Paradigma Okultisme Kuno ke Okultisme Modern Dalam Aktivasi Otak Tengah


Maria Van Tiel menulis, seorang Doktor Antropologi Kesehatan yang menetap di Belanda, dalam harian Republika 21 Januari 2011. Ia mencatat betapa ekspansi buku-buku New Age Movement bertebaran di toko buku di Indonesia. Harganya terjangkau. tak jarang dibumbui kata “best seller”. Judulnya menggiurkan. sebut saja, Super Cerdas dengan Aktivasi Otak Tengah; Dahsyatnya Otak Tengah; The Power of Blessing; Unlimited the Potency of the Brain; Spiritual Company; atau Revolusi IQ/EQ/SQ. Yang luar biasa banyak jumlahnya, buku-buku hypnoparenting dan hypnotherapy.  Cukup beralasan apabila Dr. Maria Van Tiel apabila mengemukakan  Paradigma okutisme kuno itu berkembang ke okulistime modern Dalam lintasan waktu dan sejarah, New Age Movement bergulir ke segala penjuru dunia dan beradaptasi dengan religi dan kepercayaan setempat

New Age Movement menjadi begitu sangat terbuka terhadap setiap individu dengan religi dan kepercayaan masing-masing. Akhirnya New Age menjadi sebuah kumpulan berbagai religi dan kepercayaan dan akibatnya pengertian New Age menjadi sangat luas. Dengan demikian bentuk praktek New Age bisa ditemukan sangat beragam, tidak ada payung organisasi, dan bebas berkembang di dalam berbagai komunitas.

Sampai batas tertentu New Age Movement juga sangat adaptif terhadap dunia scientific meski terasa adanya sikap denial yang ditunjukkan terhadap scientific truth. Pada akhirnya adaptasi New Age menjadikan ilmu-ilmu yang dikembangkannya hanya sampai ke dalam pseudoscientific. 

Hal ini bisa dimengerti karena banyak hal dibangun dengan teori ‘science’ New Age yang tidak bisa dibuktikan melalui scientific truth. Pseudoscience New Age dalam praktek sehari-hari, sulit diruntuhkan karena kebenarannya tidak bisa tunduk pada scientific truth sebab inner enerji ditanggapi sebagai kebenaran yang paling tinggi. Hal ini secara antropologis akan dapat difahami, karena perilaku pengobatan yang mempunyai kaitan dengan sistem kepercayaan dan religi akan mempunyai sistem nilai dengan integrasi yang sangat kuat. Kekuatan supranatural ditanggapi sebagai kekuatan tanpa batas dan absolut.

Midbrain dan Brainwave

Pionir New Age Deepak Chopra kini dalam perguruannya mengajarkan manusia untuk meningkatkan the inner energy melalui meditasi yang ritualnya lebih banyak memejamkan mata namun mendengarkan musik-musik yang dipercaya dapat membangkitkan gelombang otak. Gelombang yang banyak dibicarakan oleh kelompok New Age adalah gelombang alpha, yang merupakan adaptasi New Age pada kemajuan science.

Adaptasi kepada dunia ilmiah yang masuk ke dalam kegiatan New Age adalah mengikuti majunya neuroscience yang banyak mengungkapkan tentang bioelektrik di dalam otak. Seperti misalnya penggunaan istilah gelombang alpha tadi. Gelombang alpha dikemukakan oleh seorang psikiater Jerman bernama Adolf Berger tahun 1928. Berger menemukan sebuah alat perekam gelombang otak yang disebut Enchephalogram (EEG). 

Rekaman EEG mencatat gelombang elektrik yang terdapat di otak antara lain pada saat orang tengah dalam keadaan rileks. Oleh Berger gelombang ini kemudian disebut sebagai gelombang alpha yang besarnya 8 – 15 Hertz. EEG juga akan mencatat hasil stimulus2 audio maupun visual tertentu yang dapat menghasilkan bioelektrik di otak dan menghasilkan gelombang alpha. Pengertian gelombang inilah yang kemudian diadopsi oleh kelompok New Age sebagai gelombang yang dapat membawa manusia dalam situasi tanpa stress, bijak, dan emosi terkendali.

