Daftar Nama Nabi Palsu Sebelum Zaman Islam, Zaman Jahiliyah, Masa Nabi Muhammad dan Setelahnya
Kitab suci Alquran telah menerangkan dengan jelas bahwa tak ada nabi lain setelah nabi Muhammad SAW. Kendati demikian, umat beragama tidak bisa menghindari fenomena nabi palsu yang terus bermunculan sejak Rasulullah wafat.Bagi umat Islam jelas tidak akan mengakui nabi palsu kalaupun itu ada kejadian mengaku nabi dari kalangan Islam jelas dipertanyakan akidahnya.
Fenomena munculnya nabi Palsu di Indonesia sebenarnya bukan kejadian yang baru tetapi sejak zaman para nabi pun banyak yang mengaku nabi. Di luar negri hingga sekarang juga ada yang mengaku sebagai nabi bukan hanya di Indonesia saja. Menurut al-quran juga disebutkan bahwa fenomena munculnya nabi palsu juga akan tetap ada hingga akhir zaman yang mengaku utusan Tuhan.
Mulai dari semenanjung Arab hingga ke ujung Asia, tidak berhenti orang-orang yang mengaku mendapat hidayah atau mukjizat lalu menyebut dirinya sebagai nabi.
Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda: “Kiamat tidak akan terjadi sebelum dibangkitkan para dajjal (pendusta) yang berjumlah sekitar tiga puluh orang. Semuanya mengklaim bahwa dirinya adalah Rasul (utusan) Allah”. (HR: Al-Bukhari dan Muslim).
NABI PALSU SEBELUM ZAMAN ISLAM :
1. Zoroaster (Persia, 660-583 SM), kitab suci: Avesta. Mati terbunuh dalam perang melawan Bactria (Balkh).
2. Marcion (Roma, ± 144 M), pembentuk gereja Marcionite dan pemahaman Marcionisme.
3. Mani (Persia, ± 242 M), pendiri agama Manichaeisme (al-Maniwiyah). Mati dibunuh, dikuliti, dan kulitnya diisi jerami dan digantung oleh Bahram.
4. Daishan, pendiri aliran Daishaniyah yaitu suatu aliran ber-tuhan dua di Persia dari agama Majusi.
5. Mazdak (Persia, 487-523 M), pendiri aliran Mazdakiyah (Serba Boleh dan Semua Halal), kitab suci: Zanda. Mati dibunuh.
NABI PALSU DI ZAMAN JAHILIYAH :
1. Amru bin Luhayyi, (dari Kabilah Khuza’ah), orang yang pertama kali merubah agama Nabi Ibrahim dan Ismail menjadi kemusyrikan dan penyembahan berhala.
NABI PALSU DI MASA NABI MUHAMMAD SAW :
Fenomena munculnya nabi Palsu di Indonesia sebenarnya bukan kejadian yang baru tetapi sejak zaman para nabi pun banyak yang mengaku nabi. Di luar negri hingga sekarang juga ada yang mengaku sebagai nabi bukan hanya di Indonesia saja. Menurut al-quran juga disebutkan bahwa fenomena munculnya nabi palsu juga akan tetap ada hingga akhir zaman yang mengaku utusan Tuhan.
Mulai dari semenanjung Arab hingga ke ujung Asia, tidak berhenti orang-orang yang mengaku mendapat hidayah atau mukjizat lalu menyebut dirinya sebagai nabi.
Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda: “Kiamat tidak akan terjadi sebelum dibangkitkan para dajjal (pendusta) yang berjumlah sekitar tiga puluh orang. Semuanya mengklaim bahwa dirinya adalah Rasul (utusan) Allah”. (HR: Al-Bukhari dan Muslim).
NABI PALSU SEBELUM ZAMAN ISLAM :
1. Zoroaster (Persia, 660-583 SM), kitab suci: Avesta. Mati terbunuh dalam perang melawan Bactria (Balkh).
2. Marcion (Roma, ± 144 M), pembentuk gereja Marcionite dan pemahaman Marcionisme.
3. Mani (Persia, ± 242 M), pendiri agama Manichaeisme (al-Maniwiyah). Mati dibunuh, dikuliti, dan kulitnya diisi jerami dan digantung oleh Bahram.
