Tatanan Dunia Baru Akan Segera Dimulai, Sudah Siapkah Anda? Seri 2

Pope
Sri Paus John Paul II memegang the twisted cross

Ramalan yang akan Segera Tergenapi
13 . Jelaslah bahwa binatang bertanduk dua itu adalah Amerika Serikat. Tetapi apa hubungan antara Amerika Serikat dengan patung binatang itu?
Meskipun Amerika Serikat didirikan dengan dasar yang bertentangan dengan kepausan, sekarang kita bisa melihat bagaimana Amerika Serikat dan Vatikan bekerja sama lebih erat untuk memperkuat pengaruh mereka. Alkitab mengatakan bahwa suatu hari, di masa depan yang tidak terlalu lama, Amerika Serikat akan mengesahkan hukum yang mengharuskan warganya, dan kemudian dunia, untuk menyembah binatang yang pertama, kepausan. “Dan seluruh kuasa binatang yang pertama itu [kepausan] ia [Amerika Serikat] jalankan di depan matanya Ia menyebabkan seluruh bumi [pertama Amerika Serikat kemudian seluruh dunia] dan semua penghuninya menyembah binatang pertama itu [menghormati hari Minggu paus] , yang luka parahnya [1798] telah sembuh [1929] ... dan menyuruh mereka yang diam di bumi, supaya mereka mendirikan patung untuk menghormati binatang [meniru kepausan ketika ia menggunakan kekuatan sipil untuk memaksakan ajaran agama] yang luka oleh pedang, namun yang tetap hidup itu.” Wahyu 13:12, 14
Amerika Serikat segera akan menanggalkan kebebasan beragama untuk memaksakan ibadat hari Minggu (tanda binatang). Ini berarti gereja Protestan akan mengendalikan pemerintah untuk memenuhi agenda mereka. Jika ini terjadi Amerika Serikat akan menjadi bayang-bayang Gereja Katholik Roma, menyatukan gereja dengan negara. Kemudian Amerika Serikat akan bicara “seperti naga,” dan menjalankan “seluruh kuasa binatang yang pertama,” Wahyu 13:11-12 : Ia akan mempunyai semangat tidak toleran dan penganiayaan yang sama yang telah ditunjukkan oleh binatang yang pertama itu, pemerintahan paus.
Oleh karena itu, ketika kebebasan beragama hilang, penganiayaan pada minoritas yang tidak sejalan tidak bisa dihindarkan lagi, dan akan ada pengulangan tidak adanya toleransi agama seperti saat Abad Pertengahan: “Dan kepadanya diberikan kuasa untuk memberikan nyawa kepada patung binatang itu [undang-undang hari Minggu diberlakukan] , sehingga patung binatang itu berbicara juga, dan bertindak begitu rupa, sehingga semua orang, yang tidak menyembah patung binatang itu [dengan menghormati hari Sabtu, dan bukan hari Minggu] , dibunuh. Dan ia menyebabkan, sehingga kepada semua orang, kecil atau besar, kaya atau miskin, merdeka atau hamba, diberi tanda pada tangannya atau pada dahinya; dan tidak seorangpun yang dapat membeli atau menjual selain daripada mereka yang memakai tanda itu [mereka yang menghormati Sabat yang benar akan dilarang untuk membeli dan menjual] , yaitu nama binatang itu...” Wahyu 13:15-17.
Beberapa akan menerima tanda “di dahi mereka” karena mereka memilih untuk “mempercayai kebohongan.” 2 Tesalonika 2:11 . Sedangkan yang lain meskipun yakin bahwa hari Minggu bukan Sabat yang benar, tetapi tetap melakukan pekerjaan mereka oleh karena itu menerima tanda “di tangan kanan mereka” itulah tanda pekerjaan.
14. Jika benar, pasti ada bukti bahwa kepausan saat ini sedang berusaha menegakkan ibadat hari Minggu di Amerika Serikat, dan bahwa umat Protestan Amerika Serikat (musuh bebuyutan Roma), telah mengubah sikap mereka dan menyatakan kesediaan untuk bersama-sama meluncurkan hukum hari Minggu itu, adakah bukti seperti itu?
Saat ini sebagian besar umat Protestan mulai menyukai Vatikan dan hal ini mendorong kepausan untuk mengusahakan secara agresif pengesahan ibadat hari Minggu.