Pemahaman tentang gelombang alpha ini dalam kemasan New Age kemudian dikembangkannya sendiri (yang kemudian terasa sebagai pseudoscientific), yaitu sebagai gelombang yang paling baik dan harus dikembangkan oleh manusia agar manusia menjadi manusia yang baik, bijak, bebas stress, emosi terkendali, keseimbangan hormon, lebih sehat, bahkan dipercaya dengan situasi rileks bebas stress manusia dapat meningkatkan kewaspadaan, kreatif, dan mampu meningkatkan inteligensi.


Keseimbangan yang menjadi filosofi utama New Age dalam hal ini dapat disimbolkan dalam keseimbangan otak (kiri dan kanan) sebagai makrokosmik, dan otak tengah sebagai mikrokosmik. Mikrokosmik yang dalam pemahaman New Age harus mempunyai komunikasi yang harmonis dengan makrokosmik dan akan menghasilkan oneness, keharmonisan global, dan keseimbangan.


Pengertian selanjutnya dalam pemahaman New Age, gelombang alpha yang meningkat jumlahnya akan menghasilkan kemampuan luar biasa dari manusia. Inilah the inner energy yang harus diaktifkan, yang dipahaminya bahwa sesungguhnya manusia baru menggunakan the inner energy ini sebanyak 5 persen saja. Sisanya terlelap tidak terpakai. Andaikan manusia melatih untuk mengaktivasinya melalui stimulus suara musik berenerji positip, maka the inner energy ini akan meningkat, dan akan mencapai kemampuan super human. Sebaliknya apabila kemampuan yang masih tidur ini tidak diaktifkan maka kemampuan itu akan atropi atau menghilang. 


Mengapa Sasarannya Anak-anak???

Dari perhitungan zodiak, para New Ager mempercayai bahwa milenium ini merupakan abad the New Age, yang juga diartikan akan datangnya guru spiritual baru yang akan mempimpin manusia ke arah unity, kebijakan, dan keharmonisan. Guru spiritual yang baru lahir ini dikenal sebagai The New Age Children yang antara lain dalam figur-figur yang mereka kenal sebagai: anak-anak indigo, the blue star children, dan the crystal children, ya pokoke yang star-star kaya "bintang david". Setiap figur ini mempunyai karakteristik sendiri.


The new age children ini adalah reinkarnasi dari Lord Maitreya, jiwa suci yang dipercaya selalu masuk ke dalam para nabi, Budha, Begawan Krisna, dan sebagainya. Namun di abad new age ini akan bereinkarnasi pada anak-anak new age yang kan menjadi New Age Messiah. Dalam kepercayaan New Age, titisan-titisan Lord Maitreya inilah yang akan menjadi pemimpin seluruh umat di dunia, kaya miskin dan dari agama apapun. 

Share International Foundation, yang merupakan media informasi online dari kelompok New Age, mengabarkan tanda-tandanya bahwa New Age children telah lahir, ditandai dengan munculnya bintang besar yang dapat dilihat diseluruh dunia. Commet C/2007N3 (commet Lulin) yang muncul di bulan Februari tahun 2009 lalu, begitu terangnya dan dapat dilihat dengan mata telanjang dari seluruh bagian dunia, diartikan oleh The New Ager sebagai berita bahwa telah lahir di dunia anak-anak yang mereka tunggu, yang akan menuntun umat manusia menuju suatu dunia baru. Tetapi anak-anak ini perlu dicari, siapakah dia? Ia perlu dicari dan mendapatkan bimbingan yang mendalam tentang kearifan oleh seorang master atau guru, agar kelak ia dapat menjalankan tugasnya sebagai New Age Messiah. 

Kelak di suatu saat Lord Maitreya akan muncul menunjukkan identitasnya seperti yang dijelaskan di bawah ini :

Day of Declaration At the earliest possible moment, Maitreya will demonstrate His true identity. On the Day of Declaration, the international television networks will be linked together, and Maitreya will be invited to speak to the world.



We will see His face on television, but each of us will hear His words telepathically in our own language as Maitreya simultaneously impresses the minds of all humanity. Even those who are not watching Him on television will have this experience.


At the same time, hundreds of thousands of spontaneous healings will take place throughout the world. In this way we will know that this man is truly the World Teacher for all humanity. http://www.conspiracyarchive.com/NewAge/Creme_Maitreya.htm.


