David Cameron dan Vladimir Putin Untuk Tujuan Bersama Penekanan Pada Suriah

Perdana Menteri David Cameron mengatakan ia dan Presiden Rusia Vladimir Putin setuju mereka harus bekerja untuk mengakhiri konflik Suriah. Cameron, berbicara bersama Putin di Rusia, mengatakan pasangan tidak selalu setuju pada metode, tetapi tujuan mereka adalah sama. Cameron menyambut pengumuman bahwa konferensi internasional akan berlangsung untuk menegosiasikan akhir perang

PM Inggris Kunjungi Rusia, Bahas Situasi Suriah 

PM Inggris David Cameron mengunjungi Presiden Rusia Vladimir Putin, Jumat (10/5), untuk melangsungkan pembicaraan terkait upaya penyelesaian konflik di Suriah.

Pertemuan PM Inggris David Cameron dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di kota Sochi, Laut Hitam,  berlangsung di saat munculnya tekanan internasional baru untuk mencari solusi bagi konflik yang telah menewaskan sedikitnya 70 ribu orang itu.

PM Inggris David Cameron (kiri)
dan Presiden Rusia Vladimir Putin
di rumah kediaman Bocharov Ruchei
di kota Sochi, Laut Hitam, Rusia
Washington dan Moskow pekan ini sepakat untuk mengadakan sebuah konferensi internasional bulan ini, yang bertujuan untuk mendesak terselenggaranya pembicaraan damai antara pemerintah Suriah dan para pemberontak yang berusaha menggulingkan Presiden Bashar al-Assad, sekutu lama Rusia.

Timbul spekulasi bahwa London kemungkinan tertarik untuk menjadi tuan rumah bagi penyelenggaraan konferensi tersebut.

Menlu Amerika John Kerry, Kamis (9/5), mengulang kembali seruannya agar Assad mundur dari jabatannya, dengan mengatakan ia tidak bisa menjadi bagian dari pemerintah transisi yang akan memimpin Suriah keluar dari krisisnya.

Pernyataan itu tampaknya untuk mempertegas posisi Amerika.

Hari Selasa, Kerry mengatakan,  tidak mungkin baginya sebagai individu melihat Presiden Assad memerintah Suriah di masa depan, namun ia mengatakan, bahwa nasib Presiden Suriah bukan ia yang memutuskan.

Sementara itu, bentrokan berlanjut di berbagai penjuru Suriah. Komite Koordinasi Lokal, sebuah kelompok aktivis oposisi, mengatakan sedikitnya 22 orang tewas dalam pertempuran Jumat pagi di Damaskus, Homs, Aleppo, Hama, dan Daraa.

Tidak ada komentar