4. Daishan, pendiri aliran Daishaniyah yaitu suatu aliran ber-tuhan dua di Persia dari agama Majusi.
5. Mazdak (Persia, 487-523 M), pendiri aliran Mazdakiyah (Serba Boleh dan Semua Halal), kitab suci: Zanda. Mati dibunuh.
NABI PALSU DI ZAMAN JAHILIYAH :
1. Amru bin Luhayyi, (dari Kabilah Khuza’ah), orang yang pertama kali merubah agama Nabi Ibrahim dan Ismail menjadi kemusyrikan dan penyembahan berhala.
NABI PALSU DI MASA NABI MUHAMMAD SAW :
1. Al-Aswad al-Ansi (11 H/632 M) atau Abhalah bin Ka’ab bin Auf al-Ansi al-Madzhiji , seorang dukun dari Yaman. Mati dibunuh oleh Fairuz, kerabat istri al-Aswad.
2. Musailamah al-Kadzdzab (usia 150 tahun, mati tahun 12 H/633 M). Memiliki pasukan 40.000 orang. Mati dibunuh oleh Wahsyi dengan tombaknya pada masa Khalifah Abu Bakar Ash-Shiddiq.
NABI PALSU SETELAH MASA NABI MUHAMMAD SAW :
1. Sajah binti Al-Harits bin Suwaid bin Aqfan at-Tamimiyah dari Bani Yarbu (mati tahun 55 H/675 M). Seorang dukun wanita yang mengaku Nabi di zaman Abu Bakar ash-Shiddiq dan kemudian dinikahi oleh Musailamah al-Kadzdzab. Setelah Musailamah terbunuh, Sajah melarikan diri ke Irak kemudian masuk Islam dan mati dalam keadaan Islam.
2. Thulaihah al-Asadi (mati tahun 21 H/642 M). Masuk Islam tahun 9 H, kemudian murtad dan mengaku Nabi di Nejd pada masa Abu Bakar ash-Shiddiq. Setelah Abu Bakar ash-Shiddiq wafat, Thulaihah bertaubat (masuk Islam) kemu-dian mati syahid dalam penaklukkan Persia.
3. Abdullah bin Muawiyah bin Abdullah bin Ja’far bin Abi Thalib. Sempalan Syiah yang meyakini reinkarnasi (kembali-nya ruh orang yang sudah mati) dari satu orang ke orang lain. Dia mengaku Tuhan dan Nabi sekaligus.
4. Al-Mukhtar bin Abi Ubaid (Thaif, 622-687 M/67H), pe-nganut Syiah yang mengaku Nabi dan mendapat wahyu. Dia adalah saudara iparnya Abdullah bin Umar radhiyallahu ‘anhu. Mati dibunuh oleh Mush’ab bin Az-Zubair di Harura.
5. Mirza Ali Mohammad (abad 19). Pendiri agama Babisme dan penganut Syiah, dihukum mati oleh pemerin-tah Iran tahun 1843.
6. Mirza Husein Ali. Pendiri agama Bahaisme (pengganti Babisme) dan penganut Syiah. Mengaku Nabi tahun 1862 dan mati tahun 1892, kemudian dilanjutkan oleh anaknya, Abbas Efendy yang berpusat di Chicago.
7. Mirza Ghulam Ahmad (India 1835-1908). Pendiri agama Ahmadiyah. Kitab suci : Tadzkirah. Mati terkena wabah penyakit kolera.
8. Rashad Khalifa (Mesir, 1935-1990), penganut Tasawuf dan perintis Ingkarus Sunnah. Mati dibunuh oleh pengikutnya dengan disembelih dan ditusuk-tusuk dengan pisau dapur.
9. Asy-Syaikhah Manal Wahid Manna, wanita tersebut mulai melontarkan kesesatan sejak tahun 1995. Dan dipenjara oleh pemerintahan Mesir.