 "Dahsyatnya Otak Tengah"  yang ditulis oleh Hartono Sangkanparan dibilang best seller, alias buku laris. Pasalnya, buku tentang otak yang ditulis oleh sarjana ilmu informatika ini telah dicetak berulang kali.
Kurang dari setahun, dari Februari 2010 hingga November 2010, buku ini telah dicetak sebanyak 14 kali. Konon cetakan kedua buku ini dibuat beberapa hari setelah cetakan pertamanya dipasarkan. Hartono menulis, buku ini disusun sebagai referensi aktivasi otak tengah (AOT). Katanya, saat buku itu ditulis, informasi tentang AOT masih sangat minim. 

Tak heran bila David Ting, trainer GMC Internasional yang disebut sebagai bapak AOT di Indonesia, mengaku menemukan banyak informasi yang berguna dan sangat praktis tentang AOT di dalam buku tersebut.

“Ini adalah sebuah buku yang sangat bagus!” tulis David dalam kata pengantar buku yang ditulis oleh pemegang lisensi master waralaba GMC Australia ini. Cukup aneh memang. Seorang trainer senior dari negeri asal pelatihan AOT malah belajar dari buku yang ditulis oleh muridnya sendiri. 
Meski mengatakan sebagian besar informasi di bukunya berasal dari literatur kedokteran (Hartono: 2010 hal. ix), tapi tidak satupun buku standar kedokteran apalagi soal otak, yang dicantumkan penulis pada daftar pustaka. Berikut lima buku yang menjadi rujukan sang penulis :

• Anonim, Buku Panduan Pengaktifan Otak Tengah, Genius Mind Consultancy Indonesia
• Faber, Adele dan Elaine Mazlish, How to Talk so Kids will Listen & Listen so Kids will Talk, Avon Books, 1980
• Gardner, Howard, Kecerdasan Majemuk, Jakarta: Interaksa, 2003
• Kiyosaki, Robert T. dan Sharon L. Cechter CPA, Rich Kid Smart Kid, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2002
• Shichida, Makoto, Ed., The Mystery of The Right Brain, Jakarta: Elex Media Komputindo, 2003
Di dalam buku itu, Hartono menulis, otak tengah berfungsi sebagai penghubung dan penyeimbang otak kiri dan otak kanan. “Otak tengah merupakan super controller yang dapat mengatur keseimbangan otak kanan dan otak kiri. Sayangnya, otak tengah kebanyakan orang dalam keadaan tidur (hal. 9).” 

Selain menjelaskan fungsi otak tengah, buku tersebut juga menyebut macam-macam manfaat dari pengaktifan otak tengah. Di antaranya, “otak tengah yang sudah aktif akan merangsang kemampuan kecerdasan lain yang kurang dominan (hal. 50)”. 

“Setelah otak tengah aktif, seorang anak dapat melihat dengan sentuhan yang sering disebut dengan skin vision. Beberapa orang bisa bahkan mampu melihat menggunakan telinga. Ada pula yang lebih bisa melihat dengan penciumanya (hal. 59).”

Sanggahan Para Ahli Karena mengklaim isi bukunya didukung dengan landasan dan bukti-bukti ilmiah, para ahli syaraf pun angkat bicara. Celakanya, tidak ada satu ahli syaraf, neurologist, yang membenarkan isi buku tersebut.

Selain dr. Adre Mayza dari Pusat Inteligensi Kemenkes RI, bantahan juga datang dari dr. Arman Yurisaldi, M.S., SpS. Arman bahkan sudah menulis buku berjudul Mengungkap Misteri Otak Tengah yang memberikan informasi detil teori-teori ilmiah tentang kedokteran syaraf modern yang sangat bertentangan dengan teori AOT. 

Buku lainnya yang menyanggah AOT berjudul Membongkar Aktivasi Otak Tengah, Penemuan Terbesar di Dunia atau Penipuan Terbesar di Indonesia?  yang ditulis dengan gaya popular oleh Arif Virkill Yulian.

dr. Arman mengatakan, buku GMC tentang AOT sudah keliru sejak mula menjelaskan tentang otak tengah itu sendiri. “Dari teori anatominya saja sudah bermasalah,” kata Arman.