“Semua orang Amerika bersiap mengajukan permohonan kepada Presiden dan Konggres untuk membuat uandang-undang Federal – sebuah amandemen pada Konstitusi jika perlu – untuk mengukuhkan kembali Sabat (yang salah) sebagai hari Istirahat nasional.” CATHOLIC TWIN CIRCLE, 25 Agustus 1985, artikel “Sacking Sunday”
“Dalam hal ini, pendahulu saya Paus Leo XIII... berbicara tentang istirahat Minggu sebagai hak pekerja yang harus dijamin oleh negara ,” Paus Yohanes Paulus II – DIES DOMINI, 31 Mei 1998
“Oleh karena itu,... umat Kristen tentu akan berusaha memastikan bahwa undang-undang sipil menghormati kewajiban mereka untuk menjaga agar hari Minggu disucikan. Dalam segala kasus, mereka diwajibkan dengan kepatuhan untuk mengatur libur Minggunya sedemikian rupa sehingga mereka bisa mengikuti Ekaristi, tidak bekerja dan beraktivitas yang tidak sesuai dengan pengudusan Hari Tuhan...” Paus Yohanes Paulus II, DIES DOMINI, 31 Mei 1998
“... Orang Kristen [di mana saja] harus mengusahakan hari Minggu dan hari-hari perayaan Gereja sebagai hari libur resmi, ” Catechism of the Catholic Church, edisi populer dan pasti, 2000 par. 2188
Sebagian besar pemimpin Protestan di Amerika Serikat siap untuk mengubur kapak perang bersama dengan umat Katholik:
“Para pemimpin Protestan Amerika dan gereja-gereja Orthodox Timur ketika bertemu dengan Paus Yohanes Paulus II pada hari Jumat menyebut diskusi mereka yang sangat representatif sebagai tonggak penting dalam perjalanan menuju kesatuan yang lebih besar... Pastor Donald Jones, seorang United Methodist dan ketua departemen kajian agama Universitas South Carolina, menyebutnya, “pertemuan ekumene yang terpenting dalam abad ini,” Pastor Paul A. Crow Jr. dari Indianapolis, pejabat ekumenis dari Gereja Kristen (Murid-murid Yesus), menyebutnya, ‘hari baru dalam ekumene' membuka sebuah masa depan di mana Tuhan ‘mengumpulkan kita bersama.' ” The Montgomery Advertiser, 12 Sept. 1987
Billy Graham: “Saya menyadari bahwa keyakinan saya secara esensi sama dengan keyakinan Katholik Roma Orthodoks.” McCall's, Jan. 1978. Dia juga menyebut Paus Yohanes Paulus II: “Pemimpin agama terbesar dalam dunia modern.” The Satuday Evening Post, Januari – Pebruari 1980
Paul Crouch: “Saya menghapus kata Protestan bahkan dalam kamus saya ... Saya tidak memprotes apapun...(sekarang) saatnya bagi umat Katholik dan non-Katholik untuk datang bersama sebagai satu kesatuan dalam Roh dan kesatuan dalam Tuhan.” Program “Praise the Lord”, Trinity Broadcasting Network, 17 Oktober 1989
Robert Schuller: “Sekarang saatnya bagi umat Protestan untuk datang kepada sang gembala [paus] dan mengatakan, “Apa yang harus kami lakukan agar bisa pulang?” Los Angeles Herald Examiner, 19 September 1987, Halaman Agama.
David Wells: “Jika ajaran Katholik ingin lebih Katholik di masa depan, seperti yang saya harapkan di bawah kepemimpinan paus yang sekarang, maka perbedaan teologi akan semakin tajam, tetapi persekutuan kami dengan umat Katholik melawan budaya sekuler akan semakin dalam. Saya, secara pribadi, siap mengalah.” Eternity Magazine, Sepetember, 1987.
J. L. Packer: “Ajaran karismatik Protestan dan Katholik dalam kehidupan orang Kristen yaitu untuk menyamakan semua maksud dan tujuan. Bukankah ini sangat penting bagi masa depan Kristianitas? J.L. Packer, Christianity Today, 22 Juni 1992
Neal C. Wilson: “Meskipun memang benar bahwa ada masa dalam perjalanan Gereja Advent Hari Ke-7 ketika denominasi ini berpandangan jelas-jelas anti-Katholik Roma .. sikap itu... sekarang sudah ada dalam tumpukan sampah sejarah sejauh melibatkan Gereja Advent Hari Ke-7.” Neal C. Wilson, mantan Presiden ‘the Seventh Day Adventist General Conference', 1974
Bagaimana Menghindari Tanda Binatang itu
15. Bagaimana saya bisa terhindar dari menerima tanda binatang itu?
Inilah pertanyaan yang paling penting. Tuhan, karena kasihNya yang tak terbatas, telah memperingatkan kita agar tidak menyembah binatang itu dan menerima tandanya. Mereka yang menerima tanda binatang “maka ia akan minum dari anggur murka Allah, yang disediakan tanpa campuran [tanpa ampun] dalam cawan murkaNya; dan ia akan disiksa dengan api dan belerang... yang menyembah binatang [menghormati paus dengan ibadat hari Minggu] serta patungnya [Amerika Serikat memaksakan ibadat hari Minggu] , dan barangsiapa telah menerima tanda namanya.” Wahyu 14:10-11
Inilah peringatan Tuhan yang sangat serius. KemarahanNya seimbang dengan pelanggaran kita. Dengan menghormati hari Minggu, yang dibuat oleh Setan lewat paus, Anda sedang menyiapkan diri untuk menerima tanda binatang itu. Setan ingin menipu orang sebanyak mungkin agar menghormati hari palsu ini. Untuk menyempurnakan penipuannya, dia memilih hari Minggu, hari kebangkitan Kristus karena mereka tahu kebanyakan orang akan beranggapan ibadat hari Minggu lebih tepat daripada hari Sabtu, karena menghormati hari kebangkitan Kristus. Tetapi satu-satunya jalan untuk tidak menerima tanda binatang itu adalah dengan menolak menghormati hari yang tidak dipilih Tuhan. Satu-satunya hari yang dikuduskan Tuhan adalah hari Sabtu Sabat dan dengan menghormati hari ini Anda akan menerima “materei Allah yang hidup” Wahyu 7:2
Jika Anda ingin menghormati kematian dan kebangkitan Kristus, Alkitab dengan jelas mengatakan Anda bisa melakukannya dengan baptisan (perendaman total). Lihat Roma 6:3-5. Dengan masuk ke dalam air (dibenamkan/dikubur) Anda mengakui kematianNya. Dengan keluar dari air (muncul/bangkit) Anda mengakui kebangkitanNya.
16. Bagaimana dengan jutaan orang Kristen di masa lalu yang menghormati hari Minggu, dan bukan hari Sabtu – apakah mereka tanpa mereka ketahui menerima tanda binatang itu? Dan bagaimana dengan umat Kristen saat ini yang dengan tulus hati menganggap hari Minggu sebagai Sabat Alkitab?
