Konsepsi Al Quran Tentang Atom

Perlu disadari bahwa para ahli kimia di Bumi sampai abad 14 Hijriah masih beranggapan bahwa atom itu, misalnya Hydrogen, terdiri dari satu Proton yang menjadi inti dan satu Electron yang mengorbit keliling inti. Atom Hydrogen itu berfungsi dan berproses, dari padanya terwujudlah berbagai atom lain. Anehnya atom-atom lain itu dikatakan memiliki Proton dan Electron ditambah dengan Neutron yang sifatnya neutral, bebas magnet.

Dikatakan Proton bermagnet positif sedangkan Electron bermagnet negatif, lebih aneh lagi Neutron, Proton dan Electron itu semuanya dikatakan partikel. Malah sangat aneh pula dikatakan bahwa sewaktu berlakunya Proton-Proton Cycle atau Carbon Cycle di mana Hydrogen berfusi sesamanya maka keluarlah Neuterino lalu menghilang atau keluarlah Electron yang bermagnet negatif serta Positron yang bermagnet positif lalu berantukkan menjadi Neuterino yang neutral dan langsung menghilang tanpa kembali dan tiada kesempatan untuk menahannya.

Dari keterangan di atas ini sebagai yang menjadi pegangan bagi sarjana-sarjana Barat tentang wujud atom Hydrogen didapatlah gambaran betapa simpang siur dan kaburnya pengertian itu pada mana ditemui kontradiksi yang tidak mungkin diselesaikan. Orang yang berpendirian tentang wujud atom seperti tersebut di atas ini dan berusaha hendak mempertahankannya haruslah dapat menyelesaikan soal-soal di bawah ini :

a. Kalau benar Hydrogen itu hanya mempunyai satu Proton dan satu Electron saja, sedangkan Hydrogen itu dikatakan atom asal, maka dari mana datangnya Neutron ?

b. Kalau benar Neuterino, Electron dan Positron itu partikel, ke mana perginya yang keluar dari Proton-Proton Cycle dan Carbon Cycle ?

c. Kedua macam Cycle itu, pada masing-masingnya berlaku tiga kali fusi dan setiapnya menimbulkan cetusan yang membuang Neuterino atau Electron dan Positron. Hal itu berlaku berulang dan berkelanjulan, bukankah kalau dibenarkan teori itu maka rumus tentang Hydrogen harus diubah dengan pendirian bahwa dia memiliki satu Proton dan berjuta Electron ?

d. Pada keterangan mengenai kedua macam Cycle itu ada diterangkan bahwa Electron. yang bermagnet negatif dapat berubah menjadi Positron yang positif, yang menjadi pertanyaan yaitu, apakah yang menyebabkan perubahan itu ?

e. Kalau benar semua wujud itu partikel, betapa dia dapat menghilang dan bukankah setiap partikel tertarik jatuh pada suatu planet atau bintang ? Bukankah sesuatu partikel adalah wujud terkecll yang berputar di sumbunya seperti Proton, mungkinkah partikel yang demikian dapat menghilang.

f. Alasan apakah yang dipakai untuk menentukan Hydrogen itu hanya memiliki satu Proton dan satu Electron, padahal yang terakhir ini unitnya tak mungkin ditimbang dan dilihat dengan alat apa juga.

Memang banyak hal yang bertentangan dengan teori yang berlaku pada mana harus diadakan perbaikan. Di bawah ini kita sampaikan keterangan yang diperoleh dari Alquran mengenai wujud atom pada mana tidak didapati benturan dan pertentangan.

g. Ayat 11/7. menyatakan bahwa semua yang ada di semesta raya diciptakan Allah dari Alma' yang berarti kekosongan.


وَهُوَ ٱلَّذِى خَلَقَ ٱلسَّمَـٰوَٲتِ وَٱلۡأَرۡضَ فِى سِتَّةِ أَيَّامٍ۬
وَڪَانَ عَرۡشُهُ ۥ عَلَى ٱلۡمَآءِ لِيَبۡلُوَڪُمۡ أَيُّكُمۡ أَحۡسَنُ عَمَلاً۬‌ۗ وَلَٮِٕن قُلۡتَ
إِنَّكُم مَّبۡعُوثُونَ مِنۢ بَعۡدِ ٱلۡمَوۡتِ لَيَقُولَنَّ ٱلَّذِينَ ڪَفَرُوٓاْ إِنۡ هَـٰذَآ إِلَّا سِحۡرٌ۬ مُّبِينٌ۬

 
11/7. Dan DIAlah yang menciptakan planet-planet dan Bumi dalam enam hari (6.000 tahun) dan adalah semestaNYA atas Hydrogen, untuk mengujimu tentang siapa dan kamu yang lebih baik perbuatannya. Dan jika engkau katakan bahwa: kamu adalah orang-orang yang akan dibangkitkan sesudah mati, akan berkatalah orang-orang kafir itu: bahwa ini hanyalah sihir (pesona) yang nyata.

h. Ayat 41/10 menerangkan bermulanya ciptaan yaitu dengan menempatkan Rawasia yaitu berbagai macam batang magnet.