Arman menjelaskan, otak tengah bukan penghubung otak kiri dan kanan, namun penghubung otak besar (otak depan/forebrain) dengan otak kecil (hind brain). Arman mengatakan, berdasarkan literatur ilmiah sistem AOT tidak menjelaskan dengan detil pengertian otak tengah. Iya kan doks lagi nyari bibit-bibit Maitreya-Maitreya baru lahir, ntar di control mind oleh king of Maitreya ....haa...haa...haa.

Kata Arman, fungsi-fungsi kecerdasan otak berpusat pada otak besar dibantu otak kecil (dikenal dengan nama jaras kortiko-serebelar), dan otak tengah bukan pemain utama. Otak tengah tetap penting sebagai jalur penghubung semua lalu lintas kimiawi dan elektrik antara otak besar dan kecil. Gangguan sedikit saja pada otak tengah bisa mengakibatkan terganggunya kesadaran.

“Pernyataan perangsangan otak tengah bisa mengaktifkan otak kiri dan kanan adalah sesuatu yang terlalu berlebihan,” jelas Arman. Udah aq, katakan kan lagi nyari bibit-bibit Maitreya-Maitreya baru lahir atau setidak-tiadaknya lagi nyari duit dollar doks....khan......haa...haa...haa 


Selain itu, kata Arman, dalam teori AOT juga banyak tersebar istilah yang tidak dikenal dalam ilmu kedokteran syaraf. Seperti, rasa gembira akan membuka otak, keadaan genius, interbrain, dan banyak lainnya.

Karena itu, sebagai ahli syaraf Arman tidak menganjurkan untuk mengikuti program AOT sehingga metode ini benar-benar telah teruji dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. “Namun kemungkinan itu sangat kecil,” katanya.

Hartono Sangkanparan sendiri sudah membuat jawaban-jawaban terhadap berbagai kritik yang menyerang bukunya. Menjawab pertanyaan mengapa fungsi otak tengah versi GMC jauh berbeda dengan literature ilmiah, dia menjawab: “Betul, karena fokusnya berbeda. Pembahasan kaki pada dunia kedokteran tentu saja berbeda dengan pembahasan kaki pada dunia sepakbola. Apakah dokter spesialis kaki pandai untuk membuat gol? Mungkin saja, asal ada minat dan berlatih,” demikian jawabannya di situs GMC Australia, www.midbrainactivation.net

General Manager PT. GMC Indonesia, Lenny Marlina B. Putri mengakui memang tidak ada literatur ilmiah yang mendukung metode AOT – GMC. Lalu, saat ditanya apakah GMC akan menarik peredaran buku tulisan Hartono, dia menjawab Hartono tidak ada hubungan dengan GMC Indonesia. 

“GMC Indonesia hanya membantu menjualkan, soal ditarik atau tidaknya buku itu tanya saja ke percetakannya,” jawab Lenny. 

Sudah Jatuh Korban 

Selain bermasalah dari sisi teori, program AOT dilaporkan telah menelan korban di sejumlah daerah. Fatima Mulyana dari Bandung, bersama temannya Koeshartati Saptorini dari Bekasi adalah bekas salah satu pemegang lisensi waralaba GMC di Bandung. 

Kini Fatima dan Rini telah melepas usaha AOT mereka setelah menemukan anak-anak yang menjadi korban efek samping AOT. Meraka mengaku telah membeli lisensi waralaba GMC pada 2009 seharga Rp 300 juta.
Kebanyakan anak korban AOT yang dijumpai mereka menderita halusinasi. Anak-anak tersebut mengaku selalu dibayangi makhluk halus, menjadi pemarah, tidak sabaran, hingga berteriak-teriak ketika mendengar bacaan al-Qur`an. “Kini, anak-anak itu menjalani terapi ruqyah,” kata Fatima.

Menyikapi hal tersebut, sekelompok ilmuan yang dimotori oleh Dr. Julia Maria van Tiel telah membuat petisi Stop Aktivasi Otak Tengah yang diluncurkan bulan September 2010 lalu. 

Julia adalah doktor di bidang antropologi kesehatan. Menurut dia, kegiatan AOT lebih tepat dimasukkan ke dalam kelompok psedo-ilmiah. Yakni mengaku menjalankan kegiatan ilmiah dengan bahasa ilmiah, padahal tidak ilmiah.

