Siapa Panji-Panji Hitam Dari Timur Itu

Rasullah sudah menerangkan begitu banyak tanda akhir zaman. Salah satunya tentang kelompok yang mengusung panji-panji hitam. Siapakah mereka kiranya?

Sabda Nabi SAW “Jika kamu semua melihat Panji-panji Hitam datang dari arah Khurasan, maka sambutlah ia walaupun kamu terpaksa merangkak di atas salju. Sesungguhnya di tengah- tengah panji-panji itu ada Khalifah Allah yang mendapat petunjuk”. Maksudnya ialah al-Mahdi. (Ibn Majah, Abu Nuaim & Al-Hakim)

Sabda Nabi SAW, “Apabila keluar Panji-panji Hitam dari arah Khurasan, tidak akan ada sesuatu apa pun yang dapat menolaknya hinggalah dipacakkan di Ilya.” (At- Tarmizi)

Panji-panji hitam! Seolah kalimat itu sudah tidak asing lagi bagi kita umat muslim. Panji-panji hitam adalah salah satu jamaah yang dijanjikan oleh Rasulullah s.a.w dan yang ditunggu-tunggu oleh umat muslim, karena panji-panji hitam adalah pembuka jalan bagi pemerintahan imam mahdi.

Untuk memahami maksud Rasulullah s.a.w tentang panji-panji hitam kita perlu menilik kembali kepada sejarah di zaman Rasulullah s.a.w , karena 'panji-panji hitam' di sini adalah perumpamaan yang Rasulullah s.a.w pakai untuk memahamkan para sahabat r.a. tentang jamaah yang di janjikan ini karena ciri-ciri dan sifatnya jamaah yang di janjikan sebagi pembuka jalan pemerintahan imam mahdi ini mirip dengan 'panji-panji hitam' di jaman Rasulullah s.a.w.

Diriwayatkan dari Ibnu Abbas yang mengatakan, "Bahawa bendera Nabi Muhammad s.a.w. berwarna hitam, sedangkan panji beliau warnanya putih." Riwayat Ibnu Abbas yang lain menurut Abi Syeikh dengan lafaz, "Bahwa pada bendera Nabi Muhammad s.a.w. tertulis kalimat ‘LA ILAHA ILLALLAH MUHAMMAD RASULULLAH’

Hadis riwayat Ibnu Abbas di atas menjelaskan hal ini kepada kita. Semasa jihad, ia dibawa oleh ketua setiap unit (samada Division, Batalion, Detachment ataupun lain-lain unit). Dalilnya adalah Nabi Muhammad s.a.w., semasa menjadi panglima perang di Khaibar, bersabda, "Aku benar-benar akan memberikan panji (rayah) ini kepada orang yang mencintai Allah dan Rasul-Nya, serta dicintai oleh Allah dan Rasul-Nya, lalu Rasulullah memberikan panji itu kepada Ali." [HR Bukhari]. Saidina Ali karramallahu wajhah pada masa itu boleh dikatakan bertindak sebagai ketua division ataupun regimen.


Diriwayatkan dari Harits Bin Hassan Al Bakri yang mengatakan, "Kami datang ke Madinah, saat itu dan Nabi Muhammad s.a.w. sedang berada di atas mimbar, sementara itu Bilal berdiri dekat dengan beliau dengan pedang di tangannya. Dan di hadapan Rasulullah terdapat banyak rayah (panji) hitam. Lalu aku bertanya: "Ini panji-panjii apa?" Mereka pun menjawab: "(panji-panji) Amru Bin Ash, yang baru tiba dari peperangan."

Dalam riwayat At-Tirmidzi, menggunakan lafaz, "Aku datang ke Madinah, lalu aku masuk ke masjid di mana masjid penuh sesak dengan orang ramai, dan di situ terdapat banyak panji hitam, sementara Bilal -ketika itu- tangannya sedang memegang pedang dekat Nabi Muhammad s.a.w.. Lalu aku bertanya: "Ada apa dengan orang-orang itu?" Mereka menjawab: "Beliau (Nabi Muhammad s.a.w.) akan mengirim Amru bin Ash ke suatu tempat."

