Hajar Aswad Bukan Benda Keramat (Jauhi Syirik)

"Hajar Aswad atau Batu Hitam yang menempel di Ka'bah memang begitu memikat. Sehingga banyak manusia yang pergi haji ingin menciumnya. Ada yang meriwayatkan batu itu berasal dari Surga, dan lain sebagainya. Tetapi Batu itu bisa membuat kaum muslimin terjerumus ke hal yang berbau syirik kalau berlebihan dalam menyikapinya".
Karena istimewanya itu banyak informasi keliru yang diterima oleh kalangan non Muslim tentang Hajar Aswad (Batu Hitam). Bahwa mereka mengira umat Islam menyembah Hajar Aswad yang ada di Mekah (Ka’bah). Hajar Aswad yang menempel di sudut Ka’bah merupakan tanda dimana arah Thawaf dimulai dan berakhir saat ibadah haji. Thawaf yaitu kegiatan mengelilingi Ka’bah. Jadi awal Thawaf dimulai dan berakhir dari arah Hajar Aswad .
Mencium Hajar Aswad sebenarnya seperti halnya ketika kita mencium lantai saat sujud. Dimana ini hanya simbolisasi bahwa kita cinta dan tunduk pada Allah. Jadi dari sudut pandangku sebenarnya tak ada yang istimewa dari Hajar Aswad. 
Jika ada hadits yang menceritakan Nabi pernah Mencium Hajar Aswad, ini pun tak menjadikan Hajar Aswad sebagai barang keramat. Karena jika menjadi barang keramat dan wajib mencium, berapa waktu antrian yang dibutuhkan oleh hampir 2 jutaan jemaah haji. Belum lagi jika pada terinjak-injak jika berebutan. Dan tentu bagaimana dengan yang tidak ada kesempatan memegangnya?. Menurutku Batu Hajar Aswad hanya batu biasa, cukuplah sebagai tanda awal tempat thawaf dan berakhir thawaf. Allah-lah yang Maha Suci. 
Sebenarnya ada pandangan lain juga, kita seharusnya tahu apa konteks nabi mencium Hajar Aswad, apakah simbolisasi kerinduan pada Allah, Nabi Ibrahim dan Ismail?. Seperti yang diberitakan oleh Bukhari dan Muslim, bahwa Abas bin Rabiah melihat Umar bin Khattab mencium Hajar Aswad dan berkata "Aku tahu engkau hanyalah batu yang tak berbahaya dan tak bermanfaat, tapi jika aku tak melihat Rasul menciummu, aku tak akan menciumnya". Disini Umar tahu bahwa Hajar Aswad hanyalah batu biasa yang menciumnya karena melihat Rasul mencium. Nah disinilah konteks yang harus kita tahu, apa maksud nabi mencium Hajar Aswad. Dari sudut pandangku itu adalah simbolisasi  bentuk kerinduan pada Allah, Nabi Ibrahim dan Ismail dimana Nabi Ibrahim dan Ismail lah yang pertama kali meletakkan batu itu, dimana dalam pandanganku saat itu hanya untuk menghias ka'bah (mengingat pada jaman kuno saat itu tentu keindahan batu itu ibarat berlian) sekaligus arah Thawaf. 

Rasulullah juga diriwayatkan pernah menengahi para kabilah Arab sebelum Islam dimana saat perbaikan Ka'bah mereka (para kabilah) berebutan ingin meletakkan Hajar Aswad. Disana Nabi meletakkan Hajar Aswad di sehelai kain dan menyuruh para Kabilah Arab menggotongnya bersama-sama.
 
Berikut ini merupakan potongan Hajar Aswad yang berada di Turki yang diambil dari pecahan Hajar Aswad sewaktu Kekalifahan Turki berkuasa di Arab. Disini menunjukan bahwa Hajar Aswad hanyalah batu biasa meski itu dari surga sekalipun, kita kaum muslim jangan berlebihan dengan Hajar Aswad seakan-akan dia adalah perwakilan Allah. Jangan sampai ini menjadikan kita syirik pada Allah.

Potongan Hajar Aswad  Makam Sulaiman di Masjid Sulaiman di Turki
 
Potongan Hajar Aswad di Masjid Biru (Masjid Sultan Ahmed) di Turki
 
Potongan Hajar Aswad di Masjid Sokullu Mehmet Pasa Camii di Turki

Mungkin ada sebuah pertanyaan, apa pentingnya Hajar Azwad?. Hajar Azwad selain digunakan sebagai titik awal memulainya Thawaf (berjalan 7 kali mengelilingi Ka'bah), juga sebagai bukti bahwa disitulah Nabi Ibrahim dan Ismail mendirikan Ka'bah (berhubung Ka'bah sering mengalami renovasi pada jaman dahulu)

Tidak ada komentar

Posting Komentar