Pengklaiman Riaz Ahmed Ghohar Shahi Sebagai Al Mahdi

Pengklaiman Riaz Ahmed Ghohar Shahi Sebagai Al Mahdi 

Nama Riaz Ahmed Gohar Shahi (sekarang sudah meninggal) adalah sosok kontroversial dalam wacana pemikiran Islam kontemporer. Dilahirkan pada bulan November 1941, pria bernama lengkap Santa Riaz Ahmed Ghohar Shahi ini membonceng sufi ke arah yang menyesatkan dengan mengklaim dirinya sebagai orang yang paling mengerti tentang esensi Tuhan, meski ia selalu menolak untuk mengakuinya. Padahal dari perkataan-perkataannya, jelas sekali Ghohar Shahi mencoba mengkultuskan dirinya sendiri dalam banyak hal.  Ya rupanya sama dengan Nabi baru dari Ahmadiyah Mirza Ghulam Ahmad dari Pakistan  yang sama-sama mengaku sebagai Nabi dan juga sebagai al-Mahdi juga membuat kitab baru dengan nama "Takzirah" kalau Santa Riaz Ahmed Ghohar Shahi membuat kitab baru "Agama Tuhan". Lolz. 

Bagi kita hanya dua kitab yang berlaku sampai akhir zaman yaitu :

Hadits Rasulullah SAW, yaitu: ”Kutinggalkan kepadamu dua perkara, dan kamu sekalian tidak akan sesat selama berpegang teguh kepada keduanya, yaitu Kitabullah (Al-Qur’an dan Sunnah Rasul-Nya).

Al-Qur’an adalah sumber ajaran Islam yang utama. Al-Qur’an adalah wahyu Allah yang diturunkan kepada Rasul-Nya, Nabi Muhammad SAW. Al-Qur’an dijaga dan dipelihara oleh Allah SWT, sesuai dengan firmannya sebagai berikut:

”Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan al-Qur’an dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya.” (QS 15:9)

”Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al-Qur’an. Kalau sekiranya Al-Qur’an itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapatkan pertentangan yang banyak di dalamnya.” (QS 4:82) 


Oleh karena itu kita tinjau fakta-fakta Riaz Ahmed Gohar Shahi adalah Nabi Palsu (mesias false) dan menyimpang dari agama al-islam dan fakta-fakta tersebut, adalah :

1. Klaim Bertentangan dengan Al-Qur'an

Sebagai contoh, ia mengaku bahwa wajahnya terlihat di hajar aswad dan bulan. Untuk memastikan itu, ia memfoto gambar bulan dan hajar aswad lantas disandingkan dengan wajahnya. Entah darimana orang dapat melihat gambar Ghohar yang muncul di bulan, karena wajah Rasulullah saw. sendiri sebagai panutan umat Islam tidak sampai mengklaim bahwa wajahnya terpampang di hajar aswad maupun bulan. 

Tidak hanya itu, ia juga mendelegasikan metode pembersihkan qalbu dengan cara yang sangat menyesatkan menjurus aneh, yakni ketika ada Bulan purnama muncul dari timur, kita diminta untuk berkonsentrasi. Kosentrasi pikiran akan membawa kita melihat penjelmaan wajah Riaz A Gohar Shahi di bulan. Para klien kemudian dianjurkan untuk menyebut nama Allah tiga kali. Pasca itu, konon kita akan diberkahi dengan limpahan spiritual yang dahsyat.

Pengaruh Budaya Hindu Pada Agama Tuhan.com. Bukan dari Agama Samawi 
Dashavatara : (dari kiri) Matsya, Kurma, Varaha, Narasimha, Vamana, Parashurama, Rama, Krishna, Buddha, Kalki Avatar (al-Mahdi dari Hindu/Budha)

Para murid Santa Gohar Shahi Mengklaim / mempercayai beliau sebagai Messiah-Imam Mahdi yang ditungu-tunggu - dan Kalki Avatar

Keyakinan Kalki avatar (sang Mesias / juru selamat akhir zaman dari Hindu / Budha) ini berasal dari penganut  Hinduisme dan Budhaisme, yaitu :

Anggota Baha'i Faith telah menafsirkan nubuat waktu akhir sebagai referensi kedatangan BahƔ'u'llƔh pendiri mereka, yang telah membantu pertumbuhan iman Baha'i di India.

- Anggota dari Komunitas Muslim Ahmadiyah percaya pendiri mereka, Mirza Ghulam Ahmad, sebagai Kalki Avatar


- Samael Aun Weor, dalam bukunya The Aquarian Pesan, mengklaim bahwa ia sendiri adalah Kalki


- Dalam The Avatar Apa oleh Carolyn Lee dan Madness Kudus oleh Georg Feuerstein, kemungkinan Adi Da sebagai Kalki


- Guru Gobind Singh, pada abad ke-16 Dasam Granth, menulis bahwa Kalki adalah Vivek Buddhi. Ketika manusia berdosa, korup dunia ia akan bertindak sebagai Kalki. Gobind Singh menggambarkan Kalki dalam bukunya Chobis Avatar.