وَجَعَلَ فِيهَا رَوَاسِيَ مِن فَوْقِهَا
وَبَارَكَ فِيهَا وَقَدَّرَ فِيهَا أَقْوَاتَهَا فِي أَرْبَعَةِ أَيَّامٍ سَوَاء لِّلسَّائِلِينَ

 
41/10. Dan DIA jadikan padanya dari atasnya Rawasia, dan memberkati padanya (dengan ionosfir) dan menentukan padanya (rotasinya) dalam empat hari (4000 tahun) bersamaan bagi hasil orang-orang yang meminta (menyelidiki).

i. Ayat 21/30 menerangkan bahwa dengan Rawasia begitu terpisah-pisahlah kekosongan yang dimaksud pada ayat 11/7 tadi. Demikian berlaku pada makro kosmos dan begitu pula pada micro kosmos.


أَوَلَمْ يَرَ الَّذِينَ كَفَرُوا أَنَّ السَّمَاوَاتِ
وَالْأَرْضَ كَانَتَا رَتْقاً فَفَتَقْنَاهُمَا وَجَعَلْنَا مِنَ الْمَاء كُلَّ شَيْءٍ حَيٍّ أَفَلَا يُؤْمِنُونَ

 
21/30. Apa tidakkah memperhatikan orang-orang kafir itu bahwa planet-planet dan Bumi ini dulunya adalah sebingkah (kekosongan total)? Lalu Kami pisah-pisahkan keduanya, dan Kami jadikan setiap yang hidup dari alma' (hydrogen), apakah mereka tidak beriman?

j. Rawasia yang disebut pada ayat 41/10 itu lalu berputar yang karenanya terbentuk kutub positif dan kutub negatif, sementara itu terbentuk pula Mar'a yang melingkupi Rawasia itu masing-masingnya. Itulah Hydrogen, terdiri dari satu batang magnet yang berputar atau Proton dilingkupi oleh Mar'a atau yang disebut orang dengan Electron dan Positron.

k. Karena Rawasia atau Proton itu berputar maka Electron dan positron itu juga ikut beredar. Electron adalah Mar'a yang mendapat induksi magnet negatif dari kutub negatif Proton, dan Positron adalah yang mendapat positif.

l. Alquran memakai istilah Mar'a yang dimaksud dengan Electron dan Positron pada ayat 87/3 sid 87/5 di mana dinyatakan bahwa Mar’a itu terbang mengapung meninggalkan atom Hydrogen. Yang mengapung itu dinamakan orang dengan Neuterino.


وَالَّذِي قَدَّرَ فَهَدَىوَالَّذِي أَخْرَجَ الْمَرْعَىفَجَعَلَهُ غُثَاء أَحْوَى

 
87/3. Dan DIAlah yang menentukan dan menunjuki.

87/4. Dan yang mengeluarkan Mar'a (dari setiap benda angkasa hingga jadi Nebula dan Comet).

87/5. Lalu menjadikannya dalam keadaan mengapung dan berisikan catatan (kitab rekaman).

m. Mar'a yang mengapung itu menjadi lapisan Ionosfir planet, ini disebutkan pada ayat 21/32 sebagai lapisan yang terjaga dan juga menjaga.


وَجَعَلْنَا السَّمَاء سَقْفاً مَّحْفُوظاً وَهُمْ عَنْ آيَاتِهَا مُعْرِضُونَ

 
21/32. Dan Kami jadikan angkasa (atmosfir) itu suatu lapisan terjaga (ionosfir), dan mereka berlengah-lengah tentang pertanda-pertanda Kami.

n. Ayat 54/50 menyatakan bahwa Allah menciptakan segala sesuatu, baik yang besar di angkasa maupun yang kecil pada atom, semuanya dengan ketentuan yang telah ditetapkanNYA, tidak satu pun yang bisa membantah dan menghalangi. Hal ini parallel dengan maksud istilah Rawasia yang terdiri dari berbagai macam magnet dan berbagai daya tariknya. Dengan Rawasia begitu berfusilah atom asal tadi membentuk atom dan molekul untuk semua wujud.


وَمَا أَمْرُنَا إِلَّا وَاحِدَةٌ كَلَمْحٍ بِالْبَصَرِ

 
54/50. Dan tidaklah perintah Kami kecuali satu seperti (kecepatan) kejapan mata.

KESIMPULAN dari semua itu ialah bahwa Alquran mengandung konsep tentang wujud atom bahwa atom asal adalah Hydrogen yang memiliki Rawasia atau Proton yang berputar dilingkupi oleh Mar'a yang terinduksi jadi Electron atau jadi Positron.

Karenanya hanyalah Proton yang dikatakan partikel sedangkan Electron atau Positron bukanlah partikel tetapi kekosongan yang nonpartikel. Jadi Hydrogen bukanlah memiliki satu Electron tetapi melingkupi seputar Proton, hingga diwaktu berlaku emisi Neuterino pada Proton-proton Cycle atau Carbon Cycle maka Hydrogen tadi tidaklah kehabisan Electron yang melingkupinya.

Maka suatu atom hanyalah terdiri dari Rawasia dan Mar'a, sedangkan Sinar bukanlah bahagian dari tubuh atom.

Tidak ada komentar