10. Tsurayya Manqus, seorang wanita peneliti, cendekiawan dalam bidang sejarah dari Yaman.
11. Muhammad Bakri, asal Yaman dan dibunuh oleh pengikut-nya, kemudian disalib di atas papan kayu.
12. Muhammad Abdur Razak Abul ‘Ala, asal Sudan. Bekerja sebagai tukang jahit di Kairo.
13. Santa Riaz Ahmed Gohar ia lahir di India pada 25 November 1941, di sebuah kota kecil Gohar Shah di wilayah Rawalpindi. Ibunya adalah ‘Fatimi’, keturunan Nabi Muhammad. Dia merupakan putri salah satu cucu laki-laki (dari pihak laki-laki) Sayyid Gohar Ali Shah. Ayah Beliau adalah keturunan salah satu cucu laki-laki (dari pihak perempuan) Sayyid Gohar Ali Shah, dan kakeknya terhubung dengan keluarga Mughal. Ia mengaku Imam Mahdi dengan mendirikan Agama Tuhan. situsnya agamatuhan.com.
14. Dan masih ada beberapa Dajjal yang mengaku Nabi dari berbagai negara lainnya seperti di Sudan, Saudi Arabia, Mesir, Libanon, India, dan Iran lainnya.
Berikut fenomena-fenomena nabi palsu yang muncul di Indonesia hingga sekarang, entah karena apa tujuan mereka mengaku menjadi palsu yang jelas keberadaannya tidak mendapat respon baik justru menimbulkan keresahan di masyarakat karena dianggap sebuah aliran baru.
Di Indonesia, di abad millenium ini, tercatat ada lima orang yang mengklaim dirinya sebagai nabi penerus nabi Muhammad SAW. Untuk meyakinkan masyarakat tak jarang nabi palsu ini menggunakan cara aneh hingga maksiat.
Mulai dari menyuruh umatnya beribadah tak lazim, menyetor uang sampai melakukan ritual yang berujung pemerkosaan. Beberapa hari lalu, kasus seseorang yang mengaku dirinya sebagai nabi sempat menghebohkan warga Lereng Gunung Lawu, Karanganyar, Jawa Tengah.
NABI-NABI PALSU DI INDONESIA :
1. Ali Taetang
Berasal dari Banggai pada tahun 1956 ali taetang mendirikan aliran alian Imamullah. Aliran ini didirikan Haji Ali Taetang Likabu di Dusun Sampekonan, Kecamatan Liang, Kabupaten Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah. Tak ada data pasti jumlah pengikutnya tetapi diduga ribuan orang menjadi anggotanya dan tersebar di seluruh Indonesia. Sebelumnya di daerah ini masyarakat menganut animisme, dinamisme, dan mistik. Secara umum ajaran Aliran Imamullah sama dengan Islam tetapi paham ini mempunyai dua penyimpangan pokok yakni kepercayaan terbukanya pintu kenabian setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW sehingga Ali Taetang menyebut diri nabi. Kedua, dia mengubah syahadat rasul.
2. Zikrullah Aulia Allah
Berasal dari Sulawesi Tengah. Zikrullah Anak kedua dari istri kedua Taetang ini mengaku mendapat wahyu tentang kenabian melalui mimpi. Aliran Zikrullah Aulia Allah baru berdiri pada 29 Agustus 2004 lalu. Aliran ini merupakan versi terbaru dari aliran Alian Imamullah yang didirikan ayahnya, Ali Taetang Likabu pada 1970-an. Pada saat pendirian aliran itu, Zikrullah mengumumkan kenabiannya di atas mimbar Masjid Barokah, Dusun Sampekonan, Desa Labibi, Kecamatan Liang, Kabupaten Banggai Kepulauan. Saat itu, Zikrullah mengaku telah diangkat Allah menjadi nabi meneruskan Almarhum ayahnya Ali Taetang Likabu yang juga mengaku sebagai nabi.
3. Lia Aminuddin alias Lia Eden
Berpakaian serba putih serta bermahkotakan rangkaian bunga seperti bidadari saja, Lia Aminuddin mendeklarasikan dirinya sebagai nabi dan Rosul sekaligus Imam Mahdi. Sebuah peristiwa serba goib yang menimpanya membuat perangkai bunga ini mampu menarik ratusan pengikut untuk masuk menjadi penganut Eden.
Janda berumur 67 tahun ini juga mengklaim bisa meramalkan kiamat kapan akan terjadi, menurut penuturan mulai dari cendikiawan, seniman dan artis terpikat oleh sabda Lia Eden. Kayaknya ini pantas dianggap sebuah ocehan saja alias dukun pintar obral janji. Mahkamah Agung memutus Lia dengan 3 tahun penjara pada 2007 lalu. Sedikit demi sedikit pengikut sang nabi berkurang sampai saat ini hanya mencapai belasan orang.
