Ekaristi Dalam Kristen dan Islam

Ekaristi intinya bicara soal roti dari Nabi Isa. Di Bible bisa dibaca dalam Yohanes 6. Dimana dalam Ayat itu menceritakan tentang makna dari makanan yang diberikan Yesus. Sebab musabab Tentang Ekaristi muncul karena kaum Yahudi masih saja meminta bukti bahwa Yesus (Isa) adalah Mesiah. Bukti yang ingin dilihat adalah “Yesus dapat menurunkan makanan dari langit”. Hal ini dapat kita baca dalam ayat sebagai berikut :

Mereka berkata: “Kami ingin memakan hidangan itu dan supaya tenteram hati kami dan supaya kami yakin bahwa kamu telah berkata benar kepada kami, dan kami menjadi orang-orang yang menyaksikan hidangan itu”. (QS 5:113)
Maka kata mereka kepada-Nya: “Tanda apakah yang Engkau perbuat, supaya dapat kami melihatnya dan percaya kepada-Mu? Pekerjaan apakah yang Engkau lakukan?.(Yohanes 6 : 30)

Kaum Yahudi melakukan ini sebagai pembanding terhadap yang dilakukan Musa. Bahwa Musa sebagai Nabi utusan Allah bisa menurunkan makanan dari langit (Manna). Jadi jika Yesus (Isa) juga utusan Allah, ia juga harus bisa menurunkan makanan. Lihat ayat berikut :

Nenek moyang kami telah makan manna di padang gurun, seperti ada tertulis: Mereka diberi-Nya makan roti dari sorga.” (Yohanes 6 : 31)

Dan Kami naungi kamu dengan awan, dan Kami turunkan kepadamu “manna” dan “salwa”. Makanlah dari makanan yang baik-baik yang telah Kami berikan kepadamu; dan tidaklah mereka menganiaya Kami; akan tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri. (QS 2:57)

Mendengar orang-orang Yahudi meminta bukti lagi kepada Yesus, meski sudah banyak bukti agaknya tak membuat Yesus (Isa) bosan. Dengan sabar dia meminta pertolongan Allah.

Isa putera Maryam (Jesus) berdo’a: “Ya Tuhan kami turunkanlah kiranya kepada kami suatu hidangan dari langit (yang hari turunnya) akan menjadi hari raya bagi kami yaitu orang-orang yang bersama kami dan yang datang sesudah kami, dan menjadi tanda bagi kekuasaan Engkau; beri rezekilah kami, dan Engkaulah pemberi rezki Yang Paling Utama”. (QS 5:114)

Maka kata Yesus kepada mereka: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya bukan Musa yang memberikan kamu roti dari sorga, melainkan Bapa-Ku yang memberikan kamu roti yang benar dari sorga. (Yohanes 6 : 32)

Dalam Al Quran pengertian makanan (roti) lebih bermakna LUGAS, sebagai makanan yang benar-benar turun dari langit. Yang kemudian makanan itu dimakan bersama. Sedangkan dalam Bible pengertian makanan (roti) lebih bermakna KIAS, sebagai daging dan darah Yesus. Tapi sebenarnya pengkiasan ini bukan berarti sebagai daging atau darah Yesus sebenarnya tapi sebagai bentuk perjanjian yang seutuhnya.

Dalam Al-Quran dikatakan :

Allah berfirman: “Sesungguhnya Aku akan menurunkan hidangan itu kepadamu, barangsiapa yang kafir di antaramu sesudah (turun hidangan itu), maka sesungguhnya Aku akan menyiksanya dengan siksaan yang tidak pernah Aku timpakan kepada seorangpun di antara umat manusia”. (QS 5:115)
Kata Yesus kepada mereka: “Akulah roti hidup; barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi. (Yohanes 6:35)

Bahwa siapa yang memakan roti berarti telah terikat dengan janji mereka bahwa mereka (kaum Yahudi) harus percaya Yesus sebagai utusan Allah dan karena itulah makanan dan minuman dikiaskan Yesus sebagai Daging dan darahnya sebagai tanda bahwa Yesus serius dengan hal ini. Bahwa siapapun yang ingkar diantara kaum Yahudi pada saat itu (yang menyaksikan) berarti Kafir.


Tidak ada komentar