Kegagalan Raja Duit Yahudi Dunia Rothschild Kuasai Tambang Indonesia

Kekalahan Nat Rothschild dalam kisruh Bumi Plc dan kemenangan perwakilan dari Indonesia, Grup Bakrie, dikabarkan oleh berbagai media. Nat Rothschild, seharusnya mau mengakui bahwa manuver dan tawaran Grup Bakrie jauh lebih baik ketimbang tawarannya. Apa boleh dikata, memang sudah tertanam dalam genetiknya, Bangsa yahudi tidak pernah mau mengakui kekalahan. Nat Rothschild tidak dapat menerima kekalahannya dalam kisruh Bumi Plc yang dimenangkan oleh Grup Bakrie.

Media memberitakan bahwa Nat Rothschild tidak menerima kekakalahan bahwa proposal yang diajukan kepada Bumi Plc, tidak diterima dan tidak dapat ditindak lanjuti. Hasil rapat Dewan Direksi Bumi Plc, menganggap bahwa proposal Nat dapat merugikan para pemegang saham Bumi Plc terdahulu. Tujuan proposal yang diajukan Nat sendiri adalah untuk meniadakan peran para pengusaha lokal dalam menentukan nasib tambang batubara yang merupakan aset Indonesia.

Komisaris Independen Bumi Plc memutuskan mempertimbangkan untuk menerima proposal yang diajukan Grup Bakrie, yang disebut tawaran Indonesia. Proposal Grup Bakrie ingin buyback dengan tukar guling kepemilikan saham Bumi Resources (BUMI) dengan kepemilikan saham Bumi Plc. Tujuan Grup Bakrie adalah untuk mengembalikan kepemilikan aset tambang batubara kepangkuan ibu pertiwi.

Akan tetapi kisruh Bumi Plc tentu belum usai, mengingat Nat Rothschild sudah berkali-kali mencoba untuk mengambil alih aset tambang Indonesia dengan menghalalkan berbagai cara. Tentu dengan kekalahan ini Nat tidak akan berhenti begitu saja. Mengingat betapa berharganya aset yang ingin dirampas oleh pangeran Yahudi ini, apa saja dapat ia lakukan asal tujuannya tercapai.

Kepentingan dalam pertikaian antara Nat Rothschild dan Grup Bakrie sangat krusial, karena berhubungan langsung dengan nasib aset pertambangan terbesar di Indonesia. Nat Rothschild tidak main-main dengan keinginannya untuk merebut aset tambang batubara terbesar di Indonesia. Oleh karena itu, Grup Bakrie yang menyadari hal ini, tidak ingin Nat Rothschild, sang pangeran dari klan Yahudi terkaya dan berpengaruh di Eropa itu, mengambil alih tambang batubara yang merupakan salah satu aset terbesar yang dimiliki Indonesia.

Pertikaian dalam kisruh Bumi Plc, antara Rothschild yang ingin mengambil alih aset tambang di tanah Indonesia, dengan Bakrie yang ingin mempertahankan agar aset tersebut tetap dimiliki oleh negeri ini tak dapat terelakan.

November 2011, manuver pertama yang dilancarkan Nathaniel Rothschild, pemilik 11% saham Bumi Plc sekaligus mitra kongsian Grup Bakrie, menulis surat kepada Ari Hudaya yang isinya mempertanyakan penempatan dana investasi Bumi Resources di sejumlah pihak yang terafiliasi, yakni Recapital, Bukit Mutiara, dan Chateau, senilai kurang lebih 867 juta dollar AS.

Media memberitakan Rothschild menginginkan agar dana itu dicairkan untuk membayar sejumlah kewajiban Bumi Resources kepada para krediturnya. Pada waktu itu, pihak Bumi Resources tidak memberikan tanggapan. Akan tetapi tujuan Nat yang sebenarnya adalah menuduh keuangan BUMI bermasalah agar ia dapat menjatuhkan harga saham BUMI dan membelinya dengan harga rendah dengan perusahaan lain.