Muslimah yang kini tinggal di Belanda ini juga menilai, disadari atau tidak oleh penggiatnya, AOT sebagai praktek spiritual era baru (New Age Spirituality/NAM). Julia mengatakan NAM sangat bertentangan dengan ajaran agama-agama Samawi. 

“Karena NAM mempercayai Tuhan berada di dalam setiap diri manusia, yaitu energi spiritualnya bisa dikembangkan tanpa batas,” jelas Julia kepada Suara Hidayatullah.

Caranya dengan memanfaatkan teknik neurofeedback (yang sebetulnya juga tidak dapat dibuktikan secara ilmiah). Yaitu memberikan rangsangan suara, hipnotis dan memberikan sugesti berupa motivasi ekstrim agar anak percaya bahwa dirinya bisa mengembangkan potensinya secara dahsyat.* 



Lenny Marlina B. Putri General Manager PT. GMC Indonesia “Saya ingin melihat bukti dari mereka yang menuduh”


Sejak kapan GMC berdiri di Indonesia?


Di Indonesia sudah ada sejak September 2009, yang membawa ke Indonesia Pak Donny. Sebenarnya sudah sejak 2005 GMC mau berdiri di Indonesia, tapi memang yang ingin mengelolanya belum ketemu yang cocok.


Mengapa dibuat waralaba?

Memang sistemnya seperti itu. Karena bukan Indonesia yang mempunyai lisensinya tapi GMC Intenational. Jadi, Pak Donny yang memiliki lisensi master untuk semua wilayah di Indonesia.
Berapa uang yang diperlukan untuk membuka franchise GMC?

Kalau harganya saya tidak tahu jelas, itu relatif. Kalau untuk membeli license master kota itu sekitar milyaran. Karena kita melihat besarnya wilayah. Tidak mungkin satu wilayah sama dengan yang lain. Kita juga melihat segmen pasarnya, daya peminatnya. Tapi sistemnya seperti ini, mereka membuka cabang di daerah dan mereka mengambil royaltynya.

Berapa biaya per-anak untuk ikut pelatihan GMC?

Tiga setengah juta rupiah. Orang beranggapan ini harga yang mahal. Ini kan bentuk license, kita juga memberikan royalty untuk pusat. Dari Malaysia memberikan harga, kalau menaikan boleh tapi menurunkan tidak boleh.

Bagaimana GMC bisa membuat anak jenius dengan mengaktivatsi otak tengah?

Kami pihak GMC juga tidak pernah mengatakan setelah otak tengahnya diaktifkan anak pasti menjadi cerdas, saya ingin melihat bukti dari mereka yang menuduh. Yang menjadi pertayaan saya apakah itu orang GMC, alumni atau bukan?

GMC sekarang di bawah pengawasan Pusat Inteligensi Kemenkes RI, bagaimana ceritanya?

Dalam hal ini juga kami tidak dipanggil, tapi GMC mengirim surat ke Kemenkes dan meminta untuk diobservasi kegiatan kami. Kami memilih meluruskan masalah ini, kalau kami merasa bersalah dan ingin membenarkan secara ilmiah pada masyarakat. Kalau kami yakin salah, pasti sudah kabur.

Pelatihan aktivasi otak tengah dinilai tidak punya landasan ilmiah. Bagaimana tanggapan Anda? Oke lah kita terima karena tidak ada di buku atau jurnal masalah aktivasi otak tengah. Tapi kita sudah standar oleh apa yang dilakukan penyelenggara metode pelatihan pendidikan, orang umum juga lakukan itu.

Tapi bedanya kita mengaktifkan atau menstimulus otak melalui gelombang otak, pakai gelombang. Kita tidak klenik, tidak mistis, kita ilmiah banget. Orang sibuk memperdebatkan nama bukan kontennya. Yang jelas kita memang memperbaiki dan kita sangat senang mendapat saran dan masukan.


Dari kami juga mempunyai pakar Neurologi yang bisa menjelaskan hal itu, tapi kami tidak bisa membeberkan karena itu rahasia perusahaan.

Bagaimana GMC menjamin dalam dua hari anak bisa diaktivasi otak tengahnya, kemudian menjadi cerdas? Kenyataannya bisa dua hari, mengapa tidak? Setiap produk itu kan harus memiliki kelebihan.
Bagaimana tanggapan GMC soal gugatan orangtua yang anaknya dirugikan?