4. Dedi Mulyana alias Eyang Ended
Nabi palsu juga muncul dengan nama Dedi Mulyana yang berasal dari Banten dia adalah nabi berperilaku bejat yang tidak punya moral. Mengaku memperoleh wangsit dari bantuan dengan jin di laut, nabi yang juga berprofesi sebagai dukun ini menyatakan kenabiannya.
Selama dua tahun Eyang Ended merekrut pengikutnya dengan prasyarat menyetor uang senilai 5 juta rupiah sebagai syarat utama. Nabi ini mampu menipu 30 perempuan untuk melakukan ritual keagamaan dengan jalan berhubungan intim. Wah, benar-benar bejat nabi ini utusan Tuhan mana ada keranjingan sex dengan dalih untuk keagamaan, serba ada-ada saja ini. Akhirnya Eyang Ended dikasuskan sebagai pemerkosaan dan diseret ke tahanan untuk mempertanggungjawabkan.
5. Ahmad Musaddeq alias Abdul Salam
Tahun 2006, sosok yang bernama Ahmad Musaddeq tenar di penjuru negeri dengan predikat nabi palsu juga mengaku sebagiai nabi. Saat itu Mussadeq menafsirkan kitab suci dengan cara sendiri dan tidak mewajibkan umatnya solat maupun puasa dan ibadah wajibnya. Ini sungguh lebih gila karena telah melenceng dari ajaran yang sebenarnya dengan kata lain menyimpang dan pembelokan.
Seperti nabi-nabi palsu lainnya, Musadeq mendapatkan wangsit setelah selama 40 hari 40 malam bertapa di gunung Bunder, Bogor. Hingga akhirnya Musadeq pun diamankan polisi karena meresahkan masyarakat dari nilai ajaran yang dia bawa konon nabi tersebut akhirnya bertobat.
Ahmad Musaddeq atau H. Abdul Salam (Lahir Jakarta, 1942), mengaku menjadi Nabi tanggal 23 Juli 2006. Pemim-pin Al-Qiyadah Al-Islamiyah di rezim Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Kitab suci: Al-Qur’an dengan pemahaman sendiri. Mengaku bertaubat tanggal 9 November 2007.
6. Ahmad Mukti
Putra dari Lia Aminuddin yang dianggap sebagai Nabi Isa. (Diambil dari buku “Nabi-nabi Palsu dan Para Penyesat Umat” oleh Hartono Ahmad Jaiz. Printed by Maktabah Salman 2008)
7. Ashriyanti Samuda
Di usianya yang masih muda, Ashriyanti Samuda (30) sudah percaya diri mengatakan bahwa dirinya adalah nabi utusan Tuhan. Untuk merekrut pengikut tidak cukup sulit di Kepulauan Sula, Maluku ini menerbitkan buku yang dicetaknya sendiri kemudian disebarkan kepada masyarakat setempat. Cetakan inilah yang dijadikan rujukan sehingga cukup meyakinkan untuk menjaring pengikut.
8. Sutarmin dari Gunung Lawu
Memasuki tahun 2013, sosok nabi palsu kembali muncul di lereng Gunung Lawu. Si nabi yang diketahui bernama Sutarmin adalah seorang guru agama yang meneruskan ajaran pendahulunya Rochmad. Menurut penuturan MUI Karanganyar, Rochmad sendiri dan pengikutnya memang menyimpang dari ajaran Islam, yakni mengganti nama Nabi Muhammad dalam syahadat dengan nama Rochmad. Perbedaan lainnya adalah, pada salat wajib dan salat dhuha. Ajaran Rochmad disebarkan secara fakta tertutup, hanya khusus kepada anggota pengajiannya saja. Polres Karanganyar, langsung bergerak mengendus adanya aliran sesat yang diajarkan nabi palsu di lereng Gunung Lawu. Namun, hingga kini polisi belum mengungkap identitas dan lokasi nabi palsu tersebut.