Sebagian besar generasi masa lalu yang beribadat pada hari Minggu, berpikiran mereka menjalankan Sabat Alkitab: dan saat ini ada orang kristen sejati di setiap gereja termasuk Gereja Katholik Roma, yang percaya bahwa hari Minggu adalah hari Tuhan. Tak satupun dari mereka yang bertanggung jawab atas kesalahan mereka mengingat terang itu belum diperkenalkan kepada mereka. Karena Tuhan “tidak melihat” ketidaktahuan mereka. Lihat Kisah Para Rasul 17:30. Kita hanya akan dihakimi berdasarkan terang yang kita berkesempatan untuk menerimanya. Tetapi, jika undang-undang Minggu universal dipaksakan, persoalannya akan menjadi jelas bagi semua orang, dan kemudian siapa pun yang melanggar perintah Tuhan, yang menaati ajaran yang tidak mempunyai otoritas lebih tinggi daripada yang dimiliki Roma akan menerima tanda binatang.
Segera, setiap orang akan dihadapkan pada ujian dengan resiko yang abadi, menaati perintah Tuhan atau Vatikan. Di mana Anda akan berdiri?
Tidak Ada Ruang Untuk Jalan Tengah
17 . Apa peduli saya? Mengapa tidak saya serahkan saja persoalan ini kepada orang-orang taat beragama untuk menyelesaikannya?
Peringatan Tuhan yang tegas tidak memberi tempat bagi orang yang tidak peduli. Yesus berkata, “Ia yang tidak bersamaKu melawan Aku” Lukas 11:23. Tuhan melihat semua orang dengan tegas, berpihak pada kebenaran atau menentangnya. Peringatan ini tidak membedakan orang, kelas, kondisi, atau agama. Ia diarahkan untuk semua manusia.
Kita tidak perlu dengan sengaja memilih kerajaan kegelapan untuk berada dalam kuasanya. Kita hanya perlu menolak berpihak pada kerajaan terang. Tidak ada yang berkaitan dengan keselamatan jiwa abadi yang boleh kita tanggapi dengan acuh tak acuh. Tuhan membenci orang yang tidak peduli dengan masalah keagamaan.
Apa Yang Harus Saya Lakukan?
Karena jalan tengah tidak bisa diterima Tuhan, dan mengingat untuk menghindari menerima tanda binatang itu saya harus menghormati hari Sabtu bahkan jika hari Minggu dipaksakan secara hukum dengan sangsi pidana mati:
18. Secara praktis, apa langkah pertama saya setelah saya menerima semua yang ada di atas?
Tuhan sangat merindukan menjalin suatu hubungan yang serius dengan Anda. Sebenarnya, Dia menginginkan Anda menjadi putra dan putriNya. Coba pikirkan betapa ini merupakan penghargaan yang besar dijadikan putra dan putri Raja segala Raja, dan Tuhan segala Tuhan. Kesempatan yang murni ini ditawarkan kepada Anda. Dia rindu untuk memberikan penghargaan tertinggi ini. Tetapi, sabdaNya untuk Anda, “Janganlah kamu merupakan pasangan yang tak seimbang dengan dengan orang-orang yang tak percaya. Sebab persamaan apakah terdapat antara kebenaran dan kedurhakaan? Atau bagaimanakah terang dapat bersatu dengan gelap? 15 Persamaan apakah yang terdapat antara Kristus dan Belial? Apakah bagian bersama orang-orang percaya dengan orang-orang tak percaya? 16 Apakah hubungan bait Allah dengan berhala? Karena kita adalah bait dari Allah yang hidup menurut firman Allah ini: Aku akan diam bersama-sama mereka dan Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umatKu 17 Sebab itu: keluarlah kamu dari antara mereka , dan pisahkanlah dirimu dari mereka, firman Tuhan, dan janganlah menjamah apa yang najis, maka Aku akan menerima kamu. 18 Dan Aku akan menjadi Bapamu, dan kamu akan menjadi anak-anakKu laki-laki dan anak-anakKu perempuan demikianlah firman Tuhan Yang Maha Kuasa. 7:1 karena kita sekarang memiliki janji-janji itu, marilah kita menyucikan diri kita dari semua pencemaran jasmani dan rohani, dan dengan demikian menyempurnakan kekudusan kita dalam takut akan Allah.” 2 Korintius 6:14-18; 7:1.
Pesan Alkitab yang penting berisi prinsip-prinsip di bawah ini:
1. Tuhan tidak mengijinkan pencampuran kebenaran dengan kesalahan (meskipun jika 99% kebenaran). Hanya setan mencampuradukkan kebenaran dengan kesalahan untuk memaksimalkan penipuannya. Maka, setiap sistem agama yang menggabungkan kesalahan (seperti hari Minggu yang dianggap hari Tuhan) bersama dengan kebenaran bukan dari Tuhan. Karena “bagaimanakah terang dapat bersatu dengan gelap?” “Allah adalah terang dan di dalam Dia sama sekali tidak ada kegelapan” 2 Korintus 6:14; 1 Yohanes 1:5. Kebenaran adalah 100% kebenaran atau itu bukan kebenaran. Tidak ada tempat bagi pengajaran atau tradisi buatan manusia.
“pemisahan ini merupakan langkah praktis pertama yang bisa Anda ambil untuk menjadi anak Allah”
2. Tugas seseorang yang ingin berada dalam keselarasan dengan Tuhan adalah untuk tidak menjadi anggota gereja atau sistem agama apapun yang dibangun di atas landasan Setan: penggabungan kebenaran dengan kesalahan. Pemisahan ini merupakan langkah praktis pertama yang bisa Anda ambil untuk menjadi anak Allah, bersuka cita dalam Dia sebagai Bapa yang penyayang.
Ketika kita bisa memisahkan diri, kita bisa menjadi putra dan putri Allah. Karena kita telah menunjukkan pengertian bahwa hanya ada dua sistem agama di dunia ini: yang dari Tuhan dan yang dari Setan, dan oleh karena itu kita bisa memilih sesuai dengan kehendak kita untuk memotong tali yang mengikat kita pada sistem agama yang didirikan oleh Setan.