- Swamini Jai Sathya, awalnya dikenal sebagai Sri Suryanarayana Jayanthi Kumaraswami, menyatakan bahwa Kalki sudah terlahir sebagai seorang wanita, dan akan mengungkapkan dirinya pada saat akhir di atas kuda putih dan memegang pedang.


- Sri Kalki Peedum Society, sebuah kelompok yang berbasis di Singapura dating kembali ke tahun 1998, percaya guru mereka Sri Kalki Jothi menjadi Kalki.

- di India orang percaya bahwa Srivaikuntam di Tirunelveli District Tamil Nadu adalah tempat kelahiran Kalki. Nostradamus prediksi bahwa ia akan lahir di semenanjung pendukungnya. Kalki Puram menjelaskan bahwa ia akan lahir pada tepi sungai Tambrabarani dan srivaikuntam adalah di tepi sungai. Ini adalah salah satu dari 108 divya deshams Dewa Wisnu. 

(sumber translate dari : http://en.wikipedia.org/wiki/Kalki_avatar)

Itu karena kemunculan wajah-wajah Ghohar Shahi di Bulan, Matahari, Hajar Aswad, kuil-kuil dan berbagai tempat lain. Orang-orang dari agama dan keyakinan berbeda-beda telah mendapat pertolongan spiritual dan menerangi hati mereka melalui berkah spiritual beliau (http://www.agamatuhan.com)


Dari sini terlihat ada pengaruh hindu dalam penyampaiannya dan ingatlah  Firman Allah ketika berkata kepada Nabi Ibrahim a.s :

...ketika Ibrahim berkata kepada bapaknya dan kaumnya : “Patung-patung apakah ini yang kamu tekun beribadah kepadanya?” Mereka menjawab: “Kami mendapati bapak-bapak kami menyembahnya”. Ibrahim berkata: “Sesungguhnya kamu dan bapak-bapakmu berada dalam kesesatan yang nyata”. Mereka menjawab: “Apakah kamu datang kepada kami dengan sungguh-sungguh ataukah kamu termasuk orang-orang yang bermain-main?”. Ibrahim berkata: “Sebenarnya Tuhan kamu ialah Tuhan langit dan bumi yang telah menciptakannya; dan aku termasuk orang-orang yang dapat memberikan bukti atas yang demikian itu”. Demi Allah, sesungguhnya aku akan melakukan tipu daya terhadap berhala-berhalamu sesudah kamu pergi meninggalkannya. Maka Ibrahim membuat berhala-berhala itu hancur berpotong-potong, kecuali yang terbesar (induk) dari patung-patung yang lain; agar mereka kembali (untuk bertanya) kepadanya. Mereka berkata: “Siapakah yang melakukan perbuatan ini terhadap tuhan-tuhan kami, sesungguhnya dia termasuk orang-orang yang dzalim”.(Qs.21:51-59). 

Dan (ingatlah) di waktu Ibrahim berkata kepada bapaknya Aazar: “Pantaskah kamu menjadikan berhala-berhala sebagai tuhan-tuhan? Sesungguhnya aku melihat kamu dan kaummu dalam kesesatan yang nyata”. Dan demikianlah Kami perlihatkan kepada Ibrahim tanda-tanda keagungan (Kami yang terdapat) di langit dan bumi, dan (Kami memperlihatkannya) agar Ibrahim itu termasuk orang-orang yang yakin. Ketika malam telah menjadi gelap, dia melihat sebuah bintang (lalu) dia berkata: “Inilah Tuhanku” Tetapi tatkala bintang itu tenggelam dia berkata: “Saya tidak suka kepada yang tenggelam”. Kemudian tatkala dia melihat bulan terbit dia berkata: “Inilah Tuhanku”. Tetapi setelah bulan itu terbenam dia berkata: “Sesungguhnya jika Tuhanku tidak memberi petunjuk kepadaku, pastilah aku termasuk orang-orang yang sesat”. Kemudian tatkala dia melihat matahari terbit, dia berkata: “Inilah Tuhanku, ini yang lebih besar”, maka tatkala matahari itu telah terbenam, dia berkata: “Hai kaumku, sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yang kamu persekutukan. Sesungguhnya aku menghadapkan diriku kepada Tuhan yang menciptakan langit dan bumi dengan cenderung kepada agama yang benar, dan aku bukanlah termasuk orang-orang yang mempersekutukan Tuhan. Dan dia dibantah oleh kaumnya. Dia berkata: “Apakah kamu hendak membantahku tentang Allah, padahal sesungguhnya Allah telah memberi petunjuk kepadaku. Dan aku tidak takut kepada (malapetaka dari) sembahan-sembahan yang kamu persekutukan dengan Allah, kecuali di kala Tuhanku menghendaki sesuatu (dari malapetaka) itu. Pengetahuan Tuhanku meliputi segala sesuatu. Maka apakah kamu tidak dapat mengambil pelajaran (daripadanya)? Bagaimana aku takut kepada sembahan-sembahan yang kamu persekutukan (dengan Allah), padahal kamu tidak takut mempersekutukan Allah dengan sembahan-sembahan yang Allah sendiri tidak menurunkan hujjah kepadamu untuk mempersekutukan-Nya. Maka manakah di antara dua golongan itu yang lebih berhak mendapat keamanan (dari malapetaka), jika kamu mengetahui?” Orang-orang yang beriman dan tidak mencampur adukkan iman mereka dengan kedzaliman (syirik), mereka itulah orang-orang yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk. Dan itulah hujjah Kami yang Kami berikan kepada Ibrahim untuk menghadapi kaumnya. Kami tinggikan siapa yang Kami kehendaki beberapa derajat. Sesungguhnya Tuhanmu Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui.(Qs.6 : 74-83)