Nah, itulah nabi-nabi palsu yang muncul di Indonesia yang kurang bisa dipertanggungjawabkan ajarannya karena meresahkan masyarakat. Fenomena ini akan mucul sampai akhir zaman sesuai yang telah diberitahukan Al-Quran maupun Hadits. Akan bertambahkah lagikah untuk abad ini.
14. Dan masih ada beberapa Dajjal yang mengaku Nabi dari berbagai negara lainnya seperti di Sudan, Saudi Arabia, Mesir, Libanon, India, dan Iran lainnya.
Berikut fenomena-fenomena nabi palsu yang muncul di Indonesia hingga sekarang, entah karena apa tujuan mereka mengaku menjadi palsu yang jelas keberadaannya tidak mendapat respon baik justru menimbulkan keresahan di masyarakat karena dianggap sebuah aliran baru.
Di Indonesia, di abad millenium ini, tercatat ada lima orang yang mengklaim dirinya sebagai nabi penerus nabi Muhammad SAW. Untuk meyakinkan masyarakat tak jarang nabi palsu ini menggunakan cara aneh hingga maksiat.
Mulai dari menyuruh umatnya beribadah tak lazim, menyetor uang sampai melakukan ritual yang berujung pemerkosaan. Beberapa hari lalu, kasus seseorang yang mengaku dirinya sebagai nabi sempat menghebohkan warga Lereng Gunung Lawu, Karanganyar, Jawa Tengah.
NABI-NABI PALSU DI INDONESIA :
1. Ali Taetang
Berasal dari Banggai pada tahun 1956 ali taetang mendirikan aliran alian Imamullah. Aliran ini didirikan Haji Ali Taetang Likabu di Dusun Sampekonan, Kecamatan Liang, Kabupaten Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah. Tak ada data pasti jumlah pengikutnya tetapi diduga ribuan orang menjadi anggotanya dan tersebar di seluruh Indonesia. Sebelumnya di daerah ini masyarakat menganut animisme, dinamisme, dan mistik. Secara umum ajaran Aliran Imamullah sama dengan Islam tetapi paham ini mempunyai dua penyimpangan pokok yakni kepercayaan terbukanya pintu kenabian setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW sehingga Ali Taetang menyebut diri nabi. Kedua, dia mengubah syahadat rasul.
2. Zikrullah Aulia Allah
Berasal dari Sulawesi Tengah. Zikrullah Anak kedua dari istri kedua Taetang ini mengaku mendapat wahyu tentang kenabian melalui mimpi. Aliran Zikrullah Aulia Allah baru berdiri pada 29 Agustus 2004 lalu. Aliran ini merupakan versi terbaru dari aliran Alian Imamullah yang didirikan ayahnya, Ali Taetang Likabu pada 1970-an. Pada saat pendirian aliran itu, Zikrullah mengumumkan kenabiannya di atas mimbar Masjid Barokah, Dusun Sampekonan, Desa Labibi, Kecamatan Liang, Kabupaten Banggai Kepulauan. Saat itu, Zikrullah mengaku telah diangkat Allah menjadi nabi meneruskan Almarhum ayahnya Ali Taetang Likabu yang juga mengaku sebagai nabi.
3. Lia Aminuddin alias Lia Eden
Berpakaian serba putih serta bermahkotakan rangkaian bunga seperti bidadari saja, Lia Aminuddin mendeklarasikan dirinya sebagai nabi dan Rosul sekaligus Imam Mahdi. Sebuah peristiwa serba goib yang menimpanya membuat perangkai bunga ini mampu menarik ratusan pengikut untuk masuk menjadi penganut Eden.
Janda berumur 67 tahun ini juga mengklaim bisa meramalkan kiamat kapan akan terjadi, menurut penuturan mulai dari cendikiawan, seniman dan artis terpikat oleh sabda Lia Eden. Kayaknya ini pantas dianggap sebuah ocehan saja alias dukun pintar obral janji. Mahkamah Agung memutus Lia dengan 3 tahun penjara pada 2007 lalu. Sedikit demi sedikit pengikut sang nabi berkurang sampai saat ini hanya mencapai belasan orang.