3. Karena tahu bahwa ketika Anda meninggalkan sistem agama Setan, Anda akan kehilangan teman, keluarga, pengaruh, pekerjaan, dll.... Tuhan meyakinkan kita “ Akulah yang Maha Kuasa ” Ini berarti Dia akan berbuat lebih dari sekedar mengganti kehilangan Anda itu. Yesus menjanjikan kepada Anda: “sesungguhnya setiap orang yang karena Aku dan karena Injil meninggalkan rumahnya, saudaranya laki-laki; atau saudaranya perempuan, ibunya atau bapanya, anak-anaknya atau ladangnya, orang itu sekarang pada masa ini juga akan menerima kembali seratus kali lipat : rumah, saudara laki-laki, saudara perempuan, ibu dan bapanya, anak-anaknya dan ladang, sekalipun disertai penganiayaan, dan pada zaman yang akan datang ia akan menerima hidup yang kekal. ” Markus 10:29-30.
4. Setelah kita keluar dari sistem agama Setan, Tuhan akan menuntun kita dengan bimbingan Roh Kudus untuk membersihkan dan menjauhkan kita dari dosa, sehingga komunikasi akan terbuka antara manusia dengan Tuhan. Tetapi, Tuhan meminta kita untuk menaati dan melayaniNya, bukan dengan keterpaksaan, tetapi dengan tulus hati. Mencintai Tuhan sebagai ungkapan syukur atas apa yang telah Dia lakukan untuk memungkinkan terjadinya rekonsiliasi ini adalah landasan yang sebenarnya dalam agama. Melayani Dia hanya karena berharap hadiah atau takut hukuman tidak akan ada gunanya.
Rekonsiliasi Dengan Tuhan
19. Apa itu ‘rekonsiliasi dengan Tuhan', dan mengapa diperlukan?
Ketika Tuhan menciptakan Adam dan Hawa, mereka sempurna dalam karakter dan keinginan, dan hidup dalam ketaatan kepada hukum Tuhan. Untuk membuatnya alami bagi mereka untuk mematuhiNya, Tuhan menuliskan Sepuluh Perintah Allah dalam hati mereka. Dia juga menunjukkan kepada mereka pelanggaran atas hukumNya membuahkan hukuman yang mematikan. “upah dosa adalah maut” Roma 6:23. Semua pemerintahan membutuhkan hukum yang jelas dan sangsi yang mudah dipahami bagi pelanggaran hukum itu. Bayangkan saja keadaan dunia jika hukuman dibebaskan. Akankah kita aman tinggal di suatu tempat di mana pelanggar hukum tidak ditindak dan diberi hukuman?
Ketika Allah mengungkapkan hukumNya kepada Adam dan Hawa, dan membuatnya alami bagi mereka dengan menuliskannya dalam hati mereka, Dia tidak menghilangkan kebebasan mereka untuk memilih. Tuhan mungkin menciptakan manusia tanpa kekuasaan untuk melanggar hukumNya; tetapi dalam hal itu manusia tidak akan menjadi sarana moral yang bebas, tetapi menjadi mesin yang otomatis saja. Tanpa kebebasan untuk memilih, ketaatannya tidak akan bersifat tulus ikhlas, tetapi dipaksakan.
Sayangnya, Adam dan Hawa memilih secara suka rela untuk mengkhianati Tuhan, dengan demikian dosa menjadi pembatas antara manusia dan Tuhan. Mereka bisa dihukum mati karena pelanggaran mereka atas hukum Allah. Mereka harus mati. Selain itu, kecenderungan fitrah mereka untuk mematuhi Tuhan rusak memilih untuk tidak mematuhi hukumNya. Hati mereka berisi perlawanan dan kecenderungan yang semakin kuat untuk tidak menaati.
Dihadapkan pada pelanggaran Adam dan Hawa, apa yang dilakukan Tuhan kita yang maha penyayang? Membiarkan mereka mati karena pelanggaran mereka? Apakah orang tua yang menyayangi meninggalkan anaknya setelah mereka memilih untuk tidak mematuhi mereka? Atau lebih buruk lagi, akankah Dia menghilangkan hukuman atas pelanggaran tersebut untuk mengakomodasi mereka? Bisakah suatu pemerintahan, di bumi atau di langit, bertahan dan tetap makmur tanpa sistem sangsi yang jelas? Tentu saja tidak.
Singkatnya, jika Adam dan Hawa harus membayar ketidaktaatan mereka itu sendiri, itu akan menjadi akhir umat manusia. Atau Tuhan terpaksa membuat lagi Adam dan Hawa baru, tidak ada jaminan bahwa mereka tidak, seperti pendahulunya, memilih untuk melanggar, dan keseluruhan proses akan terulang lagi. Di sini nampak bahwa solusi yang eksternal (di luar dunia orang berdosa) yang harus digunakan. Rencana ilahi ini sudah lama dipersiapkan sebelum benar-benar dibutuhkan.
Alkitab mengatakan “yaitu rahasia yang tersembunyi dari abad ke abad dan dari turunan ke turunan, tetapi yang sekarang dinyatakan kepada orang-orang kudusNya” Kolose 1:26. Rencana Tuhan sudah berisi solusi untuk membawa kembali manusia hidup bersamaNya dengan harmonis, tanpa merusak hukum-hukumNya, atau pemerintahanNya karena seberapa besar Dia membenci dosa Dia masih mencintai para pendosa.
Solusinya berarti seseorang yang tidak berdosa harus membayar hukuman mati itu; karena, kematiannya diatasnamakan semua pendosa. Dengan kematiannya, pendosa yang percaya akan dipulihkan hubungannya dengan Tuhan, sepertinya dia tidak pernah berdosa, sehingga dengan demikian keadilan dan kasih sayang Tuhan tidak saling berbenturan. Tanpa membayar pinalti, tidak akan pernah ada rekonsiliasi antara Tuhan dengan manusia. Dan rekonsiliasi diperlukan agar bisa selaras dengan Tuhan dan hidup dengan Tuhan di surga selamanya.