2. Bahwa Batu Hajar Aswad itu Batu Biasa

 "Hajar Aswad atau Batu Hitam yang menempel di Ka'bah memang begitu memikat. Sehingga banyak manusia yang pergi haji ingin menciumnya. Ada yang meriwayatkan batu itu berasal dari Surga, dan lain sebagainya. Tetapi Batu itu bisa membuat kaum muslimin terjerumus ke hal yang berbau syirik kalau berlebihan dalam menyikapinya".

Karena istimewanya itu banyak informasi keliru yang diterima oleh kalangan muslim maupun non Muslim  tentang Hajar Aswad (Batu Hitam). Bahwa mereka mengira umat Islam menyembah Hajar Aswad yang ada di Mekah (Ka’bah). Hajar Aswad yang menempel di sudut Ka’bah merupakan tanda dimana arah Thawaf dimulai dan berakhir saat ibadah haji. Thawaf yaitu kegiatan mengelilingi Ka’bah. Jadi awal Thawaf dimulai dan berakhir dari arah Hajar Aswad .

Mencium Hajar Aswad sebenarnya seperti halnya ketika kita mencium lantai saat sujud. Dimana ini hanya simbolisasi bahwa kita cinta dan tunduk pada Allah. Jadi dari sudut pandangku sebenarnya tak ada yang istimewa dari Hajar Aswad.

Jika ada hadits yang menceritakan Nabi pernah Mencium Hajar Aswad, ini pun tak menjadikan Hajar Aswad sebagai barang keramat. Karena jika menjadi barang keramat dan wajib mencium, berapa waktu antrian yang dibutuhkan oleh hampir 2 jutaan jemaah haji. Belum lagi jika pada terinjak-injak jika berebutan. Dan tentu bagaimana dengan yang tidak ada kesempatan memegangnya?. Menurutku Batu Hajar Aswad hanya batu biasa, cukuplah sebagai tanda awal tempat thawaf dan berakhir thawaf. Allah-lah yang Maha Suci. (BACA DISINI)

Untuk mempengaruhi bahwa dia adalah mesias juru selamat terakhir yang dijanjikan Allah s.w.t maka. ghohar shahi membuat gambar seolah-olah dia ada dalam dalam batu hajar aswad

Kota Makkah adalah tempat awal peradaban manusia, sehingga disebut juga  Ummul Qura atau Ibu Negeri (QS.42:7). Dan disanalah mula-mula tempat peribadatan didirikan (QS.3:96).


Sekitar 30 tahun yang lalu, seorang Cendikiawan Muslim, Ustadz Nazwar Syamsu mencoba menjawab pertayaan itu.


Melalui serial bukunya “Tauhid dan Logika“, beliau menyatakan penemuan kembali Kota Makkah, tidaklah bisa dilepaskan dengan keberadaan Batu Astronomi (Meteor) “Hajar Aswad”.


Beliau menulis…“Kepada Ibrahim dikirim ALLAH sebuah meteor yang jatuh tepat di titik putaran utara Bumi dulu. Meteor itu kini tampak jelas di Ka’bah dan dinamakan orang dengan Hajar Aswad atau Batu Hitam, karena memang warnanya hitam, sengaja ditempatkan Nabi Ibrahim demikian, agar pada waktu kemudiannya tidak timbul syak wasangka, bahwa penempatan Ka’bah demikian hanya menurut kemauan Ibrahim sendiri.” (Sumber : Al Qur’an tentang Shalat Puasa dan Waktu, Serial Tauhid dan Logika, Tulisan Nazwar Syamsu) 

Seperti yang diberitakan oleh Bukhari dan Muslim, bahwa Abas bin Rabiah melihat Umar bin Khattab mencium Hajar Aswad dan berkata "Aku tahu engkau hanyalah batu yang tak berbahaya dan tak bermanfaat, tapi jika aku tak melihat Rasul menciummu, aku tak akan menciumnya". Disini Umar tahu bahwa Hajar Aswad hanyalah batu biasa yang menciumnya karena melihat Rasul mencium.