GMC tidak merasa terintimidasi. Tapi yang kasihan adalah para alumni, mereka sedih bukan kerena tertipu dengan GMC, mereka dihujat dan orangtuanya juga dibodoh-bodohi. Yang ikut disini orangtuanya bukan orang bodoh-bodoh, mereka dokter, professor.

Tujuan untuk blindfold (menutup mata) itu bukan yang utama. Kita tidak pernah mengatakan itu. Sampai sekarang tidak ada satupun yang mengadu ke sini dan menggugat GMC ke Polisi. Kalau mau melapor, ke yang berwenang. Jangan hanya di Facebook dan membentuk opini publik.



Kerancuan di Balik Aktivasi Otak Tengah

Ada sebuah lelucon  menarik, menggelitik, sekaligus asyik  untuk kita  simak bersama. Lelucon itu penulis dapat dari seorang guru sekolah dasar  ( SD),  sewaktu penulis masih anak-anak. Kira-kira lelucon itu seperti ini ;“Otak orang mana  yang ketika dijual harganya  paling mahal, tentu adalah otak orang Indonesia, sebab barangnya masih bagus, karena sering tidak digunakan”, begitulah ujar guru SD itu. Semalaman penulis tidak bisa tidur karena memikirkan apa yang dikatakan guru SD tersebut. Mengapa bisa ya ?,  itulah sebuah pertanyaan yang terus mengganjal dalam pikiran penulis.



Akhirnya  penulis mendapatkan jawaban dari lelucon  guru SD itu, kira-kira jawaban itu seperti ini;  Ternyata masyarakat Indonesia itu lebih menyukai hal-hal yang pragmatis, mementingkan hasil tanpa memperhatikan sebuah proses, akhirnya menghasilkan gaya hidup yang tidak produktif, kreatif, dan bahkan terkadang dapat menumpulkan daya kritis. Inilah yang kemudian jika dibudayakan terus-menerus, akan membuat daya kritis otak semakin berkurang.

Buku yang berjudul "Membongkar Aktivasi Otak Tengah, Penemuan Terbesar di Dunia atau Penipuan Terbesar di Indonesa", karya Arif Virkill Yulian  kurang lebih akan membahas seputar pola pikir masyarakat Indonesia  yang cenderung instan. Akibatnya, ketika bisnis aktivasi otak tengah (Mesenchepalon)   di buka di Indonesia, masyarakat Indonesia berbondong-bondong mengikutsertakan anaknya dalam progam ini. Animo masyarakat Indonesia yang tinggi ini, lahir karena progam yang di tawarkan aktivasi otak tengah ini cukup menggiurkan. Mampu membaca dengan mata tertutup, siapa sih yang tidak mau?. Tetapi, apa benar setelah otak tengah di aktivasi bisa membaca dengan mata tertutup, itu yang coba di bongkar dalam buku ini.

Otak tengah (mesenchepalon) sebenarnya bukan fenomena baru dalam dunia medis. Tetapi, sebagaimana Charles Darwin dengan teori evolusinya, kedatangan teori  otak tengah juga disambut dengan pijar-pijar kontrovesi. Sudah pasti, ada yang pro dan kontra. Itu sudah lumrah dalam dunia keilmuan. Tetapi kedatangan teori otak tengah ini telah membuat geger dunia kedokteran dan para ilmuan. Apalagi keberadaanya justru diselewengkan dan disalahgunakan oleh pihak-pihak tertentu untuk  kepentingan bisnis dan  komediti semata.

Bersadarkan pengertian dari buku,  Neuroanatomy Trough Clinical Cases, otak tengah  secara anatomik adalah bagian penghubung forebrain dan hindbrain. Otak Tengah adalah tempat perlintasan arus elektrik, zat-zat neurokimia dari batang otak menuju otak besar, gangguan pada daerah ini dapat mengakibatkan terganggunya kesadaran. Dia tidak bisa berkerja sendiri untuk men-support tubuh manusia, dia juga merupakan bagian dari sistem limbik dan hipolatamus dalam menghatarkan impuls-impuls  tersebut.(hal 33)

Tetapi dalam perkembangannya, teori otak tengah justru di selewengkan. Anehnya penyelewengan itu tumbuh subur di Indonesia. Otak tengah dalam arti fungsi dan kegunaanya telah diselewengkan untuk kepentingan bisnis  dengan menawarkan berbagai macam fungsi yang keluar dari pengertian awalnya.  Adalah kebanyakan otak tengah pada manusia itu tidak aktif, sehingga perlu di aktifkan, kemudian muncullah istilah aktivasi otak tengah itu sendiri.

