Penghancuran Terhadap Masjid-masjid Sunni Di Iran
Adalah suatu hal yang perlu diperhatikan tentang adanya 300 ribu orang Sunny di ibu kota Teheran yang tidak diperkenankan membangun masjid untuk shalat. Padahal, sejak zaman Syi’ah Iran, mereka telah membeli tanah dan memobilisasi dana untuk pembangunan masjid tersebut. Akan tetapi, ternyata penyitaan terhadap tanah untuk pembangunan masjid sekaligus dananya, rupanya merupakan hadiah pertama yang diberikan Khomaeni terhadap Ahli Sunnah setelah kemenangan revolusi Iran. Dan keadaan seperti ini terus berlanjut sampai sekarang. Bahkan, aksi Khomaeni tidak berhenti pada penyitaan tanah masjid Sunnah di Teheran serta dananya, lebih jauh lagi ia pun melakukan pembongkaran dan penghancuran terhadap masjid-masjid Sunny yang lain.
Berikut daftar nama-nama masjid yang menjadi korban Revolusi Khomaeni:
1) Nama : Masjid Sunnah
Lokasi : Baah Waz
Keterangan : Merupakan masjid Sunny pertama yang disita sebelum terjadinya sengketa dengan Irak. Masjid ini kemudian diubah menjadi pusat pertahanan keamanan.
2) Nama : -
Lokasi : Sebelah Barat Kota Teheran
Keterangan : Merupakan masjid Sunnah kedua yang disita, yaitu pada tahun 1992.
3) Nama : Masjid Turbat Jam
Lokasi : Daerah Khurasan
Keterangan : Lokasi masjid ini sekarang diubah menjadi Markas Pasukan Pengawal Revolusi.
4) Nama : Masjid dan Sekolah Nakur
Lokasi : Di dekat kota Jabhar, di daerah Balusytan
Keterangan : Pada tahun 1987 pemerintah Iran telah merobohkan masjid ini dengan tuduhan sebagai markas Wahabi.
5) Nama : Masjid Sunnah
Lokasi : Shiraz
Keterangan : Masjid ini disita setelah pembunuhan terhadap Dr. Mudzoffaryan, karena beliau muassis (pendiri) masjid tersebut. Kemudian diubah menjadi pusat penjualan tape dan video di bawah kementrian Pasukan Pengawal Revolusi.
6) Nama : Masjid Syaikh Faidh
Lokasi : Kota Masyhad, salah satu pusat Syi’ah dunia
Keterangan : Merupakan masjid bersejarah bagi Ahli Sunnah. Pemerintah Iran tidak senang dengan keberadaan masjid tersebut di lokasi ini, maka pada tahun 1993 di bawah komando Pasukan Pengawal Revolusi, mereka menghancurkan masjid itu dengan semua bagiannya, berupa kamar tamu dan ruang kelas Tahfidzul Qur’an. Instruksi penghancuran masjid ini datang langsung dari Ali Khomaeni, pemimpin spiritual Iran. Dan ironisnya, penghancuran masjid Syaikh Faidh ini dilakukan setelah pemerintah Iran memobilisasi demonstrasi besar-besaran terhadap orang-orang Hindu yang menghancurkan masjid Babri di India, Desember 1992.
Setelah kezhaliman itu semua, kemudian pemerintah mengeluarkan undang-undang yang melarang pembangunan masjid Sunny di daerah mereka sendiri. Dan barangsiapa yang dikenakan tuduhan memobilisasi bantuan dari negara-negara Teluk untuk pembangunan masjid, maka ia akan ditangkap dengan tuduhan sebagai kaki tangan pihak luar.
Post a Comment