Lagi pula, orang eksternal ini yang harus mati demi pendosa perlu menunjukkan kepada manusia bagaimana hidup di dunia tanpa berdosa, sehingga akan terjadi rekonsiliasi permanen dengan Tuhan. Apa untungnya didamaikan jika hanya untuk berbuat dosa lagi, dan kembali membutuhkan rekonsiliasi yang lain? Jelas, rencana Tuhan mencakup juga cara memberdayakan manusia untuk bisa hidup dengan penuh kemenangan atas dosa! Maka, meskipun karena melanggar hukum Tuhan, Adam kehilangan surga, dengan mematuhi perintah Bapa dan dengan keyakinan akan darah penebusan orang eksternal ini, surga bisa diperoleh kembali.
20. Saya ingin didamaikan dengan Tuhan; saya ingin mengalahkan dosa dalam hidup saya. Apa yang harus saya lakukan pertama kali?
Anda harus ingat dua hal penting. Pertama, keberanian hati untuk memperoleh keselamatan; tetapi baik hak Anda atas surga maupun kelayakan Anda untuk rekonsiliasi terdapat pada kebenaran orang eksternal ini. Kedua, Tuhan tidak bisa melakukan apa-apa berkaitan dengan rekonsiliasi Anda itu sampai, karena yakin akan kelemahan Anda, dan membuang semua kesombongan, Anda memasrahkan diri Anda di bawah penguasaan Tuhan.
Tetapi, pertanyaan Anda itu berarti Anda sudah dihukum karena dosa. Anda tidak senang dengan diri Anda. Langkah pertama yang harus diambil oleh semua orang yang ingin kembali kepada Tuhan adalah bertobat. “Sadarlah dan bertobatlah, supaya dosa-dosamu dihapuskan” Kisah Para Rasul 3:19. Kita sering bersedih karena kejahatan kita mendatangkan akibat yang tidak menyenangkan kepada kita: tetapi ini bukan pertobatan. Tobat yang sebenarnya adalah lebih dari sekedar bersedih karena berdosa. Pertobatan yang sebenarnya adalah berpaling secara tegas dari kejahatan. Tidak bertobat adalah keikhlasan untuk tidak membutuhkan pembaruan. Tetapi, bisakah orang bertobat untuk dirinya sendiri? Dia tidak bisa lagi memaafkan atau menghukum dirinya sendiri. Pertobatan itu lebih berarti anugerah Allah daripada pengampunan dan anugerah tidak dapat diperoleh kecuali jika diberikan kepada jiwa.
Ketika hati sepenuhnya bertobat dengan pasrah pada pengaruh Roh Allah, pendosa akan mulai memahami kesucian hukum Allah yang kudus. Akan ada kerinduan untuk hidup suci dan kudus dan terus menerus berdamai dengan Tuhan. Dan ketika kita berusaha untuk berjalan lebih dekat dengan Tuhan, “Dia akan mendekat kepadamu”, dan karaktermu akan semakin mereflreksikan Dia ketika kita “mematikan diri setiap hari” dari kebiasaan lama yang penuh dosa. Yakobus 4:8; 1 Korintus 15:31.
Kemenangan atas Dosa lewat Kristus
21. Tolong jelaskan lebih jauh identitas orang luar itu; apakah benar-benar mungkin memperoleh kemenangan atas dosa melalui dia sementara masih hidup di dunia ini?
Hanya ada satu orang yang bisa dengan berhasil memenuhi tugas ini. Orang itu tak lain adalah Putra Allah sendiri. Mengapa Anak Allah itu satu-satunya orang yang layak untuk tugas ini? Karena Putra itu adalah Pencipta segalanya, “gambar Allah yang tidak nampak... segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia” Dan Putra mempunyai semua kualitas dan kapabilitas Allah karena Dia adalah “gambar wujud Allah” Kristus mempunyai hidup dalam diriNya sendiri, yang lebih dari seimbang dengan semua manusia yang masih harus dilahirkan dan membutuhkan kematian penebusanNya. Dengan demikian, pengorbananNya memenuhi keadilan Tuhan bagi semua pendosa yang akan menerima kematian penebusanNya itu, sambil juga menyatakan sayang dan cintaNya. Dalam Anak, “kasih dan kesetiaan akan bertemu, keadilan dan damai sejahtera akan bercium-ciuman” Dan menjadi sama dengan Tuhan, sang Putra adalah sungguh satu-satunya orang yang bisa mengungkapkan kepada manusia sifat-sifat baik Allah dan mendamaikan manusia dengan Tuhan. Kolose 1:15,16; Ibrani 1:3; Mazmur 85:10
Tetapi, agar ini terjadi, dan agar keadilan Allah terpenuhi, Anak harus menanggung sifat manusiawi kita yang lemah, dengan kecenderungannya pada yang jahat. “bukan malaikat-maaikat yang Ia kasihani, tetapi keturunan Abraham yang Ia kasihani” Hanya dengan tindakan itu akan adil bagi Anak untuk menjadi model kita yang sempurna. “telah meninggalkan teladan bagimu supaya kamu mengikuti jejakNya. Ia tidak berbuat dosa” Ibrani 2:16; 1 Petrus 2:21, 22
Dari satu sisi dengan kemuliaanNya Dia menjangkau Tuhan dan dengan sisi lain dengan kemanusiaanNya Dia menjangkau manusia. Maka, tak ada yang lebih mampu dibanding Anak untuk memberikan hadiah rekonsiliasi yang sangat berharga ini. “Karena anak-anak itu adalah anak-anak dari darah dan daging, maka Ia [Anak] juga menjadi sama seperti mereka” “...Allah mendamaikan dunia dengan diriNya” “Sebab... ketika masih seteru, diperdamaikan dengan Allah oleh kematian AnakNya” Kristus sendiri mengenakan sifat manusiawi kita dengan segala kelemahannya, namun Dia hidup tanpa dosa. Kehidupan yang menang atas dosa inilah yang ingin Dia berikan kepada kita. Ibrani 2:14; 2 Korintus 5:19; Roma 5:10
Cita-cita Tuhan untuk anak-anakNya jauh lebih tinggi daripada yang bisa dibayangkan manusia. “Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti BapaMu yang di surga adalah sempurna” “tetapi hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu” “supaya kamu tiada beraib dan tiada bernoda, sebagai anak-anak Allah yang tak bercela di tengah-tengah angkatan yang bengkok hatinya..” “kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan tak seorangpun akan melihat Tuhan” Semua tawaranNya adalah memampukan. Tuhan tidak memberikan syarat tanpa menyediakan sarana untuk pemenuhannya. Matius 5:48; 1 Petrus 1:15; Filipi 2:15; Ibrani 12:14
“Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna.” – Matius 5: 48
Tidak perlu ada kegagalan dalam mencapai kesempurnaan karakter Kristen. Dengan pengorabanan Kristus, sarana telah disediakan untuk setiap umat percaya untuk menerimanya dengan berkelimpahan semua yang diperlukan untuk mencapai tujuan yang diinginkan itu. Tuhan mengajak kita untuk mencapai standar kesempurnaan dan meletakkan di hadapan kita contoh karakter Kristus. Dalam kemanusiaanNya, Kristus menunjukkan bahwa melalui kerja sama dengan Yang Mulia, manusia dalam kehidupan ini bisa mencapai kesempurnaan karakter. Inilah penegasan Tuhan bagi kita bahwa kita, juga, bisa memperoleh kemenangan.