Menurut hasil penelitian dari 15 Universitas : menunjukkan Hajar Aswad adalah batu meteor yang mempunyai kadar logam yang sangat tinggi, yaitu 23.000 kali dari baja yang ada.
Prof Lawrence E Yoseph – Fl Whiple menulis : “…Sungguh kita berhutang besar kepada orang Islam, shalat, tawaf dan tepat waktu menjaga super konduktor itu…”Subhanallah, Alhamdulillah, Laa Illaha illallah, Allahu Akbar.


Oleh karena Istimewanya batu Hajar Aswad maka oleh Riaz Ahmed Ghohar Shahi dan para pengikutnya diberitakanlah bahwa, Santa Riaz Ahmed Ghohar Shahi ada dalam Batu Hajar Aswad. Padahal Nabi Ibrahim a.s maupun Nabi Muhammad s.a.w tidak pernah mengklaim wajahnya  ada dalam Batu Hajar Aswad.


2. Klaim Wajah Ghohar Shahi di Bulan

Maka itu tak pelak, Ghohar Sahi diagung-agungkan para muridnya sebagai tokoh yang memiliki kekuatan supranatural, ghaib, sakti, menjurus mukjizat, bahkan Mukjizat yang tidak dimiliki Nabi Muhammad saw. sekalipun. Pada tahun 2002, muridnya Younus Al Gohar mendirikan Messiah Foundation Internastional. Lembaga inilah yang secara aktif mengkampanyekan bahwa Ghohar Shahi adalah utusan Juru Selamat / Messiah dan Kalki Avatar.

Rupanya, tidak saja Younous yang mengagungkan gurunya, bahkan para murid lainnya tekah mengklaim Ghohar Sahi sebagai jelmaan Imam Mahdi. Tentu ucapan ini sangat menyesatkan, karena Imam Mahdi tidak ada sejarahnya turun di India dan Pakistan.

Rasulullah SAW bersabda,Akan terjadi perselisihan setelah wafatnya seorang pemimpin, maka keluarlah seorang lelaki dari penduduk Madinah mencari perlindungan ke Mekkah, lalu datanglah kepada lelaki ini beberapa orang dari penduduk Mekkah, lalu mereka membai’at Imam Mahdi secara paksa, maka ia dibai’at di antara Rukun dengan Maqam Ibrahim (di depan Ka’bah). Kemudian diutuslah sepasukan manusia dari penduduk Syam, maka mereka dibenamkan di sebuah daerah bernama Al-Baida yang berada di antara Mekkah dan Madinah.(HR Abu Dawud 3737)

Tidak hanya itu, ia juga mendelegasikan metode pembersihkan qalbu dengan cara yang sangat menyesatkan menjurus aneh, yakni ketika ada Bulan purnama muncul dari timur, kita diminta untuk berkonsentrasi. Kosentrasi pikiran akan membawa kita melihat penjelmaan wajah Gohar Shahi di bulan. Para kliennya kemudian dianjurkan untuk menyebut nama Allah tiga kali. Pasca itu, konon kita akan diberkahi dengan limpahan spiritual yang dahsyat.

Adalah sangat tidak masuk akal jika banyak orang mengklaim bahwa Ghohar adalah Imam Mahdi. Sepanjang pengetahuan saya, tidak ada riwayat dalam hadits-hadits Rasulullah bahwa Imam Mahdi adalah orang zalim dengan tega ia  menyatakan bahwa penganut Ateis lebih baik daripada orang beragama. “Jika kalian menganut sebuah agama tetapi tanpa Cinta Tuhan, maka mereka yang tidak menganut sebuah agama tetapi memiliki Cinta Tuhan adalah lebih baik,” kata Ghohar.


3.  Ghohar Shahi, Imam Mahdi Palsu

Tokoh yang mengaku bertemu Yesus tanggal 27 Mei 1997 di New Mexico ini juga menyatakan bahwa tiap manusia memiliki spiritualitas sama tergantung bagaimana ia menyelami makna Tuhan tanpa harus terikat dengan agama.  

Jadi tidak perlu shalat, yang penting ‘eling’ atau ingat Tuhan.

Mari kita bandingkan dengan Imam Mahdi yang ketika sedang berkonsolidasi di Damaskus (Suriah), dan waktu shalat Shubuh tiba, ia memohon agar Nabi Isa as untuk menjadi imam shalat. Namun Nabi Isa As menolak, lalu mengatakan "Demi Allah, inilah kelebihan ummat Muhammad, sebagian engkau menjadi pemimpin sebagian ummat lainnya. Engkau pemimpin ummat ini, Imam Mahdi, Engkau yang memimpin shalat. Aku menjadi ma'mum. "

Imam Mahdi tidak pernah berkata kepada Nabi Isa as dan kaum muslimin saat itu, “Kita tidak usah shalat, kita eling (ingat) saja sama Allah.” Dari sini saja kita sudah bisa menidentifikasi kesesatan ajaran Ghohar. Allah SWT sendiri berfirman bahwa agama yang diridhai di sisiNya hanyalah Islam.

"Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah al-Islam. Tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al Kitab kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka. Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah maka sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya" (Ali Imran:19)

4. Riaz Ahmed Ghohar Shahi Adalah Kelompok Yang Dibiayai Illuminati

Saya melihat Ghohar Shahi mengajarkan banyak sekali ajaran mistik / ajaran okulitisme yang sudah masuk dalam kategori nawaqidhul Iman (pembatal keimanan). Ajaran sinkretis khas kabbalah pada umumnya dimana mereka hanya memandang agama sebagai substansi tanpa syariat. Konteks ini ada abad 20 kita kenal sebagai New Age Movement. New Age ini agama baru Barat yang beberapa praktinya terpampang pada konsep Spiritual Quotient, Emotional Quotient atau memadukannya dengan istilah Emotional Spiritual Quotient. 

Mereka bicara Islam, tapi sekedar substansi. Jangan harap kita temukan bab al wala wa bara, al hakimiyyah, nawaqidhul Islam, bab akhir zaman, dan lain sebagainya. Padahal selain sebuah makna, al-Islam adalah agama yang memelikan konsep dan jalannya tersendiri.

Dalam Manhaj Tafkir Islami (Metodologi Berfikir Islam), bahwa setiap amal perbuatan yang baik, betapapun besar nilainya, ia harus memenuhi syarat dan rukunnya. Syarat sendiri ialah sesuatu yang menjadikan suatu perbuatan/amal itu sah, tapi ia (syarat) itu bukan bagian dari perbuatan tersebut. Wudhu misalnya, ia bukan bagian dari shalat, akan tetapi tanpa wudhu, shalat tidak akan sah. Adapun rukun ialah, tanpa ia suatu perbuatan itu tidak sah, sedangkan rukun itu bagian dari perbuatan itu sendirinya. Rukuk misalnya, ia adalah rukun shalat dan sekaligus rukuk itu bagian dari shalat itu sendiri. Hal tersebut juga berlaku bagi sebuah aktivitas yang benama Pemilu yang dilaksanakan atau diikuti oleh suatu partai dan para anggotanya.

Maka Rasulullah saw. bersabda, “Siapa yang melakukan suatu perbuatan yang tidak ada dasarnya dari kami, maka amal tersebut ditolak”   (HR. Muslim)

Jadi disini jelas, bahwa Islam bukanlah agama yang sekedar mengedepankan substansi, tapi Islam yang memberikan cara bagaimana mewujudkan jalan agar kita dekat kepada Allah. Sebab jika kita hanya terjebak pada istilah substansi, kita tidak bisa membedakan lagi mana Islam, Yahudi, Kristen, Syiah, Darmogandul, Salamullah, Ahmadiyah dan lain sebagainya. Karena jika bicara substansi, para aliran sesat juga mengklaim berbicara tentang spiritualitas. Maka itu Sayyid Quthb dalam Ma’alim Fiththariqhnya berkata,“Kita tidak akan mampu sampai pada konsepsi rabbani dan juga mencapai kehidupan rabbani, kecuali dengan cara menempuh manhaj pemikiran yang rabbani.” 

Kebohongan publik yang dibiayai oleh illuminati adalah ketika diwawanacarai oleh BBC team tentang pernah bertemu dengan yesus / Nabi Isa a.s  lihat videonya disini : http://www.youtube.com/watch?feature=player_embeddev=uzAfHcouOzY#!
Namun sebenarnya adalah menjerumuskannya kedalam program freemansonry Internasional  yaitu Program Ke-1 Freemasonry dinamakan TAKKIM : “Merusak ajaran agama yang ada, seperti menghalalkan yang haram dan mengharamkan yang halal dan sebaliknya.”

Seperti diketahui dalam tulisan blog ini sebelumnya bahwa media masa ada dalam genggaman jaringan freemansonry / illuminati untuk membantu kebohongan-kebohongan pada publik BACA DISINI. Dan kita tahu bahwa pada tahun 2002, muridnya Younus Al Gohar yang tinggal di Autralia mendirikan Messiah Foundation Internastional. Lembaga inilah yang secara aktif mengkampanyekan bahwa Ghohar Shahi adalah utusan Juru Selamat / Messiah dan Kalki Avatar.

5. Membuat Kitab Baru selain al-Quran dan as-Sunnah, yaitu kitab Agama Tuhan

Sumber Ajaran Islam Adalah al-Qur'an dan as-Sunnah

Hadits Rasulullah SAW, yaitu : ”Kutinggalkan kepadamu dua perkara, dan kamu sekalian tidak akan sesat selama berpegang teguh kepada keduanya, yaitu Kitabullah (Al-Qur’an dan Sunnah Rasul-Nya).