Bahkan yang lebih mengerikan, aktivasi otak tengah bisa membuat orang bisa membaca dengan mata tertutup, membuat kerja otak lebih ekstra, menyetabilkan otak kanan dan otak kiri, membuat hormon tubuh stabill. Aktivasi otak  tengah juga akan melipat gandakan kecerdasan otak secara dramatis dalam  waktu yang singkat.

Teori otak tengah akhirnya melembaga serta di jadikan bisnis yang paling menggiurkan dewasa ini. Lembaga aktivasi otak tengah itu pertama kali berdiri di Malaysia dengan nama Genius Mind Consultancy (GMC) dengan anak-anak usia 5-15 tahun sebagai objek sasarannya dengan ongkos 3,5 hingga 5 juta per-anak.

Terkait dengan jasa-jasa itu, orang Indonesia  tentu menempati posisi pertama yang tergiur untuk melakukan aktivasi otak tengah. Sudah pasti masyarakat Indonesia menyukai hal-hal yang pragmatis, instan apalagi program aktivasi otak tengah menawarkan jasa yang begitu menggiurkan, membaca dengan mata tertutup, melipat gandakan kerja otak secara dramatis. Tetapi benarkah setelah otak tengah di aktivasi orang bisa membaca dengan mata tertutup serta lainya?. Inilah fungsi penting  hadirnya  buku yang berjudul Membongkar Aktivasi Otak Tengah, karya Arif Virkill Yulian ini.

Dalam buku setebal 150 halam ini akan mengoreksi beberapa kerancuan di balik aktivasi otak tengah dengan berbagai jasa yang di tawarkan. Utamanya jasa yang menawarkan bisa membaca dengan mata tertutup. Arif Virkill Yulian penulis buku ini  merasakan ada banyak  kejanggalan, utamanya yang berkaitan dengan aktivasi otak tengah bisa membuat anak bisa membaca  dengan mata tertutup. Sebab bagi penulis buku ini, tidak ada  teori manapun yang bisa menjelaskan ada hal tersebut. Oleh sebab itu penulis mengadakan sayembara siapapun yang bisa membaca dengan mata tertutup hasil dari aktivasi otak tengah, akan mendapatkan beasiswa senilai 25 juta.

Kejanggalan-kejanggala lain dari jasa aktivasi otak tengah akan  di bahas dalam buku ini dengan rinci, kritis, sitematis serta di sertai data-data dan argumentasi  dari sumber terpercaya. Sungguh hadirnya buku ini sangat penting untuk di baca, utamanya bagi pemerhati pendidikan anak, sebab hadirnya bisnis aktivasi otak tengah yang berkembang dan menjadi trend masyarakat Indonesia, sungguh sangat membahayakan, utamanya bagi genarasi penerus bangsa,  anak-anak Indonesia. (Dikutip : http://oase.kompas.com/read/2011/04/08/23182037/
)


PETISI STOP AKTIVASI OTAK TENGAH

Meningkatnya kegiatan berasas bisnis yang mengatasnamakan kegiatan ilmiah demi pendidikan dan masa depan anak-anak Indonesia yang kegiatannya dilakukan oleh sekelompok orang berupa kegiatan Aktivasi Otak Tengah, serta dipublikasikan dapat memberikan hasil anak menjadi jenius, sementara itu kegiatan ini terus berlanjut sekalipun sudah banyak orang yang melakukan protes, maka demi masa depan anak-anak Indonesia, kami menyatakan bahwa : 

1. Mendukung penggugatan terhadap kegiatan aktivasi otak tengah yang bertujuan anak menjadi jenius.

2. Mendesak pada pemerintah cq Kementerian Kesehatan, Kementrian Pendidikan, Lembaga Perlindungan Anak, Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, serta Kepolisian, agar menyikapi kegiatan pengaktifan otak tengah.

