa yang yang taat, maka mereka itu benar-benar telah memilih jalan yang lurus. Adapun jin-jin yang menyimpang dari kebenaran, maka mereka menjadi kayu api bagi neraka Jahannam.” (QS. Al-Jin: 14-15)
Kedua: Adapun pertanyaan mana mungkin Iblis disiksa dengan api sementara ia diciptakan dari api, maka jawabannya adalah :
Jika jin diciptakan dari api, maka tidak mengharuskan dirinya tetap sebagai api sekarang. Sebagaimana manusia diciptakan dari tanah tapi mereka sekarang bukan berupa tanah.
Abul Wafa’ bin Uqail berkata :
” أضاف الشياطين والجان إلى النار حسب ما أضاف الإنسان إلى التراب والطين والفخار ، والمراد به في حق الإنسان أن أصله الطين ، وليس الآدمي طيناً حقيقة ، لكنه كان طيناً ، كذلك الجان كان ناراً في الأصل ” انتهى . [عالم الجن والشياطين (ص 58) ]
“Penyandaran Setan dan jin kepada api sama persis seperti disandarkannya manusia kepada debu, tanah liat, dan tanah kering. Maksud hal itu pada manusia, sesungguhnya manusia asalnya dari tanah liat, bukan berarti manusia adalah tanah liat secara hakiki. Tapi dia dahulu adalah tanah liat. Demikian halnya dengan jin, dia dahulu adalah api pada asalnya.” (Alamul jinn wasy-syayathin, hlm. 58)
Meski manusia diciptakan dari tanah, tapi sedikit dari tanah bisa menyakiti mereka. Jika mereka dikubur hidup-hidup dalam tanah mereka juga mati. Dan jika dipukul dengan tanah kering atau batu bata misalnya, mereka pasti terluka atau juga meninggal. Maka seperti ini pula kondisi jin. Sama sekali tidak aneh, jika jin diciptakan dari api tapi kemudian disiksa dengan api.
Jadi jin memang diciptakan Allah dari api, tapi mereka sekarang bukan api lagi. Dalil yang menjelaskan hal ini sangat banyak. Di antaranya :
عن عائشة رضي الله عنها أن رسول الله صلى الله عليه وسلم كان يصلي فأتاه الشيطان فأخذه فصرعه فخنقه ، قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : ( حتى وجدت برد لسانه على يدي ، ولولا دعوة أخي سليمان عليه السلام لأصبح موثقا حتى يراه الناس ) رواه النسائي في “السنن الكبرى” ( 6 / 442 ) ، وصححه ابن حبان ( 6 / 115 ) .
(1) Dari Aisyah RA sesungguhnya Rasulullah SAW sedang shalat. Lalu Setan datang untuk mengganggu beliau. Nabi langsung menyungkurkan Setan dan mencekiknya. Rasulullah SAW bersabda: “Hingga saya merasakan dinginnya lisan Setan pada tangan saya. Andaikan bukan karena doa saudaraku Sulaiman AS, pasti hingga pagi Setan itu masih terikat dan dilihat manusia.” (HR. An-Nasai dalam As-Sunan Al-Kubra, 6/442 dan disahihkan Ibnu Ibnu Hibban, 6/115)
عن أبي الدرداء رضي الله عنه قال : قام رسول الله صلى الله عليه وسلم فسمعناه يقول : أعوذ بالله منك ثم قال : ألعنك بلعنة الله ثلاثا وبسط يده كأنه يتناول شيئا ، فلما فرغ من الصلاة قلنا : يا رسول الله قد سمعناك تقول في الصلاة شيئا لم نسمعك تقوله قبل ذلك ورأيناك بسطت يدك ، قال : إن عدو الله إبليس جاء بشهاب من نار ليجعله في وجهي فقلت : أعوذ بالله منك ثلاث مرات ثم قلت : ألعنك بلعنة الله التامة فلم يستأخر ، ثلاث مرات ، ثم أردت أخذه ، والله لولا دعوة أخينا سليمان لأصبح موثقا يلعب به ولدان أهل المدينة . رواه مسلم ( 542 ) .
(2) Dari Abu Ad-Darda’ RA, dia berkata: Rasulullah SAW berdiri dalam shalat, kemudian kami mendengar beliau berucap: “Saya berlindung kepada Allah darimu.” Kemudian Nabi berkata lagi: “Saya melaknatimu dengan laknat Allah,” sebanyak tiga kali, lalu beliau membentangkan tangannya seakan-akan mengambil sesuatu. Selesai shalat, kami pun bertanya: “Wahai Rasulullah! Tadi kami mendengar anda mengucapkan sesuatu dalam shalat yang kami belum pernah mendengar itu sebelumnya. Kami juga melihat anda menjulurkan tangan anda.” Maka beliau menjawaba: “Sesungguhnya musuh Allah, Iblis, datang membawa kobaran api untuk ditimpakan pada wajahku. Maka saya berkata: Saya berlindung kepada Allah darimu sebanyak tiga kali. Kemudian saya berkata: Saya melaknatimu dengan laknat Allah yang sempurna. Sebanyak tiga kali. Kemudian saya hendak mengambilnya. Demi Allah, andaikan bukan karena doa saudaraku Sulaiman, niscaya hingga pagi hari ia tetap terikat dan dibuat mainan oleh anak-anak penduduk Madinah.” (HR. Muslim, no. 542)
Dari kedua Hadis ini, menjadi jelas bagi kita bahwa jin –termasuk Iblis- sekarang ini sudah bukan api lagi. Hal itu ditunjukkan oleh: Rasa dingin yang dirasakan Nabi SAW pada tangannya dari lidah Setan seperti pada Hadis pertama. Di sisi lain, andaikan Setan tetap berada dalam kondisi asalnya, yaitu api, ia tidak perlu membawa kobaran api untuk ditimpakan pada wajah Nabi SAW. Dan tidak mungkin pula anak-anak penduduk Madinah menjadikannya sebagai permainan.
(3) Yang juga termasuk dalil kalau Iblis dan keturunannya tidak api lagi adalah sabda Nabi SAW berikut :
( إن الشيطان يجري من الإنسان مجرى الدم ) رواه البخاري ( 1933 ) ومسلم ( 2175 ) .
“Sesungguhnya Setan berjalan pada manusia pada aliran darah.” (HR. Al-Bukhari, no. 1933 dan Muslim, no. 2175)
Andaikan Setan masih berupa api, niscaya manusia akan terbakar. Karena Setan berada dalam tubuhnya. Jadi sangat jelas sekali perbedaan antara “Setan diciptakan dari api” dengan “Setan adalah api.”
Dan andaikan Setan masih berupa api sekarang, kemudian Allah berkehendak untuk menyiksanya dengan api neraka Jahannam, sesungguhnya Allah Maha mampu atas segala sesuatu. Tiada sesuatu pun yang bisa mengalahkan Allah, dan Allah tidak pernah lemah untuk melakukan apa pun yang Dia kehendaki.
Wa Allahu a’lam.
Post a Comment