A. Al-Qur’an


Al-Qur’an adalah sumber ajaran Islam yang utama. Al-Qur’an adalah wahyu Allah yang diturunkan kepada Rasul-Nya, Nabi Muhammad SAW. Al-Qur’an dijaga dan dipelihara oleh Allah SWT, sesuai dengan firmannya sebagai berikut :

”Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan al-Qur’an dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya.” (QS 15:9)

”Maka apakah mereka tidak memperhatikan al-Qur’an. Kalau sekiranya Al-Qur’an itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapatkan pertentangan yang banyak di dalamnya.” (QS 4:82)

Al-Qur’an menyajikan tingkat tertinggi dari segi kehidupan manusia. Sangat mengaggumkan bukan saja bagi orang mukmin, melainkan juga bagi orang-orang kafir. Al-Qur’an pertama kali diturunkan pada tanggal 17 Ramadhan (Nuzulul Qur’an). Wahyu yang perta kali turun tersebut adalah Surat Alaq, ayat 1-5. Al-Qur’an memiliki beberapa nama lain, antara lain adalah Al-Qur’an (QS. Al-Isra: 9), Al-Kitab (QS. Al-Baqoroh: 1-2), Al-Furqon (QS. Al-Furqon: 1), At-Tanzil (QS> As-Syu’ara: 192), Adz-Dzikir (Surat Al-Hijr: 1-9).


Kandungan Al-Qur’an, antara lain adalah:

1. Pokok-pokok keimanan (tauhid) kepada Allah, keimanan kepada malaikat, rasul-rasul, kitab-kitab, hari akhir, qodli-qodor, dan sebagainya.


2. Prinsip-prinsip syari’ah sebagai dasar pijakan manusia dalam hidup agar tidak salah jalan dan tetap dalam koridor yang benar bagaiman amenjalin hubungan kepada Allah (hablun minallah, ibadah) dan (hablun minannas, mu’amalah).

3. Janji atau kabar gembira kepada yang berbuat baik (basyir) dan ancaman siksa bagi yang berbuat dosa (nadzir).


4. Kisah-kisa sejarah, seperti kisah para nabi, para kaum masyarakat terdahulu, baik yang berbuat benar maupun yang durhaka kepada Tuhan.


5. Dasar-dasar dan isyarat-isyarat ilmu pengetahuan: astronomi, fisika, kimia, ilmu hukum, ilmu bumi, ekonomi, pertanian, kesehatan, teknologi, sastra, budaya, sosiologi, psikologi, dan sebagainya.

Keutamaan Al-Qur’an ditegaskan dalam Sabda Rasullullah, antara lain:

1. Sebaik-baik orang di antara kamu, ialah orang yang mempelajari Al-Qur’an dan mengajarkannya


2. Umatku yang paling mulia adalah Huffaz (penghafal) Al-Qur’an (HR. Turmuzi)


3. Orang-orang yang mahir dengan Al-Qur’an adalah beserta malaikat-malaikat yang suci dan mulia, sedangkan orang membaca Al-Qur’an dan kurang fasih lidahnya berat dan sulit membetulkannya maka baginya dapat dua pahala (HR. Muslim).


4. Sesungguhnya Al-Qur’an ini adalah hidangan Allah, maka pelajarilah hidangan Allah tersebut dengan kemampuanmu (HR. Bukhari-Muslim).


5. Bacalah Al-Qur’an sebab di hari Kiamat nanti akan datang Al-Qur’an sebagai penolong bagai pembacanya (HR. Turmuzi).

Al-Qur’an sebagai Kalamullah
 

Al-Qur’an adalah wahyu harfiah dari Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW dengan bahasa Arab dan membacanya adalah ibadah. Sebagai Kalamullah, Al-Qur’an dalam bentuk aslinya berada dalam induk Al-Kitab (Lauh Mahfuzh) dalam lindungan Tuhan. Lalu diturunkan kepada Nabi dalam bahasa kaumnya (bahasa Arab).

Tuhan dalam menyampaikan firman-Nya kepada mansusia dialkukan dengan tiga cara, yaitu:

1. Dengan wahyu (langsung ke dalam hati Nabi)
2. Di belakang tabir (wahyu diserap oleh indera Nabi tanpa melihat pemberi wahyu)
3. Dengan mengutus malaikat (Jibril) yang membacakan wahyu.