Maksud ungkapan “terdapat banyak rayah (panji) hitam” menunjukkan bahawa terdapat banyak panji-panji yang dibawa oleh para tentera, walaupun amir (panglima perang)nya hanyalah seorang, iaitu Amru Bin Ash. Dalam riwayat An Nasa'i, dari Anas, "Bahawa Ibnu Ummi Maktum membawa panji hitam, dalam beberapa pertempuran bersama Nabi Muhammad s.a.w." Hadits-hadits di atas dan banyak lagi hadits-hadits lain menunjukkan kepada kita bahawa itulah ciri-ciri bendera dan panji Nabi Muhammad s.a.w.. Nas-nas tersebut juga menunjukkan bahawa hanya terdapat satu bendera (liwa) di dalam satu pasukan, tetapi boleh terdapat banyak panji (rayah) di dalam setiap unit dalam pasukan yang sama, yang dipegang oleh ketua unit masing-masing.(sumber: http://ms.m.wikipedia.org/wiki/Bendera_Islam)

Dari ulasan di atas kita sama-sama dapat mengetahui bahwa 'panji-panji hitam' adalah suatu pasukan/jamaah jihad yang dipimpin oleh 1 amar dibawah bendera ar-raya yang bertuliskan kalimat tauhid. Jihad dizaman Rasulullah s.a.w memang terkadang berupa perang tetapi maksud awal dari jihad adalah mendakwahkan kalimat iman supaya orang-orang mau beriman dan beragama islam. Dan Rasulullah s.a.w pun sangat melarang para sahabat r.a memerangi suatu kaum sebelum menawarkan terlebih dahulu kalimat sahadat 'asyhaduala ilaha ilallah wa asyhadu ana muhammadurasulullah' dan apabila sudah ditawarkan kalimat tersebut kepada suatu kaum dan kaum tersebut malah memerangi dan menentang ,barulah terjadi perang untuk mempertahankan diri.

Ad-daruquthni meriwayatkan dari ibnu umar r.a ,dia berkata, "Nabi muhammmad s.a.w memanggil abdurrahman bin auf seraya bersabda ,"Siapkanlah perlengkapanmu, karena aku hendak memberikan amanat kepadamu untuk memimpin pasukan." Ad-daruquthni juga menyebutkan hadits tersebut yang di dalamnya disebutkan," kemudian abdurrahman bin auf pergi menemu para sahabat yang lain. Kemudian setelah rombongan terbentuk, akhirnya mereka melanjutkan perjalanan hingga tiba di sebuah desa yang bernama dumatul jandal. ketika memasuki desa itu, mereka menyebar untuk berdakwah kepada para penduduk supaya masuk islam. 

Mereka bergerak di kampung itu selama 3 hari. Pada hari ke 3. Al-ashba' bin amr al-kalbi, seorang pemimpin Nasrani ,menyatakan keislamanya. kemudian abdurrahman bin auf menulis surat kepada nabi s.a.w .untuk mengabarkan tentang keislaman al-ashba,dan yg membawa surat tersebut adl seseorang dari juhainah yg bernama rafi' bin mukaits. Setibanya surat abdurrahman di tangan Nabi s.a.w. Maka nabi s.a.w menulis surat balasan kepada abdurrahman bin auf, yang isinya supaya abdurrahman bin auf menikahi putri al- ashba' .abdurrahman pun menikahi putri al- ashba' seperti yang diperintahkan Nabi muhammad s.a.w kepadanya, kemudian lahirlah anak laki-laki yang bernama abu salamah bin abdurrahman. Demikian dituturkan dalam Al-ishabah:1/108

Berikut ini kami tambahkan 1 hadist lagi untuk memudahkan kita mengambil kesimpulan pada kajian kita ini.

Telah mengeluarkan Tabrani dalam Al Ausat, dari Ibnu Umar bahwa Nabi SAW telah mengambil tangan Ali dan bersabda : “Akan keluar dari sulbi ini pemuda yag memenuhi dunia dengan keadilan (Imam Mahdi). Bilamana kamu melihat yang demikian itu, maka wajib kamu mencari Putera dari Bani Tamim, dia datang dari sebelah Timur dan dia adalah pemegang panji-panji Al Mahdi”. (dari kitab Al Hawi lil Fatawa oleh Imam Sayuti).

Kesimpulan :

Panji-panji hitam dari timur yang dimaksudkan dalam hadits Rasulullah s.a.w adalah suatu jamaah yang dipimpin oleh seorang amir yang berketurunan Bani tamim yang berpusat di timur (arah khurasan) yang senantiasa menggunakan dakwah sebagai senjata utama mereka dan mereka senantiasa menyampaikan kalimah lailahaillah muhammadurasulullah dan mengajak manusia untuk senantiasa beriman kepada Allah dan menjalankan sunnah Rasulullah s.a.w.. Wallahualam. 

Dan untuk ciri-ciri Panji-panji hitam beserta Pemuda bani tamim akan kita bahas pada kesempatan yang lain . Insyallah

Tidak ada komentar