Kita bersyukur kepada Tuhan yang “telah memberikan kepada kita kemenangan oleh Yesus Kristus, Tuhan kita” 1 Korintus 15:57
22. Bagaimana Kristus mampu hidup tanpa dosa dalam dunia yang jahat ini?
Tidak ada kehidupan yang begitu dipenuhi dengan kerja dan tanggung jawab seperti yang dijalani Kristus; namun betapa seringnya Dia dijumpai sedang berdoa! Betapa konstannya hubunganNya dengan Tuhan! Berkali-kali dalam sejarah kehidupan manusiawiNya ditemukan catatan seperti, “Pagi-pagi benar, waktu hari masih gelap, Ia bangun dan pergi keluar. Ia pergi ke tempat yang sunyi dan berdoa di sana” “Akan tetapi Ia mengundurkan diri ke tempat-tempat yang sunyi dan berdoa” “Pada waktu itu pergilah Yesus ke bukit untuk berdoa dan semalam-malaman Ia berdoa kepada Allah” Markus 1:35; Lukas 5:16; 6:12
Hubungan yang tak terputus dengan Bapa merupakan sesuatu yang tak tergantikan bagi Kristus. Maka, seharusnya seperti itu juga dengan kita sekarang ini. Menjadi satu dengan kita, teman berbagi dalam kebutuhan dan kelemahan kita. Dia sepenuhnya bergantung pada Tuhan, dan di tempat doa yang tersembunyi Dia mencari kekuatan ilahi, yang Dia butuhkan untuk menghadapi tugas dan pencobaan. Dalam dunia yang penuh dosa Kristus menanggung penderitaan dan siksaan jiwa. Dalam persekutuan dengan Tuhan Daia bisa meletakkan beban penderitaan yang menekanNya. Di sini Dia menemukan kenyamanan dan kegembiraan. Sebagai manusia Dia memohon kepada singgasana Allah sampai kemanusiaanNya dipenuhi dengan arus surga yang menghubungkan kemanusiaanNya dengan ketuhanan. Melalui persekutuan yang tak pernah putus Dia menerima kekuatan untuk hidup tanpa dosa. PengalamanNya bisa Anda tiru.
Di hadapan semua orang terhampar kesempatan yang luar biasa untuk menjadi seperti Kristus, patuh kepada semua prinsip-prinsip hukum Tuhan. Tetapi dengan kekuatan kita sendiri, kita tidak akan mampu. Kesucian ini hanya tercapai lewat mendisiplin diri kita untuk selalu pasrah pada pengaruh Roh Kudus yang mengendalikan. Kekuatan Kristus yang memampukan membantu kita untuk bertekun mengatasi setiap kesalahan. Kita harus secara terus menerus berdoa kepada Kristus, seperti Dia bersekutu dengan BapaNya terus menerus, untuk membantu kita mengatasi kelemahan manusiawi kita. Proses pembersihan dari kelemahan kita ini berjalan secara kontinyu. Dari hari ke hari, kita harus bekerja bersama Tuhan untuk mengusahakan tanpa kenal lelah pengembangan kebiasaan-kebiasaan yang baik. Kristus akan dengan senang hati memberikan kepada kita kekuatan dan berkat yang dibutuhkan dalam perjuangan kita melawan kejahatan yang mengepung kita.
Percaya kepada Yesus Dibarengi Dengan Usaha Pribadi
23. Apakah Anda ingin mengatakan bahwa percaya kepada Yesus tidak akan menggantikan usaha pribadi saya untuk secara terus menerus memerangi dosa? Tidak bisakah saya hanya percaya kepada Yesus dan apa yang Dia lakukan pada saya dan itu cukup untuk diselamatkan?