Fungsi Al-Qur’an antara lain adalah :


1. Menerangkan dan menjelaskan (QS. 16:89; 44:4-5)

2. Al-Qur’an kebenaran mutlak (Al-Haq) (QS. 2: 91, 76)
3. Pembenar (membenarkan kitab-kitab sebelumnya) 
    (QS. 2: 41, 91, 97; 3: 3; 5: 48; 6: 92; 10: 37; 35: 31; 46: 1; 12: 30)
4. Sebagai Furqon (pembeda antara haq dan yang bathil, baik dan buruk) 
5. Sebagai obat penyakit (jiwa) (QS. 10: 57; 17:82; 41: 44)
6. Sebagai pemberi kabar gembira
7. Sebagai hidayah atau petunjuk (QS. 2:1, 97, 185; 3: 138; 7: 52, 203, dll)
8. Sebagai peringatan
9. Sebagai cahaya petunjuk (QS. 42: 52)
10. Sebagai pedoman hidup (QS. 45: 20)
11. Sebagai pelajaran

Al-Qur’an sebagai Mukjizat


Mukjizat memiliki arti melemahkan, mengalahkan, atau membuat tidak kuasa. Al-Qur’an sebagai mukjizat berarti ia dapat mengalahkan atai melemahkan sehingga tida ada seorangpun yang kuasa melawannya. Mukjizat tersebut dapat berupa keindahan susunan bahasanya dan dari kedalaman isinya.

Dari segi bahasa, Al-Qur’an, tidak ada seorang pun yang dapat menandinginya. Hal ini membuktikan bahwa Al-Qur’an bukanlah buatan manusia, melainkan murni wahyu dari Allah SWT. Terhadap orang-orang yang tidak percaya kepada Al-Qur’an, Tuhan menantang mereka secara bertahap:


Menantang mereka untuk menyusun karangan semacam Al-Qur’an secara keseluruhan


- Kalau tak bisa, silakan menyusun sepuluh surat saja semacam Al-Qur’an
- Kalau tak bisa, silakan menyusun satu surat saja
- Jika tidak bisa juga, Tuhan menantang manusia unti membuat sesuatu  seperti atau lebih kurang sama dengan surat Al-Qur’an

Bagaimanapun usahanya, manusia tidak akan bisa dan pasti tidak akan mampu untuk menyaingi Al-Qur’an.


Dari segi isi, susunan bahasa, sastra, dan keindahannya, apa yang ada dalam Al-Qur’an bukan sekadar tanpa makna. Makna-makna yang terkandung dalam Al-Qur’an begitu luas. Ayat-ayatnya selalu memberikan kemungkinan arti yang tak terbatas, dan selalu terbuka untuk menerima interpretasi baru. Al-Qur’an telah disesuaikan (sudah pasti disesuaikan) bagi seluruh zaman. Al-Qur’an berisi petunjuk agama atau syari’at, dan mengandung mukjizat, tuntunan hidup di dunia  dan hidup  sesudah mati, serta  berita-berita  gaib,  seperti berita tentang manusia akan dibangkitkan di hari akhirat. Al-Qur’an juga mengandung keterangan tentang isyarat-isyarat ilmiah. Seluruh ilmu pengetahuan dan teknologi pada dasarnya berasal dari Al-Qur’an.

Keutamaan membaca Al-Qur’an, yaitu membacanya adalah ibadah. Bagi orang yang membaca Al-Qur’an akan mendapat pahala yang telah dijanjika Allah SWT. Menurut Ali Bin Abi Thalib, membaca Al-Qur’an dalah 50 kebajikan untuk tiap-tiap hurufnya apabila dibaca waktu melaksanakan sholat, 25 kebajikan apabila di luar sholat (dalam keadaan berwudhu), dan 10 kebajikan apabila tidak berwudhu. Bukan hanya membaca, mendengarkan orang yang membaca Al-Qur’an pun akan mendapat kan pahala. Selain membaca dan mendengar, belajar dan mengajarkan membaca Al-Qur’an pun adalah suatu kebajikan.


B. As-Sunnah


Sunnah dalam bahasa berarti tradisi, kebiasaan adat-istiadat. Dalam terminologi Islam, sunnah berarti perbuatan, perkataan dan keizinan Nabi Muhammad SAW (af’al, aqwal, dan taqrir).


Dalam mengukur keotentikan suatu hadits (As-Sunnah), para ahli telah menciptakan suatu ilmu yang dikenal dengan ”musthalah hadits”. Untuk menguji validitas dan kebenaran suatu hadits, para muhadditsin menyeleksinya dengan memperhatikan jumlah dan kualitas jaringan periwayat hadits tersebut yang dengan sanaad.
Macam-macam As-Sunnah:

ditinjau dari bentuknya

-  Fi’li (perbuatan Nabi)
-  Qauli (perkataan Nabi)
- Taqriri (persetujuan atau izin Nabi)

ditinjau dari segi jumlah orang-orang yang menyampaikannya

Mutawir, yaitu yang diriwayatkan oleh orang banyak
Masyhur, diriwayatkan oleh banyak orang, tetapi tidak sampai (jumlahnya) kepada derajat mutawir
Ahad, yang diriwayatkan oleh satu orang.

Ditinjau dari kualitasnya

Shahih, yaitu hadits yang sehat, benar, dan sah
Hasan, yaitu hadits yang baik, memenuhi syarat shahih, tetapi dari segi hafalan pembawaannya yang kurang baik.
Dhaif, yaitu hadits yang lemah
Maudhu’, yaitu hadits yang palsu.

