Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki Moon, dalam pembicara telepon terpisah selama dua hari belakangan, membahas proses perdamaian Timur Tengah dengan pemimpin Palestina dan Israel, kata juru bicaranya, Kamis (16/5).
"Dalam dua hari belakangan, Sekretaris Jenderal mengadakan percakapan telepon dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Presiden Palestina Mahmoud Abbas," kata Eduardo del Buey, Wakil Juru Bicara Ban, dalam taklimat harian di Markas PBB, New York, seperti dilansir dari Xinhua, Jumat (17/5).
Dalam masing-masing pembahasan telepon, "mereka membicarakan proses perdamaian Timur Tengah dan situasi di lapangan, termasuk Yerusalem Timur," kata del Buey. Menurut dia, selama pembicaraan itu, Sekretaris Jenderal sangat mendorong upaya yang sedang berlangsung ke arah dilanjutkannya pembicaraan perdamaian Palestina-Israel, dan menyampaikan harapannya bahwa pembicaraa tersebut akan segera mengarah kepada gagasan perdamaian yang mendasar.
Pemimpin PBB itu menekankan pentingnya bagi kedua pihak untuk menciptakan kondisi yang kondusif bagi dilanjutkannya perundingan yang berarti. Perundingan antara Israel dan Palestina macet total pada 2010 gara-gara masalah pembangunan permukiman Israel. Palestina ingin Israel menghentikan semua jenis pembangunan dan perluasan permukiman.
Dalam percakapan telepon tersebut, Ban Ki Moon juga membahas ketegangan baru-baru ini di Yerusalem Timur, dan lebih khususnya pembatasan akses ke tempat suci umat Muslim dan Kristiani. Dia menekankan agar kedua pemimpin untuk menghormati kebebasan beragama bagi semua pihak.
"Dalam dua hari belakangan, Sekretaris Jenderal mengadakan percakapan telepon dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Presiden Palestina Mahmoud Abbas," kata Eduardo del Buey, Wakil Juru Bicara Ban, dalam taklimat harian di Markas PBB, New York, seperti dilansir dari Xinhua, Jumat (17/5).
Dalam masing-masing pembahasan telepon, "mereka membicarakan proses perdamaian Timur Tengah dan situasi di lapangan, termasuk Yerusalem Timur," kata del Buey. Menurut dia, selama pembicaraan itu, Sekretaris Jenderal sangat mendorong upaya yang sedang berlangsung ke arah dilanjutkannya pembicaraan perdamaian Palestina-Israel, dan menyampaikan harapannya bahwa pembicaraa tersebut akan segera mengarah kepada gagasan perdamaian yang mendasar.
Pemimpin PBB itu menekankan pentingnya bagi kedua pihak untuk menciptakan kondisi yang kondusif bagi dilanjutkannya perundingan yang berarti. Perundingan antara Israel dan Palestina macet total pada 2010 gara-gara masalah pembangunan permukiman Israel. Palestina ingin Israel menghentikan semua jenis pembangunan dan perluasan permukiman.
Dalam percakapan telepon tersebut, Ban Ki Moon juga membahas ketegangan baru-baru ini di Yerusalem Timur, dan lebih khususnya pembatasan akses ke tempat suci umat Muslim dan Kristiani. Dia menekankan agar kedua pemimpin untuk menghormati kebebasan beragama bagi semua pihak.
Tidak ada komentar
Posting Komentar