PLURALISME, AGAMA BARU YANG MENJENGKELKAN!
Pluralisme agama itu menjengkelkan. Kenapa? Karena sejatinya pluralisme agama itu adalah agama baru (New Age) yang berusaha untuk mengalahkan agama-agama lain yang telah lebih dulu ada. Sebagai contoh, bila Kristen mengajarkan bahwa keselamatan hanya ada dalam Yesus Kristus dan Islam mengajarkan bahwa hanya mereka yang beragama Islam sajalah yang bisa masuk Surga, maka pluralisme agama akan menyalahkan ajaran ke dua agama tersebut dan memaksakan ajaran baru yang mesti diimani oleh ke dua pemeluk agama tersebut, yaitu ajaran yang menyebutkan bahwa semua orang bisa masuk Surga, tidak perduli apapun agamanya, asalkan orang itu percaya Tuhan (entah siapapun itu Tuhannya) dan suka berbuat baik.
Dan bila pemeluk agama Kristen atau Islam menolak ajaran tersebut karena bertentangan dengan ajaran agama mereka, maka mereka akan dibombardir dengan sebutan intoleran, fanatik, arogan, tertutup, penyebar kebencian, orang yang menyebabkan terjadinya peperangan, dsb. Jadi, alih-alih menghargai keragaman, pluralisme agama itu nyatanya malah memaksakan orang-orang untuk menjadi seragam.
Jika betul pluralisme agama itu menghargai keragaman, maka semestinya mereka membiarkan agama-agama itu tetap menjadi diri mereka sendiri. Kristen tetap dibiarkan meyakini bahwa keselamatan itu hanya ada dalam Yesus Kristus, dan Islam tetap dibiarkan meyakini bahwa hanya orang yang beragama Islam sajalah yang bisa masuk Surga, demikian pula dengan agama lainnya. Tapi ini tidak, semua agama dipaksa untuk merubah keyakinannya supaya sejalan dengan pluralisme agama. Dengan cara ini semua agama berusaha dimatikan, hingga yang tersisa akhirnya hanya satu agama saja, yaitu pluralisme agama (New Age).
Menjengkelkan!
Pluralisme agama itu menjengkelkan. Kenapa? Karena sejatinya pluralisme agama itu adalah agama baru (New Age) yang berusaha untuk mengalahkan agama-agama lain yang telah lebih dulu ada. Sebagai contoh, bila Kristen mengajarkan bahwa keselamatan hanya ada dalam Yesus Kristus dan Islam mengajarkan bahwa hanya mereka yang beragama Islam sajalah yang bisa masuk Surga, maka pluralisme agama akan menyalahkan ajaran ke dua agama tersebut dan memaksakan ajaran baru yang mesti diimani oleh ke dua pemeluk agama tersebut, yaitu ajaran yang menyebutkan bahwa semua orang bisa masuk Surga, tidak perduli apapun agamanya, asalkan orang itu percaya Tuhan (entah siapapun itu Tuhannya) dan suka berbuat baik.
Dan bila pemeluk agama Kristen atau Islam menolak ajaran tersebut karena bertentangan dengan ajaran agama mereka, maka mereka akan dibombardir dengan sebutan intoleran, fanatik, arogan, tertutup, penyebar kebencian, orang yang menyebabkan terjadinya peperangan, dsb. Jadi, alih-alih menghargai keragaman, pluralisme agama itu nyatanya malah memaksakan orang-orang untuk menjadi seragam.
Jika betul pluralisme agama itu menghargai keragaman, maka semestinya mereka membiarkan agama-agama itu tetap menjadi diri mereka sendiri. Kristen tetap dibiarkan meyakini bahwa keselamatan itu hanya ada dalam Yesus Kristus, dan Islam tetap dibiarkan meyakini bahwa hanya orang yang beragama Islam sajalah yang bisa masuk Surga, demikian pula dengan agama lainnya. Tapi ini tidak, semua agama dipaksa untuk merubah keyakinannya supaya sejalan dengan pluralisme agama. Dengan cara ini semua agama berusaha dimatikan, hingga yang tersisa akhirnya hanya satu agama saja, yaitu pluralisme agama (New Age).
Menjengkelkan!
Tidak ada komentar
Posting Komentar