Ditinjau dari segi diterima atau tidaknya

- Maqbul, yang diterima.
- Mardud, yang ditolak.

Kedudukan As-Sunnah:

1. Sunnah adalah sumber hukum Islam kedua setelah Al-Qur’an
2. Orang yang menyalahi Sunnah akan mendapat siksa (QS.Al-Mujadilah 58:5)
3. Menjadikan Sunnah sebagai sumber hukum adalah tanda orang yang beriman (QS. An-Nisa’, 4: 65)

Perbedaan al-Qur’an dengan as-Sunnah:

- Segala yang ditetapkan al-Qur’an adalah absolut nilainya. Sedangkan yang ditetapkan As-Sunnah tidak semuanya bernilai absolut. Ada yang bersigat absolut, ada yang bersifat nisbi zhanni


- Penerimaan seorang muslim terhadap al-Qur’an adalah dengan keyakinan. Sedang akan terhadap As-Sunnah, sebagian besar hanyalah zhanny (dugaan-dugaan yang kuat).



Jika dilihat buku agama Tuhan tidak aturan-aturan seperti dalam al-Quran maupun dalam as-Sunnah, maka jelas hanyalah sebuah risalah atau zhany saja dan buku agama Tuhan merupakan kitab yang  tertolak. Dan berita-berita bertemu dengan nabi Isa a.s ada di bulan itu hanyalah kebohongan palsu belaka yang menyesatkan umat.



6. Fatwa Dari  Imam Raza bahwa Riaz Ahmed Ghohar Shahi al-Mahdi Palsu

ŲØِŲ³ْŁ…ِ Ų§Ł„Ł„Ł‡ِ Ų§Ł„Ų±َّŲ­ْŁ…Ł†ِ Ų§Ł„Ų±َّŲ­ِŁŠŁ…ِ

(In the Name of Allah, Most Beneficent, Most Merciful) 

Fatwa Riaz A. Ghohar Shahi Al-Mahdi False

RIAZ AHMED GOHAR SHAHI (now dead) is the leader of a new cult based in Pakistan called "ANJUMAN SARFROSHAN-E-ISLAM". This sect actually aims to destroy Islam from within, thus claiming to be a Sufi group. Prominent Muslim Scholars have issued Fatwa/Verdicts against him and his group. We have quoted below some beliefs of Gohar Shahi from his books containing accounts of dreams in order to expose him and to warn the Muslim community about this Fitna (dissension). May Allah the Almighty protect us from all Fitnah, Ameen.

1. "From the age of 20 years until 32 years, I was affected by that donkey. Namaz [prayer] etc. were all finished for me and I could not even perform the Jum'a Namaz." (Roohani Safar, page 7)


2. "I could not even distinguish Haraam and Haraam when earning money. Deceit, fraud and lies became habitual in the business."[Roohani Safar,page 8]


3. "I was partially affected by Qadiyaniat and Wahhabism because of societies." (Roohani Safar, page 8)


4. "Now that sage is presenting a glass of bhang and I drink it and find it extremely tasty. I am thinking what delicious drink bhang is. The Ulama [scholars] have without cause declared it to be Haraam." (Roohani Safar, page 35)


5. "It was the first part of the night and I saw a dark-complexioned man before me who's head was bare. Hanging around his neck is a slate on which it is written MUHAMMAD Sallalahualaihi-wa-sallam without declension [i'raab]. A voice said: 'This is the Prophet of Allah Sallalahu-alaihi-wa-sallam. Do prostration in his respect.' A question erupted in my mind, surely Rasoolullah (S.A.W.) is Noori (Light). Why is this man dark-complexioned? The answer came: 'Your heart is still black. White appears as black in a black mirror.' I understood. I wanted to get up but realised that my body was under a fit and that shadow is controlling my head. The moment of kissing his feet went away. My heart is very saddened and I am becoming very angry on that shadow. I feel like swearing a lot at that shadow. But I even think that I have got guidance from it..." (Roohani Safar, p.21)

6."That lustful woman (mastani) understood that perhaps because of today's payments, Gohar Shahi fancies me and lay close beside me and then she embraced my chest." (Pages 32, 37 & 38)

GOHAR SHAHI claims to be a Sunni and yet he goes about "preaching" in the disguise of a Pir by deceiving the public in zikr meetings, etc. It is imperative that Muslims abstain from such meetings. Scholars have issued Fatawahs (verdicts) declaring Gohar Shahi as being misled; rude towards Rasoolullah S.A.W  Zindiq / Murtad / Munafiq / Mardood /  Jahannam / and is liable for capital punishment (killing). We request all Muslim Governments to declare Gohar Shahi and his followers as apostates in their countries.

PUBLISHED (1999) BY : IMAM AHMAD RAZA INTERNATIONAL INSTITUTE


Semoga Allah SWT mengampuninya di alam arwah, dan tidak menjadikan keyakinan umat Islam menjadi menyimpang.  

Allahua’lam. 

Tidak ada komentar