Setiap orang yang menerima Yesus sebagai Juru Selamat pribadi berhak memperoleh sifat-sifatNya. Tetapi, mereka yang menunggu terjadinya perubahan yang tiba-tiba dalam karakter mereka tanpa usaha sungguh-sungguh dari mereka untuk mengatasi dosa akan kecewa. Kita harus waspada jangan-jangan sifat lama kita memperoleh kembali supremasinya, jangan-jangan musuh akan menggunakan jebakan untuk menangkap kita lagi. Kita harus mengusahakan “keselamatanmu dengan takut dan gentar, karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaanNya” Filipi 2: 12, 13
Kristus tidak memberi kita kepastian bahwa memperoleh kesempurnaan karakter itu mudah. Karakter yang baik dan sempurna itu tidak kita warisi. Ia tidak datang kepada kita dengan tiba-tiba. Karakter yang mulia diperoleh melalui usaha pribadi lewat kebaikan dan kuasa Kristus. Tuhan memberi talenta, kekuatan pikir; kita membentuk karakter. Ia dibentuk melalui perjuangan yang keras dan penuh disiplin melawan diri sendiri. Konflik demi konflik harus dimenangkan melawan kecenderungan bawaan.
Kita harus mengawasi diri kita sendiri secara ketat, dan tidak membiarkan satupun sifat buruk yang tak terkoreksi. Kadang-kadang perjuangan ini terasa begitu menyakitkan dan mematahkan semangat karena, jika kita tahu kelemahan dalam karakter kita, mereka selalu ada di hadapan kita ketika kita harus memandang Yesus. Tetapi, setiap orang yang ingin memasuki gerbang indah kota Tuhan akan memasuki sebagai penakluk, dan kemenangan terbesarnya adalah kemenangan atas dirinya sendiri.
Jangan ada yang mengatakan, saya tidak bisa memperbaiki kerusakan karakter saya. Jika orang sampai pada putusan itu, dia tentu akan gagal untuk memperoleh hidup abadi. Ketidakmungkinan itu terletak dalam kemauan orang sendiri. Persoalan muncul dari kerusakan hati yang tidak disucikan, karena tidak mau menyerahkan diri pada kuasa Tuhan.
Ketaatan kepada Tuhan sangat penting saat berjalan bersamaNya. Dua sifat umat yang benar-benar percaya adalah ketaatan pada hukumNya, dan kepercayaan kepada Kristus. Lihat Wahyu 14:12. Maka hanya “percaya” kepada Kristus tidaklah cukup. Jika cukup, maka Setan sendiri juga akan menikmati surga, seperti yang tertulis “setan-setanpun juga percaya akan hal itu dan mereka gemetar” Yakobus 2:19.
Contoh, apa yang menyebabkan Adam dan Hawa diusir dari firdaus? Mereka tidak mempunyai masalah dengan kepercayaan mereka kepada Yesus karena Dia berjalan bersama mereka saat hari sejuk. Lihat Kejadian 3:8. Ketidakpatuhanlah yang membuat mereka menderita. Jadi, apakah kita akan terselamatkan karena usaha kita? “.. bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmatNya” Titus 3:5 . Kita tidak mematuhi hukum agar terselamatkan. Menaati perintahNya adalah buah yang dihasilkan oleh pengikut Kristus.
Hukum membuktikan bahwa kita membutuhkan Penyelamat. Melihat hukum sebagai “cermin” bagi orang Kristen kita bisa melihat kelemahan-kelemahan kita dengan lebih jelas. Lihat Yakobus 1:23-25. Hal ini membuat kita menyadari kita tidak dapat memperoleh kesempurnaan tanpa Kristus. Hukum tidak bisa menyelamatkan. Ia hanya bisa menunjukkan bahwa kita membutuhkan seorang Penyelamat. Untuk ilustrasi, jika Anda jatuh dalam kubangan lumpur, dengan berdiri di depan kaca Anda akan melihat betapa kotornya Anda. Bisakah cermin itu membersihkan Anda? Tidak bisa. Ia hanya bisa menunjukkan bahwa Anda perlu dibersihkan.
24. Apakah benar-benar mungkin jika saya percaya kuasa Yesus digabungkan dengan perlawanan terus menerus melawan kelemahan diri, karakter saya akan disempurnakan?
Para malaikat di surga akan bekerja dengan setiap orang yang mencari kesempurnaan karakter. Kepada semua orang yang terlibat dalam usaha ini, Kristus berkata, Aku berada di tangan kananmu untuk membantumu “Karena tanpa Aku [Yesus] tak ada yang bisa kamu lakukan” Yohanes 15:5. Ingat ini. Marilah kita selalu benar seperti jarum kompas dengan kutub utara sehingga tidak ada pencobaan yang akan menjatuhkan kita. Jangan kita mengecewakan Dia yang begitu mencintai kita sehingga memberikan nyawanya untuk menebus dosa kita.
Jika Anda melakukan kesalahan, Anda tentu akan memperoleh kemenangan jika Anda melihat kesalahan itu sebagai lampu peringatan. Maka Anda bisa mengubah kekalahan menjadi kemenangan, mengalahkan musuh dan menghormati Penyelamat Anda. Jadi, ketika keinginan Anda bekerja sama dengan keinginan Tuhan, ia akan menjadi omnipoten (sangat kuat).
Pemulih Pelanggaran
25. Sekarang saya menghargai pentingnya memahami siapakah binatang itu, tandanya, dan patungnya, karena kesempurnaan tidak akan mungkin jika saya terbujuk untuk melanggar hukum Tuhan, apa yang harus saya lakukan?
Sekarang kita tahu bahwa hari Minggu adalah tanda kepausan (binatang), dan Setan segera akan membuatnya tidak mungkin bagi orang untuk menghormati hari ketujuh istirahat Allah yang dikuduskan dengan menggunakan Amerika Serikat untuk mengeluarkan undang-undang hari Minggu yang universal. Kita harus memulainya dengan menghormati Sabat (dengan melatih diri kita sendiri sementara keadaan masih lebih memungkinkan) dan berbagi kebenaran ini dengan yang lain berusaha memenangkan jiwa sebanyak yang kita mampu.