4. Dedi Mulyana alias Eyang Ended
Nabi palsu juga muncul dengan nama Dedi Mulyana yang berasal dari Banten dia adalah nabi berperilaku bejat yang tidak punya moral. Mengaku memperoleh wangsit dari bantuan dengan jin di laut, nabi yang juga berprofesi sebagai dukun ini menyatakan kenabiannya.
Selama dua tahun Eyang Ended merekrut pengikutnya dengan prasyarat menyetor uang senilai 5 juta rupiah sebagai syarat utama. Nabi ini mampu menipu 30 perempuan untuk melakukan ritual keagamaan dengan jalan berhubungan intim. Wah, benar-benar bejat nabi ini utusan Tuhan mana ada keranjingan sex dengan dalih untuk keagamaan, serba ada-ada saja ini. Akhirnya Eyang Ended dikasuskan sebagai pemerkosaan dan diseret ke tahanan untuk mempertanggungjawabkan.
5. Ahmad Musaddeq alias Abdul Salam
Tahun 2006, sosok yang bernama Ahmad Musaddeq tenar di penjuru negeri dengan predikat nabi palsu juga mengaku sebagiai nabi. Saat itu Mussadeq menafsirkan kitab suci dengan cara sendiri dan tidak mewajibkan umatnya solat maupun puasa dan ibadah wajibnya. Ini sungguh lebih gila karena telah melenceng dari ajaran yang sebenarnya dengan kata lain menyimpang dan pembelokan.
Seperti nabi-nabi palsu lainnya, Musadeq mendapatkan wangsit setelah selama 40 hari 40 malam bertapa di gunung Bunder, Bogor. Hingga akhirnya Musadeq pun diamankan polisi karena meresahkan masyarakat dari nilai ajaran yang dia bawa konon nabi tersebut akhirnya bertobat.
Ahmad Musaddeq atau H. Abdul Salam (Lahir Jakarta, 1942), mengaku menjadi Nabi tanggal 23 Juli 2006. Pemim-pin Al-Qiyadah Al-Islamiyah di rezim Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Kitab suci: Al-Qur’an dengan pemahaman sendiri. Mengaku bertaubat tanggal 9 November 2007.
6. Ahmad Mukti
Putra dari Lia Aminuddin yang dianggap sebagai Nabi Isa. (Diambil dari buku “Nabi-nabi Palsu dan Para Penyesat Umat” oleh Hartono Ahmad Jaiz. Printed by Maktabah Salman 2008)
7. Ashriyanti Samuda
Di usianya yang masih muda, Ashriyanti Samuda (30) sudah percaya diri mengatakan bahwa dirinya adalah nabi utusan Tuhan. Untuk merekrut pengikut tidak cukup sulit di Kepulauan Sula, Maluku ini menerbitkan buku yang dicetaknya sendiri kemudian disebarkan kepada masyarakat setempat. Cetakan inilah yang dijadikan rujukan sehingga cukup meyakinkan untuk menjaring pengikut.
8. Sutarmin dari Gunung Lawu
Memasuki tahun 2013, sosok nabi palsu kembali muncul di lereng Gunung Lawu. Si nabi yang diketahui bernama Sutarmin adalah seorang guru agama yang meneruskan ajaran pendahulunya Rochmad. Menurut penuturan MUI Karanganyar, Rochmad sendiri dan pengikutnya memang menyimpang dari ajaran Islam, yakni mengganti nama Nabi Muhammad dalam syahadat dengan nama Rochmad. Perbedaan lainnya adalah, pada salat wajib dan salat dhuha. Ajaran Rochmad disebarkan secara fakta tertutup, hanya khusus kepada anggota pengajiannya saja. Polres Karanganyar, langsung bergerak mengendus adanya aliran sesat yang diajarkan nabi palsu di lereng Gunung Lawu. Namun, hingga kini polisi belum mengungkap identitas dan lokasi nabi palsu tersebut.
Nah, itulah nabi-nabi palsu yang muncul di Indonesia yang kurang bisa dipertanggungjawabkan ajarannya karena meresahkan masyarakat. Fenomena ini akan mucul sampai akhir zaman sesuai yang telah diberitahukan Al-Quran maupun Hadits. Akan bertambahkah lagikah untuk abad ini.
Wallahu alam.”
Malaikat Jibril Ngutus Gue Untuk Jadi Nabi Job ini Terima Nggak yaa?
Post a Comment