Desember 2011, menangkap niat buruk Nat, Grup Bakrie memutuskan untuk mencari dukungan dengan mengundang pengusaha lokal lain, Samin Tan, untuk masuk ke Bumi Plc. Samin Tan, seperti yg diberitakan, waktu itu meminjam dana US$ 1 miliar kepada Standard Chartered dengan bunga 5,6% plus LIBOR dan jangka waktu 5 tahun. Dengan demikian, Samin Tan diangkat menjadi Chairman Bumi Plc menggantikan posisi Indra Bakrie, yang menjadi Co-Chairman. Nat Rothschild yang sebelumnya menjabat Co-Chairman tersingkir ke posisi direktur non eksekutif. Oleh sebab inilah Nat Rothschild semakin ingin untuk mengebiri peran Grup Bakrie dalam menentukan nasib tambang Indonesia.

Media juga sempat memberitakan bahwa Samin Tan juga marah lantaran investasinya di Bumi Plc yang semula 1 miliar dollar AS, anjlok menjadi 140 jutaan dollar AS hanya dalam waktu sembilan bulan. Kejatuhan saham Bumi Plc ini juga sudah tentu akal-akalan Yahudi, Nat Rothschild, untuk membeli diharga rendah.

24 September 2012, berdasarkan fitnah yang disebarkan oleh whistleblower tentang kemungkinan penyelewengan keuangan Bumi Resources dan Berau Coal Energy, Manajemen Bumi Plc menyatakan akan menyelidiki kemungkinan tersebut. Belakangan seperti yang diberitakan media, dari pengakuan seorang hacker Rusia yang pernah dipekerjakan Nat Rothschild untuk meretas jaringan informasi lawan bisnisnya, whistleblower yang dimaksud adalah Nat Rothschild sendiri. Seperti yang diberitakan, Nat adalah otak dibalik cyber crime tersebut, membajak data dan dokumen milik Grup Bakrie dan Samin Tan dan memutarbalikan data tersebut, untuk menjatuhkan Grup Bakrie dan Samin Tan dengan menyebarkan fitnah bahwa laporan keuangan BUMI dan BRAU bermasalah.

11 Oktober 2012, menyikapi berbagai kelakar jahat dan licik Nat Rothschild, Grup Bakrie memutuskan untuk berpisah dengan Bumi Plc. Grup Bakrie menawarkan proposal untuk melakukan tukar guling sahamnya di Bumi Plc dengan 29% saham BUMI. Rencananya Grup Bakrie yang kini menguasai 23,8% saham Bumi Plc akan menukarnya dengan sekitar 10,3% saham BUMI. Selanjutnya sisa saham BUMI sekitar 18,7% akan dilunasi Grup Bakrie dengan pembayaran tunai yang akan diselesaikan akhir tahun ini.

Selain mengembalikan saham BUMI ke tanah air, Grup Bakrie juga berencana untuk membeli 84,7% saham BRAU yang dikuasai oleh Bumi Plc. Transaksi ini ditargetkan sudah selesai sebelum 30 Juni 2013.

Seperti yang dikutip oleh media, juru bicara Grup Bakrie, Christoper Fong menungkapkan bahwa rencana Grup Bakrie ini merupakan pilihan terbaik untuk menyelamatkan aset-aset batubara terbesar dan terbaik di Indonesia.

15 Oktober 2012, Nat Rothschild memutuskan untuk keluar dari jajaran direksi Bumi Plc. Pengunduran diri Nat sendiri merupakan hasil desakan dari para Dewan Direksi Bumi Plc, untuk menanggapi berbagai kelakar yang dilakukannya. Akan tetapi, dengan lobi Yahudi yang menguasai media, Nat menyebutkan bahwa alasannya mundur disebabkan kekhawatirannya dan hilangnya kepercayaan terhadap kemampuan jajaran direksi Bumi Plc. Selain itu, Nat Rotschild juga bersumpah akan terus melawan dari luar perusahaan.

12 Desember 2012, rapat Dewan Direksi Bumi Plc digelar, dengan hasil penerimaan tawaran proposal Grup Bakrie dan penolakan proposal Nat Rothschild.

Saat ini tawaran Indonesia menang melawan tawaran licik yang ditawarkan Bani Israel untuk merampas aset tanah air. Akan tetapi, Nat Rothschild tentu tidak akan berhenti melakukan makarnya sampai disini. Kelakar dan tipu daya apalagi yang akan Nat lakukan untuk menaklukan BUMI?


Tidak ada komentar