Perintah diberikan, “serukanlah kuat-kuat, janganlah tahan-tahan! Nyaringkanlah suaramu bagaikan sangkakala, beritahukan kepada umatKu pelanggaran mereka” Ini bukan dunia penyembah berhala, tetapi mereka yang Tuhan maksud sebagai “orang-orangKu,” yang harus dihardik karena pelanggaran-pelanggaran mereka. Lebih lanjut Dia menyatakan, “Memang setiap hari mereka mencari Aku dan suka untuk mengenal segala jalanKu. Seperti bangsa yang melakukan yang benar dan yang tidak meninggalkan hukum Allahnya” Yesaya 58:1,2
Inilah angkatan yang mengatakan diri mereka yang benar, dan nampak memperlihatkan minat yang besar untuk melayani Tuhan: tetapi Tuhan menunjukkan kemarahanNya yang keras karena mereka menginjak-injak ajaran ilahi.
Nabi Yesaya, kemudian menunjukkan hukum mana yang telah dilanggar, “Engkau akan disebutkan ‘yang memperbaiki tembok yang tembus'... Aapabila engkau tidak menginjak-injak hukum Sabat dan tidak melakukan urusanmu pada hari kudusKu; apabila engkau menyebut hari Sabat ‘hari kenikmatan', dan hari kudus Tuhan ‘hari yang mulia, apabila engkau menghormatinya dengan tidak menjalankan acaramu dan dengan tidak mengurus urusanmu atau berkata omong kosong, maka engkau akan bersenang-senang karena Tuhan” Yesaya 58:12-14.
Segera, melalui undang-undang hari Minggu universal, Setan akan menjadikan ketaatan kepada Tuhan suatu kejahatan
Hal ini juga untuk Anda. Pelanggaran sudah dilakukan pada hukum Tuhan ketika Sabat diganti oleh Gereja Katholik Roma. Sudah tiba waktunya bagi insitusi ketuhanan itu untuk dipulihkan kembali. Pelanggaran harus diperbaiki. Kita telah memiih berada dalam kelompok orang yang akan memperbaiki pelanggaran. Maukah Anda menjadi pemulih pelanggaran?
Apakah Anda ingin memulai mengudusan hari Sabtu, dengan tidak bekerja, tidak mencari kesenangan pribadi, dan tidak mengucapkan kata-kata Anda sendiri dalam jam-jam suci hari Sabat Tuhan?
Di mana Beribadat
26. Ya, saya akan merasa terhormat untuk menjadi pemulih pelanggaran atas hukum Tuhan. Tetapi saya tidak tahu gereja yang benar-benar menghormati Sabat, hanya mengikuti Alkitab, dan menyingkapkan kepausan. Jadi, di mana saya harus beribadat?
Yakinlah Anda tidak sendiri dalam menghadapi dilema ini. Mereka yang terlibat dalam proyek ini, telah menghadapi situasi yang persis sama. Kita harus meninggalkan gereja kita begitu kita tahu betapa kecil cinta mereka pada kebenaran. Bahkan gereja yang mengatakan menghormati Sabat ternyata itu hanya dibibir saja. Mereka menguduskan hari Sabat jika itu mungkin dan nyaman untuk dilakukan. Ketika muncul penolakan atau pelarangan, pengudusan hari Sabat menjadi sulit, gereja-gereja itu membebaskan anggotanya dari penghormatan hari Sabat. Tetapi Firman Allah mengatakan kepada kita, “Kita seharusnya lebih mematuhi Tuhan daripada manusia” Kisah Para Rasul 5:29
Segera, melalui undang-undang Sabat universal, Setan akan menyatakan menaati Tuhan itu suatu kejahatan. Kita harus bersiap dianggap sebagai penjahat karena menguduskan hari Sabat, daripada mengakui hukum manusia tetapi bersalah tidak mematuhi Tuhan. Segera setiap orang di dunia akan menghadapi dilema ini: Siapa yang harus saya taati, manusia atau Tuhan? Kita telah memilih untuk menaati Tuhan apapun tekanan atau hukuman yang akan kita terima karena kita mencari kerajaan surga.
Sementara itu, setelah meninggalkan semua gereja dan agama yang bertentangan dengan kebenaran Tuhan, kami mulai beribadat di rumah kami sambil berusaha mengajak keluarga, teman, dan tetangga untuk mengenal kebenaran sampai terbentuklah sekelompok kecil umat percaya. Dengan demikian, kami bisa mengklaim janji Kristus “sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul atas namaKu, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka.” Matius 18:20
Kami membuktikan bahwa jika kita terpisah dari gereja dan agama yang salah untuk mematuhi perintah Tuhan (Lihat pertanyaan 18) kami menikmati kebebasan dan kemerdekaan “dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakanmu” Yohanes 8:32. Semoga kegembiraan kami juga menjadi milik Anda, saat Anda menetapkan untuk berpisah agar menjadi putra dan putri Tuhan. “Barangsiapa menang, ia akan memperoleh semuanya ini, dan Aku akan menjadi Allahnya dan ia akan menjadi anakKu” Wahyu 21:7
Kami berdoa agar Anda memilih menjadi pemulih pelanggaran hukum Tuhan, dan akan terlibat dalam penyelamatan sebanyak mungkin jiwa yang menjadi korban penipuan yang mengepung dunia yang sedang menghadapi kesempatannya yang terakhir sebelum kedatangan kedua yang semakin dekat Tuhan dan Penyelamat kita Yesus Kristus.
AMIN
Semua ayat Alkitab diambil dari Alkitab terbitan Lembaga Alkitab Indonesia
Untuk mendapatkan edisi sampul kertas “Kontroversi Dahsyat” (“The Great Controversy”) (buku yang menjelaskan lebih jauh apa yang sudah disinggung dalam artikel ini), atau untuk mendapatkan edisi sampul kertas “Kehendak Zaman” (“The Desire of Ages”) (buku tentang kehidupan Yesus) silahkan menghubungi kami di http://www.worldslastchance.com/

Tidak ada komentar