Berita mengenai meninggalnya Nabi Muhammad dengan cara diracun ternyata
menjadi senjata bagi pihak non Muslim dan freemansonry untuk mengolok-olok sang nabi.
Untuk mengetahui yang sebenarnya kita harus menelitinya. Di artikel ini
mari kita lihat yang sebenarnya.
Dari
Anas bin Malik ra., katanya : Rasulullah s.a.w. memasuki Khaibar pagi
hari. Waktu itu mereka keluar kelapangan. Setelah mereka melihat beliau
mereka berkata :”Muhammad dan tentara”. Lalu mereka segera menempati
benteng mereka. Nabi s.a.w mengangkat kedua belah tangannya dan berdoa :
“Allahu Akbar”! Hancurlah Khaibar! Bila kami duduki lapangan suatu
kaum, maka amat buruk pagi hari orang yang diberi peringatan (tetapi)
tidak menurut.” (HR. Bukhari 1550)
Dari Abu
Hurairah r.a., katanya : Setelah Khaibar diduduki, ada orang yang
menghadiahkan daging kambing yang beracun kepada Nabi saw.
Beliau (Nabi Muhammad) bertanya : “Adakah kamu isikan racun dalam daging kambing ini?”
Jawab mereka : ”Ya”.
Tanya beliau (Nabi muhamamd) : “Apakah yang mendorong kamu berbuat demikian?”
Jawab mereka
: ”Maksud kami ialah, kalau sekiranya tuan seorang pendusta, kami akan
senang. Dan kalau sekiranya tuan seorang Nabi, racun itu tidak akan
membahayakan tuan.” (HR. Bukhari 1412)
Jadi pada dasarnya mereka merencanakan meracun Nabi Muhammad untuk menguji kenabian nabi sendiri. Jika memang nabi tentulah terhindar dari racun. Dan itu sudah terbukti.
Perang
Khaibar terjadi pada tahun 628 M (tahun ke 7 H ). Awal Hijrah 622 M = 1
Hijriyah, Hijrah ke Yathrib, kemudian dinamai Madinah, Nabi Muhammad
wafat tahun 632 M. Jadi setelah makan daging kambing ternyata nabi
Muhammad masih hidup selama 4 tahun.
Nabi
Muhammad menaklukkan Mekah tahun 630. Bagaimana mungkin seorang yang
sakit bisa memimpin pasukan untuk menaklukkan Mekah dan membersihkan
Mekah dari berbagai patung?. Jadi tentunya tidak benar jika Nabi Muhammad meninggal dengan cara diracun.
Tidak ada komentar
Posting Komentar