3. Mendesak kepada berbagai ikatan profesi, keahlian dan praktisi yang berkaitan dengan pendidikan dan kesehatan untuk senantiasa memberikan pendidikan kepada masyarakat tentang pelayanan pendidikan dan kesehatan berbasis ilmiah (Evidence Based Practice). 

4. Menolak bentuk-bentuk pelayanan pendidikan dan kesehatan yang pseudocience.

Individu jenius adalah seseorang highly gifted (Inteligensi serta kreativitas yang luar biasa), dimana ia sudah menghasilkan prestasi yang luar biasa. (http://www.ipetitions.com/petition/stop-aktivasi-otak-tengah)



Menuntut Ilmu Tidak Bisa Instant

Zaman modern menuntut kita serba cepat. Tak heran jika produk-produk yang menawarkan cara cepat untuk mencapai sesuatu selalu laris. Dari makanan instan hingga cara untuk memahami agama secara instan pun hadir. Promosi yang bombastis kerap membuat banyak orang tertarik meski mereka buta akan hakikatnya. 

Belakangan ini orang banyak tersentak dengan penemuan aktifasi otak tengah. Konon menurut para pegiatnya, jika seseorang mampu mengaktifkan otak tengahnya ia akan melakukan aktivitas dengan lebih cepat. Saking hebatnya, seorang bisa membaca, memasak, dan mewarnai, bisa dilakukan dengan mata tertutup. 

Bagi para penuntut ilmu tentu saja hal ini akan sangat memudahkan. Namun tanda tanya besarnya, apakah ilmu yang sangat mulia ini bisa dicapai dengan cara instant? 

Fakta sejarah berkata tidak. Sebab, ulama-ulama terdahulu dengan tingkat kecerdasan yang tinggi tidak ada yang menuntut ilmu secara cepat. Mereka bahkan seumur hidupnya mengabdikan diri untuk menuntut ilmu. Berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain. Menghabiskan umurnya berpuluh tahun untuk mendapatkan ilmu. 

Dikatakan kepada Imam Ahmad, seorang menuntut ilmu pada seorang guru saja yang memiliki ilmu yang banyak atau dia pergi berpetualang menuntut ilmu, Ahmad menjawab, “dia berpetualang dan menulis dan mendengar dari para ulama di setiap kota.” Bahkan Musa sendiri yang sudah jadi nabi berjalan begitu jauh untuk menuntut ilmu. (Lihat Fathul Bari, Kitabul Ilmi, Bab Alkhuruj Fi Thalabil Ilmi)

Imam Bukhari membuat bab khusus tentang keluar menuntut ilmu. Lalu beliau mencontohkan sahabat Jabir bin Abdullah. Sahabat dari kalangan Anshar ini pernah melakukan perjalanan selama satu bulan untuk mengambil satu Hadits dari Abdullah bin Unais. (Shohih Bukhari, Kitabul Ilmi, Bab Alkhurujuj Fi Thalabil Ilmi)

Dan kalau merujuk pada al-Qur`an, Allah pun menurunkan al-Qur`an secara berangsur-angsur. Padahal, siapa yang meragukan kecerdasan Nabi. Kalau Allah mau mengajar Nabi-Nya dengan cara instant pun pasti bisa. Namun, Allah memilih 23 tahun untuk mengajarkan al-Qur`an. Waktu yang tentunya tidak singkat. Banyak hikmah di dalamnya. Tapi yang terpenting adalah proses panjang dalam menuntut ilmu adalah suatu kemutlakan.

Proses sangatlah penting. Semakin melelahkan proses yang dilewati seseorang dalam menuntut ilmu, semakin banyak pula ilmu yang Allah akan berikan. Karenanya dalam salah satu wasiat Imam Syafi’i kepada para penuntut ilmu adalah harus bersabar dalam waktu yang panjang. 

Allah juga berfirman, “Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) kami, benar- benar akan kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan kami. dan Sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik. (Al-Ankabut 29 : 69)

Menuntut ilmu adalah salah satu jalan mencari keridhaan Allah yang membutuhkan kesungguhan. Lalu dimanakah letak kesungguhan itu jika kita justru ingin mencari ilmu dengan cara-cara yang cepat?

Tidak ada komentar